Rama mencoba mencari minuman dari dalam lemari es, tidurnya yang lelap lebih dari 7 jam membuat pemuda itu membutuhkan cairan untuk mengembalikan kesadarannya. Setelah meneguk beberapa kali air mineral, Rama melangkahkan kakinya menuju ruang tv. Beberapa kali dia mengganti chanel tv tapi tak satupun acara yang membuat pemuda itu tertarik untuk menontonnya.
KLING!
Rama mengalihkan padangan pada layar 5,5 inch smartphonenya, sebuah pesan masuk dari nomor asing.
X: Rama?
R: Ini siapa?
X: Angel, 1 minggu lalu kita party di Bali.
Rama mencoba mengingat nama itu, begitu banyak "Angel" yang dia kenal setelah menggeluti profesi sebagai gigolo. Ingatan Rama benar-benar kabur dengan nama "Angel" ini.
R: I'm sorry, Aku beneran lupa.
X: It's ok Rama, Btw ada waktu nggak malam ini?
R: Ada apa emangnya?
X: Aku lagi pengen nih, Hotel GI kamar 201 sekarang bisa?
R: Sorry Aku nggak bisa terima job dari sembarang orang, apalagi klo nggak ada rekomendasi dr siapapun.
X: Come on Rama, masak kmu nggak percaya sama aku sih?
R: Sorry itu udah jd SOP pelayananku.
X: Apa perlu aku kirimin fotoku dulu biar kmu percaya klo aku pernah sewa jasa kamu?
Rama terdiam untuk sesaat, kembali pemuda ini mengingat wanita yang bernama "Angel" ini, semakin dia mencoba mengingat, semakin buram ingatannya pada sosok misterius ini. Rama melihat foto selfie yang barusan dikirim oleh Angel, tiba-tiba ingatannya terputar kembali, party gila di privat beach Bali tujuh hari yang lalu. Sosok wanita bernama Angel ini kembali tergambar di kepala Rama, bagaimana dia mengerang, mendesah, dan menjerit saat terpuaskan oleh penetrasi penis Rama.
R: Sepertinya aku mulai mengingatmu.
X: So...?
R: Ok, satu jam lagi aku akan datang.
273Please respect copyright.PENANA5U3YZQrxMV
***
273Please respect copyright.PENANAf37cXMGRF5
Dentuman suara musik RnB terdengar begitu keras dari dalam ruangan salah satu kamar hotel bintang lima di daerah Jakarta Pusat.Suara musik itu seolah saling bersahutan dengan erangan seorang wanita yang sedang menungging di atas tempat tidur.
"Aaahhhh! Aahhhh! Fuck Me harder!"
Dengan berdiri di samping tempat tidur Rama terus menggerakkan pinggulnya maju mundur, satu tangannya menjambak rambut wanita yang menungging di depannya itu. Rama merasakan batang penisnya seperti diremas oleh dinding vagina wanita yang mengaku bernama Angel tersebut.
"Aacch Rama! Terusin Rama! Aacchhh!"
Angel terus mengerang binal, tubuhnya bergerak maju mundur mengikuti irama sodokan penis Rama dari belakang. Tiba-tiba Rama menghentikan gerakannya, dengan cepat dia mencabut batang penisnya dari dalam vagina Angel.
"Why...?"
Tanya Angel sambil melihat ke arah belakang, menatap tubuh Rama dengan penis besarnya berdiri tepat di belakang pantatnya. Tanpa menjawab, Rama membalikkan posisi tubuh Angel yang semula menungging berbalik menjadi terlentang. Rama tetap berada di sisi tempat tidur, tapi kini tubuh pria itu tak lagi berdiri, Rama sedikit berjongkok di depan selangkangan Angel.
"Rama, jangaann dijilatin! Geli tau!"
Protes Angel dengan nada manja. Tak menghiraukan rintihan Angel, Rama langsung mengarahkan kepalanya ke vagina Angel. Dengan sedikit memaksa karena paha Angel dalam posisi terkatup akhirnya mulut Rama sampai juga ke permukaan vagina Angel dan langsung menjilat-jilat serta menciumi dengan nafsu. Aroma vagina Angel benar-benar membuat Rama melayang dan kehilangan kendali, benar-benar memabukkan. Aliran darah dan napas Rama semakin cepat ketika lidahnya mulai membelah lipatan vagina Angel dan menjilatinya dari bawah hingga ke klitoris.
"Aaaauuwwww!!! Aaarrgghhttt!!!Fuck You Rama!! " Jerit Angel, napasnya seperti tercekik dan kemudian badannya melenting dengan menengadahkan kepala.
Kakinya memiting kepala Rama dan kedua tangannya menekan kepala pria itu sekuat tenaga hingga Rama kesulitan untuk bernafas. Rama semakin liar memainkan lidahnya di permukaan vagina Angel, aroma vagina yang khas membuat pria itu semakin terangsang untuk terus "menjahili" area kewanitaan Angel.
Tubuh Angel terus bergerak liar, mengacak-acak permukaan tempat tidur, dua tangannya menjambak rambut Rama yang berada tepat di atas selangkangannya. Permainan lidah Rama yang liar dan nakal benar-benar membuat Angel melayang, apalagi saat Rama menghisap-hisap "kacang" nya dengan keras, Angel dibuat semakin tak berdaya. Dari bibirnya hanya terdengar erangan dan rintihan manja.
"Aaaaaaahhhh ! Aaaaaahhhhhh ! "
Sesaat tubuh Angel kelejotan seperti binatang yang disembelih, selama beberapa detik badannya kaku kemudian melemah perlahan-lahan dan akhirnya terhempas ke atas tempat tidur, himpitan dan tekanan paha Angel pada kepala Rama lepas. Rupanya Angel baru saja mengalami orgasme untuk kesekian kalinya. Seolah tak memberi waktu pada Angel untuk beristirahat, Rama dengan sigap kembali berdiri, membasahi batang penisnya dengan air liurnya sendiri, kemudian dengan cepat kembali menusukkan pusakanya itu ke dalam lubang vagina Angel.
"AAACCHHTTTT!!!! FUCK !!!" Teriak Angel saat menyadari penis besar Rama telah kembali merangsek masuk ke dalam rahimnya.
Dengan kecepatan tinggi Rama kembali menggerakkan pinggulnya maju mundur, dengan sedikit membungkukkan tubuhnya di tepi tempat tidur, Rama menghujamkan seluruh batang penisnya ke dalam vagina Angel. Ekspresi wajah binal yang diperlihatkan Angel saat menikmati tusukan demi tusukan penis membuat Rama semakin bernafsu menyetubuhi wanita itu. Dua tangan kekar Rama ikut memainkan bongkahan buah dada Angel yang bergerak naik turun, mengikuti irama goyangan tubuh Rama yang menghentak kencang.
"Aaarrgghhhttt!!!Aaaaarrgghhtt!!!!Arrgghhtt!!"
Erangan Angel kembali meninggi, batang penis Rama yang menyesaki seluruh rongga rahim membuat Angel menggelinjang tak beraturan. Tangan Rama semakin intens memainkan buah dada Angel, sesekali Rama memilin-milin puting wanita itu, memainkannya seperti tombol analog stick playstation. Dibalik keliaran goyangannya, tatapan mata Rama pada wajah Angel masih seperti saat mereka bertemu 3 jam yang lalu, teduh dan menenangkan. Angel seperti menghadapi dua serangan sekaligus dari Rama, perlakuan kasar dan binal dari penis, serta sikap lembut dari tatapan mata Rama. Kombinasi yang sulit dilakukan oleh sebagian besar laki-laki saat beradegan ranjang.
Tak tahan dengan perlakuan Rama terhadap tubuhnya, Angel menarik kepala gigolo yang dibayarnya itu mendekati bibirnya. Dengan buas wanita itu menghisap bibir Rama, lidahnya mencoba mencari celah untuk bisa masuk semakin dalam ke lubang mulut Rama. Gigolo itu tak tinggal diam menanggapi serangan bibir dan lidah Angel, kali ini dia menelungkupkan badan kekarnya di atas tubuh Angel, bibirnya yang semula tertutup kini terbuka lebih lebar dengan juluran lidah, memberi ruang lebih pada Angel untuk menghisapnya.
Angel semakin beringas, dua kakinya menjepit punggung Rama, menguncinya dari bawah, membiarkan penis Rama menerobos vaginanya lebih dalam. Rama sendiri mulai mempercepat genjotannya, dadanya dibiarkan menggencet payudara Angel, sementara pinggul dan pantatnnya terus melakukan penetrasi ke dalam vagina Angel. Rama merasakan vagina Angel sudah sangat basah dan becek, bahkan gesekan penis dan dinding-dinding vagina menimbulkan suara yang cukup keras.
"Aaarrgghhttt Rama!! I want Your cum in my mounth! Aarrgghhttt!!!!" Erang Angel ditengah pergumulan badannya dengan Rama.
"Really..?" Bisik Rama, masih dengan tatapan mata yang menenangkan.
"Iyaa sayang, Aku pengen ngrasain peju kamu, tumpahin ke mulutku semuanya, yang banyak! Aaarrgghhttt!!" Jawab Angel binal.
Rama hanya tersenyum mendengar permintaan Angel, dia kembali mengangkat tubuhnya dari badan Angel. Kali ini Rama berjongkok di depan selangkangan Angel, tangannya memegang dan menahan perut Angel dari samping, sesaat kemudian dia kembali menghujamkan seluruh batang penisnya ke dalam vagina.
Kali ini jauh lebih cepat, lebih keras, dan lebih brutal. Tubuh Angel seperti terbanting dengan arah tak beraturan, permukaan tempat tidur yang dilapisi sprei putih sudah berantakan akibat tingkah dua orang yang tengah dimabuk birahi ini.
"Ayo sayang keluarin pejumu! Keluarin! Aku pengen pejumu!" Angel meracau, mencoba menggoda Rama dengan kalimat binal.
"Aaaarrggghhhtttt!!! Aaarrrgghhttt!!!" Rama mencabut penisnya dari dalam vagina Angel, dengan cepat dia mengocok dan mengarahkan batang penisnya itu ke atas wajah Angel.
"Aaaacchhhhhh!" Erang Angel sambil membuka mulutnya lebar-lebar, bersiap menampung semprotan sperma dari Rama.
"AAARRGGHHTTT!!!! FUCK!!!"
Lima semburan sperma kental dari dalam penis Rama seketika membasahi wajah dan mulut Angel. Cairan putih berhasil menambah corak berbeda pada wajah Angel, bahkan sebagian juga mengenangi rambut wanita cantik itu.
"Eeeemmmhhhh...Eeemmmhhhh...Emmmhhhh...."
Angel menikmati ceceran sperma yang masuk ke dalam mulutnya, tanpa rasa jijik wanita itu kemudian menelannya tanpa sisa. Rama sendiri masih berjongkok di depan kepala Angel, pria itu mencoba menenangkan deru nafas setelah mendapatkan ejakulasi, batang penisnya belum benar-benar melemas, masih terlihat menegang. Seolah kurang puas, Angel mengarahkan mulutnya ke arah penis Rama, dengan lahap wanita itu mengulum dan menghisap penis itu.
"Eeemmhhmmmnm! Aaaacchhttt!"
Desah Rama sambil mengelus lembut kepala Angel dari atas, dia membiarkan wanita itu mencoba menghisap sisa sperma yang mungkin masih tersisa di dalam penis.
"Eeeemmmcchhhhh! Aaacchhhh! Enak banget rasanya." Bisik Angel sesaat setelah melepas hisapannya pada penis Rama.
"Nakal banget kamu."
Balas Rama ditambahi dengan kecupan lembut pada kening Angel. Rama menggerakkan tubuhnya, meninggalkan tempat tidur menuju meja di sisi kanan ruangan, mengambil tissu kering untuk membersihkan ceceran sperma yang masih tertinggal pada wajah Angel. Dengan lembut Rama membersihkan sisa-sisa spermanya pada wajah Angel, pria itu tau betul perlakuannya setelah ML akan memberikan kesan kuat pada customer yang membayarnya.
Angel terlihat begitu puas malam itu, serviz Rama berhasil membuat hasratnya untuk bercinta terpenuhi. Malam itu Angel benar-benar diperlakukan seperti layaknya seorang kekasih, bukan seperti seorang ibu muda yang rela mengeluarkan uang beberapa juta hanya untuk mendapat kepuasan seksual dari seorang gigolo tampan.
273Please respect copyright.PENANA4BVzOA699t
BERSAMBUNG
273Please respect copyright.PENANApa2wsvRKZb