
Sementara itu Ali terus meningkatkan rangsangannya terhadap klitoris Meliora – dijepitnya daging mungil amat peka itu diantara bibirnya yang tebal dan dowér, kemudian dijilatinya dengan penuh nafsu dan semangat sambil sesekali digosok-gosoknya kelentit yang semakin membengkak itu dengan kumis baplangnya dan juga janggutnya.
14361Please respect copyright.PENANArl2qutoTNh
Terutama janggutnya yang hanya tumbuh beberapa milimeter, bagaikan sapu ijuk kaku sehingga sentuhannya dirasakan oleh Meliora ibarat klitorisnya sedang digosok dengan sikat – itu tak dapat ditahan lagi oleh pusat susunan syaraf Meliora yang kini sedang dipenuhi oleh hormon birahi kewanitaannya.
14361Please respect copyright.PENANAHHjYtX37Be
Jutaan bintang kini meledak dihadapan matanya mengiringi gelombang orgasme bagaikan angin taufan menghempas tubuhnya yang melambung ke atas, Meliora mengejang beberapa menit ibarat terkena aliran listrik tegangan tinggi, jeritan yang seharusnya melengking, tertahan oleh mulut dan lidah Dollah, hingga akhirnya badan Meliora melemas dan terhempas kembali ke atas ranjang , menggelepar bagaikan orang sekarat.
14361Please respect copyright.PENANA0jFr27SH5k
Inilah saat yang telah dinantikan oleh kedua lelaki itu – sampai taraf ini mereka akan meruntuhkan pertahanan Meliora : dari perempuan alim berjilbab yang belum pernah disentuh lelaki menjadi wanita binal mendambakan kehangatan tubuh lelaki.
14361Please respect copyright.PENANAE1rseij6Op
Sesudah itu mereka akan bergantian dan juga sekaligus menikmati tubuh Meliora namun dengan cara lebih mesra dan hanya dimana perlu akan sedikit saja dikasari secara halus. Mereka telah telah merencanakan siapa lebih dahulu menikmati lubang yang mana, bahkan mereka sebelumnya telah melakukan undian.
14361Please respect copyright.PENANAWMil3tgmAy
Dalam undian itu Dollah akan pertama merajah mulut atas Meliora dan memaksa menikmati air maninya, sedangkan Ali mengoral mulut bawah sehingga gadis malang itu mengalami orgasme pertamanya.
14361Please respect copyright.PENANA7QhsV8OZkI
Setelah itu mereka akan bergantian tempat – Ali memaksa Meliora mengoralnya dan menikmati lagi pejuh lelaki kedua dalam hidupnya sementara Dollah akan merebut kegadisan putri tiri yang memang sudah diidamkannya sejak lama.
14361Please respect copyright.PENANAs0nUmgO42N
Dan babak terakhir mereka berdua akan threesome mengajarkan Meliora untuk di”sandwich” : Dollah tetap berada di bawah dan menikmati kehangatan celah kewanitaan yang baru direnggutnya , sedangkan Ali akan merenggut keperawanan Meliora yang kedua dengan menembus lubang bulat kecil di belahan pantatnya.
14361Please respect copyright.PENANAtyxZ9mDxsv
Dalam pelaksanaan maksud jahat mereka itu, keduanya telah sepakat bahwa Meliora akan mereka telanjangi terkecuali jilbab di kepalanya – ini akan memberikan lebih rasa kebanggaan dan ego yang tersendiri : mereka berhasil menjarah seorang gadis alim dan taat tata susila, merebut keperawanannya dan diakhir pergulatan mereka akhirnya si gadis menjadi wanita dewasa yang ke arah dunia luar tetap terlihat alim berjilbab namun di dalam tubuhnya telah terbangun nafsu birahi bergejolak, membuatnya menjadi wanita binal.
14361Please respect copyright.PENANAYpHuPtb7zT
Kedua lelaki ayah dan anak itu saling berpandangan penuh kepuasan melihat korban mereka tergelimpang lemah lunglai dilanda kenikmatan. Untuk beberapa saat bahkan keduanya tak perlu memegang, merejang atau bahkan menindih tubuh Meliora, karena si gadis yang telah mandi keringat akibat orgasme pertamanya itu sedang “menderita” kelemasan.
14361Please respect copyright.PENANAHV12rLHKdr
Tubuh Meliora yang sedemikian sintal dan bahenol hanya kejang-kejang lemah tanpa busana disertai sesenggukan tangisnya – saat itu tak sadar harus melindungi auratnya yang sedang dijadikan kepuasan mata para pemerkosanya.
14361Please respect copyright.PENANAywpwjVQ077
Kini Ali dan Dollah menukar posisi mereka untuk memulai babak kedua aksi mereka : Ali dalam posisi rebah setengah menyamping di sisi kiri Meliora, memegangi kedua tangan Meliora di atas kepala yang masih terhias jilbab satin hitam.
14361Please respect copyright.PENANAtZBQbgD3qV
Tangan kiri Ali kini mendapat kesempatan untuk ekspedisi naik turun gunung daging putih yang disana sini agak merah akibat jamahan kasar Dollah tadi. Sesuai dengan rencana maka Ali kini mempermainkan buah dada mangsanya dengan lebih halus daripada ayahnya.
14361Please respect copyright.PENANAK1E1b14jJH
Ali meraba dan membelai payudara berkulit halus itu dengan penuh kemesraan ; ibarat seorang ahli benda purbakala sedang menilai cawan porselen dynasti Ming yang sangat langka, mengusap-usap dengan sangat hati-hati.
14361Please respect copyright.PENANAyWWsZ4b4oK
Jari-jari tangan Ali menaiki lerengnya yang terjal dan dengan lembut menuju ke arah puncaknya yang berwarna merah kecoklatan, ia menyentuhnya sedemikian perlahan dan halus seolah ingin menambah kemancungan dan ketinggiannya.
14361Please respect copyright.PENANACVU52ES7MK
Dan memang Meliora mulai mendesah mengeluh perlahan dengan mata masih setengah tertutup karena merasakan buah dadanya mengalami godaan yang sangat berbeda dengan kekasaran yang dialaminya tadi oleh Dollah.
14361Please respect copyright.PENANAu9h6IPueTa
“Wah, ini tedoy emang betul yahud, legit dan kenyal banget. Bisa dijadikan guling nih, sambil nyusu anget, pasti lebih sehat dari susu kaleng. Enggak tahan lagi nih, mau néték dulu ah, boleh ya?” celoteh Ali sambil meremas kedua buah dada dan bergantian menyedot menggigit kedua puting merah mencuat milik Meliora, menyebabkan Meliora semakin menggelinjang meronta tapi semua sia sia saja.
14361Please respect copyright.PENANAXyh3aEL3ho
Sementara itu Dollah telah menempatkan diri diantara paha Meliora – mulutnya dengan bibir tebal berkilat karena berulang kali dibasahi oleh lidahnya sendiri ibarat ular python telah menemukan mangsa.
14361Please respect copyright.PENANAabyWoC26LF
Meliora masih di dalam keadaan setengah ekstase akibat orgasme menyadari apa yang akan segera dialaminya, ia berusaha lagi memberontak sekuat tenaga tapi tetap tak berdaya menghadapi kedua lawan yang demikian kuat dan sedang dipenuhi oleh hawa nafsu dan bisikan iblis.
14361Please respect copyright.PENANAW6xd9YLChB
Dollah kini berusaha menekan nafsu iblisnya dan bertindak seolah seorang suami di malam pengantin akan merenggut mahkota kegadisan istrinya. Diciuminya secara bergantian telapak kaki Meliora, jari-jari kakinya, betis langsing halus mulus, paha licin putih, naik melusur ke atas ke arah selangkangan Meliora yang tercukur rapi.
14361Please respect copyright.PENANAJmHSQAseda
Kini Meliora mulai merasakan malu sehingga tak terasa pipinya yang basah airmata merona merah, malu karena tubuhnya tanpa dikehendaki dan diluar kemauannya sendiri mulai merasakan pengaruh rangsangan dari ayah dan saudara tirinya.
14361Please respect copyright.PENANAzAIEVaEpKf
Selangkangan Meliora yang masih terasa pegal kaku karena tadi dipaksa membuka oleh Ali, kini kembali dipaksa menguak. Kedua pahanya yang sekuat tenaga ingin dirapatkan, telah dipaksa lagi dipengkang sehingga terasa ngilu. Kedua lutut Meliora menekuk dan diletakkan di bahu kiri kanan Dollah – sementara mulut dowérnya semakin mendekati mengendus-endus lipatan paha Meliora sampai akhirnya menempel di bukit Venus putri tirinya itu.
14361Please respect copyright.PENANAK7dn8zzteh
“Duuuuh, sialaaan! Ini mémék emang buatan alam kelas satu, enggak pernah ngeliat bukit gundul licin kayak gini. Pinter banget ngerawatnya, hmmh… kalo mau tetep tinggal disini, ntar abah cukurin tiap hari, terus langsung dijilatin. Mau ya, Nduk? Mmmmmh, udah keluar madu lagi, duuuh manisnya, Nduk!” Dollah berceloteh sendiri sambil mulai menjilati kemaluan Meliora.
14361Please respect copyright.PENANALrHWtP1vNQ
Lidahnya yang kasar menyapu dan menyelinap diantara celah bibir kewanitaan Meliora, menjilati dinding yang telah licin akibat madu pelumas disaat orgasme beberapa menit lalu, ditelusurinya bibir bagian dalam vagina kemerah-merahan itu, menuju lipatan atas dan akhirnya menemukan apa yang dicarinya.
14361Please respect copyright.PENANAO9q2aqMXgC
Kembali Meliora diterpa rasa kegelian yang tak terkira, klitorisnya yang beberapa saat lalu menjadi sasaran lidah Ali sehingga memaksanya naik ke puncak orgasme, kini dilanjutkan dan diulang kembali.
14361Please respect copyright.PENANAJ0uOMpBTnS
14361Please respect copyright.PENANA3hD2V03xU4
Ibarat seorang yang baru dipaksa mendaki, akhirnya mencapai puncak gunung, tapi tak diberikan waktu istirahat untuk menuruni tebing ke bawah – kini mulai lagi diseret dan dipaksa sekali lagi mendaki ke arah puncak. Meliora tak rela diperlakukan seperti ini, dikutuknya kelakuan kedua lelaki yang sedang menjarahnya itu, namun apalah daya seorang wanita dalam keadaan seperti ini.
14361Please respect copyright.PENANA56LnuCd91d
Meliora berusaha menekan semua perasaan nikmat yang semakin menguasai tubuhnya, badannya yang sejak tadi meliuk meronta, kini dibiarkannya lemas lunglai, ia berharap bahwa dengan memperlihatkan reaksi “dingin” itu kedua pemerkosanya akan bosan dan menghentikan kegiatan mereka.
14361Please respect copyright.PENANAbYHryYEQBG
Sayang sekali lawan yang dihadapinya – terutama Dollah bukan lelaki sembarang dan ingusan, ia telah mempunyai pengalaman cukup banyak dan tahu bagaimana memaksa bangun gairah seorang wanita yang sedang dikuasainya.
14361Please respect copyright.PENANArWNZu0u1oB
Bibir Dollah yang tebal kini mengecup dan melekat di kelentit idamannya, tak dilepaskannya sasaran utamanya itu, dicakupnya daging kecil berwarna merah jambu milik Meliora diantara bibirnya, dipilinnya ke kiri dan ke kanan, ditekan dan dijepitnya dengan gemas diantara bibirnya, dilepaskannya sebentar dan digantinya dengan sapuan lidah ampuhnya, demikian terus menerus dan berulang-ulang.
14361Please respect copyright.PENANANwu8kE5qHL
Diserang dengan cara sangat ampuh seperti ini, Meliora akhirnya harus mengakui kekalahannya – rambutnya yang hitam bergelombang menjadi kebanggaannya telah acak-acakan tergerai, hanya jilbab penutupnya yang masih belum terlepas, disertai rintihan putus asa, tubuh sintal bahenolnya kembali kejang di orgasme keduanya.
14361Please respect copyright.PENANA3IgPTr5ldt
“Toloooong, lepaaaaas, janggaaaan diterusiiiiiin, aaaauuuuuwww, aaaiiiihh, enggggggak maaauuu, tolooong, oooouuuuuuuw, eeemmmppffffhh!” kembali Meliora melenguh menjerit putus asa berusaha menembus bisingnya deraian hujan menimpa atap rumah, dan kembali mulutnya tertutup oleh bibir Ali yang berusaha sejauh mungkin mencium mulut adik tirinya dengan penuh kemesraan.
14361Please respect copyright.PENANAzy402borvS
Dollah merasa puas melihat hasil rangsangannya – ia tahu bahwa di saat ini Meliora sedang dilanda badai orgasme lagi – dan saat ini adalah saat yang terbaik untuk menembus celah vaginanya. Tak ada rasa yang lebih nikmat bagi Dollah ketika menembus keperawanan seorang gadis pada saat otot-otot dinding vaginanya berdenyut berkontraksi karena orgasme.
14361Please respect copyright.PENANAfjVNQ0P7IY
Saat itu adalah saat paling membahagiakan bagi pria berpengalaman : merasakan penisnya menembus liang kewanitaan wanita yang seolah dipijit diurut-urut oleh dinding nan licin basah namun masih sangat sempit dan penuh kehangatan. Semuanya itu disertai dengan wajah si wanita yang seolah-olah tak percaya dengan apa yang terjadi : nikmat sakit, sakit tapi nikmat.
14361Please respect copyright.PENANAdsVJz1PaNJ
Dollah kini telah berhasil menempatkan kepala penisnya yang keras, tegang berwarna hitam, dihiasi oleh pembuluh darah yang melingkar-lingkar menghiasi sepanjang batangnya. Kepala penisnya yang gundul bagaikan topi baja serdadu terlihat sangat gagah dengan lobang di tengah agak membuka seperti mulut ikan, mulai memasuki vagina putri tirinya.
14361Please respect copyright.PENANAf3cjsJ6okg
Mili demi mili, sang penis maju menusuk membelah celah yang belum pernah dijarah oleh lelaki manapun itu – disertai rasa kepuasan Dollah namun penderitaan bagi Meliora yang menangis tersedu-sedu, menjerit, merintih memilukan hati mengiringi kehilangan miliknya yang selama ini sangat dijaga dan diharapkannya akan diberikan kepada suami tercintanya kelak.
14361Please respect copyright.PENANAALe8EC4S4X
Habislah harapan muluk Meliora untuk memasuki malam perkawinan dengan kesucian yang utuh, punah sudah impiannya untuk meneteskan air mata kebahagiaan di dalam pelukan kekasih dan suaminya ketika dengan penuh kerelaan ia mempersembahkan mahkota kegadisannya.
14361Please respect copyright.PENANAZh1Yl8fPNo
Sesuai dengan rencana maka saat ini Dollah tak memperlakukan Meliora dengan kasar, ia tidak menusuk secara brutal membabi buta ke dalam vagina sang putri, melainkan agak diputar-putarnya gerakan maju mundur sang penis.
14361Please respect copyright.PENANAAYicdG9IRj
“Nikmaaat tenaaaan, Nduk… begeuuuuur teuuuiiiing no bahenoool, abaaah dikasiiiih hadiaaaah begini enaaak, ntar abah ajariiiin yang lebiiiiih mantaaaab lagi. Ayooooh goyaaaangin tuh pinggul, jangan dieeem aja. Abaaah cobaa masuuuk dalemaaaaan lagi, Neng… jangan berontaaak ya, ntaar sakit, terima pasraaah aja!!” dengus Dollah sambil dengan yakin memaju-mundurkan pinggulnya, ibarat pompa air berusaha mencari sumber di tempat yang semakin dalam. Sesekali disodoknya ke arah atas, kiri, kanan, bawah, lalu diulangnya lagi dari awal.
14361Please respect copyright.PENANAFEjthQ1DyH
Gerakan ini menyebabkan dinding tempik Meliora yang sedang mengalami penjarahan pertama seolah diaduk – diulek dan digesek dengan penuh kemesraan.
14361Please respect copyright.PENANALzwUSlizeR
Sementara Ali tetap memegangi kedua nadi Meliora sambil mulutnya tak kunjung berhenti menyusu di puting kiri kanan Meliora yang tetap mengeras bagaikan batu kerikil. Kedua lelaki itu penuh kepuasan mengamati wajah Meliora yang telah mendongak ke atas namun tetap menggeleng ke kiri dan ke kanan. Wajah cantik Meliora semakin terlihat kuyu dan lemas, hidung bangirnya kembang kempis mendengus dan bernafas semakin cepat, sementara bibirnya yang mengkilat basah setengah terbuka.
14361Please respect copyright.PENANAVmNGCtVWKB
“Auuummph, aaaaaoooohh, eeemmmpppph, eeeeeengghhh, aaaaaauuuww, ssssshhhhhh, udaaaah doong, aaaahhhh, udaaaaah, saaakiiiiiiit, ngiluuuuuu, ouuuuhhh, eeemmpphh, iiyyyaaaa, auuuuw, iyaaaaa,” tak sadar lagi Meliora mengeluarkan suara khas wanita yang sedang dilanda kenikmatan birahi.
14361Please respect copyright.PENANAWfI5rM1FVZ
Dollah dan Ali yang rupanya telah beberapa kali mengerjai wanita secara bersama, kembali saling berpandangan dan yakin bahwa pertahanan Meliora telah hancur luluh dan kini tinggal dilanjutkan permainan seksual ini untuk mengubah Meliora dari gadis alim menjadi wanita dewasa yang bukan saja hilang rasa malunya bersenggama, namun sebaliknya bahkan tak segan segan menagih jatah untuk selalu dipuaskan.
14361Please respect copyright.PENANAuLb4wuNSmI
Merasakan bahwa Meliora telah tak sanggup melawan, maka mereka berdua mengganti lagi posisi badan mereka : Ali kini setengah terlentang dengan penis telah berdiri mengacung ke udara, Meliora diangkat oleh Dollah dan diatur berlutut sambil menungging untuk “memanjakan” penis Ali, sedangkan dari belakang sang ayah tiri kembali mendorong dan memasukkan penisnya ke vagina Meliora.
14361Please respect copyright.PENANAntExTzKR7S
Meskipun telah demikian licin basah, namun karena baru saja diperawani maka tetap terasa perih sakit disaat penis ayah tirinya mulai masuk sehingga Meliora tak sadar memekik dan melepaskan penis Ali yang sedang dikulumnya sambil menggoyang pinggul seolah ingin melepaskan diri dari penetrasi Dollah.
14361Please respect copyright.PENANAOZQaMx0BoM
Namun Dollah telah memegangi pinggang Meliora yang ramping sehingga pinggulnya tak dapat digeser ke samping – sementara Ali juga dengan mantab menjambak jilbab putih dan menekan kembali kepala Meliora untuk melakukan “service” ke rudalnya yang berukuran tak kalah dengan milik ayah tirinya.
14361Please respect copyright.PENANAKiVO1xkSyM
Ketika Dollah semakin dalam mendorong penisnya maka Meliora kembali merasa perih ngilu kesakitan, mungkin karena bagian selaput daranya yang beberapa menit lalu sobek kembali terbuka lukanya.
14361Please respect copyright.PENANA4bg1HpPHn3
Meliora berusaha mencakar paha sang pemerkosa dibelakang pinggulnya dengan kuku-kuku kedua tangannya, namun Dollah sudah siap dan terbiasa dengan reaksi perlawanan wanita dalam posisi sepertiini. Kedua tangan Meliora yang menggapai ingin menyakar itu lekas ditangkap, dicekal pergelangan nadinya dan lalu ditelikung ke belakang.
14361Please respect copyright.PENANAbwdlA2d7J7
Dalam kedua tangannya berada dipunggung dan ditelikung maka Meliora tak dapat menunjang lagi badan bagian atasnya, namun ini justru memudahkan Ali yang sedang disepong untuk menjambak jilbab dan rambut Meliora, lalu dengan ritmis diturun-naikkan dengan irama yang sangat memuaskan “otong”nya.
14361Please respect copyright.PENANAvKi2VZHMES
Dengan satu tangan Dollah tetap menelikung nadi mangsanya sehingga Meliora tak dapat mencakar, sementara tangannya yang lain meremas-remas buah dada Meliora yang menggantung indah dan memilin serta memijit-mijit putingnya.
14361Please respect copyright.PENANANPxRmmBGO9
Tubuh Meliora kembali mengkhianati : rasa ngilu, sakit, nyeri dan nikmat berkumpul lagi menjadi satu dan melanda semua bagian peka yang sedang dirangsang oleh Dollah dan Ali, memacu pusat orgasme di otaknya kembali bekerja.
14361Please respect copyright.PENANAzN8rQQneKT
Dollah merasakan dinding vagina Meliora kembali mulai berdenyut, semakin lama menjadi semakin cepat, mantap memijit kemaluannya, dan dengan sangat tak terduga oleh Meliora, mendadak jari tengah Dollah yang baru saja memilin putingnya, pindah merantau menusuk masuk ke lubang anusnya.
14361Please respect copyright.PENANAPzrflrZAFs
Teriakan kaget dan kesakitan Meliora teredam oleh penis Ali yang menancap di mulutnya, yang disaat sama berdenyut-denyut pula sambil menyemburkan lahar panas ke arah kerongkongannya. Kembali Meliora merasakan tubuhnya bagai meledak mengalami orgasme untuk kesekian kalinya, terutama disaat bersamaan Dollah juga menyemprotkan sperma hangatnya ke dalam rahimnya.
14361Please respect copyright.PENANAYUdgr5ZzwY
Ketiga insan itu dalam waktu hampir bersamaan mengalami orgasme secara bersama-sama – ketiganya merasakan tubuh mereka mengejang beberapa menit sebelum terkulai lemas penuh dengan keringat beberapa saat kemudian.
14361Please respect copyright.PENANAdFxS76VnSo
Sementara Meliora masih lemas setengah pingsan, Ali yang termuda, dalam waktu singkat, hanya seperempat jam, telah mulai pulih kembali tenaganya, terutama ketika melihat tubuh Meliora yang putih mulus, yang telanjang bulat setengah telungkup diatas tubuh ayah tirinya. Betapa kontras warna kedua tubuh itu, Dollah yang agak gemuk berisi berkulit hitam legam dekil, sedangkan Meliora bertubuh ramping langsing berkulit putih kuning langsat. Namun yang menarik perhatian Ali adalah bongkahan pantat Meliora yang begitu sempurna, besar bulat tanpa cacat sedikitpun. Membayangkan betapa sempitnya lubang yang tersembunyi diantara belahan itu menyebabkan si ayam jago di selangkangan Ali mulai bangun dan siap untuk kukuruyuk kembali.
14361Please respect copyright.PENANAlmcg9x01j2
Ali menyentuh kaki Dollah sehingga sang ayah membuka matanya, diberikannya tanda agar Dollah memeluk Meliora secara ketat untuk mencegah jangan sampai gadis itu dapat berontak. Dollah segera mengerti apa maksud Ali, ia langsung meletakkan tubuh Meliora diatas tubuhnya sendiri dengan sempurna, kemudian dipeluknya pinggang putri tirinya yang langsing itu dengan kedua lengannya yang berotot sehingga Meliora tak mungkin bergeser kemanapun.
14361Please respect copyright.PENANAyr9FqvPbPp
IFFAH
14361Please respect copyright.PENANAfaEcapTY2c
Ali dengan perlahan mendekati tubuh Meliora dari belakang, ditariknya pinggul Meliora ke atas sehingga menjadi posisinya sekarang menjadi berlutut menungging tinggi dan sekaligus kedua paha Meliora yang masih gemetar halus akibat sisa orgasme dibukanya lebar-lebar dan ditahan di kiri kanan oleh paha ayah tirinya.
14361Please respect copyright.PENANAvy2KiVlBRP
Kini terpampang dengan jelas celah diantara belahan pantat Meliora yang di bagian tengahnya terlihat cekungan berwarna coklat muda kemerahan dihiasi kerut-kerutan halus tipis menandakan masih sempurnanya tegangan otot lingkar yang melindungi anus Meliora.
14361Please respect copyright.PENANA8IOLD6cwod
Ali mengolesi telapak tangannya dengan ludah lalu diratakannya ke ujung kepala penisnya sehingga benda itu jadi terlihat licin mengkilat, selanjutnya ia meneteskan ludahnya di cekungan anus Meliora. Penuh kepuasan Ali melihat bahwa cekungan itu mulai berdenyut dan “menelan” tetesan ludahnya seolah ada sedotan kuat yang menarik ke dalam.
14361Please respect copyright.PENANAWdbxIYOyJY
Kejantanan Ali yang semula masih terlihat agak menggantung kini menjadi tegak penuh kegagahan karena sang empunya telah membayangkan betapa perlawanan sia-sia dari otot lingkar pelindung itu, namun jika telah ditembus dikalahkan maka justru secara alamiah akan menarik menyedot kemaluannya semakin dalam.
14361Please respect copyright.PENANAAwVeaCziGx
Dengan kedua tangannya Ali memegang dan agak menarik bongkahan pantat Meliora ke kiri dan ke kanan, lalu mulailah ia menekan kepala penisnya di pintu gerbang paling intim dari Meliora, adik tirinya itu. Bagaikan disengat oleh hewan berbisa, Meliora melonjak meronta dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Dollah yang kuat, anusnya terasa sangat panas dan perih bagai disayat pisau saat ada barang keras berusaha untuk masuk ke dalam sana.
14361Please respect copyright.PENANAxKzpFH1lOd
“Aaaaaah, auuuuuuuuww, jangaaaan! Aduuuuuuh, jangaaaan! Sialaaaan! Ampuuuuuun, sakiiiiiiiiit, lepaaaas, tolooong lepaskan! Mmmphh, auuuuuuuuuww! Tolong, Bang, kasihani saya, saya enggak mau disodomi! Sakiiiiiit, Bang, udaaah!” Meliora menjerit dan berteriak sekuat nafas yang dapat dikeluarkan dari paru-parunya, namun semua sia-sia dan terlambat karena tanpa rasa kasihan, Ali terus mendorong kemaluannya untuk menembus keperawanan Meliora yang kedua.
14361Please respect copyright.PENANAyA1fJiocaK
Selama ini Meliora hanya mendengar dari teman-teman dekatnya yang telah menikah bahwa suami mereka kadang menginginkan variasi dalam ML dengan memakai jalan belakang. Semuanya menceritakan secara sembarang saja apa yang dirasakan saat itu – namun Meliora tak pernah membayangkan betapa sakit dan penderitaan yang dialami disaat ini.
14361Please respect copyright.PENANAwTK1sAjxzy
Berbeda dengan Ali yang diawal penetrasi juga merasakan betapa susah dan peretnya memasuki lubang anus adik tirinya, namun kini mulai terbiasa dan secara ritmis memaju mundurkan pinggulnya untuk lebih menikmati penjarahannya itu.
14361Please respect copyright.PENANAyML6RkBm5k
Dollah melihat penuh kepuasan wajah cantik Meliora yang kini dibasahi oleh air mata dan dari celah bibir mungilnya yang terbuka terdengar rintihan dan keluhan tiada henti menimbulkan iba. Suara rintihan Meliora semakin lama semakin sesuai dan sinkron dengan dengusan Ali yang kini makin mempercepat gerakan pinggulnya.
14361Please respect copyright.PENANAqHQ2uIZEMU
Dirasakannya bahwa semua lahar yang berkumpul di pelirnya makin mendidih dan akhirnya menyemburkan membasahi bagian dalam anus Meliora yang sudah sedemikian peka sehingga dengan jeritan putus asa kesekian kalinya, Meliora jatuh pingsan kembali dan ambruk diatas tubuh ayah tirinya.
14361Please respect copyright.PENANASi89tjQtBY
***
14361Please respect copyright.PENANAyVKIfsuXnb
Meliora sebagai seorang gadis alim shalihah yang selama ini tak pernah mengikuti aliran dunia anak muda modern dengan pesta pora dan kelakuan hura-hura sebagaimana yang dikerjakan dan dialami oleh para selebs, tentu saja sangat shock mendapat perlakuan sangat tak senonoh yang diperbuat oleh ayah dan saudara laki-laki tirinya.
14361Please respect copyright.PENANAGm7DL2fNY9
Setelah diperkosa habis-habisan di malam itu, maka Meliora menangis semalaman di kamarnya. Ia tak mau keluar, semua kepercayaannya terhadap keluarga sendiri pun punah. Disesalkannya dirinya yang tidak jadi pulang ke kota tempatnya bekerja sebagaimana telah direncanakannya semula, malah mau dibujuk untuk menginap semalam lagi.
14361Please respect copyright.PENANAOOT7EeRYAp
Kini hilanglah sudah kehormatannya, hilang kegadisannya yang layak untuk dipersembahkan kepada suaminya di malam pengantin nanti.
14361Please respect copyright.PENANAKdp4c7tWTA
Di saat mengalami puncak keputusasaannya itu, hanya kesadaran bahwa banyak sekali pasien yang sangat berterima kasih terhadap perawatannya yang jadi hiburan. Dan dengan berdasarkan rasa kesadaran itulah akhirnya Meliora berhasil memejamkan mata dan mulai jatuh pulas ketika malam telah amat larut, memasuki hampir jam setengah tiga pagi. Tubuhnya terasa sangat penat, pegal, terutama di bagian-bagian yang sangat intim. Semuanya terasa memar dan memang terlihat banyak bekas cupangan serta gigitan gemas. Namun yang paling menyakitkan adalah selangkangannya karena begitu lama berusaha ditutupnya pada saat dipaksakan untuk menguak membentang, sendi pahanya jadi terasa bagaikan patah dan dilolosi tulang-tulangnya.
14361Please respect copyright.PENANAiUZCqVKTsq
Esok harinya Meliora jatuh sakit, badannya demam panas dingin, menggigil. Kepalanya terasa pusing melayang, perutnya bagaikan diaduk-aduk serta mual sehingga berkali-kali ia muntah. Rencananya untuk secepat mungkin meninggalkan tempat malapetaka itu kembali harus ditunda dan terpaksa dibatalkan. Makanan daerah Sunda yang biasa menjadi favoritnya sama sekali tak dapat ditelan, sehingga akhirnya hanya bubur hangat yang dapat sedikit menghilangkan rasa lapar dan berhasil dimakan tanpa dimuntahkan kembali.
14361Please respect copyright.PENANACJUemhILls
Selama tiga hari Meliora menderita demam -dan oleh karena itu tidak lagi mengalami pelecehan ulang yang sangat dibencinya itu- ia juga berharapan bahwa peristiwa yang dialaminya itu hanya terjadi sekali saja….
14361Please respect copyright.PENANAihzsOWt3i2
Sementara itu, tiga hari setelah peristiwa penggarapan anak dan adik tirinya, pak Dollah serta Ghazali duduk di ruang tamu penghulu desa bernama Ustadz Beduin. Beduin adalah penghulu desa Bojongan yang terletak sekitar 20 km terpisah dari desa kediaman pak Dollah. Kunjungan pak Dollah dan Ali adalah kunjungan yang ‘terpaksa’ -karena seminggu lagi mereka harus membayar hutang mereka kepada Ustadz Beduin.
14361Please respect copyright.PENANA7tGFNiq0eF
Kedatangan pak Dollah serta Ghazali ke Ustadz Beduin adalah kedatangan ketiga kalinya untuk negosiasi soal yang sama : soal hutang mereka kepada Ustadz yang sudah lama jatuh tempo waktu pembayarannya, namun karena Dollah maupun Ali tak mempunyai pekerjaan tetap dan selama krisis ekonomi semakin sukar untuk keduanya mencari nafkah, maka mereka tetap belum mampu membayar balik hutang mereka.
14361Please respect copyright.PENANAPZGlGhItQ8
Hutang yang membebani pundak kedua lelaki pemerkosa Meliora itu sebetulnya adalah salah mereka sendiri, karena awal mulanya akibat kegemaran mereka berjudi – yaitu judi yang dimulai hanya kecil-kecilan : tarungan ayam jantan. Dari soal adu ayam kemudian dilanjutkan dengan pelbagai jenis permainan kartu – hanya ‘kecil-kecilan; saja.
14361Please respect copyright.PENANA5Ek5hVv5Cs
Namun apa yang dimulai dengan jumlah kecil akhirnya semakin bertambah, semakin bertumpuk, dan kedua ‘pejantan’ kampung itu akhirnya ibarat masuk jebakan lumpur hisap, semakin lama semakin dalam terseret lingkaran setan.
14361Please respect copyright.PENANARZpjVsi1B2
Istilahnya yang tepat adalah gali lubang tutup lubang, pinjam uang di satu tempat untuk membayar hutang di tempat lain, dan akhirnya mereka jatuh ke dalam cengkeraman Ustadz lintah darat yang rupanya memang mengincar rumah milik istri pak Dollah yang baru meninggal itu.
14361Please respect copyright.PENANAsJGNnoEL1n
Pak Dollah tentu saja tak ingin kehilangan tempat meneduhnya , dan bagaikan ‘pucuk dicinta ulam tiba’ maka pada saat ini ada kemungkinan lain untuk menghapus semua hutangnya kepada Ustadz Beduin yang sama seperti Dollah adalah kambing bandot tua rakus daun muda – kesempatan ini harus dipakai sebelum Meliora balik ke kota!
14361Please respect copyright.PENANAS8RQiUQYBd
Ustadz Beduin yang telah jemu dan bosan selalu dijanjikan pengembalian hutang oleh Dollah dan Ali sebenarnya tak mau lagi bertemu dan menerima kunjungan kedua penghutang itu. Namun ketika oleh Dollah diperlihatkan KTP anak perempuan tirinya yang sempat dicurinya dari dompet Meliora, maka wajah Beduin yang sudah sangat kecut asam bagaikan cuka tahunan itu mulai berubah serta mengajak tamunya duduk.
14361Please respect copyright.PENANANFkFJnBluF
“Begini, pak Ustadz, kita kan sama-sama sudah dewasa dan tahu bagaimana kesenangan masing-masing. Saya mempunyai usul yang pasti sukar untuk ditolak oleh pak Ustadz -dan jika usul saya diterima, maka saya akan membantu untuk melaksanakannya.
14361Please respect copyright.PENANADCXV1eZT4n
Pasti pak Ustadz tak akan menyesal, karena apa yang akan dinikmati oleh pak Ustadz harganya sangat mahal. Pasti lebih dari cukup untuk sekaligus menghapuskan semua hutang kami,” demikian pak Dollah mengajukan penawaran tanpa ada rasa malu sama sekali karena artinya menjual tubuh putrinya.
14361Please respect copyright.PENANAsaWfE8ovGm
“Pak Ustadz kan baru kehilangan istri yang kedua karena sakit parah dan meninggal, kemudian istri ketiga kan baru diceraikan karena selingkuh, sedangkan istri pertama pasti sudah uzur, mungkin tak begitu memenuhi apa keinginan pak Ustadz yang segar bugar seperti anak muda ini,” tambah Ghazali dengan siasat menjilat.
14361Please respect copyright.PENANAV7fHzjcwMo
“Kalau memang kalian bersedia untuk menyediakan dan mempersiapkan segalanya, maka mungkin semuanya nanti dapat diatur. Apakah cukup untuk menghapus hutang kalian yang begitu banyak, masih tanda tanya besar.
14361Please respect copyright.PENANARo6c6PsPUh
Tergantung bagaimana pengalaman pertama,” balas Ustadz Beduin yang memegang dan menatap foto Meliora di KTP yang sedemikian cantik. Pikiran kotornya mulai membayangkan bagaimana geliatan perlawanan gadis kota yang akan menjadi bulan-bulanan permainan ranjang dan pelampiasan nafsunya ini.
ns3.144.91.198da2