Aku tidak sedang ingin melawan.
Aku hanya ingin memahami. Tanpa kacamata warisan, tanpa suara kerumunan, tanpa tekanan rasa takut. Dunia ini bising karena, agama bersuara, sains bersuara, semua berlomba meyakinkan bahwa mereka paling benar. Tapi dalam kebisingan itu, aku kehilangan suara hatiku sendiri.
41Please respect copyright.PENANAq2WWajLf3B
Aku mulai berjalan.
Diam-diam.
Tanpa bekal selain gelisah dan doa yang patah-patah. Bukan untuk menjadi pembangkang, tapi karena aku merasa dibohongi oleh banyak klaim yang saling bertabrakan.
41Please respect copyright.PENANAxfcbChVEdO
Apakah Tuhan hanya hadir dalam struktur bahasa samawi? Apakah ayat hanya turun di satu gurun, lalu umat lainnya sekadar pelengkap penderita? Apakah alam semesta seluas ini bisa disimpulkan oleh teori-teori yang terus berubah setiap dekade?
41Please respect copyright.PENANA8J49HJqGuA
Aku tidak tahu jawabannya. Tapi aku ingin jujur.
41Please respect copyright.PENANAutJn5BQlUP
Aku menulis bukan karena merasa benar. Aku menulis karena aku tidak bisa diam. Aku menulis bukan untuk menolak, tapi untuk mencari. Jika Tuhan Maha Besar, maka pencarian yang tulus tak mungkin keluar dari jalan-Nya.
Aku tahu, tidak semua orang akan setuju. Bahkan sebagian mungkin akan menganggapku sesat, bingung, atau terlalu berani. Tapi bukankah Tuhan yang sejati tidak takut pada pertanyaan yang jujur?
41Please respect copyright.PENANAk6rCvb7Clo
Aku tidak sedang mencoba mengganti iman dengan logika. Aku hanya ingin agar keduanya bisa duduk berdampingan, seperti dua sahabat yang saling menjaga, bukan saling mengalahkan.
41Please respect copyright.PENANAL8RWGEbEs2
Mungkin aku hanya debu. Tapi debu pun punya hak untuk bertanya, selama ia masih bergetar oleh cinta.
Buku ini adalah catatan langkah.
Langkah sunyi.
Langkah yang tidak ingin gegap gempita, hanya ingin jujur...
bahwa aku sedang mencari, dan semoga tidak sendiri.
ns216.73.216.169da2