Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
629Please respect copyright.PENANAuh9oF0iq1b
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
629Please respect copyright.PENANA7bedkhHYnd
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
629Please respect copyright.PENANAz9262Bh6kV
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
629Please respect copyright.PENANA54cnIUZexJ
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
629Please respect copyright.PENANAo0Hp243za5
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
629Please respect copyright.PENANAY2uMWiG8Ss
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
629Please respect copyright.PENANAItnqdQvuZa
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
629Please respect copyright.PENANAaywlxdZ8ln
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
629Please respect copyright.PENANAP7zj04PFvK
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
629Please respect copyright.PENANAUkpbNjzn5x
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
629Please respect copyright.PENANA5jN6KezgKS
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
629Please respect copyright.PENANANuKGSv1wMK
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
629Please respect copyright.PENANAcRa8lMjRst
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
629Please respect copyright.PENANAkvLiZq7T1L
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
629Please respect copyright.PENANAVtb1oy85EO
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
629Please respect copyright.PENANApVP0AvRHO9
>>><<<
629Please respect copyright.PENANAO4ov1QPZOu
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
629Please respect copyright.PENANAHu4tb4TZuJ
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
629Please respect copyright.PENANAcjcSfm8ayS
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
629Please respect copyright.PENANAvbiroN0Asp
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
629Please respect copyright.PENANA8v3dJsfcCo
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
629Please respect copyright.PENANAXpzRTLgxlB
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
629Please respect copyright.PENANAUf2sRjkVCB
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
629Please respect copyright.PENANAnMPVAQcVP2
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
629Please respect copyright.PENANADB0WNhnPQe
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
629Please respect copyright.PENANAAouNwlt8P5
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
629Please respect copyright.PENANALBGTrPXzKk
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
629Please respect copyright.PENANAph7hvgZvZb
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
629Please respect copyright.PENANAWIwkLz2aHN
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
629Please respect copyright.PENANAbWdvwsnH0Y
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
629Please respect copyright.PENANAWDk3FbnEjF
>>><<<
629Please respect copyright.PENANAGCTJQCNOUO
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
629Please respect copyright.PENANAcmfH4wiG0M
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
629Please respect copyright.PENANAhWt6mNQ2il
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
629Please respect copyright.PENANAs6vcpI8GVy
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
629Please respect copyright.PENANAIz6t4vPRYp
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
629Please respect copyright.PENANAusBycy5iWi
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
629Please respect copyright.PENANAfabBbF4HA8
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
629Please respect copyright.PENANABHXCs9Jxsz
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
629Please respect copyright.PENANALq1NqtPrSe
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
629Please respect copyright.PENANA0VBt6tYsnz
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
629Please respect copyright.PENANAuATWOdgrcD
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
629Please respect copyright.PENANA1gAlfkiJfH
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
629Please respect copyright.PENANAgeYIFPV6EU
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
629Please respect copyright.PENANAy9HBhGULHr
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
629Please respect copyright.PENANAIVRKWLr6SB
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
629Please respect copyright.PENANAKd7tkUsHHt
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
629Please respect copyright.PENANAmQkHT9I7ah
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
629Please respect copyright.PENANA0tijocvSco
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
629Please respect copyright.PENANAQUvQ09zlK7
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
629Please respect copyright.PENANAizconxpCXM
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
629Please respect copyright.PENANACWSgjtsPYf
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
629Please respect copyright.PENANA9EYhwbVr47
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
629Please respect copyright.PENANAjMH53MiVOu
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
629Please respect copyright.PENANARQiGhgTmAZ
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
629Please respect copyright.PENANAYvuXPkfjIh
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
629Please respect copyright.PENANAHBvMDhitXN
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
629Please respect copyright.PENANAnvtgf4qLev
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
629Please respect copyright.PENANAhmGlS69plv
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
629Please respect copyright.PENANA6HvdsVB223
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
629Please respect copyright.PENANAQMhvPZ4N10
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
629Please respect copyright.PENANAGPus5RzItK
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
629Please respect copyright.PENANAblEDDr2ROX
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
629Please respect copyright.PENANAKVZ4j0hZ9W
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
629Please respect copyright.PENANATnWpBlu61a
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
629Please respect copyright.PENANAblyZTcfzbj
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
629Please respect copyright.PENANAk3MvaN6yuv
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
629Please respect copyright.PENANAdorL0sFa88
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
629Please respect copyright.PENANArWkCaFRK8Z
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
629Please respect copyright.PENANAwuVVLJz5cZ
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
629Please respect copyright.PENANA2sgRJJzWo0
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
629Please respect copyright.PENANAcXlYWA7eVn
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
629Please respect copyright.PENANAx37jLoYLMs
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
629Please respect copyright.PENANAGQQ92e3aVl
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
629Please respect copyright.PENANAxErAIUZFzQ
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
629Please respect copyright.PENANAxsE06nLOGW
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
629Please respect copyright.PENANAhBQ33KZevi
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
629Please respect copyright.PENANApLki7Gd39d
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
629Please respect copyright.PENANAa3VmF1gV16
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
629Please respect copyright.PENANADSAw7z8OFT
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
629Please respect copyright.PENANA6bDOXgv1Xn
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
629Please respect copyright.PENANAdwjM2PAe6b
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
629Please respect copyright.PENANAgmeFjDyqNp
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
629Please respect copyright.PENANAjs0dMDKvBS
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
629Please respect copyright.PENANALf9GjpZAyN
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
629Please respect copyright.PENANADTwWUBoabg
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
629Please respect copyright.PENANAmHpGBXkcFR
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
629Please respect copyright.PENANArMC6brgvdg
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
629Please respect copyright.PENANAhaKmrtIl2f
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
629Please respect copyright.PENANA4iSBofFUww
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
629Please respect copyright.PENANAYP6vRIkGbx
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
629Please respect copyright.PENANAzlw9NILBcp
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
629Please respect copyright.PENANAGlLbCZL9os
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
629Please respect copyright.PENANA4smxEmWR3n
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
629Please respect copyright.PENANAhp0Dnlr0VW
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
629Please respect copyright.PENANAMVcYmAzbsU
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
629Please respect copyright.PENANA9auKxpXP8l
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
629Please respect copyright.PENANAdkBKFESST8
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
629Please respect copyright.PENANAISDL237BtU
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
629Please respect copyright.PENANA8ArdYUnn7E
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
629Please respect copyright.PENANAxzG4cDPLcA
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
629Please respect copyright.PENANAmQVYlFRzxH
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
629Please respect copyright.PENANAy2e9SWJKk6
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
629Please respect copyright.PENANApc0a8QTeZu
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
629Please respect copyright.PENANAjqcNMcdMXY
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
629Please respect copyright.PENANAgQxnWOx7Gb
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
629Please respect copyright.PENANAR8wGbF2wdy
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
629Please respect copyright.PENANAgTEva3NToD
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
629Please respect copyright.PENANAoTHSLt4hpX
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
629Please respect copyright.PENANATeoO4GGpHE
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
629Please respect copyright.PENANAwYX6IM9rjb
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
629Please respect copyright.PENANAfDKwNMo2oG
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
629Please respect copyright.PENANA4bPOKCDMkf
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
629Please respect copyright.PENANAxrYN4Y8Kih
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
629Please respect copyright.PENANAkaihDgTvq1
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
629Please respect copyright.PENANA8gZtvMdkAA
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
629Please respect copyright.PENANAKWp6w2nGwR
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
629Please respect copyright.PENANA8N8rP4F4tY
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
629Please respect copyright.PENANADcq8l3qZy6
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
629Please respect copyright.PENANARxpVIfR8s7
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
629Please respect copyright.PENANADr8Csbe9RZ
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
629Please respect copyright.PENANAmnJIUPwi4a
629Please respect copyright.PENANA6Ph0ZK0c75
629Please respect copyright.PENANAdTRUFqLaD1
629Please respect copyright.PENANAFFfHWQ2ovx
629Please respect copyright.PENANA7VXwYJXw8X
629Please respect copyright.PENANATZ1cToYDvR
629Please respect copyright.PENANAqct9LWBmcL
629Please respect copyright.PENANAlJakIDYdpf
629Please respect copyright.PENANApiVbOLzjPD
629Please respect copyright.PENANA2VHLvHXDZW
629Please respect copyright.PENANA0P1TGzmiW5
629Please respect copyright.PENANAne9KKCvG9M
629Please respect copyright.PENANADJF33Wb7v2
629Please respect copyright.PENANAzN7p12yy3P
629Please respect copyright.PENANAYEO0b6zzXe
629Please respect copyright.PENANApJJuFyrMRv
629Please respect copyright.PENANACRyUrUMFs9
629Please respect copyright.PENANANDChVwdxTT
629Please respect copyright.PENANAPaZ8M2Jvzw
629Please respect copyright.PENANAeesDHaqDap
629Please respect copyright.PENANAkJic5zmEge
629Please respect copyright.PENANAplzpdeSMcZ
629Please respect copyright.PENANA4aTj8b28Hs
629Please respect copyright.PENANAjjuvyxQZQN
629Please respect copyright.PENANAu1GCvzsvvU
629Please respect copyright.PENANAnTorPPuEDP
629Please respect copyright.PENANAzl3CpHZMq7
629Please respect copyright.PENANA81nhJ1W51E
629Please respect copyright.PENANAYSfN9zNn9n
629Please respect copyright.PENANAWNiztdxwLI
629Please respect copyright.PENANAh1rJXOh1in
629Please respect copyright.PENANANtsLUqLG8B
629Please respect copyright.PENANAGof20Fl6P6
629Please respect copyright.PENANArsr8p1YaRr
629Please respect copyright.PENANAahyK4g7O0H
629Please respect copyright.PENANA0UlDQvZuZg
629Please respect copyright.PENANAmEfo18NVyT
629Please respect copyright.PENANAvtRCKCq7D5
629Please respect copyright.PENANAwdSQAHURPx
629Please respect copyright.PENANAo5CuYUzCHn
629Please respect copyright.PENANAvteqwZIYB5
629Please respect copyright.PENANAJxROibvp5Y
629Please respect copyright.PENANA06oC4MnEN9
629Please respect copyright.PENANAvofYkyh6F5
629Please respect copyright.PENANAVr65abzMCy
629Please respect copyright.PENANAl38M6I2OhS
629Please respect copyright.PENANAe0gmTQMYPf
629Please respect copyright.PENANAVLTWsT6lg6
629Please respect copyright.PENANAE65m92ISRS
629Please respect copyright.PENANA03qzdnfG3O
629Please respect copyright.PENANAVsuaS87B3W
629Please respect copyright.PENANALGBdf38ets
629Please respect copyright.PENANA6bBni27vwl
629Please respect copyright.PENANA1jxXmro6xz
629Please respect copyright.PENANAI3IVojP8kA
629Please respect copyright.PENANAUyAfo8HB4O
629Please respect copyright.PENANATFc8JDkrf3
629Please respect copyright.PENANADqVGC7JJ3z
629Please respect copyright.PENANAmQjsXpwNPC
629Please respect copyright.PENANAMK64ZivocH
629Please respect copyright.PENANATZrcvezLQe
629Please respect copyright.PENANAtMbF7dewn8
629Please respect copyright.PENANAs2pjpTQQzd
629Please respect copyright.PENANAcTuzFBC9Te
629Please respect copyright.PENANAJceGswXWTO
629Please respect copyright.PENANAbhVqW4zJG3
629Please respect copyright.PENANAeqmMXcPCA4
629Please respect copyright.PENANAh2No1zkFCY
629Please respect copyright.PENANAUSk3Q8mTR1
629Please respect copyright.PENANAmHkeDkeXeb
629Please respect copyright.PENANARMnbyZ7E3p
629Please respect copyright.PENANA8whZB2Qyph
629Please respect copyright.PENANAqU16K0B0er
629Please respect copyright.PENANAZ1pZcmAjXo
629Please respect copyright.PENANAYMdZTtjP37
629Please respect copyright.PENANAPs0WcSGrpE
629Please respect copyright.PENANA0XY6WVMqwg
629Please respect copyright.PENANAcJRimGxu6o
629Please respect copyright.PENANAp2NEw7rxYU
629Please respect copyright.PENANAlxtwqI8dPi
629Please respect copyright.PENANAXyFBbu7V62
629Please respect copyright.PENANArxYL8Wq3au
629Please respect copyright.PENANAS3bxl4oYdY
629Please respect copyright.PENANAmpdHhvAIE6
629Please respect copyright.PENANApqjoMtJ2cT
629Please respect copyright.PENANAc8M6z40bDV
629Please respect copyright.PENANAu3BnBlNaGr
629Please respect copyright.PENANAmc4kwV6tjh
629Please respect copyright.PENANAvRfIEMlxZB
629Please respect copyright.PENANAw2yl8RHf4G
629Please respect copyright.PENANAWqsuRAx19w
629Please respect copyright.PENANA30rpmHNcxy
629Please respect copyright.PENANA4bYsSyxUhJ
629Please respect copyright.PENANACIHgGpzUlg
629Please respect copyright.PENANAjcEaY6uM1W
629Please respect copyright.PENANAYJbBYaB7bi
629Please respect copyright.PENANAa0NM5H8QMq
629Please respect copyright.PENANArDj5bHsHYW
629Please respect copyright.PENANA0p8NWTfblh
629Please respect copyright.PENANAEsWoAW7SCZ
629Please respect copyright.PENANArVXRJKYc6j
629Please respect copyright.PENANACygscy2sNh
629Please respect copyright.PENANAM8FFC40rHX
629Please respect copyright.PENANAE1sO9cLpMO
629Please respect copyright.PENANAPkupMpJ5PJ
629Please respect copyright.PENANAAxr0vNQePf
629Please respect copyright.PENANAszWrRK5Z0n
629Please respect copyright.PENANAmD1ZGyeyrT
629Please respect copyright.PENANAXcph1MG9ne
629Please respect copyright.PENANA7T8R3rwkaQ
629Please respect copyright.PENANAiLzatOcfrH
629Please respect copyright.PENANARlvgh7jOhU
629Please respect copyright.PENANAbP7ipq3eAj
629Please respect copyright.PENANAreOsnIurWw
629Please respect copyright.PENANAt4whzWXc8x
629Please respect copyright.PENANAiMo6e8KRg8
629Please respect copyright.PENANAVqRh5ZiAhp
629Please respect copyright.PENANAXZqx0wekpj
629Please respect copyright.PENANAaP01MLE4DI
629Please respect copyright.PENANAB3IBh1tgPR
629Please respect copyright.PENANAWHOt6k6W8p
629Please respect copyright.PENANAskKzSJNTKF
629Please respect copyright.PENANAWUyz1cssbw
629Please respect copyright.PENANALaP845fDxx
629Please respect copyright.PENANAxiBEjYgtFZ
629Please respect copyright.PENANAPeQ68e2Xbh
629Please respect copyright.PENANAX65PZhl8IG
629Please respect copyright.PENANAKJ3w0HM9ue
629Please respect copyright.PENANArnNnc7P7by
629Please respect copyright.PENANAnPpKVuktI1
629Please respect copyright.PENANAMYnCo6FMNl
629Please respect copyright.PENANAr27dfDsYO1
629Please respect copyright.PENANAMXXiOgaDLc
629Please respect copyright.PENANAcyMkQuP2Yw
629Please respect copyright.PENANAf6iIYgXPsr
629Please respect copyright.PENANAazmKtEcxxi
629Please respect copyright.PENANAc0Yv3UcMqp
629Please respect copyright.PENANAaA1uuF2nPD
629Please respect copyright.PENANATKj26q5xjY
629Please respect copyright.PENANAHcYg7YWD4M
629Please respect copyright.PENANA0YVYqsBpSN
629Please respect copyright.PENANAVBTD7Za0X4
629Please respect copyright.PENANAfd6cJQaNcV
629Please respect copyright.PENANAGPGtWzaWsz
629Please respect copyright.PENANAd2j6WIIYSF
629Please respect copyright.PENANAwBacKr4ibi
629Please respect copyright.PENANAbwIn3fl0R7
629Please respect copyright.PENANAjEdgYLiXTJ
629Please respect copyright.PENANAHn6BlSdrhe
629Please respect copyright.PENANA1ybJFDHYYd
629Please respect copyright.PENANA3uuLFRpLVn
629Please respect copyright.PENANASSl09tFKua
629Please respect copyright.PENANAiEhTONgOPS
629Please respect copyright.PENANAGam0q2HH7a
629Please respect copyright.PENANALLHbu775jh
629Please respect copyright.PENANACEA19MKQXn
629Please respect copyright.PENANAEstFXev1cB
629Please respect copyright.PENANAWzEciyfY5i
629Please respect copyright.PENANA5xg4PneC5F
629Please respect copyright.PENANApW1ZLICqJf
629Please respect copyright.PENANABNy663OkhO
629Please respect copyright.PENANAewghFEF8OQ
629Please respect copyright.PENANA013TKwJZDU
629Please respect copyright.PENANAw25chkpaPB
629Please respect copyright.PENANA5FsDSbtX8q
629Please respect copyright.PENANAxFp6sz7Vzh
629Please respect copyright.PENANACEYL0iBN6Q
629Please respect copyright.PENANAfaQqnBSted
629Please respect copyright.PENANAgpP8XA9ri3
629Please respect copyright.PENANAElmftqsc7h
629Please respect copyright.PENANA3t5wZi7IZG
629Please respect copyright.PENANAucIhuwjLfF
629Please respect copyright.PENANAAaVfey9GXy
629Please respect copyright.PENANAM8A7OcGbue
629Please respect copyright.PENANAaqG7xeQSDd
629Please respect copyright.PENANA6fFo6qNg5D
629Please respect copyright.PENANA2bXbhzgNqe
629Please respect copyright.PENANA35tKjAIpbe
629Please respect copyright.PENANAZyZdkPEnS4
629Please respect copyright.PENANAYRBqRMqxO6
629Please respect copyright.PENANA3ErsqSh9SS
629Please respect copyright.PENANAV8lBFKAQFg
629Please respect copyright.PENANAplxcciUD3j
629Please respect copyright.PENANACYNqFzIWxQ
629Please respect copyright.PENANAgfDdnclkBW
629Please respect copyright.PENANAgw8hZPLsue
629Please respect copyright.PENANAq7cSKZkXtv
629Please respect copyright.PENANAOVCUjt7dzk
629Please respect copyright.PENANAnl3WQ4zdCT
629Please respect copyright.PENANAQXpEjRFHhK
629Please respect copyright.PENANAnUmrXCrWQ8
629Please respect copyright.PENANAAFzkxkdWWU
629Please respect copyright.PENANAYbdaD8Q6oP
629Please respect copyright.PENANAWqht8FUCIu
629Please respect copyright.PENANA6VIfZE92oO
629Please respect copyright.PENANACRgg7giLBY
629Please respect copyright.PENANAkB7MLoJH0R
629Please respect copyright.PENANAhhiwt5YFSo
629Please respect copyright.PENANA1EPFhOECun
629Please respect copyright.PENANA5zXuppWSRj
629Please respect copyright.PENANAPy61hnB2tr
629Please respect copyright.PENANA1bRubR5175
629Please respect copyright.PENANAgLrTWDH9VH
629Please respect copyright.PENANAHCdItedCGJ
629Please respect copyright.PENANAXYU6JC3rFT
629Please respect copyright.PENANAR7ICF66yIl
629Please respect copyright.PENANAoK6nExpC7r
629Please respect copyright.PENANA67uXGF3Ape
629Please respect copyright.PENANAAnm9Zgub6b
629Please respect copyright.PENANAiEYJQb0G9V
629Please respect copyright.PENANACFPuOceZmW
629Please respect copyright.PENANA18Vb5mJiz5
629Please respect copyright.PENANAh4sfXFeWXP
629Please respect copyright.PENANA3GRalZ97Df
629Please respect copyright.PENANA8Hm6k0p1B3
629Please respect copyright.PENANAVrEDGAMy8H
629Please respect copyright.PENANAMEJOQkZppo
629Please respect copyright.PENANAGIuHOh8KqC
629Please respect copyright.PENANAEOae3RBZWy
629Please respect copyright.PENANAbc6KED0bom
629Please respect copyright.PENANAhLzdnA2Ibm
629Please respect copyright.PENANAAWvEB4AYaQ
629Please respect copyright.PENANAYkCTX50SGe
629Please respect copyright.PENANAnf7fY98Ibp
629Please respect copyright.PENANAXDUrUqw6eC
629Please respect copyright.PENANAbrcu3SP6aC
629Please respect copyright.PENANAnS1p1yZcGb
629Please respect copyright.PENANA80vWNkWcI2
629Please respect copyright.PENANAnod2RsPXTs
629Please respect copyright.PENANAxkTqVr4dib
629Please respect copyright.PENANAuGriXSEhbk
629Please respect copyright.PENANARwmQfbxXle
629Please respect copyright.PENANAPOr39z4k43
629Please respect copyright.PENANAisIqAftCs4
629Please respect copyright.PENANAIw3PlHrlr4
629Please respect copyright.PENANA3uCeeOjLNZ
629Please respect copyright.PENANA5aDLQ219db
629Please respect copyright.PENANAUztg0k6fxz
629Please respect copyright.PENANAz52uP9HMd4
629Please respect copyright.PENANAjqV2d4Tvgp
629Please respect copyright.PENANAQfyLKYHX6R
629Please respect copyright.PENANAx4Llz1Ylhu
629Please respect copyright.PENANAj59XZPVOr5
629Please respect copyright.PENANAFY2Z4VeEQe
629Please respect copyright.PENANAqsnaIysy6Q
629Please respect copyright.PENANAChkDQk8YfG
629Please respect copyright.PENANAq4e4xyxGwe
629Please respect copyright.PENANAz6uTsKfhfH
629Please respect copyright.PENANAYdXdapUx0w
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns216.73.216.167da2