x
Ustadzah binal
1
Jika kau akrab dengan salah satu perguruan tinggi islam terkenal di kota ini, maka kau akan mudah menyusuri jalan menuju Asrama Syahamah. Asrama itu tidak megah meski lumayan besar. Banyak mahasiswi yang kuliah di perguruan islam tersebut memilih tinggal di asrama itu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5i9FPsogX0
Selain lokasinya dekat kampus, hanya terpisah satu jalan besar dan kemudian masuk ke gang dengan papan penunjuk bertuliskan Asrama Syahamah, biaya untuk tinggal di sana juga sangat murah, jika dibandingkan dengan biaya kos wanita setahun di area dekat kampus.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8W6BR2M63E
Wanita. Ya, Asrama Syahamah adalah asrama khusus untuk wanita. Pimpinan tertingginya sekarang, Ustazah Aminah, adalah kader aktif salah satu partai yang terkenal sebagai partai ukhti di kota ini. Tak heran jika salah satu peraturan yang berlaku jika kau ingin masuk ke asrama ini adalah kau harus mengenakan kerudung lebar.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxEISdehL4u
Ustazah Aminah berusia 45 tahun. Wajahnya lembut dengan kacamata berbingkai hitam kemerah-merahan. Tubuhnya lumayan tinggi, dan tak gemuk. satu hal yang tak bisa diabaikan oleh siapapun saat melihatnya adalah buah dadanya yang berukuran bulat besar. Bahkan besarnya buah dadanya itu tak bisa ditutupi oleh baju gamis kombor yang dia pakai dikombinasikan dengan kerudung lebar sampai sepinggang.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopN5oR8Mbf
Asrama syahamah dibangun dua lantai. Asrama ini memiliki kapasitas total dua puluh kamar dengan kamar mandi dalam. Ada separuh bagian atap yang dibiarkan terbuka untuk tempat jemuran. Di pinggir area yang menyerupai balkon itu dibangun dinding setinggi pinggang, semacam pagar untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrg6BU901I
Kamar di asrama sendiri diposisikan melingkar. Ada ruangan aula yang difungsikan sekaligus untuk kajian agama. Kemudian ada pula dapur untuk mereka yang ingin memasak. Di sisi sebelah kanan lantai 2 ada satu ruangan yang berukuran lebih besar daripada yang lainnya. Ruangan itu adalah ruangan kantor asrama.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl70A3mBZ1g
Di sebelahnya satu ruangan kecil yang kelihatan kontras merupakan ruangan yang sering digunakan untuk tempat mengobrol jika ada penghuni asrama yang melakukan pelanggaran. Sebelahnya lagi adalah satu kamar yang juga berukuran lebih besar daripada berbagai kamar yang lain di sana. Kamar itu adalah kamar Ustazah Aminah.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWQHJvxWiO
Malam itu, di ruangan kecil sebelah kamar Ustazah Aminah, sang ustazah sedang duduk di belakang meja. Wajahnya tampak serius. Di meja satu kotak kardus kecil tergeletak, di dalamnya ada beberapa barang, termasuk satu bekas bungkusan paket. Selintas saja sudah bisa dilihat bahwa barang-barang yang ada di dalamnya tadinya adalah isi dari paketan tersebut.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR9AtnRN8g6
Tak lama seseorang terdengar mengetuk pintu dari luar. “Assalamualaikum.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxgwcmgkfr
“Waalaikumsalam. Masuk.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBZh59IjlN
Seraut wajah cantik menyembul seiring terbukanya pintu. Ustazah Evi Apriliani, biasanya dipanggil ukhti Lia. Dia sudah tinggal di asrama ini selama dua tahun, dulu kuliah di jurusan tarbiyah kampus islam yang dekat dengan asrama Syahamah. Usianya saat ini 24 tahun.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7F3DmGOWxk
Raut wajahnya sebenarnya tidak terlalu cantik, akan tetapi siapapun akan terpesona pada bibirnya yang sangat mengundang birahi. Jenis bibir yang membuat setiap lelaki akan membayangkan betapa nikmatnya saat kontol mereka disepong oleh sang ustazah.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWk6z5WHtsB
Tubuhnya mungil, pinggangnya ramping. Sekilas buah dadanya nampak kecil, akan tetapi sebenarnya bagian menonjol yang disembunyikan di balik kerudung lebar yang dia pakai itu berukuran lumayan dan nampak sekal terawat.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPF07oK51o
“Duduk, ukhti,” demikian Ustazah Aminah mempersilahkan ukhti Lia.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCjMDTnmEa
Ukhti Lia lantas duduk di depan Ustazah Aminah, wajahnya nampak kebingungan, tapi dia tak mengatakan apapun.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSUmHTN8Vz
“Ukhti sudah tahu kenapa ukhti dipanggil ke sini?”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8XkMx8dRt
“Belum umi,” Ukhti Lia menjawab, menatap kardus di meja, kemudian kembali menundukkan kepala.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6X7KCurMy
Terdengar Ustazah Aminah menarik nafas dalam-dalam.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpovN0XU8p
“Begini, ukhti. Tadi siang ada paketan sampai ke asrama. Kebetulan umi yang menerimanya. Kebetulan juga bungkusnya sedikit sobek.” Ustazah Aminah berhenti sejenak. Matanya masih menatap Ukhti Lia yang menunduk.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgRktdEta1
“Alamatnya untuk ukhti. Nah, yang membuat umi penasaran itu bungkus yang nampak sedikit dari sobekan itu. Umi kemudian membukanya, demi kebaikan. Ternyata isinya barang-barang setan!” Suara Ustazah Aminah terdengar meninggi.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFaMQvJv1ix
Ukhti Lia mengangkat kepalanya. Wajahnya masih nampak bingung. “Afwan, Umi, ukhti tidak memesan barang apapun. Apa pula isi dari paketan itu, umi?”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPX2Z0KmnQl
Brakkk. Ustazah Aminah mengeluarkan barang dari dalam kardus dan meletakkannya dengan keras di meja hadapan ukhti Lia.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWSKztGzKg
Mata ukhti Lia terbeliak menatap Dildo di hadapannya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3g0g3BrKS
“Ukhti tau barang apa ini?!”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy98uhM1N0d
“Iya, umi.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJmA6ZOKpJ
Itil V3
Ustazah Aminah menggeleng-gelengkan kepalanya. “Dari mana ukhti tahu?”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqA1OK54yc
“Tidak sengaja umi, di internet.” Dia kembali menundukkan kepalanya. “Tapi ukhti tidak memesan barang apapun umi, apalagi barang seperti ini.” Nada suaranya terdengar semakin pelan seperti akan menangis.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YElGR305J
“Ukhti kan tahu, barang seperti ini itu barang haram! Ini barang ciptaan syetan. Kok bisa-bisanya barang seperti ini masuk ke asrama Syahamah!”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsFuvGYN8O
“Ukhti tidak memesannya umi. Ukhti tidak tahu apapun tentang ini.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9D9aD6OyF
“Kalau begitu bagaimana bisa namamu dan alamat asrama ini tertera di bungkusnya?” Ustazah Aminah menyodorkan bungkus paketan dari kardus. Jelas tertera nama Evi Apriliani dan alamat asrama Syahamah di sana.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGLczlWngZ
“Tidak tahu, umi, ukhti tidak tahu.” Ukhti Lia sesenggukan menangis.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmy1wV0qNv
Ustazah Aminah menghenyakkan tubuhnya di kursi. Dia menarik nafas dalam-dalam. “Umi tak ingin terjadi sesuatu padamu, ukhti. Ukhti sudah dua tahun di asrama ini, jadi ustazah pula, jangan sampai mempermalukan diri sendiri dengan menjerumuskan diri pada pergaulan dengan barang-barang seperti ini!” nada suaranya terdengar memelan.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8ByEgKx9a
Ukhti Lia masih sesenggukan.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsuVwDeOXK
Ustazah Aminah masih akan mengatakan sesuatu sebelum kemudian di pintu terdengar ketukan sebelum pintu itu terbuka. Seraut wajah laki-laki kebapakan muncul. Berpeci putih bercorak, berkumis tipis, dagunya ditumbuhi janggut pendek yang nampak tercukur rapi. Ustaz Karim.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGd0DWjB9v
“Assalamualaikum.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PL691smh9
“Waalaikumsalam. Abi sudah pulang? Kok cepat?” wajah Ustazah Aminah nampak sumringah. Lia yang duduk di hadapannya hanya menundukkan kepala. Ustaz Karim adalah suami Ustazah Aminah. Dia satu-satunya laki-laki yang tinggal di asrama Syahamah. Meski demikian, dia juga memang relatif jarang tinggal di sana dan lebih sering disibukkan oleh karirnya sebagai salah satu pimpinan partai yang sama dengan yang diikuti oleh Ustazah Aminah.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zzHcGd3q2
“Sudah umi,” Ustaz Karim mengakhiri jawabannya dengan senyum. Dia menatap Lia sebentar yang bahunya masih bergerak-gerak menangis. Setelah bertatapan dengan Ustazah Aminah, dia kemudian meneruskan. “Abi bersih-bersih dulu ya mi. Ini abi bawa oleh-oleh.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFV7YVoj9y
Ustaz Karim kembali menutup pintu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WOIAYnMix
Ustazah Aminah kembali menatap Lia kemudian berkata. “Ya sudah, ukhti Lia, umi percaya dengan perkataanmu. Yang jelas sekarang ukhti harus hati-hati ya, jangan seenaknya mempublish alamat asrama ini ke sembarang orang supaya kejadian semacam ini tidak terulang.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhOoA69Y1a
Ustazah Lia mengangguk.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DGnA0SRVU
“Sudah sekarang ukhti istirahat. Barang-barang ini biar di sini, besok dibuang oleh pihak keamanan. Besok kita selidiki lebih lanjut tentang siapa penngirim barang setan ini!”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3ebioiIR6
Ustazah Lia tak mengucapkan sepatah kata apapun. Dia kemudian bangkit, menyalami dan mencium tangan ustazah Aminah. Sepintas dia sempat mengamati barang yang ada di kardus sebelum kemudian dia pergi.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30L1WrQoeJ
Sepeninggal ustazah Lia, Ustazah Aminah tidak terburu-buru pergi ke kamarnya. Dia mengambil dan menimang-nimang dildo yang warnanya nampak mengkilap tersorot cahaya ruang yang tidak terlalu terang.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSn71zkXd0h
Selintas nampak dia menggigit bibirnya. Lalu dia meletakkan dildo itu di kardus, kemudian berdiri dan melangkah ke pintu. Saat tangannya akan menyentuh saklar lampu, dia termenung sejenak, kemudian kembali dan mengambil dildo itu, memasukkannya ke dalam saku gamisnya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdznkBCvKF5
Setelah itu dia mematikan lampu, kemudian keluar. Saat langkahnya mendekati kamarnya, masih terdengar suara shower di kamar mandi dalam kamarnya. Dia hanya tersenyum, kemudian masuk ke kamarnya dan menutup pintu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJUzITOVP5
Pulang dari kamar interogasi, ustazah Lia langsung menuju kamarnya. Dalam perjalanan menuju kamarnya itu nampak dia menunduk sambil sesekali menggigit bibir. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWZYtoejDS
Kamarnya terletak di lantai bawah, kamar nomor lima. Di pintu kamar tertempel stiker “masuk ucapkanlah salam”. Membuka pintu kamarnya dan langsung menutupnya kembali, dia kemudian duduk di kursi depan meja belajarnya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogWOpdEx7s
Sekilas dia menoleh pada jam beker yang terletak di meja. Jam setengah sembilan malam. Dia menggapai laptop ASUS-nya, memencet tombol on dan kembali mendesah sambil menghenyakkan punggungnya di sandaran kursi.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTklnbUOcL
“tok tok”, terdengar ketukan di pintu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7p1KYOArY7
“Ya, masuk,” spontan ustazah Lia mengubah arah duduknya menghadap ke pintu kamar.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDFPorVrKR
“Assalamualaikum.” Terdengar sapaan salam seiring masuknya sosok yang sudah sangat Ustazah Lia kenal. Ustazah Raudah, kamarnya hanya terpaut 3 kamar dari kamar Ustazah Lia. Kamar nomor 8. Dia adalah salah satu kawan dekat Ustazah Lia di asrama.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiDNL8YcNdm
Ustazah Raudah berusia 27 tahun, belum menikah. Wajahnya keibuan dengan baju kesukaan baju gamis warna cream. Tubuhnya sedikit lebih tinggi dari Ustazah Lia dan juga sedikit lebih berisi.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmLyqmA34w
Karena ia berasal dari salah satu desa di jawa tengah, maka tubuhnya sudah terlatih untuk bekerja sejak kecil. Hal itu membuat buah dadanya mengembang besar menggoda meski tidak sebesar buah dada Ustazah Aminah.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKtz9EPUHr
“Bagaimana tadi ukhti? Ada masalah apa?” Ustazah Raudah bertanya sambil duduk di dipan.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzQEwUEdwL
Ustazah Lia hanya tersenyum. Dia menjawab santai. “Hehee, sudah selesai kok ukhti, masalah kecil.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJAL09KSuI
“Alhamdulillah. Syukurlah kalau bukan masalah besar. kirain ada apa tadi ukhti dipanggil.” Ustazah Raudah balas tersenyum.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrVCXW0Hkw
“Tadi sebenarnya ana masih akan dinasehati Umi Aminah lama, tapi ustaz karim keburu datang. Jadi yah waktu pertemuan ana dipersingkat.” Ustazah Lia tertawa lebar.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrzzPa1kW7
“Ustaz Karim sudah datang?” Ustazah Raudah nampak tertarik dengan info itu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeEKCPx7qq
“Iya, ukhti, kenapa?” Ustazah Lia bertanya dengan heran.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6K5pqfh1zW
“Gak kenapa-kenapa, biasanya kan…dua minggu baru pulang. Ini baru 8 hari kayanya.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAc4RlDhyp
“Mungkin kangen umi, ukh,” Ustazah Lia mengedippkan mata.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡai4u7nqUGT
Ustazah Raudah tertawa…
“Yasudah, ana pulang ke kamar dulu ya ukh.” Ustazah Raudah bangkit dari dipan dan melangkah menuju pintu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXQTWoBmdq
“Iya ukhti, makasih ya.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnHvDu6ODJ
“Oya, jangan lupa besok giliran ukhti yang ngisi kajian gender di aula ya.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoaZ4d5ysN
“Siap, ukhti.” Ustazah Lia mengacungkan jempolnya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZ6noKDXL7
Ustazah Raudah tersenyum. Dia melangkah keluar dari kamar kemudian menutup pintu sambil mengucapkan salam, “asalamualaikum.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvm1UB3VYfT
“Waalaikumsalam.” Ustazah Lia menjawab pelan. Dia kemudian berdiri dan mengunci pintu kamarnya. Setelah itu dia kembali menghadap laptopnya yang sudah menyala.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rSzh7u6Wh
Di asrama syahamah memang ada koneksi internet gratis setiap malam. Ustazah Aminah merasa bahwa seorang ukhti sekalipun tidak boleh tertinggal oleh perkembangan zaman. Maka jika kau menemukan berbagai artikel keislaman yang menyebar di beranda facebookmu, bisa saja itu merupakan salah satu produk ukhti asrama syahamah.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEe2IZ8hz6f
Memang setiap hari seorang ukhti diwajibkan membuat artikel sederhana tentang keislaman dan memostingnya ke internet.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKtFf1RTbl
Ustazah Lia adalah admin yang bertugas mengumpulkan artikel itu dan kemudian memostingnya. Malam ini dia langsung membuka emailnya mengcek apakah jatah artikel yang harus diposting sudah masuk atau belum.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcvgfhQHJF
Ternyata belum. Tugas malam itu dibebankan pada ukhti Khusnul. Dengan segera ustazah Lia membuka facebooknya dan mengirimkan inbox pada ukhti Khusnul.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtM9BGKtD6
“Ukhti, artikelnya belum jadi ya? Mohon segera dikirim.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwYHmY0a6t
Balasan langsung muncul: “Afwan, ukh, sebentar lagi ya ana kirim.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04wUip0FlB
“Oke, ana tunggu.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHtHb9duhK
Sambil menunggu kiriman artikel dari ukhti khusnul, ustazah lia membuka beberapa inbox yang masuk. Matanya berbinar menemukan satu pesan dari akun “ahmad soleh”, 20 menit yang lalu. Dia langsung membukanya. Pesannya sangat singkat.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWvBBgXqOy
“Ustazahku, kangennn.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBJgYraWg7
Tersenyum sendiri, ustazah Lia membalasnya. “kangen apa?”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKTa7kdXtF
Balasan muncul beberapa menit kemudian: “pengen ngentot ustazah pake kerudung lebar.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2haLWQEkSN
Tertawa-tawa binal, ustazah Lia membalasnya: “ayo ke sini sayangg.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmwxPbb2OZ
Memang ustazah Lia pun manusia. Sejak kecil dia sangat dikekang oleh keluarganya. Hal itulah yang membuatnya menjadi liar ketika tiba saatnya dia dewasa. Gairahnya memuncak dan lebih tinggi daripada gairah gadis kebanyakan yang sepanjang hidupnya tak pernah dikekang.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRvvIK29vD
Sebenarnya keliaran itu pun tidak langsung muncul. Dia bermula secara sembunyi-sembunyi. Sejak mengenal internet, ustazah Lia kemudian mulai mengetahui seperti apa bentuk kontol. Imajinasinya kemudian bermain-main.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUL22msc7JT
Semula hanya membayangkan bagaimana rasanya jika mengelus-elusnya. Berlanjut pada khayalan bagaimana jika dia bisa mengulumnya. Puncaknya, dia juga membayangkan bagaimana rasanya jika benda kenyal tegang itu dimasukkan ke dalam lubang memeknya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSFltgWTN9
Sampai di sana dia kemudian mulai rutin masturbasi.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZ0InwLKGs
Lalu dia bertemu dengan akun “ahmad soleh”. Pria itu mengaku seorang aktifis partai yang sama dengan partai umi aminah di jogja juga. Pria seusia ustaz karim dan sudah menikah, memiliki dua orang anak. Pria itu juga mengaku pernah melihat ustazah lia dalam salah satu acara di asrama syahamah yang kebetulan mengundang kenalan-kenalan umi aminah dan ustaz karim.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXLWeCw2YJ
Dari perkenalan yang biasa saja lewat inbox facebook, kemudian berkembang menjadi gurauan yang makin intim. Dari sanalah akhirnya keintiman itu kian meninggi seperti sekarang ini.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenSjzdsCBx
Jawaban dari ahmad soleh masuk: “ustazahku, dildo yang ana kirim sudah sampai.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLL2STZUyUa
“Ikhh, kamu. Itu disita sama umi aminah tahu.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2WiHzWlxp
“Lho kok bisa?”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3Tvc4Pz4J
“Kebetulan yang menerima paketannya umi aminah. Nah, bungkus paketnya sedikit sobek. Ketahuan dehh.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSUut3KRM2
“Waduhh. Padahal ana sudah ngebayangin malam ini lihat ukhti mainin dildo.” Dilanjut dengan emotikon sedih.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbnpgzAhqT
“Cupp, cuppp, lain kali bisa sayangg. Ini Lagi di mana?”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAyweJGPW0
“Ana di hotel ini ustazah. Tadi habis acara sama ustaz karim. Ana gak langsung pulang. Capek.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZcMwFR3Lq
“Serius capekk?” di kamarnya Ustazah Lia senyum-senyum sendiri.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJCsY9VZdbV
“Iya nihh….”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLI1a9evle2
Ctak, ustazah Lia menghidupkan webcam. Kemudian dia bergaya manja sambil menayangkan gamisnya yang semua kancingnya sudah terbuka. Memang gamis yang dipakai oleh ustazah lia adalah tipe gamis yang berkancing dari atas sampai batas pinggang. Gayanya manja seolah tidak ingin orang melihatnya tapi pada saat yang sama semua kancingnya telah dia buka.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxYeWtcEQ7
“Ahhh, ustazahkuu, kangennn…”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwr3Bp0UU8
Ustazah lia lalu sedikit demi sedikit memelorotkan gamisnya. Di seberang sana ahmad soleh gelagapan mencopot pakaian dan celananya. “Ustazahku, ukhtiku, sini, ahhh, sinii.” Dia mengocok penisnya yang nampak tegang mengacung.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeLrF6vstm
Melihat penis itu ustazah lia bangkit gairahnya. Gamisnya luruh ke pantai menampakkan tubuhnya yang mulus. Perutnya rata, pinggang ramping. Di atas, buah dadanya mengacung tegak tak tersembunyi apapun. Perlahan dia menyampirkan kerudung lebarnya menutupi celah di antara kedua payudaranya sementara kedua putingnya masih nampak jelas. Coklat menggoda.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqGAHi2qYz
Ahmad soleh makin gelagapan. Dia membayangkan penisnya dihisap-hisap oleh ustazah yang binal itu. Selama ini dia memang kekurangan seks karena istrinya sudah tidak menggairahkan lagi setelah melahirkan dua orang anak. Selain itu, istrinya hanya mau melakukan hubungan seks dengan gaya formal dan membosankan.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kepoD86T5
“Ahhh, ahhh,” desahnya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtdOWixOQy
“Sayang, hisap dada ukhti, ahhh,” ustazah lia balas mendesah-desah. Tangannya perlahan meremas-remas kedua buah dadanya yang menggoda. Kemudian dengan gaya manja tangan itu bergerak makin ke bawah, ke perutnya yang rata, mengelus-elusnya sebentar. Dari sana kemudian tangan itu turun makin ke bawah, makin ke bawah….
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JbT9KgyPN
Di seberang, ahmad soleh makin melotot melihat pemandangan itu. Bukan sekali dua kali dia melihat pemandangan yang sama tapi dia tak pernah merasa bosan. Dia tahu bahwa ustazah lia dalam kesehariannya adalah ustazah yang alim, maka membayangkan ustazah alim itu malam ini nampak demikian liar memberikan sensasi tersendiri yang membuatnya kecanduan. Dia mengocok-ngocok penisnya makin cepat.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0kPzEN7Tb
Tangan ustazah lia mengelus rambut kemaluannya lembut. Tubuhnya meremang. Imajinasinya terbang membayangkan kontol yang nampak di layarnyalah yang menyentuh-nyentuh rambut kemaluannya itu. Di kursinya dia duduk mengangkang, menampakkan jelas celah yang bersih dan menggairahkan dikelilingi oleh jembut yang membuat di seberang sana ahmad soleh makin menggila mengocok penisnya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoj6WJt2m4U
Setelah mengelus jembutnya, jemari lentik itu bergerak perlahan menyentuh mulut kemaluannya. “Ahhh”, tubuh ustazah lia mengejang pelan. Naluriah jemari itu kemudian menyentuh itilnya dan mengusap-usapnya lembut. Dalam imajinasinya kepala kontol ahmad solehlah yang menyentuh-nyentuh itilnya itu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLxeXZ7dKt
Ahmad soleh merasa dirinya hampir sampai ke surga. Betapa ingin dia menggapai apa yang menunggunya di seberang. Di matanya nampak pemandangan yang sangat menggairahkan melebihi apapun. Seorang ustazah alim yang selalu berkerudung lebar kini duduk mengangkang di kursi mengelus-elus itilnya sendiri.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWwLuggLlV
Wajah yang masih berhias kerudung cokelat lebar itu mendongak, mulutnya menganga mengeluarkan desahan yang makin menggairahkan, matanya merem melek merasakan kenikmatan. Ujung-ujung kerudung lebarnya menyatu di antara kedua payudaranya, menutupi sebagian bukit tapi masih menampakkan dua puting yang menggemaskan mengintip.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysTy53Jq5Y
Ahmad soleh merasakan aliran darahnya makin kencang. Ada kedutan-kedutan kecil terasa di kepala penisnya. “Arghh, ukhtiku, ustazahku, lonteku, ana mau keluar, ahhh,”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoqJ0Zzovh
Ustazah lia membuka matanya, dia juga merasakan ada gairah yang makin memuncak dalam dirinya mendengar ahmad soleh akan orgasme. Dia selalu suka melihat pemandangan penis yang menyemburkan cairan kental putih, dia selalu membayangkan dirinya menjilat-jilat kepala penis yang seperti jamur menggoda itu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TZinneXj7
“Akhh, sayang, muncratkan di wajah ukhti, akhh, siniih,” Ustazah Lia juga makin intens mengelus-elus itilnya. Tangannya yang satu lagi meremas buah dadanya kanan kiri bergantian.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9N65N5VfI
Di seberang sana ahmad soleh membayangkan penisnya keluar masuk lubang yang menganga di sela rimbun jembut. Dia membayangkan tangannyalah yang meremas-remas kedua buah dada yang sekal, dia membayangkan mulutnya menghisap-hisap puting susu itu dan dia membayangkan setiap penisnya menusuk, ustazah lia mendesah-desah, kerudung lebarnya berkibar-kibar membuat suasana makin menggairahkan dirinya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUx59akdPV
Kocokan di penisnya makin cepat, makin cepat, hingga akhirnya….”akhhhh, ukhtiiii, ana keluarrr,,,,”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNe09dSEVX
Ustazah Lia menatap takjub penis yang mengangguk-angguk liar memuncratkan lahar putih kental itu. Dia juga akhirnya ikut orgasme membayangkan wajahnya yang tertutupi kerudung lebar warna hitam itu termuncrati oleh cairan yang bahkan baunya pun belum pernah dia hidu.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRIyAVIWrn
“Akhhh, sayangggg, ukhti juga….akhhhh….” Tubuhnya mengejang-ngejang liar seiring rintihannya yang tak jelas. Kerudung lebarnya bergerak-gerak seiring gerak kepalanya yang menggeleng-geleng merasaka kenikmatan yang tak terkira.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSsnfqo3yu
Beberapa menit kemudian, di dua tempat yang terpisah itu, nampak dua pemandangan yang berbeda. Ahmad soleh terbaring lemas di ranjang hotel, penisnya terkulai lemas, masih ada sisa-sisa spermas, basah, di ujung penisnya. Wajahnya menampakkan raut puas. Ngocoks.com
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwubqcfhwsp
Sementara di asrama syahamah kamar nomor lima, ustazah lia terkulai di kursi, keringat memenuhi tubuhnya. Kerudung lebarnya kusut menutupi beberapa bagian tubuhnya acak. Pahanya masih terkangkang lebar, tangannya mengelus-elus jembutnya penuh kenikmatan.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcA3AJuSncX
“Sayang, bersihin kontolku dongg,”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJwqhkDEsA
“Emmmhh, emm, slurrrppp,” Ustazah lia mengeluarkan lidahnya menjilat-jilat bibir.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzPnpkrR7Z
“Ahh, ustazahku, lonteku alim. Kamu benar-benar binal.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowzBhohRtc
“Iya dong, ustazah lia gitu.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUTeJ8Ms6O
“Hehee, kapan nih ana bisa main ke kamar ukhti?”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGYy7vrHSL
“Kapan-kapan yahh,” Ustazah Lia mengedipkan matanya menggoda.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YRKM0ObMv
“Ahh, sayang ni.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBun0CW4rM
“hehe, udah dulu ya, sayang, ini masih ada kerjaan. Besok lagi ya. Cuppp, sayangku.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9E4IABgFu4
“Baiklah sayang, met bobok ya, lonteku ustazah.”
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtPr1o7XCU
Ustazah Lia kemudian mematikan webcam dan keluar dari jendela facebooknya. Dia membuka emailnya. Artikel dari ukhti Khusnul sudah masuk enam menit yang lalu. Dia mendonlod dan membuka file itu. Tugasnya memang sebagai editor juga untuk memastikan bahwa artikel yang diposting memang sesuai dengan faham keagamaan yang dianut oleh asrama syahamah.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7wkW9Zj5A
Setelah memastikan bahwa artikel itu memang layak publish, dia langsung memostingnya. Judulnya: BAHAYA SEKS BEBAS DAN PORNOGRAFI DI WAHANA KAMPUS DARI SUDUT PANDANG TARBIYAH.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdL2RqPVxy
Sambil tersenyum, jemari lentik ustazah lia mengklik enter. Sementara itu tangan kirinya mengusap-usap puting susunya yang perlahan kembali menegang. Setelah itu, dia mematikan laptopnya.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbXTfdIDvx
“Ahhh,” begitu dia mendesah sambil menggeliat. Kemudian dia membuka lemarinya, mengeluarkan mukena gamis warna putih dengan motif bunga warna kuning emas di pinggangnya. Setelah mencopot kerudungnya dan memakai mukena itu, dia meraih androidnya dan membaringkan diri di dipan. Dia kembali membuka browser di hpnya, melihat-lihat situs video gratisan.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JHwfnww8F
Malam itu, dia streamingan video threesome antara seorang wanita seusia dirinya dengan dua orang negro. Penis-penis hitam besar yang membuat wanita itu merintih-rintih keenakan membuat birahinya kembali bangkit. Perlahan, tangannya kembali menelusup ke memeknya di balik mukena.
44022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOCrlTqLzW
“Akhh,” malam makin dingin, malam makin larut, jika kau ada di dalam kamarnya, akan kau dengar kembali desahannya perlahan-lahan.
ns13.58.172.97da2
