
"Di Sebalik Jubah Nurina"1032Please respect copyright.PENANAVqXzRm9fsY
1032Please respect copyright.PENANAqx58fEucci
BAB 3: Ustazah Nakal 2
Dari tadi Nurina duduk diam di tepi katil, matanya sesekali merenung kosong ke arah kipas. Mindanya teringatkan Ustaz Farid.
Tiba-tiba, hidung Nurina menangkap bau yang kuat—bau perfume yang sama pada badan Isya.
------1032Please respect copyright.PENANAsx2W0yEvVZ
10 minit sebelum itu...1032Please respect copyright.PENANA4foTF0JPYB
1032Please respect copyright.PENANAizKXCiMJuj
"Oklah, saya mandi dulu ye Nurina," kata Isya. Nurina mengangguk lantas berbaring di katilnya.1032Please respect copyright.PENANACQYjcgfG36
1032Please respect copyright.PENANAZRZyQXemEt
Sebaik saja Isya berkata demikian, dia terus menanggalkan tudung labuhnya dan terlerai rambut ikalnya. Kemudian, Isya menanggalkan jubah dan pakaian dalam hingga bertelanjang sebelum dia akhirnya membalutkan tubuhnya dengan tuala pink.1032Please respect copyright.PENANAAcYWki3Ssn
1032Please respect copyright.PENANAfTDleGgAxI
Nurina yang berbaring tadi, sedikit terkejut dan melirik pada isya.1032Please respect copyright.PENANABK9gQCsXge
1032Please respect copyright.PENANA2QDxyrROBk
"Wah.. beraninya," getus Nurina.1032Please respect copyright.PENANAHStVXRzBld
1032Please respect copyright.PENANAivEF1N5deG
Isya perasan akan tenungan Nurina yang pelik itu. 1032Please respect copyright.PENANAaoVdbPBr40
1032Please respect copyright.PENANAMAhJcuYY1m
"Hmm? Oh! Maaf nurina... kita kat kampung dah biasa macam ni,.... lagipun kita sama2 perempuan kan... maaf buat awak tak selesa hehe," kata Isya sambils membetulkan tualanya.1032Please respect copyright.PENANAkKoLpIPvzT
1032Please respect copyright.PENANAleOLT2xmQO
"Eh! takpe... takpe... saya ok je," jawab Nurina.1032Please respect copyright.PENANADuFlUCIh8B
1032Please respect copyright.PENANAYIQyq5wI7K
Sejurus Isya keluar ke tandas yang terletak di hujung blok untuk mandi, Nurina menangkap bau perfume yang agak kuat.
Dia cuba menghidu sekeliling mencari sumber bau wangi itu. Akhirnya, bau itu datangnya dari beg pakain Isya.
Dengan perlahan, Nurina membuka zip beg pakaian Isya. Matanya terhenti pada sehelai panties warna ungu gelap, bersama bra berwarna krim. Dia mengangkatnya perlahan, jari-jemarinya menggenggam nipis fabrik itu.
Tanpa sedar, Nurina membawa panties itu ke wajahnya… menghidu dalam-dalam. Matanya terpejam seketika, jantungnya berdegup laju.
Tiba-tiba—
“Eh… Nurina?”1032Please respect copyright.PENANAWVyQJPUGCY
Suara itu buat Nurina tersentak.
Pintu bilik terbuka perlahan. Isya berdiri dengan bertuala, memandang penuh kehairanan kepada Nurina yang sedang memegang pantiesnya itu.
Nurina cepat-cepat menyembunyikan panties itu di belakang badannya.
Isya:1032Please respect copyright.PENANASYmam4mIth
“Awak… buat apa dengan beg saya?”
Nurina:1032Please respect copyright.PENANAAoXOJcibo8
“Eh tak—saya cuma… nak alihkan. Macam berat, saya takut awak tersadung nanti.” (gagap sedikit)
Isya senyum, lalu melangkah masuk.1032Please respect copyright.PENANAR6OpwgTGZt
Dia tidak terus mendesak, cuma membetulkan tuala di dadanya sambil mendekati katil.
Isya:1032Please respect copyright.PENANAz6abyLesnP
“Hehe... takpe la, saya pun selalu gitu masa kat kolej dulu. Tengok beg roommate.”
Nurina:1032Please respect copyright.PENANAz1puWFy3DD
“Saya tak tengok apa-apa pun... cuma terbau... sikit...”
Isya:1032Please respect copyright.PENANAE0TY4rh38e
(ketawa kecil, manja)1032Please respect copyright.PENANA6KtVkHOGzr
“Yelah… saya memang kuat berpeluh sikit. Nanti saya basuh baju tu semua okay.”
Nurina tunduk, mukanya merah. Tapi matanya masih sempat mencuri pandang dada Isya yang samar-samar kelihatan dari celah tuala.1032Please respect copyright.PENANAguEtmRR5Q9
---
Nurina hanya membatu di birai katil. Tangannya masih menggenggam panties Isya yang disorokkan di bawah bantalnya. Mukanya terasa panas, merah padam, malu yang amat. Dia tak tahu nak pandang ke mana. Dia tunduk saja.
Isya pula tidak bersuara. Bunyi kipas siling berputar jadi latar sunyi yang menyesakkan dada. Beberapa saat kemudian, Isya menghampiri. Langkahnya perlahan, berhenti di sisi Nurina.
Isya:1032Please respect copyright.PENANAjhB7SXiWKL
“Ina…”1032Please respect copyright.PENANAz2OCFYMEPM
“Awak suka bau tu…?”
Nurina menggigit bibir. Matanya masih tak berani mengangkat.
Nurina:1032Please respect copyright.PENANA28NsAGvAit
“…Saya tak tahu kenapa. Saya tak pernah buat macam ni. Saya… saya cuma terbau masa awak lalu tadi. Wangi sangat. Macam… lembut, tapi menusuk.”
Isya duduk perlahan di sebelah Nurina, tubuhnya masih bertuala, dan sedikit lembap. Bahunya bersentuh sedikit dengan Nurina yang sedang kaku.
Isya:1032Please respect copyright.PENANAMON5OYqW1S
(nada rendah, tenang)1032Please respect copyright.PENANA0NPTL3I5e7
“Perfume tu ada orang bagi, katanya dari sumber alam di Sabah, asli lagi… memang saya suka pakai kat tempat lembut. Terutama di bahagian faraj saya,” Kata Isya, selamba.
Perkataan itu buat leher Nurina terasa sejuk. Nafasnya tak teratur. Dia rasa lain macam… namun rasa ingin tahunya juga makin membuak. Perfume apa yang sampai menarik perhatian dan menggelisahkan jiwa?
Isya mengangkat tangan Nurina, perlahan-lahan, Isya menarik semula pantiesnya dari tangan Nurina. Tapi dia tak marah. Dia cuma senyum nipis.
Isya:1032Please respect copyright.PENANAYLAqQgU5CL
“Lain kali… awak minta je.”1032Please respect copyright.PENANAekHCJsZh5f
“Kita boleh kongsi bau wangi tu sama-sama.”
Mata Nurina membulat sedikit. Dia tak tahu nak jawab apa. Tapi untuk kali pertama dalam hidupnya, dia rasa… ada ruang dalam dirinya yang baru terbuka. Ruang yang selama ini dia pendam, dan tidak pernah dia benarkan sesiapa masuk.
---1032Please respect copyright.PENANAXfSW6JG3BO
1032Please respect copyright.PENANARi9CPthIrL
Nurina termenung seketika. 1032Please respect copyright.PENANAqiUPFfDC6i
1032Please respect copyright.PENANA8ci71Yu8IJ
Kemudia dia mengangkat mukanya.1032Please respect copyright.PENANAbP3d1ISdn8
1032Please respect copyright.PENANAW4WiesDfLK
"Isya... saya minta maaf... saya bukan seperti awak sangka...," muka Nurina sayu seperti hendak menangis.1032Please respect copyright.PENANAC2m63AKI4n
1032Please respect copyright.PENANAjiD2bJElP9
"Eh... Nurina, jangan risaulah... saya tak marah awak pun... ok?" jawab Isya yang masih bertuala.1032Please respect copyright.PENANAJTuEGmev3X
1032Please respect copyright.PENANAguYZspLS08
"Tapi saya tahu kelakuan saya itu tidak senonoh dan memalukan!" jawab Nurina. Mukanya kembali merah.1032Please respect copyright.PENANATF0HwecAIy
1032Please respect copyright.PENANA5RXdlm3Sod
Isya tersenyum dan kemudian menghampiri Nurina.1032Please respect copyright.PENANA0zWadvMH8d
1032Please respect copyright.PENANAVpmheef3o5
Dia tiba2 menyelak tualanya ke paras perut, dan jelas terpampang pepeknya dengan bulu halus tp lebat. Tangannya terus menarik leher Nurina dan membawa muka kawannya itu ke arah pepeknya.1032Please respect copyright.PENANA4uzzZVUQKZ
1032Please respect copyright.PENANAwjlpZcXYhH
"Sini... saya bagi yang original, ciumlah.. awak akan suka punya," kata Isya sambil senyum sinis.1032Please respect copyright.PENANAc5X9EQd4jp
1032Please respect copyright.PENANAw9V4YQ7epd
Siapa boleh bayangkan gadis kurus, kecil dan cute dari sabah itu sebenarnya agak daring.
Nurina terperanjat apabila lehernya ditarik Isya dan lebih memeranjatkan apabila Isya menyuakan pepek tanpa berlapik ke mukanya.1032Please respect copyright.PENANAuHk8n4sQ8E
1032Please respect copyright.PENANAYJjDQh5R3C
"Ciumlah... takpe saya tak marah...1032Please respect copyright.PENANApbp2lHhGeM
1032Please respect copyright.PENANAo8M5jJBrlk
Nurina agak keberatan, tetapi tidak dapat menahan dirinya. Perlahan-lahan dia melekapkan hidungnya ke pangkal pepek Isya. Bulu-bulu halus pepek Isya dapat dirasa menusuk pipi Nurina.1032Please respect copyright.PENANAuPjN0jJPXi
1032Please respect copyright.PENANAPwu2ub015X
----1032Please respect copyright.PENANAU3EP9c2vEs
1032Please respect copyright.PENANAtqTzJTUHcp
Sesuatu yang memeranjatkan turut terjadi.1032Please respect copyright.PENANAKOsRV836G3
1032Please respect copyright.PENANASOhJ1z2akk
Sebaik saja Nurina mencium pepek Isya, dirinya tiba-tiba menjadi tak keruan. Dia malah mencium lagi pepek Isya. dan tanpa segan silu Nurina mengeluarkan lidahnya dan menjilat2 pepek Isya. 1032Please respect copyright.PENANA7jGap4Uue2
1032Please respect copyright.PENANAOyRaDOB67Y
Isya mendesah saat Nurina mula meneroka pepeknya. Perlahan-lahan dia merasa lidah Nurina mulai menjalar ke arah kelentitnya.1032Please respect copyright.PENANAOfULP3VrF8
1032Please respect copyright.PENANAViWVSMCkuK
"Urghh Uuhhhh Aerhghhh awreghhhh"1032Please respect copyright.PENANAfhWduWrXvo
"Sedap... Hmphh! Jilat lagi Ina...Hmmmmpppp"1032Please respect copyright.PENANAu2Owxp5zwd
1032Please respect copyright.PENANAruceZ9lp3F
Nurina tidak sedar berapa kali dia menjilat dan mengulum kelentit Isya. Pepek rakannya itu seumpama bantal peluknya yang lama hilang.1032Please respect copyright.PENANAjGbGnxpxdj
1032Please respect copyright.PENANAcB8rJTwpXj
"hmmmpphhhh... SLurppppSlurprppp!!!"1032Please respect copyright.PENANAlLAP5goJPQ
1032Please respect copyright.PENANApcxIMHETFJ
Nurina bagaikan dirasuk, dia terus menjilat2 lebih banyak lagi sehingga membuatkan pepek Isya lencun dengan air liurkan...1032Please respect copyright.PENANAuTSI0ESDjK
1032Please respect copyright.PENANAzVp1V6QR55
Beberapa minit kemudian...1032Please respect copyright.PENANAKlEHu01q8M
1032Please respect copyright.PENANARRD5iNabva
Isya:1032Please respect copyright.PENANA0dagQa9QHP
1032Please respect copyright.PENANAXuLyZDqsG0
"Inaaa.. hmmmm... hmmm INAA!!"1032Please respect copyright.PENANAp41XpxaAFo
"Arrghh Aarghhh!!!!! 1032Please respect copyright.PENANAFuajoVwuVt
1032Please respect copyright.PENANAO32rgXkEXF
Isya klimaks dan memancutkan air pepeknya ke muka Nurina.1032Please respect copyright.PENANAaWR9b7LrEH
1032Please respect copyright.PENANAqYvl0oFdmW
-------------------1032Please respect copyright.PENANAm53tXOGAuz
1032Please respect copyright.PENANAqP9Y4j0H4r
"Ina... sorry... kita tak tahan.....1032Please respect copyright.PENANAs2NMOqk8fC
"Eh takpe.. saya ok je," jawab Nurina sambil mengelap sedikit mukanya yang dipancut air mani Isya...1032Please respect copyright.PENANA2GBot0nkm5
1032Please respect copyright.PENANAx07X36kN2P
------
Isya keluar semula ke tandas untuk mencuci kemaluannya yang baru terpancut tadi.
Nurina termangu di atas katil sambil mengelap mukanya yang basah dengan air mani Isya.1032Please respect copyright.PENANANHhcE8RhGw
1032Please respect copyright.PENANArCYHbIsZE7
Dia tidak faham, walaupun situasi itu sangat janggal dan terlampau lucah, tp dia menerimanya, dan paling penting dia berasa selesa diperlakukan begitu.
"Masinnya bau air lepas melancap ni... agaknya air pepek aku pun mcm ni ke rasanya?" bisik Nurina sendirian.1032Please respect copyright.PENANAX4eZ7aT3n7
1032Please respect copyright.PENANAXW0ZeZfXTu
1032Please respect copyright.PENANAyOZXUKUjGV