Tangan kanannya melepas pentilku. Aku meronta, tapi malah terdiam dan merintih keenakan setelah tangannya mengusap klentitku yang basah. BL menggosok klitorisku sambil mendorongku maju. Tanpa sadar aku melepaskan cengkeraman tanganku pada kedua lengannya dan meremas gorden di hadapanku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjHSUzhiIa
“Oooh…nghh…nghhh…Aaaa?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQTm6hb5yi
Eranganku berhenti karena dia menarik tangannya. Tega sekali dia padahal dua gosok lagi aku akan orgasme. BL malah kembali menyibukkan diri dengan mengelus-elus pinggulku. Aku memutar pinggulku dengan harapan tangannya terpeleset ke kelaminku, tapi sia-sia. Dia lebih cerdik dariku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZ3TJOC5kD
“Kalaupun orang-tuamu nggak bisa mendidikmu dengan baik, tapi paling nggak gurumu pasti pernah mengajarimu untuk berterima kasih. Kau pernah sekolah kan?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡua3okFnhrE
Aku menggertakkan gigiku. Sialan betul jahanam brengsek ini.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgG2XRSZER
“Apa aku masih kurang baik? Coba, mana bisa kau makan bebek peking, lobster, kepiting soka, abalone, lidah angsa dan cakar beruang kalau kau masih jadi waitress di Sanctuary. Sekarang kau malah kuberi salah satu kamar terbaik di rumah ini. Belum lagi aku harus terus memuaskan birahimu yang nggak habis-habis. Apa susahnya sih bilang terima kasih?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwk0UE2m333
Kurang ajar! Bisa-bisanya dia membalikkan fakta seenak kont*lnya!
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTFtjZJ37H
“Kau ini memang baj… aaah… oooh…”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGZCWkK1BE
Makianku terinterupsi oleh eranganku karena tangannya kembali bekerja di tempat yang kuinginkan. Tapi hanya lima detik, setelahnya mogok lagi.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6b634IcgP
“Kau ini nggak tahu berterima kasih,” keluhnya sambil melumat leherku ala drakula lapar hingga aku tersedak.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4V84A4sW4
Tangan kirinya meremas-remas tetekku dan tangan kanannya sekarang mengusap anusku sembari meremas pantatku. Aku tak tahan lagi dan berbisik serak,
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPk2spvJtB
“Terima kasih.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7283LsvTG
“Hah? Ngomong yang jelas dong.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdPYvysJPb
“Terima kasih,” ujarku lagi lebih keras.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwV5sRTHRT0
“Buat apa?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCu952AuDJt
Astaga, aku sendiri tidak tahu mengapa aku mau berterima kasih pada pemerkosa sekaligus penculik dan penyiksaku selama ini.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlPjcyNZum
“Kenapa sih kau nggak membiarkanku mati saja?” gerutuku sambil menginjak kakinya dengan gemas.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVqotsXCDW
“Auch! Kau ini keterlaluan,” bisiknya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gMeUgzGRA
Bisikannya diikuti jilatan di telingaku yang membuatku panas dingin.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmObyDJAFw
“Kenapa?” tanyaku lagi sembari menggesek-gesekkan kedua pahaku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQOmfcYsKx
Aku sudah tak bisa lagi menunggu untuk mencapai puncak kenikmatan, tapi dia malah meregangkan kedua kakiku dan menyelipkan kakinya untuk mengganjal pahaku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfbUxWz2oy
“Karena belum waktunya kau mati.”
Aku merinding lagi. Kali ini bukan karena terangsang melainkan ngeri. Tapi ketakutanku cepat sirna oleh usapan sambil lewat pada klentitku yang lapar.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr67etSWX3N
“Ooohh… Terima kasih… karena sudah membiarkanku hidup!” teriakku frustasi.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3Z3KNCBXZ
“Aku lebih suka diberi ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawamu.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwC0w4ztzn
“Menyelamatkanku?? Apa kau sudah gila??” seruku jengkel.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXeFFqpjYr
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6L0OHefKq
“Hitung-hitung aku sudah tiga kali menyelamatkan nyawamu. Pertama, dari Dibyo. Kau pikir dia akan membiarkanmu hanya jadi simpanannya? Karena kau kasar, dia akan menjualmu pada orang yang kasar juga. Kalau kau dijual ke orang macam Bandi, apa kau masih bisa hidup sampai sekarang?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiGF989lc0
Aku bergidik ngeri.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNmjeL0VhM
“Kedua, aku menyelamatkanmu dari eksperimen Bandi. Terlambat lima menit saja, mungkin kau sudah jadi mayat kelinci percobaan.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3rZQJXbjS
Tubuhku langsung lemas hingga nyaris menggelosor kalau saja tidak dipegangi olehnya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSwX6HETDQ
“Ketiga, semalam kau pasti mati tenggelam kalau nggak ditolong aku. Jadi pantas kan kalau kau berterima kasih? Aku nggak minta bayaran uang kok soalnya aku tahu kau nggak punya duit. Cuma sekalimat ucapan terima kasih yang diucapkan dengan tulus tanpa nada terpaksa. Nggak susah kan?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvQAXAJLEr
Aku menghela napas panjang. Duh, kenapa aku bisa jatuh ke tangan orang semenyebalkan ini? Aku masih diam sementara dia menarik dan menyandarkan tubuhku ke jendela agar bisa berdiri dengan lebih tegap. Setelahnya ganti dia yang menghela napas panjang. Hembusan napasnya menyibakkan rambut-rambut halus di kudukku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2N5lpsLaX
“Lara, Lara. Kau ini benar-benar keras kepala.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3aQ9ZJJJw
Tumben dia menyebut namaku. Selama ini kami tidak pernah saling memanggil nama masing-masing. Hanya ‘Kau’ atau ‘Eh’. Kadang dia menyebutku ‘Bitch’. Sedangkan aku biasa memanggilnya ‘Bajingan’, ‘Keparat’, ‘Jahanam’, ‘Orang gila’ dan sejenisnya itu.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYuQZN47bS
Mendadak dia mencolokkan dua jarinya ke liang vaginaku dan mulai mengocoknya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQIenI3x2p
“Aaah… aaah… Aa?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwmuGvCsuI
Lolonganku terhenti seiring berhentinya kocokan tangannya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt991oN46Y1
“Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawaku.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrGFyuqXiu
Suaraku gemetar karena menahan amarah dan ledakan libido yang tertunda-tunda.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzaPe9iS4O
“Good girl.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbq7R1Akz8
“Ooooh… Iiiiyaaaah…. Aaaaah…. Oaaaaaahhh!!!!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vTet3uSbP
Aku kembali terkulai lemas sambil bergantung pada kain gorden, tapi dia malah menarik kedua tanganku dan memeganginya di atas kepalaku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5G2jQ5Ypu
BZZZZ. Mendadak gorden di hadapanku terbuka lebar dengan sendirinya. Aku menoleh dan melihatnya melempar remote ke sofa. Rupanya gorden ini dibuka-tutup dengan remote seperti di kamar presidential suite di hotel-hotel bintang lima.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYUGCLo8cO
“Aaah! Tidaaak!! Jangaaaaan!!!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvt3VWnVnTE
Aku menjerit ngeri dan meronta sebisaku saat dia mendorongku ke jendela. Aku tidak ingin tubuhku yang telanjang menjadi tontonan seperti manekin di etalase toko-toko. Tapi tenagaku habis usai orgasme panjang.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGUjxSACgy
Padahal di bawah – kamar ini berada di lantai dua – ada dua tukang kebun yang sedang menyiangi rumput, satu tukang pembersih kolam renang yang sedang mengambili daun kering dari kolam dan lima pengawal yang sedang sarapan sambil bersenda gurau.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCExhApyZz
BRAK! BRAAK! BRAAKK!
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDF2iyYZ1o
BL sengaja mendorong-dorong tubuhku ke kaca jendela hingga membuat bunyi berisik. Dia sengaja memancing perhatian anak buahnya dan usahanya berhasil. Semua menoleh ke atas dan melihat kami berdua. BL tertawa melihat cengiran di wajah anak buahnya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSchWQY14Y8
Tawanya terdengar makin puas setelah mendengar tawa dan applaus dari mereka. Dipepetnya tubuhku ke kaca hingga payudaraku tergencet. Aku terpaksa menoleh dan merelakan pipiku ikut tergencet daripada aku tak punya hidung lagi.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhuRmGWpsX
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam pasrah. Kedua tanganku hanya bisa menahan di sisi kepalaku agar aku tidak makin gepeng. Tidak hanya mukaku yang merah, sekujur tubuhku pasti merah padam karena malu dan marah. Gilanya lagi, BL mulai menggerayangi tubuhku lagi.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDzdEoxLnQ
“Nggak…aaaah… No… oooh….”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7YZppABGs
Aku menggeliat, mencoba mengelak dari sentuhan-sentuhannya, tapi dia malah makin bersemangat merangsangku. Klitorisku kembali diucek bersamaan dengan tusukan-tusukan jarinya ke liang vaginaku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0FL2x5kag
Clep. Clep. Clep.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORVcWJVbpm
“Becek banget. Kau ternyata suka ditonton,” bisiknya sambil menyelomot bibirku yang mencong.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCmSvUKRnE
Gocekan tangannya makin liar sampai-sampai aku menggelinjang bak ular kepanasan. Sesekali kulirik para penonton dari sisi kaca yang tak berembun terkena semburan napasku. Jumlah mereka bertambah karena mereka memanggil kawan-kawan mereka untuk ikut menonton.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCORznkQQj
Sebagian dari mereka malah mulai membuka celana dan mengocok senjata masing-masing. Pemandangan itu membuat BL makin panas. Perasaan takut akan diserahkan BL pada serombongan anak buahnya bercampur dengan rasa nikmat menahan orgasme.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6UNuI4qGy
Tiba-tiba BL melepas kelaminku dan mengangkat kaki kananku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00AqbS2rrh
HEK! Aaaaugh!!
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEvM9ROQyNf
tongkolnya menghunjam mem*kku dengan kuat, menyodok hingga menumbuk bibir rahimku. Dia terus merogolku dengan mantap dan cepat. Napasku tinggal satu-satu karena dadaku sesak tergencet antara kaca jendela dan tubuh liatnya. Belum lagi leherku yang hampir keplitek karena terus meleng.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhpw7wqe1T
“Oaaah!! Aaaaah!!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryN2gvLUJq
Aku berteriak keras sambil memejamkan mata. Tak kupedulikan lagi payudaraku yang penyek dan pipiku yang pedas tergesek genjotan BL apalagi reaksi para pemirsa. Kudengar dengusan berat napasnya saat mem*kku meremas kont*lnya dengan sekuat tenaga.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkqjVms6uf
Aku sama sekali tidak protes waktu dia melepaskan kont*lnya dan membalikkan tubuhku. Kali ini punggung dan pantatku yang menempel lekat di kaca jendela. Diangkatnya kedua kakiku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjH64ks8hY
“Ugghhh!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmS53Sq5ts
Kami berdua melenguh saat kont*lnya menembus mem*kku yang kuyup. Dipagutnya bibirku yang terbuka dengan lapar. Dadanya yang rata menekan dadaku yang kenyal. Kedua tanganku membelit lehernya dengan erat, takut kalau-kalau dia mendadak menjatuhkanku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡToDvZZWfRI
Tapi tenaganya luar biasa padahal tubuhnya hanya setengah Ade Rai. Aku terus melenguh, mendesah dan mengerang tanpa bisa menggelinjang lepas karena terjepit. Dia menjilati wajah, telinga dan leherku, sesekali menggigitinya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhU5t3r3jBx
Peluh sudah membasahi tubuh kami, membuat rambutku lepek menempel di leher. Cairan vagina juga mengalir membasahi pelirnya dan paha kami berdua.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdckrvJYxL
“Aaaaaaah…”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tHHkUdZBU
Aku mendesah panjang saat mencapai puncak untuk ketiga kalinya. Kedua kakiku mengejang, menapak udara kosong dan kepalaku tengadah dengan mata terpejam. Aku lelah setengah mati. Rasanya ingin terlelap, tapi dia terus menggenjotku. Akhirnya dia menekan pantatnya dalam-dalam dan melenguh keras.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKU22KRTH0
CROT.CROT.CROT.CROT.CROT.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZty00umqx
Tembakan-tembakan spermanya yang hangat membangunkanku dari kondisi setengah sadar. Kubuka mataku dan kulihat dia sedang menatap mataku sambil terengah-engah. Dilumatnya bibirku dengan gemas sembari menurunkan kakiku satu persatu. Aku menggelinjang geli saat senjatanya yang menciut terlepas dengan sendirinya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEKSAKEMai
“Kenapa kau nggak pakai kondom lagi?” tanyaku tersengal.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZMY8rlRfUs
“Bukannya kau benci kalau aku pakai kondom?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwr97bun4SU
Sejak kapan dia peduli pada pendapatku?
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6xAKhCSul
“Itu kan kalau kau pakai kondom yang aneh-aneh. Bagaimana kalau nanti aku…”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKh5dGEQsIF
Aku terdiam. Aku tidak ingin hamil darinya, tapi aku takut bila kukatakan nanti dia malah sengaja menghamiliku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMe8iTfmFWY
“Kapan masa suburmu?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTx3blPy5pB
“Aku nggak tahu,” jawabku polos.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Pr8RtqwKA
“Bohong! Bagaimana bisa kau nggak tahu?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Sp5efMdl0
“Periode menstruasiku kacau. Kadang bisa dua-tiga bulan aku nggak mens.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JJcRhPIFo
BL terdiam sejenak.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV847yVsg1a
“Ya sudah. Nanti kuberi kau pil KB.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRKea57vx5
Aku mengangguk. Ternyata juragan pabrik kondom malas memakai kondom juga. Tiba-tiba aku tertawa. Lucu sekali. Tadi adalah percakapan normal pertama kami tanpa saling maki, saling tampar dan saling piting.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehDSnjTV7w
“Apa yang lucu?” tanya BL sambil menyipitkan matanya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpx72pGAjTA
“Mau tahu saja,” cibirku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuATlziTnvS
Dia mendengus.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPoSkcVAgt
“Kau malu mengaku kalau kau mulai betah tinggal di sini?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazjS6OI2MH
“Betah??” teriakku mendelik. “Amit-amit!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8X6iRD0vE
“Jangan jual mahal. Buktinya kau nggak pernah minta aku membebaskanmu. Kau memang selalu memaki, meludahiku dan mengajakku berkelahi, tapi sebenarnya kau senang kan?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQnAoYL1eA
Aku tercenung. Astaga! Aku ini goblok sekali! Mengapa tak pernah terpikirkan olehku untuk memintanya membebaskanku? Tapi bagaimana denganmisiku? Misi membalas dendam kematian papa yang terus tertunda? Kapan aku akan membunuh jahanam brengsek ini? Lihat, sekarang dia ganti mencibirku dan membalik badan, bersiap berlalu dariku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHR9hfxtFKI
“Hey, tunggu! Apa kau mau membebaskanku?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTd4VGaYsoN
Aku benci sekali dengan tatapan mengejek bajingan sialan itu.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOy1sUiBJHY
“Menurutmu bagaimana?” tanyanya sengak.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpkukLPCjm
Belum sempat aku menyahut, dia kembali melanjutkan,
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMVAfF87YU
“Kau pikir aku akan membebaskan orang yang berhutang banyak padaku? Bagaimana cara kau membayar seluruh hutang nyawa dan ongkos hidupmu selama ini?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOezycoRAu
“Kau pikir memerkosaku pagi-siang-malam itu bukan bayaran atas semuanya?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kbrsslmfL
“Lho, jadi kau menyamakan dirimu sendiri sebagai pelacur?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGAjkroQJy
“Enak saja! Kau yang membuatku seperti ini!” bentakku sambil menudingnya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7f8xDAaSL
Sekujur tubuhku bergetar menahan marah. Suaraku juga bergetar dan mataku mulai berair. Aku benci setengah mati dengan kondisiku sekarang dan bisa-bisanya dia malah menyalahkan dan menghinaku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqZaVulGlM
“Sudah. Sudah. Kau kan nggak perlu nangis,” ejeknya sambil menepuk-nepuk pipiku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzyQLKnVGq
Kucoba menamparnya, tapi tanganku ditangkapnya. Ditariknya tubuhku mendekat dan didekapnya dengan erat. Dijilatnya wajahku dengan sekali sapuan. Kali ini aku tidak meludahinya lagi karena aku tidak mau menerima pembalasannya, semburan air maninya di wajahku. Cukup sudah penghinaan yang kuterima darinya pagi ini.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYJxMjT6z0
“Kau mau bilang apa? Aku benci kau?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5y3F8iJIV
“Basi, tahu! Buat apa mengatakan sesuatu yang sudah kau tahu!” bantahku kesal. “Aku lebih senang bilang supaya kau cepat mati saja.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFt4WzTWds
BL tersenyum.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl66DpwbVnN
“Sayangnya nggak gampang membunuhku.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0eQ08xGWy
Lalu dia melumat bibirku, lama sekali. Tak dipedulikannya pukulan dan cakaranku di dada, punggung dan wajahnya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePE0IHZIEM
“Lepas…lepaskan aku!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcjeigdahv
Akhirnya BL melepaskan bibirku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0wVXol3nr
“Bagaimana cara kau membayar hutang?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlvTNhaOi5
Aku terdiam dengan jengkel karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRgFcyPcbz
“Apa kau tahu berapa jumlah hutangmu?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjPQHMaSQu
“Lima juta.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ874LKEjkyb
BL tertawa.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkuKU550tkD
“Sepuluh kali lipatnya, neng.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR37l4lKyoW
“Mana bisa begitu! Kau dulu membeliku dari babi tua sialan itu seharga lima juta.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMNUy6RyMs
“Bukannya kau nggak mau dihargai semurah itu? Lima puluh juta juga masih kemurahan kan? Jujur saja, kau ingin bilang harga dirimu beratus-ratus kali lipat dari lima juta. Betul kan?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡye5DHhQUX0
Dia memang betul, tapi…
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQOz4pADlF
“Tapi kau nggak bisa memerasku begitu!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtV1Hjhww3
BL menyeringai.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDw30fqzMFt
“Mana bisa aku jadi orang kaya kalau nggak ambil untung. Coba, ongkos hidupmu itu mahal. Jangan samakan ongkos ngekos di rumah segede ini dengan rumah kosmu yang mirip kandang ayam itu. Belum lagi kau hidup enak di sini.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp5D7Df4cpw
Nggak kerja, tapi bisa makan makanan restoran kelas satu. Hampir tiap malam orgasme lagi. Kalau kau bayar gigolo untuk melayanimu pagi-siang-malam harus keluar uang berapa hah?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyAdjjgNth
Kekesalanku memuncak hingga ke ubun-ubun. Tanpa pikir panjang kuserang dia hingga terjatuh. Kami berdua berguling-gulingan di lantai. Bergulat tanpa belas kasihan. Beberapa kali kujenggut rambutnya dan kubenturkan kepalanya ke lantai. Begitu pula dirinya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAvSkBTLfE
Sikuku linu, dengkulku ngilu. Tapi sekuat-kuatnya diriku, tetap saja kalah darinya. Kurasa orang-orang gila itu memiliki kekuatan lebih dari manusia normal lainnya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5z95NB6Gib
BL tertawa puas setelah berhasil menindihku. Aku mengutuki diriku sendiri. Aku ini memang goblok, luar biasa goblok karena dengan mudah terpancing siasat liciknya. Mengapa aku tak ingat kalau perkelahian adalah foreplay yang paling disukainya. Sekarang kont*lnya sudah mengeras dan menempel di bibir mem*kku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxJE5rFbgo
“Kuberi kau kesempatan menawar,” ujarnya sembari menyodok mem*kku dengan kuat.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXEZeZs8x3
“Aaaaargh! Li… ma… ju…ta…”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtvNMbG6xE
Kata-kataku terputus seiring genjotannya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0Uf1pjpSP
“Kau ini curang atau pura-pura bodoh sih?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sYPO1RYBq
“Aaaw!” jeritku mengaduh saat pentilku dipelintir dengan keras. “Se…pu…luh…ju…ta…”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRU5A4yplNb
“Empat… puluh… sembi…lan…juta…”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUyIm5dRSv
“Cu…rang…”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKoxdG32yO
Begitulah kami terus tawar-menawar dengan dibumbui makian dan ejekan. Tapi lama-lama aku tak mampu lagi menawar. Aku hanya bisa berteriak-teriak keenakan sementara dia terus mengejekku. Sudah dua kali aku orgasme, tapi dia belum juga ejakulasi.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAuuSXzhug
Tubuhku rasanya remuk dan tenagaku habis. Aku hanya bisa pasrah dipompa tanpa melawan. Mendadak dia berhenti bergerak. Ditegakkannya tubuhnya hingga membentuk sudut sembilan puluh derajat dariku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNQI1vAtXN
“Iiiiyaaah! Ooooaaah!!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTMVGH0Pp4
Aku kembali berteriak dan menggelinjang saat jari-jarinya meraba dan menggaruk klentitku sementara kont*lnya terus keluar-masuk vaginaku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhnJfMPpDi
“Hhhgghhaaaaaaaah!!!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpoKRRiTne
Kami berdua menggeram keras saat akhirnya mencapai orgasme bersama-sama. Setelah membuat vaginaku yang becek makin becek, tubuh BL ambruk menimpaku. Sebelum tak sadarkan diri aku masih merasakan asinnya keringat yang menetes dari rambutnya dan mendengar napas kami yang memburu bersahutan.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMjqeEaQk7
Entah berapa lama aku tertidur, begitu bangun aku sudah kembali berbaring di atas ranjang selembut awan itu. Aheng duduk menungguiku di kursi di samping ranjang.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzK9T2DGD8
Di atas nakas, sudah tersedia senampan makanan entah sarapan atau makan siang. Yang jelas perutku luar biasa lapar. Tanpa disuruh, aku langsung menyikat makanan yang tersaji hingga licin tandas.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUFRQFfLw6
Setelahnya Aheng memintaku ikut dengannya. Dia membuka pintu di samping pintu kamar mandi. Sesuai dugaanku, ruangan di balik pintu ini berisi lemari-lemari pakaian, sepatu dan tas. Semuanya untuk perempuan. Ada yang model lama, tapi banyak juga yang model terbaru.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOgHW65n3y
“Semua ini punya siapa?” tanyaku sambil menyibak-nyibak lemari baju.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHXN6IpwjJ
“Semua yang ada di rumah ini punya bos. Non boleh pakai yang mana saja.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfui9w9Ak5i
Bukannya senang, aku malah sebal. Jahanam sialan itu sengaja ingin membuat hutangku makin berlipat.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvmycKgwzb
“Bos juga titip ini untuk Non.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRKN1z9Pg6
Aku melongo melihat kartu kredit platinum atas nama Lara Tan. Seingatku, aku tidak pernah menandatangani formulir aplikasi kartu kredit manapun dengan nama itu. Lagipula KTP-ku masih tertinggal di Sanctuary.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5QHzznQaL
“Malam ini bos mau mengajak Non keluar. Jadi pilih gaun yang bagus. Soal dandan Non nggak usah khawatir. Ada Joy.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNqLwcDVJc
Aku mendengus tak peduli. Aku tidak ingin tahu siapa Joy itu. Siang hingga sore aku menghabiskan waktu denga menonton tv. Aku ketinggalan begitu banyak berita.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJmd5BFFGT
Aku baru tahu kalau BL sedang diselidiki kejaksaan karena diduga menyuap hakim yang menangani kasus penyuapan dalam tender proyek jalan tol di Surabaya. Aku heran juga mengapa BL tidak menyensor acara tv yang kutonton.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkqU5z1MHE
“Eh, apa-apaan ini?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbK0Y53TXaA
Mendadak Aheng masuk dan menyeretku turun dari ranjang. Dia tidak sendirian melainkan bersama seorang lelaki gemulai berbulu mata lentik, pasti ini yang bernama Joy. Aku dimandikan paksa oleh keduanya, lalu didandani oleh Joy.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlvWH2SdFo
Aku meronta, tapi Aheng memegangiku dengan kuat. Sedangkan Joy tak bisa dibilang lemah meski gemulai, tenaganya mantap. Mulutnya juga kuat mengoceh.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrfyRYTVu6
“Paha dan pantatmu banyak selulit, pasti dulunya kau gemuk. Buktinya lenganmu lumayan gede dan nggak kencang. Model rambutmu jelek banget. Nggak pantas sama mukamu yang bulat.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rtFBli99e
Kayaknya bos nggak keberatan kalau hidungmu dioperasi biar jadi mancung. Dagumu juga perlu ditambal silikon biar mukamu nggak bulat-bulat amat. Untungnya betismu bagus, langsing. Bentuk bibirmu juga seksi.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqx1m0Yavep
Paling nggak dia masih memujiku sehingga kubatalkan niat untuk menghajar bibirnya yang jontor karena disuntik silikon.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBzn3Vdx5K
“Belum beres juga?”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnp9jaVNML
Aku makin cemberut mendengar suara BL.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqxKnXmaGZ
“Gimana bos? Cakep kan?” tanya Joy manja.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe9RRPBYw0a
“Ya lumayanlah. Jauh lebih mending dari biasanya,” tukas BL sebelum mengeloyor keluar.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAO69wtgNTL
Benar-benar menjengkelkan! Apalagi Aheng tiba-tiba membopongku. Dia tahu aku tak ingin berjalan sukarela mengikuti BL jadi harus dipaksa begini.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Im87n0Piy
“Aku mau dibawa ke mana?” bentakku setelah dimasukkan dengan paksa ke dalam mobil Jaguar.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrZ5IwoS5Z
BL yang duduk di sebelahku sama sekali tak mengacuhkanku. Jadi kami duduk berjauhan sambil memandangi keluar jendela. Aku tertegun saat mobil tiba di depan gedung megah berpintu gagah yang dijaga dua patung unicorn. Sanctuary! Apa maksudnya ini?
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUYuFkXmZ5
Aku turun mengikuti BL karena tak ingin masuk dibopong Aheng. Aku diam saja sambil bertanya-tanya apa Pak Dibyo masih bisa mengenaliku. Aku terkesiap ketika baru menyadari Bandi ikut dalam iring-iringan kami. Seperti dulu, dia membawa dua ayam cantik yang masih belia.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9U2Dwhbdf
Namun mata Bandi terus tertuju kepadaku. Sesekali dia menjilati bibirnya sambil memandangiku dengan lapar. Aku jadi merinding ketakutan dan tanpa sadar menempel pada Aheng.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWz7PT6xl7
Déjà vu. Ya tidak persis begitu sih. Kalau dulu aku hanya menonton rombongan BL datang lalu terpaksa terlibat, sekarang sejak awal aku menjadi bagian dari mereka. Pak Dibyo mengenaliku dan terpana hingga ternganga-nganga. Apa penampilanku berubah begitu drastis?
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YF9bRp9GN
Tak seperti dulu, BL langsung berjalan menuju meja bilyar di tengah ruangan. Aku didorong-dorong Aheng supaya mengikuti bosnya. Hasilnya aku menumbuk punggung BL dengan sukses. Jas kremnya terkena lipstick-ku. Aku masih terhuyung saat dia membalik badan dan menangkap tanganku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouV9Qukgk9
“Aaaaah!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgp1GF9EFUC
Aku menjerit tertahan setelah tubuhku dilempar ke atas meja bilyar yang kosong. Kepalaku terbentur meja hingga mataku berkunang-kunang. Aku hanya sempat berteriak-teriak ‘Jangan! Tolong!’ saat dia menyibak gaun babydoll warna hijau pupus dan memelorotkan celana dalam yang kupakai. Tapi seperti dulu, tak ada yang berani ikut campur. Semuanya memilih menonton sembari kasak-kusuk.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTRixBotjM
Aku mencoba bangun namun yang kulihat membuatku terpaku. BL sedang nungging di depan selangkanganku. Wajahnya terbenam di antara kedua belah pahaku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPrcZytF3W
“Ngghh… Ooooh….Aaaaah…”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVA1RHjyXjn
Yang kurasakan membuatku kembali berbaring. Baru kali ini aku dioral. Rasanya jauh lebih enak daripada masturbasi. Dia menjilati klentitku dan jarinya mengobok-obok G-spotku membuatku lupa kalau ini tempat umum.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PKMMo6V4r
Aku mendesah, mengerang dan berteriak keras sembari terus menggelinjang. Bahkan aku ikut merangsang diriku sendiri dengan meremas-remas buah dadaku sendiri dari balik gaun. Kemudian saat jilatan lidaih dan tusukan jari-jari BL makin menggila, kugapai-gapai pinggir meja untuk mencari pegangaan. Tapi yang kudapat rambut BL.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVflIGEgDf
“Iiiiiih…. Ooooh…. Ooooaaah… Aaaaah… Aaaaaaaaaaaaaaah!!!”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOFC5dD0qD
Kujambak rambutnya sembari berteriak dan melengkungkan punggungku ke atas. Kakiku bergetar keras dan menapak-napak liar ke atas. Tapi lidah BL masih terus bekerja sampai-sampai aku menggeliat-geliat lemah tanpa henti. Air mata mengalir di pipiku. Ketika akhirnya dia berhenti, aku langsung terkulai tanpa daya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8n6og0Svzj
Senyum puas menghiasi wajah angkuh musuhku. Aku tak berdaya melawan saat dia merengkuh kepalaku dan mengulum bibir dan lidahku. Untuk pertama kalinya aku merasakan cairan vaginaku sendiri. Gurih. BL memeluk dan menarik tubuhku hingga terduduk. Kupandangi cairan vaginaku yang menetes ke atas meja.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5XSwlOEGS
“Happy birthday.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi614XiPxkU
Aku tertegun dan menatap BL dengan kosong.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf62ikT1nxq
“Apa kau lupa dengan hari ulang-tahunmu sendiri?” tanya BL geli.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikRyidRMfr
Para penonton ikut tertawa malah ada yang bertepuk tangan. Lagu happy birthday mengalun mengiringi kue ulang tahun yang keluar.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgt5kLizFf
Aku masih tertegun. Rasanya ingin tertawa, tapi tak bisa. Keinginan untuk menangis malah jauh lebih besar hingga hampir meluap dari hatiku. Bodoh sekali semua orang itu. Hari ini bukan hari ulang-tahunku. Tanggal lahir Lara Tan hanyalah karanganku. Hari ulang-tahunku sendiri masih enam bulan lagi. Tapi apa aku masih bisa merayakan hari ulang-tahunku?
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWxkVJobyO
“Jangan takut. Hadiah dariku nggak perlu kau ganti. Aku tulus kok.”
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxW4azOLz6
Aneh, sepasang mata dingin itu menatapku dengan lembut. Aku bergidik. Ini gila! Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkamwPmvff
Lebih gila lagi saat BL menelanjangiku. Aku berusaha melawan, tapi sia-sia. Gaun babydoll yang indah itu malah robek. BL sendiri juga membuka jas dan kemejanya. Dipelorotkan celana dan celana panjangnya lalu dilemparkan ke arah Aheng.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3FelBwsFi
Dengan bangga dia memamerkan tubuh liatnya yang memar di mana-mana, hasil perkelahian kami pagi tadi. Dia mendorong tubuhku hingga terlentang di tengah-tengah meja dan mulai menggarapku di sana. Penonton mengerumuni dan menyoraki kami.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29X1fnwVrJ
Beberapa dari mereka mulai mabuk dan ingin menyentuhku. Ada juga yang menyodorkan kont*lnya ke mulutku untuk dioral atau ke tanganku untuk dikocok. Tapi BL mengusir mereka dengan bentakan keras dan Aheng beserta para pengawal menggiring mereka menjauh. Termasuk Bandi yang tangannya mendadak menyelonong membelai pipiku.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9izTqHQTPd
Dan tiba-tiba saja muncul pasangan-pasangan lain yang bercinta di tengah keramaian ini. Desahan, erangan dan teriakan erotis terdengar di mana-mana. Gila. Semuanya gila.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xyySuMTxD
Aku sendiri mulai larut dalam gelora birahi yang terus memuncak. Aku mengimbangi permainan BL dengan menggoyang pantat dan pinggulku tanpa henti.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWd9qPbkEB
Cerita Sex Air Susu Ibu (Youra)
Usai orgasmeku yang pertama, BL membawaku pindah ke sofa. Di sana kami melanjutkan permainan dengan berbagai gaya. Aku baru sadar ada seseorang yang tidak ikut menyoraki kami dengan gembira. Bukan, bukan Pak Dibyo.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3qs7y8jAO
Babi tua itu tertawa gembira meski aku bisa melihat tawanya hanya pura-pura. Dia pasti ngiri setengah mati apalagi tidak ada seorang anak buahnya yang berdiri di dekatnya. Semuanya kabur menjauh karena tak ingin dimangsa kont*l bunteknya yang bau.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoPiYBtdS3
Di sofa seberang, Bandi terus merengut sambil memandangiku. Tak ada rona puas di wajahnya meski sedang dioral dua ayam cantik yang dibawanya.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdA26paF61n
“Kau milikku,” bisik BL usai ejakulasi. Pada saat yang sama, Bandi juga membisikkan kata-kata yang sama dari jauh.
912Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfbN8jrVtM
