Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.16922Please respect copyright.PENANAKPRZPnOJvV
16922Please respect copyright.PENANAJUtLHYSnCp
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.16922Please respect copyright.PENANAhoq5zGaTTq
16922Please respect copyright.PENANAWwrqgXBBJ6
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.16922Please respect copyright.PENANAPsXYpzYBFy
16922Please respect copyright.PENANAXLIciZSAxh
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.16922Please respect copyright.PENANA8hAvQiqTJO
16922Please respect copyright.PENANAmvlBQl26Fr
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”16922Please respect copyright.PENANAM7yzPtDTKL
16922Please respect copyright.PENANAvdeIZpXVGF
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”16922Please respect copyright.PENANAKcpZpVcvIp
16922Please respect copyright.PENANAuJ7WfegJcy
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”16922Please respect copyright.PENANAvTaJYe0NOL
16922Please respect copyright.PENANAs4uJrgkE4M
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”16922Please respect copyright.PENANAwtdR386brX
16922Please respect copyright.PENANARWp2Xk7qM8
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.16922Please respect copyright.PENANAxrbOYfCVoN
16922Please respect copyright.PENANAvnSNKmUKB0
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...16922Please respect copyright.PENANAAD3sxWhJ9j
16922Please respect copyright.PENANA1IdlqQaLMj
16922Please respect copyright.PENANAvgfVNPXGsJ
16922Please respect copyright.PENANAOF6M0xuTA3
16922Please respect copyright.PENANAYQQsMRnO1B
16922Please respect copyright.PENANATtEOrGrTn6
16922Please respect copyright.PENANAmON7SmM37T
16922Please respect copyright.PENANAP2khW7VeSA
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.16922Please respect copyright.PENANAwAmNSQr70w
16922Please respect copyright.PENANAgAW6E5K8OR
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.16922Please respect copyright.PENANAl5TEms4IR2
16922Please respect copyright.PENANAsKH6dWytVq
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.16922Please respect copyright.PENANAXphLphAQ30
16922Please respect copyright.PENANA75w1pH41nU
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!16922Please respect copyright.PENANA7d0el1x8ee
16922Please respect copyright.PENANAbjLgnljLI1
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.16922Please respect copyright.PENANAGngyaeTaer
16922Please respect copyright.PENANAgMmolChWM1
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.16922Please respect copyright.PENANApHluI83yd1
16922Please respect copyright.PENANAakDGJAxAon
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.16922Please respect copyright.PENANAtS5Q21B0rr
16922Please respect copyright.PENANAPOzdm56GgE
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.16922Please respect copyright.PENANAolUPrbBkI1
16922Please respect copyright.PENANA8BFd73aRrs
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.16922Please respect copyright.PENANAq1utWgH5DW
16922Please respect copyright.PENANACnwpH2dm8A
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”16922Please respect copyright.PENANA8PbcKstupo
16922Please respect copyright.PENANA0Ayp1iGzZD
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.16922Please respect copyright.PENANAXLMffqXlcR
16922Please respect copyright.PENANAcDyICqFPDG
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.16922Please respect copyright.PENANAu6WbjdpF80
16922Please respect copyright.PENANAris7G00SNG
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”16922Please respect copyright.PENANAvrZpbTBhrM
16922Please respect copyright.PENANAjM7M1sdVAJ
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”16922Please respect copyright.PENANAue41vIZs3E
16922Please respect copyright.PENANAxEi4X0Tmei
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”16922Please respect copyright.PENANAPHLRpnlhbq
16922Please respect copyright.PENANAZryNQNp6bg
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”16922Please respect copyright.PENANAkMFzwfHsxe
16922Please respect copyright.PENANAqMS8qQc9kH
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.16922Please respect copyright.PENANA1NJeRhQjpa
16922Please respect copyright.PENANApkp9djFFwd
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.16922Please respect copyright.PENANAXM6qDahtig
16922Please respect copyright.PENANALw8Acc0OvE
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.16922Please respect copyright.PENANAhqJKjCVeiJ
16922Please respect copyright.PENANA003N4q0CUh
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.16922Please respect copyright.PENANAlEQc3IPrtR
16922Please respect copyright.PENANAnnItuo02Er
“Oya? Masukin lagi?”16922Please respect copyright.PENANAxqQrMlWXY0
16922Please respect copyright.PENANAXK2B2pYwgJ
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”16922Please respect copyright.PENANAG8CWPU46IZ
16922Please respect copyright.PENANAS4lYQRG6vB
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.16922Please respect copyright.PENANAomC5wEDsGN
16922Please respect copyright.PENANAgmmOfs3HAt
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.16922Please respect copyright.PENANADgtS0hsAcA
16922Please respect copyright.PENANAGwIbRkS3LW
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.16922Please respect copyright.PENANAIe1sUKVFgr
16922Please respect copyright.PENANAcQlWTvnWoc
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.16922Please respect copyright.PENANAdvsYGbiBJK
16922Please respect copyright.PENANA4f3OPPAyTE
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.16922Please respect copyright.PENANA1Yk2DqRihv
16922Please respect copyright.PENANA6eaKqniB4L
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.16922Please respect copyright.PENANAYnjOQFcD6k
16922Please respect copyright.PENANAgEXNrbBoik
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.16922Please respect copyright.PENANA1sORPkS5XC
16922Please respect copyright.PENANA520gqORATI
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.16922Please respect copyright.PENANAiFhdvEsqYE
16922Please respect copyright.PENANA5O9SvCJMrW
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.16922Please respect copyright.PENANAbCz7zO7rHH
16922Please respect copyright.PENANAtEg4dP996U
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.16922Please respect copyright.PENANAcjaC64STjt
16922Please respect copyright.PENANAJWIKiE3W4w
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”16922Please respect copyright.PENANAMktEomTqcY
16922Please respect copyright.PENANAXchTFvFrho
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”16922Please respect copyright.PENANArazVtK9eFi
16922Please respect copyright.PENANAbczI1siA2U
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”16922Please respect copyright.PENANApDTOKpa4Kh
16922Please respect copyright.PENANAsBQ7oL5PPc
“Iya Mam.”16922Please respect copyright.PENANAT3W2fiv9wt
16922Please respect copyright.PENANAg6aN3n4JWy
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”16922Please respect copyright.PENANAz07qWm5yls
16922Please respect copyright.PENANAI9koUME2HD
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”16922Please respect copyright.PENANAO7lLDN7QWj
16922Please respect copyright.PENANAuXy9WP8dA8
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”16922Please respect copyright.PENANAtSucTIJ0Ip
16922Please respect copyright.PENANA7bf1GCUkb9
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.16922Please respect copyright.PENANAC2546n7oxF
16922Please respect copyright.PENANAN8yHqKhLbo
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.16922Please respect copyright.PENANAx7YJawUkKL
16922Please respect copyright.PENANA3BmbwL21iN
16922Please respect copyright.PENANAPsxlpyL3bR
16922Please respect copyright.PENANAgAzr3sMmtr
16922Please respect copyright.PENANAvfXUnpw16e
16922Please respect copyright.PENANATEzKZXKhKs
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.16922Please respect copyright.PENANAPOeNhdCktq
16922Please respect copyright.PENANAKogp5O1gtm
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.16922Please respect copyright.PENANA85vKqTxv0K
16922Please respect copyright.PENANAKiKcpzD2IV
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.16922Please respect copyright.PENANAcqKgtrUtMk
16922Please respect copyright.PENANAIal2lQV4Ao
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.16922Please respect copyright.PENANASL136Y3nep
16922Please respect copyright.PENANAqVJsKsAHYV
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?16922Please respect copyright.PENANAvzB1WK7urT
16922Please respect copyright.PENANAPhuVg39yWK
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.16922Please respect copyright.PENANA6vRa7D26xZ
16922Please respect copyright.PENANAX01nSgYfbY
16922Please respect copyright.PENANA4qpaU7aeab
16922Please respect copyright.PENANAmLCaxfRKbd
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.16922Please respect copyright.PENANAtf6NfNdCvl
16922Please respect copyright.PENANASsilmqeGnw
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.16922Please respect copyright.PENANAtQmqPWBSuJ
16922Please respect copyright.PENANA0eAibwOh0D
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.16922Please respect copyright.PENANA0hXl9spPcf
16922Please respect copyright.PENANAjC4UTq6BDp
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.16922Please respect copyright.PENANAWHunfND5IE
16922Please respect copyright.PENANAauFiLuKYav
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.16922Please respect copyright.PENANAAZnchwxo8i
16922Please respect copyright.PENANAqwGXxpcU2b
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.16922Please respect copyright.PENANAhWxTEtPhoq
16922Please respect copyright.PENANAD0HJcX8Rne
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.16922Please respect copyright.PENANA0dUsnNNd8T
16922Please respect copyright.PENANANVVpHBb08G
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.16922Please respect copyright.PENANAHrDeQwaAXM
16922Please respect copyright.PENANADpMEWzcj1f
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”16922Please respect copyright.PENANAfOxouETkbe
16922Please respect copyright.PENANAPpYwt0aZO0
16922Please respect copyright.PENANAnyUTWNHLts
16922Please respect copyright.PENANA01eaiVTyrf
Sampai pada suatu pagi....16922Please respect copyright.PENANAjwprZ3J6a3
16922Please respect copyright.PENANAQXT658q1ac
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?16922Please respect copyright.PENANAzikEmJcekN
16922Please respect copyright.PENANA7Virx9wJs0
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”16922Please respect copyright.PENANAeo5ePl9pfh
16922Please respect copyright.PENANAVgQXBuzCYa
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.16922Please respect copyright.PENANAM0L11hZVaS
16922Please respect copyright.PENANAO2j5ixpkzH
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.16922Please respect copyright.PENANAz92oSsyYdM
16922Please respect copyright.PENANAmopMT8ZzCz
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !16922Please respect copyright.PENANAf8CmJBKFeR
16922Please respect copyright.PENANAquZVbnl8OQ
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?16922Please respect copyright.PENANAJ235slrUOK
16922Please respect copyright.PENANAWSfHZMjZqh
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.16922Please respect copyright.PENANAQoYatd8dE7
16922Please respect copyright.PENANAunoceI6yck
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !16922Please respect copyright.PENANAYOHRs1rsVx
16922Please respect copyright.PENANA8auOAOv5gl
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”16922Please respect copyright.PENANAo6bCdWqlDm
16922Please respect copyright.PENANAuS3MPE3BJb
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.16922Please respect copyright.PENANA2US8uglvYM
16922Please respect copyright.PENANADiVtiQmy1r
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....16922Please respect copyright.PENANAW8AiEDPbuH
16922Please respect copyright.PENANAAGiLq6OtFf
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.16922Please respect copyright.PENANAS6JUoNmNZ1
16922Please respect copyright.PENANAx5Mkq0ZX45
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.16922Please respect copyright.PENANAEjJ5DL11EK
16922Please respect copyright.PENANA2M9717S2Kr
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.16922Please respect copyright.PENANALooLvLFmu2
16922Please respect copyright.PENANALh4vaf1w0k
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.16922Please respect copyright.PENANA8iY9SPzmgL
16922Please respect copyright.PENANAPWq90TwJto
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”16922Please respect copyright.PENANAGs2kkzeTLR
16922Please respect copyright.PENANApOjcubg3IZ
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.16922Please respect copyright.PENANAtxnuwYj96Q
16922Please respect copyright.PENANAMDTiLygNDf
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.16922Please respect copyright.PENANAcuN9BgOnCh
16922Please respect copyright.PENANAeEhQPxYxiD
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”16922Please respect copyright.PENANA1PIV4eg5hR
16922Please respect copyright.PENANAbYSLJfuSkA
“I...iya Tante.”16922Please respect copyright.PENANAAyU4JmHMM3
16922Please respect copyright.PENANAA9pfz3pUij
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.16922Please respect copyright.PENANA5rTU4LR4iF
16922Please respect copyright.PENANAVxKPiwSjYn
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.16922Please respect copyright.PENANAHz563vgSFL
16922Please respect copyright.PENANAC6377Vfm4T
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”16922Please respect copyright.PENANAuwv79TwbHV
16922Please respect copyright.PENANALD83tuPsdJ
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!16922Please respect copyright.PENANARbQB4nbB6z
16922Please respect copyright.PENANAYM7BsvJPvi
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.16922Please respect copyright.PENANA50QlpCigTn
16922Please respect copyright.PENANADxTDcerZNK
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.16922Please respect copyright.PENANAPiCYFI120r
16922Please respect copyright.PENANAllXsbO9Yd5
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.16922Please respect copyright.PENANApifz2Qkyqr
16922Please respect copyright.PENANAvNr1PH8fYP
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.16922Please respect copyright.PENANAyHgZjpCPBG
16922Please respect copyright.PENANAxKCNxJ7pff
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”16922Please respect copyright.PENANAI83k60JVkO
16922Please respect copyright.PENANA9Ywolw3y2D
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”16922Please respect copyright.PENANALeeH2zJbKk
16922Please respect copyright.PENANAxGmsRjJWD7
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...16922Please respect copyright.PENANA55bbQ8V6p4
16922Please respect copyright.PENANAt4cqzZa0h3
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !16922Please respect copyright.PENANAUWkY3bUHwl
16922Please respect copyright.PENANAT87wyuDJYf
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”16922Please respect copyright.PENANAzHuM7la2DE
16922Please respect copyright.PENANAa6U1Q90lWk
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !16922Please respect copyright.PENANAUkLWuzt3M1
16922Please respect copyright.PENANAC6YIK35dK6
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.16922Please respect copyright.PENANA6ZzfpWz98U
16922Please respect copyright.PENANA5nuFj3gSIG
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”16922Please respect copyright.PENANAZxitiyd2pB
16922Please respect copyright.PENANAFLzWInZcOZ
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “16922Please respect copyright.PENANA5y574EzVsX
16922Please respect copyright.PENANA390hv5Vivy
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.16922Please respect copyright.PENANAP5orWM03Rj
16922Please respect copyright.PENANAk4gWfs7Oy2
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.16922Please respect copyright.PENANAN4NnAOC27I
16922Please respect copyright.PENANAqRSvpH5EXS
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.16922Please respect copyright.PENANAhtIPCWYvRA
16922Please respect copyright.PENANAIfJAuPi7uI
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.16922Please respect copyright.PENANAM7d3IJq5Vp
16922Please respect copyright.PENANA1MbDwOmi2x
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.16922Please respect copyright.PENANAofyeabcSPs
16922Please respect copyright.PENANAicXOxkYGSC
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.16922Please respect copyright.PENANA0KtWShxPtr
16922Please respect copyright.PENANA3vrmGeXMxl
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”16922Please respect copyright.PENANAtGtC32yq2F
16922Please respect copyright.PENANAKYTTbEVM5d
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....16922Please respect copyright.PENANAxhQBADFcBy
16922Please respect copyright.PENANAAkh5i65VIQ
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.16922Please respect copyright.PENANAGkur1lZkJO
16922Please respect copyright.PENANARQTTjTWI3i
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.16922Please respect copyright.PENANA9gpwhwMNS1
16922Please respect copyright.PENANA2jTG3PC82i
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.16922Please respect copyright.PENANA25lsKCtSLG
16922Please respect copyright.PENANAICv5Q8Dr5a
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !16922Please respect copyright.PENANAvQvRMAXJXD
16922Please respect copyright.PENANAOS8rwiABRq
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”16922Please respect copyright.PENANAODm5AJU1NL
16922Please respect copyright.PENANAFPEy6xnZ3Z
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.16922Please respect copyright.PENANAzypJ2QVaTS
16922Please respect copyright.PENANAJBIx8ZbJCJ
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”16922Please respect copyright.PENANAl8sXSGiEWO
16922Please respect copyright.PENANAt7n2Hnt0fD
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.16922Please respect copyright.PENANAvkhoXwsdtB
16922Please respect copyright.PENANA2ZVwp6lDVZ
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”16922Please respect copyright.PENANAXLIE0y4GKE
16922Please respect copyright.PENANAJ9KTlfp8gw
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.16922Please respect copyright.PENANAuEBvAryN8Q
16922Please respect copyright.PENANAXA8Kkz1SzN
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.16922Please respect copyright.PENANA5Y74EPkx2h
16922Please respect copyright.PENANAOV8qFn7lHQ
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!16922Please respect copyright.PENANAFzB9blE5Kg
16922Please respect copyright.PENANAJa9WvDYBsE
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”16922Please respect copyright.PENANAoaFEs2EWEa
16922Please respect copyright.PENANAwbNV62r4TV
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.16922Please respect copyright.PENANAhUGpy84dLq
16922Please respect copyright.PENANAvsATXt26Jg
Sampai pada suatu saat :16922Please respect copyright.PENANABqr44TEVdm
16922Please respect copyright.PENANAE5ylXVQBvR
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.16922Please respect copyright.PENANA41oyOnYwhI
16922Please respect copyright.PENANAq2FbI13Fnq
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.16922Please respect copyright.PENANAtvcZojzn3z
16922Please respect copyright.PENANAskV2V5vAeK
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”16922Please respect copyright.PENANAmqnsEhOTpc
16922Please respect copyright.PENANAf6heFBAjpx
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.16922Please respect copyright.PENANArs5jhia976
16922Please respect copyright.PENANAHMlP1wUI7q
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.16922Please respect copyright.PENANANVg2aQ620T
16922Please respect copyright.PENANARuQV2LkYtt
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”16922Please respect copyright.PENANA0xq6zXZPse
16922Please respect copyright.PENANAzu1AKP0o0m
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.16922Please respect copyright.PENANAhNWNyEusBg
16922Please respect copyright.PENANAG09elxc6n7
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.16922Please respect copyright.PENANAmnuqqgiYXx
16922Please respect copyright.PENANASm3NWEPhOQ
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”16922Please respect copyright.PENANANIjzWHHfPN
16922Please respect copyright.PENANAhvT5MANzcA
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !16922Please respect copyright.PENANA3q48WvK0zz
16922Please respect copyright.PENANAE74hmirmtf
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.16922Please respect copyright.PENANACWb58uxWOq
16922Please respect copyright.PENANAzvrDn8L5F5
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”16922Please respect copyright.PENANAFp8sNJlgcT
16922Please respect copyright.PENANArXwHPgnkDG
Aku cuma tersenyum.16922Please respect copyright.PENANAlQx5i35Yb2
16922Please respect copyright.PENANAlYK7rftSCW
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.16922Please respect copyright.PENANAaLZ11JAzmZ
16922Please respect copyright.PENANAQIHnKvItwN
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”16922Please respect copyright.PENANAOZMmcwi5Ar
16922Please respect copyright.PENANA0JAlel1Dkt
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.16922Please respect copyright.PENANA5DkezIQ4Tf
16922Please respect copyright.PENANAUO3snbMtVv
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.16922Please respect copyright.PENANAshLsfnV0RR
16922Please respect copyright.PENANAd5J7G9JJ84
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”16922Please respect copyright.PENANA3glHGTnS81
16922Please respect copyright.PENANA9xFU4V1tki
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”16922Please respect copyright.PENANASTPpFRGv4P
16922Please respect copyright.PENANAk9670MeqwN
“Janji ya.”16922Please respect copyright.PENANAcpFJZhXkCS
16922Please respect copyright.PENANA0wh1zSgWSp
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”16922Please respect copyright.PENANAk1EofFB3Td
16922Please respect copyright.PENANA9hUVf25loh
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”16922Please respect copyright.PENANAP4fFwZTtH6
16922Please respect copyright.PENANAlzbxtf9BSj
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”16922Please respect copyright.PENANA3dby51MFza
16922Please respect copyright.PENANAHRjN20ZHiN
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 16922Please respect copyright.PENANALYbvhAopgp