Di siang, kau tertidur387Please respect copyright.PENANApd3uKPSxHR
Semalaman menjaga sang ibunda dari kebutaan subuh penuh peluh untuk sayur-mayur.
Di malam, kau terjatuh387Please respect copyright.PENANAb2NdTbYaEi
Bengkak pula tagihan listrik ibuku, sedang tak diberi sejumput emas melekat tangan ibundamu. Cuma kantong plastik berisi ubi ungu.
Di pagi, kau pergi387Please respect copyright.PENANApCE3hAPbxi
Perasaan kasihan dan marah kulampiaskan pada ibu. Seolah bakal terjun bebas, menghempas ibundamu, tapi menyemat busuk.
Hei, semalaman kamu terbangun387Please respect copyright.PENANAdp1XbdNvOm
Hei, kau membenahkan selimutku387Please respect copyright.PENANA0fMHk3jjAd
Hei, kau menunggu fajar baru387Please respect copyright.PENANAS8oBGpChqn
Hei, perutmu pasti meraung
Sayang sekali, ibundamu memujamu, mengangkatmu sebagai ksatria malam berpendar gawai. Berapa pun alasan, sepahit apa rasanya, sedalam penyakit yang mungkin akan diderita, tetap saja aku tak kuasa.
Dik, kau hebat menerima387Please respect copyright.PENANAJLm8H0zU1C
Dik, kau kuat menangis387Please respect copyright.PENANAX4Q1HJ0sdk
Dik, kau kasihan387Please respect copyright.PENANArpDlzP61jJ
Dik, aku sedih
Di sore, kau bermain387Please respect copyright.PENANAbhRO239oOs
Kalau kemarin aku berkutat memegang sepasang paru bapak dan pijakan adik perempuanku, maka esok kuambil gelar sialan itu dan kutanamkan ke diriku, gelar kakakmu.
Prambanan, 1 Agustus 2020
ns216.73.216.154da2