
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb46lTTDlbs
Setaun dua tiga tahun berlalu.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0Padozy63
Tapi memori masih nempel di otak Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhu7vtpY5Rz
"Neira. Gue bakal pindah ausi. Gue mau fokus jadi atlet disana."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqyQ9gXxLp
"Lo tau kan sayang. Gue selalu dukung apapun itu." Neira inget banget dia masih gelendotan manja di kampus meski jadi tontonan. Sesampai di mobil Nathan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcJhVuA0my
Neira juga masih inget banget kalau Nathan masih bukain pintu. Ngasih kopi. Bahkan ngawasin rambut Neira. Tapi perhatian itu bertolak banget sama pernyataan Nathan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtu7YLg3V8
"Neira. Kita harus putus."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JQD4goZXi
Deg! Kopi Neira hampir tumpah untung sempat Nathan tangkap. Kaget. Shock. Bingung. Ga terima. Itu sih yang Neira rasain. Bahkan sampe sekarang.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYgGmJ8ZjE
"Jangan becanda Nathan. Kiss me!" Kata Neira masih bisa ketawa waktu itu. Dia nyodorin bibirnya. Dan Nathan masih ngasih kiss. Kiss yang dalem basah. Tapi hambar. Biasanya seiring mereka kissing. Nathan bakal lebih aktif. Mainin tetenya. Atau meluk. Atau grepe grepe. Pokoknya penuh nafsu. Kali ini engga. Neira dag dig dug. Sesak.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWcivnVOsi
"Nathan. Are you oke?"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGUBvm7uTS
"Yes I am. Ini keputusan ku."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsYpQDJxXK
"Nathan. Kita ga perlu putus. Ldr buatku no problems ko."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnrNCSuAdu
"Neira. Kamu harus tau kalau semua gak selalu tentang kamu. Ayo kita udahan. Kita putus."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0DIPhfpUh
Neira mau teriak. Mau protes. Tapi gak bisa ngomong. Suaranya putus di tenggorokan. Cuma air mata yang jadi bahasa. Sesak. Nyeri. Linu. Semua jadi limpahan air mata. Di depan Nathan. Neira cuma nangis gak bersuara. Sesak sampai ke dada. Dia gak bisa bilang apa apa lagi meski banyak yang mau dia omongin. Semua tercekat di tenggorokan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLvEkQfVjo
Sesampai di kosan Neira. Neira inget banget warna langit Oren. Muka Nathan yang sembab. Sebetulnya Lo Uda lama nangis daripada gue kan nath. Kenapa? Kenapa? Neira pengen nanya tapi kata yang keluar dari mulut Neira cuma. "Ayo nginep di kos gue. Untuk pertama dan terakhir kali." Diiringi tetesan. Muka cengeng Neira. Dan tarikan nafas berat Nathan. Berat. Neira bisa liat itu dari mata. Dari urat yang menegang. Dari kekejaman muka datar Nathan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvXTfTF5l8
"Lo gak bisa? Pengecut!" Lirih Neira masih nangis.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrQTVccIif
Nathan gak jawab. Dia cuma narik paksa Neira ke kosan. Dia masuk. Dia tutup pintu. Dikunci. Nathan buka bajunya. Dia buka celanaya. Dia bugil depan Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4c692IaPzH
"Kalo Lo yakin. Tapi meski 100x kita ngelakuin. Gue tetap ninggalin Lo. Lo bilang gue pengecut. Engga. Gue cuma brengsek, brengsek!" Suara Nathan serak. Pelan. Tertahan di ujung lidah. Jakunnya naik turun. Matanya merah sembab. Tapi tetap kejam sih.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0xxA6MtOZ
Neira ikutan. Buka semua bajunya. Dia bugil. Dia ambil tangan Nathan ke tetenya. Dia cium bibir Nathan. Rasanya dingin. Hambar.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnklErhvYM
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdQvw4XDRf
Neira naik ke atas Nathan di sofa. Suara tv neracau seiring desahan serak. Diiringi air mata.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohdUfNquhR
"Emmhhh hiks..."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cpQjGfwss
"Ahhh hiks .."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVxSpAo7qW
Muka Neira. Jambakan Nathan. Ronde yang berjalan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGzIyP4kOQ
Malam itu. Neira masih ingat dingin bibir Nathan yang gak mau berenti ngisap bibirnya. Ngisap putingnya kiri kanan. Tangan Nathan yang dingin. Remes tt. Remes pantat Neira. Kontl Nathan yang selalu keras dan hebat itu. Masuk keluar di vagina Neira. Desahan Neira yang diiringi tetesan air mata.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBsQpS9beA
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTJ3UL1l26
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrUrPzonis
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJwgrB91sy
Atau Neira yang merangkak di kasur. Nathan yang meluk erat dari atas punggung. Diantara dingin bibir Nathan ada air mata yang panas. Ada kontl Nathan yang panas. Membakar vagina Neira. Meski mereka mendesah nikmat tapi itu ga enak sama sekali.
"Huuu hiks... Nathan ..."
"Neiraa uuhhh hiks..." Kecupan ditiap sudut kulit Neira lebih lama ilang bekasnya.
Posisi berbalik. Neira naik ke atas Nathan, nyoba goyang meski harus liat Nathan nutup mukanya. Sembunyikan muka cengeng.
"Nathan aku cinta aku cinta kamu cinta banget hiks.." Neira rebah, meluk Nathan, nangis di dada Nathan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1WsKXg7nl
Nathan ngelus Neira. Dia minta muka Neira. Mereka ciuman lagi, lebih lama, lebih sesek. "Neira.. sorry... Hiks.."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2O1HdoKWF
Hampir sepak kondom abis malam itu. Tapi cuma mengisahkan diam.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnQfsYA9a9
"Neira I am sorry. Kamu harus bahagia. Good bye..." Nathan kasih ciuman paling panjang. Paling lama. Pelukan paling erat sampai gak bisa lepas. Dan hisapan terakhir di tt Neira sampai merah pucat. "Bye..."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZ4b5ifra8
Neira yang berantakan. Ruang yang berantakan. Kondom berceceran. Ranjang yang basah. Karena air mata juga sperma. Semua masih utuh di memori Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DRIVSCdgl
*****
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdamx4aPbhw
"Congrats Nei buat proyek film baru Lo!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuBlj0dHhs
"Thanks Fir. Semua berkat Lo."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVzonHTVFj
"Ya gak lah. Itu karena Lo berbakat." Neira udah jadi aktor. Pendatang baru yang booming. Banyak tawaran masuk. Dan dia percayai sama Fira sebagai manager.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCYGCXpbK5
Sementara Ardi. Dia fokus usaha sendiri. Bidang advertising. Masih coba deketin Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡix7Mc2ISjW
"Hai Fir. Gue mau ajak Neira pulang." Ardi datang dengan gaya resmi pakai jas.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kcKtRDdST
"Coba aja." Kata Fira ninggalin mereka.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIp8tYJ23Lq
"Hay Nei. Uda makan belum?"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOB5zrcMdm
"Hai di. Gimana kerjaan Lo?"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWm92BeYHyA
"Lancar. Btw, congrats ya. Gue liat Lo banyak banget muncul akhir akhir ini. Dan Lo keren banget di layar."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2fkVNJ1tP
"Thanks Di. Thanks..."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskMc9iLPei
"Nei Lo tau perasaan gue kan. Plis. Kasih gue kesempatan."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7VQbobEdF
"Sorry Di. Gue gak bisa." Neira siap siap pulang. Ninggalin Ardi. Tapi Ardi nyusuin sampai ke mobil Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHz3hoNPeFs
"Nei!" Dia ikut masuk ke mobil Neira. "Lo harus lupain si brengsek itu. Lo Taukan! Dia gak pantes buat Lo."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTjErCvzjd
"Lo ga ada urusan ngomong tentang dia di!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHVwYvhWGJ
"Gue ada! Gue suka. Sayang. Cinta. Gue selalu ada buat Lo. Tapi Lo. Sekali aja. Plis. Cobalah dulu Nei. Plis. Gue sampe mohon sama lo."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSElbaogJj
"Sorry. Gue mau pulang. Keluar dari mobil gue." Neira bukain pintu Ardi. Ngusir. Ardi keluar. Tapi dia gak Nerima gitu aja. Neira ditarik paksa. Ditahan ke kao mobil. Ditelentangkan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfVXTAuwxs
"Ardi. Lo gila!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QMIeVzo53
"Iya gue gila. Gue tergila gila sama Lo!" Ardi maksa mau nyium bibir Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lz2NtmaMx
"Akkhh!!! Lepasin... Sialan Ardi!!" Neira berontak. Dia usaha nendang tapi kaki Neira ditangkap. Ditahan. Neira nolak ciuman Ardi tapi Ardi nahan dagu Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD73VmLC5Li
Cups!!
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9zO0ZpIZ3
Ciuman Ardi kasar. Kuat. Nafsu...
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYec7504ZW
Neira ketakutan. Dia gak bisa lawan pas tangan Ardi masuk ke bajunya. Meres tetenya. Neira gemetaran.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaVe0YNIia
"Lo. Lo suka kalo tt Lo diginiin." Ardi remes. Gigit puting Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tH9pjOQug
"Akkhhh!!!" Mulut Neira dibungkam biar ga bisa teriak lagi. Dua tangan Neira ditahan satu tangan Ardi. Dia leluasa ngisep toket kanan Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkIZgtUn3K
"Eeggg!!!" Neira nyoba teriak tapi percuma. Ardi ngeluarin kontlnya. Dia kocok depan Neira yang nanar. Sampai crot dan dilap pakai baju Neira. "Fuck! Ahhhh lebih enak kalo crot di mmk Lo! Ya kan!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhfYtef5Ai
Seringai Ardi nakutin. Neira lemes.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OkpSro2R5
Cuih!!
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOUS25LkLZ
Neira ngeludahin muka Ardi. "Lo baji~"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6rxys5vFL
Plak! Belum sempat ngumpat. Pipi Neira ditampar Ardi. Bibir Neira pecah. Berdarah.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NmkMggs15
Di parkiran gedung ini. Neira pasrah. Ardi nyeret Neira ke mobilnya. Di kursi penumpang Neira ditelentangkan. Dibugilin paksa. Tangan Neira diiket. Mulutnya dibungkam. Ardi siap nerkam.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUjdTaWQpm
Gak Tuhan. Tolonggg tolongg atau matikan aja gue! Neira berdoa dalam hati. Gak sanggup liat Ardi yang nindih penuh nafsu. Yang ngenyotin tetenya. Dan sekarang Neira merinding sejadinya ngerasain batang keras hinggap di selangkangan. Belum pernah setakut dan sejijik ini.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXhzHYN6kA
*****
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCoIvHymrz
"Bangsat!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI87fi0Npq2
Suara yang Neira kenal. Ada yang narik kerah Ardi. Neira langsung bangun. Nutupin kakinya. Gimanalah dia usaha meski tangan diikat. Sambil terus nangis.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65jTJTKlVg
Suara gebukan ga berenti di luar.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDs9V6W5qiZ
"Cih! Sialan Lo bangst!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk092igAomz
Diujung tangis. Neira shock. Nathan?
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6yGZiV6HJ
"Nei. Lo, lo~" suaranya gemetar. Dia buka ikatan Neira. Neira meluk erat Nathan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2bQhDpvWW
"Neii..." Nathan nangis di pelukan Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YqbdzRYon
Sayang seribu sayang.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3NNLYqIPR
Dibelakang Nathan. Hantaman dongkrak udah nunggu.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSABTnRreh7
"NATHAAAN!" Jerit Neira.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaD8eJpgSV
Kaki Nathan reflek nendang. BRUK! Dongkrak melempar tinggi jatuh tepat di kaki Nathan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7dwP7K6va
BRUK!!
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUDjDdLY6c
"ARGGHHHH!!!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQSCbcnzxH
Suara dentuman. Teriakan berbareng.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqplskKXbDb
"NEI!" Fira histeris bawa satpam. Dia juga kacau. Fira Berjam jam kekuncu di kamar mandi. Semua petugas ngurus Fira. Sementara di sini. Ada kekacauan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbUJYrKIS5
"Nath... Nath... Nathan...." Neira nanar. Cuma bisa nutup mulut. Air matanya gak terbendung. "NATHAN!!!!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vH7SR4ocW
Teriakan Neira serentak sama Fira. Mereka nyoba nolong Nathan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88iEcKlEne
Bak BuK Bak Buk!! Hantaman dongkrak Ardi membabi-buta sementara Nathan ngalangin pintu mobil supaya Neira ga kesentuh.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbBHuL4FaK
"Nei.... Gue baik baik aja ko. Lo... Lo jangan nangis terus..."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZh6XFoDge
Gak bisa. Gak bisa... Air mata neira makin banjir. Darah. Kaki remuk Nathan.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSh57qComOk
"Nei... Gue gak apa apa..." Nathan pingsan. Neira histeris. Fira ngamuk ke
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlpYuXa0Ex
Ardi. Yang dibawa polisi.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHebF1T5XTi
"Bangsat Lo bangsat! Gue salah percaya sama Lo! Ardi sialan! Busuk Lo di penjara."
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsHyqxG1Gw
Cuma seringai menang yang Ardi pamerin.
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOy9xsTDtd
"Mampus Lo! Cacat!"
64Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRBxFgE2S4
