×

Penana
US
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
campaign Request update 0
Report this story
KETUA OSIS
G
9.2K
6
1
2.1K
0


swap_vert
#1
KETUA OSIS
1 Like
839 Reads
0 Comments

Suatu pagi di sebuah Sekolah Negeri ternama terlihat sibuknya aktivitas di sekolah. Semua murid baru saja 
datang untuk menimba ilmu disekolah mereka, tak terkecuali dia. Ia adalah Natasya sang ketua 
OSIS sekaligus siswa berpengaruh sepanjang sejarah sekolah SMA Negeri 18
Bagaimana tidak semenjak ia menjadi ketua OSIS banyak sekali event – event besar yang diadakan di 
sekolah. Mulai dari konser musik dengan artis papan atas hingga menjadikan sekolah sebagai tuan 
rumah pada suatu kompetisi bagi sekolah elit lainnya di kota. Selain itu fasilitas kegiatan ekstrakurikuler 
di sekolahnya juga diperbaiki semua karena hasil jerih payahnya. Namun itulah yang terlihat di 
depannya saja, kisah gelap di balik itu semua ada di dalam cerita ini.
Natasya setelah turun dari mobilnya tidak langsung menuju ke kelas tetapi langsung ke ruang kerja OSIS 
dimana sudah ada sekitar 20 anggota yang menjadi tim suksesnya. Jangan membayangkan 
ruangannya hanya berukuran 4 X 4. Ruangan OSIS Natasya sungguh luas dan didalamnya sudah ada 
beberapa fasilitas seperti meja bundar seperti dalam konfrensi serta proyektor yang siap digunakan untuk 
membahas kegiatan – kegiatan yang dilakukan, bahkan tak ketinggalan AC di dalamnya. Pagi itu mereka 
langsung membahas mengenai kegiatan acara yang akan diadakan bulan ini dan bulan –bulan 
berikutnya. Natasya benar – benar seorang Dewi yang turun dari khayangan dan telah mengantarkan 
sekolah itu menjadi sekolah yang terpandang.
Selain itu keindahannya sangat luar biasa sangat sulit untuk digambarkan dengan kata – kata, 
namun bisa dijelaskan secara sederhana. Wajahnya sangat cantik dan imut. Rambutnya panjang terurai 
dan hitam lurus terawat. Bodynya begitu indah seperti telah diciptakan oleh Tuhan dengan proporsional. 
Payudara yang montok namun diimbangi dengan pinggulnya yang juga semok sehingga bila diliha dari 
belakang tubuhnya seperti biola yang sangat indah dipandang. Apalagi seragam sekolahnya sangatlah 
ketat sehingga payudarnya terlihat menonjol serta rokabu – abunya yang pendek kira – kira 15cm diatas 
lutut dan juga ketat sehingga pinggulnya terlihat semok.
Tak kaos kaki panjang yang menutupi betisnya dan sepatu kets. Maka jangan pernah 
berhayal untuk menjadi pacarnya karena semua tidak ada yang berhasil menembaknya, bahkan pdkt 
melakukannya sangatlah mustahil. Bagaimana tidak, dia anak – anak disekolahnya itu hanyalah anak 
biasa yang tidak memiliki daya tariknya. Setiap ada yang mau mengajaknya berkenalan selalu tidak 
dihiraukannya. Tetapi Natasya lebih tertarik dengan pria yang lebih tua dari dirinya. Hingga suatu saat 
ada seorang anak yang sangat cupu bernama Brian. Ia ingin sekali bisa berdekatan dengan Natasya. 
Brian adalah lelaki yang cupu dari kacamata tebal yang ia gunakan, rambut yang terlalu rapi dan bajunya 
yang dimasukkan ke dalam celana. Ia mencoba beberapa cara PDKT mulai dari via pesan singkat, chatting, 
media sosial namun tak satupun yang dibaca oleh Natasya. Ia juga berusaha menelpon Natasya.
“hallo, ini Natasya ya” sapa Brian lewat telepon
“iya, dengan siapa yah” Jawab Natasya dengan suara yang lembut seolah nyanyian dari surga
“mmmm…. Gue Brian….” Brian mejawab dengan terbata – bata karena gugup
"hah, Brian siapa ya? Gue gak punya temen yang namanya Brian" Ujar Natasya dengan nada yang ketus 
kali ini
"mmmm… jadi gue pengen kenal…." Kata Brian lagi dengan tegang
Belum sempat melanjutkan kata-katanya Natasya menjawab “ Sorry ya, gue gak ada waktu buat 
“tut…tut…tut..” suara telepon terputus
Hati Brian hancur karena baru awalnya saja sudah sulit seperti ini, tetapi ia masih tidak menyerah dia 
akan melanjutkkannya besok lagi.
Paginya Brian menunggu sesorang di sebuah parkiran mobil. Ternyata ia menunggu Natasya 
di parkiran eksklusif khusus untuk Natasya. Langsung saja ada sebuah mobil sedan sport menuju ke 
arah parkiran tersebut dengan kencangnya. Saat Natasya keluar dari mobil langsung saja Brian 
menghampirinya
“Nat, gue Brian yang tadi malam telpon kamu” Kata Brian agak gugup
“mmm, ada apa Brian”Natasya mulai menanggapinya dengan posisi bersandar di mobil sambil 
menyilangkan tangan ke dada.
“gue pengen kasih ini ke kamu” Brian memberikan sepucuk bunga untuknya
“wow, terima kasih Brian” Natasya pura –pura menerima bunga itu dan menciumnya
“iya sama – sama” Kata Brian lagi dengan terbata – bata
“oke gue mau ke kelas” Kata Natasya sementara langsung. meninggalkan tempat itu
“Yesss” Brian sangat senang sekali akhirnya bunga itu diterima oleh Natasya
Brian tidak tahu bahwa sebenarnya Natasya sama sekali tidak tertarik padanya. Bunga yang ia terima 
dari Brian langsung ia melempar ke tempat sampah tanpa memikirkan perasaan yang tulus yang diberikan 
oleh anak yang memang tidak ganteng itu. Tetapi disisi lain Brian sangat senang dan mengatakan 
kepada semua teman satu kelas. Temannya hanya tersenyum sedikt untuk menghiburnya karena mereka 
sudah tahu bahwa bunga itu pasti dibuang. Tidak dengan sahabatnya Sandy yang menangapinya 
dengan serius dan merasa sangat senang.
Sandylah yang selama ini memberikan semangat kepada sahabatnya itu untuk mendekati Natasya.
“Hiks, berhasil, semuanya karena elo Sob” Ujar Brian sambil memuji sahabatnya itu
“oh ya, begitu dong itu baru temen gue, terusin Bro jangan nyerah” kata Sandy yang masih memberi 
semangat kepada sahabatnya itu.
“eh ada apaan nih” Gery datang salah satu sahabat
“gini Ger, gue abis kasih bunga ke Natasya, dan doi terima bunga gue” ujar Brian dengan wajah yang 
berbunga – bunga
“hah,serius lo,selamat deh buat lo” Gery pun sahabat akrabnya juga memberikan selamat padanya
sahabat ketiga itu sangat bahagia dengan hal itu dan merayakannya bersama.Sepulang sekolah Sandy 
lewat di depan kelas Natasya dan mau membuang sampah mereka. Dia kaget ada bunga mawar merah di 
dalamnya. Lalu ia langsung menghampiri sahabatnya Gery.
“Hiks, sini gue kasih tahu” ujar Sandy
“apaan?” Tanya Gery
“nih lihat” Sandymenunjukkan bunga itu
“loh tuh bunga kan….” Gery
“stttt…kita kagak usah kasih tau Brian” kata Sandy
“mmm, oke gue ngerti” jawab Gery
“Oi, Sob kalian ngapain, ayok pulang” tiba – tiba Brian datang
Sandy langsung memasukkan bunga itu ke tasnya agar tidak melukai hati sahabatnya itu. “ayo deh kita 
cabut” Sandymengajak
“oke” jawab mereka serentak
Saat mereka pulang dan Brian sudah tidak ada, Sandy dan Gery mulai masalah ini.
“dasar tuh cewek, gue gak terimas sahabat gue dilecehin” ujar Sandy sambil mengungkapkan bunga itu dengan 
penuh mengecewakan
“hmmm, ya mau gimana lagi sob, Natasya emang orangnya kayak gitu, tapi gue bener – bener gak habis 
pikir” Gery mengungkapkan kekesalannya “ya udah, yang penting besok kita nasehatin aja sahabat 
kita itu” Kata Sandy juga mencoba memberikan
“Yoi Sob” Gery mengiyakan
berikutnya Brian ingin menemui Natasya di ruang OSIS. Saat ia di dekat ruangan ia mendengar 
percakapan antara Natasya dengan teman – temannya.
“eh, Nat denger – denger lo dapet bunga dari anak cupu siapa tuh namanya” kata teman Natasya
“oh, kalo iya emang kenapa?” Natasya menjawab seolah tidak peduli
“ya gak papa sih, tapi kayaknya tuh cowok seneng banget waktu bunganya lo terima” kata teman Natasya
“bodo, emang gue pikirin” Natasya menjawabnya dengan enteng
“hahaha, elo memang suka bikin sensasi Nat, gue kira lo mau sama tuh cowok” kata temannya seolah 
meledek Natasya
“cih najis gue, masak gue mau sama cowok yang tampangnya kayak cecurut begitu” kata Natasya menjelek 
– jelekkan Brian
Sontak menjadi penuh tawa dari teman – teman Natasya. Brian yang mendengarnya langsung 
pergi meninggalkan tempat itu karena tidak mau ia terlalu banyak menerima sakit hati. Begitulah sosok 
asli Natasya di balik kegemilangannya dalam memimpin Organisasi Intra Sekolah. Tetapi Tuhan maha 
tahu dan akan segera membalas tindakannya. Suatu saat OSIS akan mengadakan event yang 
spektakuler sehingga membutuhkan dana yang cukup besar untuk itu. Semua anggota OSIS sangat 
kebingungan ternyata anggaran untuk mengadakan acara tersebut sangatlah besar, tetapi Natasya dengan 
mudahnya berkata
“cuman duit segitu doang, ntar kita pasti dapet” dia menenangkan anak buahnya
“serius lo Nat, ini bisa sampe seratus juta lo” kata
“udah sini proposalnya ntar gue ajuin ke kepala sekolah” kata Natasya
“oke Nat, kalo elo pasti bisa di andalin” kata mereka memberikan
sebenarnya ada sesuatu di balik itu semua,hal ini akan pada awal –awal Natasya menjadi 
ketua OSIS. Saat itu Ia mengadakan kegiatan di sekolah, dan mengajukan proposal angaran kepada Pak 
Sasongko selaku Kepala Sekolah.
“izin pak” sapa Natasya diluar pintu
“iya, silahkan masuk, ada yang bisa bapak bantu?” ujar Pak Sasongko
“jadi begini, kami dari OSIS akan mengadakan kegiatan sebagai berikut” ujar Natasya sambil 
mengajukan proposal
“hmmm, coba bapak lihat proposalnya dulu”
“iya,ini Pak” Katanya sambil menyerahkan proposal itu
Setelah beberapa kali Pak Sasongko membuka buka halaman ia sampai pada anggaran,lalu dia 
menutupnya kembali.
“wah, maaf nak, angaran di Proposal kamu terlalu besar jadi kami tidak bisa memenuhinya” Pak 
Sasongko menolak
“menurut kami anggaran seperti itu tentunya Sekolah yang elit inii bisa memenuhinya Pak” Ujar Natasya 
Setelah mereka saling berunding Pak Sasongko mengatakan, baiklah kalau begitu nanti 
sepulang sekolah datang ke rumah bapak saya, nanti akan membeku lagi.
“hah, sunguh, baik Pak nanti saya akan kesana” Natasya sangat senang mendengar Segalanya
“iya, tapi kamu harus datang sendirian ya” Kata Pak Sasongko
“mmm, Baik Pak, terima kasih” Ujara Natasya yang masih sempat bingung
Sepulang sekolah Natasyaana langsung menuju rumah Pak Sasongko untuk mendapatkan perstujuan 
anggaran proposal itu.
Pak Sasongko “oh kamu Natasya, silahkan masuk” Pak Sasongko membukakan pintu
Natasya langsung masuk dan melihat rumah Pak Sasongko yang ternyata tidak ada penghuninya sama 
sekali. Dan di rumah itu hanya ada mereka berdua saja. Natasya langsung duduk di sofa, namun dia tidak 
menutupi pahanya sehingga menjadi pemandangan bagus buat Pak Sasongko yang sudah lama 
menginginkan hal itu. Pak Sasongko sudah lama menduda karena bercerai dengan istrinya dan anak –
anaknya pun dibawa oleh istrinya juga.
“jadi bagaimana anggarannya Pak” Natasyaana membuka pembicaraan
“jadi begini Natasya, bapak akan menerima lamaran kamu, asalkan” kata Pak Sasongko sambil 
memandangi tubuh indah Natasya
“asalkan kamu mau bapak” kata pak Sasongko sambil langsung merangkul tubuh Natasya
“tidak Pak, tolong lepaskan saya” Natasya berusaha melepaskan rangkulan tangan Pak Sasongko
“ayo dong Natasya, bapak pasti akan memberikan dana berapapun buat kamu asal kamu mau” ujar Pak 
Sasongko dengan Natasya
“mmm,tapi Pak saya mohon jangan…..mmmmmhhh” Natasya mencoba bernegosisasi dalam posisi 
seperti itu namun terlambat tawaran sudah dicium oleh Pak Sasongko.
“sudahlah Natasya, bapak hanya minta hal ini saja, kamu pasti tidak mau kan acara ini berakhir” ujar Pak 
Sasongko merayunya lagi @cersex666
Natasya akhirnya mau melakukan hubungan seks dengan pria paruh baya itu. Apalagi ternyata Natasya 
tampak menikmatinya karena penis Pak Sasongko sangat besar dan membuatnya ketagihan.
“ah ah ah ah” Natasya mendesah seolah menikmati persetubuhan itu
“bagaimana, Natasya, akhirnya kamu menikmati juga kan” ujar Pak Sasongko menghibur Natasya
Natasya hanya mengangguk saja karena ternyata dia sangat menyukai hubungan seks dengan pria yang 
lebih tua darinya.
Itulah awal cerita mengapa kegiatannya selalu berhasil, karena ia selalu bisa melayani nafsu Kepala 
Sekolahnya,sehingga anggaran biaya berapapun selalu disetujui oleh sekolah. Kini ia harus menepati 
janjinya pada teman – temannya untuk memenuhi anggaran yang ada di proposalnya. Seperti biasa ia 
langsung menuju ke ruang Kepala Sekolah. Pak Sasongko langsungmempersilahkannya masuk.
Hari itu adalah hari sabtu, sehingga seragam sekolah Natasya berbeda dari hari biasanya. Ia 
mengenakan kemeja putih dan rok putih bermotif kotak – kotak yang sangat pendek hingga 20 cm di atas 
lutut dan dasi panjang dengan motif sama. Pada hari itu ia tidak menguraikan rambutnya, tetapi mengikat 
rambutnya ke belakang sehingga memudahkan rencana untuk memperoleh anggaran.
“Baik Natasya kamu pasti tahu kan apa yang harus kamu lakukan” kata Pak Sasongko
“hehe, iya donk Pak” Natasya mengiyakannya
Langsung saja ia membuka kancing bajunya dan melepaskan rok putih kotak –kotaknya. Melihat hal itu 
Pak Sasongko langsung mendekapnya dan memelintir payudara siswi kesayangannya itu.
“mmmhhh aaaaaaahh” Natasya merasakan pijahan dan piliran di payudaranya.
Setelah beberapa lama Natasyaa disuruh untuk menghisap penis Pak Sasongko. Natasya yang sudah 
terbiasa, menghisap penis orang tua itu dengan sangat lahapnya.
“sluuup,, mmh sluuup“ Natasya erus menggerak gerakkan kepalana
“aaaahhhh, hisapan kamu semakin bagus saja Natasya” puji Pak Sasongko
Setelah dihisap kini gantian Pak Sasongko membuat Natasya berorgasme. Ia menyuruh siswinya itu 
duduk di sofa yang ada di kantornya itu. Sambil terus mengobok – obok vagina Natasya.
“aaaah aaaah ya Bapak aaaaahh” Natasya sangat menikmatinya dan sambil menyandarkan tubuhnya di 
sofa sambil merem – merem seolah tak terbayangkan kenikmatannyaSetelah selesai mengeluarkan 
cairan orgasme, Ia disuruh menungging dan memegang di atas meja.
Langsung saja penis pak Sasongko menghujam vagina yang sudah siap itu. Vagiana Natasya, seolah 
sudah sangat panas dan sudah banyak mengeluarkan cairan orgasme sehingga saat disetubuhi kepala 
sekolahnya sampai mengelurkan suara. Hampir setengah jam, dan bel istirahat pun telah terlewat, 
akhirnya Pak Sasongkko juga sudah mencapai batas langsung mengeluarkan spermanya ke dalam 
vagina Natasya.ia pun sudah tidak takut kalau hamil karena ia sudah tahu celah yang tepat waktu 
kehamilannya serta ia juga mempunyai obat yang bisa menghentikan pertumbuhan embrio. Setelah itu 
akhirnya ia masih ngos –ngosan tapi dari ekspresi wajahnya ia sangat senang sekali. Lalu Pak 
Sasongko tanpa pikir panjang langsung menandatangani proposal itu. Setelah itu ia keluar ruangan dan 
memberitahukan kepada teman – temannya bahwa acara yang diadakan pasti akan sukses.
Natasya dan Pak Sasongko sepertinya tidak mengetahui bahwa dari tadi mereka telah diintip oleh siswa 
lainya yang kebetulan lewat. Mereka mendengar suara aneh, langsung saja mereka curiga. Semua 
ruangan sudah tertutup akhirnya mereka mencari cara, dan hasilnya adalah kedalaman yang masih terbuka. 
Mereka akhirnya bisa melihat aksi skandal itu, seolah-olah sedang menonton video porno secara live. Tak 
ketinggalan mereka memecahkan kejadian tersebut dengan ponsel mereka. Anak – anak yang memegoki 
hal itu adalah Sandy, Gery dan Brian. Setelah berhasil merekam skandal itu yang membingungkan mereka, kali ini 
mereka mengajak teman – teman lainnya yang hatinya pernah tersakiti oleh Natasya, dan akhirnya 
sepakat untuk memberikan serangan belasan kepada gadis yang sombong itu. Sepulang sekolah salah satu anak menuju ruang OSIS, anak itu adalah Sandy. Di ruangan itu sudah ada Natasya yang sedang 
mengetik sesuatu di buku catatannya dan kegembiraan ia sedang sendirian.
“izin, gue boleh masuk gak” Sandy menyapa mereka
“eh, siapa lo, emang ada apaan” kata Natasya
“gue mau ngomong bentar sama lo Nat” ujar Sandy dengan mata yang tajam karena yakin ia berani 
melawan
“emang lo mau ngomongin apaan” Natasya menjawabnya dengan nada yang sedikit cuek
“gue mau ngomong soal, antara Lo sama Kepsek” ujar Sandymasih berbasa – basi
“gue gak ngerti apa yangelo omongin” Natasya masih mencoba pura – pura
“oh jadi, gimana kalo gue buktiin aja sendiri” kata Sandy sambil menunjukkan video di handphonenya
“hah, tidaaaak, gak mungkin, elo!!!” Natasya sangat terkejut melihat video itu.
“hmm gimana, lo pasti suka kan kalo semua orang tau, ternyata elo bisa dapet anggaran proposal dari 
“brengsek lo, pliss jangan sebarin tuh video” Natasya mulai merengak
“udah gini aja, kamu menyelesaikan tugas kamu dulu, setelah itu gue tunggu elo diruang kelas gue, di XI IPS 
3” sambil memberikan penawaran
“emang mau ngapain..udah lo ntar bakal tau sendiri” Sandy membuat penasaran
Setelah selesai dengan tugasnya Natasya langsung memimpin ruangan dan memakai 
tasnya sehinga nanti dia bisa langsung pulang. Ia langsung menuju ke kelas yang dimaksud Sandy. 
Ruang kelas itu terlihat sudah tutup tapi dia langsung membukanya. Sunguh sangat kaget ternyata di  kelas itu sudah banyak anak yang datang
. Bahkan salah satu di antara mereka telah memutar video di  notebook mereka
. Sandy “gue kagak terima, cepat serahin video itu atau…” Natasya mencoba menyerang mereka “ atau apa,emang apa yang bisa lo lakuin, gue bakal sebarin tuh video ke semua anak” Gerry mengancam  balik “mmm, pliss jangan lakui itu, gue mau bayar berapapun ke kalian” ia mulai memelas “hahahahahah”semua anak di ruangan itu mulai tertawa Natasya hanya mendengarkan mendengartertawaan itu. Tiba – tiba ada seorang anak langsung mendekap di  belakangnya dan jantungnya –meras payudara Natasya. “aaaaaahhhh, lepasin gue” Natasya berteriak “Natasya, saat ini kita kagak butuh duit lo, kita cuman mau body lo aja” ujar anak yang memegang tubuh  Natasya dan masih meremas – remas payudaranya. “aaaaaah, elo kan?” Natasya kenal dengan anak itu “iya gue,Ricky yang pernah elo tolak, padahal waktu PDKT udah nurutin semua kemauan lo” ujar Ricky  mengingatkan masa lalunya Natasya hanya mengenang dan merasa menyesal atas perbuatannya.

















“Natasya, semua cowok disini adalah anak –anak yang udah lo mainin perasaannya, termasuk Brian 
sahabat gue” kata Sandy
“enggak, gue gak punya maksud…….aaaaahhh” Natasya mencoba mengelak tapi kini Ricky malah 
memelintir puting susunya.
“udah diem lo dasar perek” Ricky mengumpat
“ lo inget, gue juga pernah lo mainin” ujar salah satu anak
“enggaak plisss, gue minta maaf” ia mulai memelas
“udah terlambat pecun” ujar anak itu sambil langsung meraih biir Natasya dan mencumbunya
“mmmmmmmmmhhhhhhh” suara Natasya saat dicumbu
“gue pengen tau memek lo udah basah ato belum” ujar anak itu melibatkan tanganya ke dalam 
rok Natasya
“enggaaaaak lepasin gue, dasar brengsek kalian, gue bakal aduin lo pada ke Pak Sasongko” Natasya 
mulai kesal
“hahahahah” mereka kembali tertawa kali ini lebih terkekeh –kekeh
“Natasya… Natasya, jadi lo mau minta tolong sama Pak Kepsek ya, lihat orangnya ada di belakang” ujar 
Gery sambil menunjuk ke belakang
Natasya terkejut karena ternyata satu – selain orang yang bisa membantunya juga ada di sana.
“bapak, tolong Natasya Pak” Natasya memohon
“mmm maaf Natasya, jika video itu sampai tersebar, maka saya bisa dipecat, Bapak tidak bisa membantu 
kamu” ujar Pak Sasongko yang juga ketakutan
“udah lo udah kagak punya pilihan, sekarang lo harus nurutin apa kata kita, kalo nggak abis riwayat lo” 
ancam Ricky masih meremas remas ayu dara Natasya
Setelah cukup cukup lama akhirnya Natasya mengiyakan.
“oke, gue ngerti lepasin gue” Natasya menghiyakan dan melepaskan diri dari dekapan Ricky
“awas lo, kalo coba –coba lari” kata Gery mengancam
“gue gak bakal lari, sekarang apa mau kalian” Tanya Natasya
“tenang kita kagak bakal apa-apain lo kok, kita cuman mau, lo cium semua cowok disini termasuk pak 
Sasongko” kata Sandy memberikan perintah
sesaat Natasya memandang semua anak dan ternyata ada sembilan orang dan salah satunya adalah 
Pak Sasongko
“ iya terserah apa elo, asal jangan sebarin tuh video” Ia mulai memelas dan diam berdiri menunggu untuk 
“hahahahahah” mereka tertawa lagi
“Natasya yang cantik, bukan kita yang akan cium elo, tapi elo yang harus samperin kita satu persatu” ujar 
Sandy sambil tersenyum licik
Natasya benar –benar terkejut karena ia harus memberikan bibir indahnya untuk diciumi laki – laki 
cabul. Iya pun menyanggupinya dan menuju ke salah satu anak yaitu Ricky dulu.
“ayo sini manis” Ricky menggodanya.
Natasya yang sedikit takut mulai mengarahkan kearah Rciky dan percumbuan pun terjadi
“mmmmmmhhhhh” suara cumbuan Natasya
“haahh, bagus sekarang ke yang lain” Suruh Ricky
Natasya langsung menuju ke anak yang lain yang juga anak yang pernah dia mainkan 
perasaannya.sekali lagi ia mencumbunya.
“gimana enak mana, ciuman gue ato Ricky” tanya anak itu
Natasya tidak menjawabnya karena pertanyaan itu relatif “ayo cepet jawab” paksa anak itu
“ciuman elo” ia menjawab lirih
“apaaa, masak ciuman gue kurang sih” Ricky memprotes dan langsung meraih bibir Merrian lagi
“mmmmmmmmmhhhhh” teriaknya saat dicumbu kali ini lebih lama cumbuannya
“hah… sekarang enak mana?” tanya Ricky
“plissss, jangan mainin gue” kini Natasyamulai menangis karena dipermainkan oleh anak – anak itu
“haha, terusin menciumnya” suruh Ricky
Kini Natasya menuju anak yang ketiga, tapi anak itu tidak langsung mencumbunya.
“Sebentar, gue mau elo memohon dulu ke gue” suruh anak itu
“tapi…..” Natasya mencoba mengelak
“gak ada tapi – tapian cepet bilang, pliss gue minta ciuman lo, cepeet!” paksa anak itu
Natasya mengangguk dan mengatakan “ Pliss gue minta mencium lo” pinta Natasya terpaksa
“ Ohhh manis sekali, iya sayang” ujar anak itu sambil menyambar bibir Natasya
“hah, sekarang jawab,enak mana mencium gue atau dua anak tadi?” tanya anak itu
“semuanya enak” jawab Natasya agar tidak dipermainkan lagi
“hah, masak sama aja sih, ayo rasain lagi” anak itu mencumbunya kembali
“mmmmmmmmmmhhhhhhh” kembali Natasya berteriak dalam cumbuannya
Natasya membacakan dan menutupi punggung dengan tangan, sepertinya isyarat sempet tergigit karena 
“cepet jawab!” bentak anak itu
“iya…. mencium lo paling enak” Natasya menjawab dengan air mata menetes di pipinya karena ia merasa 
dipermainkan
“hahaha, denger mencium gue paling enak ternyata sob” Ujar anak itu memancing temannya“aaaaah masa' sih bagaimana kalo gue cium lagi” kata anak yang sebelumnya
“wahh gue kagak terima, masak ciuman gue kalah enak” Ricky ikut – iktuan
“sudaaaaaaaah hentikan,, ahahahah” Natasya menagis tersedu – sedu karena dari tadi dijadikan bulan 
–bulanan
“sudah –sudah lanjutin ke anak lainnya” ujar anak yang ketiga menghibur Natasya
Ciuman terus berlanjut bahkan Pak Sasongkopun kebaian dan yang terakhir adalah Brian. Saat itulah 
Sandy berhenti.
“eiitsss, karna elo udah nyakitin perasaan dia karna bunganya udah lo buang, sekarang lo harus 
memohon ciuman dengan memberinya bunga” ujar Sandy mempermainkannya
“tapi… mana bunganya” Natasya bertanya
“lu petik di taman depan kelas” suruh Sandy
Akhirnya Mrriana mengambil setangkai bunga untuk diberikan pada Brian
“sekarang lo harus memohon sambil berlutut dan gak usah ngelawan ato lo mau dimainin lagi” ancam 
Sandy
Karena takut akhirnya berlutut dan menyodorkan bunga pada Brian dan memohon untuk dicium.
“Brian, plissss gue minta ciuman lo” Natasya memohon pada Brian si anak cupu dan itu benar – benar 
suatu penghinaan padanya
“Sebentar sebentar gue mau foto dulu, ini bakal jadi momen terindah sepanjang sejarah, sang ketua 
OSIS memohon ciuman pada anak cupu” ujar Gery sambil mengambil ponsel dengan kamera resolusi 
tinggi
“hahahahahahah” semua anak tertawa melihat adegan itu dan merasa balas dendam mereka terbalaskan
Natasya hanya bisa tertunduk malu apa atas yang terjadi pada dirinya. Brian langsung menerima bunga 
itu dan mengangkat Natasya berdiri dan langsung mencumbbunya. Teman –teman langsung 
memotret momen yang indah bagi mereka dan mengarahkan bagi Natasya itu.
“sudah, sekarang kalian puas” Natasya kesal
Mereka tertawa setelah mengerjai Natasya habis – habisan.
“Sekarang gue mau pulang” Natasya bersiap untukpulang
“eiits, lo masih punya tanggungan, lo harus layanin kita dulu” ujar Ricky
“enggaaak, jangaaaaaaaan” Natasya berteriak karena tangganya sudah dikunci oleh seorang anak
Akhirnya semua akan melucuti pakian Natasya satu persatu mulai dari membuka kancing kemeja 
puthnya tanpa melepas dasinya, menarik branya hingga putus, rok motif kotak –
kotaknya. Dan merobek celana dalamnya. Sehinga kini Natasya bugil dengan kemaja putih yang terbuka 
tapi masih ada dasi yang diselempangkan ke belakang dan kaos kaki putih panjang yang menutupi 
betisnya dan spatu kets waran hitam putih. Satu persatu anak menghisap puting susu Natasya dan 
satunya meng obok –obok vaginanya.
“aaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaah aaaaaaah” Natasya berteriak di area sensitifnya diserang oleh mereka 
bahkan ada yang menggigit puting susunya.
“Aaaaaaaah aaaaaaaaah” teriakan dan tangisannya menderu di seluruh penjuru kelas
Tak ada satu pun yang tahu kejadian ini, penjaga sekolah pun sudah pulang karena ini hari sabtu. 
Setelah selesai membuat Natasya orgasme maka anak yang dari tadi mengunci tangan Natasya 
langsung menundukkan badan Natasya ke meja dan menindihnya. Kini ia bersiap untuk memperkosa 
“aaaaaaahhhhhhhhhhhhh, hentikaaaaaaaaaann” teriak Natasya karena penis anak itu telah menghujam 
vaginanya
Anak itu terus memanaskan penisnya ke dalam vagina Natasya.
“ah ah ah aha” tampaknya Natasya mulai menikmati hal itu
“lo bener – bener pecun, lo seneng kan dikimpoin” kata anak itu
Natasya diam saja dan masih mendesah merasakan hujaman dari penis anak yang tak ia kenal itu.
“Natasya, enak mana kimpoi sama gue atau sama Pak Sasongko?” tanya anak itu sambil terus 
menggembalakan penisnya
“mmmm aaaaaah aaaah aaaaah” Natasya tidak menjawabnya dan masih menikmati persengamaannya “jawab perek” paksa anak itu sambil menjambak rambutnya
“aaaaaaaaaaaah, masih enak Pak Sasongko” jawabnya terpaksa dan tidak enak bila dia tidak 
menghormati Kepala Sekolahnya
“oh jadi begitu kalau begitu cobain nih” Anak itu akhirnya mempercepat waktunya agar membuat vagina 
Natasya kepasanasan
“aaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaah hentikaaaaaaaaaan aaaaaaaaaah plissssss pelan –pelaaaaaaaaaan 
aaaaaaaaaaaaaah” Natasya berteriak karena vaginanya terasa seperti terbakar
“aaaaaaaah aaaaaaaaaaah aaaaaaah iya punya lo, aaaaaaaaah punya lo juga aaaaaaaaaaaaa” Natasya 
mengiyakan sambil kejadian tapi tangan dipegangi oleh anak itu
“jawab yang bener, yang paling enak punya siapa!”sentak anak itu lagi
“iyaaaaaa punya elo yang enaaaaaaaaaak,, aaaaaaaaaaaaaah” Natasya lagi dengan 
keras
“bagus, penis gue memang hot, hahahaha” kata anak itu dengan tertawa
Natasya hanya bisa melihat Pak Sasongko dan merasa tidak enak dengan beliau.
“sekarang rasain ini” anak itu bersiap mengeluarkan spermanya
“aaaaaaaaaah jangaaaaaaaan , jangaaaaaaaaaan di dalaaaaaaaam” Merrian berontak “crooooooooot” 
terlambat sperma sudah masuk ke dalam vaginanya
“aha aha ahaha” Natasya menangis karena rahimnya sudah terkena sperma milikorang yang tak ia kenal
“eh sob ada yang bawa tisu gak?” tanya anak itu
“kagak ada, pakai ini aja” kata salah satu anak sambil melemparkan rok putih motif kotak – kotak
“jangaaaaaaaan, jangan rok gue” Merrian merengak
“udah, diem aja lo” kata anak itu sambil mengusap sisa – sisa sperma yang ada di penisnya dengan rok 
Natasya
“Sekarang giliran gue” ujar salah satu anak yang juga pernah disakiti oleh Natasya
Masih dalam posisi tadi tapi kini ada sesorang lagi yang juga memasukkan penisnya tapi kini ke 
mulut Natasya.
“mmmmh mmmmmmmmmh” suara desahan Natasya hanya terdengar seperti itu saja
Setelah beberapa lama salah satu di antara mereka mengeluarkan spermanya.yang lebih dulu adalah 
yang dari vaginanya tapi ia tidak mengeluarkan di dalam dan menyemprotkan di pinggul Natasya.
“ahhhhh” desah anak itu
“sini gue bersihkan pantat elo” ia mengusap sperma yang ada di pinggulnya dengan rok itu tadi
“mmmmmphhhhh” Natasya hanya bisa berkata seprti itu karena mulut masih mengulum penis
“croooooooooot” sperma anak yang di depan masuk ke dalam mulut dan mencapai tenggorokannya. 
Mulutnya seperti ada cairan lengket yang menjijikkan sehingga ia mau meminumnya tetapi 
mulutnya keburu dibungkam.
“minum tuh gue, minum ato gue tabok lo”paksa anak itu
Ia hanya bisa pasrah dan meneguk cairan menjijikkan itu ke dalam tenggorokannya.Selanjutnya ia 
digilir kembali kali ini dalam keadaan telantang di atas meja.
“aaaah aaaaaah”Natasya hanya bisa mendesah
“eh pecun enakan mana penis gue ato anak – anak tadi” tanya anak yang sedang menyetubuhinya
“mmmmmmmmaaaaaahhh enakan punya elo” Natasya menjawab iaya saja karena pasti akan diapa –
apakan lagi.
“haaaah, masak titit gue masih kurang sih” kata anak yang sebelumnya
Yang lain pun juga ikut ikutan, akhirnya mereka menunggunya sampai mereka selesai. Setelah selesai 
ketiga anak itu duduk berjajar di atas meja panjang sekolah. Dan masing – masing mengelurkan 
penisnya.
“Sekarang jilat nih titit, coba rasain mana yang paling enak” suruh mereka
“aaaaahh gak mungkin gue…….” Tolaknya
“ah kebanyakan cingcong lo cepat!” mereka membentak lagi
Akhirnya ia tepaksa menjilati penis mereka satu per satu.
“sekarang jawab mana yang paling enak” tanya mereka lagi
“mmm, gak mungkin gue gak ngerti” Natasya tidak bisa menjawab
“jawab gitu aja gak bisa, cepet jawab” mereka membentak lagi
Akhirnya Natasya harus memilih di antara mereka, dengan melirik kearah mereka satu persatu. “Punya lo yang paling enak” sambil menunjuk anak yang di samping kiri
“wah masak sih sini” anak yang ditengah menarik kepala Natasya untuk mengemut penisnya lagi
“mmmmpppppppppphhhh” suara Natasya memberotak
Belum selesai yang di samping kanan juga menariknya lagi.
“mmmmmmmppppp” teriaknya lagi
“oke sekarang lo pilih mana yang paling enak” tanya mereka lagi
Karena merasa leleh dipermainkan iyapun menangis lagi kali ini lebih keras.
“ahahahah, sudah hentikan, ahahahaha” Natasya menagis tersedu –sedu
Mendengar tangisannya anak yang lain mengangkatnya dan menyetubuhinya lagi di atas bangku. Kali ini 
dalam posisi dipangku. Akhirnya semua anak telah mendapatkan giliran. Kini Natasya duduk 
bersandarkan tembok dalam kondisi telanjang dan hanya mengenakan kaos kaki panjangnya dan sepetu 
kets.
“eh sob, gue punya cara buat ngeluarin pejuh kalian yang udah masuk tadi” kata salah sau anak
“gimana? gimana?” anak-anak lain penasaran
“sini, lo pegangin tangan dan kaki” suruh anak itu
Mereka lalu memegangi kedua tangannya dan mengangkat selangkangan Natasya agar vaginanya terbuka.
“nih liyatin cara gue” ujar anak itu sambil mulai melakukan sesuatu
Ia menyentuh meletakkan susu Natasya dengan jari telunjuknya
Lalu anak itu menarik telunjuknya hingga ke bawah dan tetap menekannya. Ia menariknya hinga sampai 
ke vagina Natasya. Setelah itu kelima jarum suntik langsing dimasukkan ke dalam vaginanya yang sudah penuh denan 
spermas dan mengobok –obok vagina itu.
“aaaaaaaahhh, aaaaaaaaaaaaaahh, hentikan” rintihnya kehabisan energi
Anak itu terus mengocok dan mempercepat gerakannya hingga beberapa menit kemudian ia 
melepaskannya. Semua sperma mengalir seperti banjir bandang bahkan keluar juga urin Natasya. 
Langsung saja mereka menadahi cairan kotor itu dengan kemeja putih milik Natasya bahkan mereka 
mengusapnya. Natasya tidak bisa berkutik melihat bajunya dikotori oleh cairan menjijikkan itu. 
Setelah selesai mereka mengucapkan kata – kata perpisahan.
“ini bukan akhir dari lo, tapi ini awal dari kehancuran lo” dan cam mereka
Natasya tahu bahwa mereka pasti akan memperbudaknya lagi dan membuatnya harus melakukan apa 
yang diinginkan mereka.
“ayo cabut sob” ujar Gery
Akhirnya mereka meninggalkan Natasya di dalam kelas dalam posisi duduk bersandar di dinding dengan 
baju kemeja putih yang menutupi vaginanya dan entah roknya sudah menghilang entah kemana.

favorite
coins
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert
#1
KETUA OSIS
1 Like
839 Reads
0 Comments

X
Never miss what's happening on Penana! Close