Johan adalah seorang Pendeta di salah satu Gereja yang bereda di Kota pinggiran Kota Jakarta. Kehidupannya bisa dikatakan cukup bahagia, dimana Johan sendiri mempunyai Istri yang Cantik dan setia, mereka juga dikaruniakan dua orang Anak dari Pernikahan mereka.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxhh0DJcvbl
Johan sudah berusia 51 tahun, sementara Istrinya 54 tahun. Memang, Istri dari Pak Pendeta yang bernama Johan itu lebih tua dari dirinya, tetapi ikatan Cinta dan saling mengasihi telah menyatukan keduanya. Disisi lain, Anak anaknya juga sudah besar, ada yang sudah bekerja dan satu lagi yang bungsu sedang menempuh pendidikan dengan berkuliag di luar daerah, yaitu di Jogjakarta.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfq9mlBk1un
Sekarang tinggallah pasangan Suami Istri itu berdua dan ditemani seorang Pembantu yang sudah cukup berumur, yaitu Bu Darsi di rumah yang cukup besar. Sebab Anaknya yang sulung yang bernama Nael bekerja di luar Pulai juga, yaitu di Papua. Nael bekerja di PT Preefort, sementara yang bungsu yang bernama Diana tinggal di Jogja, di disana berkuliah di salah satu Universitas terkemuka di tanah air ini.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuxsU1RvxJ
Suatu hari Bu Darsi, si Pembantu yang sudah cukup lama itu mengabdi terhadap Keluarga Pak Johan ingin berhenti bekerja, karna dia ingin pulang kekampung halamannya yang berada di Sukabumi, ingin menemani Putrinya yang sebentar lagi akan melahirkan.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOW0igJxBJ
Pagi hari yang cerah, Bu Darsi pun mengerjakan pekerjaannya, melayani penghuni rumah dengan baik, termasuk melayani Istri dari Pak Johan yang memang setahun belakangan ini sedang Sakit, lumpuh tak bisa berjalan karna kecelakaan tertabrak Mobil.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0glBSB9oJ
Saat itu, Pak Johan dan Putrinya sedang bersiap serapan pagi, memang Diana, Putri Bungsu Johan sedang pulang karna Libur kuliah.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVb2smN6k4d
Bu Darsi yang sedang menyangkan teh ke gelas Majikannya pun berani membuka mulutnya, walau hatinya meresa tidak enak, sebab selama lebih 6 tahun dia bekerja di rumah ini, Bu Darsi sangat di perlakukan dengan baik, sangat di hotmati walau berbeda keyakinan.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMWnj5Xmi5
"Pak, maaf sebelumnya"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvN0WiClXAI
"Iya kenapa Bi?
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjluq9Qk46d
"Anu Pak, Anak Ibu kan di Kampung sebentar lagi akan melahirkan, jadi Ibu pengen pulang"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyR0LwKMsNX
"Ohh, iya iya, berapa hari emang Bi?
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXLCcukbvC
Kesalah pahaman pun terjadi, Pak Johan mengira kalau pembantunya itu ingin ijin pulang kampung untuk beberapa hari.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKiHmI5EYYX
"Anu Pak, maksut Ibu teh mau berhenti Pak"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQ1BBvtfl9
"Berhenti? Maksutnya Bi? (Tiba tiba Diana membuka mulutnya)
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnluSUwjgrG
"Iya Neng Dian, Ibu mau berhenti, soalnya Ibu harus membantu merawat calon Cucu Ibu, sebab menantu Ibu kerjannya di Arab sana, TKI"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogWdPYd0IZ
" Wah.... gimana ya Bi? nyari orang untuk gantiin Ibu juga susah sekarang ini, apalagi ini mendadak gini Bu"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFGCNNV3oA
"Iya Pak, maaf"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnB2pq9bdpQ
"Emang rencananya berhenti kapan?
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRLyCAOmx1
"Pengennya sih Pak, Neng Minggu ini kalau bisa"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Oui4UEzr9
"Yahhh..... terserah bibi lah kalau gitu, Bapak juga gak mungkin menghalang halanginnya" (ucap Pak Jonatah sedikit kecewa)
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIEWGFmmQ9
Bagaimana tidak! tentu saja mereka kecewa akan hal itu, sebab tak mudah mencari pembantu yang sebaik dan setulus Bu Darsi, apalagi dengan keadaan Istrinya yang sekarang sangat membutuhkan bantuan karna kelumpuhannya.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDhect0wTp
"Bi, kalau gitu, kan ini masih ada waktu semingguan nih sebelum Ibu berhenti, mungkin ada Ibu kenal orang yang bisa gantiin Ibu gitu"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDmqjl2EVb
"Hemm.. siapa ya Pak? Tapi ya nanti Ibu coba deh hubungi saudara Ibu yang di kampung, manatau ada"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShPikpJesj
"Iya Bi, mudah mudahan ada, dan kalau bisa Ibu juga bisa ngajarin sehari dua hari nantinya"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhf2upeicyy
"Iya Pak, Insyallah Pak"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kY7AuAtx3
Hari pun sudah mulai malam, setelah menyelesaikan pekerjaannya dan Sholat Mahgrib, Bu Darsi pun mulai menghubungi kerabatnya di kampung dengan Ponsel miliknya, Ponsel pemberian dari Keluarga Majikannya untuknya. Dalam pembicaraan dengan kerabnya itu, mereka pun akan membantu Bu Darsi mencarikannya, dan akan mengabarinya kembali kalau ada.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡul5jpWqjJv
Tak terasa, dua hari telah berlalu sejak itu. Sebuah kabar gembira pun Bu Darsi dapat dari kerabatnya di kampung, dimana katanya ada yang mau bekerja menggantikan Bu Darsi.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvEiRRNEVA
Bu Darsi kemudian dengan hati yang sangat senang menghampiri Majikannya yang terlihat sibuk di meja kerjanya sedang mebaca Alkitab dan menulis sesuatu di kertas.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhiI4DDNZVL
"Pak, anu"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qfem6AK7l
"Iya, kenapa Bi" (ucap Pak Johan tampa menatap Pembantunya itu, sebab dia sedang serius mencatat sesuatu di kertas yag ada di meja kerjanya)
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsIxOMbtKk
"Tadi dak Kerabat Bibi nelepon, katanya ada yang mau gantiin Bibi kerja disini"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTih3XWGiy
"Oh gitu ya Bi, benaran Bi? (Ucap Johan dengan senang dan spontan menghentikan pekerjaannya)
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVhVmgnZjg
"Iya Pak, tapi kira kira Bapak setuju gak ya, soalnya, katatanya masih muda masih sepantaran Neng Diana"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpFp1Hprrw
"Ohh.... ya yang penting bisa kerja aja sih Bi, dan tentu Bibi juga harus kasih tau keadaan Ibu yang harus dia rawat juga"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOpttSh77d
"Iya Pak"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjW3JbRqOge
"Ngomong ngomong Bibi kenal orangnya?
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAK2gafMFg
"Kenal Pak, masih satu kampung kok, dia soalnya sangat butuh pekerjaan untuk kebutuhan anaknya"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvo0v8dvt6x
"Iya iya, ya udah kapan dia bisa datang kesini, kan biar Bibi bisa membimbingnya, ngajarinya sebelum bibi berhenti"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaG6w8kOdC
"Tadi sih sudah dikasih tau, katanya nanti hari kamis Pak"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzV1zitITln
"Oh... berarti masih ada waktu dua hari ya Bibi ngajarinnya"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgzhcFfgjB
"Iya Pak"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3YtiLkfsD
Kemudian Pak Johan mengeluarkan uang dua ratus ribu dari dalam dompetnya dan memberikannya ke Bi Darsi
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzScIExsoKK
"Bi, ini dikirim ya ke orang yang mau kerja itu, manatau gak ada buat ongkonya kesini, oh iya, namanya siapa Bi?
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjItQCTBbqs
"Iya Pak, namanya Nisa Pak"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7pbyxcecy
"Ohh...
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORhhVGXYdR
"Ya udah ya PaK, Bibi mau jemur pakaian dulu"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTKztOVPN7
"Iya Bi, makasih ya"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLvMWEMxug
Pak Johan pun merasa senang akan itu, dia berharap pengganti Bi Darsi dapat menerima pekerjaannya yang cukup melelahkan di rumah ini, melelahkan karna harus merawat seorang yang lupuh, yang sekang bnyak menghabiskan waktu di kamar tidur dan di kursi roda, yaitu Istri yang sangat di cintainya.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsz1gzJdKMm
Pak Johan lalu memberitahu Putrinya akan kabar baik itu, yang baru pulang dari rumah temannya.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcXAl5y4MS
"Din, pengganti Bu Darsi sudah ada"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAHlxiN4YH
"Benaran Pah? Dapat dari mana? Dari yayasan?
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddQcfdUksI
"Gak Nak, tapi teman sekampungnya Bibi, nanti kamis kesini katanya"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfl8IAQ2li
"Ohh.... Syukur de Pah, Puji Tuhan ya Pah"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8Rq6eX8YR
"Iya Nak, moga dia betah nanti disini ya Nak"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyMUijckRr
"Iya harus betah Pah, kalau perlu gajinya naikin di banding Bibi"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAGhjlxE2O
"Ya itu soal nantilah Nak, di lihat dulu"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVSlkXF7rJ
"Iya Pah"
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ci5VpoKJX
Disisi lain, Nisa yang mau bekerja sebagai pembantu menggantikan Bu Darsi pun sebenarnya merasa berat akan itu, sebab dia diberitahu akan bekerja untuk orang yang beda Agama dengannya, apalagi itu adalah keluarga Pendeta. Tentu hal itu cukup berat di pertimbangkan oleh Nisa sebelum akhirnya menerimanya karna kebutuhan ekonomi. Bagaimana tidak! Nisa adalah seorang yang taat beragama, seorang yang menutup diri dengan hijab panjangnya, seorang Wanita Desa yang tak pernah mempunyai hubungan dengan non Muslim.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkuPaRdPU0Y
Setelah pertimbangan yang matang, Nisa pun mengabari Suaminya yang bekerja di luar pulau sebagai kuli proyek, dan bersyukur, Suaminya yang benama Usman itu pun mendukungnya, dan justru menyemangatinya melalui obrolan telepon mereka. Usman sesungguhnya tidak tau dan tidak diberitahu oleh Nisa, kalau Majikannya nanti adalah kaum Kaffir bagi Usman. Ya! Usman adalah seorang yang sangat Fanatik dalam beragama, dan baginya, Non Muslim ya Kaffir!
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lHSvUOpBh
Tak terasa, hari yang ditentukan pun tiba, Nisa pun akhirnya berangkat meninggalkan kampung halamannya, meninggalkan Putri tercintanya bersama Neneknya, yaitu Ibu Mertuanya. Putri cantik dan lucu yang masih sangat kecil, sebab Putrinya itu masih berusia mendekati 4 tahun. Nisa meninggalkan nya karna desakan ekonomi.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXsmfMaLXSh
Selama dalam perjalanan, Nisa pun merasa sedih, terkadang air matanya jatuh dengan sendirinya, sebab untuk pertama kali dalam hidupnya harus terpisah dengan Putri cantiknya. Beruntung Ibunya dan Ayahnya mau menjaga Asifa, ya itulah nama dari hasil Cinta Nisa dan Usman.
102Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kUi4nI5JY
