“Abang Kamal…” 10978Please respect copyright.PENANAMn234w5GEL
Namanya aku sebut tanpaku sedari. 10978Please respect copyright.PENANAHGrQcARBJg
“Lia, maafkan abang. Biarlah abang jadi lelaki pertama untuk Lia.” Ujar Abang Kamal sambil menurunkan badannya pada badanku. 10978Please respect copyright.PENANACSknGqmKni
Aku tak sedar yang kepala zakarnya meneroka bahagian bawah kelentitku. 10978Please respect copyright.PENANAESCTGN7bXO
Tidak aku tahu zakarnya geram ingin menujah lubang nikmatku. 10978Please respect copyright.PENANAaBZzmUy4yG
Dan… benda asing itu mula menerjah ke dalam. Basah dan becak lubang nikmatku memudahkan kepala zakarnya yang besar itu masuk. 10978Please respect copyright.PENANAWpP64GMYtW
Masuknya inci demi seinci. Sempit lubang nikmatku dimasuk secara paksa oleh zakar asing itu. Urat zakarnya yang aku telah lihat tadi dapat ku rasakan mengurut dinding kemaluanku. 10978Please respect copyright.PENANAWG3lB4KrkW
Bibirku gigit menahan rasa asing itu. 10978Please respect copyright.PENANAI8Drq3jY6x
Padat dan sempit, rasa asing diceroboh oleh benda tumpul dan besar itu. 10978Please respect copyright.PENANALiWfK3XaYA
Abang Kamal memegang dahiku membuatku mendongak untuk memandang tepat pada wajahku. 10978Please respect copyright.PENANAnBH679JZLb
“Lia, biar abang tatap wajah kau.” 10978Please respect copyright.PENANAgSY77nI9yG
Maka terpakulah pandangannya pada wajah cerahku yang sudah pastinya memerah. Bibirnya mencium mulutku semula. Nafsuku mula terjana. Terbuai...10978Please respect copyright.PENANAgpp4SujTAu
Namun begitu, saat Abang Kamal menghenyak inci yang terakhir ke dasar farajku, keningku mengeriut menanda sakitku. Terasa koyakkan yang pedih dari dalam. Lututku kuat memeluk pinggangnya. 10978Please respect copyright.PENANAP50c0LWGM0
“Ah…! Abang! Hmmph…” 10978Please respect copyright.PENANAJswbvowei3
Desahan ku terdesak keluar menandakan sakitku. Sakit yang datang secara tiba- tiba itu amat mengejutkan aku. 10978Please respect copyright.PENANAoOGFjyWyzX
Ah dalamnya~
Terasa kepala zakarnya mencecah dasarku, mencium- cium pintu rahimku. Abang Kamal memelukku seakan meresapi sakitku. Tangannya memaut tanganku ke atas lehernya untuk berpaut padanya. 10978Please respect copyright.PENANAVTI3QqanX7
Jiwaku menghangat dengan tindakannya.
Aku sambut simpatinya, memeluk lehernya dan merasakan pedih itu semakin hilang. 10978Please respect copyright.PENANAfTrS3Mnfat
Lama juga dia merendam zakarnya di dalam sehingga aku lebih selesa dan hilang sakit. Dadanya kemudian angkat, dengan tangannya memaut kedua- dua pahaku tepi dan menindihkan tangannya ke bawah membuatkan pahaku hampir ke katil. Dia mengangkat punggungnya dan zakarnya ikut sama. Aku perhatikan ada darah melumuri batangnya. Hatiku berasa ngilu melihatnya. 10978Please respect copyright.PENANAbeE09QfqWG
Itu darah dara aku. 10978Please respect copyright.PENANAlGMZoKlqEV
Hatiku sayu, terdetik sedikit sedih, merasa kehilangan.
ns3.16.130.230da2