
Setelah terlewat apa yang terjadi denganku, dia akhirnya muncul dengan pengawalan 3 orang polisi pria yang berperawakan gendut dan buruk perangainya, bukan nya apa apa, selama dia dalam ruangan tak henti hentinya ketiga polisi itu sering melecehkannya dengan meremas payudara dan bokong sintalnya.
Aku begitu gemas dan marah dengan perlakuan mereka, salah seorang diantara mereka bahkan melecehkannya dengan menurunkan celana dalam miliknya dan colmek di hadapanku. Aku geram sekaligus kecewa dengan sikap mereka.
"Bajingan... lepaskan aku... hoi polisi gendut! bajingan kau ya, cewek gw itu!!" ucapku menyumpah
"Diem lu, negro! Masih bagus lu dapet memek, kita juga mau lah" Polisi 1 berkata
"Apa sekalian aja kita entot nih jalang depan lakinya, lagian bohay banget nih betina" tak henti hentinya Polisi 2 berkata kasar sambil menjilati puting merah muda cewekku, Lisa mengerang panjang. Aku sangek banget lihat perlakuan mereka.
Aku yang tengah dibelenggu dengan ikatan dan rantai yang kuat ini hanya bisa terduduk dengan kemaluan berdiri maksimal. Polisi wanita yang telah bercinta denganku, kesemuanya tertidur lelah menikmati sisa sisa orgasme panjang hasil perkimpoan gila denganku semalam.
"Buset gede banget itu kontol, hahahahaha... " Polisi 3 meledekku.
"Suntikin lagi aja itu pentungan, naikin dosisnya biar mampus menderita lihat nih betina kita garap... " Polisi 2 berkata sembari melucuti pakaiannya untuk bersiap indehoy dengan Lisa. Terlihat badannya yang gendut begitu kontras dengan senjatanya yang lumayan besar, hitam legam dengan urat urat yang menonjol.
"Awww..... bajingaaaaannnn lepasin gwww bangsaaatttttt" teriakku saat setelah apa yang kulihat itu aku menjadi sangat geram dan Polisi 3 menancapkan cairan aneh tadi dengan dosis maksimal. Kontolku seakan punya pikiran sendiri dan mengeras dengan buas. Pejuku muncrat sejadi jadinya merasakan orgasme yang tak tertahankan.
"hey betina! entot tuh kontol kalo lu masih mau selamat!" Ketiganya kompak menyuruh Lisa menunggangi kontol panjangku yang sudah hilang kendali. Di peganginya Lisa dan di dorongnya hingga tubuhnya terjungkal dan benar saja kemaluan kami menyatu.
"Aaaaahhhkkkkkk Ssaaaaakkkiiitttttttt..... ampuuunnn oohhh... memekku perihhhhh... aahhhh... " Lisa melenguh dan mengerang kesakitan menerima hujaman yang besar dan keras di liang vaginanya.
"Anjijnngg enakkk Lis!! Ohhh... yeaahh enaakkk jirrr memek luuuu... " Aku hilang kendali dan membabi buta menggenjoti memeknya yang penuh dengan 1/3 batangku, sensasi beda karena kepala kontolku masuk paksa rahim miliknya.
"jroot jrookt jrrooottt jrot jrot jjrroooott... plak plak plak plak plak.. plok plok.. plak.. plok.. plak" biji kontolku menampar bibir memeknya yang memerah dan darah segar mewarnai batanganku.
Aku sudah sangat menggila menikmati Lisa dengan berbagai nafsu syahwat yang tak terbendung. Lisa yang tadinya hanya menangis, kini menikmati sodokan liar kontolku dengan sangat liar. Kini 2/3 kontolku masuk seluruhnya dan tercetak jelas kontolku menjalar masuk memeknya dari luar kulitnya.
"Bajingan tengik dah dapet memek betinanya malah diem diem ajah... ya deh kita pakek aja betina lainnya, yuk!" Ketiga polisi itu pada akhirnya bercinta dengan Polisi wanita yang tengah pingsan, mereka bergantian mencicipu tubuh sintal para polwan cantik.
"Ouuuhh yeahhh baby, ewek terus meki akuuuhhhhh... oh kontolnya gede bangeeetttt... rojokin teruuusss sayangggg... pantesan mama ketagihan batanganmu, ternyata enak bangeeetttttt" Lisa mengerang manja sambil mengulek kontolku dari balik memeknya yang tembem, tubuh sintalnya bergoyang-goyang dan kemudian kami berciuman.
"Akuuuhh ny-aammm-peeekkkkkkkkkkk... ooooohhhhhhhhhhhhhhhhh" Lisa mengerang dan begitupun jua aku menekan habis kontolku dan menyemprotkan benih-benih bayiku dalam rahimnya.
"ccroooooooooootttt croot croooooott croooooootttt creett creeeett creet... " banyak dan berlimpah ruah cairan kental pejuku menggenangi kemaluannya yang sudah tak jelas bentuknya. Namun bukan berarti semua itu berakhir, ku rojok kembali lubangnya yang telah longgar akibat besarnya lingkar kontolku.
"Sudaaahhh akuu cappeeekkkkk.... ouuhhh... ah ah ahhhh ahh ahhh ahhhh" Lisa mengejang dan kemudian pingsan dengan mata memutih, tubuhnya lunglai pasrah tak melawan. Aku semakin giat menanam saham di rahimnya yang kian basah. Aku yang sudah tak menghitung orgasme lewat dari 10 kali kami orgasme, begitu tersadar aku sudah berada dalam ruangan putih dengan infus menancap di lenganku.
"Crrooopp croppp mmmmhh.. ahhh sluurpp slurpp sluuurrp amm... aahhhh crop crop crop croppp.. " Suara asing yang terdengar ini begitu nikmat sekali, Lisa menunggangi kontolku yang keras dan nikmat. Di sisi kananku ada Mamanya Lisa yang sudah pingsan sedari tadi dengan tubuh telanjang dipenuhi cairan kental milikku. Di sisi lainnya ada 3 orang suster dan 1 orang dokter juga sudah terkulai lemas.
"Oouuuhhh Akkkuuu nyammmpeeeeekkkk.... "
"huukk... croootttt crooot croooooooootttt cret crett croot creeetttt... " Lisa lunglai dan terjatuh kebawah menimpa mamanya yang tengah pingsan. Aku, apakah ada di rumah sakit? Masa bodoh, yang penting aku sudah tak berada dalam penjara goblok itu. Lalu aku pun tertidur dengan kontol bermandikan sperma dan cairan cinta para wanita.
Bersambung
233Please respect copyright.PENANA7W8a0V4RWD