
"Di Sebalik Jubah Nurina"1036Please respect copyright.PENANAscVOafgrCW
1036Please respect copyright.PENANAOjrfAwrf90
BAB 3: Ustazah Nakal 2
Dari tadi Nurina duduk diam di tepi katil, matanya sesekali merenung kosong ke arah kipas. Mindanya teringatkan Ustaz Farid.
Tiba-tiba, hidung Nurina menangkap bau yang kuat—bau perfume yang sama pada badan Isya.
------1036Please respect copyright.PENANAhL1Zmw6cpi
10 minit sebelum itu...1036Please respect copyright.PENANACt6wq8Qvl0
1036Please respect copyright.PENANAdoLWtB0AmY
"Oklah, saya mandi dulu ye Nurina," kata Isya. Nurina mengangguk lantas berbaring di katilnya.1036Please respect copyright.PENANAEoT3wg9Bft
1036Please respect copyright.PENANAQrcnizOnkH
Sebaik saja Isya berkata demikian, dia terus menanggalkan tudung labuhnya dan terlerai rambut ikalnya. Kemudian, Isya menanggalkan jubah dan pakaian dalam hingga bertelanjang sebelum dia akhirnya membalutkan tubuhnya dengan tuala pink.1036Please respect copyright.PENANAo5fxVlVlUg
1036Please respect copyright.PENANAElP6SlQGYK
Nurina yang berbaring tadi, sedikit terkejut dan melirik pada isya.1036Please respect copyright.PENANARYjt5bxwL8
1036Please respect copyright.PENANAZkUh4dt3zv
"Wah.. beraninya," getus Nurina.1036Please respect copyright.PENANAkQL7QRDkVt
1036Please respect copyright.PENANAilAjVAM04E
Isya perasan akan tenungan Nurina yang pelik itu. 1036Please respect copyright.PENANAGPmEP7hKNd
1036Please respect copyright.PENANABm9sqZM4FI
"Hmm? Oh! Maaf nurina... kita kat kampung dah biasa macam ni,.... lagipun kita sama2 perempuan kan... maaf buat awak tak selesa hehe," kata Isya sambils membetulkan tualanya.1036Please respect copyright.PENANA4QIYdnzPu0
1036Please respect copyright.PENANAHaSeOwiwCs
"Eh! takpe... takpe... saya ok je," jawab Nurina.1036Please respect copyright.PENANA0JgsrVouWS
1036Please respect copyright.PENANA3zepGG1Zef
Sejurus Isya keluar ke tandas yang terletak di hujung blok untuk mandi, Nurina menangkap bau perfume yang agak kuat.
Dia cuba menghidu sekeliling mencari sumber bau wangi itu. Akhirnya, bau itu datangnya dari beg pakain Isya.
Dengan perlahan, Nurina membuka zip beg pakaian Isya. Matanya terhenti pada sehelai panties warna ungu gelap, bersama bra berwarna krim. Dia mengangkatnya perlahan, jari-jemarinya menggenggam nipis fabrik itu.
Tanpa sedar, Nurina membawa panties itu ke wajahnya… menghidu dalam-dalam. Matanya terpejam seketika, jantungnya berdegup laju.
Tiba-tiba—
“Eh… Nurina?”1036Please respect copyright.PENANAQTMmt82Cnq
Suara itu buat Nurina tersentak.
Pintu bilik terbuka perlahan. Isya berdiri dengan bertuala, memandang penuh kehairanan kepada Nurina yang sedang memegang pantiesnya itu.
Nurina cepat-cepat menyembunyikan panties itu di belakang badannya.
Isya:1036Please respect copyright.PENANA1PYW1m9cQO
“Awak… buat apa dengan beg saya?”
Nurina:1036Please respect copyright.PENANAnryjAc3ePE
“Eh tak—saya cuma… nak alihkan. Macam berat, saya takut awak tersadung nanti.” (gagap sedikit)
Isya senyum, lalu melangkah masuk.1036Please respect copyright.PENANAhSqIPehVfZ
Dia tidak terus mendesak, cuma membetulkan tuala di dadanya sambil mendekati katil.
Isya:1036Please respect copyright.PENANAZjs6VFXN7n
“Hehe... takpe la, saya pun selalu gitu masa kat kolej dulu. Tengok beg roommate.”
Nurina:1036Please respect copyright.PENANA9JkgBrkgf4
“Saya tak tengok apa-apa pun... cuma terbau... sikit...”
Isya:1036Please respect copyright.PENANAFcl0vVZAVP
(ketawa kecil, manja)1036Please respect copyright.PENANAiGbE9SoNAe
“Yelah… saya memang kuat berpeluh sikit. Nanti saya basuh baju tu semua okay.”
Nurina tunduk, mukanya merah. Tapi matanya masih sempat mencuri pandang dada Isya yang samar-samar kelihatan dari celah tuala.1036Please respect copyright.PENANA2TPD9RG7vt
---
Nurina hanya membatu di birai katil. Tangannya masih menggenggam panties Isya yang disorokkan di bawah bantalnya. Mukanya terasa panas, merah padam, malu yang amat. Dia tak tahu nak pandang ke mana. Dia tunduk saja.
Isya pula tidak bersuara. Bunyi kipas siling berputar jadi latar sunyi yang menyesakkan dada. Beberapa saat kemudian, Isya menghampiri. Langkahnya perlahan, berhenti di sisi Nurina.
Isya:1036Please respect copyright.PENANAGt9WYFeDp0
“Ina…”1036Please respect copyright.PENANA5ea0CzzvfZ
“Awak suka bau tu…?”
Nurina menggigit bibir. Matanya masih tak berani mengangkat.
Nurina:1036Please respect copyright.PENANAa7Gz12iRw8
“…Saya tak tahu kenapa. Saya tak pernah buat macam ni. Saya… saya cuma terbau masa awak lalu tadi. Wangi sangat. Macam… lembut, tapi menusuk.”
Isya duduk perlahan di sebelah Nurina, tubuhnya masih bertuala, dan sedikit lembap. Bahunya bersentuh sedikit dengan Nurina yang sedang kaku.
Isya:1036Please respect copyright.PENANARiKp4NtbWT
(nada rendah, tenang)1036Please respect copyright.PENANA79YI9QCQWT
“Perfume tu ada orang bagi, katanya dari sumber alam di Sabah, asli lagi… memang saya suka pakai kat tempat lembut. Terutama di bahagian faraj saya,” Kata Isya, selamba.
Perkataan itu buat leher Nurina terasa sejuk. Nafasnya tak teratur. Dia rasa lain macam… namun rasa ingin tahunya juga makin membuak. Perfume apa yang sampai menarik perhatian dan menggelisahkan jiwa?
Isya mengangkat tangan Nurina, perlahan-lahan, Isya menarik semula pantiesnya dari tangan Nurina. Tapi dia tak marah. Dia cuma senyum nipis.
Isya:1036Please respect copyright.PENANAHmuQEZpYLo
“Lain kali… awak minta je.”1036Please respect copyright.PENANALFkq1s6vuw
“Kita boleh kongsi bau wangi tu sama-sama.”
Mata Nurina membulat sedikit. Dia tak tahu nak jawab apa. Tapi untuk kali pertama dalam hidupnya, dia rasa… ada ruang dalam dirinya yang baru terbuka. Ruang yang selama ini dia pendam, dan tidak pernah dia benarkan sesiapa masuk.
---1036Please respect copyright.PENANA0iibRbLGy5
1036Please respect copyright.PENANAlniKhToR93
Nurina termenung seketika. 1036Please respect copyright.PENANAxXkmw8uAfs
1036Please respect copyright.PENANAYqzXtBOJqL
Kemudia dia mengangkat mukanya.1036Please respect copyright.PENANAUxGA3auOrP
1036Please respect copyright.PENANA92Y5zXyvrU
"Isya... saya minta maaf... saya bukan seperti awak sangka...," muka Nurina sayu seperti hendak menangis.1036Please respect copyright.PENANAqAfnLVtMeF
1036Please respect copyright.PENANARjIwFjPGLQ
"Eh... Nurina, jangan risaulah... saya tak marah awak pun... ok?" jawab Isya yang masih bertuala.1036Please respect copyright.PENANAhjK8OK2DNv
1036Please respect copyright.PENANABbQI7f2gf6
"Tapi saya tahu kelakuan saya itu tidak senonoh dan memalukan!" jawab Nurina. Mukanya kembali merah.1036Please respect copyright.PENANAV4d9ykWifh
1036Please respect copyright.PENANAw9bCeoC85i
Isya tersenyum dan kemudian menghampiri Nurina.1036Please respect copyright.PENANAvJm5gZYdA0
1036Please respect copyright.PENANASmMOAERzA4
Dia tiba2 menyelak tualanya ke paras perut, dan jelas terpampang pepeknya dengan bulu halus tp lebat. Tangannya terus menarik leher Nurina dan membawa muka kawannya itu ke arah pepeknya.1036Please respect copyright.PENANA693XvLOaz9
1036Please respect copyright.PENANAX0J96bomMD
"Sini... saya bagi yang original, ciumlah.. awak akan suka punya," kata Isya sambil senyum sinis.1036Please respect copyright.PENANAsSbEzNAk2y
1036Please respect copyright.PENANAw5Uunhowoe
Siapa boleh bayangkan gadis kurus, kecil dan cute dari sabah itu sebenarnya agak daring.
Nurina terperanjat apabila lehernya ditarik Isya dan lebih memeranjatkan apabila Isya menyuakan pepek tanpa berlapik ke mukanya.1036Please respect copyright.PENANAj3ZtF787KG
1036Please respect copyright.PENANAVAgP00vRTt
"Ciumlah... takpe saya tak marah...1036Please respect copyright.PENANAUdc14ZB11g
1036Please respect copyright.PENANAN8UGlWKhQw
Nurina agak keberatan, tetapi tidak dapat menahan dirinya. Perlahan-lahan dia melekapkan hidungnya ke pangkal pepek Isya. Bulu-bulu halus pepek Isya dapat dirasa menusuk pipi Nurina.1036Please respect copyright.PENANAp3OF1TnvV1
1036Please respect copyright.PENANAJNbhtWbFj0
----1036Please respect copyright.PENANAuL31g65azR
1036Please respect copyright.PENANAnszurb98y9
Sesuatu yang memeranjatkan turut terjadi.1036Please respect copyright.PENANAKUz3s9FoXw
1036Please respect copyright.PENANAhcrldthCOs
Sebaik saja Nurina mencium pepek Isya, dirinya tiba-tiba menjadi tak keruan. Dia malah mencium lagi pepek Isya. dan tanpa segan silu Nurina mengeluarkan lidahnya dan menjilat2 pepek Isya. 1036Please respect copyright.PENANAHn2STJ3Snc
1036Please respect copyright.PENANA2fZvbAamkT
Isya mendesah saat Nurina mula meneroka pepeknya. Perlahan-lahan dia merasa lidah Nurina mulai menjalar ke arah kelentitnya.1036Please respect copyright.PENANAZBdztjE55h
1036Please respect copyright.PENANATG3odv1nIj
"Urghh Uuhhhh Aerhghhh awreghhhh"1036Please respect copyright.PENANAb56CVSu7E0
"Sedap... Hmphh! Jilat lagi Ina...Hmmmmpppp"1036Please respect copyright.PENANANmE3VLIZ58
1036Please respect copyright.PENANAVLYvkBcqkA
Nurina tidak sedar berapa kali dia menjilat dan mengulum kelentit Isya. Pepek rakannya itu seumpama bantal peluknya yang lama hilang.1036Please respect copyright.PENANARsFIwqEeHm
1036Please respect copyright.PENANA78NV8TqtG7
"hmmmpphhhh... SLurppppSlurprppp!!!"1036Please respect copyright.PENANAyjUhTBzCPv
1036Please respect copyright.PENANAfVTmM573Ok
Nurina bagaikan dirasuk, dia terus menjilat2 lebih banyak lagi sehingga membuatkan pepek Isya lencun dengan air liurkan...1036Please respect copyright.PENANAX2kNgSMLZG
1036Please respect copyright.PENANAlsblmrhbst
Beberapa minit kemudian...1036Please respect copyright.PENANAVHu2xH1oUg
1036Please respect copyright.PENANAMsKRFWC2Tq
Isya:1036Please respect copyright.PENANAosq9qVSSmO
1036Please respect copyright.PENANAEvJpfu1GuN
"Inaaa.. hmmmm... hmmm INAA!!"1036Please respect copyright.PENANAroFknL8e5z
"Arrghh Aarghhh!!!!! 1036Please respect copyright.PENANAbgfAPblsHM
1036Please respect copyright.PENANArmoFafmPkT
Isya klimaks dan memancutkan air pepeknya ke muka Nurina.1036Please respect copyright.PENANAhNo9OnKU5T
1036Please respect copyright.PENANAja8iqqWXoA
-------------------1036Please respect copyright.PENANAidPVDp4d15
1036Please respect copyright.PENANApovYo0uYxj
"Ina... sorry... kita tak tahan.....1036Please respect copyright.PENANAIXmjtlwohj
"Eh takpe.. saya ok je," jawab Nurina sambil mengelap sedikit mukanya yang dipancut air mani Isya...1036Please respect copyright.PENANAEfGJojh029
1036Please respect copyright.PENANACr17Avis1E
------
Isya keluar semula ke tandas untuk mencuci kemaluannya yang baru terpancut tadi.
Nurina termangu di atas katil sambil mengelap mukanya yang basah dengan air mani Isya.1036Please respect copyright.PENANAT5mXJB916w
1036Please respect copyright.PENANAtYE6tWDart
Dia tidak faham, walaupun situasi itu sangat janggal dan terlampau lucah, tp dia menerimanya, dan paling penting dia berasa selesa diperlakukan begitu.
"Masinnya bau air lepas melancap ni... agaknya air pepek aku pun mcm ni ke rasanya?" bisik Nurina sendirian.1036Please respect copyright.PENANAS7rOV1Uram
1036Please respect copyright.PENANASGHt52F78s
1036Please respect copyright.PENANAXeqDZTA9rP