Pagi itu aku masih saja terbaring merenung di atas tempat tidurku. Pikiranku terus berputar tak tentu arah setelah apa yang kualami tadi malam. Aku lihat dengan jelas istriku tengah bersetubuh dengan Angga. Padahal pemuda itu adalah adik kandungnya sendiri. Hatiku terasa panas, ingin rasanya aku memarahi istriku dan mengusir Angga dari rumah ini.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfiGiqOBXnT
Sampai pagi ini pun istriku masih berada di dalam kamar Angga. Aku yakin dia masih tidur dengan lelap karena ini masih jam setengah 4 pagi. Belum lagi tubuhnya pasti capek karena meladeni pemuda yang punya stamina bagus seperti Angga. Semakin lama kupikir semakin sakit hatiku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqXepm0obO
Sakitnya hatiku tiba-tiba saja berbalik arah. Aku jadi merasa bersalah sekarang ini. kalau aku marah melihat istriku bersetubuh dengan Angga, bukannya dia bakal marah juga kalau dia sampai tahu aku telah ngentot dengan Nina. Belum lagi perlakuanku pada Dina dan juga Vina. Kalau istriku tahu itu semua apa dia gak bakal lebih marah lagi.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgtLWzHQRc
Sepertinya aku harus merelakan perbuatan istriku itu. Aku masih ingat kata-katanya, memberikan kebahagiaan pada keluarganya itu yang utama. Perlahan hatiku jadi tenang. Aku kembali menatap masa depan kami kembali normal. Mungkin inilah jalan yang haru aku dan istriku lalaui.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOeUD2y0gp5
“Mas.. kok udah bangun?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlkUHUDuBd
Tiba-tiba istriku masuk ke dalam kamar. Karena lampu kamar kubiarkan menyala dia pastinya dapat melihatku tengah berbaring dengan mata terbuka.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4r7obmm3h
“Iya, semalaman ga bisa tidur aku”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLBEKpZZo0
“Kenapa sih mas? Banyak pikiran yah?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtAUld3qHt
“Kamu darimana sih dek? kok baru muncul?
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi634pdEfOB
“Hihi… mas kan tau sendiri.. aku ketiduran di kamarnya Angga mas”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMr9zrBDrRg
Istriku masih santai saja membalas pertanyaanku. Di wajahnya tak kulihat muka takut atau bersalah karena malam ini tidak tidur denganku. Padahal Tika itu perempuan yang tak bisa menyembunyikan perasaannya. Kalau dia marah, kecewa, senang, susah, pokoknya semua isi perasaannya selalu terlihat pada raut wajahnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81yyJKfSUr
“Ohh, ya udah gapapa.. kan masih di dalam rumah sendiri” kataku padanya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwfx7Lko7q
Tika kemudian berbaring di sampingku. Tubuhnya yang hanya terbalut celana dalam itu lalu mendekat dan memelukku penuh rasa sayang. Kalau sudah begitu aku jadi tak bisa berbuat banyak, aku memang lelaki yang gampang luluh oleh rasa sayang perempuan.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoAr3PvsPg
“Enak gak ngentotnya?” tanyaku dengan nada datar, istriku tahu kalau aku sedang gelisah.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlfu3chX7g
“Maksudnya mas Aryo gimana sih ini?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIB2CjEiQ01
“Kan tadi kamu ngentot sama Angga.. jangan bilang tidak dek”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39lPy0Xrwm
Tika diam sebentar, lalu menghela nafas panjang. Aku pikir mungkin terlalu dini aku menanyakan hal itu padanya. Tapi hatiku masih gelisah dan harus punya sesuatu untuk menenangkannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1TbiC1nx8
“Iya.. aku akui memang tadi kebablasan mas.. kalo memang mas Aryo marah dan merasa dikhianati lebih baik ceraikan saja aku mas..” ucapnya dengan suara bergetar.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5PGWnarfJ
“Ehh.. enggak.. bukan begitu dek maksudku.. jangan bicara seperti itu dong”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsumodjzTng
“ya kalau mas Aryo sakit hati mending kita pisahan aja mas.. gapapa kok, aku memang salah”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBhh7ABbuA
“Tidak dek… aku gak marah kok.. sakit hati sih iya tapi aku paham posisi kamu saat itu..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5xoB317WD
“Trus mas Aryo maunya gimana?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesoVgUjhty
“ya gak gimana-gimana.. biasa aja” jawabku menarik nafas panjang.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5b7ZUQEWU
“Tapi kan tadi mas Aryo sudah tau? Aku memang yang salah mas..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVGKOjA8jl
“Iya dek.. tapi rasa sayangku padamu melebihi semua itu, bukan aku mengijinkan kalian bebas seenaknya.. tapi selama kamu bahagia ya silahkan lakukan apa maunya kamu dek”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKyJapTSJt
“Hemm.. kamu terlalu baik mas untuk aku” istriku menarik tanganku dan meletakkannya di pipinya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOAZ0y4Njp
“Gak dek.. hanya saja aku terlalu sayang sama kamu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLKt4bdv2i
“Maaf ya mas”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHrToor1Y0
“Gak lahh.. ga ada yang harus dimaafkan.. seperti yang kamu bilang, apapun yang terjadi rumah tangga kita harus selalu utuh dek”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX26z6kSFzm
“Iya mas.. aku ingat”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfoNv9F8D3
“Eh dek.. kamu gak lagi subur kan?
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSQsHTE9QH
“Gak kok mas.. palingan beberapa hari lagi datang bulan”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPKvupEYpO
“Ohh.. ya udah.. gapapa.. soalnya aku tadi lihat Angga ngecrot di dalam”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthiZXS0Rd6
“Lahh.. jadi mas Aryo ngintip tadi yah? duhh.. ternyata…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBoUJFEAuT
“Ya kan namanya juga penasaran dek, hehehe…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDqE3Xzb9E
Hatiku kembali jadi tenang. Aku sudah bisa menerima apapun yang telah terjadi pada istriku. Sebaliknya aku tetap merahasiakan hubunganku dengan Nina, meskipun kedepannya kejadian di rumanya itu tak boleh terulang lagi. Sangat berbahaya bagiku kalau terjadi skandal antara aku dengan Nina. Akupun telah bersiap kalau selanjutnya akan terjadi lagi keintiman antara istriku dengan Angga. Mungkin kedepannya akan aku relakan saja mereka.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UPaQKZJom
***
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEr7LPZwIs
Semenjak pembicaraan berdua dengan istriku pagi itu, kehidupan kami masih berjalan seperti biasa. Hubungan antara istriku dan Angga juga aku perhatikan tak ada perubahan. Meskipun aku sudah tidak mempermasalahkan kelakuan mereka tapi istriku seakan tahu mengambil jarak. Aku yakin istriku juga tak menggunakan kebebasan yang aku berikan untuk dilakukan seenaknya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsFZVOEVz6
Lebih menggembirakan bagiku adalah ternyata istriku sudah hamil. Setelah lewat masa menstruasinya ternyata dia terlambat datang bulan. Kamipun memeriksakan ke dokter untuk mendapat kepastian. Ternyata dari hasil tes dokterpun menyatakan kalau istriku benar-benar hamil dan usia kandungannya sudah satu bulan. Aku sangat bahagia mendengarnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEFo0PZOWl
Kadang terbersit di pikiranku rasa curiga. Jangan-jangan yang menghamili istriku ternyata Angga. Namun pikiran itu kubuang jauh-jauh, karena kalau dilihat masa hamilnya itu tak mungkin Angga yang membuahinya. Namun begitu aku terus meyakinkan diriku untuk menerima apapun keadaannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTZSDtKKtW
Vina juga sudah resmi diterima di kantor tempatnya melamar pekerjaan. Sudah seminggu ini dia masuk kerja. Dia kini sudah tak lagi tinggal serumah bersamaku, tapi pindah ke rumah sebelah. Ya, ke rumah tepat di sebelah rumahku. Istriku menawarkan pada Vina untuk menyewa rumah di samping kanan rumah kami. Kebetulan rumah itu sudah kosong lama dan pemiliknya jarang datang kesitu. Dengan bujuk rayu istriku pada pemilik rumah, akhirnya mereka sepakat menyewakan rumah itu dengan harga murah. Itung-itung membantu pemilknya untuk merawat rumah dan menjaga kebersihannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLaqi41Ear
Selama seminggu inipun aku selalu membonceng Vina berangkat kerja. Lokasi kantornya yang dekat dengan kantor perusahaanku membuat kami bisa berangkat kerja bersama. Kedekatan kamu pun semakin terasa seperti bukan saudara sepupu, tapi jadi dekat seperti sepasang kekasih. Inilah yang sebenarnya aku takutkan.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkyP4i8tvy
Suatu siang aku menerima kabar dari kampung istriku. Katanya ada sengketa hutang piutang yang terjadi antara ayah mertuaku dengan seorang juragan di desa itu. istriku jadi resah mendengar kabar itu. Aku kemudian mengambil keputusan untuk pergi pulang ke kampungnya dan membantu ibu mertuaku menyelesaikan permasalahan itu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsDk4TXfGY
“Sudah kamu di rumah saja.. jaga baik-baik kandunganmu itu” ucapku pada istriku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTiTCcU3ZY
“Tapi nanti siapa yang nemenin kamu mas? Jauh lho jalannya”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDB25wO4pcz
“Iya mas.. apa biar aku saja yang nemenin mas Aryo?” pinta Angga kemudian.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GQXHMLsdq
“Gak usah.. biar aku sendiri saja… besok aku pinjam lagi mobilnya kantor”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJZsOdaC61
Vina yang kebetulan sedang berada di rumahku mendengar pembicaraan kami. Dia lalu mendekati istriku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUZoFglbBL
“Mas Aryo mau kemana sih mbak?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMceRXbYQl3
“Pulang ke desa, ada masalah disana Vin” jawab istriku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Uf7iaFHlI
“Ohh.. gini aja mas.. biar aku aja yang nemenin” celetuk Vina kemudian.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0io9QSrYNF
“Lha kamu kan kerja Vin..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QYJ6hhXR1
“Kan besok hari sabtu mas, kantorku masuk sampai jam 12 aja, emang mas Aryo berangkat kapan sih?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfXFgVmnjL
“ya besok jam 1 siang, aku masuk dulu setengah hari” balasku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSOPzT18Lb
“Yaudah.. bisa itu.. Angga biar nemenin mbak Tika, kan butuh laki-laki di rumah kalau ada apa-apa” ujar Vina yang kupikir ada benarnya juga.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcb91Q39uA
“Gimana dek? Vina mau ikut aku ke desa?” tanyaku kemudian pada istriku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuFosuGblk
“ya gapapa mas.. tapi tolong bantu ibu sebisanya.. juragan Manto itu memang seneng cari gara-gara”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSs839aYt2i
“Iyaa… aku usahakan beres semuanya, emang kamu tau hutangnya almarhum bapak ke juragan Manto itu berapas sih dek?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7mgBo7HE2
“Katanya sudah dibayar separuhnya sama ibu.. dulu katanya juragan Manto memberi kelonggaran waktu sebisanya membayar sisa hutangnya.. tapi kok sekarang lain mas”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXjkwlueY5
“trus sisanya itu berapa juta?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxJWfyxkMX
“Ah, itu.. berapa ya Ngga.. kamu tau tidak?” istriku gantian tanya ke adiknya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWCr7UxzQC
“Sekitar 15 juta mas..” jawab Angga.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGT3l4mt9AB
“Aduhh.. di tabungan kita memang ada uang 15 juta.. tapi masak mau dipake semuanya?” aku duduk sambil memijit kepalaku coba mencari solusi.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1DscPZ6IC
“Itu gampang mas.. aku ada uang 5 juta di rekeningku, pake aja dulu mas..” Vina menyela pembicaraan kami.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGTfoZhZay
“jangan lah Vin.. ntar kamu ga ada uang buat jaga-jaga”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApz5uzBkHd
“Gak kok mas.. uang itu memang sengaja aku sisakan kalo kapan-kapan aku pengen beli rumah”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsApDJSaiip
“Ahh.. yaudah deh, kita pake dulu ya Vin uang kamu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACFL7Jktnk
“Iya mas.. besok pulang kerja aku ambil uangnya di bank”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYlFM7CDtz
Akhirnya kami menemukan solusi yang paling baik diantara kemungkinan yang jelek. Singkat cerita sesuai dengan rencana kami hari sabtu siang kami jadi berangkat ke desanya istriku. Aku sengaja membawa mobil kantor dengan alasan mengunjungi mertuaku yang sedang sakit. Tentu saja pihak kantor mengijinkannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0ntgNbcY8
Sepanjang perjalanan menuju ke kampung halaman istriku, kuperhatikan Vina merasa gembira. Entah apa yang membuatnya gembira akupun tak mengerti. Dia terus mengajakku ngobrol supaya aku tak mengantuk katanya. Lama-lama aku jadi semakin nyaman berada di dekatnya. Sungguh beruntung nanti suaminya Vina, menemukan jodoh seorang gadis yang cantik bertubuh seksi dengan watak yang periang dan baik hatinya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCceZxbJSR
Pukul 5 sore mobil yang aku bawa sudah mulai masuk ke desa yang aku tuju. Beberapa penduduk sekitar yang melihatku langsung menyapa. Tak lupa aku sapa balik mereka karena aku memang mengenalnya. Mereka mengenalku sebagai menantunya bu Aminah, ibunya istriku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VEFOCoUl3
Begitu aku sampai di rumah istriku, langsung saja aku parkir mobilku di samping rumah. Kebetulan di situ ada halaman yang kosong. Biasanya ibu mertuaku memakainya untuk menjemur padi atau jagung sehabis panen.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUI78zJEhu
“Lhoh.. lhoh.. kok nak Aryo datang kemari? Jadi merepotkan saja”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzgs1N1zSM
Ibu mertuaku keluar dari rumah lalu menyambutku datang. Seperti biasanya mertuaku itu memakai Bh dan kain kemben saja. Aku memang sudah terbiasa, tapi bagi Vina yang ikut denganku pemandangan itu langka baginya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUnQKynz6G
“Iya bu.. saya pengen urusannya cepet selesai” balasku setelah menurunkan beberapa barang bawaan kami.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPhPzDN7Ae
“Lah, kok bawa kipas angin segala sih? ada dua lagi.. buat apa?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmCYVJf6Th
“Kan dulu saya pernah bilang mau belikan kipas angin lagi bu.. jadi saya bawa sekalian kesini sekarang mumpung ada waktu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMA24lLv0Vj
“Wahh.. beneran nak Aryo ini memang baik banget.. ayo masuk dulu.. kita bicara di dalam”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtPYgIlKM1
Aku dan Vina kemudian mengikuti langkah ibu mertuaku masuk ke dalam rumah. Semula Vina tampak canggung tapi kemudian dia bisa mengatasinya dan coba untuk adaptasi pada lingkungan di sekitarnya. Aku duduk di pojok sedangkan Vina duduk tepat di sebelahku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSECrqgLfJp
“Eh, mbak ini siapa ya nak Aryo?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCkMUeYfmc
“Ini sepupu saya bu.. dia sengaja ikut supaya ada teman.. Angga saya suruh di rumah saja biar Tika ada orang laki-laki di rumah, kan sekarang lagi hamil bu” jawabku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cs0xD8rao
“Ohh.. begitu.. padahal ibu kangen sama Angga lho nak, tapi gak apa-apa.. biar dia temani kakaknya saja” kini ibu mertuaku duduk tepat di depan kami.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleboap1D3o
Kulihat Vina masih terus memperhatikan penampilan mertuaku. Mungkin baginya agak janggal baginya melihat mertuaku menemui tamu hanya memakai Bh saja, tapi di desa ini sudah biasa. Nanti akan aku jelaskan saja pada Vina, sekarang ini biar aku urus dulu masalah yang lebih penting.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SVSV2fRIS
“trus itu ceritanya gimana sih bu? Kok bisa sampai disengketakan lagi hutangnya bapak”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMwGRcm66q
“Gini nak Aryo ceritanya…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1AUfrf13h
Mertuaku lalu cerita panjang lebar tentang duduk perkaranya. Dia ceritakan runtut dari awal sampai akhir. Sampai dimana mertuaku curiga kalau juragan Manto itu punya maksud lain. Mertuaku mencurigai juragan Manto ingin menjadikan Dina sebagai istri mudanya. Tentu saja dia bisa mengancam keluarga mertuaku dengan jalan menagih kembali hutangnya. Masuk akal juga sebenarnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCz5rCnAT6q
“Iya bu saya paham.. sepertinya maksud juragan Manto memang seperti itu” kataku merespon cerita mertuaku. Vina yang duduk disampingku ikut manggut-manggut juga.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsGhe1tFJi
“Ibu jadi kepikiran banget nak Aryo.. masak iya si Dina jadi istrinya pak Manto? Ah, gak bisa banyangkan jadinya” keluh mertuaku menahan tangisnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wpzXSEngn
“Kita usahakan membayar hutangnya bu.. biar saya bantu bicara sama juragan Manto nanti”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8Du7GhUkY
“Iya nak.. toloong banget ya nak, ibu sudah tak bisa berbuat banyak sekarang”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7mVBE4XaF
“Baik.. tapi Dina kemana ya bu kok ga keliatan?” tanyaku penasaran, memang sedari tadi aku tak melihat keberadaan Dina di rumah itu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKfHU0zkvM
“Ada.. itu masih tidur di kamarnya, paling sebentar lagi bangun”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QCW7LYRHg
Aku kemudian berdiri lalu jalan menuju kamar Dina. Kubuka pintu kamarnya dan ternyata memang ada Dina disitu. Mataku kembali bisa melihat tubuh telanjang adik iparku itu. Nampak Dina dengan santainya tidur tanpa busana, memang aku sudah tahu sebelumnya tapi tetap saja pemandangan tubuh bugilnya mengagumkan buatku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnZ0za4aSf
Akupun meninggalkan kamar Dina dan menutup pintunya. Kembali aku duduk di tempat semula, di pojok ruang tamu rumah mertuaku. Sesaat kemudian aku keluarkan bungkus rokok dari saku celanaku lalu kuambil sebatang dan kunyalakan.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFR1x5Uvnk
“Huuufffhh… ada-ada saja ya bu masalahnya”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7bTjsAgNk
“Iya nak Aryo.. tapi semoga setelah ini tak ada masalah yang lain”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgF7MVhIOhE
“Semoga saja begitu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhnQ0KANZp
“Eh iya ibu sampai lupa, nak Aryo disini sampe kapan yah?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9t8Bdx2XZ
“Paling besok sore kita sudah balik ke kota bu.. senin kerja lagi soalnya”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksBvbXNLUF
“ya sudah..nanti nak Aryo tidur di kamarnya Angga saja.. trus mbak Vina ini biar tidur di kamarnya Dina..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6yhcLGhqF
“Trus Dina tidur di mana bu?” aku balik bertanya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkK3BeNYdhi
“Gampang nanti biar tidur sama ibu saja”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87gsufsWDs
“Lhah jangan bu… nanti merepotkan ibu dong.. biar Vina yang tidur di kamarnya Angga” balasku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegmEIhjSQ4
“Iya sudah.. nanti nak Aryo tinggal pilih mau tidur dimana saja terserah”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdXvM994y4
Begitu mendengar kata-kata dari mertuaku Vina langsung menoleh ke arahku. Dia sepertinya agak bingung dengan ucapan mertuaku yang ambigu itu. Bisa saja Vina berpikiran aku tinggal pilih tidur di kamarnya mertuaku apa kamarnya Dina. Melihat dari raut mukanya aku yakin dia berpikiran begitu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhkuBxw1IM
Tak berselang lama kami bicara, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Mungkin karena mendengar ada tamu yang datang dia sengaja memakai kemben kain batik untuk menutupi tubuhnya dari dada sampai paha. Padahal yang aku tahu kalau Dina di rumah dan mau mandi pasti dia cuma pakai celana dalam saja. Begitu dia melihat kehadiranku lagi, Dina langsung menghambur memelukku dengan gembiranya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgifV7GrQZ
“Mas Aryoo.. aahh… kok ga bilang sih mau datang”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqVxZnl3hu
Dina memelukku agak lama. Bukan itu saja, dia lalu menciumi pipiku dengan gemesnya. Seakan aku ini orang yang sangat dirindukannya. Aku sempat melirik ke arah Vina, dia hanya melongo tak percaya pada kelakuan kami berdua. Sedangkan ibu mertuaku hanya senyum-senyum ikut bahagia.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZDhkVvLVx
“Kok gak kasih kabar sih mas?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqW7hz9dqb
“Iya Din.. kan kesininya mendadak..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmYRGuPmFH
Dina lalu melepaskan pelukannya. Dia kemudian duduk di sebelahku tapi beseberangan dengan posisi Vina. Jadilah aku diapit dua perempuan cantik sekaligus, Vina di sisi kiri dan Dina di sisi kananku. Betapa beruntungnya aku ini.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAURlwvTqJe
“Din.. lekas mandi dulu.. nanti nak Aryo sama nak Vina jadi kemaleman lho mandinya” pinta ibu mertuaku pada anak perempuannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyifVp5erZM
“Gak ahh.. biar mbak ini saja yang mandi duluan.. aku mau melepas kangen dulu bu, hihihi…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3Jf0zlyX7
“Udah Vin… sana mandi dulu, udah mau maghrib ini” ucapku pada Vina.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5aeTVc06GO
“Ahh.. iya deh mas..” sepertinya ada kesan cemburu di wajah sepupuku itu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwJbRqO2bj
“Masukin barang bawaan kamu ke kamar, yang itu lho.. itu kamarnya Angga”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJaEZUfr19
“Iya mas”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMCLnXXVrw
Vina dengan gerakan malasnya mulai membawa tas yang kami bawa dari rumah. Tas itu isinya beberapa pakaian ganti milik Vina. Tanpa kuminta pun Vina juga membawa tas milikku ke dalam kamar. Dari gestur tubuhnya aku rasakan ada aura cemburu pada kedekatanku dengan Dina.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcTfl0MYKiN
***
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetYw7FCI1p
Malamnya aku dan Vina datang ke rumah juragan Manto. Rencananya sih aku ingin pergi ke rumah bandot tua itu sendirian. Tapi Vina terus memaksa untuk ikut supaya kalau aku emosi dia bisa menahanku. Sebenarnya siapa sih yang mau emosi? Kan rencananya aku ingin menyelesaikan semua urusan itu secara baik-baik dan kepala dingin. Mungkin karena aku yang tak bisa mendengar rengekan perempuan akhirnya mengijinkan dia ikut denganku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyDGsyeEIB
Aku mulai memasuki sebuah rumah yang cukup besar untuk ukuran desa yang berada di bawah bukit. Rumahnya terbuat dari kayu jati yang besar-besar. Aku rasa kemewahan bangunan rumah itu melebihi rumah kepala desa.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsiOINjE7y
“Permisi pak.. benar ini rumahnya pak Manto?” tanyaku pada seorang lelaki setengah baya yang malam itu tampak duduk di dekat pagar rumah.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzhWnc4iHI
“Iya betul… mas ini siapa ya?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzLu23ZTS5
“Saya menantunya bu Aminah, kesini ingin bertemu dengan juragan Manto” kataku berusaha sesopan mungkin.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IxWVsbbXM
“Ohh iya.. sebentar saya ke dalam dulu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZsHCNmox7
Lelaki setengah baya itupun masuk ke dalam rumah. Mungkin saja dia itu pembantu di rumah pak Manto itu. Dari pakaian yang dikenakannya sepertinya memang dia itu orang yang sangat sederhana sekali.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7iipttMh4C
“Mas.. silahkan masuk, ditunggu di teras samping” lelaki setengah baya itu kembali sambil membungkuk mempersilahkan aku masuk.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEdtSC8Nnm
“Iya pak.. terimakasih”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IH13DA5Ab
Aku dan Vina kemudian berjalan menyusuri gang di samping rumah besar itu. Mataku terus memperhatikan bentuk bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dengan polesan politur mengkilap tentunya. Mungkin suatu saat nanti aku juga ingin punya rumah seperti ini, bagus dan gagah dipandang.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYHYEykOmx
“Mari sini.. duduk di sini”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIPGCR2N8p
Seorang lelaki berumuran sekitar 50 tahunan memanggilku dan mempersilahkan aku duduk di kursi depannya. Kulihat penampilannya memang khas juragan dari pedesaan. Dengan baju kemeja hitam dan sebuah pipa rokok dari gading tersemat di tangannya. Wajahnya juga tampak serius dengan kumis tebal yang menghisai atas bibirnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2Ikaiwc1M
“Permisi pak.. saya Aryo, menantunya bu Aminah”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvBTbmZpJr
“Iya saya tahu.. lalu ini siapa? Cantiknya bukan main, Hehehe…” tanya pak Manto melihat ke arah Vina.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxc9D0tsm3d
“Ini istri saya pak…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZR1c7SAny7
“Loh.. bukannya kamu suaminya Nastika? Kok bawa istri yang lain lagi?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1RTMi3aZl
“Hehe.. ini istri yang ke dua pak..” ucapku beralasan. Aku menoleh ke arah Vina dan memberinya kode dengan kedipan mata.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquREfEvlRS
Aku memang sengaja mengatakannya supaya pak Manto tidak menggoda Vina. Kalau dia sampai tahu Vina masih lajang tentunya akan berbahaya, bisa-bisa dia malah berminat memperistri sepupuku itu. Bagi juragan kaya seperti pak Manto itu uang bukan hal yang susah.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEU6ipXpqh2
“Wahh.. hebat juga kamu.. bisa dapat istri yang dua-duanya cantik”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNx7JsuUYzX
“Hehe.. iya pak, namanya juga keberuntungan..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcN9Py6IFh
“Trus sekarang ada perlu apa kamu menemuiku?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡynkYGLOTrG
“Emm.. begini pak, saya mau mengurus soal hutangnya bapak mertua saya, ini saya mau membayarnya”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXhnyCx9RV
“Kamu sudah bawa duitnya? Lima belas juta tunai” ucap pak Manto serius dengan tatapan mata mengintimidasi.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3K1UVnTei
“Kok tunai pak? Kayak akad nikah aja..” candaku santai.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKY55gYZMei
“Lhoh ya begitu.. harus tunai.. aku gak bisa ngurus di bank kayak orang-orang kota”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1C3T2Wd3e
“Ohh.. cash maskudnya? Iya pak, ini sudah saya bawa”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0gOQHl9re
Vina kemudian mengeluarkan uang 15 juta berupa lembaran kertas pecahan 100 ribuan dari dalam tas kecil yang dibawanya. Kali ini Vina betul-betul mendalami perannya sebagai istri keduaku dengan sempurna. Pak Manto begitu percaya kalau dia itu memang istriku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH6rZZQwOcD
“Hahaha… bagus.. tunggu biar dihitung dulu.. Min.. Parmin.. kamu itung uang ini” perintah pak Manto pada pembantunya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUBw16MAfK
“Iya juragan.. baik”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgrB0ZKSb6
Lelaki setengah baya yang tadi mempersilahkan aku masuk kini mulai menghitung uang yang kubawa. Lembar demi lembar uang kertas yang kusodorkan pada pak Manto dia hitung dengan seksama. Tak ada satu lembar pun yang luput dari jepitan jari tangannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLZtLLa2mG
“Sudah benar juragan.. 15 juta” ucap lelaki itu lalu duduk di atas lantai tepat di belakang pak Manto.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwc9inRpU5a
“Hemm… baiklah.. terimakasih, berarti hutang mertuamu itu sudah lunas”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sjWrXibHT
“Iya pak terimakasih, tapi kami minta buktinya berupa surat perjanjian” aku kemudian meminta lembaran kertas dari Vina. Lagi-lagi dia memberi apa yang aku minta layaknya istri melayani suami.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsimmnjZpSp
“Hemmm.. tunggu aku baca dulu…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uFL4qFqHX
Pak Manto kemudian membaca surat perjajian pelunasan hutang yang aku ajukan. Surat itu aku buat supaya jadi bukti kalau hutang bapak mertuaku pada pak Manto sudah lunas semua. Sebentar kemudian juragan kaya itu mengambil spidol hitam dari kotak tembakau di atas meja.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07uPcue67p
“Ini yah… sudah aku tandatangani”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSI3L9RfD03
“baik pak terimakasih..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxhrkFe9Ef
“Sebenarnya ada hal lain yang mau aku bicarakan dengan mertua kamu, tapi yang kesini malah menantunya”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGUwDVgSD6
“Memangnya ada hal apa lagi pak?” tanyaku penasaran.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqSes6IxHA
“Terus terang aku ingin melamar Dina jadi istriku, aku sudah membuatkan rumah baru di selatan desa” ucapnya mantab sambil menghisap pipa gadingnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqRlR1zLpO
“Ohh itu ya pak… biar nanti saya bicarakan dengan keluarga” balasku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumzNOXEwEd
“Bilang sama mertuamu kalau aku benar-benar menginginkan anaknya jadi istriku”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4eh3llv38s
“Ehmmm.. iya pak, tapi yang jadi kekhawatiran kami itu adalah nasib Dina kedepannya, kalau memang jadi nikah sama bapak apa nanti gak saingan sama istri bapak yang lainnya?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIU1Vt1Fqh
“Makanya aku buatkan rumah lagi, itu buat Dina kalau memang dia mau, kamu coba rayu mertuamu itu.. kalau memang Dina mau akan aku kasih kamu sesuatu sebagai imbalannya” ucap pak Manto menatapku dengan muka seriusnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAoktPZNeZ3
“Hehe.. jadi mak comblang dong saya pak.. tapi nanti saya bicarakan dulu, besok kalau ada hasilnya saya kesini lagi pak”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobX6OzpMg1
“Hemmm.. cocok.. aku harap kamu bisa membantu keinginanku”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlqrrivaLw
“Iya pak baik.. kalau begitu saya permisi dulu.. nanti kemalaman gak enak sama ibu di rumah” pamitku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3uoSl3QBEE
Aku dan Vina kemudian berdiri lalu bersalaman dengan juragan Manto. Dia membalas uluran tanganku dengan sebuah pegangan yang erat seakan dia memberiku mandat untuk membicarakan kemauannya. Kemudian dia bersalaman juga dengan Vina, tapi pak Manto terlihat tersenyum padanya. Sepertinya pak Manto masih percaya kalau Vina itu betul-betul istriku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjlveg6LMr
Aku dan Vina pulang dari rumah juragan Manto dengan perasaan yang lega. Misi kami menyelesaikan masalah hutang piutang almarhum bapak mertuaku sudah terlaksana. Urusan ini memang sengaja aku kejar penyelesaiannya karena kasihan pada mertuaku. Sepantasnya lah anak keturuan almarhum bapak mertuaku yang membayarnya, karena setahuku orang mati yang meninggalkan hutang itu tak akan tenang di alam sana.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7GlAjzyMt
Dengan jalan kaki kami pulang ke rumah mertuaku. Kugandeng tangan Vina dengan erat sambil kami berjalan tak terlalu cepat. Di beberapa sudut jalan desa yang gelap, Vina semakin mempererat pegangan tangannya pada lenganku. Aku balas pegangan tangannya itu dengan pelukan di pinggangnya. Benar-benar seperti sepasang kekasih sedang jalan-jalan sore kelihatannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkVtpQsQsg
“Mas..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzKV8tLy4u
“Hmm?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kCiynRcjL
“Beneran mau jadiin aku istri keduamu?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1vNThgxnf
“Hehe.. itu kan tadi cuma alsan aja Vin, biar kamu ga diganggu sama juragan Manto”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfOcBJnHWh
“Ohh.. kirain beneran mas? aku mau kok jadi istri kedua” ucap Vina datar.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYA1aRMM4Pl
“Hahaha.. udah deh Vin jangan ngaco kamu, ntar kesambet sama penunggu pohon di sini loh”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7oJ25ypgcf
“Yeee.. siapa juga yang bercanda? Orang serius dibilang kesambet lagi.. emangnya mas Aryo masih berharap sama Dina itu?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVVcPKLqqB
“Lhoh kok jadi Dina?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVosOl4BdG
“Lihat aja kelakuan kalian.. udah kayak cewe ketemu pacarnya aja mas”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XHs0LUJy4
“Ya gak mungkin lah Vin.. dia kan adik iparku.. kita gak boleh nikah selama kakaknya masih resmi jadi istriku”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYebIOnBmIX
“Tapi aku lihat emang Dina itu suka banget sama mas Aryo.. dia itu kayak berharap sama mas untuk jadi suaminya, ya kan?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeREvPW0aO6
“Ehh… gak lah Vin.. ga mungkin itu, kalo deket sih emang kami deket.. tapi ga kepikiran kalo pengen jadiin dia istriku lagi, secara hukum agama maupun adat kan ga boleh Vin” tuturku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7E5qSbhTW
“trus.. kalo aku sama mas kan boleh… gimana?” tantang Vina lagi.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEPXG4Y5B5
“Hehehe.. ya gak gimana-gimana.. kita ikuti arus aja deh Vin”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sDEAWGI8j
Sambil ngobrol sana-sini akhirnya tak terasa kami sudah sampai kembali ke rumah mertuaku. Saat kami masuk ke dalam rumah, kami langsung di sambut oleh ibu mertuaku dan Dina yang sama-sama duduk di ruang tamu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMiaFkl94Ny
“nak Aryo gimana urusannya?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytmJCu9Sko
“Baik bu.. sudah selesai semuanya” ucapku. Aku kemudian duduk di kursi pojok lalu kembali Vina mengikutiku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OP0cfa3uM
“Alhamdulillah.. berarti sudah lunas hutang bapaknya Tika..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xxfRXs1gH
“Iya bu.. tapi pak Manto memang terus terang meminta Dina” ujarku kemudian.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDgPWJ62iP
“Apa? Dia bilang begitu mas?” tanya Dina agak kaget mendengar keteranganku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvffcsa7Zin
“Iya tunggu sebentar Din.. biar aku bicara”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uhT140RVj
“Ahh.. kok bisa-bisanya sih dia mau aku jadi istrinya?” aahhh.. males banget” Dina langsung terlihat jutek mukanya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTT7yROrl7
“Din.. dengerin mas dulu.. jujur aku melihat pak Manto itu memang serius ingin kamu jadi istrinya, dia juga sudah buatkan kamu rumah baru di selatan desa katanya”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6bXhaQZjX
“Terus?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0VFyluv5q
“Ya sekarang mas pengen kamu menerimanya, bukan mas bermaksud menjerumuskan kamu pada seorang bandot tua, tapi kalau mas lihat dia itu orangnya baik dan mas yakin bisa mengatasi kenalakan kamu itu” ucapku menatap wajah Dina.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9zY0EP9Eq
“Sebenarnya ibu juga sama nak Aryo.. ibu setuju saja kalau memang Dina itu diinginkan sama pak Manto” imbuh mertuaku menguatkan kata-kataku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZe9RRmbNY
“Aku juga sama Din, kalo aku rasa sih pak Manto itu memang kayak bapak.. bisa mengayomi keluarganya” Vina mulai berani ikut bicara.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpa4widRPRu
“Kamu pikir saja dulu Din, gak harus sekarang kok kasih keputusannya”ucapku kemudian.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8a9ckvkyYN
Pada akhirnya pembicaraan kami malam itu belum mencapai sebuah keputusan. Dina masih terus ngeyel tidak mau dijodohkan sama pak Manto. Aku rasa wajar saja dia bersikap begitu. Tentu saja dia masih berharap ada pemuda tampan dan baik hati yang akan jadi suaminya. Tapi namanya jodoh manusia tak akan pernah tahu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmoi7Ds8AY
Setelah semua wanita masuk ke dalam kamar, tinggal aku seorang yang masih duduk menyendiri di kursi ruang tamu. Aku sempatkan telfon istriku menanyakan kabarnya. Tentu saja kami juga membicarakan tentang kemauan pak Manto mempersunting Dina jadi istrinya. Awalnya istriku menolak tapi setelah aku beri dia beberapa alasan dia pun ikut menyetujuinya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4CckeJ0ou
“Mas..” terdengar suara Dina mendekatiku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhLqU7xB6Q
“Apa Din? Kamu belum bisa tidur yah?” balasku sambil meletakkan Hpku di atas meja. Kebetulan aku sudah selesai bicara dengan istriku di rumah.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EznxCtief
“Iya mas.. aku masih kepikiran terus..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8iASL0QRu
“Ya sudah sini kita ngobrol aja dulu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBf5gCY0V6w
Dina malam itu nampaknya memang sedang kalut pikirannya. Rambutnya yang tergerai panjang itu sedikit acak-acakan. Mungkin dari sore tadi dia sudah berusaha sekuat mungkin untuk tidur. Tapi dari semuanya, yang tetap kuperhatikan adalah penampilannya yang sangat cuek hanya memakai celana dalam saja saat itu. sebenarnya aku juga sudah terbiasa dengan kealakuannya ini, karena istriku juga punya kebiasaan yang sama dengannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptLaYNnHZi
“Mas tega banget sih menjodohkan aku sama pak Manto” ucapnya kemudian sambil menata rambutnya. Kedua tangannya diangat ke atas untuk mengikat rambutnya dan kini buah dadanya semakin terlihat membusung di depan mataku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLP8ysaUFnc
“Loh.. bukan tega apa enggak Din, tapi mas juga mikir masa depan kamu.. masak kamu terus-terusan keluar sama laki-laki tapi ga ada hubungan apa-apa”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhx8NiBQip
“Ahh… jangan bahas yang itu mas”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSSFFk0myj
“Enggak.. mas gak pengen kamu nakal begitu, cuma pak Manto lah yang bisa menjauhkan kamu dari semua lelaki yang sering mengajakmu itu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1p1hN34grr
“Hhhh.. gak tau lah mas.. iya mungkin”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPKgFazz1g
“Kali ini saja aku ingin kamu ikut kemauanku Din.. bahaya kalo memek gatel trus ga ada yang bisa garuk tiap hari” bisikku di telinganya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMIhAgYmch
“Ihhh.. gatel? Memang iya sih mas, hihihi…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaw019IXdk
“Hehe, aku bilang juga apa.. memek kalian tuh emang gampang gatel.. gak Tika gak kamu sama aja” ucapku masih berbisik pelan.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgWsfuQVb1
“Isshh.. mas Aryo ini apa sih? memang punya mbak Tika sering gatel ya mas?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl8QTE6WUzC
“Iya bukan cuma sering Din.. selalu gatel malah, Hahahaa..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmhjF3efv7
Wajah Dina kembali ceria. Raut muka murung dan jutek sudah menghilang darinya. Kini dia mulai menyenderkan kepalanya di pundak kiriku. Aku hanya diam saja, sambil sesekali menghisap rokok yang tersemat di jariku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiiJnxS2fl3
“Mas.. kok gak tidur sama mbak Vina sih?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEX7t1qA2O
“Ya gak boleh dong Din.. dia itu bukan muhrimku”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpH8zQ8aVlH
“Berarti mas Aryo tidur sama aku aja yah? kan besok udah kembali ke kota lagi”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38NskVAbma
“Trus?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCyK6ZYIyw
“Ya temenin aku biar bisa tidur”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cSbcqrIBO
“Ntar kalo ibu tau gimana? Kan ga enak akunya”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGSaJivLOb
“Sudah lah mas.. gapapa kok.. ayo dong temenin aku mas“
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSwI5xxfBd
Dina mulai merengek memintaku untuk menemaninya tidur. Aku yang tak tahan mendengarnya akhirnya menyetujui saja permintaannya itu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwZ8NvmPUQ
“Yasudah, ayo.. tapi tidur beneran yah?
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡta9Ljdz5X8
“Iya lahh tidur.. masak mau lari-lari mas? hihihi..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VViTvslBJ
Aku dan Dina kemudian masuk kedalam kamar. Sifatku yang gampang tak tega dengan rengekan perempuan membuatku akhirnya menuruti kemauan Dina. Meski aku masih ragu dan takut kalau sampai ketahuan ibu mertuaku tapi tetap saja aku masuk ke dalam kamar Dina. Entahlah, semoga mertuaku tak salah paham kalau tahu kejadian ini.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDPKf6kQI3
Begitu kami masuk ke dalam kamar, Dina lalu menutup pintunya. Aku langsung membaringkan tubuhku di atas tempat tidur, sedangkan Dina tampak tengah melakukan sesuatu di meja riasnya. Sebentar kemudian dia berdiri lalu melepaskan celana dalamnya. Kain berbentuk segitiga berwarna merah itu dia geletakkan begitu saja di pinggiran tempat tidurnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7AeieF7w8
“Ehh… kok dilepas sih Din? Kan bisa pake itu saja” protesku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94kAsu1q2n
“Lah, kan mas Aryo udah aku kasih tau, kalo aku tidur ya begini biasanya”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoymWMCC0Lr
“Aduhh… iya sih Din.. mas yang lupa”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9dt9tMeuX
Dina tanpa berkata lagi lalu naik ke atas tempat tidur. Sama seperti istriku ternyata dia juga senang tidur dekat dengan tembok. Karena aku sudah duluan di atas tempat tidur, jadinya dia melangkahiku untuk menuju ke sebelahku. Cahaya dari sebuah lampu kecil menerangi ruangan kamar, memang tak terlalu terang tapi cukup untuk membantuku melihat belahan vagina Dina saat dia melangkahiku tadi.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwERGme3l6
“Din.. jembutnya dicukur yah?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpHxEK1SY9
“Hihih.. iya mas, biar gak gatel aja”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEsvn8WMiQ
“Ohh..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7EpOJSFt6
“Peluk dong mas… kayak dulu itu..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LbGey3prK
Aku pun memeluk tubuh telanjang Dina. Tanganku langsung mejatuhi buah dadanya yang sudah terbuka dari tadi. Rasanya empuk dan kenyal, tapi tak semontok punya istriku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSLLdVOrX5
“Mas.. celananya gesek ke pantatku, buka aja mas.. gak enak banget lho”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHSgPjZUZd
“Ga usah Din.. biar aku agak mundur aja” tolakku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OxgT2syGJ
“Aaaahh.. ayo dong mas, buka aja gapapa.. pengen deket sama mas Aryo aku” rengeknya lagi.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLgKPOZiCK
“Yaudah.. yaudahh…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsP5jXWVZJq
Akupun menuruti kemauan Dina. Kulepas celana pendekku berikut celana dalamku juga. Sebenarnya dia tak memintaku telanjang, tapi entah kenapa aku malah melepas semua pakaianku sampai tak tersisa. Sekalian saja daripada nanti dia protes lagi.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡorSwHMEeki
“Agak mepet mas.. biar kerasa”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3N11JjGmBg
“Iya Din.. kerasa ganjal di pantatmu kan? Hehe..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCLmJ4Ms8Y
“Hihihi.. iya mas, tau juga gitu kok”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9bmotsd2s
Kembali tanganku memeluk tubuh bugil Dina. Kumajukan posisiku hingga tubuh kami saling melekat. Dadaku bertemu punggungnya dan penisku bertemu dengan belahan pantatnya. Kalau saja ada yang melihat pasti sudah mengira kami melakukan senggama.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0iIixO9Rb
“Ahh.. mas, jepitin ke sini aja mas.. biar mas Aryo gak gelisah gitu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMf5jkvMdJ3
Dina mengangkat paha kanannya sedikit. Aku tahu maksudnya adalah supaya penisku bisa menyelip diantara celah pangkal pahanya. Tentu saja aku yang sudah kepalang tanggung ini mau-mau saja. Dengan begitu ujung penisku tak lagi menyundul permukaan pantatnya yang bulat menggemaskan itu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSioqNJo8q
“Ahhh… iya Din, gini aja yah..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAqZalDrhu
“He emm.. gini aja udah kerasa mas”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBiO6Xrpsi
Kami diam untuk beberapa saat. Aku sudah mulai mengantuk dan mataku pun sudah meberat. Kurasakan badan Dina memang diam, tapi pinggulnya mulai aktif bergoyang maju mundur meski hanya pelan. Aku pikir gadis ini sengaja ingin menggesekkan mulut vaginanya pada kepala penisku. Saat ini memang posisi kepala penisku tepat menyundul liang senggamanya dari luar.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVt0k64ybU
“Uhhh.. emmhhh… emmmhh..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jc9h2KQGY
Telingaku mulai mendengar desah kecil dari mulut Dina. Pinggulnya juga terus bergoyang maju mundur untuk membuat kepala penisku terus menyundul bibir vaginanya. Penisku yang terjepit celah di pangkal pahanya itu mau tak mau ikutan tegak mengeras dengan sempurna. Kalau sudah begini tinggal satu sodokan saja aku sudah bisa ngentot dengan Dina.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSD3BLFi9y
“Ehh.. Dina.. jangan gerak-gerak gitu dong, mau tidur apa enggak sih?” tanyaku berlagak mengingatkannya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6cUQXuFzA
“Ahhh.. iya mas… sebentar, aahh.. masih.. emmhh… enak”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLr7TqQn4Nq
Dina terus menggoyangkan pinggulnya tanpa henti. Gerakannya sekarang semakin jelas terasa di pangkal pahaku yang tertabrak bulatan pantatnya. Apalagi dengan batang penisku yang tegang tentu saja membuat jepitan pangkal paha Dina semakin memijat kemaluanku itu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexuNcwCMwQ
“Ahh.. Dinaa..” kutahan desahanku tapi akhirnya lepas juga.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0HCZEQv6V
“Iya massshh..aahh..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDhARyqLGN
“Jangan keras-keras Din, ntar kedengar sama ibu”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeN0Tnnm8w
“i.. ii… iya masshh… ouugghh…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPW5j0p3ypP
Tanganku yang sedari tadi memegang payudara Dina mulai kugerakkan meremas bulatan daging kenyal itu. Sesekali kupelintir putingnya dan kutarik-tarik dengan lembut. Tak ayal perlakuanku itu semakin membuat Dina terbakar dalam birahinya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKtfIkEDSJ
“Auhh.. enak mas.. sumpah enakk.. uuhhh..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQw8YrCXmfi
“Iya Din.. mas tau kok, padahal belum masuk ya..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2g7XdzE0CA
Kumajukan kepalaku untuk mengecup leher Dina yang terbuka. Rambutnya yang tergerai aku sibakkan sedikit untuk memberi ruang bagi bibirku melancarkan ciumanku pada lehernya. Sungguh terasa memabukkan sekali bau badan gadis ini, lebih menggairahkan daripada bau tubuh istriku sendiri. Semakin lama aku semakin terhanyut dalam permainan enak itu.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2FacJww7i
“Aahhhkhh.. dorong dikit mas.. aahh..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYToe9wEEZl
“Uhh, iya Din.. ahh.. udah ini”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rCeJCD3rs
Kurasakan kepala penisku menabrak sebuak bagian yang becek dan hangat diantara pangkal pahanya. Aku yakin itu belahan memeknya yang kini kumasuki batang penisku tapi masih sebatas ujungnya saja. Dina yang merasa belum puas lalu terus menggoyang pinggulnya maju mundur seraya mengarahkan penisku masuk lebih dalam lagi.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8XEUrDArS
Clepp..!! separuh penisku sudah berhasil masuk ke dalam memeknya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtiKyfM8TV
“Uhh.. kurang mas, ayo terusin, ahhh..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uXIkiS3Lo
Aku yang sudah tak sabar langsung mengambil inisiatif. Kuangkat paha Dina sebelah kanan, posisinya yang membelakangiku membuatku tetap menusukkan penisku dari belakang pantatnya. Kali ini dengan dorongan pinggulku kubuat penisku amblas seluruhnya di dalam liang senggama Dina.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdT9wADvtwy
“Aahhhhh… pelan mas.. “
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2SlVtoVDk
“emmhh.. iya Din”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0v4w7oL7DE
Kembali kugoyang pinggulku maju mundur seirama dengan keluar-masuknya batang penisku dalam liang kemaluan adik iparku itu. Aku sengaja memelankan pompaanku supaya desahannya tak terdengar sampai ke luar kamar. Namun begitu muncul suara lain yang menggangguku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0lhfnY55M
Krieett.. krieett.. kriiiett.. krrieeett…
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfjcLaDQea
Suara tempat tidur yang ikut berdecit karena goyangan kami terdengar jelas. Aku yang merasa terganggu langsung memelankan goyanganku. Tentunya suara itu tak bisa begitu saja hilang.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ569LBm0i57
“Duhh.. tempat tidurnya bunyi Din..” ucapku.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnaexHjQ1h
“Gimana mas.. ahh.. kita pindahh.. uhh.. ke bawah”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZj9jMvK10E
Aku setuju denan usulnya. Kulepas pegangan tanganku pada paha Dina lalu aku beranjak turun dari tempat tidur. Dina mengikutiku turun dari atas tempat tidur, tapi dia langsung membungkuk di depanku. Aku tahu maksudnya.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8jUlNR4oR
“Yaaahhhhh… enak masssshh… ohhhh..”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7WtZ4lJlc
Dina kembali mendesah tertahan ketika batang penisku kembali masuk ke dalam liang senggamanya. Kali ini aku tusukkan penisku tanpa ragu-ragu lagi. Begitu penisku masuk seluruhnya langsung saja aku pompa memek Dina dengan tempo sedang. Aku ingin malam ini dia bisa menikmati keintiman kami bersama. Kalau lah dia akan jadi milik juragan Manto biarlah sudah, yang penting aku bisa ikut menikmati lobang memeknya sekarang ini.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwYRHZHdSg
Clok… clokk.. clookk.. clokkk..
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQ4qCzu6J9
Kusetubuhi Dina dengan penuh kenikmatan. Aku sudah terang-terangan menikmati persenggamaan terlarang ini. Eentah apa yang akan terjadi selanjutnya aku tak mau berpikir ke arah sana. Ataukah kejadian ini akan kami rahasiakan seterusnya biarlah waktu yang menjawabnya. Sekarang aku hanya fokus menikmati tubuh Dina.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bl0Pu0tW1
“Aaahhhhh… bentar lagi mas.. aahh… iyaa.. iyaa…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55KgPiXzVl
Kuteruskan pompaan penisku pada liang senggama Dina. Rasa memeknya semakin menjepit penisku. Ada denyutan-denyutan liar yang terjadi di dalam liang kewanitaannya. Aku menduganya sebentar lagi gadis itu pasti akan orgasme.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdj2UV4Ikf
“Ohhhhh… aaahhhhhh.. iyaaaaahhhhh…”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZ8CF9pHJO
Lepaslah desahan panjang dari mulut Dina. Tubuhnya menegang dan menggelinjang untuk beberapa saat lamanya. Aku sendiri yang menyadari Dina tengah orgasme tidak mengendurkan genjotanku, malah sengaja kupercepat sampai dia semakin belingsatan karena campuran rasa ngilu dan nikmat terjadi bersamaan.
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDEtgkGcLx
“Dinaa… Dinaa… kamu kenapa?”
22989Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTvkJXvc0o
Degh! Jantungku hampir berhenti berdetak mendengar suara itu. Aku yakin ibu mertuaku tengah berdiri di depan pintu kamar Dina. Bisa kapan saja dia masuk ke dalam karena pintu itu tak ada kuncinya. Aku hanya bisa menatap ke arah pintu kamar, sembari berharap ibu mertuaku akan segera masuk lagi ke kamarnya.
ns216.73.216.154da2
