“Abang Kamal…” 11270Please respect copyright.PENANA5Ov1XB1YFS
Namanya aku sebut tanpaku sedari. 11270Please respect copyright.PENANA4G4JzVpWyE
“Lia, maafkan abang. Biarlah abang jadi lelaki pertama untuk Lia.” Ujar Abang Kamal sambil menurunkan badannya pada badanku. 11270Please respect copyright.PENANA2l1pJppO7L
Aku tak sedar yang kepala zakarnya meneroka bahagian bawah kelentitku. 11270Please respect copyright.PENANAyAI14UeIGA
Tidak aku tahu zakarnya geram ingin menujah lubang nikmatku. 11270Please respect copyright.PENANAkbJV1uIjeR
Dan… benda asing itu mula menerjah ke dalam. Basah dan becak lubang nikmatku memudahkan kepala zakarnya yang besar itu masuk. 11270Please respect copyright.PENANANuQ5qCdjUW
Masuknya inci demi seinci. Sempit lubang nikmatku dimasuk secara paksa oleh zakar asing itu. Urat zakarnya yang aku telah lihat tadi dapat ku rasakan mengurut dinding kemaluanku. 11270Please respect copyright.PENANA98ZXPdbWP1
Bibirku gigit menahan rasa asing itu. 11270Please respect copyright.PENANAca21pQlqoi
Padat dan sempit, rasa asing diceroboh oleh benda tumpul dan besar itu. 11270Please respect copyright.PENANAjwZvx5gyHR
Abang Kamal memegang dahiku membuatku mendongak untuk memandang tepat pada wajahku. 11270Please respect copyright.PENANArH6mgFOLIR
“Lia, biar abang tatap wajah kau.” 11270Please respect copyright.PENANAf7jIzthuqU
Maka terpakulah pandangannya pada wajah cerahku yang sudah pastinya memerah. Bibirnya mencium mulutku semula. Nafsuku mula terjana. Terbuai...11270Please respect copyright.PENANAsniiGAtHVK
Namun begitu, saat Abang Kamal menghenyak inci yang terakhir ke dasar farajku, keningku mengeriut menanda sakitku. Terasa koyakkan yang pedih dari dalam. Lututku kuat memeluk pinggangnya. 11270Please respect copyright.PENANAArgrCiqni7
“Ah…! Abang! Hmmph…” 11270Please respect copyright.PENANAcqrCQ7dQ8m
Desahan ku terdesak keluar menandakan sakitku. Sakit yang datang secara tiba- tiba itu amat mengejutkan aku. 11270Please respect copyright.PENANArRDjplhqqE
Ah dalamnya~
Terasa kepala zakarnya mencecah dasarku, mencium- cium pintu rahimku. Abang Kamal memelukku seakan meresapi sakitku. Tangannya memaut tanganku ke atas lehernya untuk berpaut padanya. 11270Please respect copyright.PENANAAZRMteX0fQ
Jiwaku menghangat dengan tindakannya.
Aku sambut simpatinya, memeluk lehernya dan merasakan pedih itu semakin hilang. 11270Please respect copyright.PENANAymKaZ79pvJ
Lama juga dia merendam zakarnya di dalam sehingga aku lebih selesa dan hilang sakit. Dadanya kemudian angkat, dengan tangannya memaut kedua- dua pahaku tepi dan menindihkan tangannya ke bawah membuatkan pahaku hampir ke katil. Dia mengangkat punggungnya dan zakarnya ikut sama. Aku perhatikan ada darah melumuri batangnya. Hatiku berasa ngilu melihatnya. 11270Please respect copyright.PENANA8yJoNDBUeO
Itu darah dara aku. 11270Please respect copyright.PENANA822WlqYbzj
Hatiku sayu, terdetik sedikit sedih, merasa kehilangan.
ns216.73.216.247da2