
Sesampainya di taman yang ada di depan Mall tersebut Zaki langsung berkata “Apa yang mau lo bicarain sama gue? Cepatan!!! Gue gak ada waktu buat dengerin omongan lo yang gak ada manfaatnya.”. Indah yang mendengar itu hanya diam tapi tak lekang menatap sinis ke Ratu dan berkata “Aku mau ngomong berdua sama kamu. Dia suruh aja pergi”. Ini tidak ada hubungannya dengan dia." Zaki yang mendengar itu menaiki suaranya dan berkata “Dia yang lo suruh pergi itu adalah tunangan gue. Kalau tunangan gue pergi, gue juga pergi. Gak usah banyak bacot lo, cepat katakan lo mau ngomong apaan?”
Indah yang mendengar itu hanya memutar bola matanya dengan malas dan berkata “Cih... Cuma tunangan doang. Sebentar lagi juga akan berakhir status kalian berdua setelah aku katakan sesuatu ” kata Indah sembari menatap marah kepada Ratu. Mendengar penuturan Indah emosi Zaki menjadi naik dan berkata “Bangsat lo. Mau lo apa sih ha? Jangan pernah ngomongin tunangan gue. Apa yang lo tau tentang hubungan gue. Emang lo siapa? Tuhan? yang bisa nentuin hubungan gue sama tunangan gue. Sekali lagi lo ngomong kayak gitu habis lo di tangan gue” sembari melayangkan tangannya untuk menampar perempuan tidak tau diri yang ada dihadapannya ini. Tetapi, dengan cepat dihentikan oleh Ratu sebelum tangan Zaki mendarat di pipi perempuan itu. Ratu berkata "Kamu jangan emosi dulu. Kan aku udah bilang gak boleh kasar sama orang lain, apalagi itu perempuan. Kita dengarin dulu ya. Tahan emosi kamu".
Zaki menurunkan tangannya dan mengenggan erat tangan sang tunangan, setelah itu dia mencium sekilah bibir tunangannya di hadapan perempuan itu. Ini lah cara terbaik baginya untuk meredakan emosi yang sudah mencapai puncak kepalanya tersebut, sedangkan Ratu langsung memeluk pinggan Zaki dari samping. Indah yang menyaksikan kejadian itu mengepalkan tangannya tanda bahwa ia sangat kesal dan marah melihat kejadian itu. Sebenarnya apa yang harus ia kesalkan, karena Zaki dan Ratu itu sudah tunangan, sedangkan Indah hanyalah seseorang yang sangat mengagumi dan mencintai Zaki atau lebih tepatnya terobsesi dengan seorang Zaki, jadi mau tidak mau dia harus mendapatkan Zaki bagaimanapun caranya.
Setelah meredam kekesalnya Indah membuka kembali mulutnya dan berkata “Yang aku omongin itu benar. Gak ada yang salah dengan omongan aku barusan dan ya lo mau dengar sesuatu Ratu” Ratu hanya diam mendengarkan penuturan Indah, namun tak urung dia juga penasaran dengan apa yang akan di ucapkan Indah karena ini akan berhubungan dengan keberlangsungan hubungannya dengan Zaki nantinya. Perasaannya pun sekarang menjadi tidak karuan, seolah-olah akan ada badai menimpa hubungan mereka setelah ini. Indah yang sudah puas melihat keterdiaman Ratu, tapi ia yakin bahwa Ratu sangat penasaran dengan apa yang akan dia katakan lalu berkata“Ck, gue kasih tau lo ya, mendingan lo putusin pertunangan lo itu, karena lo gak akan bisa nikah sama Zaki. Lo mau tau kenapa, karena gue sedang hamil anaknya Zaki” kata Indah.
Jedarrrr.....Bagaikan disambar petir di siang bolong. Otak Ratu menjadi kosong. Dia harus memastikan apakah ini benar atau hanya mimpi. Ratu hanya diam bergeming mendengar ucapan Indah tadi, tapi tak urung cairan bening itu menetes dengan sendirinya. Ia ingin percaya kepada tunangannya bahwa berita ini tidak benar, ia ingin percaya bahwa berita ini hanya ilusi, tapi Indah memberikan bukti berupa foto USG dan foto saat Zaki berada di klub yang sama dengan Indah. Zaki yang mendengar itu sangat marah dan menampar Indah sembari berkata “Anjing lo. Jangan ngaku-ngaku deh lo bangsat. Nyentuh lo aja gak sudi gue apalagi buat anak sama lo", sedangkan Ratu masih saja terdiam dengan pikiran yang kosong. Dia tidak bisa berfikir jernih sedikit pun.
Indah hanya menyeringai sembari memegangi pipinya bekas tamparan Zaki. Ia tidak menyangka bahwa Zaki akan menamparnya begini, tapi ia tidak boleh kalah, karena dia yang memulai permaianan ini, maka dia juga yang akan mengakhirinya dan berakhir dengan happy endinng seperti yang sudah dipikirkannya selama ini. Kemudian ia berkata “Kamu lupa. Dua minggu lalu kamu melakukannya di Club”.
“Bangsat lo. Gue emang ke Club tapi gak pernah minum apalagi nyentuh lo bangsat. Gue tau lo suka sama gue dari dulu dan gue tau lo gak suka kalau Ratu sama gue. Tapi gak gini caranya anjing” kata Zaki dengan murka. Zaki benar-benar emosi, di saat bersamaan Ratu melepaskan genggaman tangannya dengan Zaki dan segera berlari menjauh dari dua manusia itu. Ia bingung harus berbuat apa, hatinya sunggu sakit menerima fakta ini. Hatinya ingin menolak, tapi kenyataan yang ia dapatkan. Ratu memutuskan pulang menuju apartementnya dengan menaiki taksi yang sedang berhenti di pinggir jalan dekat taman tersebut.
Zaki terkejut karena Ratu pergi meninggalkannya dan berusaha mengejarnya namun sia-sia karena Ratu sudah masuk ke dalam taksi dan tanganya juga di tahan oleh Indah. Zaki langsung menghempaskan tangan itu dan mendorong Indah dengan kuat sembari berkata "Kalau sampai hubungan gue hancur sama Ratu, lo yang akan mendapatkan balasannya. Gue gak akan lepasin lo. Gue kejar lo sampai ke ujung dunia pun". Setelah itu Zaki pergi dari taman itu menuju mobilnya untuk menyusul Ratu. Ia tau Ratu akan kemana jika bukan pulang ke apartementnya. Zaki masuk ke dalam mobilnya dan memukul stir mobil dengan kencang sembari berkata "Aghhhh... gara-gara perempuan bangsat itu hubungan gue sama tunangan gue jadi kacau. Gara-gara perempuan bangsat itu Ratunya gue nangisI".
Zaki mengambil handphonenya sembari mendial nomor sang tunangan, tetapi di panggilan ke lima masih belum diangkat seraya Zaki berkata "Sayang, pliss angkat tellpon aku. Aku gak kayak yang kamu pikirin. Maaf, aku buat kamu sedih gara-gara perempuan bangsat itu. Aku mohon angkat telpon aku" tapi kata-kata itu tidak mendapatkan balasan dari seberang sana, karena penerima tidak megangkat telepon itu. Zaki membuang hpnya kebelakang dan menancap gas menuju ke apartement sang tunangan untuk menjelaskan semuanya.
Minggu, 20 November 2022
ns160.79.111.124da2