x
Langkah Nada tertatih-tatih saat berjalan meninggalkan gazebo.
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkkmnaoI7Y
Setiap gerakan membuat selangkangannya terasa perih, bekas hantaman pertama batang kejantanan yang baru saja merenggut kemurniannya. Napasnya masih tersengal, tubuhnya lemas, tapi yang lebih menyakitkan adalah suara erangan Dania yang masih terdengar samar-samar dari balik rumah penjaga kebunnya itu.
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTXLrsfWDe
"Ahh! Lebih dalam! Lebih kenceng!!"
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqORLb9xkHU
Mang Joko memegangi lengannya, menopang tubuh Nada yang hampir terjatuh. "Tuh dengar gak non? Non Dania masih ngentot sama Yono," bisiknya sambil tertawa pendek. "Ya kayak gitu non Dania kalau udah keenakan di entot. Mulutnya bikin merinding kalau ngedesah. Udah gila kontol, non Dania kalau udah keenakan."
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJR6hg6toJ
Nada hanya bisa meringis. Ia masih tidak menyangka... pria yang akhirnya mendapatkan keperawanannya adalah salah satu asisten kebun kepercayaan pamannya, orang yang seharusnya menjaga keluarga ini, bukan mempermainkan mereka.
Saat sampai di depan pintu belakang rumah, Mang Joko tiba-tiba menarik Nada dan menempelkan bibir kasar itu ke mulutnya. Ciuman dalam serta ia memasukan lidahnya kedalam mulut Nada, "Ini ciuman perpisahan," gumamnya saat akhirnya melepaskan bibir Nada yang sudah memerah.
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpEJTBCLBd
Tapi sebelum Nada bisa menjauh, Mang Joko menangkap pergelangan tangannya lagi. "Non Nada sekarang milik Mang Joko," bisiknya, nafasnya berat. "Dan Mang Joko akan terus menginginkan non."
Matanya berbinar licik. "Biarlah non Dania dinikmati Yono sendirian. Tahu gak? Sebenarnya non Dania jatuh cinta sama Yono. Makanya Yono beruntung bisa dapetin keperawanannya."
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jG9g3vn8m
Nada menelan ludah. Informasi itu seperti tamparan. “Kak Dania... jatuh cinta dengan orang seperti Mang Yono?”
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuq4mtqdtKr
Dengan susah payah, Nada menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua. Tapi langkahnya terhenti di depan kamar Rania. Dari balik pintu, terdengar bisikan-bisikan pelan dan Nada tahu persis apa yang terjadi di dalam.
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvVyVcIoan
"Aku mau lagi…" Suara laki-laki, suara yang Nada yakinin itu Bagus.
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7S0KuV9Bkk
Ia bahkan lupa wajah Bagus seperti apa, saking ia jarang melihat Bagus.
Nada membayangkan adegan di dalam, Rania mengangkat salah satu kakinya, Bagus memasukan batang kejantanannya lagi, membuat Rania menjerit.
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWWlfpvWLU
"Ahh! Lebih dalam! Lebih kenceng!!"
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWK44CqMnSA
Nada menggigit bibirnya, “Dasar Rania…”
Tapi yang lebih membuat darahnya mendidih adalah kenyataan bahwa semua ini sudah diketahui Mang Joko.
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXoZDG8sEG
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJaTd04QInX
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.85da2
