Yanto (35) merupakan seorang Satpam senior di sebuah PT, ia sudah 15 tahun mengabdikan dirinya di PT Tersebut.
Sehari-harinya, Yanto tinggal disebuah kontrakan yang berada tak jauh dari tempatnya bekerja, bersama istrinya yang bahenol, Rani (30) serta ketiga anaknya yang berusia 8, 6, dan 3 tahun.
Rani memiliki tubuh yang bahenol, tingginya sekitar 165 Cm. Sejak menikah, Ia menjadi ibu rumah tangga untuk mengurus suami dan ketiga Anaknya. Ia tidak memiliki waktu untuk merawat dirinya, sehingga membuat penampilannya tampak lusuh.
Sehari-hari, Wanita bahenol itu hanya menggunakan Daster yang tampak lusuh.
Sejak menikah, rumah tangga Yanto dan Rani terlihat harmonis. Meskipun penghasilan Yanto pas-pasan, istrinya tak pernah mempermasalahkan itu.
Rani Tak pernah mengeluh tentang uang belanja yang diberikan, begitu juga dengan urusan ranjang keduanya yang berjalan baik.
Namun keharmonisan keluarga Yanto dan Rani mulai berkurang sejak Yanto mengenal judi online dari teman-temannya di tempat kerja.
Seiring berjalannya waktu, Yanto mulai kecanduan judi online. Ia menghabiskan gajinya untuk bermain judi online tanpa memikirkan kebutuhan Istri dan anaknya. Semua pendapatannya ludes tanpa tersisa akibat judi online.
Yanto mulai sering marah-marah kepada anak dan istrinya sejak ia kecanduan judi online.
Untuk kebutuhan sehari-harinya, Yanto dan Rani terpaksa berhutang kepada penjual sayur keliling, mang Ucup serta pemilik warung yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Bu Sri.
Tak hanya itu, Yanto juga meminjam uang di PT tempat ia bekerja tanpa sepengetahuan Rani.
Rani sudah mulai jenuh menghadapi perubahan sikap suaminya. Ia berfikir untuk berpisah dengan suaminya, namun ia terpaksa mengurungkan niatnya demi anak-anaknya.
Ia tidak tahu bagaimana cara membiayai kehidupan anak-anaknya jika berpisah dengan Yanto, Apalagi ia hanya tamatan SMP dan tidak memiliki pengalaman bekerja karena.
Sejak tamat SMP, ia hanya menghabiskan waktunya untuk keluyuran, hingga akhirnya ia menikah dengan Yanto ketika berusia 20 tahun.
Seiring berjalannya waktu, Hutang-hutang mereka pun mulai menggunung, Mang Ucup dan Bu Sri sudah sangat sering menagih hutang keduanya.
Rani berencana memberi tahukan kepada suaminya perihal hutang tersebut. Namun sebelum itu, ia berencana memberi pelayanan terbaik terhadap suaminya.
Malam harinya, Rani menyambut kepulangan suaminya dengan menggunakan gaun tidur seksi. Meskipun sudah usang, Namun gaun tersebut membuat Rani terlihat menggoda.
"Kamu udah makan, Mas ?" Tanya Rani sesaat setelah suaminya memasuki rumah.
Sementara itu, Yanto melongo memandangi Istrinya yang terlihat sangat seksi saat itu. Hasratnya memuncak saat itu, apalagi saat itu ia dan istrinya sudah lama tidak bersenggama dikarenakan hubungan keduanya yang mulai merenggang dalam beberapa bulan terakhir.
"Kamu cantik, Rani!" Puji Yanto sambil mengusap rambut istrinya yang habis keramas itu. Setelah itu, ia langsung menciumi rambut istrinya yang wangi itu.
Tak lama setelah itu, Yanto langsung melumat bibir Istrinya, keduanya saling melumat dengan sangat bernafsu.
Beberapa waktu kemudian, Yanto menarik melepaskan lumatannya kemudian menarik tangannya menuju kamar tamu.
Setibanya di dalam kamar, Yanto langsung merebahkan tubuh istrinya yang bahenol di atas kasur.
Kedua tangannya langsung meremas bongkahan payudara Rani dengan kasar, mulutnya kembali melumat bibir istrinya dengan sangat bernafsu.
Keduanya terus saling nelumat dengan sangat bernafsu, "Ohhh..., Ahhh..." Rintihan kenikmatan terus terdengar dari mulut Rani menikmati permainan suaminya.
Tak lama setelah itu, Yanto langsung melepas gaun tidur yang dikenakan Rani, diikuti dengan melepas celana dalam beserta Bra berwarna putih yang dikenakan istrinya.
Tak menunggu lama, Yanto langsung menjilati vagina Rani yang ditumbuhi bulu tebal itu, kedua tangannya meremas terus meremas bongkahan payudara Istrinya yang masih kencang.
"Ohhh..., Ahhh... Terus mas" Rani terus merintih keenakan menikmati permainan suaminya.
Yanto terus menjilati klitoris serta bibir vagina istrinya selama kurang lebih 5 menit.
Setelah itu, Ia langsung melepas pakaiannya satu persatu. Sehingga kini, Kontolnya yang besar dan hitam terpampang jelas di hadapan Rani.
Yanto langsung mengarahkan kontolnya yang besar dan hitam itu menuju vagina Rani yang berbulu lebat itu.
Kontolnya besar dan hitam itu dengan cepat menerobos masuk ke dalam vagina Rani yang sudah mulai basah itu.
Yanto segera memacu kontolnya keluar masuk vagina Rani dengan sangat bernafsu. Kontolnya dengan cepat bergerak keluar masuk vagina Istrinya yang sudah agak longgar itu. Kedua tangannya terus meremas bongkahan payudara Rani dengan kasar.
"Ohhh..., Ahhhh..., enak mas..., Ohhh..., Enak..., Aghhh" Rani terus mengerang tak karuan menikmati Sodokan kontol besar suaminya.
Erangan kenikmatan yang keluar dari mulut Rani membuat Yanto semakin terangsang, ia semakin mempercepat gerakannya, kontolnya semakin cepat bergerak keluar masuk vagina istrinya.
"Ohhh..., Ahhh..., Aghhh..., Enak Ran..., Ohhh..." Mulut Yanto terus mengerang tak karuan saat kontolnya bergesekan dengan vagina Rani yang berdenyut-denyut itu.
Erangan demi erangan kenikmatan terus keluar dari mulut Yanto dan Rani menikmati persenggamaan mereka.
Pak Yanto terus memacu kontolnya dengan sangat bernafsu, kontolnya yang besar dan hitam itu terus bergerak keluar masuk vagina istrinya.
Setelah satu jam bersenggama dan mencoba berbagai macam gaya, Yanto akhirnya segera mencapai orgasme.
"Ohhh..., Ahhh... Mas mau keluar Ran! Ohh.." Mulut Yanto terus mengerang tak karuan, Ia kemudian menancapkan vaginanya sedalam mungkin ke dalam vagina istrinya.
"Ohhh..., Agghhhhhh..." Yanto mengerang panjang, kontolnya berdenyut-denyut di dalam vagina Rani, kemudian menyemprotkan cairan kental dan hangat di dalam Istrinya.
Di saat bersamaan vagina Rani juga menyemburkan cairan panas untuk yang kesekian kalinya malam itu.
Meskipun vaginanya sudah agak longgar, Namun Rani yang bahenol selalu bisa memberi kenikmatan yang tiada duanya.
Setelah selesai bersenggama dengan Rani, Yanto segera berbaring di samping istrinya dan menutup tubuhnya yang masih telanjang bulat dengan selimut.
Melihat itu, Rani segera memulai pembicaraan perihal hutang yang sudah ditagih oleh mang Ucup dan Bu Sri.
"Mas, Mang Ucup sama Bu Sri udah sering hutang, kamu kapan punya uang buat bayar?" Tanya Rani agak canggung.
"Gitu ya? Kalo gitu besok mas usahain!" Sahut Yanto sambil tersenyum ke arah Istrinya.
Kenikmatan yang diberikan Rani membuat Yanto kembali bersikap lembut kepada istrinya.
Keesokan harinya sepulang berkerja, Yanto memberikan uang senilai 5 juta kepada Istrinya. 1 juta untuk membayar hutang kepada mang Ucup, 3 juta untuk Bu Sri, sedangkan sisanya untuk keperluan sehari-hari selama beberapa hari kedepan.
"Mas, kamu dapat uang darimana? Ini kamu pinjam dari kantor kan?" Tanya Rani yang keheranan suaminya bisa mendapatkan uang dengan cepat.
"Mas pinjam dari Pak dadang!" Jelasnya singkat.
Yanto meminjam uang tersebut kepada pak Dadang (52) yang merupakan seorang rentenir, ia meminjam uang sebesar 7 juta dengan bunga sebesar 500 ribu tiap bulannya. Yanto berjanji akan mengembalikan uang tersebut dalam jangka waktu satu bulan. 2 juta sisanya akan ia gunakan untuk bermain judi online.
"Mas, dari dulu kita kan udah sepakat gak bakal minjam ke Pak Dadang, kenapa kamu gak ngomong dulu sama aku?" Sahut Rani yang sedikit kesal mendengar suaminya meminjam uang kepada rentenir.
"Yang penting sekarang kita bayar hutang sama Mang Ucup dan Bu Sri dulu, Soal Pak Dadang nanti kita pikirin lagi!" Jelas Yanto berusaha menenangkan istrinya.
"Terserah kamu deh mas" Sahut Rani yang masih kesal, kemudian masuk ke dalam kamar dan tidur bersama anak-anaknya.
Alih-alih bisa mengembalikan uang pak Dadang dengan bermain judi online, Uang 2 juta yang tersisa malah ludes tak bersisa.
408Please respect copyright.PENANAJyprAOYXzi
================================
Baca kelanjutannya Di sini 👇
https://victie.com/m/books/344
ns160.79.109.199da2