
#7 Semesta membawaku padanya
2020Please respect copyright.PENANAnDKyrO16Zj
“Mau dientot lagi, tan?” bisiknya sambil terus menusuk kemaluanku.2020Please respect copyright.PENANAByhLHIOzqh
2020Please respect copyright.PENANA2Yg2JmqwTn
“Empshh…, Mauu Jar….” Aku menjawab dengan lugas, seakan sudah terbiasa. Kenikmat yang ia berikan sungguh mampu merubah diriku. Aku seakan menghinakan diri kepadanya. Seakan tunduk terhadap penisnya.2020Please respect copyright.PENANA0jBv7Jvpjd
2020Please respect copyright.PENANA2BesrOk1v2
Lama-kelamaan tubuhku terasa ingin menghamburkan segala nikmat yang sedari tadi ia berikan. Aku mengigit prlsn bibirku. sesekali kuseka keringatku dengan bantal. Sampai pada ambang batas, aku mendesah lengking.2020Please respect copyright.PENANA7zavcIWktJ
2020Please respect copyright.PENANAuy6eL6kB7x
“Jar…, Tante…, keluar…,”2020Please respect copyright.PENANAzp5JtS7Hfi
2020Please respect copyright.PENANAptdSm5Awgd
Fajar berbisik, “Fajar pengen hamilin tante.”2020Please respect copyright.PENANAdZbZ9QmRRl
2020Please respect copyright.PENANAgfSmTDQ7Oy
Sontak, pupil mataku membesar. Entah kenapa aku selalu melupakan satu hal: Fajar menyetubuhiku tanpa menggunakan pengaman.2020Please respect copyright.PENANATX6HxGvydc
2020Please respect copyright.PENANAFFJ1zYs886
Tapi, aku sudah tidak berdaya untuk melawan. Aku merasakan kenikmatan. Dalam satu dorongan penisnya, tubuhku mengelinjang, mataku tertarik ke atas, bibirku sedikit bergeter, racauku sudah tak karuan, bersamaan dengan itu, perlahan ku rasakan cairan hangat dalam kemaluanku. Sebuah cairan cinta yang ia berikan. Aku hanya bisa berharap agar cairan itu gagal membuahiku.2020Please respect copyright.PENANAE9tnxtaXQo
2020Please respect copyright.PENANASakFXEQ7BY
Fajar merebahkan tubuhnya di sampingku. Aku masih tengkurap, sesekali mencuri nafas. Mataku sayu, dadaku kempang-kempis. Sungguh, aku tidak pernah merasakan kenikmatan yang begitu megah selain bersetubuh dengannya.2020Please respect copyright.PENANAhLNNsLDxDy
2020Please respect copyright.PENANA8rnMyAaWRL
“Makasih, Tan.” Fajar mengelus rambutku yang bercampur keringat dengan mesra.2020Please respect copyright.PENANAD2b4pO7mgb
2020Please respect copyright.PENANAjYkHuhshqn
Aku hanya mengganguk kecil. Mataku terasa berat. Kantuk terlebih dahulu menyapa. Orgasme yang kukeluarkan membuatku tertidur, berbantal lengannya.2020Please respect copyright.PENANAJSpdGsRbHq
2020Please respect copyright.PENANAGHs0pSjCDA
***2020Please respect copyright.PENANAadzA9wcV6a
2020Please respect copyright.PENANAUGgVQ4Bhbw
Aku bersandar di penyangga ranjang dengan selimut yang menutupi dadaku. Fajar terlihat puas dalam tidurnya. Jarum jam menujuk pukul 03.00. Aku menghela nafas dalam, lagi-lagi aku jatuh dalam persetubuhan yang seharusnya tidak kulakukan. Apalagi kali ini ia mengeluarkan cairannya dalam kemaluanku.2020Please respect copyright.PENANAeXSuIDE8rX
2020Please respect copyright.PENANAq0ZPyyFCF5
Bagaimana kalau aku hamil?2020Please respect copyright.PENANAGMGHtRPLv2
2020Please respect copyright.PENANAnHNMeBuCVl
Pertanyaan itu terus saja bergema dalam ruang pikir. Menghantarkanku pada alam khayal. Katakanlah jika iya, bagaimana aku harus memberitahu suamiku dan anakku? Seberapa besar mereka akan kecewa? Dan apa yang terjadi jika Dimas menceraikanku?2020Please respect copyright.PENANAiPZeYqxrPd
2020Please respect copyright.PENANAGh0c7GazFt
Sungguh, jika alam khayal itu menjadi realita, akan jadi apa aku? Bagaimana reaksi kedua orang tuaku. Memikarkannya saja membuat bulu kuduku merinding.2020Please respect copyright.PENANAYGy21k1zF7
2020Please respect copyright.PENANAvjiVJxb8OS
Di lain sisi, aku juga merasa bersalah karena menyelingkuhi Dimas, Tapi, sekalipun aku merasa bersalah, aku malah melakukannya lagi. Sungguh Hipokrit.2020Please respect copyright.PENANAsXgr0FBxsM
2020Please respect copyright.PENANAp5T16UcCfP
Aku membelai rambut Fajar. Wajahnya terlihat senduh dengan mata yang terpejam. Aku tidak bisa menyalahkannya akan perbuatannya kepadaku. Sebab, bagaimanapun, aku juga menikmati persetubuhan tadi.2020Please respect copyright.PENANAnJPLbLT9CH
2020Please respect copyright.PENANAd3Y8dFtpzX
Aku menarik selimut ke atas, sampai bahunya, melindunginya dari dingin yang menyerang. Kemudian aku beranjak dari ranjang. Dalam keadaan telanjang aku melangkah menuju kamar mandi yang letaknya tidak jauh dari ruang makan. Langkahku terasa berat, seperti ada batu besar yang kupikul di kedua bahuku.2020Please respect copyright.PENANACFzEmYTzzm
2020Please respect copyright.PENANAMVP7kR9Qk1
Tiba di kamar mandi, aku segera menyalakan shower. Dinginnya air membasuh tubuhku, semoga ia juga membasuh setiap dosaku. Aku menyeka rambutku dengan kedua tangan, membasuh ketiak, leher, dan juga selangkangan. Mataku terpejam, gemercik air terdengar syahdu, bagai alunan musik indie. Bau wangi shampo pada rambutku begitu harum, di tambah dengan harumnya sabun mandi.2020Please respect copyright.PENANAIKkQWuuv7P
2020Please respect copyright.PENANAJBmSjQjjnw
Merasa sudah bersih, aku mematikan shower, mengambil handuk yang tergantung di dinding. Ku seka setiap air yang tersisa ditubuhku. Dengan handuk yang terlilit, aku melangkah keluar, menuju kamar.2020Please respect copyright.PENANAhbIkCKNETU
2020Please respect copyright.PENANAplQZJJi4EX
Jarum jam menunjuk pukul 04.30, aku berganti pakain, mengenakan gamis. Fajar masih terlihat pulas dalam tidurnya. Aku tersenyum sekilas. Seharusnya, aku menyesali apa yang kulakukan, tapi entah kenapa, aku malah menormalisikan.2020Please respect copyright.PENANAujcp67nIIH
2020Please respect copyright.PENANAavR3OAZXu0
Kemudian Adzan subuh berkumandang. Aku mengambil telukung dan mengenakannya. Sajadah ku letakan di samping tempat tidur. Sekilas aku meliriknya lagi. Kemudian, aku menatap khusyuk sajadah.2020Please respect copyright.PENANAprAQCRjBYi
2020Please respect copyright.PENANAnbuMU7tKvo
“Laialahailah.” Terdengar merdu suara Adzan. Aku menghela nafas sejenak, memejamkan mata, lalu merampal niat.2020Please respect copyright.PENANAT4Yyy8l2ep
2020Please respect copyright.PENANAb3dWHN0KbG
***2020Please respect copyright.PENANAafqcMbXRkE
2020Please respect copyright.PENANAdUy0hlUOm6
“KepadaMu yang ubun-ubunku berada dalam genggamanMu. Engkau zat yang paling berkuasa dari penguasa manapun, dan Engkau adalah Raja daripada Raja. Kumohon, maafkan setiap dosaku, setiap kelalainku. Aku hanyalah manusia yang tak luput dari dosa.”2020Please respect copyright.PENANATKzn45ZIUX
2020Please respect copyright.PENANAiJzXWLaoCj
Aku merampal doa dengan kedua telapak tangan yang terangkat setinggi wajah. Bola mataku terangat ke atas. Barangkali Ia menatapku dari atas sana. Tak terasa air mataku terjatuh, merambat melewati pipi, kemudian jatuh membashi telekung.2020Please respect copyright.PENANAqSjdVn7yMj
2020Please respect copyright.PENANAmHBoRIf6Jx
Tersirat sebuah makna yang kemudian kusadari, bahwa aku telah jauh dari arah yang seharusnya. Kemudian kurampalkan doa lagi.2020Please respect copyright.PENANAcQSZpWzqmx
2020Please respect copyright.PENANAFUMSVUn9zt
“Engkau adalah yang maha pemaaf dan pengampun. Aku hanyalah titik kecil dalam kertas. Aku bukanlah apa-apa, tidakpun aku menjadi siapa-siapa. Barangkali yang kulakukan terlampu batas yang Kauciptakan. Aku memohon pengampunan.”2020Please respect copyright.PENANAaAy2n479uz
2020Please respect copyright.PENANAqDpbp2mBG6
Selesai berdoa aku beranjak bangkit, melepas telekung, melipat sajadah, dan memasukannya ke dalam lemari. Fajar terlihat masih pulas. Sejenak, kupandangi wajahnya, kemudian aku tersenyum. Remaja itu sungguh telah membuatku jatuh cinta kepadanya.2020Please respect copyright.PENANAXtL2HZJ2Ks
2020Please respect copyright.PENANADOP0r0tTgt
Pintu kamar terbuka setengah. Lagi, kulirik wajahnya. Ia masih tertidur pulas. Dalam helaan nafasku, aku membentangkan kaki menuju ruang tamu.2020Please respect copyright.PENANAFBPpxAUfJN
2020Please respect copyright.PENANAL1qNTa9eTw
Ruang tamu terasa lenggang. Dari kaca jendela di samping terlevisi, terlihat kaki langit yang mulai bersinar, walaupun agak malu. Mataku terhenti di pintu kamar anakku. Rasa bersalah kembali menaungi.2020Please respect copyright.PENANAXI1BuIAIwL
2020Please respect copyright.PENANAZxDgS36jqy
Aku selalu mengajarkan kepada anakku untuk selalu menghindari dosa, sedangkan aku sendiri malah melakukannya dengan sadar. Bukankah aku adalah manusia yang munafik. Aku juga sering berkata kepada anakku untuk menghindari perzinahan. Sementara aku malah melakukannya.2020Please respect copyright.PENANATZtABM57Ur
2020Please respect copyright.PENANA54zTGFlw17
Dari kaca jendela ruang tamu, semburat cahaya orange menghambur, mencium mesra wajahku. Selintas, aku menyungging sebuah senyum. Pagi mulai menyapa. Dari kejauhan, terdengar derit pintu terbuka. Telingaku cukup peka untuk mendengar sesuatu dari keheningan. Terdengar langkah kaki mulai menyusul. Aku memejamkan mata sesaat. Langkah itu semakin terdengar. Aku masih menunduk, menatap kaki meja.2020Please respect copyright.PENANAmKPAoBH7Tf
2020Please respect copyright.PENANAy4tVBdzzlr
“Udah bangun, Tan,” Kini suara itu jelas terdengar.2020Please respect copyright.PENANAL7T7VfWCzB
2020Please respect copyright.PENANAFQqXbZZK59
Aku mengangkat wajahku perlahan. Sepersekian detik kemudian aku kembali menunduk. Fajar duduk di hadapanku tanpa menggunakan sehelai pakain. Penisnya sempat terlihat sekilas olehku, berdiri tegak, dengan bulu-bulu tipis di sekitarnya.2020Please respect copyright.PENANAs9q5r8bTBU
2020Please respect copyright.PENANAvGwfHhrGYJ
“Pake baju!” kataku, masih menunduk.2020Please respect copyright.PENANAJcA6QMHz6p
2020Please respect copyright.PENANAQHDfTNAAXH
“Tante kaya gak pernah liat Fajar bugil aja,” katanya. “Lagian kita semalam udah ngentot juga,” sambungnya dengan vulgar.2020Please respect copyright.PENANAjATHM72AlW
2020Please respect copyright.PENANAzEFiSUtSey
“Kamu kenapa sih, Jar, selalu ngomong vulgar gitu?” aku memberanikan diri mengangkat wajahku. Menatapnya. Walaupun fokusku lebih menuju arah kemaluannya.2020Please respect copyright.PENANAtVBbjITyHJ
2020Please respect copyright.PENANAB1q0RFBKxH
Fajar berdehem. Ia mengelus dagunya dengan jari jempol dan telunjuk. Terlihat sedang berfikir.2020Please respect copyright.PENANANsI89AoHVY
2020Please respect copyright.PENANAz4Tu46jvnx
“Kenapa ‘ngentot’ termasuk kata kasar? ‘ngentot’ bukannya sama dengan bercinta? Bersetubuh?” Wajahnya berkerut. Ia memandangiku, meminta jawaban.2020Please respect copyright.PENANAH1dmz4v952
2020Please respect copyright.PENANAwBXe7ulzVp
“Ya, karena kata bercinta terdengar lebih sopan.” Jawabku.2020Please respect copyright.PENANARLuk4wz7hY
2020Please respect copyright.PENANAPfl8rHAr5S
Fajar mencodongkan badannya. Lagi-lagi, bola mataku teralih pada kemaluannya. terlihat kulup penisnya bewarna merah muda. desir hangat itu, kembali menjamu.2020Please respect copyright.PENANAyJQ4o7jU4L
2020Please respect copyright.PENANACB0cok6AwO
“Berarti, vulgar atau tidaknya tergantung pembahasaan?” alisnya sedikit berkerut. “Kata, ‘kontol’ sama kemaluankan sama. Tapi, kenapa kalau orang bilang ‘kontol’ ia di kategorikan toxic? Aneh, kan, Tan?”2020Please respect copyright.PENANAnUDq9dNgyL
2020Please respect copyright.PENANAOdEPk9UBhi
“Ya, karena masyarakat menjujung tinggi nilai adab dan kesopanan.” Jawabku.2020Please respect copyright.PENANABH6z0TzLAV
2020Please respect copyright.PENANARqm33r3o2G
Fajar menarik tubuhnya, bersandar di sofa. Kini penisnya terlihat jelas. Besar, panjang, dan menggairahkan.2020Please respect copyright.PENANAUfcCxpUbVS
2020Please respect copyright.PENANAPXfDl3irit
“Udah, jangan dibahas lagi,” kataku ketika ia hendak berkomentar lagi. Sebab, jika sudah begini, pastilah di antara kami tidak akan ada yang mau mengalah.2020Please respect copyright.PENANARjR8jii3ky
2020Please respect copyright.PENANAvbf9NWalav
“Kamu mandi, gih,” aku beranjak bangkit. “Tante mau masak dulu.” Kemudian aku beranjak melangkah menuju dapur.2020Please respect copyright.PENANABTftbIlp2m
2020Please respect copyright.PENANAppJbuP838y
Sesampainya di dapur. Aku lekas memanaskan minyak. Meletakan lima potong ayam di piring. Tak lupa mengolesnya dengan tepung. Letup-letup kecil dari minyak mulai terdengar. Penuh hati-hati kumasukan ayam ke dalam wajan. Membiarkannya terpanggang hingga merah.2020Please respect copyright.PENANA6uuIRvBQdd
2020Please respect copyright.PENANAJVKd9TiJFW
Setelah itu, aku meletakan ayam goreng dan nasi di atas meja, di samping teko air. Tak lama kemudian, terlihat sosok Fajar mendekat dan duduk di hadapanku.2020Please respect copyright.PENANAb9pQup6EuP
2020Please respect copyright.PENANA066BCr8z9V
Aku tersenyum memandanginya. Rambutnya terlihat masih basah, beberapa helai menutupi wajahnya. ia menggunakan kaos hitam berlengan pendek, khas kaos yang sering digunakan anakku.2020Please respect copyright.PENANAMQvM2D26Pk
2020Please respect copyright.PENANA2Soo2QLOyx
Rahangnya terlihat mengeras, ciri khasnya. Urat-urat pergelangan tangannya terlihat jelas, menambah kesan lelaki genjtle.2020Please respect copyright.PENANAC64As5o4fG
2020Please respect copyright.PENANAJrocg8NcUE
Kemudian, hanya hening yang mengisi. Dengan takzim, kami melahap makanan. Sesekali mata kami bertempu dan saling melempar senyum. Lagi, dan lagi, aku kembali jatuh.2020Please respect copyright.PENANAVtOp1IjefX
2020Please respect copyright.PENANAw6OWyCrz6F
***2020Please respect copyright.PENANAAz8EwWzCiN
2020Please respect copyright.PENANAlrFAdycwpu
“Jangan lama-lama, Tan!” Terdengar suaranya sedikit berteriak dari ruang tamu. “Tante gak dandan juga cantik.”2020Please respect copyright.PENANApDUwsY6bWM
2020Please respect copyright.PENANAtAxRFWB7mc
“Tunggu!” Balasku dengan berteriak.2020Please respect copyright.PENANAoeD6czcPEc
2020Please respect copyright.PENANAdz0KzPPyhl
Aku sedang memoles wajahku dengan make-up, menyemportkan Farfum non alkohol, dan juga meliuk-kan pinggangku, memastikan penampilanku sudah cantik hari ini.2020Please respect copyright.PENANApoiBP3zpeq
2020Please respect copyright.PENANAT8OxTTLYMz
Tak lama kemudian, aku keluar dari kamar, menghampiri Fajar di ruang tamu. Ia sendiri, masih berpakain sama sewaktu di meja makan. Celana pendek bewarna nila, dan kaos hitam lengan pendek. Kemudian, kami keluar rumah, beranjak menuju halaman dan masuk ke dalam mobil.2020Please respect copyright.PENANAfsZmifIt3P
2020Please respect copyright.PENANAmgd7WXMxlc
Sewaktu di meja makan, Fajar mengajakku untuk berkeliling kota pekanbaru. Sebuah kota yang teramat kusayangi. Tanah kelahirkanku, tempat kubertumbuh, berpaduh kasih, dan menabur benih cinta.2020Please respect copyright.PENANAFZ5bzQvXFK
2020Please respect copyright.PENANACWxV8BJvcl
Pekanbaru, kota panas, ya, tak dipungkiri jika disiang harinya, terik matahari sungguh terasa membakar kepala. Tapi, percayalah, Kota ini adalah kota yang yang teramat indah sekali. Jika seseorang berkata, Jogja adalah kota terbaik dan terindah. Mungkin, mereka bilang gitu karena belum pernah ke Pekanbaru.2020Please respect copyright.PENANAgz9VZ5LDav
2020Please respect copyright.PENANA4BPmyjZ4jq
Aku memandang ke arah jalanan dari jendela yang tertutup. Warung-warung makan terlihat sepi, mungkin karena belum jam makan. Gedung-gedung menjulang tinggi di sepanjang jalanan.2020Please respect copyright.PENANAMzD6x48OEK
2020Please respect copyright.PENANABPx8WS4lg1
“Tan, mau ke Indrustintin?” Terdengar suara Fajar memecah lamunan.2020Please respect copyright.PENANApeSysfQmP5
2020Please respect copyright.PENANA64e5wsekuK
Aku meliriknya sekilas dengan siku yang bertopang di jok mobil. “Rame, Jar.” Jawabku singkat. “Tempat lain, aja.”2020Please respect copyright.PENANAIaeTimOpoC
2020Please respect copyright.PENANAVPNC0yRArA
Fajar mengangguk, fokus menyetir. Aku kembali membentangkan pandangan keluar jendela mobil. Sayup-sayup suara knalpot kendaraan roda dua dan empat terdengar. Di kaca mobil depan, kerumunan orang berkendara terlihat ramai. Di setiap sudut jalanan.2020Please respect copyright.PENANAtzlBCW7Y4m
2020Please respect copyright.PENANAqWCNDj6mhp
Angkot-angkot terlihat menepi di bahu jalan. Di depan, dari sudut aku memandang, terlihat anak-anak SD yang sedang jajan, salah satu dari mereka terlihat riang memakan gulali. Aku tersenyum, sebuah pemandangan yang membuat hatiku meriah.2020Please respect copyright.PENANAoXABup8Ytt
2020Please respect copyright.PENANAqtUD4CRojH
Kami berhenti di sebuah pemakaman. Fajar memarkirkan mobil di tepi jalanan. Kemudian, aku dan ia turun dari mobil. Melangkah menuju setapak pemakaman.2020Please respect copyright.PENANAbCmKdpyw8N
2020Please respect copyright.PENANA4VgoR18AYt
Kuburan-kuburan terbentang luas menemani langkah kami. Pohon-pohon kamboja terlihat syahdu. Kami terus melangkah, tanpa bersuara. Aku membiarkannya membawaku.2020Please respect copyright.PENANAzgcvmZaQUb
2020Please respect copyright.PENANAlLmiPJEVTL
Tak lama, kami berhenti di sebuah kuburan, yang di nisannya tertulis sebuah nama: Maya.2020Please respect copyright.PENANAOCN59SkYLT
2020Please respect copyright.PENANA1LXLcHt3hH
Fajar berjongkok di depan kuburan itu, tangannya memegang nisan. Aku ikut berjongkok di sampingnya. Sekilas, kulihat wajahnya yang terlihat sendu.2020Please respect copyright.PENANAROkhpo1tLo
2020Please respect copyright.PENANAgYsuSCvtiw
“Ini, Ibu, Tan,” Katanya. Suaranya terdengar pilu.2020Please respect copyright.PENANAoKjDaHTBos
2020Please respect copyright.PENANAUK6P4k6YMY
Aku tidak menjawab. Aku membiarkannya melepas rindu kepada sosok perempuan yang telah melahirkannya ke dunia ini.2020Please respect copyright.PENANA6NgHUEVfiG
2020Please respect copyright.PENANAlkpyhgSNy0
Terdengar suaranya sedikit terkekeh. “Bu, Itu laras. Ibu sahabatnya Fajar,” ia melirik ku. Lalu kembali menatap kuburan. “Sekaligus kekasihnya Fajar.”2020Please respect copyright.PENANAImzphnNhOz
2020Please respect copyright.PENANALjlSp9uulc
Lagi-lagi aku diam.2020Please respect copyright.PENANAMn3yu0k3tl
2020Please respect copyright.PENANAVj0BbCOXLm
“Fajar, udah murtad, Bu.” Kali ini suaranya terdengar serius. “Ibu kecewa gak? Maaf kalau ibu kecewa. Maaf, ya, bu.” Tangannya mengelus kuburan, mengelus tanah kasar bewarna agak merah. Ia melanjutkan. “Makasih banyak udah ngelahirin Fajar ke dunia.” Terdengar helaan nafasnya. Kemudian, ia beranjak bangkit.2020Please respect copyright.PENANAFPmw024GEK
2020Please respect copyright.PENANAEMGdIKShTU
Di sepanjang perjalanan keluar kuburan, aku tidak bersuara. Fajar juga begitu. Hanya keheningan yang menyapa di setiap langkah kami.2020Please respect copyright.PENANAOI87HFEtXe
2020Please respect copyright.PENANAELdk2Mw3Ru
Dalam mobil, aku bertanya kepadanya. “Mau kemana lagi?”2020Please respect copyright.PENANAIehRZa9YaT
2020Please respect copyright.PENANAFsnR88j3lU
Fajar menoleh ke arahku. Kedua tangannya memegang kemudi. Dia tersenyum dan berkata, “Mutar-mutar gak jelas aja, mau, Tan?”2020Please respect copyright.PENANAXLYkwwWdeN
2020Please respect copyright.PENANAmmAbqzKe83
Aku balik tersenyum. Mengangguk.2020Please respect copyright.PENANA6RjTpZqfth
2020Please respect copyright.PENANA7RM3TuMbZw
Tangan kirinya, meraih tangan kananku. Kemudian ia genggam. Sudut bibirnya terangkat ke atas, mencipta sebuah senyum hangat.2020Please respect copyright.PENANAfiJnQ99JVj
2020Please respect copyright.PENANAZOh7I6j79a
“Makasih.”2020Please respect copyright.PENANAV0Fxp6Q507
2020Please respect copyright.PENANAvYl2mhWZbV
***2020Please respect copyright.PENANABcpwPeCLQ4
2020Please respect copyright.PENANAqWNCiLBrmP
Riuh tawa, perbicangan hangat, sentuhan-sentuhan, mengisi perjalanan tidak jelas kami. Dalam mobil aku merasakan sekuntum bunga yang bermekaran. Aromanya sungguh wangi sekali, lebih wangi dari parfum ruangan yang dibandrol dengan harga yang sangat mahal.2020Please respect copyright.PENANArTU451oBv2
2020Please respect copyright.PENANAD1lgsAUFUy
Menjelang siang, kami berhenti di kedai tepi jalan. Duduk di satu meja. menikmati Es kelapa muda.2020Please respect copyright.PENANAzkUdfhcbAI
2020Please respect copyright.PENANAttoaBOVrLO
Seperti pasangan suami-istri, kami berbincang sana-sini. Membahas setiap hal yang tidak perlu, tidak bermanfaat. Tapi, obrolan semacam itu, malah menghangatkan.2020Please respect copyright.PENANAggzx8JfyZs
2020Please respect copyright.PENANATlxSDKWHvC
Tidak ada jarak usia di antara kami berdua. Piyur seperti sepasang kekasih. Ia juga tidak berprilaku seperti biasanya. Biasanya ia sering menggodaku. Sekarang, ia malah bersikap lemah-lembut. Ini. Ini sosok yang aku inginkan darinya. Dari remaja seumuran anakku.2020Please respect copyright.PENANAmb45JYr2cC
2020Please respect copyright.PENANAZZACbnf8Pq
Sehabis itu, kami terus menapak di jalanan Pekanbaru. Kota yang teramat kucintai. Kami berbincang, dan terus berbincang. Sesekali ia melempar jokes.2020Please respect copyright.PENANAZ8DIFb1q7O
2020Please respect copyright.PENANApiZ1WjZ0Co
“Karya, karya apa yang enak?” tanyanya sambil mengulum senyum.2020Please respect copyright.PENANArrwIKL077t
2020Please respect copyright.PENANA5sFO9k2LE2
Aku berfikir sejenak. “Karya kudapan!” jawabku, antusias.2020Please respect copyright.PENANAkmFZpqbgNo
2020Please respect copyright.PENANA5kn8z1aSwO
Fajar menggeleng.2020Please respect copyright.PENANAOYYbSWtIXa
2020Please respect copyright.PENANAZmFpJJvkL8
Aku berdehem. Kembali berfikir. Detik berlalu. Akhirnya aku menyerah.2020Please respect copyright.PENANAw0yqXOkTT9
2020Please respect copyright.PENANAMsEbuZnVqC
“Karya Anyaman.” Tawanya tertahan di dada. “Anyaman-anyaman.” Kali ini tawanya pecah. Tangan kanannya memukul kemudi. Wajahnya dipenuhi gores senyum. Terdengar gelak tawa di seisi ruang mobil. Aku ikut tertawa, walaupun tidak terbahak sepertinya.2020Please respect copyright.PENANA8UhUR1y4xP
2020Please respect copyright.PENANAeoM3G8zpm0
Kami juga sempat berhenti di sebuah toko buku. Hanya melihat-lihat saja, tidak ada keinginan untuk membeli. Perkiraanku, kami menghabiskan waktu dua jam hanya untuk membaca buku gratis di ruang baca yang telah disediakan.2020Please respect copyright.PENANAYTkVgTwRqb
2020Please respect copyright.PENANALYctCgwpf8
Perihal buku, Fajar selalu serius. Wajahnya terlihat fokus menatap deretan huruf-huruf. Sementara aku, menyandarkan kepalaku di bahunya. Ya, entah kenapa aku mulai terbiasa bersikap manja kepadanya. Sebuah penerimaan.2020Please respect copyright.PENANAQmzBLhWcfZ
2020Please respect copyright.PENANAvqSqir7JQA
“Ih, kamu fokus banget baca buku.” Kataku, memanyunkan bibir. Berpura-pura ngambek. Fajar meletakan bukunya di meja. ia beranjak berdiri, mengambil satu buku di rak samping tempat kami duduk.2020Please respect copyright.PENANAUpxkzpUmr8
2020Please respect copyright.PENANAA1UfUPzVhy
“Mau dibacain dongeng?” Alisnya berkerut. Tangan nya mengangkat buku setinggi dadanya.2020Please respect copyright.PENANABAFJTDBlw8
2020Please respect copyright.PENANAVD7plHjSr5
aku malah terkekeh. “Tante bukan anak kecil,” kataku.2020Please respect copyright.PENANA6sgomytR5o
2020Please respect copyright.PENANAe21D3Jiajh
Ia kemudian beranjak duduk di sampingku. Tangannya menarik kepalaku agar bersandar di bahunya.2020Please respect copyright.PENANAym4mU7zW13
2020Please respect copyright.PENANA613g2gkxQ2
Aku memejamkan mata. Rasa nyaman kembali kurasakan. Terlebih ruang baca hanya ada kami berdua. Aroma wangi parfumnya tercium. Harum.2020Please respect copyright.PENANAt4l97R5YFh
2020Please respect copyright.PENANAEEUbBPJcVG
Perlahan, terdengar lembaran buku terbuka. Suaranya menyusul kemudian. Dengan piawai, Fajar berdongeng seperti seorang ayah kepada anak gadisnya. Aku memejamkan mata, menikmati suaranya yang terdengar merdu masuk dalam telingaku. Ini, Ini yang kucari.2020Please respect copyright.PENANA1Mv0UzjKS2
2020Please respect copyright.PENANA6SuUR1yVeg
Keluar dari toko buku, kami membeli jajanan ringan, lalu masuk ke dalam mobil. Memakan jajanan di dalamnya. Di parkiran tepi jalan, kami menikmati pedasnya pentol tusuk. Sesekali ia mengadu kepedasan, dan kusambut dengan tawa. Lalu kusodorkan sebotol air kepadanya. Kami juga saling ber suap-suapan. Lagi, lagi, dan lagi, bunga-bunga bermekaran di taman hatiku. Ini, ini yang kucari.2020Please respect copyright.PENANArNPA10ewjE
2020Please respect copyright.PENANACf8OkFvUGF
***2020Please respect copyright.PENANAWPy2lW1zhc
2020Please respect copyright.PENANA21v4c7xgMM
Dari kaca jendela mobil, langit-langit menguning. Waktu berlalu begitu cepat. Dari pagi hingga sore, kami menghabiskan waktu berdua, menabur kenangan di setiap sudut jalan Pekanbaru. Seharian dengannya, terasa begitu mengasikan. Hal-hal kecil yang kami lakukan terasa begitu indah.2020Please respect copyright.PENANAaaPSw9UwP3
2020Please respect copyright.PENANA0LZfGCfO45
Aku meliriknya. Pandangannya fokus ke depan, ke arah jalan. Wajahnya terlihat sedikit kusam sebab cahaya matahari di siang hari tadi.2020Please respect copyright.PENANAb3fV57YZw1
2020Please respect copyright.PENANA1wXywpD5yl
“Langsung mau pulang?” tanyaku.2020Please respect copyright.PENANAgW9bNdrHde
2020Please respect copyright.PENANARKoFJuXQPe
Fajar menoleh ke arahku dan tersenyum. “Tante mau pulang?” tanyanya balik.2020Please respect copyright.PENANA3cfCm6BBgR
2020Please respect copyright.PENANAzx5t4VMWr7
Aku memanyunkan bibir lalu menggeleng. Menolak untuk menyudahi kebersamaan ini.2020Please respect copyright.PENANAmXvu2WNgTB
2020Please respect copyright.PENANAegfiq5KSmG
“Mau makan?” tanyanya. Senyumnya masih sama. Menghangatkan.2020Please respect copyright.PENANA1MTaR9wp6K
2020Please respect copyright.PENANAGrAM087kJ5
Aku mengangguk, antusias.2020Please respect copyright.PENANAEfiRHfWYMI
2020Please respect copyright.PENANA10t337biSC
Kemudian tangan kirinya mengelus puncak kepalaku yang terbalut jilbab dengan mesra.2020Please respect copyright.PENANAcnMcNa41Nl
2020Please respect copyright.PENANAomcimleYwR
Aku tersenyum hangat kepadanya. Dalam mobil, cinta bersemi seperti sekuntum bunga yang wangi.2020Please respect copyright.PENANAhAYw2hRnlm
2020Please respect copyright.PENANA9Lxztc18Zk
Tidak lama kemudian, mobil yang kami kendarai berhenti di sebuah warung bakso di tepian jalan. Fajar memarkirkan mobil sedikit lebih jauh dari warung.2020Please respect copyright.PENANAnUpJ3qY7Kl
2020Please respect copyright.PENANAr68U5DW3OT
Kami keluar dari mobil. berjalan menuju warung bakso bergandengan tangan, seperti sepasang kekasih.2020Please respect copyright.PENANApP9YHTVqCL
2020Please respect copyright.PENANAVHPa4HWzlN
“Pak, dua, ya. Yang pedas satu, satunya biasa aja,” katanya kepada si tukang bakso. Sekilas ia melirikku ke arahku, tersenyum. Aku membalas tersenyum.2020Please respect copyright.PENANAsJ2MBc6lS6
2020Please respect copyright.PENANAcDG23LrCNv
Kemudian kami duduk di satu meja, di pojok ruang. Warung bakso ini tidak terlalu besar. Hanya terdapat tiga meja dengan dua bangku berhadapan, di samping kiri. di samping kanan (tempatku dan Fajar duduk) terdapat 3 meja, dua meja kecil dengan dua bangku, dan satu meja lebar dan dua bangku lebar.2020Please respect copyright.PENANApcIe9xjMzm
2020Please respect copyright.PENANAeYWnqOYJMl
“Tan, habis makan, ke taman, yuk?” Fajar melipat tangannya di atas meja. tubuhnya sedikit condong ke arahku.2020Please respect copyright.PENANA4M08StfXUk
2020Please respect copyright.PENANAm0PLBstfQj
Aku berdehem. “Boleh.” Jawabku, singkat.2020Please respect copyright.PENANAdjKVkLfF3o
2020Please respect copyright.PENANAKgd5JK679Y
Lalu, kami jatuh dalam kesibukan masing-masing. Dengan lahap aku mengunyah bakso. Rasa asin kuah terasa menyatu dengan lidah. Di tambah dengan rasa pedas yang membuat rasa menjadi nikmat.2020Please respect copyright.PENANAwMnHYLdHJ5
2020Please respect copyright.PENANA1z8lxO5Fgl
Aku agak heran, kenapa sebagian orang tidak menyukai rasa pedas, agaknya ada yang masalah dari lidah mereka.2020Please respect copyright.PENANA39AYnB0WZW
2020Please respect copyright.PENANABYaC2tviGW
Sambil mengunyah bakso, aku meliriknya sekilas. Mata kami bertemu. Ia tersenyum kepadaku dengan bibir yang terlihat berminyak. Aku membalas senyumnya. Lalu, kami melanjutkan memakan bakso masing-masing.2020Please respect copyright.PENANAo9zLJYVKKx
2020Please respect copyright.PENANAJRFKBygZeT
“Hari ini seru banget, kan, Tan?” Fajar menuang air ke dua gelas. Gelas satunya ia sodorkan kepadaku.2020Please respect copyright.PENANAZsfmMmI6jn
2020Please respect copyright.PENANAlKg2drMpFG
Baksoku sudah habis, hanya menyisakan mangkok dan kuah yang bewarna kemerahan. Kuteguk air perlahan, lalu menyeka bibirku dengan tisu yang kuambil di atas meja, di samping teko air.2020Please respect copyright.PENANAFmFRC1Ft6o
2020Please respect copyright.PENANAEZDJqhkfe1
“Seru,” jawabku. “Baru kali ini tante ngerasain sebahagia ini. Seru banget, sangat, sangat, sangat, seru.”2020Please respect copyright.PENANAjjauJjalzU
2020Please respect copyright.PENANA6z2HmdWR9f
“Lebih seru daripada sama Om Dimas, kan?” tanyanya lagi.2020Please respect copyright.PENANAXReZedBTLL
2020Please respect copyright.PENANAkBrijO0B7L
Aku menunduk. Tidak menjawab. Pertanyaan itu terlalu sulit untuk ku jawab. Walaupun dalam hatiku, aku merasakan kebahagian lebih jika bersama Fajar daripada suamiku. Aneh.2020Please respect copyright.PENANAODRYMom4SE
2020Please respect copyright.PENANAizZYGjojtf
“Habis ini, kita langsung ke taman?” tanyaku, mengalihkan pembicaraan. “Habis tante solat Magrib aja, ya?”2020Please respect copyright.PENANAyvmMXxOBmS
2020Please respect copyright.PENANAHz7iutKFDi
Fajar tersenyum dan mengangguk.2020Please respect copyright.PENANAkdbta5uJpt
2020Please respect copyright.PENANAjkCKagiDpI
Kali ini, aku memberanikan menyentuh telapak tangannya. Sambil tersenyum, kutatap manik matanya. Dari bola mata hitamnya, terlihat aku di sana. Hanya aku.2020Please respect copyright.PENANAhrI34pUwXZ
2020Please respect copyright.PENANAPRWZizu7d2
“Makasih,” kataku, pelan.2020Please respect copyright.PENANAlW7yYeqKAn
2020Please respect copyright.PENANAPUoazwrYgs
***2020Please respect copyright.PENANAu5rr0zSZ94
2020Please respect copyright.PENANAMjivpJ2HrW
Langit-langit menghitam. Lampu-lampu jalan bercahaya terang mengisi kegelapan malam. Bangunan-bangunan yang berjejer rapi, terlihat memukau dari setiap sudut mereka yang memandang. Jarum jam di lenganku menunjuk pukul 18. 59, hampir menyentuh pukul 19.00.2020Please respect copyright.PENANAYE93ZUW7xs
2020Please respect copyright.PENANAMOMcBWLxdR
Fajar masih fokus menyetir. Bibirnya bergerak, melahirkan senandung kecil yang terdengar merdu. Aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Memejamkan mata sambil menikmati kemesraan yang tidak pernah pudar ini.2020Please respect copyright.PENANAkDTC8agnm1
2020Please respect copyright.PENANAgnRcymmfGq
“Masih jauh?” tanyaku.2020Please respect copyright.PENANAnh7KGm9vOx
2020Please respect copyright.PENANAVhgzEvYqcN
Terasa tangannya mengelus puncak kepalaku. “Dikit lagi sampe,” jawabnya.2020Please respect copyright.PENANAMDP154cShh
2020Please respect copyright.PENANAjP07wTlfVb
Aku mengangguk pelan.2020Please respect copyright.PENANAjQN5kwWwKV
2020Please respect copyright.PENANACVveJuSpr6
Sesekali aku mengusel di bahunya seperti kucing yang bermanja kepada tuannya. Aku memang seperti ini, sosok yang teramat manja aslinya, tapi kadang aku juga bisa bersikap tegas.2020Please respect copyright.PENANA9mKKA5yYcT
2020Please respect copyright.PENANAnIq1GbnBCS
Detik berlalu, menjadi menit. Satuan bersatu menjadi belasan. Mobil yang kami kendarai, berhenti di sebuah taman yang letaknya di pinggiran jalan. Fajar memarkirkan mobil di dalam taman, di samping bangku taman.2020Please respect copyright.PENANAiYtP0iFk1z
2020Please respect copyright.PENANAyhRfR5XL8I
Dari samping jendela mobil, terlihat lampu-lampu bersinar terang menyinari seisi taman. Tak sabaran, aku membuka pintu mobil dan langsung melangkah.2020Please respect copyright.PENANALTNnfK4eZD
2020Please respect copyright.PENANAmLtwZLpTdS
“Jangan lari, Tan,” Terdengar suaranya dari belakang.2020Please respect copyright.PENANAeHJIJKdLCT
2020Please respect copyright.PENANABsXmH2uEo4
Aku menghiraukannya dan terus berlarian kecil menuju bangku taman yang letaknya agak jauh dari posisi mobil. Langkahku terhenti seketika.2020Please respect copyright.PENANAcE8U2WbM61
2020Please respect copyright.PENANANq6KEOnU4F
Mataku tertuju ke arah jembatan yang melengkung, yang letaknya tidak jauh dari arahku berdiri. Jembatan itu terlihat bersinar terang, sebab penyanggahnya dikelilingi oleh lampu lilit.2020Please respect copyright.PENANAv2jsmnTQJM
2020Please respect copyright.PENANAfSEfrK7eaT
Aku melangkah menuju jembatan itu. Tiba-tiba hatiku terasa hangat. Aku berputar kecil sambil memejamkan mata. Kedua telapak tanganku bertopang di penyanggah jembatan.2020Please respect copyright.PENANAxil42G2GR6
2020Please respect copyright.PENANAx61QYLJwg2
Ikan-ikan kecil terlihat menyembul dari kolam. beberapa ikan besar juga terlihat, seperti sengaja menampakkan diri.2020Please respect copyright.PENANAB93Sk7tpai
2020Please respect copyright.PENANA9lv8dz8st4
“Indah, kan, Tan?” Tiba-tiba terdengar suara Fajar. Ia berdiri di sampingku.2020Please respect copyright.PENANA4Ow8eILL95
2020Please respect copyright.PENANADYXksmvGVY
Aku mengangguk, masih menatap kolam. Senyumku terkulum, menahan mekar di dada. Cahaya bulan jatuh dalam air, membuat lingkaran cahaya.2020Please respect copyright.PENANAgaJrrNz8lp
2020Please respect copyright.PENANAFcQjTrJ5TV
“Makasih, ya,” kataku, pelan, menoleh ke arahnya.2020Please respect copyright.PENANAxovRQJGCqd
2020Please respect copyright.PENANAiynHcVjROv
Fajar membalas tersenyum. Sekilas, kurasakan ketenangan dari raut wajahnya yang terlihat begitu menangkan.2020Please respect copyright.PENANAC3YM2J5ay8
2020Please respect copyright.PENANApWc2ne2Brw
Lembut, kurasakan sentuhan hangat di jemariku. Rasanya seperti mengudara dan terbang di angkasa. Dalam satu tarikan, ia rengkuh tubuhku dalam peluknya.2020Please respect copyright.PENANAPeZL0Iy9ac
2020Please respect copyright.PENANAZ0RpuOHRJl
Di bawah sinar rembulan, kami berpelukan. Bising kendaraan seakan tidak terdengar, tidak mengusik kemesraan kami sama sekali.2020Please respect copyright.PENANAjeno2acU20
2020Please respect copyright.PENANAlntjCLwlU8
Lalu, kami saling menatap. Bola mata kami seperti memancarkan sebuah kilau kasih yang tidak terbendung. Aku berjinjit sedikit, kini, giliran aku yang mendaratkan cumbuan di bibirnya.2020Please respect copyright.PENANA3uGngHXIHe
2020Please respect copyright.PENANAGYInQcnR5A
Sembari menutup mata, aku melumat lembut bibirnya. Ia membalas lumatanku. Kedua tangannya melingkar di kepalaku. Kami jatuh dalam lumatan penuh gairah, di sebuah taman, pinggiran jalan. Berteman malam dan cahaya rembulan. Di jembatan atas kolam. Ini. Ini yang kucari selama ini.
Bersambung
2020Please respect copyright.PENANAr1yk0aC69e
2020Please respect copyright.PENANA2xzFUEKSCj