"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblKuq1vD9E
"Oke, bagaimana keadaannya"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT12RKLbeif
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTelhsOIvu
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3PXP6dna4
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhsgS7dFHQ
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiDUY22ocWY
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBypF40yvR
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0dAzqFK4z
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCU3Bj9fcH
"Aulia..."
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTxW03GSBG
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtB8ojMIY6
"Kenapa tidak masuk?"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVVlNzAVbm
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzfHZu9FUQ
"Aromanya tidak seburuk itu"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7LVdsbx5y
"Bagiku sangat buruk"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6zNclb4tJ
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUElHX9SGa
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3YdvMa499
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocCzZJeN7e
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdC9d988mf
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeV369gVaa
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5Gm1C6VIL
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1qa02v4MH
"Perlu kakak antar?"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZNwsgO6om
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aOSn6oAbM
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4HVy8RK9E
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbZzqNqfyc
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDaaIpfaZd
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87XQXFQCDb
***
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrGouHEYDU
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqcw0q3P0U
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsMpo89ucR
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4HXqQDNVK
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JWvqShFti
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHoyycYaMU
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLQYYgpWgx
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAt7zIMcOo
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLK8RBb0YwE
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSVws3ZXwu
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1O5YOMCq6v
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKOmUCslut
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimLfuhBVbA
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Ajzb2oBiP
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvTcdfWTCi
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFE9g6XVQth
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7d9DxQxxns
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLX7NPO7kB
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lhOP12W0Q
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCqdq0X6o0
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAThFhW3FbY
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG61RnGYUmp
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDT0T0VrjKA
"Kenapa kau menangis?"
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBvPGWbjQt
"Quila..." — Reyasa
407Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FaHVxeCJI
—Bersambung—
ns216.73.216.247da2
