893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqsVUB0tnV
Langkahku terus berjalan mengikuti dua orang yang berada tepat didepanku. Sembari memandangi setiap jengkal pelabuhan ini. Suasana yang sangat sangat ramai membuat langkahku semakin sulit. Dua orang di depanku terus berjalan tanpa lelah. Sedangkan diriku yang mungil tak berdaya ini, sungguhh… sungguhh… ingin, segera bersantai dengan segelas es kelapa muda. Hmm, segarnyaaa…893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVo5P4k3bn
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQX90OboM7D
"Via, ayo cepet!". Suara wanita cantik didepanku menyadarkan aku.
"Kita ini, di Jawa, pa?"
"Iyalah, sayang. Masak di Afrika?" Jawab seorang lelaki separuh baya yang tampan di depanku. Namun sama sekali tidak memperlambat langkah kakinya.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuU25qOHSo
Aku, Via, Lovya Aretha Yudianthoro. Aku adalah putri tunggal dari Galang Putra Yudianthoro dan Jihan Tsania. Kami bermaksud untuk kembali ke pulau Jawa, pulau asal mama dan papa. Karena papa mulai pekan ini mengurus perusahaannya yang terdapat di Jawa, sedangkan perusahaan yang ada di Sumatera telah beliau serahkan kepada adik kesayangannya. Sedangkan pulauku sendiri adalah Sumatera. Itulah alasannya aku tak mengenal satu centipun tanah ini.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXgVLD9atm
Melihat keduanya yang semakin mempercepat langkah kakinya, aku berusaha mengejar mereka. Sulit memang, dengan sebuah koper cokelat yang berisi banyak barang-barangku ditambah lagi heels yang cukup tinggi ini. Ya, aku memerlukannya karena tinggi badanku tak semampai gadis lain seumuranku. Walau umurku kini yang menginjak 17 tahun, tak jarang yang mengatakan bahwa aku masih cocok menjadi siswa SMP. Ghhrrr..... Namun tetap berfikir positif ajalah, dengan postur tubuh seperti inilah yang membuatku terlihat menggemaskan seperti kartun jepang yang biasanya menari dengan lagu "chiring chiring, chiriring...!." Aku tau hanyalah sebatas postur tubuh, sedangkam wajahku... made in Indonesia.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzv4TexCik
"Awww!!!"
Jeritanku memekik saat seorang lelaki menabrakku. Entah karena keteledoranku ataukah kenormalan matanya yang tak dapat melihat gadis sekecil diriku.
"Owhh.. maaf, mbak. Saya tidak sengaja."
Aku hanya menatapnya dingin. Dia langsung mengambil kopernya yang jatuh. Astaga! koperku juga terjatuh.
"Mbak baik-baik saja kan?", tanyanya dengan wajah terburu-buru. Aku mengangguk dengan wajah kesal.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3x3inDAWm
"Lain kali kalo jalan jangan lupa periksa dulu tu mata!"
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWVzHfpK9F
Ya Tuhan, bahkan dengan perkataanku yang cukup kasar tadi masih membuatnya tersenyum?? "Maaf ya mbak, sekali lagi. Saya permisi dulu." Dengan jejak senyuman yang masih terlihat dia membalikkan badan dan berlari meninggalkanku.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjMoHZFp9a
Kemudian aku mengambil koperku yang masih tergeletak dijalan. Aneh, koper ini terasa lebih ringan dari sebelumnya. Cokelat? Yaa, ini memang koperku. Tidak lagi jika koperku tercemplung ke selokan. Heheheh-gapenting banget- Ya Tuhan... dimana aku ini? Dua orang yang menjadi arahku telah menghilang ditelan massa.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NK3r2nq8X
Jangan, Via... please, jangan nangis disini!! Emmphh..... Oh tidak bisaa! Tetesan air mataku mengalir bagaikan bocah 5 tahun yang tersesat di pulau asing. Dasar cengeng! Biarlah! Memang aku cengeng!! Dan aku tak peduli!! Yang ku inginkan hanyalah cepat bertemu mama dan papa! Aku duduk di pojok bangku panjang sambil terisak. "Hiks... hikss...", tangisanku membuat diriku seakan sebuah pertunjukan topeng monyet di depan khalayak. Masa bodo!!
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRAQnfvGod
Betapa terjingkatnya aku ketika merasakan seseorang menarik dan memelukku erat. Aaaa!!!! Aku tak mau diculik! Aku kurus, pendek, kecil, hidup lagi gak mungkin laku kalo dijual!
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzUkXRTMve
“Via, sayaang..”
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHxlSkXujJ
"Mama!!! Huaaa!! Via takut...", aku mencengkeram pundaknya dan menangis tersedu-sedu. Masa bodo, masa onta banyak yang bilang aku bocah playgroup.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYQqGF83td
"Via, sayang... maafin mama dan papa ya, udah ninggalin kamu.", mama mengelus puncak kepalaku yang masih bergetar menahan isakan.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsm4cK95piG
"Iya, sayang.. maafin papa ya. Papa lupa kalau punya gadis kecil yang langkahnya cuma sejengkal", ujar papa yang baru saja mengambil koperku.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRgA9Y89JX
"Iya, pa.. Hm Apa?!!!". Papa terbahak melihat wajahku yang mungkin kini bagaikan pantat orangutan. "Aku mau balik ke Sumatera!", rengekku kesal.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0oh7pueME
"Ehh.. jangan ngambek seperti itu. Maafkan kami yaa. Lagipula, papa jamin belum sehari disini, kamu akan betah!", papa mengacak rambutku yang terikat rapi. “Mulai sekarang, kita bakal hidup di Jawa, kan? Pasti lama-kelamaan, kamu bakal betah. Apalagi, di Jawa banyak cowok ganteng. Ya walau gak ada yang bisa ngalahin gantengnya papamu ini. Hahaha!” papa terbahak dan sangat berbangga dengan dirinya sendiri. Cihh, papa gak pernah inget umur.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAqhXG2Hpc
"Hehehe, itung-itung usaha move on dari Heru, sayang?"
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IIPtAEfds
"Ihh! Kok Heru sih!" seketika teringat dengan lelaki itu. lelaki yang sangat terobsesi denganku. Wajah bulat nan dekil itu muncul di pikiranku. Ewh! Bukan, bukan karena wajahnya sebab aku membencinya. Tapi karena keobsesiannya yang di luar batas normal. Untung akhirnya aku tak akan lagi bertemu dengannya. Masih ingat, saat aku akan baru berangkat ke Jawa, dia memanggilku berkali-kali dan menangis seperti bayi. Merengek supaya aku mengurungkan niat untuk pindah rumah. Bahkan dia… ahh.. aku sungguh benci mengatakannya. Dia… haruskah aku jelaskan?? Hmm.. oke oke. Dia, dia merengek kepada orangtuanya untuk segera menikah denganku. Hah!! Wat de fun banget, kan?!
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQcOoiumTo
Cukup. Kita balik ke masa kini. Yang tadi sudah menjadi butiran sejarah hidupku.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGJZKIUi7t
Setelah beberapa menit perjalanan dengan taksi, kami berhenti disebuah rumah mewah yang asri.
Inikah rumah baruku?
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaDuzlvOf8
"Yes, sweety." Seakan papa tau apa yang sedang ada di fikiranku. Aku melangkah perlahan dan pasti, memandangi keindahan setiap sudut rumah ini dengan taman yang dipenuhi tanaman hijau. Benar kata papa, mungkin papa sengaja memilih rumah ini agar aku benar-benar betah di rumah ini.
“Papa bisa baca pikiran Via, ya? Hebat!”
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCej1DKsagh
“Eh! Kebiasaan! Itu tadi kamu nanya kenceng banget. Sampe-sampe Heru denger tuh di Sumatera.”
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7RRMxquz2
_-
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2E8mKHpfLK
----
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVqma9NXBy
Fiuhhh...
Aku merebahkan badanku diatas ranjang yang sangat nyaman.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BtQuDeY2a
'Tink tink...'
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYqPjaozNz
Ponselku berbunyi di sela keheningan. Aneh, siapa yang tahu nomor baruku ini? Sudah, mungkin orang nyasar. Jangan hiraukan… saatnya untuk beristirahat. Hmmm….
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6WyUkchFt
.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sP5JZyx07
.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95yPsQ64Yj
.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4YVAAu0XW
'Tink tink...'
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSEMJR5Rx3
Hmm..
.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOIoSF6o51
.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8RWkBfoHi
'Tink tink!!!!!'
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4jTtVQ0kO
HWAAHH!! Iya iya! Gua angkat!
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0N7HOvCPR
"Hallo! siapa?!" dengan susah payah aku harus berbicara. Padahal bentar lagi, bakal mimpi.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr35f98RmwZ
"Saya Raihan. Saya dapat nomor ini dari bungkus perdana yang ada di koper mbak. Sepertinya koper kita tertukar.."
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKe4aAbxqOP
"Hehh?” Seketika wajahnya terbesit dan aku segera menuju koper cokelat yang ku bawa tadi. Dan… benar, aku melihat kolor kuning mencolok yang belum pernah aku lihat seumur hidupku di dalam kper ini. Gak modis! “Ewh”
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkVURPbAyW
"Benar kan mbak? Tadi saya juga sempat terkejut melihat isinya." Aku bisa mendengar tawa kecilnya itu. Asem, mungkinkah dia sudah melihat kolor spongebob yang sengaja aku taruh di bagian atas? Oke, aku akui lebih gak modis dari kolor kuningnya.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjvghmgzQP
"Jangan bongkar-bongkar isinya! Kapan bisa ditukar?!!"
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeK4UqctOiH
"Secepatnya. Apa perlu saya ke rumah mbak?" Sepertinya itu penawaran yang menguntungkan.. Tapi apa dia gak keberatan?
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6sfbgjeMR
"Khemm... saya tidak akan merasa keberatan. Alamat mbak?"
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fmGH5MzSS
Sepertinya dia mulai bisa membaca fikiranku. Aku harus mewaspadainya -clingak clinguk dengan mata mlotot-
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjjRtyKxq4
"Nanti aku sms al…" eh belum selesai dengan perkataanku..
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4t4uwfn3u
"Oke.. terima kasih."
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdgTq2Iljv
'Tuut.. tuut..'- putus.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡap2d2c0sho
Ish! Gak sopan!!
Padahal aku.. ahh, sudahlah. Saat selesai makan malam, aku membantu mama mencuci piring di dapur. Papa juga ada di dapur. Sedang apa? Apalagi kalau masih mengobrak-abrik isi kulkas. Papa masih saja merasa lapar setelah makan besar tadi.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCAzZGOASV
"Pa, alamat rumah ini dimana?" Tanyaku yang tak berpengaruh menghentikan kunyahannya.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJkPgTYqiz
"Jalan Soetomo no.16." Papa masih serius dengan biskuit di tangannya. Tak menunggu waktu lama, setelah semua piring tercuci, aku menuju kamar dan meraih ponselku yang tergeletak di ranjang. Segera aku mengetik pesan kepada laki-laki kaku itu.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqu3y9qQrHn
Kepada: Hmm-893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQr49escSB
"Alamat rumahku jalan soepomo no. 16. Kapan kemari?"
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MDiBz2RYO
Tak berselamg lama..893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUyOSQROZc
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWSHyq4duU
Dari: Hmm-893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOb7y3KtELh
"Oke, 1 jam lagi saya sudah ada didepan gerbang rumah mbak."
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVV3RiZU8A
GILAAA!!! 1 jam lagi? Apa kata papa, kalau tahu soal cogan, eh Raihan itu?
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKlWyqj4Xr
Kepada: Hmm-893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6DYAbXVgH
"Serius? Malem ini? Besok napa?"
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7vGEFZFIV
Hanya sekitar semenitan..
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCZDu1JNhS
Dari:Hmm-893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFsHJMZcc2
"Saya membutuhkan sesuatu dalam koper itu. Saya sudah di jalan."
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXwCRkGqD0
Oke, dia serius. Aku kemudian menuju ruang keluarga di mana papa dan mama sudah asyik menonton tv dengan serius. Detakan jantungku tak bisa diajak kompromi. Dag dig dug derr... aku hanya bisa membisu merasakan detakan itu dengan menanti detik-detik kedatangannya. Maklum. Aku belum pernah sama sekali menerima tamu laki-laki. Kenapa aku jadi lebay gini??
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazXnkBgUHu
"Vi? Kamu kenapa sih? Tumben gak cerewet kalo nonton film." Tepukan mama yang mendarat di pundakku memecahkan lamunanku.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5p6b04DL9
"Emm.. gak ada apa-apa kok ma." Aku tersenyum dan mengalihkan pandangku kembali ke tv yang entah apa yang sedang ditayangkannya
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrQzM35J2X
----
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBvk19plre
Oke, ini sudah lebih dari satu jam.
Lebih tepatnya 90 menit. Dimana dia? Harusnya aku sudah sadar dia tak akan datang malam ini. Jadi untuk apa aku menantinya?
"Pa, ma.. Via tidur dulu ya.." aku bangkit dari tempat dudukku.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpgAjzJ6aa
"Ya, Sweety, night. Oh ya, besok mau temenin papa beli mobil baru?"
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewemGznUr0
"Mobil Via?!!" Sungguh mengharukan….
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQ51zSaqQ5
"Tentu saja.... tidak. Mobil untuk papalah. Kamu buat apa mobil? Naik motor aja belum sampek." Papa mengatakan kalimat terakhir dengan sedikit membungkam mulutnya. usaha bergumam yang cerdas!
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2KBi2WStr
Aku hanya mendesah kesal dan menuju ke kamar. Setelah mengganti kaosku dengan piyama hello kitty kesayanganku, aku merebahkan tubuhku di atas ranjang baruku. Sebentar lagi aku akan teridur, hanya hitungan beberapa menit.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxY007pjxJR
….
…
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVVWhJsIqv
Hmmhh..
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRUER3Msm6
"VIAA!!!"
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qWdNpsuGt
Omg apa lagi?! Teriakan dahsyat mama benar2 menghilangkan kenikmatan malamku!
"Apa sih, ma? Liat nih, mata Via udah hampir nutup!" Kesel banget dengan tindakan mama yang sekonyong-konyong memeluk tubuhku.
"Ada…… malaikat, Vi.. Mau ketemu kamu!" Mama menarik paksa tanganku yang sudah lemah itu. Apa yang dikatakan mama? Hahh...Malaikat? Lucu.
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIR7ZzvqamQ
Sebentar...
Malaikat?893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFECKREpy1
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUEUx1aXdq
Tampan?
Jangan bilang kalau…
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22TF0lWjId
893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tzVEehysQ
