Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.18201Please respect copyright.PENANAl0GZpMcE90
18201Please respect copyright.PENANAri49Yid71j
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.18201Please respect copyright.PENANAINdW09IMXx
18201Please respect copyright.PENANAoLEvquEfX1
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.18201Please respect copyright.PENANAbCgGQZiIxn
18201Please respect copyright.PENANAAarUnTBtpU
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.18201Please respect copyright.PENANAnmDhPwKWIz
18201Please respect copyright.PENANAZo3vAmIU1y
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”18201Please respect copyright.PENANAZ1OImOUmNh
18201Please respect copyright.PENANAOP6LTmF2we
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”18201Please respect copyright.PENANA0ZJPxprmxq
18201Please respect copyright.PENANAKi92CZLAgM
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”18201Please respect copyright.PENANASFYhHg9cek
18201Please respect copyright.PENANA8Qz5flIwp6
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”18201Please respect copyright.PENANAOdtV8wRZx5
18201Please respect copyright.PENANApu6aC8rqAU
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.18201Please respect copyright.PENANA2JPAZl8iK7
18201Please respect copyright.PENANAJENC1Snito
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...18201Please respect copyright.PENANArezyP6BILW
18201Please respect copyright.PENANAjOOkM1eodf
18201Please respect copyright.PENANAaqXOyodYiY
18201Please respect copyright.PENANAQbtX7XQmFA
18201Please respect copyright.PENANARqUXQgeCfx
18201Please respect copyright.PENANAv6w5Kjq9HY
18201Please respect copyright.PENANAJKrSd9L7Bg
18201Please respect copyright.PENANAXBxPk7z36v
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.18201Please respect copyright.PENANAKtKMTvN3Jm
18201Please respect copyright.PENANAt625dTJL6A
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.18201Please respect copyright.PENANAi4IaWo6Czu
18201Please respect copyright.PENANA2GQuCQCSUQ
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.18201Please respect copyright.PENANAfNcXrYiaVH
18201Please respect copyright.PENANA097L1yqsxJ
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!18201Please respect copyright.PENANAyxXe8OxJq7
18201Please respect copyright.PENANA1STXNI4ZtF
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.18201Please respect copyright.PENANAkIvyoWOP43
18201Please respect copyright.PENANAcDt0EjzqEt
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.18201Please respect copyright.PENANAqDFkZ3MMj5
18201Please respect copyright.PENANAQqmnJUOiOz
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.18201Please respect copyright.PENANA7rMorT7SQh
18201Please respect copyright.PENANAWdAKg4Itsq
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.18201Please respect copyright.PENANAR7ptrRz9bd
18201Please respect copyright.PENANA6lWzh3uMsN
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.18201Please respect copyright.PENANAjZsk1bEYcj
18201Please respect copyright.PENANAjiepKo82VK
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”18201Please respect copyright.PENANAA5hUkzuSio
18201Please respect copyright.PENANAuJ885BDt2g
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.18201Please respect copyright.PENANAkGJXbvmFEO
18201Please respect copyright.PENANAMnQqp9eTl8
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.18201Please respect copyright.PENANARd62pnSIRZ
18201Please respect copyright.PENANAbIVpqWLyOh
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”18201Please respect copyright.PENANAhD5foo60q4
18201Please respect copyright.PENANALvSPRgDbn2
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”18201Please respect copyright.PENANAULLUQ2Jkea
18201Please respect copyright.PENANAPj8FjlK6Lq
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”18201Please respect copyright.PENANAQTifpREH68
18201Please respect copyright.PENANAERrou7O9xM
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”18201Please respect copyright.PENANAJ4X5dMfvna
18201Please respect copyright.PENANAhYF6Qs5UL7
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.18201Please respect copyright.PENANAKcgeQBnvcf
18201Please respect copyright.PENANAzwkdGhQb8g
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.18201Please respect copyright.PENANAy0Bh2X6luE
18201Please respect copyright.PENANABnGXvZIWib
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.18201Please respect copyright.PENANAJvpwFMAouT
18201Please respect copyright.PENANAdYZTaqxXcC
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.18201Please respect copyright.PENANAmAYeKTYEaI
18201Please respect copyright.PENANARcWCqlq4nG
“Oya? Masukin lagi?”18201Please respect copyright.PENANAo2ESCv2WuE
18201Please respect copyright.PENANAcM5Nw3ekJO
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”18201Please respect copyright.PENANANGQhnc77Gk
18201Please respect copyright.PENANAHgFHEN60Cq
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.18201Please respect copyright.PENANAfAXcPVusXW
18201Please respect copyright.PENANA9Fz4O5x3eg
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.18201Please respect copyright.PENANAIOVzjXTveL
18201Please respect copyright.PENANAwcnZGOmdJa
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.18201Please respect copyright.PENANA0xu6aorJEK
18201Please respect copyright.PENANAFRrXPZefW6
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.18201Please respect copyright.PENANAov5TJg9amz
18201Please respect copyright.PENANAgq0LmTKdth
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.18201Please respect copyright.PENANAkWLGfoDeyM
18201Please respect copyright.PENANAsIj9XJh6s4
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.18201Please respect copyright.PENANAvsnqzlFrhP
18201Please respect copyright.PENANA4A5SOiYQTL
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.18201Please respect copyright.PENANAQJ872qDseg
18201Please respect copyright.PENANAVRr8JPtRCQ
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.18201Please respect copyright.PENANAkPCgIGUnru
18201Please respect copyright.PENANACAfKD0CjF6
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.18201Please respect copyright.PENANAeD3clwX4VC
18201Please respect copyright.PENANAcwHvrzUNCN
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.18201Please respect copyright.PENANAVQAOjzXTgq
18201Please respect copyright.PENANAITka9k84QM
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”18201Please respect copyright.PENANAc9uxNKWS6D
18201Please respect copyright.PENANAhqopBoa5KG
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”18201Please respect copyright.PENANAd3UoAN1Gvk
18201Please respect copyright.PENANAsd3IelFKxD
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”18201Please respect copyright.PENANAoOwAtTNEjs
18201Please respect copyright.PENANAWSpWaEoIgR
“Iya Mam.”18201Please respect copyright.PENANAdV91Njmq4E
18201Please respect copyright.PENANAWBmc8X67EH
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”18201Please respect copyright.PENANAtfzsOv3pui
18201Please respect copyright.PENANAygek6cWK7e
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”18201Please respect copyright.PENANApFTwpX3Kdp
18201Please respect copyright.PENANA0WKjRuLYQR
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”18201Please respect copyright.PENANAxtfeRaiIm3
18201Please respect copyright.PENANA76Ru7bzePK
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.18201Please respect copyright.PENANASudl3M6jMx
18201Please respect copyright.PENANADpgbj7WToY
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.18201Please respect copyright.PENANAZZL8kyIyqY
18201Please respect copyright.PENANAYOiF2IrS0b
18201Please respect copyright.PENANA5TQeOvlAR3
18201Please respect copyright.PENANA8kCwhMpiBE
18201Please respect copyright.PENANAbbbjryw6iz
18201Please respect copyright.PENANAmrYOggtm7z
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.18201Please respect copyright.PENANA3wKIMggNkl
18201Please respect copyright.PENANAxdG6Ueuu2R
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.18201Please respect copyright.PENANAk4JZW1ySAM
18201Please respect copyright.PENANA4NNBqCAQ1Q
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.18201Please respect copyright.PENANAmF21oCWpwn
18201Please respect copyright.PENANA58Xzrfgmoj
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.18201Please respect copyright.PENANAmRHcQux6kc
18201Please respect copyright.PENANADDtSIp96y9
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?18201Please respect copyright.PENANAPbXV8bdsXg
18201Please respect copyright.PENANAfEaDkb0Vn6
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.18201Please respect copyright.PENANAYYIRfP4ol8
18201Please respect copyright.PENANAHLrVrjN2dp
18201Please respect copyright.PENANA3Uqlte8pxb
18201Please respect copyright.PENANA7XyWs1ckyi
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.18201Please respect copyright.PENANAGhDpVTE3ku
18201Please respect copyright.PENANAQPkpGaxN9r
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.18201Please respect copyright.PENANAiew7H7boYX
18201Please respect copyright.PENANATkRRhs0DYw
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.18201Please respect copyright.PENANADvCx0s8o7F
18201Please respect copyright.PENANASYZZ8xIa90
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.18201Please respect copyright.PENANAZQeHLliARD
18201Please respect copyright.PENANAuRakG9o0es
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.18201Please respect copyright.PENANAO3x1JHKOYk
18201Please respect copyright.PENANAHM1hVdEsMb
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.18201Please respect copyright.PENANAiihPnjTWqe
18201Please respect copyright.PENANAZroDlQF9jF
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.18201Please respect copyright.PENANA7b6imm5TAq
18201Please respect copyright.PENANAbUf5VrzS7K
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.18201Please respect copyright.PENANAAqseAGcPXa
18201Please respect copyright.PENANAkdQws5bq1z
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”18201Please respect copyright.PENANAowt3I56K1x
18201Please respect copyright.PENANAfIrMAXGat7
18201Please respect copyright.PENANArlB3eU99A4
18201Please respect copyright.PENANAfTtOKyC2yr
Sampai pada suatu pagi....18201Please respect copyright.PENANAtiSgXQ4vSX
18201Please respect copyright.PENANAnFIeTfIbOx
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?18201Please respect copyright.PENANA70nrcCkPTB
18201Please respect copyright.PENANALVwYJmdwzR
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”18201Please respect copyright.PENANA1wySyo4Mxo
18201Please respect copyright.PENANAS3aRYI0lrI
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.18201Please respect copyright.PENANAoVOlfrEkII
18201Please respect copyright.PENANAjELNCWrxYp
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.18201Please respect copyright.PENANAip7R8dctPq
18201Please respect copyright.PENANAiSOvBq7Vkh
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !18201Please respect copyright.PENANAF3kxbWtZ6A
18201Please respect copyright.PENANARnTzz2Y8eD
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?18201Please respect copyright.PENANAtqI541j3JY
18201Please respect copyright.PENANAAjn6dSRjBg
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.18201Please respect copyright.PENANAQGpM9zquWn
18201Please respect copyright.PENANArwBx3I6Gg7
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !18201Please respect copyright.PENANAAm8ee1oiJl
18201Please respect copyright.PENANASlx3IJDF7Y
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”18201Please respect copyright.PENANAlvEuSHXfnc
18201Please respect copyright.PENANAk7xER4L4M4
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.18201Please respect copyright.PENANAATHVmUZJWT
18201Please respect copyright.PENANADI42e4M1DJ
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....18201Please respect copyright.PENANAOpyJMm9IhJ
18201Please respect copyright.PENANAUgGAzW7vwr
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.18201Please respect copyright.PENANAIVnsL6M3oc
18201Please respect copyright.PENANARf2AEJR9B4
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.18201Please respect copyright.PENANA15aRisYMP6
18201Please respect copyright.PENANAFpAEXfF4IV
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.18201Please respect copyright.PENANAxAXzPt192y
18201Please respect copyright.PENANAPRLVCxm00K
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.18201Please respect copyright.PENANASnamqyyqGQ
18201Please respect copyright.PENANAS9bePZfrY8
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”18201Please respect copyright.PENANAmrje3vg7hQ
18201Please respect copyright.PENANAF4rVZnoM2N
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.18201Please respect copyright.PENANAePLS2lYZNu
18201Please respect copyright.PENANARKohVFwWUw
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.18201Please respect copyright.PENANAqbZWfv2tRD
18201Please respect copyright.PENANAiDHnY78ei6
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”18201Please respect copyright.PENANAtkYKgLpxL4
18201Please respect copyright.PENANASHWXTKQosW
“I...iya Tante.”18201Please respect copyright.PENANAfl8AiBUQeJ
18201Please respect copyright.PENANAFLDIGKqvgJ
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.18201Please respect copyright.PENANAcoM1ods1ZM
18201Please respect copyright.PENANAHIuuxV9KCM
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.18201Please respect copyright.PENANAM01rsmTXb2
18201Please respect copyright.PENANAiZlxeoounn
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”18201Please respect copyright.PENANA5ts02asgfL
18201Please respect copyright.PENANA7u04KT35Jp
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!18201Please respect copyright.PENANAPVw4ssxMJZ
18201Please respect copyright.PENANA2cICPXvm1f
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.18201Please respect copyright.PENANAbQsDDlfPCy
18201Please respect copyright.PENANAqH7Bpdvb8Z
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.18201Please respect copyright.PENANAROUD70LHAW
18201Please respect copyright.PENANAqOxE0eqx6R
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.18201Please respect copyright.PENANA3rhuEVisxL
18201Please respect copyright.PENANAbFtW6NIub5
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.18201Please respect copyright.PENANAKstA2kJWK3
18201Please respect copyright.PENANA3XShjAJTWQ
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”18201Please respect copyright.PENANAV9ZdCKViSt
18201Please respect copyright.PENANAy7uBMrXKYr
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”18201Please respect copyright.PENANAXIhi0ksgNF
18201Please respect copyright.PENANAYc3Fn6Bgul
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...18201Please respect copyright.PENANA9fjujuFbWM
18201Please respect copyright.PENANA3PNkB9e98W
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !18201Please respect copyright.PENANAp19N5B4CER
18201Please respect copyright.PENANAkrAOXOILxH
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”18201Please respect copyright.PENANAZoPWwyxwbc
18201Please respect copyright.PENANAB3bDUossAL
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !18201Please respect copyright.PENANAaol4SXBTS1
18201Please respect copyright.PENANAmj1HLjUoIV
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.18201Please respect copyright.PENANATadkMRyxnR
18201Please respect copyright.PENANAoF9tmOlgBH
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”18201Please respect copyright.PENANA2bFe29r1xg
18201Please respect copyright.PENANAfqfsYKC11g
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “18201Please respect copyright.PENANASSzdMuebxu
18201Please respect copyright.PENANAEERveyQVUO
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.18201Please respect copyright.PENANATFWBtMuHY7
18201Please respect copyright.PENANAEivGigb8GG
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.18201Please respect copyright.PENANAnhFDetOKrm
18201Please respect copyright.PENANA0OtnU1lqJh
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.18201Please respect copyright.PENANAP7j8sKGutH
18201Please respect copyright.PENANA6KADhBjZI2
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.18201Please respect copyright.PENANAWR4xg80K38
18201Please respect copyright.PENANAk6XiWkuOnS
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.18201Please respect copyright.PENANAMAhCRmEjEs
18201Please respect copyright.PENANAf25RUQL5nQ
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.18201Please respect copyright.PENANAsEGSx8IOVy
18201Please respect copyright.PENANAtNoO2vTbcz
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”18201Please respect copyright.PENANAswCHlU7lpq
18201Please respect copyright.PENANAPak0NFP3RW
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....18201Please respect copyright.PENANAPS3sURlHIF
18201Please respect copyright.PENANAaqZWcpfuKP
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.18201Please respect copyright.PENANAcYy7miJsxO
18201Please respect copyright.PENANAU43BLdqicD
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.18201Please respect copyright.PENANA6cHQvH4Aax
18201Please respect copyright.PENANALYcbJnTFqM
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.18201Please respect copyright.PENANAPA6mNb5eDf
18201Please respect copyright.PENANAgrGZXp5cf4
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !18201Please respect copyright.PENANAgGbhoRA7pG
18201Please respect copyright.PENANA02qixSnZzr
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”18201Please respect copyright.PENANA1WW0TczPvk
18201Please respect copyright.PENANAxa14DLXJzO
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.18201Please respect copyright.PENANAiPeqRul6Aa
18201Please respect copyright.PENANApqsMIaRk0J
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”18201Please respect copyright.PENANAoKba6xu9hH
18201Please respect copyright.PENANAjZ2yuSCx1p
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.18201Please respect copyright.PENANAKKcAdor37M
18201Please respect copyright.PENANAMPBq6MeTf3
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”18201Please respect copyright.PENANAIbvhfxQ9iB
18201Please respect copyright.PENANAEN9xHARzrf
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.18201Please respect copyright.PENANATeOSANlNKJ
18201Please respect copyright.PENANA5IR9fTmhSO
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.18201Please respect copyright.PENANAgMTOLuPPOy
18201Please respect copyright.PENANAnZJAxXT2Rx
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!18201Please respect copyright.PENANAQzboMYVbyR
18201Please respect copyright.PENANAYxJEHFQhSO
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”18201Please respect copyright.PENANAuQk8SFS7tK
18201Please respect copyright.PENANAtYPcdJ5kAp
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.18201Please respect copyright.PENANAXx4EpSdSzA
18201Please respect copyright.PENANAeqPSvEm7YJ
Sampai pada suatu saat :18201Please respect copyright.PENANAe8p72XVkUN
18201Please respect copyright.PENANAWjv8mv4RTU
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.18201Please respect copyright.PENANA7BGn1oHQul
18201Please respect copyright.PENANAZ57uwGwiCk
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.18201Please respect copyright.PENANA8tbQC6TGDA
18201Please respect copyright.PENANA7u677xXSg7
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”18201Please respect copyright.PENANAjcUvAQqeiW
18201Please respect copyright.PENANAPir8X93Ix9
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.18201Please respect copyright.PENANAItrD9bBcvU
18201Please respect copyright.PENANAjppHyzxfPo
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.18201Please respect copyright.PENANAuqSvn1oHrR
18201Please respect copyright.PENANAp27P3fy73t
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”18201Please respect copyright.PENANA2w29NQhf3h
18201Please respect copyright.PENANAIHiroik2PD
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.18201Please respect copyright.PENANAsRXQtXdFE2
18201Please respect copyright.PENANAX9fVXzHAHr
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.18201Please respect copyright.PENANApoC1YBy9R6
18201Please respect copyright.PENANAv1C3Fhi6sz
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”18201Please respect copyright.PENANAXuwybLxRB5
18201Please respect copyright.PENANAY3N4eOeRkU
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !18201Please respect copyright.PENANADJHrMSgvv6
18201Please respect copyright.PENANAqeqHXk01n2
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.18201Please respect copyright.PENANAbSWSG2KZM5
18201Please respect copyright.PENANASQBFqyFGvR
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”18201Please respect copyright.PENANAIHlfhLf1tJ
18201Please respect copyright.PENANAj0xB8ojojH
Aku cuma tersenyum.18201Please respect copyright.PENANAmgvHG1Wyug
18201Please respect copyright.PENANAfS2u9hm9e3
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.18201Please respect copyright.PENANAiwBtRxSAQO
18201Please respect copyright.PENANAMCBDAeQSd6
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”18201Please respect copyright.PENANA2y7Vc08nSA
18201Please respect copyright.PENANAUjtCH0Li6I
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.18201Please respect copyright.PENANAYTYBPO6pys
18201Please respect copyright.PENANAlqMElNcN0V
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.18201Please respect copyright.PENANAA4tliYmF05
18201Please respect copyright.PENANAvOGrsfl9iI
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”18201Please respect copyright.PENANAVQ1wbA0Rp7
18201Please respect copyright.PENANAFQO6YyW1YJ
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”18201Please respect copyright.PENANAR4dQd6RlwF
18201Please respect copyright.PENANAbAz5NUYZV6
“Janji ya.”18201Please respect copyright.PENANA66f6qiEg77
18201Please respect copyright.PENANAfa4Brp3AQu
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”18201Please respect copyright.PENANA03dP3Kvyz4
18201Please respect copyright.PENANAFPoAWxdu9P
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”18201Please respect copyright.PENANAzdNYPSilbD
18201Please respect copyright.PENANAaCV00YbAxH
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”18201Please respect copyright.PENANAFG0zpwA2dx
18201Please respect copyright.PENANAIW7Xt2ZrRv
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 18201Please respect copyright.PENANAEHsclWgyLM