845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxOXZa1HEz
Langkahku terus berjalan mengikuti dua orang yang berada tepat didepanku. Sembari memandangi setiap jengkal pelabuhan ini. Suasana yang sangat sangat ramai membuat langkahku semakin sulit. Dua orang di depanku terus berjalan tanpa lelah. Sedangkan diriku yang mungil tak berdaya ini, sungguhh… sungguhh… ingin, segera bersantai dengan segelas es kelapa muda. Hmm, segarnyaaa…845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzN2YsRyM7j
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWKDfJjdjY
"Via, ayo cepet!". Suara wanita cantik didepanku menyadarkan aku.
"Kita ini, di Jawa, pa?"
"Iyalah, sayang. Masak di Afrika?" Jawab seorang lelaki separuh baya yang tampan di depanku. Namun sama sekali tidak memperlambat langkah kakinya.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPEfQN9yTd
Aku, Via, Lovya Aretha Yudianthoro. Aku adalah putri tunggal dari Galang Putra Yudianthoro dan Jihan Tsania. Kami bermaksud untuk kembali ke pulau Jawa, pulau asal mama dan papa. Karena papa mulai pekan ini mengurus perusahaannya yang terdapat di Jawa, sedangkan perusahaan yang ada di Sumatera telah beliau serahkan kepada adik kesayangannya. Sedangkan pulauku sendiri adalah Sumatera. Itulah alasannya aku tak mengenal satu centipun tanah ini.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYZnogvVhz
Melihat keduanya yang semakin mempercepat langkah kakinya, aku berusaha mengejar mereka. Sulit memang, dengan sebuah koper cokelat yang berisi banyak barang-barangku ditambah lagi heels yang cukup tinggi ini. Ya, aku memerlukannya karena tinggi badanku tak semampai gadis lain seumuranku. Walau umurku kini yang menginjak 17 tahun, tak jarang yang mengatakan bahwa aku masih cocok menjadi siswa SMP. Ghhrrr..... Namun tetap berfikir positif ajalah, dengan postur tubuh seperti inilah yang membuatku terlihat menggemaskan seperti kartun jepang yang biasanya menari dengan lagu "chiring chiring, chiriring...!." Aku tau hanyalah sebatas postur tubuh, sedangkam wajahku... made in Indonesia.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQF4UHRBsVm
"Awww!!!"
Jeritanku memekik saat seorang lelaki menabrakku. Entah karena keteledoranku ataukah kenormalan matanya yang tak dapat melihat gadis sekecil diriku.
"Owhh.. maaf, mbak. Saya tidak sengaja."
Aku hanya menatapnya dingin. Dia langsung mengambil kopernya yang jatuh. Astaga! koperku juga terjatuh.
"Mbak baik-baik saja kan?", tanyanya dengan wajah terburu-buru. Aku mengangguk dengan wajah kesal.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CR4GD2FWs
"Lain kali kalo jalan jangan lupa periksa dulu tu mata!"
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyf0zAbI6EU
Ya Tuhan, bahkan dengan perkataanku yang cukup kasar tadi masih membuatnya tersenyum?? "Maaf ya mbak, sekali lagi. Saya permisi dulu." Dengan jejak senyuman yang masih terlihat dia membalikkan badan dan berlari meninggalkanku.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi3XSNLOzUs
Kemudian aku mengambil koperku yang masih tergeletak dijalan. Aneh, koper ini terasa lebih ringan dari sebelumnya. Cokelat? Yaa, ini memang koperku. Tidak lagi jika koperku tercemplung ke selokan. Heheheh-gapenting banget- Ya Tuhan... dimana aku ini? Dua orang yang menjadi arahku telah menghilang ditelan massa.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqpf1dQMex
Jangan, Via... please, jangan nangis disini!! Emmphh..... Oh tidak bisaa! Tetesan air mataku mengalir bagaikan bocah 5 tahun yang tersesat di pulau asing. Dasar cengeng! Biarlah! Memang aku cengeng!! Dan aku tak peduli!! Yang ku inginkan hanyalah cepat bertemu mama dan papa! Aku duduk di pojok bangku panjang sambil terisak. "Hiks... hikss...", tangisanku membuat diriku seakan sebuah pertunjukan topeng monyet di depan khalayak. Masa bodo!!
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NqXpoJymb
Betapa terjingkatnya aku ketika merasakan seseorang menarik dan memelukku erat. Aaaa!!!! Aku tak mau diculik! Aku kurus, pendek, kecil, hidup lagi gak mungkin laku kalo dijual!
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUwDwnKMFG
“Via, sayaang..”
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIe93Ln09A9
"Mama!!! Huaaa!! Via takut...", aku mencengkeram pundaknya dan menangis tersedu-sedu. Masa bodo, masa onta banyak yang bilang aku bocah playgroup.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIwacyz5qH
"Via, sayang... maafin mama dan papa ya, udah ninggalin kamu.", mama mengelus puncak kepalaku yang masih bergetar menahan isakan.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6HHNiuwmw
"Iya, sayang.. maafin papa ya. Papa lupa kalau punya gadis kecil yang langkahnya cuma sejengkal", ujar papa yang baru saja mengambil koperku.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VfNWXrhtM
"Iya, pa.. Hm Apa?!!!". Papa terbahak melihat wajahku yang mungkin kini bagaikan pantat orangutan. "Aku mau balik ke Sumatera!", rengekku kesal.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosVRxcNfKV
"Ehh.. jangan ngambek seperti itu. Maafkan kami yaa. Lagipula, papa jamin belum sehari disini, kamu akan betah!", papa mengacak rambutku yang terikat rapi. “Mulai sekarang, kita bakal hidup di Jawa, kan? Pasti lama-kelamaan, kamu bakal betah. Apalagi, di Jawa banyak cowok ganteng. Ya walau gak ada yang bisa ngalahin gantengnya papamu ini. Hahaha!” papa terbahak dan sangat berbangga dengan dirinya sendiri. Cihh, papa gak pernah inget umur.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0GBFk7fk8
"Hehehe, itung-itung usaha move on dari Heru, sayang?"
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXI147sexc
"Ihh! Kok Heru sih!" seketika teringat dengan lelaki itu. lelaki yang sangat terobsesi denganku. Wajah bulat nan dekil itu muncul di pikiranku. Ewh! Bukan, bukan karena wajahnya sebab aku membencinya. Tapi karena keobsesiannya yang di luar batas normal. Untung akhirnya aku tak akan lagi bertemu dengannya. Masih ingat, saat aku akan baru berangkat ke Jawa, dia memanggilku berkali-kali dan menangis seperti bayi. Merengek supaya aku mengurungkan niat untuk pindah rumah. Bahkan dia… ahh.. aku sungguh benci mengatakannya. Dia… haruskah aku jelaskan?? Hmm.. oke oke. Dia, dia merengek kepada orangtuanya untuk segera menikah denganku. Hah!! Wat de fun banget, kan?!
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2xeMjEoBW
Cukup. Kita balik ke masa kini. Yang tadi sudah menjadi butiran sejarah hidupku.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpG4PtiZTcC
Setelah beberapa menit perjalanan dengan taksi, kami berhenti disebuah rumah mewah yang asri.
Inikah rumah baruku?
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNn2PpaVqd
"Yes, sweety." Seakan papa tau apa yang sedang ada di fikiranku. Aku melangkah perlahan dan pasti, memandangi keindahan setiap sudut rumah ini dengan taman yang dipenuhi tanaman hijau. Benar kata papa, mungkin papa sengaja memilih rumah ini agar aku benar-benar betah di rumah ini.
“Papa bisa baca pikiran Via, ya? Hebat!”
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1UkYGiIrv
“Eh! Kebiasaan! Itu tadi kamu nanya kenceng banget. Sampe-sampe Heru denger tuh di Sumatera.”
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKYtZKxj8Y
_-
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87KLi89835
----
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMDGPwqX8d
Fiuhhh...
Aku merebahkan badanku diatas ranjang yang sangat nyaman.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqZASTPkia
'Tink tink...'
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQmeFpFxJf
Ponselku berbunyi di sela keheningan. Aneh, siapa yang tahu nomor baruku ini? Sudah, mungkin orang nyasar. Jangan hiraukan… saatnya untuk beristirahat. Hmmm….
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPv9dhHWAK7
.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTgIAtI0mF
.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2kx7awdeS
.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAGnn0itRA
'Tink tink...'
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWEZrmYnse
Hmm..
.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEzhdgcWRr
.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5viRR9hOl4
'Tink tink!!!!!'
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWuPuE6CRb
HWAAHH!! Iya iya! Gua angkat!
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJnCIMyN7y
"Hallo! siapa?!" dengan susah payah aku harus berbicara. Padahal bentar lagi, bakal mimpi.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgu6wUAF54
"Saya Raihan. Saya dapat nomor ini dari bungkus perdana yang ada di koper mbak. Sepertinya koper kita tertukar.."
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96yQJqVDR0
"Hehh?” Seketika wajahnya terbesit dan aku segera menuju koper cokelat yang ku bawa tadi. Dan… benar, aku melihat kolor kuning mencolok yang belum pernah aku lihat seumur hidupku di dalam kper ini. Gak modis! “Ewh”
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIDH3F1rWg
"Benar kan mbak? Tadi saya juga sempat terkejut melihat isinya." Aku bisa mendengar tawa kecilnya itu. Asem, mungkinkah dia sudah melihat kolor spongebob yang sengaja aku taruh di bagian atas? Oke, aku akui lebih gak modis dari kolor kuningnya.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWAV2g38AU
"Jangan bongkar-bongkar isinya! Kapan bisa ditukar?!!"
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlSNVBeudS
"Secepatnya. Apa perlu saya ke rumah mbak?" Sepertinya itu penawaran yang menguntungkan.. Tapi apa dia gak keberatan?
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEduamicec
"Khemm... saya tidak akan merasa keberatan. Alamat mbak?"
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8a0u8ajJQ
Sepertinya dia mulai bisa membaca fikiranku. Aku harus mewaspadainya -clingak clinguk dengan mata mlotot-
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQNfDlR88K
"Nanti aku sms al…" eh belum selesai dengan perkataanku..
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5Gf6Ymkdc
"Oke.. terima kasih."
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rGOx7s7ra
'Tuut.. tuut..'- putus.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFalRM69Nw
Ish! Gak sopan!!
Padahal aku.. ahh, sudahlah. Saat selesai makan malam, aku membantu mama mencuci piring di dapur. Papa juga ada di dapur. Sedang apa? Apalagi kalau masih mengobrak-abrik isi kulkas. Papa masih saja merasa lapar setelah makan besar tadi.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzsgNqy8YE
"Pa, alamat rumah ini dimana?" Tanyaku yang tak berpengaruh menghentikan kunyahannya.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbMnvprpu2
"Jalan Soetomo no.16." Papa masih serius dengan biskuit di tangannya. Tak menunggu waktu lama, setelah semua piring tercuci, aku menuju kamar dan meraih ponselku yang tergeletak di ranjang. Segera aku mengetik pesan kepada laki-laki kaku itu.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rWPCXQI6Z
Kepada: Hmm-845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp7H4M7N0lx
"Alamat rumahku jalan soepomo no. 16. Kapan kemari?"
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRONSxWSY9
Tak berselamg lama..845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DNSi2kTbi
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAKihNJ8Ni
Dari: Hmm-845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0Eh33Mhx0
"Oke, 1 jam lagi saya sudah ada didepan gerbang rumah mbak."
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyn7qDkhkI
GILAAA!!! 1 jam lagi? Apa kata papa, kalau tahu soal cogan, eh Raihan itu?
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncCCryWoPt
Kepada: Hmm-845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJYsPEfMpd
"Serius? Malem ini? Besok napa?"
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5Qt5UAPO2
Hanya sekitar semenitan..
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AH1cvO1t5
Dari:Hmm-845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakKaJH2ONC
"Saya membutuhkan sesuatu dalam koper itu. Saya sudah di jalan."
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvf2KwyhIS
Oke, dia serius. Aku kemudian menuju ruang keluarga di mana papa dan mama sudah asyik menonton tv dengan serius. Detakan jantungku tak bisa diajak kompromi. Dag dig dug derr... aku hanya bisa membisu merasakan detakan itu dengan menanti detik-detik kedatangannya. Maklum. Aku belum pernah sama sekali menerima tamu laki-laki. Kenapa aku jadi lebay gini??
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KdgDYKkcM
"Vi? Kamu kenapa sih? Tumben gak cerewet kalo nonton film." Tepukan mama yang mendarat di pundakku memecahkan lamunanku.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUze4PmRio
"Emm.. gak ada apa-apa kok ma." Aku tersenyum dan mengalihkan pandangku kembali ke tv yang entah apa yang sedang ditayangkannya
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQixUfmeaM
----
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVSMFF7dlv
Oke, ini sudah lebih dari satu jam.
Lebih tepatnya 90 menit. Dimana dia? Harusnya aku sudah sadar dia tak akan datang malam ini. Jadi untuk apa aku menantinya?
"Pa, ma.. Via tidur dulu ya.." aku bangkit dari tempat dudukku.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBILxj2iogL
"Ya, Sweety, night. Oh ya, besok mau temenin papa beli mobil baru?"
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhe94TwoF7
"Mobil Via?!!" Sungguh mengharukan….
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MzmmGsgsX
"Tentu saja.... tidak. Mobil untuk papalah. Kamu buat apa mobil? Naik motor aja belum sampek." Papa mengatakan kalimat terakhir dengan sedikit membungkam mulutnya. usaha bergumam yang cerdas!
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWNH4I1T0x
Aku hanya mendesah kesal dan menuju ke kamar. Setelah mengganti kaosku dengan piyama hello kitty kesayanganku, aku merebahkan tubuhku di atas ranjang baruku. Sebentar lagi aku akan teridur, hanya hitungan beberapa menit.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VzimCJHMb
….
…
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTryq1oLJ2S
Hmmhh..
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqSe6AvJyB
"VIAA!!!"
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjVqbyTqrD
Omg apa lagi?! Teriakan dahsyat mama benar2 menghilangkan kenikmatan malamku!
"Apa sih, ma? Liat nih, mata Via udah hampir nutup!" Kesel banget dengan tindakan mama yang sekonyong-konyong memeluk tubuhku.
"Ada…… malaikat, Vi.. Mau ketemu kamu!" Mama menarik paksa tanganku yang sudah lemah itu. Apa yang dikatakan mama? Hahh...Malaikat? Lucu.
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJxUioBGzj
Sebentar...
Malaikat?845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRnGxzxb8Z
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZnIiwpfnF
Tampan?
Jangan bilang kalau…
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgQESodo6o
845Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmbKQV0wWP
