
Sebagai laki-laki dewasa, Anwar sering melihat video porno di ponselnya. Hampir setiap hari, Anwar membuka situs porno kemudian melampiaskan nafsunya dengan beronani.14782Please respect copyright.PENANAh4LYnh5prw
14782Please respect copyright.PENANAmLnoXmiU8d
Sampailah pada suatu malam, Anwar di dalam kamar kembali melihat video porno di ponselnya sampai libidonya memuncak. Tapi kali ini ia kepikiran melampiaskan ke ibunya karena film porno yang ia tonton berkisah tentang hubungan terlarang ibu dan anak.
14782Please respect copyright.PENANAxv0UuOhLQr
Saat itu pukul 11 malam. Kakak dan adiknya sudah tertidur di kamar masing-masing. Sementara ibunya juga tidur di kamarnya.
14782Please respect copyright.PENANAfKRQDCwRft
Hamidah sendiri sebagai wanita setengah baya sebenarnya memiliki wajah biasa-biasa saja dengan kulit sawo matang. Badannya sedikit gemuk dan memiliki payudara yang cukup besar.
14782Please respect copyright.PENANAf9lYJ70HgR
Anwar yang pikirannya sudah diselimuti nafsu, memberanikan diri masuk ke kamar ibunya. Hamidah terlihat tidur memakai daster. Bagian bawahnya tersingkap hingga terlihat celana dalam berwarna biru. Tanpa memakai BH, sehingga menonjol puting susunya.
14782Please respect copyright.PENANAc6crt88OTP
Hal ini membuat Anwar makin bernafsu dengan ibunya. Ia pelan-pelan memegang paha Hamidah supaya tidak terbangun. Ia elus-elus hingga tangannya naik mendekati selangkangan ibunya.
14782Please respect copyright.PENANAlwc3xqqPtv
Tangan Anwar berpindah ke puting ibunya yang menonjol di balik daster tipis tersebut. Namun Hamidah mulai bergerak namun masih tertidur. Anwar berhenti sejenak.
14782Please respect copyright.PENANAUR8Dvxqhjl
Melihat ibunya masih tertidur, tangannya kini berpindah ke selangkangan Hamidah yang tertutup CD. Namun tanpa sadar, tangan Anwar memegang gundukan ibunya begitu keras hingga ibunya terbangun.
14782Please respect copyright.PENANAB8FYJuJBWc
Hamidah pun sontak kaget. “Anwar, apa yang kamu lakukan nak? tanyanya dengan nada setengah tinggi.
14782Please respect copyright.PENANAPAnBVyqRSr
Anwar hanya diam saja dan tangannya tak beranjak dari vagina ibunya. Nafsu yang menyelimuti kepalanya seakan tak mendengar ibunya. Justru tangan kirinya kini meraih payudara ibunya.
14782Please respect copyright.PENANAXdZFvctfEP
Anwar mencengkram dengan keras payudara ibunya. “Jangan nak,” teriak Hamidah.
14782Please respect copyright.PENANAEnp08tfUmN
Hamidah berusaha menyingkirkan tangan anaknya dari payudara dan vaginanya. Namun tangan anaknya begitu kuat.
14782Please respect copyright.PENANA9rso2ufJmZ
Hamidah tak berani berteriak lebih kencang. Takut anak-anaknya bangun dan mengetahui aksi Anwar dan malah bikin malu Hamidah.
14782Please respect copyright.PENANA5JwKoFPZTH
“Kenapa kamu lakukan ke ibu nak? tanya Hamidah lagi sambil tetap berusaha menyingkirkan tangan anaknya.
14782Please respect copyright.PENANAu0LWJyH62o
“Aku kepingin bu,” akhirnya Anwar menjawab. Bahkan tangan kanannya kini berusaha masuk ke balik CD ibunya. Ia menjamahnya penuh nafsu.
14782Please respect copyright.PENANABwLbZs58d3
“Jangan nak,” Hamidah tetap berusaha menolak dan masih memegangi tangan anaknya. Namun tak bisa menghalangi tangan nakal anaknya yang sudah menjamah vaginanya.
14782Please respect copyright.PENANAYgZnLrOhaz
“Jangan nak,” kata Hamidah mengulang, namun suaranya sudah terdengar pasrah.
14782Please respect copyright.PENANAh7c1VxP7Gs
Kini tangan kiri Anwar menyelinap di balik daster ibunya dan memegang payudara besar ibunya.
14782Please respect copyright.PENANANObng6lYrY
Hamidah tak bisa menahan tangan anaknya. Tubuhnya sudah dijamah oleh anaknya sendiri.
ns216.73.216.166da2