Selesai mencuci mobil, Angga kemudian masuk ke belakang untuk mengganti celananya yang basah. Aku kemudian ikut berjalan ke belakang setelah terlebih dulu menutup pintu rumahku. Di dapur masih kutemui Vina yang duduk sambil menyeruput kopi di atas meja. Aku tak tahu kapan dia membuat kopinya itu.
12971Please respect copyright.PENANAqQJez4xqTV
Aku kemudian duduk di depannya sambil menyalakan lagi sebatang rokok milikku. Tak lama berselang Angga keluar dari kamar mandi, dia hanya melilitkan handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Tak biasanya dia melakukannya, karena kalau sehabis mandi biasanya dia keluar cuma memakai celana dalam saja.
12971Please respect copyright.PENANAhgD4L4zMR6
“Angga.. duduk sini, mas mau bicara”
12971Please respect copyright.PENANAc4l8TmTA2R
“Eh, iya mas..”
12971Please respect copyright.PENANANbU6Kd7RKh
Angga kemudian mendekati kami lalu mengambil kursi di depan posisi Vina. Jadinya Vina sekarang berada di belakang Angga.
12971Please respect copyright.PENANAk4OdymbjZj
“Kamu jawab pertanyaan mas dengan jujur ya Ngga..”
12971Please respect copyright.PENANA2xCErVPexn
“Iya mas.. ada apa sih ini kok jadi serius?”
12971Please respect copyright.PENANA5qJNRKeyKO
“Gapapa.. mas pengen tau aja, beneran kamu udah ngentot sama mbak Tika?”
12971Please respect copyright.PENANAyJVl9oJgWl
Angga kaget mendengarnya. Wajahnya jadi pucat pasi mendengar pertanyaannku. Begitu juga Vina yang duduk di belakangnya, dia hampir loncat dari kursi karena tak percaya pada ucapanku.
12971Please respect copyright.PENANA2VB8RtTlYV
“Jawab Ngga.. iya apa tidak?”
12971Please respect copyright.PENANAQQJd73S0DD
“I..ii.. iya mas.. bener”
12971Please respect copyright.PENANAQ5WJN5zaii
“Bagus.. udah berapa kali kamu ngelakuinnya?”
12971Please respect copyright.PENANAAjzm6iihY3
“Emm… lupa aku mas.. beneran lupa”
12971Please respect copyright.PENANAKEqHcUfMI0
“Trus hari ini kamu ngentot mbak Tika apa enggak?”
12971Please respect copyright.PENANAr7XwpdN5Ny
“Itu.. itu.. iya mas..”
12971Please respect copyright.PENANAjUjwebhgQF
Aku sejenak terdiam mendengar jawaban Angga yang begitu berani mengakui semua perbuatannya. Wajah lugunya begitu membuatku merasa kasihan pada anak itu. Mungkin dia masih menganggap apa yang dia lakukan dengan kakaknya itu masih sama seperti di desa.
12971Please respect copyright.PENANAjfrHTsQijZ
“Bagus.. sekarang kamu cerita apa yang udah kalian lakuin hari ini”
12971Please respect copyright.PENANAugkYOt9ul4
“Mmm.. mas gak marah?”
12971Please respect copyright.PENANAMQ2bOkfu1V
“Enggak.. tapi kalo kamu berbohong.. aku bakal marah”
12971Please respect copyright.PENANAkUswcSFxi0
“Iya mas.. baiklah kalo mas Aryo meminta, aku bakal cerita.. jadi ceritanya begini mas……..”
12971Please respect copyright.PENANAqjdAJP8ISn
***
12971Please respect copyright.PENANAMm5S6djlGe
Pagi itu aku baru bangun dari tidurku. Semalaman mataku tak bisa terpejam karena harus menunggui rumah beserta isinya. Tanggung jawab yang diberikan padaku oleh mas Aryo begitu membebani pikiranku. Dua hari ini mas Aryo pergi ke desa, menemui ibu di sana. Sedangkan aku bersama mbak Tika harus tetap berada di kota. Sebenarnya aku ingin banget bisa pulang dan ketemu dengan ibu. Aku sudah kangen padanya.
12971Please respect copyright.PENANAgPFwqxvmhx
“Angga.. Angga… bangun dek.. bantuin mbak Tika masak dulu”
12971Please respect copyright.PENANAS9C8XVMGjc
Suara mbak Tika terdengar membahana di rumah. Suaranya masih saja nyaring terdengar sama seperti di desa dulu. Kalau di desa tidak ada tetangga yang dengar, nah kalau di kota sekali teriak orang satu RT keluar semua.
12971Please respect copyright.PENANAzNeO76n2W9
“Iya mbak.. aku sudah bangun kok” balasku cepat supaya dia tak terus-menerus harus teriak memanggilku.
12971Please respect copyright.PENANA3OC9TusSEf
Aku kemudian bangun dari tempat tidurku lalu pergi ke luar kamar. Dengan santainya aku keluar kamar hanya memakai celana dalam, karena memang itu sudah jadi kebiasaanku. Tak pernah ada yang protes atau melarangku. Baik mas Aryo maupun mbak Tika tak pernah mempermasalahkannya. Dari dulu aku memang terbiasa begini kalau di dalam rumah. Rasanya bebas bergerak dan tidak gerah.
12971Please respect copyright.PENANA1Gh0Z5RpBF
Sesampainya di dapur aku langsung membuat segelas kopi. Kalau di desa aku bangun langsung ada kopi di atas meja karena ibuku yang membuatnya. Kalau tinggal di kota tak ada seorangpun yang mau membuatkan aku kopi di pagi begini. Mbak Tika pernah membuatkan aku kopi tapi rasanya kurang enak, agak encer dan kurang sedap.
12971Please respect copyright.PENANAOnofO3iUPM
Setelah selesai membuat kopi, aku langsung duduk di depan meja makan sambil melamun. Sesaat kemudian datanglah mbak Tika dari arah depan rumah menuju ke dapur melewatiku. Rupanya dia baru saja membeli sayur dari tukang sayur keliling yang setiap pagi lewat depan rumah.
12971Please respect copyright.PENANAecl8qKGW9K
“Huffhhh.. barang apa-apa kok jadi tambah mahal ya Ngga.. masak sayur kangkung aja jadi 3000 harganya, ini kalo di desa dijual 1000 saja gak ada yang mau beli”
12971Please respect copyright.PENANA3IHtuPJap4
“Ya namanya juga kota mbak.. apa-apa pasti datangnya dari desa, itu yang bikin mahal harganya” timpalku sambil menatap ke arah kakak perempuanku itu.
12971Please respect copyright.PENANA7pnNr0Siuj
“Hahhh.. gerah banget yah.. mau mandi masih males Ngga”
12971Please respect copyright.PENANA6UOb1IW5RT
Dengan santainya mbak Tika melepaskan daster yang dipakainya dengan menariknya ke atas. Aku dari dulu sudah biasa melihatnya cuma pake Bh atau celana dalam saja. Namun semenjak aku tinggal di sini dan bisa merasakan memeknya, pandanganku pada mbak Tika mulai berubah. Ada getaran aneh di dadaku saat melihat tubuhnya.
12971Please respect copyright.PENANASswICz7cnm
“Ehh… iya bener.. aku tadi ga pake daleman, gapapa ya Ngga? Udah terlanjur lepas ini” ucap mbak Tika menatapku. Tentu saja aku balas menatap tubuhnya karena setelah melepas dasternya itu dia sudah tak memakai apa-apa lagi.
12971Please respect copyright.PENANA85dTFFhiZi
“Hehe.. gak apa-apa mbak.. kan dari dulu memang mbak Tika sudah biasa begitu” balasku santai. Dadaku mulai berdetak kencang saat melihat tubuh montoknya.
12971Please respect copyright.PENANAx2E8QyyhYg
Mbak Tika kemudian mulai menata bahan-bahan masakannya. Dia tanpa peduli pada tubuhnya yang telanjang terus wara-wiri di depanku. Melihatnya seperti itu tentu saja batang penisku mulai bangun dan tegak mengacung. Karena pagi itu aku cuma memakai celana dalam akhirnya tonjolan penisku bisa terlihat dengan jelas. Aku masih tetap duduk untuk berusaha menyembunyikannya dari pandangan mbak Tika.
12971Please respect copyright.PENANAezNnzv5PaN
“Dek.. bantuin potong kangkungnya..”
12971Please respect copyright.PENANArMIcFvd2zW
“Iya mbak..” balasku, aku masih enggan untuk berdiri.
12971Please respect copyright.PENANAYFhjMGWiyP
“Eh, jangan iya- iya saja.. sini cepetan, mau makan apa tidak sih kamu?”
12971Please respect copyright.PENANAeUHT9XSakX
“Ah, ii.. iya mbak”
12971Please respect copyright.PENANAj3A8RlNoBF
Aku terpaksa berdiri dari kursiku lalu mengambil kangkung yang sudah dimasukkan dalam wadah plastik. Begitu aku berdiri dan mendekatinya, mbak Tika langsung bisa melihat penisku yang sedang tegak mengacung di balik celana dalamku. Aku biasa saja karena bukan kali ini saja dia melihat penisku tegak mengeras seperti ini.
12971Please respect copyright.PENANAEcJgXqjH2n
“Hihihi… itunya kok bangun sih Ngga? Gak sakit yah kejepit begitu?”
12971Please respect copyright.PENANAlgQgVa8AfC
“Ah mbak Tika ini ngapain sih? gapapa kok mbak..” meski sebenarnya aku menahan sakit karena kepala penisku terjepit karet celana dalamku.
12971Please respect copyright.PENANAZ9u5bQLaIF
“Lepasin aja Ngga.. gapapa kok.. kan kalo di desa kamu biasa ga pake apa-apa juga? pake malu-malu lagi kamunya”
12971Please respect copyright.PENANAiXmL8pR8G1
“Iya deh mbak..”
12971Please respect copyright.PENANAA03iQptxeW
Akupun dengan santainya melepas satu-satunya pakaian yang menutupi tubuhku. Kulepas celana dalamku lalu kumasukkan ke dalam mesin cuci. Kini kami berdua sudah dalam kondisi telanjang sepenuhnya di dapur. Mbak Tika masih cuek melihatku, sedangkan aku juga tak berpikiran macam-macam. Namun sejak penisku bisa menerobos lobang kemaluannya dulu, pandanganku pada mbak Tika jadi lain.
12971Please respect copyright.PENANAVS78tmT1rF
“Potong kecil-kecil aja dek.. biar enak makannya” ujar mbak Tika mengingatkan.
12971Please respect copyright.PENANAFEUXTxJ6UF
Aku terus menuruti kemauannya. Kupotong sayur kangkung di depanku itu sesuai pesannya. Entah kenapa meski aku tengah fokus membantunya memasak tapi batang penisku masih tetap saja tegak mengeras dengan sempurna. Apa mungkin karena bawaan bangun pagi ya?
12971Please respect copyright.PENANAiTqVXRlR4s
“Mas Aryo kapan pulang sih mbak?”
12971Please respect copyright.PENANAvzD1AqTmGW
“Ntar malem udah kembali kok.. katanya urusan sama pak Manto sudah selesai”
12971Please respect copyright.PENANAsuEEV6Sn8b
“ya syukur kalo begitu”
12971Please respect copyright.PENANAAK7XVGgQgv
Aku terus memotong kangkung di meja dekat tempat cuci piring dengan batang penis masih tegak mengacung. Tiba-tiba mbak Tika menungging di depanku karena dia mengambil sesuatu di lemari bagian bawah. Posisinya tepat berada di depanku. Saat dia menungging itu tentu saja belahan memeknya terlihat dengan jelas di mataku. Mau tak mau penisku semakin berdenyut-denyut jadinya.
12971Please respect copyright.PENANATbj1wKWrIp
“Mbak…”
12971Please respect copyright.PENANA8MQ61gk0Ru
“Apa dek?”
12971Please respect copyright.PENANAJQdQNPm9ng
“Cari apa sih?”
12971Please respect copyright.PENANAjK7DCsW7Xy
“Itu, cari pengupas kentang, biasanya ada disini lho Ngga..” mbak Tika masih tetap menungging di depanku.
12971Please respect copyright.PENANAcwbgfjlo4S
Sementara mbak Tika mencari barangnya, mataku tetap melihat ke arah belahan kemaluannya yang terbuka bebas itu. Sungguh beruntung mas Aryo memiliki istri mbak Tika. Sudah cantik, baik, memeknya legit pula. Suatu saat nanti aku ingin juga punya istri seperti mbak Tika itu.
12971Please respect copyright.PENANAuBlf32QuWQ
“Ehh… mbakk..!” aku kaget ketika tiba-tiba mbak Tika mundur sedikit dan belahan pantatnya tepat mengenai ujung penisku.
12971Please respect copyright.PENANARVerD5KrOn
“Hihihi.. maaf ya Ngga.. gak sengaja kok” ucapnya tersenyum padaku.
12971Please respect copyright.PENANAVXVwCO4pBj
“Iya mbak.. ati-ati, itu dijaga kandungannya” balasku.
12971Please respect copyright.PENANAy0jFXLXEQO
Pertama memang terkesan tak sengaja, tapi entah kenapa mbak Tika mengulanginya untuk kedua kalinya. Bahkan kali ini belahan pantatnya agak lama mendorong ujung penisku. Rasanya kalau begini terus aku gak bakalan kuat menahan keinginanku.
12971Please respect copyright.PENANAASX982yg6z
“Mbak.. boleh yah?”
12971Please respect copyright.PENANAEREQeY3zFK
“Apa sih Ngga? Ehh.. apa.. jangan Nggaa.. aaahhhhh!”
12971Please respect copyright.PENANAG44i3TtXMa
Aku sudah tak tahan lagi. Kupegang bongkahan pantatnya dengan kedua tanganku lalu kuarahkan penisku masuk ke dalam liang kemaluannya. Tak sulit bagiku menerobos lobang itu karena vagina mbak Tika sudah mulai terbuka.
12971Please respect copyright.PENANAKbSQVdYSy4
“Yaahhh.. pagi-pagi kok udah ngentot sih kita? Aahhh…”
12971Please respect copyright.PENANAoElcl5iOzG
“Ga tahan mbak.. uhh.. tititku udah denyut-denyut dari tadi… Oohh..”
12971Please respect copyright.PENANALIY5nJ4zp7
Mbak Tika mulai pasrah ketika aku entot lobang memeknya. Rasanya sudah becek saja vaginanya itu. Mungkin karena bawaan hamil muda jadinya memek mbak Tika mudah sekali beceknya.
12971Please respect copyright.PENANAHpKYTVzbFR
“Auhhh.. terus Ngga.. ahh.. cepetan.. ah.. cepett…”
12971Please respect copyright.PENANA1qraQM91Nk
Mbak Tika sudah benar-benar menungging di depanku. Lutut dan telapak tangannya dia gunakan untuk menyangga tubuhnya, sementara di belakangnya aku terus merojok lobang nikmatnya dengan penisku. Rasanya memang enak banget pagi-pagi bisa ngentot seperti ini.
12971Please respect copyright.PENANAy5IGmfOiAA
“Ahh.. kamu sih..aahh..keterusan jadinya.. uuhhh..”
12971Please respect copyright.PENANAZ3hYyVM7hM
“Gapapa mbak.. ahh… mumpung mas Aryo gak dirumah.. uhh..”
12971Please respect copyright.PENANAgyBnsn1HLa
“Iya Ngga.. ketahuan juga gapapa kok.. emmhh.. dia udah tau“
12971Please respect copyright.PENANA4qOyzArrOy
“Oohhh.. mas Aryoo… enak banget memek istrimu mas.. aahh..” lenguhku terus memompa lobang vagina mbak Tika dengan penisku.
12971Please respect copyright.PENANA3nHu6jxN3I
Plok.. plokk.. plokk !!
12971Please respect copyright.PENANANno5FY6n4E
Suara benturan pangkal pahaku dengan bongkahan pantat mbak Tika sudah terdengar memenuhi ruangan dapur di pagi ini. Rasanya memang tak ada bosannya aku mengerjai kakak perempuanku, ingin tambah dan tambah terus jadinya.
12971Please respect copyright.PENANAlztuqqlgIa
“Ayo Ngga teruss.. ahh.. bikin.. ahh.. enak memekku Ngga.. aahh..”
12971Please respect copyright.PENANAz8CT5jPOAG
“Iya mbak.. mbak Tika memeknya enaaakk!!” teriakku.
12971Please respect copyright.PENANAwqPdDo8yE2
Aku terus mengayunkan pinggulku maju mundur tanpa henti. Kadang dengan tusukan cepat dan kadang hanya tusukan ringan saja. Perlakuanku itu semakin membuat kakak perempuanku terbakar dalam birahinya.
12971Please respect copyright.PENANAivqtra0Fv3
“Ngngngeehhhh…. aaaahhhkkkkhh!!”
12971Please respect copyright.PENANAiFUqS2D7MX
Crrr.. crrr…crrrr..
12971Please respect copyright.PENANApIIacz4g4G
Menyemburlah cairan pipis mbak Tika dari celah kemaluannya. Meski tak banyak yang keluar tapi cairan itu cukup untuk membasahi batang penisku yang masih setia keluar masuk lobang kewanitaannya.
12971Please respect copyright.PENANAG0xM8ICMOV
“Hoooohhh.. enak ya mbak? Aahh… enak kan? Aahh..” racauku menikmati empotan dinding vaginanya. Rasanya batang penisku diremas-remas dan diperas di dalam sana.
12971Please respect copyright.PENANAhnDtVdyhSc
“Ahh… pinter kamu Ngga.. aahh.. gak rugi ibu ngajari kamu terus…”
12971Please respect copyright.PENANAY2Wj9vknHA
“Ooohh… iya mbak.. ahh.. ini.. ini..aku..”
12971Please respect copyright.PENANA0UFbuX7xXb
“Keluarin aja Ngga.. di dalem.. di dalemm..”
12971Please respect copyright.PENANAdzIqMf5H0U
Kuteruskan tusukanku pada memek mbak Tika. Semakin lama gerakanku semakin cepat karena kurasakan sebentar lagi pejuhku akan keluar. Kini tusukanku kubuat cepat tapi dangkal, hanya sebatas separuhnya saja yang tenggelam di lobang kemaluan mbak Tika. Itu membuatku semakin ingin cepat keluar, rasanya memang semakin nikmat.
12971Please respect copyright.PENANAjt7ZhwGdHm
“Mbaakkkk Tikaaaaa…!!”
12971Please respect copyright.PENANAaJKhWz5J6F
Lolongan panjangku menandai menyemburnya cairan pejuhku di dalam liang vagina mbak Tika. Kuteriakkan namanya dengan lantang agar dia tahu kalau aku betul-betul menikmatinya. Memek mbak Tika memang tiada duanya. Legit dan menjepit meski hampir tiap hari dipakai sama mas Aryo.
12971Please respect copyright.PENANAJzwn0G1nEC
Kudiamkan sebentar penisku di dalam liang kenikmatan kakak perempuanku. Tubuh kami berdua berkeringat. Kulihat punggung mbak Tika sudah mulai basah. Sedangkan hampir sekujur tubuhku keluar keringat yang mengucur deras. Rasanya aku dan mbak Tika sudah melakukan olah raga pagi, tentunya olah raga yang nikmat.
12971Please respect copyright.PENANA6x2zC9CPQP
“Ahh.. cabut Ngga.. aku mau masak lagi”
12971Please respect copyright.PENANApiW1beVrnK
“Eh, iya mbak.. hehehe..”
12971Please respect copyright.PENANAireIYvWkMz
Kucabut penisku dari liang vagina mbak Tika. Kulihat lelehan cairan putih kental keluar dari celah kewanitaannya. Lelehan cairan itu sampai turun ke paha mbak Tika. Sungguh menyenangkan sekali melihat mbak Tika membiarkan saja cairan putih kental itu meleleh keluar tanpa berusaha membersihkannya.
12971Please respect copyright.PENANA7GQTBWNALQ
“Uhh.. jadi tambah gerah nih Ngga, kamu sih ngajak olah raganya mendadak” ucap mbak Tika sambil berdiri.
12971Please respect copyright.PENANA2rvb0WmkY2
“Hehe.. iya mbak, lagi pengen banget sih aku” akupun ikutan berdiri di sampingnya.
12971Please respect copyright.PENANAQvWFoBddfR
“Udah ya.. kita masak dulu, kalo ngentot terus ntar ga ada yang bisa dimakan dek”
12971Please respect copyright.PENANAe5VdZunkO6
“Hehe.. iya mbak..”
12971Please respect copyright.PENANAs8iIApHMCN
Selepas itu kami bersikap seperti biasa lagi. Meski batang penisku masih tetap tegak menantang tapi keinginan untuk memuasinya sudah berkurang drastis. Aku dan mbak Tika terus menyiapkan makanan untuk kami di dapur. Meski tubuh kami berdua masih saja telanjang tapi itu tak masalah. Selama masih di dalam rumah aku rasa aman-aman saja.
12971Please respect copyright.PENANAzF6auMyoKZ
Siangnya setelah bangun dari tidurku, kudengar suara seperti orang sedang bicara. Aku yang ingin tahu siapa yang datang lalu membuka pintu kamarku dan melihat ke luar. Tapi ternyata tak ada orang lain selain mbak Tika yang tengah duduk di kursi tamu. Dia masih saja belum menutupi tubuhnya dengan apa-apa. Memang begitulah dia kalu siang hari ditinggal mas Aryo kerja. Sehabis mandi pasti dia akan keluyuran di dalam rumah tak memakai pakaian sama sekali. Mungkin buat orang lain hal itu akan aneh, tapi bagi keluargaku hal itu hanyalah hal biasa saja.
12971Please respect copyright.PENANAmmxzOo6XOs
Sebenarnya aku juga sama, apabila tida ada kegiatan di luar rumah aku akan diam di kamar. Tentu saja aku sama seperti mbak Tika, tak memakai pakaian apa-apa. Dari dulu di desa aku sudah melakukannya. Itu semua memang kebiasaan yang di berlakukan oleh ibuku. Selama ini kami melakukannya tanpa ada masalah apapun.
12971Please respect copyright.PENANA8Y6bNmQgTL
“Siapa mbak?” tanyaku begitu mendekati mbak Tika yang sedang menelfon.
12971Please respect copyright.PENANAMtdsooUHjC
“Dina..” balasnya melihatku.
12971Please respect copyright.PENANAhGxAnnhAKn
“Eh iya Din.. baru bangun si Angga.. kenapa?”
12971Please respect copyright.PENANA6Q7ObDp21G
Mbak Tika terus nyerocos tanpa henti bicara dengan mbak Dina di desa. Posisi mbak Tika yang sedang duduk mengangkang dengan mengangkat kedua kakinya ke atas kursi membuat liang vaginanya terlihat dengan jelas olehku. Jari-jari tangannya yang menggosok pinggiran bibir vaginanya juga terlihat olehku, tampaknya dia sangat menikmati perbuatannya itu.
12971Please respect copyright.PENANAHGdGBDw96S
“Hihihi.. jadi kamu udah berhasil ngentot sama mas Aryo? Waahh.. enak dong”
12971Please respect copyright.PENANAqmaDkCyjVg
“Apa? Ibu juga kamu ajak? Gila kamu Din.. hihihi… tapi ibu seneng juga yah? haduuhh.. kalian ini..”
12971Please respect copyright.PENANAEOW10Lru0Z
“Enggak dong, kan ada Angga.. bisa tuh dia dimanfaatkan, hihihi..”
12971Please respect copyright.PENANAbj44kZ1JCK
Aku tak tahu apa yang dibicarakan oleh mereka berdua. Suara mbak Dina tak kudengar jelas. Hanya kata-kata dari mbak Tika saja yang menunjukkan kalau mereka sedang membicarakan aku.
12971Please respect copyright.PENANAFgsSX5di5i
“Angga? Ada ini.. kenapa?” tangan mbak Tika memberi kode padaku untuk mendekat.
12971Please respect copyright.PENANAmRfsSWpZxS
“Hihihi.. iya lah Din.. enak lah…”
12971Please respect copyright.PENANAhuMxlSzpWy
Tak kuduga sebelumnya, tangan mbak Tika yang memanggilku tadi langsung dipakai untuk memegang kemaluanku. Aku terkaget dibuatnya, masih sedang telfon sama mbak Dina tapi dia malah mengocok penisku. Mulai aneh ini kelakuan kakak perempuanku.
12971Please respect copyright.PENANAncbXRIZjkU
“Ahhh.. mbakk…” desahku, mbak Tika melihatku lalu cuma tersenyum.
12971Please respect copyright.PENANAV8S3P4B861
“Ohh… iya terima aja, kan pak Manto orang kaya Din… pokoknya dia mau menerima kamu apa adanya itu yang utama”
12971Please respect copyright.PENANAHd958gSNSA
Tangan lembut mbak Tika terus mengocok penisku dengan gerakan tak terlalu cepat. Aku yang merasakan keenakan membuat batang penisku berdiri dari tidurnya. Semakin lama semakin tegang dan mengeras sempurna.
12971Please respect copyright.PENANApZRfJJ1HhP
“Happphh.. emmhhh… iya Din.. enak kok.. emmhhh..”
12971Please respect copyright.PENANA08hN7H0yIG
Mbak Tika terus bicara dengan mbak Dina melalui sambungan telfon, sedangkan mulutnya mulai melahap penisku yang sekarang sudah tegak mengacung di depannya. Entah apa yang dipikirkan mbak Tika saat itu aku tak mengetahuinya. Jelasnya aku terus merasa enak karena kulumannya itu sungguh beda dari yang pernah aku rasakan sebelumnya.
12971Please respect copyright.PENANAnq9cc4BO7f
“Apaa?? Kamu ajak Vina juga? ahh.. memang bajingan kamu Din, hihihi..”
12971Please respect copyright.PENANAkAq7Id1wku
Mbak Tika lalu tiduran berbaring di atas karpet ruang tamu. Dia lalu memberi kode padaku untuk memasukkan penisku dalam liang vaginanya. Aku yang sudah merasa kepalang tanggung akhirnya menuruti kemauannya. Kuposisikan badanku berada di depan pangkal paha mbak Tika lalu kuarahkan ujung kemaluanku di celah memeknya.
12971Please respect copyright.PENANAY5h5tcZy6h
“Uhhhhhhhhh.. enak Dinnn… pasti enakk itu.. ahhh..” lenguh mbak Tika saat kumsukkan penisku dalam lobang kemaluannya. Tapi dia masih terus bicara dengan mbak Dina.
12971Please respect copyright.PENANAuTLgsGsq55
“Ahh.. ahhh.. emmmhh.. enggak.. ahh.. sama Angga.. ahh.. rugi dong kalo..ahh.. cuma ngocok.. ahh.. pake jari.. uuuhhhh..”
12971Please respect copyright.PENANA3F3AA8NOJ3
Aku tak peduli mbak Tika sedang bicara dengan mbak Dina, aku terus mengocokkan penisku dalam jepitan liang senggamanya. Gerakanku semakin lama semakin cepat sampai bunyi benturan pangkal pahaku dengan pangkal pahanya mula terdengar jelas.
12971Please respect copyright.PENANANePysVlfZi
Plok.. plokk.. plokk !!
12971Please respect copyright.PENANALmIA2oFgEJ
“Hihihi.. iya dong.. ahh.. itu dia Din.. ahh.. yang bikin enak.. uhhh…”
12971Please respect copyright.PENANA3c0i5DzmEn
Kelakuan kakak perempuanku itu semakin membuatku gemas. Bisa-bisanya dia tengah aku entot tapi dengan santainya bicara dengan mbak Dina yang ada di desa. Sepertinya dia memang memanfaatkan aku untuk memenuhi kebutuhan seksualnya saat mas Aryo tak ada di rumah.
12971Please respect copyright.PENANA3Z6hifAkqE
“Ooohhhhh.. mantab ini Dinnn… aahh… aku keluarrr…”
12971Please respect copyright.PENANAmhPDZaMRSS
Kembali cairan hangat mengalir membasahi penisku di dalam liang vagina mbak Tika. Rasa cairan itu sama dengan yang kurasakan tadi pagi. Benar-benar membuatku semakin bersemangat untuk mengentotnya.
12971Please respect copyright.PENANAuYEVZwgI6a
“Ahhh.. pelan Nggaa!! ahh.. iya ini Angga nusuknya kasar banget Din.. hihihi..” tubuhnya yang bergetar dan sempat kelojotan tak mempengaruhi mbak Tika. Dia terus nyerocos tanpa henti bicara.
12971Please respect copyright.PENANAVqsLtHd3W0
“Udah pinter kok dia.. kalian sih yang ngajari dia begitu… sekarang aku jadi korbannya deh” ucap mbak Tika menatap wajahku sambil tersenyum geli.
12971Please respect copyright.PENANA4wdhUKtLiu
Kuteruskan kocokan penisku pada liang senggama mbak Tika. Lama kelamaan aku jadi tak tahan. Mendengar ocehan mbak Tika dan senyuman nakalnya semakin memancing birahiku untuk mengantarku mencapai puncak kenikmatan.
12971Please respect copyright.PENANAXYvLpEH6Nt
“Ooohhhh.. mbak Tikaaaaa!!” teriakku lagi memanggil namanya.
12971Please respect copyright.PENANAfjmVdm9VYa
Crott.. crottt… crottt.. crottt..
12971Please respect copyright.PENANA0bH5bEJbdE
Kusemburkan saja cairan pejuhku di dalam liang kenikmatan mbak Tika. Aku tak peduli lagi akan jadi apa nantinya. Toh dia sedang hamil anaknya mas Aryo, tak mungkin kalau spermaku ini bisa membuahinya lagi.
12971Please respect copyright.PENANAuoZ4YuzDdw
“Ahhh… uuhhh… sshhhh…”
12971Please respect copyright.PENANAxbdxLUUhL0
Aku kemudian mencabut penisku dari lobang kemaluan mbak Tika. Lelehan cairan putih kenatal kembali kulihat meleleh keluar dari celah memek kakak perempuanku itu. Lagi-lagi aku jadi senang sekali melihat lelehan cairan itu. Apalagi mbak Tika cuek saja membiarkan cairan itu meleleh keluar dari vaginanya.
12971Please respect copyright.PENANAVdLBR4CPXu
“Udah Din.. hihihi.. ga bisa.. masih kalah sama mas Aryo.. hihihi.. kamu ini.. jangan dong, kamu makan aja punya pak Manto”
12971Please respect copyright.PENANAsllEzJFxaT
Aku yang sudah lemas karena baru saja menyemburkan pejuh langsung membaringkan diri di atas kursi sofa sambil melihat mbak Tika yang masih terus bicara dengan mbak Dina. Aku tak peduli lagi apa yang dia lakukan, aku terus diam dan mulai tertidur dengan sendirinya.
12971Please respect copyright.PENANAiMsqCswGGG
***
12971Please respect copyright.PENANAWtTpuJDraf
“Jadi begitu mas ceritanya..” Angga menyudahi ucapannya yang terdengar seperti bapak mendongeng pada anaknya.
12971Please respect copyright.PENANA54z3IOfukZ
“Mas.. jadi selama ini mbak Tika tau kalo..”
12971Please respect copyright.PENANA4irjXxRmMx
“Iya Vin.. tapi itu gapapa.. aku masih bisa menerimanya” balasku pada Vina.
12971Please respect copyright.PENANAzJP66jUyYV
“Gitu mas.. kalo memang mas Aryo marah ya silahkan, aku siap menerima hukumannya” tandas Angga menyudahi ucapannya.
12971Please respect copyright.PENANAfRspRDGho8
“Gak.. gapapa kok Ngga.. aku gak marah”
12971Please respect copyright.PENANAAM5xRdLhmn
Kami bertiga lalu terdiam. Angga kemudian mengambil sebatang rokok milikku lalu menyalakannya. Vina yang ikut mendengar cerita dari Angga hanya bisa menarik nafas dalam-dalam. Tangannya kulihat beberapa kali mencoba membenarkan posisi celana dalamnya. Aku yakin kemaluan Vina saat ini sudah basah pastinya.
12971Please respect copyright.PENANAUQSEuX02jy
“Vin.. kamu pulang aja, istirahat.. besok kan kita kerja..”
12971Please respect copyright.PENANAqICTv2pVGY
“Iya mas.. emm… tapi.. gak ah, besok aja”
12971Please respect copyright.PENANATGTITssWZS
“Iya Vin.. besok aja kita bahas lagi.. Ngga, terimakasih kamu udah mau jujur.. gapapa kok, aku ga masalah sama kalian..” tatapku pada mereka berdua.
12971Please respect copyright.PENANAjM2ZQnaSFk
“Sebentar mas, jadi mas Aryo memberi ijin padaku kalo misalnya…”
12971Please respect copyright.PENANAuoaOctQiiz
“Iya Ngga.. asal kakakmu bahagia lakukan aja, apalagi saat aku tak bisa melayaninya” ucapku serius pada Angga.
12971Please respect copyright.PENANAv1ix4PhNsR
“Baik mas…”
12971Please respect copyright.PENANAeyJ1DXBUir
“Tapi ingat, apapun yang terjadi biarlah tetap di keluarga kita.. kamu juga Vin, tahan cerita ini untukmu saja”
12971Please respect copyright.PENANAYXQhANKbpN
“Hihi, iya dong mas..”
12971Please respect copyright.PENANAyVjZiULJJc
Vina kemudian beranjak pergi dari rumahku. Angga juga sudah kembali masuk ke dalam kamarnya. Demikian halnya denganku, aku menuju kamarku untuk istirahat bersama istriku.
12971Please respect copyright.PENANA1TyTLwg3nH
Begitu aku buka pintu kamar kulihat istriku sudah tidur dengan pulas. Pancaran wajah bahagianya sungguh sangat terasa, dia jadi sangat cantik kalau sudah merasa bahagia seperti itu. Lalu apakah aku akan menyudahi kebahagiaannya itu? kalaupun aku katakan yang sebenarnya pasti dia akan kecewa. Mungkin saja aku harus bersikap seperti biasa saja.
12971Please respect copyright.PENANAZUdFfiD3UM
“Emmhhh.. eh mas? Kapan datangnya?” istriku membuka mata lalu menatapku.
12971Please respect copyright.PENANA311pboeERm
“Baru aja kok dek.. kamu tidur aja gih, udah malem ini” balasku sambil mengelus rambutnya.
12971Please respect copyright.PENANAGC14mej2Nz
“Iya mas, aku capek banget.. badanku rasanya gampang capek sekarang”
12971Please respect copyright.PENANAyi9HVllAbH
“Hemm.. begitu, yudah pokoknya banyakin istirahat aja dek, jaga calon anak kita”
12971Please respect copyright.PENANAxiaxOTlPOF
Aku kemudian mendekatkan mulutku pada keningnya lalu kucium dengan hangat dan mesra. Biarlah ini semua terjadi seperti apa adanya. Biarlah dia menikmati kehidupannya. Aku juga akan menikmati hidupku dengan apa adanya juga. Karena bagiku apapun kesalahan istriku tetap masih lebih besar rasa cinta dan sayangku padanya.
ns18.188.13.212da2