Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.17550Please respect copyright.PENANAe3yO4l13q8
17550Please respect copyright.PENANA6BLbCXF4ap
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.17550Please respect copyright.PENANAeW08XmTwiu
17550Please respect copyright.PENANAb9zi4EwXDD
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.17550Please respect copyright.PENANAfSDkVct9Rk
17550Please respect copyright.PENANAJu2FTa0nG9
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.17550Please respect copyright.PENANA0krVVWzbdq
17550Please respect copyright.PENANA3kPYE63WjT
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”17550Please respect copyright.PENANAerjCemRE7J
17550Please respect copyright.PENANAV0U0xXwVPC
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”17550Please respect copyright.PENANAagq0lpZj1L
17550Please respect copyright.PENANASsH66jkgQR
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”17550Please respect copyright.PENANAfSi9bEAs7Z
17550Please respect copyright.PENANAf9tycnNE5Z
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”17550Please respect copyright.PENANAffI4gVC02o
17550Please respect copyright.PENANAUrmslZ3Tfy
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.17550Please respect copyright.PENANAArCwHF9jA6
17550Please respect copyright.PENANARGFpOw1wWF
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...17550Please respect copyright.PENANAY68DXQzIht
17550Please respect copyright.PENANARgx4ZNVuSg
17550Please respect copyright.PENANA1oRDopui6g
17550Please respect copyright.PENANAHfUB5g7EOQ
17550Please respect copyright.PENANARAqZjw8R32
17550Please respect copyright.PENANAfXRzW3pAFg
17550Please respect copyright.PENANAx1PGB0AvMZ
17550Please respect copyright.PENANACiHW2Ls7kg
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.17550Please respect copyright.PENANASGMhi74vrm
17550Please respect copyright.PENANAjeq6nxMvcO
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.17550Please respect copyright.PENANAFhxQ6NMWmQ
17550Please respect copyright.PENANA1y6weJnlw9
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.17550Please respect copyright.PENANAYAQV2eyZh8
17550Please respect copyright.PENANAqAWyIuWcC3
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!17550Please respect copyright.PENANAqo2eiMSd32
17550Please respect copyright.PENANAdfMrSDt3EC
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.17550Please respect copyright.PENANA09nPDGzJVj
17550Please respect copyright.PENANAWOudBDL929
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.17550Please respect copyright.PENANAo6mgh3fWQo
17550Please respect copyright.PENANAPhC1cGozfi
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.17550Please respect copyright.PENANATjo1l3LEoj
17550Please respect copyright.PENANAsJXiO6AkBN
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.17550Please respect copyright.PENANAmS6F6hOA5E
17550Please respect copyright.PENANAW5Ke22raPw
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.17550Please respect copyright.PENANA8NChtrxQci
17550Please respect copyright.PENANAMkgshW7RyB
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”17550Please respect copyright.PENANAZJI283e9zy
17550Please respect copyright.PENANAQeaJgJj1zQ
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.17550Please respect copyright.PENANAiAycp0btvp
17550Please respect copyright.PENANAqptirzyr88
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.17550Please respect copyright.PENANAzLzLzUgdkC
17550Please respect copyright.PENANApBkogSFGFn
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”17550Please respect copyright.PENANAfU81xgzVb7
17550Please respect copyright.PENANAHuCS5K4O7F
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”17550Please respect copyright.PENANA4sZHc4WlF0
17550Please respect copyright.PENANAF5cM6eOZmF
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”17550Please respect copyright.PENANAJCG1viE9jG
17550Please respect copyright.PENANAlVxY5rSke6
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”17550Please respect copyright.PENANAibvBmAMoKD
17550Please respect copyright.PENANARniQbRwW4c
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.17550Please respect copyright.PENANAOPZ9n3dCxy
17550Please respect copyright.PENANAlh88Z6CcHs
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.17550Please respect copyright.PENANAA4wHMqKNhq
17550Please respect copyright.PENANACoqiVkPwXo
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.17550Please respect copyright.PENANAcQ2szZfsDR
17550Please respect copyright.PENANA0rQcmyciEE
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.17550Please respect copyright.PENANAlirAEFx4gU
17550Please respect copyright.PENANAuivxismfRW
“Oya? Masukin lagi?”17550Please respect copyright.PENANAO9a4tx3EUl
17550Please respect copyright.PENANA3L5jXf3HZZ
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”17550Please respect copyright.PENANALWEj7ZSGXM
17550Please respect copyright.PENANAADsheeTewg
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.17550Please respect copyright.PENANACg30SEcio5
17550Please respect copyright.PENANAAovMpTK5GV
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.17550Please respect copyright.PENANAEaITMeGAt8
17550Please respect copyright.PENANAohTgodQ4ra
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.17550Please respect copyright.PENANA4MHckVaaPI
17550Please respect copyright.PENANADh6jKuLJaE
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.17550Please respect copyright.PENANAJBJbGMcOKI
17550Please respect copyright.PENANAIrVq99JJOV
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.17550Please respect copyright.PENANAklRIr5L2Rf
17550Please respect copyright.PENANAQ4vfhBQKbd
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.17550Please respect copyright.PENANAUgOaEaS3US
17550Please respect copyright.PENANAPJqu5sri8r
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.17550Please respect copyright.PENANATmMQ4c1LJ5
17550Please respect copyright.PENANASexx74KHP5
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.17550Please respect copyright.PENANA569ONKIEZN
17550Please respect copyright.PENANAO1HhlmouIi
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.17550Please respect copyright.PENANAwbIC2jrfno
17550Please respect copyright.PENANAHEouUlcfC3
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.17550Please respect copyright.PENANAob6vATOpUu
17550Please respect copyright.PENANAu1Q6IfA0w3
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”17550Please respect copyright.PENANAUIRRnmccSR
17550Please respect copyright.PENANAEslQmwQ0qq
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”17550Please respect copyright.PENANAFWHRJWiRm0
17550Please respect copyright.PENANAzmzeg6fHuK
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”17550Please respect copyright.PENANArjo5FxHZ8D
17550Please respect copyright.PENANAlx8CCsTl30
“Iya Mam.”17550Please respect copyright.PENANAcjQbFhEXOe
17550Please respect copyright.PENANAU3Dwi1CR8B
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”17550Please respect copyright.PENANAnbNziu4Udv
17550Please respect copyright.PENANAY0zp6NRHE2
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”17550Please respect copyright.PENANAwiy7XxfJPx
17550Please respect copyright.PENANAUDcw2qfba9
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”17550Please respect copyright.PENANAIAOaTzsfcf
17550Please respect copyright.PENANAEGLoL1wSEm
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.17550Please respect copyright.PENANAVzI7BoQkjA
17550Please respect copyright.PENANA5xuAc5CYMk
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.17550Please respect copyright.PENANAnmj2nWAh14
17550Please respect copyright.PENANABtxJ0UN45k
17550Please respect copyright.PENANARJ1dQNbgSe
17550Please respect copyright.PENANA7BbCbjGkvy
17550Please respect copyright.PENANA2ya9FXsDPz
17550Please respect copyright.PENANAU1PHIBmMVn
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.17550Please respect copyright.PENANAiUlu8iEnFj
17550Please respect copyright.PENANACTHjoyjpG8
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.17550Please respect copyright.PENANAczcytub2Ve
17550Please respect copyright.PENANAc63X2iZq7j
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.17550Please respect copyright.PENANAFzLXf3yKQr
17550Please respect copyright.PENANAED8D70SwGV
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.17550Please respect copyright.PENANACU3LctOSUA
17550Please respect copyright.PENANAAZkQ0xUBvT
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?17550Please respect copyright.PENANAXXFlXQh4tM
17550Please respect copyright.PENANABSpgpkECDz
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.17550Please respect copyright.PENANAlumEOwII5Z
17550Please respect copyright.PENANAnb0F6bMVZo
17550Please respect copyright.PENANAreRzsqi5Dd
17550Please respect copyright.PENANAaOesJFwjvv
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.17550Please respect copyright.PENANApVvJmmw5gA
17550Please respect copyright.PENANAPl9PMHtQuF
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.17550Please respect copyright.PENANAbdXLPuRHhn
17550Please respect copyright.PENANA739581X2XC
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.17550Please respect copyright.PENANAX8xCjkAym2
17550Please respect copyright.PENANAG0BzN9134h
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.17550Please respect copyright.PENANAhOl8el4Mfl
17550Please respect copyright.PENANA3l8u0HvzdS
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.17550Please respect copyright.PENANAfkgF0OUY1x
17550Please respect copyright.PENANAjElWIBdwdP
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.17550Please respect copyright.PENANAjGumE7e7rw
17550Please respect copyright.PENANAZIbNmA7EWD
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.17550Please respect copyright.PENANAiQ5seixhA8
17550Please respect copyright.PENANAmyPtYU3J91
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.17550Please respect copyright.PENANAKoJdDjKF6Y
17550Please respect copyright.PENANA7aAqKaJR7M
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”17550Please respect copyright.PENANA6X0CNjprTR
17550Please respect copyright.PENANAghwre2z09v
17550Please respect copyright.PENANA7z1HoiMik3
17550Please respect copyright.PENANA39XRtdehdb
Sampai pada suatu pagi....17550Please respect copyright.PENANAiLpOmYwzNQ
17550Please respect copyright.PENANAuTIPdYxFxm
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?17550Please respect copyright.PENANAnB2cfdmrxT
17550Please respect copyright.PENANA0XeGElGIeQ
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”17550Please respect copyright.PENANA54HiXBYok6
17550Please respect copyright.PENANAi7yi4orinT
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.17550Please respect copyright.PENANA6mz61QAHym
17550Please respect copyright.PENANAi7Nj9fO3Ii
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.17550Please respect copyright.PENANAGv1MTBmTWI
17550Please respect copyright.PENANARhw4aXLyd7
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !17550Please respect copyright.PENANAVbJh6DJzZz
17550Please respect copyright.PENANAw9BJcyGyGH
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?17550Please respect copyright.PENANAsmHGEDcW9Q
17550Please respect copyright.PENANAOmUKOHfUAo
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.17550Please respect copyright.PENANAB381N1tu9N
17550Please respect copyright.PENANACNKRkDGGcD
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !17550Please respect copyright.PENANAVnPOwxVwDP
17550Please respect copyright.PENANAY4yAp8PznP
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”17550Please respect copyright.PENANANRZOiISFTL
17550Please respect copyright.PENANA1RrzfHYDBJ
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.17550Please respect copyright.PENANAdkBpHQMAEz
17550Please respect copyright.PENANAUhhR0bUOaN
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....17550Please respect copyright.PENANAVTZYS7Ctl7
17550Please respect copyright.PENANA7agxfIlEwm
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.17550Please respect copyright.PENANAA8jhZpkGwg
17550Please respect copyright.PENANAfgQ5qloE5G
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.17550Please respect copyright.PENANA0grEdnpO29
17550Please respect copyright.PENANAxC4eVRRLa2
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.17550Please respect copyright.PENANAnEE4uirZ7L
17550Please respect copyright.PENANAPV9xkCSWZR
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.17550Please respect copyright.PENANABdhekB8g1q
17550Please respect copyright.PENANAsSy9C0xBaK
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”17550Please respect copyright.PENANAZ8Iq9ems8b
17550Please respect copyright.PENANA2FH1vpZhPT
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.17550Please respect copyright.PENANANMXAeOLFGZ
17550Please respect copyright.PENANAEOOcxI4LEF
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.17550Please respect copyright.PENANAYjTziaW6P1
17550Please respect copyright.PENANA6KBIx68Zgi
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”17550Please respect copyright.PENANA7PgSBglytk
17550Please respect copyright.PENANAJEM6BgJqIR
“I...iya Tante.”17550Please respect copyright.PENANAJZpRajYr6T
17550Please respect copyright.PENANAQsxboCEEhb
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.17550Please respect copyright.PENANA8V5bqB2QsW
17550Please respect copyright.PENANAd6Q8ObaL3q
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.17550Please respect copyright.PENANAm6vDzxJixK
17550Please respect copyright.PENANA8142n6r2Fz
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”17550Please respect copyright.PENANA6QNglk7vWN
17550Please respect copyright.PENANA62xVwyLpBE
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!17550Please respect copyright.PENANAISHgqdkh7x
17550Please respect copyright.PENANAoQQZv4GPrr
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.17550Please respect copyright.PENANA4YCG7YVeF3
17550Please respect copyright.PENANAtb8HQxUkXi
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.17550Please respect copyright.PENANA42fVAL7Vvw
17550Please respect copyright.PENANAomtL00g6fx
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.17550Please respect copyright.PENANAlsJmhZsskX
17550Please respect copyright.PENANAJXUg6Gq8PW
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.17550Please respect copyright.PENANAZhSnkO05QO
17550Please respect copyright.PENANAunNLBr4pg0
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”17550Please respect copyright.PENANA1vm0SIvYRE
17550Please respect copyright.PENANAKRkrpRuSdG
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”17550Please respect copyright.PENANAI1NJSJTbGK
17550Please respect copyright.PENANABbjEamnvDH
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...17550Please respect copyright.PENANAkjeFulSk2O
17550Please respect copyright.PENANAEnbliQkATE
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !17550Please respect copyright.PENANAhEPmIq1aVl
17550Please respect copyright.PENANAcYJZ99QrGm
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”17550Please respect copyright.PENANAz0gIkWWo90
17550Please respect copyright.PENANAOLFBJCVpZY
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !17550Please respect copyright.PENANAXDfwTDhJJh
17550Please respect copyright.PENANAEPSvdT1VGy
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.17550Please respect copyright.PENANAUlgdGBC0qV
17550Please respect copyright.PENANAuMRTWcTyvC
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”17550Please respect copyright.PENANAwnptyFKwDN
17550Please respect copyright.PENANAckxbRfvY6i
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “17550Please respect copyright.PENANAl3ImlfPjIM
17550Please respect copyright.PENANAhIOKchyz9G
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.17550Please respect copyright.PENANABeWqmdXX51
17550Please respect copyright.PENANAZdMFI1vLKu
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.17550Please respect copyright.PENANAjSbz07D2vX
17550Please respect copyright.PENANAgumX55ssSC
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.17550Please respect copyright.PENANAjx6PlxWOpw
17550Please respect copyright.PENANAE2ksfNefat
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.17550Please respect copyright.PENANA2THBidIjIF
17550Please respect copyright.PENANAH9NRyjhm8A
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.17550Please respect copyright.PENANA2WrkfnBDyh
17550Please respect copyright.PENANA2KAEG29eeg
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.17550Please respect copyright.PENANA3sczL7q5WP
17550Please respect copyright.PENANATHyKP23ded
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”17550Please respect copyright.PENANA3iPR8aUm5Q
17550Please respect copyright.PENANAGLB7eXB9L6
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....17550Please respect copyright.PENANA1D9ApEvA4p
17550Please respect copyright.PENANAvjEgdO3gHR
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.17550Please respect copyright.PENANAiC6Vpl4Plp
17550Please respect copyright.PENANAlPHrSZymH0
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.17550Please respect copyright.PENANAeGHnHT9t6G
17550Please respect copyright.PENANAS20ThcDnx2
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.17550Please respect copyright.PENANA8GBxrsWaxI
17550Please respect copyright.PENANAZRXTpDS3Us
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !17550Please respect copyright.PENANA8VaD8RBkWl
17550Please respect copyright.PENANAw07nZr3RyH
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”17550Please respect copyright.PENANAItAVBitpbM
17550Please respect copyright.PENANACSJTtAP1dO
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.17550Please respect copyright.PENANA1U9lNPlCPi
17550Please respect copyright.PENANAqxWGcR23gc
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”17550Please respect copyright.PENANAcVWYYkjgZU
17550Please respect copyright.PENANAfgiVcIbhIY
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.17550Please respect copyright.PENANAAmpMdkLrlJ
17550Please respect copyright.PENANA1O4hrpBwKo
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”17550Please respect copyright.PENANAFLIldz44Qh
17550Please respect copyright.PENANAIJWmW4B2aP
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.17550Please respect copyright.PENANATfZOW1c1j5
17550Please respect copyright.PENANAzG9AeifOCw
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.17550Please respect copyright.PENANA2X77m9qw5k
17550Please respect copyright.PENANARDJPOhZveZ
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!17550Please respect copyright.PENANA4iPfifCKhh
17550Please respect copyright.PENANArdLhYCbyPo
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”17550Please respect copyright.PENANAiGQEfJVmkN
17550Please respect copyright.PENANAeJMVcPw3MW
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.17550Please respect copyright.PENANAVNbLWPD461
17550Please respect copyright.PENANAJZ4TTpKGg0
Sampai pada suatu saat :17550Please respect copyright.PENANAnpxtAZuwMu
17550Please respect copyright.PENANAgcV0oQY9TJ
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.17550Please respect copyright.PENANATF5MjzbxH7
17550Please respect copyright.PENANACSnXj3omYL
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.17550Please respect copyright.PENANA1tGcqMl3uU
17550Please respect copyright.PENANAJMFB90zchw
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”17550Please respect copyright.PENANAyiXvnw7OFe
17550Please respect copyright.PENANAZJREr613vm
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.17550Please respect copyright.PENANAHJvNGZ3XNY
17550Please respect copyright.PENANAuhd2syS7st
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.17550Please respect copyright.PENANAFoZx1ttRK0
17550Please respect copyright.PENANAtIMpmP7cO8
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”17550Please respect copyright.PENANAt4vjXu6a4F
17550Please respect copyright.PENANA2VBfK6PylZ
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.17550Please respect copyright.PENANARzW8xLRuyh
17550Please respect copyright.PENANAJI27zdPCA1
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.17550Please respect copyright.PENANAl7iWFi68oA
17550Please respect copyright.PENANAgqpgYxoz0t
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”17550Please respect copyright.PENANAY3L96C57d3
17550Please respect copyright.PENANAM8r8RjnOfU
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !17550Please respect copyright.PENANAsXkWTBQyNB
17550Please respect copyright.PENANAOYDwlHc33E
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.17550Please respect copyright.PENANAi58OCPXpZa
17550Please respect copyright.PENANABVqjZ7aEwT
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”17550Please respect copyright.PENANA9yHsnvegxH
17550Please respect copyright.PENANAIagOfwKTGl
Aku cuma tersenyum.17550Please respect copyright.PENANAG2YsGq5C4m
17550Please respect copyright.PENANAocwogZ3HhR
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.17550Please respect copyright.PENANAxuT3UvNka0
17550Please respect copyright.PENANAYcJ94bWhE5
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”17550Please respect copyright.PENANArnQkyZMxPG
17550Please respect copyright.PENANAghDNqaD47W
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.17550Please respect copyright.PENANA5uzDWyDSPS
17550Please respect copyright.PENANA3tffiKcpdz
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.17550Please respect copyright.PENANADF0s9qeMf5
17550Please respect copyright.PENANAESziFnpKeX
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”17550Please respect copyright.PENANAXjLDQbJcLv
17550Please respect copyright.PENANAAwPx8ViKGV
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”17550Please respect copyright.PENANAuKhe0lzP2s
17550Please respect copyright.PENANACN0bg1aWUn
“Janji ya.”17550Please respect copyright.PENANAAefHnDiEtX
17550Please respect copyright.PENANAtXqYWqGj1x
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”17550Please respect copyright.PENANA79wt9NcJdH
17550Please respect copyright.PENANASUsOC3FojH
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”17550Please respect copyright.PENANAET7mkmcFBt
17550Please respect copyright.PENANAYvB7lSUjvO
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”17550Please respect copyright.PENANAAin0B7u480
17550Please respect copyright.PENANAkIuBz5jdBv
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 17550Please respect copyright.PENANACqcsttkLbj