"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdpyClW1Ko
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkNdtwPuUE
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnV0yflUi6w
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdmhgvN3oz
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Jqz5AIEQs
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJ2jV7inYF
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Zmr3g1EKU
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxonIh3MDLV
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLMgP6H173
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBtxD5oPlW
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bcvz6VAko
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK6eGWtLdyI
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKXdASqm0u
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa285AymjUV
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHzc6bXA2E
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MuerowGBo
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBl5zgElIG
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEp5yGpNrrw
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2B5Had5nK
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1J5PbutiVT
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71srYVFxRL
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ntsZ8ZH0f
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDrlxrjxWk
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54vKh5mQJx
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwWPfJdGzn
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaB5npdVkW
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdzVvYgr1Q
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLi5VuaS1aw
"Baiklah, setuju."
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUy7Ax3nBv
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bOh0sYx0S
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSgPVwRLXL
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1fO1m21pA
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdIgO8pPgE
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCJMsyWHNz
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6gZYlSAq6
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa20e0NBRGz
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3xv9Ehsxe
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Zhf76qZbG
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5gBIdqFEY
“Hei nak.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRC5Uamd1q
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0SIMFkECL
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12i2IiPY65
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjkdmL8ri5
####
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTwJbbxSnT
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXf0fLTn9H6
++++
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡygZhDFrABE
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbpo2NefWq
“Cantiknya!”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWpglDPAGr
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnCH5VEpiz
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcF6Fsgc3uL
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtJuF4uIQS
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHP7Q9pAUS
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LNUCkAnGh
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcGGNkMuUH
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqoiD61bWG
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJIuS5Haok
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jcMu4FzCC
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTfSmQkv50
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaDyuxQTzn
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOrCMbwaip
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSMDbOP8Hi
“Kayak gini nih.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNYWEJUT5x
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBA28BiTHcd
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAXjthagUd
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOFsMOV4xq
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrDxMbrn58
“Dasar anak muda.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrf7RBc3Yzr
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQtDc9Z71kF
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPICBhY41ru
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3R1siD4Cg
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6agYH4Fc2L
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVmK8h25ju
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoqqVYSJ43
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeCFWsDVVn
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWTZ6YEdTy
Dana langsung mengangguk.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNskHi3gRwO
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbjOtL8MmS
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJJb65jpft
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fvujozrnZ
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgUln0X1OT
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdue5gGWYIB
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHX8MTAc7kj
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqv9OsSRhB
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhr9TeOni2v
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaS8LgVWqd
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAYAEssLZg
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLKg569eU1
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgTtLTXMTf
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9DjGjsuLu
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlieLHyKP0H
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpifUU00oZB
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirFl7JF90L
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9fCM76wSE
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGX74B8ZMs
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhySMqXQj8O
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUOCRMmuph
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBa73YLGYHk
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YbUcgmNd6
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznlCiUVSOz
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBthZ6RSPS
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eoDV7qzaS
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZpmaLVOuI
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRV1J6aqQWs
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uIZXSYeov
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ssKxYTwB4
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
23412Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFSLpguNS6
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns216.73.216.82da2
