Pacitan
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzptVwDWYF
Pesantren Darussalam
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCUDTlffim
Di rumah pak kyai Abdullah,
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgDHKhEpaA
Di teras depan rumah pak kyai Abdullah..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPrbhcYVRl
"Ya Sobri, dengan senang hati saya menerima cucu kamu, iya saya tunggu, Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", kata pak kyai Abdullah yang baru saja selesai menelepon pak kyai Sobri.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rcdGKaa3w
Di dapur rumah pak kyai Abdullah..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mGkNEThDR
"Uti", Titah memanggil umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5mLdcUwZyG
"Inggih nduk, menapa ?", tanya umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzo0jqm9KDP
"Akung dimana ya uti ?", tanya Titah juga.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26JhlyodNv
"Mungkin di teras depan rumah nduk, biasanya sebelum ke pesantren kan duduk di situ", jawab umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRadEcCZgUm
"Oh begitu, ya sudah Titah ke sana ya uti", kata Titah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ay2Rh5UwJ
"Inggih nduk", sambung umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOUN67JPwT
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzykLO9TnW
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", umi Destya menjawab salam dari Titah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXArMKb2yHa
Di teras depan rumah pak kyai Abdullah lagi..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wpfKmjji6
"Oh ya saya habis minum kopi langsung ke pesantren saja", kata pak kyai Abdullah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3831aGGWsN
"Assalamu'alaikum akung", Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8qBBCXr1k
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh nduk", pak kyai Abdullah menjawab salam dari Titah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAzDDqUAqT
"Ada apa nduk ?", tanya pak kyai Abdullah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupQ2LqMoRy
"Titah mau ke ruang batik hari ini, kalau boleh besok Titah izin keluar pesantren ya akung ?", tanya Titah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8geLbNZJO
"Mau pergi kemana nduk ?", tanya pak kyai Abdullah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4BS9CvTxb
"Mau membeli buku baru akung, diantar lik jo kok, Titah tidak sendirian keluar pesantren nya, boleh ya kung ?", tanya Titah lagi dengan memohon pada pak kyai Abdullah agar diizinkan keluar pesantren.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMvB0xtAhw
"Iya boleh", jawab pak kyai Abdullah yang mengizinkan Titah keluar pesantren.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DJElYJfal
"Assalamu'alaikum", umi Destya memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan Titah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7IZ5rYK4H
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah dan Titah menjawab salam dari umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybgbiu5Npr
"Ini kopinya pak", kata umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJixmrUhuAu
"Ya sudah Titah pergi ke ruang batik sekarang saja ya kung, uti, takut menganggu kalian berdua, hehe", sambung Titah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujQR27xYeA
"Inggih nduk", kata pak kyai Abdullah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79nlrHV0U1
"Ati-ati nggih nduk", sambung umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLZLnRPC6T
"Inggih kung, uti, assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan umi Destya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Kgxs9GVZm
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah dan umi Destya menjawab salam dari Titah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqUoQoHinf
Jakarta
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtpWq3vICm
Di rumah pak Faisal,
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsU6iaxEhSu
Masih di ruang tengah..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Ln7w7ih2B
"Apa hujan, apa banjir ha.., kamu mabuk lagi kan, papa sudah capek hari juga kamu papa antar ke pesantren, Darmi kasih baju Afgan", kata pak Faisal yang marah pada Afgan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlAcdUi0AC
"Apa pesantren pah..!!", kata Afgan yang terkejut dengan perkataan dari ayahnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLvxwqhQ60
"Iya, mana mi baju ganti untuk Afgan ?", tanya pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavAK5wgy0o
"Ini tuan", jawab Darmi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwomo3qfsKq
"Pah jangan pah", kata ibu Dewi yang memohon pada pak Faisal agar Afgan tidak di kirim ke pesantren.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymuCKIb5py
"Keputusan papa sudah bulat mah, nih cepat kamu ganti baju", kata pak Faisal yang tidak menghiraukan permohonan dari ibu Dewi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNv3Vy9ErK
Tiga puluh lima menit kemudian..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UdsUZNHhN
Masih di ruang tengah..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeecqJwCOMK
"Sudah siap kamu, yuk berangkat sekolah, Arsya kamu berangkat bareng papa atau naik angkot ?", tanya pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzudJ9950Vy
"Naik angkot saja pah", jawab Arsya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDJf04hIwU
"Oh begitu ya sudah ini ada uang untuk ongkos naik angkot kamu sampai lusa ya, mama jaga rumah dan jaga Arsya saja", kata pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1JKNj8M6a
"Tapi pah, mama mau ikut menemani Afgan", sambung ibu Dewi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhPCPzxory
"Sudah ya cukup mah, mama lupa apa yang papa bilang kemarin ?", tanya pak Faisal lagi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKUBu0JBxn
"Iya pah, ingat", jawab ibu Dewi lagi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ208kJdgyNB
"Kamu jaga kesehatan ya Afgan di sana, kabari mama ya Afgan, maaf mama tidak bisa membantu kamu soal urusan ini", kata ibu Dewi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3yCgYtXIz
"Iya mah..", sambung Afgan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJ274AgEnZ
"Ya sudah yuk berangkat sekarang, Samsul sudah menunggu di depan", kata pak Faisal lagi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYW8zPFbhCG
Pak Faisal dan Afgan pun pergi ke pesantren darussalam, ketika sampai di pesantren darussalam Afgan mencoba untuk melarikan diri, pak Faisal yang mengetahui itu segera menyuruh Samsul untuk mengejarnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrezEW4Hv9
Untuk menghindari kejaran dari Samsul, Afgan bersembunyi di lubang, yang sebenarnya lubang itu digunakan untuk para santri membuang sampah sebelum nantinya akan diangkut oleh petugas kebersihan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevphQ3o9WT
Disaat Afgan bersembunyi Titah tidak sengaja membuang sampah di lubang tempat persembunyian Afgan, Afgan pun marah pada Titah, pak Faisal dan Samsul akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian dari Afgan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrV2eMlFpFV
Afgan tinggal di pesantren darussalam, lalu kemudian pak Faisal bertemu dengan ayahnya Titah (pak Nano) membahas rahasia yang membuat Afgan penasaran.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZMdnhRjvW
Keesokan harinya
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsXAyrJVmK
Pacitan
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjK6Yj4glp
Pesantren Darussalam
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEM5ho3WdI
Di halaman depan Pesantren Darussalam..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEUXftC7Cc
Di mobil pak Faisal..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi52wfWX5yf
"Alhamdulillah sudah sampai, Afgan bangun, Afgan, itu pasti pak kyai Abdullah, Samsul bangunkan Afgan ya saya mau menghadap pak kyai Abdullah dulu", kata pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFi8AnAZECc
"Inggih tuan", sambung Samsul.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZuB2DeuDE
Masih di halaman depan Pesantren Darussalam..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavwENN1hBX
"Mang Daus, mang Daus", Cecep memanggil Daus.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZUVVroqFz
"Iya cep, kenapa ?", tanya Daus.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWns6slWVJ
"Noh mobilnya siapa ya mang Daus ?", tanya Cecep juga.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCj9Hd6Fo1
"Kaga tau ane, tamunya pak kyai Abdullah kali cep, sudah lanjut jaga yuk", jawab Daus.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWEMpc70yZ
"Oke", kata Cecep.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡit5aI08WaI
Di mobil pak Faisal lagi..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTV4dCgnhF
"Den, den mas Afgan", kata Samsul yang mencoba untuk membangunkan Afgan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZMY2oc1ba
"Em.., apaan sih sul, masih ngantuk nih ganggu tidur orang saja, hus sana, sana..", kata Afgan yang merasa terganggu tidurnya, karena Samsul mencoba membangunkan nya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLH6Nb09j0
"Haduh benar kan pasti den mas Afgan marah lagi ketika saya bangunkan", kata Samsul yang ketakutan ketika membangunkan Afgan dari tidurnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ591mhBxUtw
Masih di halaman depan Pesantren Darussalam..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JXks0wrIZ
"Assalamu'alaikum pak kyai Abdullah", pak Faisal memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBgGZOSWer
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah menjawab salam dari pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HOj6z6e8R
"Maaf anda siapa dan apa tujuan anda datang kemari, anda ingin bertemu dengan anak anda disini, siapa namanya biar nanti saya minta tolong untuk di panggilkan ?", tanya pak kyai Abdullah yang tidak mengenali pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwJUR91F3Y
"Maaf pak kyai Abdullah, saya adalah anak dari pak kyai Sobri, teman Nano waktu kecil dulu", jawab pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kiNbaXXA1
"Oh Faisal ya ?", tanya pak kyai Abdullah yang mengingat pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIyuTria81
"Iya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlXQrJT8PYw
"Saya sudah tau apa tujuan kamu datang kemari, kamu ingin menitipkan anakmu Afgan kan di Pesantren Darussalam ini ?", tanya pak kyai Abdullah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFez6UKPNes
"Iya benar pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQCJ7BWDot
"Ya sudah kalau begitu kita bicarakan di kantor Pesantren Darussalam saja, oh ya dimana anakmu, apakah dia ikut ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkT0thPgGU
"Ikut pak kyai Abdullah, ada di mobil sedang dibangunkan oleh supir saya, tunggu sebentar ya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZR4cS0smP
"Inggih Faisal", kata pak kyai Abdullah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4ZGDfOM2j
"Sul, Samsul, bagaimana Afgan sudah bangun ?", tanya pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LHnt7ayp2
"Belum tuan, susah dibangunin nya, saya saja dimarahin tadi loh tuan", jawab Samsul.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1kH9yb7t3
"Ini anak benar-benar keterlaluan ya, ya sudah biar saya saja yang membangunnya", kata pak Faisal dalam keadaan marah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKiRnUBMal8
"Sal, Faisal tolong kontrol emosi mu", kata pak kyai Abdullah yang mencoba meredakan emosi dari pak Faisal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqCnr1Gpdw
Di mobil pak Faisal lagi..
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9RrIYfvQL
"Afgan Syah Reza, ayo bangun", kata pak Faisal yang membangunkan Afgan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUlyV6BOSg
"Em, ih papa apaan sih, masih ngantuk tau", kata Afgan yang tidak mau bangun dengan alasan masih mengantuk.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcG3zEjVYHv
"Ayo bangun, tanpa alasan, sudah sampai kita ini di pesantren, ayo bangun", kata pak Faisal lagi yang tetap membangunkan Afgan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxacPBaRJD
"Iya, iya pah, Afgan bangun", kata Afgan yang terpaksa bangun dari tidurnya.
ns216.73.216.85da2
