x
Telepon di meja Nayyara berdering segera Ia mengangkat gagang teleponnya. Ternyata Diana yang penasaran langsung menelpon. Setelah mendengar beberapa pertanyaan Diana, Nayyara memutuskan untuk bercerita.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrhW9WEC3L
"Nanti jam 4 aku telpon lagi," Nayyara memperhitungkan kapan pekerjaannya selesai dan akan bercerita dengan mereka.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EmFqRHoEB
Nayyara memeriksa setiap data yang ia siapkan untuk meeting besok. Memilih poin-poin penting yang akan dibahas. Dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung mengirim hasil kerjanya kepada Kavi.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM22MHfjVul
Nayyara memenuhi janjinya untuk bercerita pada temannya. Ia langsung menelpon Diana dan menceritakan semuanya. Tak butuh waktu lama teman-teman lainya sudah mengetahui cerita Nayyara, terbukti dari pesan masuk yang menyemangatinya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9s6Ca5t8u
Nayyara merapikan meja karena ia pikir pekerjaan hari ini sudah selesai.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAot7BobP3i
Tuti yang seorang office girl mengantar kopi untuk Nayyara, segera setelah Tuti mendapat telepon dari Nayyara yang minta dibuatkan kopi.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlD6OK5pFVr
Belum lama Nayyara menikmati kopi. Tama sudah sampai di depan kantor Nayyara, Tama langsung menelpon Nayara memberitahu keberadaanya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRN5f8K8T0N
" Ok Bang tunggu sebentar, Nay Turun."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rTPB5dHRD
Nayyara meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja dan berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar. Nayara melihat kearah resepsionis, ia melambaikan tangan pada Diana yang sedang duduk berdua dengan Zya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPSAH1Pt0q
Tama duduk di atas motor sportnya, melambaikan tangannya ke arah Nayyara memberikan tanda bahwa dirinya menunggu disana. Nayyara mendengar beberapa gadis di belakangnya sedang mengagumi Tama beserta motor yang ditumpangi Tama.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5thEA6QSt
"Astaga Ducati."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFO1f7mVLJQ
Terdengar suara kekaguman yang sangat jelas di telinga Nayyara.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxukg3B1Iw
Tama mengambil helm yang akan digunakan Nayyara dan memakaikan ke kepala Nayyara.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWuLJmAfOg
"Di jemput abang ganteng ko malah cemberut?" Tama tersenyum kepada Nayyara.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcU36Q5Belt
" Beginilah malasnya aku dijemput sama Abang."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0fHKjmaWF
Nayyara melirik deretan para wanita yang sedang memandang kagum pada Tama. Nayyara bukannya cemburu apalagi tidak suka dijemput oleh Tama, Ia hanya tidak suka menjadi pusat perhatian pada saat Tama menjemput.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgCORMaJ1C
Tama tertawa. "Hahaha, tenang neng hati abang cuman untuk neng seorang!" Tama malah menggodanya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBabYDyWGsT
Nayyara memukul bahu tama pelan "tau ah" kemudian duduk di atas motor. Tama menyalakan mesin motor dan melesat meninggalkan kantor tempat Nayyara bekerja.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc80Kaqlwwx
Tama mengendarai motor melewati jalanan komplek perumahan elit di tengah kota, jalanan yang sepi membuatnya menurunkan kecepatan menikmati perjalan dengan Nayyara.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulq5Q6THSH
"Nay, kamu tau ga kenapa Abang bawa motor?" Tama melepaskan satu tanganya dari setir dan memegang tangan Nayara yang melingkar di pinggangnya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDjFNAOsdr
"Yang tau jawabanya kan Abang," gerutu Nayyara
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVxZaCh7Qs
Tama tertawa mendengar jawaban Nayyara.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7xYSmMtvq
"Biar kaya gini di peluk kamu."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyD7knfoRps
Tama tersenyum dari balik helm.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBiSU28qD6
Tama bahagia dengan perubahan Nayyara, pasalnya pada awal mereka menjalin hubungan jangankan memeluk duduk saja tidak mau berdekatan.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVP1UiI7qgb
"Abang bahaya!" protes Nayyara
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uFYFaRTG0
Tama tidak menggubris protesan Nayyara dan terus melajukan motornya dengan satu tangan hingga sampai tujuan, angkringan Taman Senopati, walaupun bukan tempat yang khusus tapi itu salah satu tempat favoritnya. Bersantai di bawah pohon-pohon besar dan lampu taman yang temaram. taman yang bersih hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang membuat suasana taman yang sepi dan nyaman.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRLDdgPm3i
Sambil menikmati aneka sate yang tersedia dan teh hangat yang membantu melawan rasa dingin akibat hembusan angin malam yang sepoi-sepoi memberikan rasa dingin di kulit.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtffSPCClLd
Nayyara menarik nafas dalam lalu membuangnya sekaligus lewat mulut bermaksud untuk menghilangkan kecemasannya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38nDhuyRqA
"Abang..."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhJT6XIvHn
Nayara mulai bersuara sejak dari tadi Memilah kata-kata yang ingin Ia ucapkan.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lcJ9ylnvy
"Iya kenapa?" jawab tama setelah menyeruput teh hangatnya
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNzWkN0dPV
"Nay hari jum'at ada dinas keluar kota…" Nayyara bingung harus berbicara apalagi.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZE7VfbvmV
Nayyara merasa bersalah karena sudah dari sebulan sebelumnya Tama sangat antusias orang tuanya akan berkunjung di kota perantauan dan ingin memperkenalkan Nayyara seseorang yang sangat spesial di hatinya, seseorang yang ia kejar dengan susah payah, seseorang yang memenuhi dunianya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLltoL7SJSk
Kini harapannya mempertemukan orang tua dan Kekasihnya terancam gagal.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBKoZOTzs1
Tama terdiam dan tak bergeming. Ia pun bingung harus merespon seperti apa jujur dadanya terasa sesak mendengar ucapan Nayyara, tapi ia tak ingin menyakiti wanita yang sedang bertahta di hatinya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33Z6FtJELP
"Orang tua Abang kapan datangnya?" Nayyara sangat takut kalau-kalau ia salah bicara.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMiFtoFCre
"Hari Kamis, Senin siang pulang," jawab Tama, dengan suara yang terdengar sangat putus asa dan kecewa, sambil tertunduk tak ingin menunjukan rasa kecewanya kepada Nayyara
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0HVATg97Q
"Nay Jumat sore berangkat bang, gimana kalo hari Kamis aku ikut abang ke bandara menjemput Orang tua abang."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsew2UgGZex
Nayyara menggapai tangan Tama dan menggenggamnya kemudian menatapnya lekat.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0OR1IJXMX
Tama membalas genggaman tangan Nayyara. Memastikan apa yang Nayyara bicarakan bisa terjadi,
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1YziywWdr
"hari Kamiskan kamu masih kerja?
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoIv2cgG1x
"Nay bisa minta izin."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdupulizNj1
Nayyara tersenyum dan menatap manik mata Tama.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBXUEQyuQ4
"Nanti Seninnya Nay ikut juga mengantar orang tua Abang ke bandara yah." Nayyara menganggukan kepalanya cepat.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp996VGdk2M
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcWT4VTSxv
"Emangnya kamu ga cape abis dari luar kota, trus ikut abang ke bandara?" tanya Tama cemas.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5Prugfgn2
"Abang ga tau aku siapa? Klo kata Mike, Nanay si batu karang," ujar Nayyara membanggakan diri.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9hdPUzCsF
Kata-kata Nayyara malah membuat hati Tama mencelos. Mengingat pernah memergoki Nayyara sedang menangis tanpa Suara. Padahal ia selalu Nayyara seperti wanita kuat dibalik sikap tertutupnya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSNOYLehHC
"Kelak istriku tak diizinkan untuk memikul beban sedikitpun, cukup menikmati peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu, Aku yang akan mengatasi semua masalah." Tama lalu menggenggam tangan Nayyara dengan erat seraya menatap intens mata Nayyara, yang teduh namun penuh luka.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmhgCRUIKr
"Abang ga butuh sisi sok kuat muh itu. Tunjukan itu ke yang lain, itu ga akan mempan ke Abang, semakin kamu merasa sok kuat, semakin kamu dalam keadaan tertekan..." Ujar Tama lirih
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKKGUB3yTo
Nayyara hanya terdiam tanpa bisa membalas kata-kata Tama.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3XIjAdtlJ
"Bicarakan semua masalah yang kamu hadapi. Biar Abang tau isi hati kamu, biar Abang tau apa yang sedang kamu rasakan, Abang ngerasa ga berguna kalo liat kamu sok kuat padahal rapuh, kamu tau betapa sakitnya Abang, betapa sesaknya dada Abang liat kamu yang sok kuat, liat kamu yang menangis dalam senyum, liat kamu yang menangis sendiri tanpa suara, tolong jangan siksa aku seperti itu Nay."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhxTPVts4p
Dengan suara tertahan dan mata yang berkaca-kaca Tama menuntaskan isi hati, dan menuntun tangan Nayyara ke dadanya menunjukan bagian yang sakit pada dirinya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmWmpXs0Tq
"Iya abang..."
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizenKUKnDe
Nayyara menarik tangannya yang berada di dada Tama.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NWrZb3rEk
"Besok nay izin sama bos ya jadi Kamis Nay bisa dari pagi sama abang, nanti Nay masakin buat Abang sama orang tua Abang!" Nayyara mengelus pipi halus dan rahang kokoh Tama untuk menghiburnya
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTfARxASnp
Tama tersenyum dan menggenggam tangan Nayyara yang berada di pipinya.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFpdvAS1Y9
Bersambung
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeexOrL8osy
.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdIdoWAtQZm
.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinmeMfwNhw
.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GUOG0PFRX
.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkG1MNFRgS2
.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2A3opMWObk
hai hai makasih ya udah mau mampir.
275Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmD97szpCIe
Jangan lupa tinggalkan jejak ya klik LIKE trus ketik-ketik komentar
ns18.191.252.78da2
