Di malam yang hening, sebuah rumah di sudut kota menjadi saksi ketakutan seorang anak kecil yang bersembunyi.
1392Please respect copyright.PENANAbiS5gRiROh
Teriakan anggota keluarganya—ayah, ibu, dan saudara-saudaranya—menggema di sekitar persembunyian sang anak, menciptakan atmosfer mencekam yang mendominasi ruang tersebut.
1392Please respect copyright.PENANA77vxMRdFrt
Suara teriakan berubah menjadi langkah kaki yang mendekati tempat persembunyian sang anak.
1392Please respect copyright.PENANAZrgX3NsWHk
Tap... Tap... Tap... (Suara langkah itu semakin mendekat.)
1392Please respect copyright.PENANAo0MQkegopQ
Anak itu gemetar ketakutan, keringat mengucurinya, dan bayangan sosok orang dewasa muncul tepat di depan pintu lemari tempat ia bersembunyi.
1392Please respect copyright.PENANAM8YzYnt7md
Pintu lemari tiba-tiba terbuka, dan di hadapannya, ia melihat seorang pria dewasa yang bersimbah darah, pria itu menatapnya dengan mata merah yang bersinar.
1392Please respect copyright.PENANAB6ny55YYai
Anak itu membeku, tak mampu bergerak karena ketakutan. Pria dewasa itu tersenyum dan berkata,
1392Please respect copyright.PENANAQurcV6PXDq
"KETEMU!!!"
1392Please respect copyright.PENANAHkpuNAPWde
Anak kecil itupun berteriak ketakutan...
1392Please respect copyright.PENANAdExhRtleAB
15 tahun kemudian.
1392Please respect copyright.PENANASRYXxlPTsr
Seorang pria terbangun dari tidurnya. Wajahnya penuh dengan rasa ketakutan, amarah, kesedihan, dan keringat dingin yang bercampur aduk.
1392Please respect copyright.PENANAz3Ns3z3jtT
Ia merenung sejenak dan berkata, "Mimpi itu lagi." Sambil melihat keluar jendela, ia melihat pagi yang cerah, namun, cahaya matahari tidak cukup untuk menerangi kerumitan emosinya yang tersembunyi dalam diri.
1392Please respect copyright.PENANAEXgUAOFW7Q
"Ini adalah kisah di mana seorang pria dengan trauma masa kecil akan menjadi pahlawan suatu hari nanti."
1392Please respect copyright.PENANAVjnbrXHkO8
Pria itu bernama Adam. Saat ini, ia berusia 24 tahun dan tinggal di rumah neneknya di desa yang disebut "Desa Abadi." Sayangnya, sang nenek sudah meninggal lima tahun yang lalu.
1392Please respect copyright.PENANAzOMWWRB0Sl
Adam bangun dari tempat tidur, melakukan aktivitas rutin seperti berolahraga, mandi, dan membuat sarapan. Meskipun rutinitas ini seolah menjadi pelarian dari bayangan masa lalu yang selalu menghantuinya.
1392Please respect copyright.PENANAyrb27TrGXZ
Ketika hendak masak, bahan masakan sudah habis, sambil menghela nafas, Adam berkata, "Huh... aku benci keluar rumah, tapi aku akan kelaparan." Kehidupan sosialnya terbatas, terutama karena Adam enggan berinteraksi dengan manusia.
1392Please respect copyright.PENANAb0ZYA76L06
Adam memutuskan untuk keluar rumah menuju toko tempat menjual bahan makanan, meskipun ia sangat enggan melakukannya, apalagi suasana dipagi itu cukup ramai. Suara langkah kaki yang sibuk dan ramai seolah-olah menambah berat perasaannya.
1392Please respect copyright.PENANAKIr4WECQdE
Dengan hati-hati, ia memilih jalanan yang sepi, berusaha tidak menarik perhatian siapapun. Ketika Adam sedang berjalan menuju toko, ia mendengar langkah kaki mendekat dari belakangnya. Dalam usahanya untuk menghindari kontak sosial, ia berjalan lebih cepat, tetapi langkah itu semakin mendekat.
1392Please respect copyright.PENANAoxC0Tl38m1
Akhirnya, ia tanpa sengaja menabrak seorang perempuan cantik bernama Hawa, salah satu mahasiswa yang sedang menjalani KKN di desa Abadi.
1392Please respect copyright.PENANAHOipmg2Ih6
Hawa adalah seorang wanita yang baik hati, kalem, dan cerdas. Ia memiliki kulit putih yang lembut, tubuh langsing, dan rambut panjang yang menjuntai seperti hutan yang tebal dan lembut.
1392Please respect copyright.PENANAx2Igv8DwT2
Hawa tersenyum ramah dan berkata, "Maaf ya, sepertinya aku kurang berhati-hati." Namun, Adam masih merasa canggung, dan sulit baginya untuk merespons sosok yang begitu ramah.
1392Please respect copyright.PENANAESgCL9ILeR
Ia menjawab singkat, "Tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang," dan berusaha untuk meneruskan perjalanannya ke toko.
1392Please respect copyright.PENANAKYVi2jsGmn
Hawa tersenyum penuh kehangatan, dan memperkenalkan diri, "Oke, tidak masalah. Oh ya, nama aku Hawa, dan aku seorang mahasiswa yang sedang KKN di sini."
1392Please respect copyright.PENANAD3uc9v7Eqs
Adam mengangguk singkat dan melanjutkan perjalanan ke toko. Hawa terus memandangnya meskipun punggung Adam sudah menjauh. Ada kekaguman yang mendalam dalam matanya, mungkin seperti menemukan sesuatu yang istimewa.
1392Please respect copyright.PENANAX04rK5VhzV
Apakah Hawa baru saja merasakan sesuatu yang disebut sebagai 'cinta pada pandangan pertama'?
1392Please respect copyright.PENANAzR1yMbEDPN
Adam tiba di toko dan mulai memilih bahan makanan yang dia butuhkan. Dia menjalani tugas ini dengan cepat, berusaha menghindari interaksi dengan pelanggan lain.
1392Please respect copyright.PENANAYtuHjNEbVL
Ketika dia akhirnya sampai di kasir untuk membayar, penjaga toko yang bernama Husen mencoba untuk berbicara dengannya.
1392Please respect copyright.PENANAspsIce6jbP
Husen: "Hari ini cerah, bukan?"
1392Please respect copyright.PENANAxpAm8FlzMQ
Adam menjawab dengan singkat, "Ya." Emosinya tetap tersembunyi di balik lapisan ketidakpedulian.
1392Please respect copyright.PENANAG0i8j2Qa2d
Saat Adam keluar dari toko, dia bertemu dengan seorang anak berusia 9 tahun bernama Thomas.
1392Please respect copyright.PENANASEi1AwKCcT
Thomas: "Kak Adam! Aku sangat berterima kasih atas pertolongan kakak di sungai minggu lalu."
1392Please respect copyright.PENANAYFNXnOzhol
Namun, pertemuan dengan Thomas membuat emosi Adam semakin rumit. Di dalam hatinya, kata-kata seperti "Aku hanya ingin pulang" dan "Aku ingin sendirian" berkecamuk dalam pikirannya.
1392Please respect copyright.PENANAYmsF1fii81
Adam hanya melihat Thomas dan melanjutkan perjalanannya. Thomas berkata, "Oke, sampai jumpa, Kak Adam," sambil tersenyum.
1392Please respect copyright.PENANA5HUffUkqbm
Ketika Adam berjalan pulang, dia secara kebetulan berpapasan dengan seorang laki-laki yang mengeluarkan gejala yang sangat aneh. Kulit laki-laki itu tampak sangat pucat, matanya berwarna merah, dan ada bercak-bercak hitam ditangan kanannya.
1392Please respect copyright.PENANAd7jvlMsXJl
Adam merasa heran, namun 'Tidak Peduli' jauh mendominasi perasaan Adam.
1392Please respect copyright.PENANA1IkPznpMjm
Tiba-tiba laki-laki itu mulai mengeluarkan darah dari hidungnya dan pingsan di tengah jalan. Orang-orang di sekitarnya berkerumun untuk menolong laki-laki tersebut, namun Adam hanya melanjutkan perjalanannya tanpa menunjukkan rasa peduli.
1392Please respect copyright.PENANAkOM9tljxcV
Ketika Adam akhirnya tiba di rumahnya, dia melihat seorang perempuan berdiri di depan pintu. Ternyata, perempuan itu adalah Hawa.
1392Please respect copyright.PENANAZtdMdjiWF9
Adam: "Kamu... Sedang apa didepan rumahku?"
1392Please respect copyright.PENANAN4nhZz8q1H
Hawa kaget melihat Adam dan berkata, "Oh, jadi ini rumahmu?"
1392Please respect copyright.PENANA0bX2O0DtTs
Adam menjawab dengan singkat, "Iya, ini rumahku. Kenapa kamu di sini?"
1392Please respect copyright.PENANANprSqTj6Du
Hawa menjelaskan, "Aku disuruh oleh kepala desa untuk mengantar makanan ke sini. Namamu Adam, kan?"
1392Please respect copyright.PENANAmwl4qX3Ufv
Adam terdiam sejenak sebelum menjawab, "Ya, namaku Adam. Tapi aku tidak ingin makanan itu. Sama sekali tidak."
1392Please respect copyright.PENANAVpWqX2ijZX
Adam memasuki rumahnya dan segera mengunci pintu. Hawa menatap pintu rumah Adam dengan raut wajah yang sedih.
1392Please respect copyright.PENANAac2tQzKgSm
Apakah cinta Hawa baru saja ditolak?
1392Please respect copyright.PENANAOzimBCJJpb
Tiba-tiba ada yang memanggil Hawa dan bertanya, "Kamu kenapa?"
1392Please respect copyright.PENANAZHN8zhbtXe
Hawa menjawab dengan cepat, "Nadia?" Respon Hawa, "Tidak... Tidak apa-apa." Lanjutnya.
1392Please respect copyright.PENANAVNu45yhxG5
Nadia memperhatikan makanan yang dipegang Hawa dan bertanya, "Apakah ini makanan yang disuruh kepala desa untuk diantar? Apa laki-laki tadi menolaknya?"
1392Please respect copyright.PENANAPkXW3JYfQd
Nadia merasa marah terhadap Adam, dan ia hendak mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, Hawa dengan lembut menenangkan Nadia, "Santai, Nadia. Mari kita pergi ke rumah kepala desa."
1392Please respect copyright.PENANABlX4OUHgMZ
Ketika mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah kepala desa, mereka bertemu dengan teman mahasiswanya yang lain, seorang pria bernama Asep. Asep kelihatan panik.
1392Please respect copyright.PENANAuG7En1vxfJ
Hawa bertanya kepada Asep, "Kenapa kamu kelihatan begitu panik?"
1392Please respect copyright.PENANAS5cmvowrTx
Asep menjelaskan dengan terengah-engah, "Teman kita, Julio, pingsan. Aku akan pergi ke puskesmas untuk menjenguknya."
1392Please respect copyright.PENANAC6AJvRqeid
Nadia dan Hawa memutuskan untuk ikut Asep.
1392Please respect copyright.PENANAwHwMu7Uq6u
Sesampainya di puskesmas, Hawa melihat kepala desa. Kepala desa melihat Hawa dan teman-temannya, dan juga makanan yang dibawa Hawa.
1392Please respect copyright.PENANApgMebcaVGF
Kepala desa berkomentar, "Begitu ya... Dia menolak lagi."
1392Please respect copyright.PENANA82R8QUUIzB
Dengan heran, Hawa bertanya, "Apakah Adam selalu menolak pemberian pak kepala desa?"
1392Please respect copyright.PENANAgTD9t9UAqa
Kepala desa mengangguk dan menceritakan bahwa Ternyata, kepala desa adalah adik dari nenek Adam.
1392Please respect copyright.PENANAJHLSqeMWD8
Adam sering menolak pemberian kepala desa karena lima tahun yang lalu, kepala desa pernah bertengkar dengan nenek Adam. Tragisnya, sehari setelah pertengkaran itu, nenek Adam meninggal. Adam mungkin menyalahkan kepala desa atas kematian neneknya.
1392Please respect copyright.PENANAUNLQ9StNLN
Seketika semua orang yang ada di puskesmas dikagetkan oleh suara teriakan yang bersumber dari ruangan tempat Julio dirawat.
1392Please respect copyright.PENANAj6DgKWpUHE
Karena penasaran Hawa masuk dan melihat apa yang terjadi.
1392Please respect copyright.PENANAPtNXdP7RNn
Sebelum sempat melihat apa yang terjadi, tiba-tiba dari depan ada yang berlari ke arah Hawa dan menggenggam tangan Hawa, hal tersebut membuat Hawa kaget dan menjatuhkan makanan yang dipegang Hawa.
1392Please respect copyright.PENANAkDsOZ0EbpS
"Ayo lari Hawa." "Na.. Nadiaa!? Ada apa? Kenapa?" Hawa kebingungan dan bertanya-tanya.
1392Please respect copyright.PENANAXtJpIcMgra
"Aku tidak tahu." Jawab Nadia, "Entah kenapa Julio kelihatan aneh, dia menggigit orang-orang yang ada disekitarnya, intuisiku berkata kalau kita harus lari."
1392Please respect copyright.PENANAiOmuy5u6WU
Hawa hanya bisa diam terheran dan mengikuti Nadia berlari. Dari belakang menyusul Asep yang berlari mengikuti Nadia dan Hawa. Asep berteriak, "Tunggu akuuu, aa aakuu.. akuuu tidak ingin matiiii!!!."
1392Please respect copyright.PENANAYnzPmD1OEE
Hawa menoleh kebelakang dan kaget melihat apa yang ada dibelakang Asep, Asep dikejar oleh warga
1392Please respect copyright.PENANA9SaaZplDOb
Saat itu Hawa sadar yang dilihatnya bukan warga, melainkan monster yang sangat mengerikan, mereka seperti warga tapi matanya berwarna merah, kulit mereka pucat, ada bercak hitam disekujur tubuh mereka, serta mulut dan tangan yang dipenuhi dengan darah.
1392Please respect copyright.PENANASKlu1N72Vt
"Warga? Apa itu warga desa abadi? Kenapa? Apa yang terjadi? Hawa bertanya-tanya kebingungan.
1392Please respect copyright.PENANAMHKirVSlHc
Disaat itu juga, yang terlintas pertama kali dibenak Hawa adalah Adam.
1392Please respect copyright.PENANAhszwRV1Bit
Hawa meninggalkan Nadia dan menuju arah sebaliknya, Hawa menuju rumah Adam.
1392Please respect copyright.PENANAbRcTWRkFFg
Nadia berteriak, "Hawaaa!!! Kamu mau kemana?" Sambil mengejar Hawa.
1392Please respect copyright.PENANAhI88Ylqa83
Asep Berkata, "Jangan tinggalkan akuuu!!!"
1392Please respect copyright.PENANAbSiI4sNXsj
***
1392Please respect copyright.PENANAyWwqGn6GIU
Di suatu ruangan, ada seorang pria sedang latihan menggunakan katana, dia seperti master katana, setiap gerakannya seperti terasah selama bertahun-tahun.
1392Please respect copyright.PENANABLFeGlQC2R
Sambil mengayunkan katana dia berkata, "Aku akan mencarimu, aku akan membunuhmu."
1392Please respect copyright.PENANA0qjJ0aAOq3
Dia berdiri tegap menghadap cermin, matanya merah seperti mata monster, dan dia adalah Adam.
1392Please respect copyright.PENANA6af7WqRF52
Apa yang terjadi pada Adam?
1392Please respect copyright.PENANAcP6ugKqEbv
-To Be Continued-
ns216.73.216.73da2