Bagaimana cara kalian memperlakukan kehidupan?438Please respect copyright.PENANAITKRCFm0lM
438Please respect copyright.PENANAw1lPhNbOjs
merutukinya? Menyukurinya?438Please respect copyright.PENANAf8i29fpTa2
438Please respect copyright.PENANArZQZGdh6eq
keduanya merupakan wujud cerminan diri kalian yang sebenarnya. 438Please respect copyright.PENANA4tAL7aR5yE
438Please respect copyright.PENANA6tPjtjTBop
438Please respect copyright.PENANAj1kGLK5bgb
438Please respect copyright.PENANAuOJTyveFqx
438Please respect copyright.PENANAp3bXFQOWF7
****438Please respect copyright.PENANAb9yX9fMbXM
438Please respect copyright.PENANA6UcVT6Scw4
438Please respect copyright.PENANAJ0D8TjjwH7
438Please respect copyright.PENANADtcZIm7I6l
438Please respect copyright.PENANAs7oiycoRb9
Suasan kota kecil Sillius tampak damai pagi ini, semburat sinar matahari pagi yang lembut berwarna jingga keemasan masih berada di puncak barisan pegunungan Landand yang putih ditutupi salju, belum menyentuh atap atap penduduk dimana cerobong asapnya masih mengeluarkan asap tipis yang membumbung membelah udara pagi yang sejuk.438Please respect copyright.PENANASu13e8vGG5
438Please respect copyright.PENANA6DrXhfJxMk
438Please respect copyright.PENANA18p43RiTCl
438Please respect copyright.PENANAkOkdiu1bpC
438Please respect copyright.PENANADjzkP0Ex8y
Beberapa daun yang ada di pohon serta tumbuhan liar dan bunga bunga yang bermekaran indah berwarna warni terlihat basah oleh embun yang masih saja menempel, tak mau pergi menguap. tanah berwarna gelap kecoklatan yang subur pun terasa lembab pada pagi yang semakin Harmoni dengan kicauan burung yang sudah terjaga lebih dahulu.
Beberapa penduduk kota Sillius menyambut awal hari dengan duduk diatas kursi rajut empuk terbuat dari rotan menghadap perapian yang apinya sudah mengecil hendak padam. secangkir Guonna; minuman yang terbuat dari campuran jahe, lemon dan madu yang dibuat hangat serta roti Jellum tebal yang manis dengan selai apel ditengahnya ikut menemani.
Tapi tidak untuk Bill. Didalam rumah sederhana berukuran delapan kali empat meter yang hampir sepenuhnya terbuat dari kayu. Bill tengah berpeluh peluh mengejar seekor kucing betina gemuk berwarna abu abu yang sedang mencengkram satu satunya makanan Bill pagi ini; ikan Pendang rebus, berlari lincah menghindari amukan dari Bill.
"kembalikan makanan ku!" Bill berteriak parau.
Dia memecah kedamaian pagi yang agung. Teriakannya mengakibatkan seekor burung Camar yang terbang melintasi halaman rumah Bill terkejut dan melayang tak terkendali.
Rumahnya yang kecil dan berantakan saat ini bertambah hancur karena ulah mereka. Bill beberapa kali melemparkan barang yang ia temui ke arah kucing betina tersebut. Seperti gelas plastik, alat makan, sisir, beberapa buku, serta benda yang terakhir di lemparnya; sapu ijuk.
"Kenapa larimu cepat sekali?!," Bill berteriak frustasi."tubuhmu bahkan tidak kurus seperti ku!"
Yang diteriaki berlari tidak peduli. Dia kemudian melompat kearah jendela kecil dengan kaca buram ditengahnya, menyundul bagian sudut jendela yang sudah sedikit keropos dan keluar melalu celah yang telah ia buka disana.
Bill sangat kesal melihat kucing betina abu abu yang lagi lagi berhasil kabur. Dengan cepat, ia berjalan kearah pintu kayu berwarna coklat tua dengan jendela berbentuk lingkaran dibagian atasnya, dan mengambil sapu ijuk yang telah ia lempar tadi selagi melewati ruang tengah yang kini terlihat mirip seperti kapal pecah.
Dia menoleh saat sauara gemerisik daun di tangkap oleh telinganya, kemudian berjalan mengendap endap kearah semak yang berada di batas pagar. Bill menyeringai, karena kedua matanya menangkap bagian ekor milik seekor kucing yang tengah ia buru.
Diangkatnya sapu ijuk tinggi tinggi hingga melewati batas kepala, lalu mengayunkannya dengan sepenuh tenaga kearah kucing betina abu abu yang tengah asyik membelakangi bill seraya menunduk menghabisi seekor ikan pendang rebus, hasil curianya pagi ini.
Bunyi hantaman beradu dengan dedaunan terdengar. Tapi bill berdecak kesal. Tepat saat ayunan sapu ijuk akan menghantam tubuh yang ada hadapanya, kucing itu lebih dulu lompat menghindari serangan dari bill dengan mudah. Seolah sudah tahu kapan tepatnya sapu itu akan menghantam tubuh berlemak miliknya.
"Kucing nakall !!"
Bill tak peduli lagi, dia berlari sekuat tenaga untuk mengejar hewan berbulu yang tengah melompati pagar pembatas rumahnya. 438Please respect copyright.PENANAF0QPsFwEKA
438Please respect copyright.PENANAKJ77MLSglX
Sembari berlari, dia juga mengayunkan sapu ijuk yang beralih fungsi menjadi senjata dengan 438Please respect copyright.PENANACnSoQ9hzkF
438Please respect copyright.PENANA0M9nSiKR19
kesetanan ke segala arah.
Pagar pembatas yang tadi di lompati oleh kucing betina abu abu itu juga dilompati oleh bill. Tetapi bill jatuh terjerembab dan mendarat tidak mulus diantara tanah basah yang tidak ditumbuhi rumput atau tumbuhan apapun . Bill mengaduh, mengusap dadanya yang terbentur pelan dan kembali berlari mengejar hewan yang kini sudah memasuki halaman depan rumah majikanya, Ny. Edna.
Bill menyongsong sapu ijuk yang sejak tadi menjadi senjata perburuannya. Dia memaksa kaki kaki panjangnya untuk berlari lebih cepat agar hewan didepan yang juga tengah berlari dapat ia susul.
Saat sebelum menyentuh undakan tangga batu rumah Ny. Edna, bill berhasil menepis jarak antara dia dengan target perburuannya. Bill kemudian mendorong kasar sapu ijuk kearah hewan tersebut, tapi karena dorongan bill yang tak cukup kuat. Sapu ijuk tersebut tidak mengenai ataupun menyentuh kucing betina yang kini telah melompat melewati undakan tangga batu lalu masuk kedalam pintu khusus kecil miliknya yang berada di sisi bawah pintu utama.
"Kau!, lain kali kau tidak akan bisa masuk ke dalam pintu kecilmu itu"
Pintu utama berbentuk persegi panjang dengan sisi berbentuk setengah lingkaran di atasnya terbuka. Bill terkejut, mendapati seorang perempuan bertubuh gempal sedang melotot marah kearahnya. Dilayangkan pandangannya kearah tangan kanan wanita itu. Disana poud, kucing betina berwarna abu abu yang sejak tadi ia buru dengan bentuk tubuh sama gempalnya dengan sang majikan, tengah bergelayut manja. Sesekali ia mengeong, seperti mengadu perihal tingkah laku bill terhadapnya beberapa menit yang lalu.
Bill berdeham canggung, kemudian memungut sapu ijuk yang tergeletak diatas teras rumah Ny. Edna dengan kikuk dan membalikkan badan, hendak berlalu.
Baru beberapa langkah bill berjalan, kepala nya mendadak mendongkak. Rasa sakit dibagian kepalanya membuat dia sadar bahwa kini seseorang tengah menarik rambut bagian belakang kepalanya kuat.
"Kau apakan kucingku?!" Hardiknya
"Aku tidak melakukan apa apa" bill meringis. Kepalanya mulai berdenyut ngilu. Beberapa helai rambut pirangnya telah rontok jatuh.
"Masih tidak mengaku?!"
Ditariknya rambut yang tengah ia cengkram lebih kuat sehingga bill mengaduh kesakitan .
"Sungguh, aku tidak melakukan apa apa pada kucing mu nyonya," bill mendesis.
"Lalu untuk apa kau membawa sapu itu hah ?!"
"Untuk..," bill mencari akal, sementara cengkraman pada kepalanya tak kunjung lepas. Otaknya yang memang lamban bertambah lamban tak mampu berfikir. "Aku hanya bermain dengan nya. Itu saja"
"Kau fikir aku bodoh?! Anak dekil seusia kau harusnya berfikir dua kali untuk mengelabui ku!"
Bill tak tahan lagi, dia mencoba melepaskan tangan besar Ny. Edna yang ada di kepalanya. Tapi tidak berhasil,cengkraman nya justru semakin kuat.
"Jika sekali lagi kau menganggu kucing ku," wanita gempal itu mendekatkan mulutnya kearah telinga bill. "Kau dan ayah mu yang bau itu harus menyingkir dari tanahku!"
Cengkraman yang dilepaskan dengan kasar ditambah dorongan yang kuat membuat bill terhuyung. Bill meringis dan mengusap bagian belakangnya dengan kesakitan. Beberapa rambut keriting pirangnya menyangkut disela jari jari panjang dan kurus miliknya.
Dia segera berjalan pulang, melewati halaman luas milik Ny. Edna. kemudian belok kekiri tepat sebelum batas kolam ikan besar yang berada di ujung halaman. Melewati beberapa semak hias, dan kembali melompati pagar pembatas.
Bill terduduk diserambi depan rumahnya, dia lagi lagi mengusap bagian belakang kepalanya yang tadi telah dicengkram oleh Ny. Edna. Bill mengaduh saat dia tak sengaja menyentuh bagian yang bengkak disana.
"Aduhh sakit sekali" ujarnya lirih.
"Kucing dan majikan nya benar benar sama. Sama sama menyebalkan" tambahnya.
Ny. Edna adalah perempuan bertubuh gempal yang suka memakai daster kemana mana. Dia memiliki wajah tembam yang sama sekali tidak ramah karena tahi lalat besar yang berada didekat bibirnya membuat ia terlihat culas. Matanya sering kali melotot jika melihat bill ataupun ayahnya.
Tanah tempat bill dan ayahnya membangun sebuah rumah sederhana yang cukup untuk mereka berdua merupakan tanah milik Ny. Edna. Dulu, saat rumah panggung besar yang kini dihuni oleh Ny. Edna masih berupa rumah kecil khas petani bobrok tidak terwat. Ayah bill yang tidak punya uang dan tidak memiliki pekerjaan, membangun petak kecil yang muat untuk dirinya dan bill yang kala itu masih merah dan menangis kelaparan diujung tanah halaman yang ditumbuhi semak liar.
Setelah beberapa tahun dan rumah tersebut tak juga ditempati oleh siapapun. Ayah bill memutuskan untuk memperbesar ukuran rumah dengan membangunnya menggunakan balok balok kayu pohon jati. Hingga tak lama setelah itu, seorang suami istri yang baru pindah ke kota kecil Sillius membeli rumah kecil bobrok khas petani tersebut beserta halamanya. Kemudian membangun rumah besar bertingkat yang indah dengan banyak hiasan serta jendela kaca panjang yang dipasang tinggi.
Ayah bill yang sudah terlanjur membangun rumah kecil mereka disudut terluar halaman meminta agar dirinya tak perlu pindah, sebab dirinya yang tak memiliki banyak uang serta bill yang masih membutuhkan biaya untuk tumbuh tak memungkinkan dirinya untuk dapat membeli rumah atau bahkan menyewa apartemen kecil.
Ny. Edna yang kala itu dianggap ayah bill ramah dan baik memperbolehkan ia untuk tinggal hingga hari ini. Tapi memang dasarnya tidak ada yang gratis, Ny. Enda sering kali memanfaatkan mereka dengan meminta bantuan ayah bill untuk sekedar membetulkan loteng, memangkas semak di halaman atau membetulkan keran yang bocor. Dan sudah beberapa waktu belakangan ini, sifat Ny. Edna semakin tidak ramah saja. Dia bahkan membangun pagar pembatas disepanjang halamannya, termasuk membatasi rumah bill yang tampak berbading terbalik dengan rumahnya.
Namun mereka tidak masalah, selagi bisa tinggal dan tidak meninggalkan rumah kecil yang sempit ini.
Bill menghela nafas lelah, matahari kini sudah menyapu lembut seluruh tanah Sillius, ayam telah berkokok nyaring dan kesibukan pagi mulai berjalan. Dia memasuki rumah dengan lesu, kali ini tidak ada sarapan pagi untuk memulai hari. 438Please respect copyright.PENANA7fq5223f8N
438Please respect copyright.PENANAZ237u9WuxL
Dilihatnya jam tua yang bandul nya tak lagi bergoyang dengan pahatan burung gagak jantan yang sudah berdebu diatasnya, pukul tujuh pagi.
"Ahh..terlambat, tidak sarapan, dan kepala yang berdenyut. awal yang baik sekali untuk pagi ini"
***
Jangan lupa vote dan kommentnya. 438Please respect copyright.PENANAWmCfhsnnK3
438Please respect copyright.PENANAB14IPG2nvD
Selamat membaca!
Salam dari kota Sillius!438Please respect copyright.PENANA363BssOLi5
438Please respect copyright.PENANA4tH2nZH2TO
-Alfa
438Please respect copyright.PENANAJh6swmTaQU
438Please respect copyright.PENANANsiLita5n2
438Please respect copyright.PENANA2axiM8McsR
438Please respect copyright.PENANAB6EyVpCSwX
438Please respect copyright.PENANAowI3MEFx6b
438Please respect copyright.PENANAoCCQsPm0CE
438Please respect copyright.PENANATNby7lgXiA
438Please respect copyright.PENANAVD71Um8vaj
438Please respect copyright.PENANAvW6bbO1Gwi
438Please respect copyright.PENANAvVwd6S0I2n
438Please respect copyright.PENANAQa5lKqVX3a
438Please respect copyright.PENANA5j9G2OFYV0
438Please respect copyright.PENANAqJAkLqN33p
438Please respect copyright.PENANAAUoOizrNQT
438Please respect copyright.PENANAZ8sjYI6QKD
438Please respect copyright.PENANA7zaAdkiS4h
438Please respect copyright.PENANAT2QraEEkko
438Please respect copyright.PENANAhvqsZpFUU5
438Please respect copyright.PENANALI5FkxSpEn
438Please respect copyright.PENANAZpQYA2jwET
438Please respect copyright.PENANAVUQX3Oqn5W
438Please respect copyright.PENANAYX5lrfdULB
438Please respect copyright.PENANAnaJfildcUM
438Please respect copyright.PENANAJY1gomGmDu
438Please respect copyright.PENANA0MwmsFb8Hx
438Please respect copyright.PENANAdlBQc7nkmV
438Please respect copyright.PENANAqGTfrk74sn
438Please respect copyright.PENANAgRLm0NQwc7
438Please respect copyright.PENANAMqcGJKf6HK
438Please respect copyright.PENANABwOd9WqfWF
438Please respect copyright.PENANAZxbjnTiNpE
438Please respect copyright.PENANADdTXEr4ojz
438Please respect copyright.PENANAL0kn5IqSuV
438Please respect copyright.PENANA5oD3OaSLZC
438Please respect copyright.PENANABtcQlCtpOi
438Please respect copyright.PENANAOV8CWHJRxO
438Please respect copyright.PENANADWz9MkXLwc
438Please respect copyright.PENANALv5dGLhT70
438Please respect copyright.PENANAnpJxN84jmG
438Please respect copyright.PENANAE7zMwrCUIX
438Please respect copyright.PENANAWdB3x2K2Po
438Please respect copyright.PENANAqMfBOHwado
438Please respect copyright.PENANAvGQbpwBOYx
438Please respect copyright.PENANAd6zUmWMHPM
438Please respect copyright.PENANAvvw6Bddd9Y
438Please respect copyright.PENANA8ERQCI4SsV
438Please respect copyright.PENANAPKsVGT2Cx0
438Please respect copyright.PENANAm7fZ0vG1Jl
438Please respect copyright.PENANACmNcbT3wuB
438Please respect copyright.PENANAxzL4tG3gqX
438Please respect copyright.PENANAjm5EpRm4vu
follow me on intagram!438Please respect copyright.PENANAxhoAKbWOmC
438Please respect copyright.PENANAZjJIDgcfjc
@alfaamerta438Please respect copyright.PENANAQtNfaAc9mS
438Please respect copyright.PENANA2Q0cqCjczc