Kira's POV535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskWdGn35Rn
PLAK!535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OQ9F9MBRG
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtE3wCJ1aB
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpS0Hv8eipo
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVJKeOOPUY
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchZ4jSpIHH
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79c6WogIFk
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WCWFZn5YY
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yn8iUGxxV
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQgIE1Ha1V
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAuoaE215Q
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdetKABrLd
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLwalEdjQM
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1IB03OM8t1
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvS2UDOEP2
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQThtrpUUYu
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXeINrFFrO
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsS1qCVThq
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mSB39206n
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BfvBqwb7U
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpM9MN6mlXA
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBX1t74Sodv
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnKwZyKkqk
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡST6f0BrJmZ
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLokd09OsEr
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRL4nswMD9
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb19MVEqleC
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOtnvcnsZt
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6wCFFlm0W
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywATxBxal8
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5G9KueHr9
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5pYuEXA9s
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6qfFK5FAb
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5AzU8H0ju
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYlYDyBFj2
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp6j33RZ5nQ
"Kok bisa?"535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzwUcbU7NO
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iTgmQ9L46
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGig0Q57d6
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBsPd4JLP0
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Rgj39yJ7a
Kak Zia menoleh.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrxlbg7k9g
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0bq45RWdf
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhvkMC2TaU
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.535Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FJ6ee83Vy
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
