369Please respect copyright.PENANAYYfYFRGlUg
“Udahlah Ci, nggak usah diperpanjang!”
369Please respect copyright.PENANAdOs5w0cEgC
“Nggak bisa, Dek! Itu tadi namanya kamu lagi di bully, masa kamu diem aja?!”
369Please respect copyright.PENANAgXsoddUkur
“Cuma disuruh beli rokok doang, Ci!”
369Please respect copyright.PENANABsVixyc6As
“DOANG?! Kalau kamu ketauan guru, kamu yang kena! Mereka ya tinggal ketawa-ketawa doang liat kamu masuk BK!”
369Please respect copyright.PENANAX6SFC6h5d5
Siang-siang begini David sudah berdebat dengan Kakaknya, Gracia. Itu semua gara-gara dia melihatnya membeli rokok di warung belakang sekolah. Awalnya dia mengira David sekarang merokok, ternyata ia mengikutinya hingga David menyerahkan rokok tersebut ke Kevin.
369Please respect copyright.PENANAaifaijxljE
Kevin adalah pria yang menyuruh David untuk membeli rokok tersebut, dia adalah salah satu pentolan geng yang menguasai sekolah ini. Literally, menguasai sekolah ini. Tidak ada yang tidak tunduk padanya di sekolah, mengingat keluarganya memiliki pengaruh dan sumbangsih yang begitu besar di sekolah ini. Kepala sekolah pun tidak berani menyentuh dia, apalagi hanya guru BK biasa.
369Please respect copyright.PENANATNEbUtSrw4
“Pokoknya aku bakal laporin dia ke BK besok!”
369Please respect copyright.PENANAhvzMXfLlCo
“Ci, nggak usah aneh-aneh! Ci Gre tau kan dia siapa?! Yang ada aku sama Cici yang kena masalah kedepannya!”
369Please respect copyright.PENANAv1H9JQvMdA
“Terus, kamu pikir Cici bakal takut? Kepala sekolah aja bisa Cici marahin, apalagi cuma mereka?”
369Please respect copyright.PENANALZgZKralRu
Ya Ci Gre, atau yang nama lengkapnya Shania Gracia, adalah salah satu siswi yang paling ditakuti di sekolah ini. Dia adalah mantan ketua OSIS, dan satu-satunya siswi yang pernah memaki kepala sekolahnya sendiri. Perkaranya sama seperti yang terjadi pada David, sekolah tidak memberikan sanksi atau perhatian sedikitpun pada perundungan yang terjadi pada adik temannya. Ya, wajar saja dia marah besar. Rasa keadilan dan kepemimpinan yang kuat dalam diri Gracia
369Please respect copyright.PENANAIZbwFI3pPV
“Pokoknya Cici nggak peduli, besok Cici mau ketemu sama si Kevin-Kevin itu!”
369Please respect copyright.PENANAsgpJotCISm
—
369Please respect copyright.PENANAzSlfmnZl06
369Please respect copyright.PENANAuuCAbuZLfB
“Gue tau lo punya pengaruh di sekolah ini, tapi nggak seenaknya gitu sama Adek gue!”
369Please respect copyright.PENANATEJ9Lpl2i5
“Wow, tunggu dulu. Gue nggak nyuruh dia apa-apa, orang dia yang sukarela buat beliin gue rokok.”
369Please respect copyright.PENANAG8ySKxDEre
“Nggak mungkin, Adek gue nggak sebodoh itu. Sekarang gue mau lo minta maaf sama dia, dan balikin duit yang dia pakai buat beliin rokok lo!”
369Please respect copyright.PENANAODrr4VYDiz
“Nggak akan gue lakuin, kecuali…” Kevin melirik tubuh Gracia dari atas hingga ujung kakinya. Gracia memiliki tubuh yang sangat seksi dan berisi, itu semua tercetak di seragam sekolahnya. Pinggulnya yang kecil, pantat dan kedua pahanya yang begitu berisi, serta payudaranya yang cukup besar untuk ukuran tubuhnya. Semua itu membuat Kevin tertarik padanya, sebuah ide muncul di kepalanya. Tidak baik untuk tidak memanfaatkan momentum ini.
369Please respect copyright.PENANAYmL2cytqIc
“Kecuali apa?! Gue nggak mau ada pengecualian, gue mau lo minta maaf sekarang juga!” Bentak Gracia.
369Please respect copyright.PENANAgKHYhIsgsS
“Oke-oke, nanti ya. Gue mau masuk kelas dulu.” Balas Kevin, saat mendengar bel masuk kelas berbunyi. Ia meninggalkan Gracia yang masih emosi dengan sikapnya.
369Please respect copyright.PENANAdAUCRw7ggJ
—
369Please respect copyright.PENANArc0fny87xW
“Dek, kamu kenapa biru-biru gini?!”
369Please respect copyright.PENANAp1rzeucETE
“Ya gara-gara Cici, udah aku bilangin jangan ikut campur!”
369Please respect copyright.PENANAoWxUV8W0qS
David membanting pintu kamarnya di depan Gracia, tentu sebagai kakak dia sangat kaget dengan penampilan adiknya yang berantakan dan terlihat lebam di wajahnya saat pulang sekolah. Ia tahu apa yang terjadi padanya, dan ia sadar ini semua salahnya. Andai saja dia tidak nekat untuk mengkonfrontir Kevin, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Tapi, jika ia tidak mengkonfrontir anak itu, David mungkin masih akan menjadi bulan-bulanannya. Sama saja, tidak ada yang baik dan tidak ada yang buruk. Ia harus bertemu dengan Kevin lagi, untuk membalas apa yang telah dilakukannya kepada David.
369Please respect copyright.PENANAwIBuziHKcM
Keesokan harinya dia kembali bertemu dengan pembully adiknya itu, masih dengan kata-kata yang sama. Dia mau meminta maaf dan menjauhi adiknya jika syarat yang ia minta terpenuhi.
369Please respect copyright.PENANA8TD7owXHyt
“Apa syaratnya?!”
369Please respect copyright.PENANAfKBxyuJ7In
“Lo, jalan sama gue.”
369Please respect copyright.PENANAY6grmuNsMk
“Najis!”
369Please respect copyright.PENANAhRhLeEMrvZ
“Oke, anggap itu penolakan dari lo. Adek lo nggak akan jauh-jauh dari gue.” Ancamnya.
369Please respect copyright.PENANARmuUJnqwvB
Gracia kembali berpikir, ia tak mau hal seperti kemarin kembali terjadi. Anak ini hanya mau jalan dengannya, itu saja. Tapi ia tidak sudi berjalan dengan anak ini, dia telah membully adiknya, dimana harga dirinya mau merendah sejauh ini agar adiknya tidak dirundung lagi. Tapi ini satu-satunya cara, agar David aman dari pria ini.
369Please respect copyright.PENANAm8x8TAK6Ej
“Gimana, cuma nonton aja. Tapi… paling ada makan malam atau yang lainnya.” Tawarnya.
369Please respect copyright.PENANALaPd5XCriy
“Dengan janji lo jauhin David.”
369Please respect copyright.PENANA7NtsfFzzOs
“Iya, gue jauhin dia. Kalau bisa gue lindungi dia.”
369Please respect copyright.PENANApkEFx5Vj8c
“...Oke.”
369Please respect copyright.PENANAgLEMDfLtfe
“Hahaha! Besok, jam 7 sore gue jemput lo.”
369Please respect copyright.PENANAvasXGmqRQj
“Nggak usah, gue jalan kesana sendiri.”
369Please respect copyright.PENANAefMuKQgyqr
“Fine, tapi tepati janji lo.” Balas Kevin.
369Please respect copyright.PENANAzqeI16TEpr
“Gue bukan orang yang ingkar janji.”
369Please respect copyright.PENANAckN5Eh8xIy
—
369Please respect copyright.PENANAXsKMinpLV1
Sesuai dengan janji yang mereka buat, Gracia malam itu pergi bersama dengan orang dibalik perundungan yang dialami adiknya. Sejauh itu dia merendahkan martabatnya, demi adiknya sendiri. Mereka pergi ke sebuah Mall, untuk menonton film yang kebetulan Gracia ingin tonton. Kevin benar-benar menepati janjinya, tidak ada obrolan sepanjang film berlangsung. Setelah menonton, Kevin mengajak Gracia untuk makan malam. Awalnya Gracia menolak, namun Kevin kembali mengingat janji mereka.
369Please respect copyright.PENANAct6GhdFFRb
“Ya udah, mau makan dimana?” Tanya Gracia dengan ketus.
369Please respect copyright.PENANAHI4KQ4psnr
“Jangan ketus gitu dong jawabnya, santai aja.”
369Please respect copyright.PENANA2P5ZTY0lKJ
“Mau makan dimana?!” Balasnya semakin ketus. Kevin hanya tertawa mendengarnya, akhirnya mereka makan malam di sebuah restoran sushi. Lagi-lagi, Gracia belakangan ini ingin makan sushi. Seolah-olah Kevin bisa membaca pikiran Gracia, sejauh ini Gracia bisa menikmati “kencan” mereka.
369Please respect copyright.PENANArrpEHcBXhK
“Besok bisa kali, lagi.” Ujar Kevin, ketika mengantar Gracia pulang.
369Please respect copyright.PENANAvftY8P6GQm
“Eh, nggak ya! Janji cuma ini aja, sekali ini!”
369Please respect copyright.PENANADykEBSObGP
“Yah, ya sudah. Sampai ketemu sama adek lo besok.” Balasnya. Sial, pikir Gracia. Daya tawar Kevin lebih tinggi daripada dirinya. Apa yang bisa ia berikan selain kencan ini? Otak Gracia berusaha untuk menolak ajakannya, tapi sejujurnya dia menikmati kencan ini. Secara dia belum pernah kencan dengan pria sebelumnya, Gracia adalah seorang “alpha woman” yang tidak perlu pria di hidupnya. Setelah kencan malam ini, ia mulai berpikir kalau ini semua tidaklah buruk.
369Please respect copyright.PENANAsKHtNNHypT
“Oke, lo mau kemana besok?” Tanya Gracia.
369Please respect copyright.PENANAvUvg5YZlw1
“Nah, gitu dong. Gue sih rencananya mau ke cat cafe, lo bisa kan main sama kucing?”
369Please respect copyright.PENANAJcqRAdUGog
Cat Cafe? Sungguh tidak terbayangkan dalam kepala Gracia kalau pria menyebalkan dan menyeramkan sepertinya bisa menyukai kucing, bahkan sejauh ingin pergi ke Cat Cafe. Sedikit ada perasaan yang muncul dalam Gracia, namun ia segera menyingkirkan perasaan itu. Ini semua pasti trik darinya untuk meluluhkan hati Gracia, ia tak boleh lengah dan harus tetap waspada.
369Please respect copyright.PENANAb1yePhownR
Tapi, Cat Cafe adalah gerbang pembuka yang membuat Gracia dan Kevin semakin dekat. Gracia masih berpegang teguh pada perjanjian mereka, dan Kevin juga. Ia menjauhi David dan bahkan menyuruh teman-temannya untuk tidak melakukan perundungan pada David, ia menggunakan alasan bahwa David tidak menarik lagi untuk dipermainkan. Memang benar, Kevin sudah tidak tertarik mempermainkan David, tapi sekarang dia lebih tertarik mempermainkan Kakaknya yaitu Gracia.
369Please respect copyright.PENANA9nt0OehIZU
—
369Please respect copyright.PENANAToQTqVx5kG
Kedekatan antara Gracia dengan Kevin tentu ia simpan rapat-rapat. Di depan adiknya, dia seolah masih membenci Kevin. Setiap hari dia bertanya apakah Kevin mengganggunya, dan jawabannya selalu tidak. Artinya, Kevin berpegangan pada janjinya. Sedikit Gracia merasa lega, pengorbanannya untuk jalan bersama Kevin tidaklah sia-sia.
369Please respect copyright.PENANAzurN29NG2n
“Ci…”
369Please respect copyright.PENANAYhSF6OYtdV
“Iya, Vid?”
369Please respect copyright.PENANAHkcm0fOmSC
“Cici apain dia?”
369Please respect copyright.PENANAGNfXtGlUM1
“Hah? Emm… ya cuma Cici marahin aja.”
369Please respect copyright.PENANAWee1AnQXGZ
“Kok bisa dia senurut itu sama Cici?”
369Please respect copyright.PENANAfPZj7fkvHU
“Kamu ngeremehin powernya Cici di sekolah?”
369Please respect copyright.PENANAH6QX1wQ0v3
“Ya nggak, cuma aneh aja dia tiba-tiba nurut sama orang. Apalagi Cici bukan orang yang dia kenal.”
369Please respect copyright.PENANALzL59HuIyr
Kecurigaan David membuat Gracia bingung. Apa yang harus ia lakukan selanjutnya? Apa dia tetap melanjutkan perjanjian mereka, atau menyudahinya? Ia takut jika David tahu soal perjanjian mereka, dia tidak mau David tahu kalau Kakaknya merendahkan harga dirinya demi menyelematkan diri David.
369Please respect copyright.PENANAxdKpg7mgtG
“Gue mau stop.” Ujar Gracia. Saat sedang makan malam bersama Kevin.
369Please respect copyright.PENANATYUsJpf9C9
“Maksudnya?”
369Please respect copyright.PENANA6D2Qz46hgY
“Ya gue mau stop, udah cukup perjanjian ini.”
369Please respect copyright.PENANASjy0rK1Y9x
“Oke, artinya perjanjian kita selesai. Sesimpel itu kan?”
369Please respect copyright.PENANAPaFmTY9b2p
“Tapi lo tetep jangan sentuh adek gue!”
369Please respect copyright.PENANABfmU0Xuvnj
“Ya nggak bisa gitu dong, Shania Gracia. Pernjanjian kita ya berlaku selama perjanjian itu berjalan, kalau lo mau stop pernjanjian ini ya artinya gue bisa dong main sama adek lo lagi?”
369Please respect copyright.PENANAIvhsihbosl
“Arrgghh! Gue capek sama lo, bisa nggak sih lo hidup tanpa ganggu adek gue?!” Kemarahan Gracia memuncak, sebuah gebrakan di meja restoran tersebut berhasil membuat seluruh mata menatap dirinya.
369Please respect copyright.PENANAVYXh6fpkvr
“Nggak, karena adek lo itu kesayangan gue.” Senyumannya yang begitu menyebalkan di mata Gracia itu muncul. Marah, hanya itu yang Gracia rasakan. Namun dia bisa apa? Ia benar-benar merasa tidak berdaya sekarang, kemana Gracia yang tangguh itu? Kenapa ia bisa takluk di tangan pria ini?!
369Please respect copyright.PENANAVNNFmnrn4J
Entah mengapa, Gracia mulai menyesali apa yang dia lakukan sekarang. Seandainya dia mengikuti apa yang dikatakan oleh David, mungkin dia tidak perlu melakukan ini semua. Tapi, ia juga tidak bisa membiar David terus dibully oleh mereka. Tidak ada cara lain, selain melakukan ini semua. Melapor ke kepala sekolah sudah tidak mungkin, yang ada dia dan adiknya yang terkena masalah.
369Please respect copyright.PENANAFnvFCumRtM
“Kenapa, kok diem?” Tanya Kevin.
369Please respect copyright.PENANACI8UhNJ4wg
“Nggak apa-apa…”
369Please respect copyright.PENANAmMxO7GmZcM
“Oh, besok gue jemput lo ke kelas ya.”
369Please respect copyright.PENANA7KH6IXEzer
“Hah, ngapain?!”
369Please respect copyright.PENANAbGTAP3gu7J
“There's something I want you to see…” tersungging sebuah senyum licik di bibir Kevin, sayang Gracia tidak bisa mengetahui maksud dari senyum itu.
369Please respect copyright.PENANArrNtkGeecD
—
369Please respect copyright.PENANAE7MT5NySb5
369Please respect copyright.PENANAvu6kwG7lCn
“Shania Gracia.” Panggil Kevin, saat melihat Gracia keluar dari kelasnya.
369Please respect copyright.PENANAk8B8NagLxx
“Apa?”
369Please respect copyright.PENANAFXuzL3Z5HV
“Ikut gue.” Ia menarik tangan Gracia. Gracia sedikit ragu-ragu untuk mengikutinya, tapi Gracia berusaha perasaan itu. Sejauh ini, dia tidak melakukan hal yang buruk kepadanya, jadi kenapa dia harus ragu? Lagipula ini kan di lingkungan sekolah, kalau ada apa-apa dia bisa mengadukan semuanya ke pihak sekolah, walau dia tahu itu semua akan sia-sia.
369Please respect copyright.PENANAqeRXEgzHWP
Kevin mengajak Gracia masuk semakin dalam ke area belakang sekolah, disana ada ruangan gudang yang memang dijadikan tempat untuk markas anak-anak nakal di sekolahnya. Ia mulai ragu, kenapa dia membawa Gracia ke tempat ini? Instingnya untuk melawan mulai muncul, ia menarik tangannya dari genggaman Kevin.
369Please respect copyright.PENANAPBreF81qTD
“Ngapain kesini?”
369Please respect copyright.PENANAO7xDekNls0
“Just follow me.”
369Please respect copyright.PENANAIBJEE0aIKs
“No! Jawab aku dulu!.”
369Please respect copyright.PENANAE0bqdRpwDu
Kevin tak menjawab, tapi dia menarik tangan Gracia dengan kekuatan penuh. Cengkramannya membuat pergelangan tangan Gracia sedikit nyeri, Gracia yakin sekarang dia membawanya ke suatu hal tidak baik. Dari luar bangunan itu, Gracia mendengar suara desahan seorang wanita. Jantung Gracia semakin berdebar kencang, belum pernah Gracia setakut ini sebelumnya.
369Please respect copyright.PENANA1DY0MFhZ1L
“Nngghh! Aahh… aahhh… aahhh! Te-terus Paakk!”
369Please respect copyright.PENANANHleug8ARP
Kevin membuka pintu gudang itu, suara perempuan itu semakin jelas. Gracia mengenal suara itu, itu adalah suara sahabatnya. Dugaannya benar, suara itu memang berasal dari sahabatnya yaitu Shani.
369Please respect copyright.PENANAMQJmKA7fTD
369Please respect copyright.PENANAeBQomQwacG
“S-Shan…” Mata Gracia tak mempercayai apa yang dia lihat sekarang. Shani, sedang berpegangan pada meja. Lalu di belakangnya ada Pak Herman, kepala sekolah mereka sedang menyetubuhi Shani.
369Please respect copyright.PENANArRKCEv1eLi
“Ooohhh! G-Ge… ngapain–aahhh! Kamu kesiniihh… nnngghh! Nnghh! Aaahhh!”
369Please respect copyright.PENANAYfarQwgBLg
“Kamu jadi bawa dia, Vin?” Tanya Pak Herman pada Kevin.
369Please respect copyright.PENANA5wzjueY6T7
“Jadi, ntar bapak nyoba dia juga kok!”
369Please respect copyright.PENANAWn8QIVvbUD
“Anjing lo Vin! Nggak ya, nggak bakal gue ma–mmmpphhhh!!” Omongan Gracia terputus karena Kevin dengan cepat membekap mulutnya.
369Please respect copyright.PENANA5lbxe4YQmW
“Tenang sayang, kamu nonton aja dulu. Nanti kamu kayak Shani juga kok, tergila-gila sama kontolnya Pak Herman, hahahaha!”
369Please respect copyright.PENANApoykfXx6Eg
Ia mendudukkan Gracia di sebuah kursi, lalu mengikat tangan dan kakinya. Matanya menatap lurus ke arah Shani yang masih dikerjai oleh Pak Herman. Ia menolak untuk melihatnya, tapi rasa penasarannya membuat dia terus membuka matanya. Erangan Shani yang terdengar begitu nikmat semakin membuat Gracia penasaran, ingin melihat permainan mereka.
369Please respect copyright.PENANAW85AWfpYF3
“Nnghh… aaahhh! P-Pak… aaahhh iyaaahh! ma-mau keluaaarrrhh!! Mmmffhhh! Aaahhhhhh!!”
369Please respect copyright.PENANApx7jGz7PSu
Gracia melihat bagaimana tubuh Shani mengejang hebat, lalu dari vaginanya keluar cairan bening seperti air seni yang mengalir keluar begitu deras. Pedang kejantanan Pak Herman tercabut dari vagina Shani, batangnya terlihat begitu besar dan kokoh, apalagi bagian jamurnya yang terlihat sangat merah seperti strawberry. Tubuh Gracia memanas, rasa gatal menyelimuti selangkangannya. Ia tidak mengerti kenapa, tapi entah mengapa apapun yang Shani rasakan pasti begitu nikmat.
369Please respect copyright.PENANAxyanoB0wxM
“Pak, gantian ya.” Suara Kevin terdengar dari belakang Gracia. Ia ternyata sudah melepas celananya, sekarang penisnya sudah siap dihunuskan ke dalam vagina Shani. Sama seperti milik Pak Herman, milik Kevin juga besar dan kokoh. Urat-uratnya lebih tercetak jelas dibanding milik Pak Herman.
369Please respect copyright.PENANAPRhRT1hhbD
“O-oohhh! V-Vin… bentaarhhh… nnnghhhh! Aaahhh… bentar Viinn…” Shani memohon untuk diberi waktu, sebelum penis Kevin mengobok-obok vaginanya lagi. Sambil menunggu, Kevin bermain dengan payudara mungil Shani. Shani menoleh kebelakang, lalu bibir tipisnya memagut bibir Kevin.
369Please respect copyright.PENANAyVTzDgEPux
Kevin mulai menggerakkan pinggulnya, terlihat dari penisnya yang mulai keluar masuk dari vagina Shani. Badan Gracia semakin memanas, apalagi ketika melihat Shani tersenyum menatapnya. Tatapannya seolah mengajak Gracia untuk ikut menikmati apa yang dia rasakan.
369Please respect copyright.PENANAtHbxgFBceO
“Kamu nggak usah sok-sok nolak deh, Gracia. Ini memek kamu basah gini.” Tangan Pak Herman tiba-tiba menyelinap masuk ke dalam rok abu-abu Gracia. Elusan kasar yang dia lakukan di luar celana dalamnya membuat Gracia tersentak kaget, rasa geli yang begitu nikmat rasanya langsung naik ke kepalanya. Di balik kain yang menutupi mulutnya, sumpah serapah terucap dari mulutnya. Ia masih menolak rangsangan yang diberikan oleh Pak Herman. Harga dirinya masih ada, dan dia tidak mau itu sampai jatuh.
369Please respect copyright.PENANA63oUbIaiIG
“Vin, saya lepas aja ya bajunya.” Pak Herman melepas kancing seragam Gracia satu persatu. Hingga bra ungu yang tak sanggup menampung payudaranya itu terlihat. Gracia masih berusaha melawan, dengan menepis tangan Pak Herman menggunakan tubuhnya. Pak Herman yang kesal lalu menampar pipi Gracia dengan cukup keras.
369Please respect copyright.PENANAStHHBr1npa
“Bisa diem nggak?! Saya nggak akan kasar kok kalau kamu diem!” Ujar Pak Herman. Gracia hanya bisa meringis, merasakan pipinya yang begitu perih akibat tamparan pria tua itu.
369Please respect copyright.PENANAUNxYPjzlOT
“Wow, gede juga punya kamu Gre.” Tangan Pak Herman kemudian mencongkel payudara Gracia dari bra yang ia kenakan. Remasan-remasan kecil yang diberikan Pak Herman membuat Gracia kelojotan, dalam hatinya ia belum pernah merasakan sentuhan pria yang senikmat ini. Pak Herman menarik bekapan mulut Gracia.
369Please respect copyright.PENANAD5CPQewxP6
“A-anjiiingg lo… mmfffhhh! Nggak akan gue maaf–aaahhh… nnngghh… nggaakkhh!!”
369Please respect copyright.PENANA0xVAyM0sDC
“Nggak usah nolak Gre, kalau enak ya bilang aja.” Balas Pak Herman. Tangannya kini juga memilin-milin puting susu Gracia yang sudah mencuat keluar.
369Please respect copyright.PENANADuWBzladPT
“NGGAK! A-aaahh… Nggak!!”
369Please respect copyright.PENANA1ESyduaXaB
Gracia mengalami dilema yang begitu hebat. Ia tidak mau harga dirinya jatuh, tapi sejujurnya dia menikmati rangsangan yang diberikan Pak Herman. Ia juga masih takut akan keperawanannya, ia menjaga itu baik-baik. Tentu saja dia tidak mau sembarang orang yang merenggutnya.
369Please respect copyright.PENANAjrP9mB9Uet
“OOUUHHHHH… KEVIINNN! NNNGGHHHH!! AAAHHHHH!!”
369Please respect copyright.PENANACyEp2m1hwH
Teriakkan kencang dari arah mulut Shani membuat semua mata memandangnya, rupanya dia mengalami orgasme. Ini yang kedua kalinya di depan mata Gracia, sekali lagi ia tampak menikmati orgasmenya. Kevin tidak memberi dirinya waktu untuk meredakan orgasmenya, ia memutar tubuhnya dan kembali menggenjot vagina Shani dengan kencang. Suara hentakan saat tubuh mereka bertemu terdengar begitu nyaring.
369Please respect copyright.PENANAxCgsu5cTXJ
“Tuh, Shani aja keenakan kena kontolnya Kevin.”
369Please respect copyright.PENANA0C4odSYXo8
“Nggak! Dia pasti dipaksa kan?!”
369Please respect copyright.PENANAa4LnXhT0IO
“Loh, tanya aja sama Shani. Saya sama Kevin ada maksa nggak? Gimana, Shan?” Tanya Pak Herman, dan hanya gelengan kepala yang Shani lakukan. Dia masih menikmati sodokan penis Kevin di vaginanya.
369Please respect copyright.PENANAzz6iHLB9q7
“Aarrghh, Shaann! Gue keluarr!” Kevin mengeram, sodokannya semakin cepat. Hingga tiba-tiba dia berhenti, pinggulnya bergoyang seperti berusaha melesakkan lebih dalam penisnya. Shani memeluk tubuh Kevin begitu erat, Kevin menarik kepalanya lalu mereka saling bercumbu.
369Please respect copyright.PENANAdyHAxQFgdi
“Gimana, tertarik nyoba kayak Shani?” Tanya Pak Herman.
369Please respect copyright.PENANAjBHNVeOa20
Hanya ada dua jawaban, ya atau tidak. Otak Gracia memilih jawaban kedua, sedangkan selangkangannya meraung-raung meminta dia menjawab dengan jawaban pertama. Ia bimbingan, namun sepertinya otaknya masih berjalan dengan sempurna.
369Please respect copyright.PENANAg2qWRkUdtO
“NGGAK! NGGAK SUDI GUE!”
369Please respect copyright.PENANAMtE6Uqcq00
“Hahaha, gimana nih Vin? Pakai cara kasar aja ya?”
369Please respect copyright.PENANA0RK9M9Wt9T
“Eh, jangan Pak! Barang bagus ini, iya nggak Shan?” Balas Kevin
369Please respect copyright.PENANAqTD9RR5hjG
“Ge, coba dulu. Enak loh.” Bujuk Shani.
369Please respect copyright.PENANAJZxHxpZxIr
“Shan, udah gila ya lo?!”
369Please respect copyright.PENANAqSauoTkN03
“Aku nggak gila Ge, aku cuma nurutin apa yang tubuhku mau.”
369Please respect copyright.PENANAokK6cmOGPZ
“Nggak! Nggak akan gue denger lo lagi!”
369Please respect copyright.PENANA0fAac7be5e
“Shani juga ngelakuin hal yang sama Gre, lo tau kenapa gue nggak ngerjain si Krisna lagi? Bukan karena lo marah-marah ke Pak Herman, tapi karena Shani dengan sukarela nyerahin diri ke kita.” Jelas Kevin.
369Please respect copyright.PENANAZkUjytcEqT
“Dia lebih pintar dari kamu Gre, dia tahu apa yang harus dia lakukan.”
369Please respect copyright.PENANAV06itye85k
“Jadi… Shan?”
369Please respect copyright.PENANAO20YgStWTD
“Maaf, Ge. Aku ngelakuin apa yang perlu aku lakuin, dan maaf udah bohong.”
369Please respect copyright.PENANAqHE2iHsKdm
Mata Gracia mulai berair. Jadi selama ini pikirannya membohongi dirinya sendiri, bukan dia yang menyelamatkan adik Shani dari rundungan Kevin, tapi Shani sendiri yang menyelamatkannya. Selama ini, sahabatnya telah berbohong kepadanya. Berkata kalau Gracia lah yang menyelamatkan adiknya, ternyata dia sendiri yang menyelamatkannya. Ternyata, Gracia tidak sekuat yang dia pikir, dan dia tidak sehebat itu. Pikirannya mulai mengabur, mulai berpikir kalau dia ternyata bukanlah siapa-siapa. Kalau memang dia tidak sekuat itu, lalu apa yang harus dia lakukan sekarang untuk melindungi David?
369Please respect copyright.PENANAtpz9jyevTX
Pak Herman melepas ikatan tangan dan kaki Gracia. Tidak ada perlawanan darinya, dia sudah menyerah. Pak Herman menarik kepalanya lalu memagut bibir tebal Gracia. Gracia hanya diam, seolah dia sudah menyerahkan tubuhnya kepada Pak Herman. Isak tangisnya perlahan mereda, tangannya mulai meraih leher Pak Herman untuk membuat ciuman mereka semakin dalam.
369Please respect copyright.PENANA9KGq5qCRgA
“Jadi gimana Gre, Mau lanjut?” Tanya Pak Herman.
369Please respect copyright.PENANA03NMegFoQ5
Gracia mengeluarkan sebuah anggukan pelan, menandakan dia setuju dengan Pak Herman. Sudah tidak perlu ditutupi lagi, kalau dia ingin mencoba kenikmatan yang dirasakan oleh Shani. Toh, ini kan satu-satunya cara untuk melindungi David?
369Please respect copyright.PENANAf5Ah8QMc4P