
Episode. 2 Sebuah Peristiwa
859Please respect copyright.PENANAOkpuBDA5Bc
859Please respect copyright.PENANAYzxSV09hZg
859Please respect copyright.PENANAjIyBK2AUc5
859Please respect copyright.PENANAbLis5rQ6pj
859Please respect copyright.PENANAfD2qbe4rng
859Please respect copyright.PENANAxT0kzr5Izd
Hidup kadang memang terlihat tidak adil.
Ketika seseorang harus membanting tulang, berkeringat bahkan mengorbankan banyak waktunya untuk mencari sesuap nasi.
Disebuah tempat lain dengan mudahnya seseorang mencari duit dengan cara duduk dan bersantai-santai.
859Please respect copyright.PENANA8qdTrYWwQL
Ya, pak imron dengan santai duduk dimeja kasirnya.
Seorang pria tua berusia 50an yang sehari-harinya bekerja diwarung miliknya.
859Please respect copyright.PENANA1ociBBMQXA
859Please respect copyright.PENANAI5oPuAmw8w
Ia menyebat, setelah menengguk secangkir kopi buatannya.
Rasanya sungguh nikmat.
Ia pun berandai-andai dalam pikiran kalau kesehariannya bisa dilalui, minimal seperti ini.
859Please respect copyright.PENANA3LvxX48tdO
"Hidup yang begitu nikmat, apalagi bila punya istri s'perti bu lusie,...pasti makin nikmat hehehhe”
859Please respect copyright.PENANA6y4PdltU5W
Sambil duduk bersandar di kursi kasir yang empuk miliknya.
Pria tua berkulit hitam dengan perawakan pendek kurus itu terus bersantai untuk menikmati waktu me time-nya.
Meski jam sudah menayangkan pukul 11 malam.
Rasa kantuk urung ia rasakan.
Sebaliknya, matanya selalu terjaga gara-gara secangkir kopi yang sudah dibuatnya.
859Please respect copyright.PENANACl52g3hQgV
“Waduh, gak ngantuk. Enakan ngapain ya?” Lirih pak imbron.
859Please respect copyright.PENANAZK3Z0qRGf1
Seketika itu ia teringat sesuatu. Sesuatu yang sudah dia lakukan sebelumnya.
Sesuatu yang membuat dirinya sangat bergairah.
859Please respect copyright.PENANArwk22REPQe
Ya, kilas balik.
Pikiran imron kembali teringat akan sebuah aksinya pada pagi kemarin.
859Please respect copyright.PENANATlbsaYHRnE
859Please respect copyright.PENANAY03scpd1yu
Pagi itu dengan sengaja aku melangkah ke perkarangan di belakang rumah lusie.
Lelaki tua yang sangat kurus, hitam, dan juga pendek itu sedang melancarkan aksi bejadnya.
Aksinya kali ini bukan lagi perihal sebuab pengintaian.
Dirinya sudah melewati tahap membaca situasi dan kondisi yang akan dilancarkannya.
859Please respect copyright.PENANAMlvF18AYYp
Dari arahnya berdiri saat itu, dia menoleh ke arah area jemuran yang berada dipekarangan belakang.
Area antara dirinya berdiri dan lokasi jemuran dibatasi dengan sebuah pagar kayu berkondisi rusak/lapuk.
859Please respect copyright.PENANAlNkDDkNps4
Dengan sedikit perjuangan, imron memaksakan sedikit pagar agar bisa memutar kelingkungan dalam.
859Please respect copyright.PENANAbKttoghn4U
Seketika itu mata lelaki tua itu tak berkedip sedikit pun menatap ke dalam area tersebut.
Ya dirinya melihat Lusie yang sedang menjemur pakaiannya.
859Please respect copyright.PENANA1gZZrOh4gi
Tubuh lusie yang padat dan berisi itu, apalagi saat itu lusie mengenakan gaun transparan seolah membuat jiwa nya kembali muda.
859Please respect copyright.PENANAJ2Dzor9iZZ
859Please respect copyright.PENANAt9AFMShoHp
Kontol lelakinya sudah berdiri, terlihat saat itu dia telah mengeluarkannya dari balik celana pendek yang dia kenakan pada pagi itu.
Kontol yang berukuran besar kini bebas tampa halangan.
859Please respect copyright.PENANAKJ4gjoaxFI
859Please respect copyright.PENANA6opcaaLadF
“Sungguh menggoda” batinnya
859Please respect copyright.PENANAUMNY4SLIBJ
859Please respect copyright.PENANAw80oQpzY8q
Dari arah dirinya berada saat ini, dia juga dapat dengan jelas melihat kearah susu besar lusie.
Dibalik gaunnya yang transparant itu bongkahan payudara besar begitu jelas dipandangi.
Apalagi imron juga menyadari jika lusie tak mengenakan apa-apalagi dibalik gaun tersebut.
859Please respect copyright.PENANAOtz6XUHdwY
859Please respect copyright.PENANAjHhaedfIIl
“Pasti senang si bambang kalau dirumah, hehehh”ucapannya sambil menatap lusie, lagi lagi tapan nya seperti menggandakan singa yang akan segera menerkam mangsanya.
859Please respect copyright.PENANArnwTyJ2kEc
Dan karna merasa semakin bergairah, pak imron segera meraih ponselnya.
Pak Imron tak akan menyia-nyiakan kesempatan berharganya saat ini.
Dirinya segera memvidiokan lusie yang sedang menjemur dengan menggunakan baju yang begitu menggairahkan.
859Please respect copyright.PENANAaZlzBVJWu4
**
859Please respect copyright.PENANASeQ0znHq2v
Sebelum kejadian dirinya jatuh, pak imron sudah lebih dulu berhasil mengambil video berdurasi 20 menit milik lusie.
859Please respect copyright.PENANAgec2cbqev1
859Please respect copyright.PENANA6sRleaVvlv
Flasback Off.
859Please respect copyright.PENANAID4aCzshYL
859Please respect copyright.PENANA4HYqVcbfg5
Kembali kesaat ini.
859Please respect copyright.PENANA5l9I8z7e2Z
Antena yang menyerupai tongkat panjang yang letaknya di bawah itu kini telah terbangun akibat bayangan pada tubuh lusie.
859Please respect copyright.PENANAbLt2nFuyFG
Semakin malam warung semakin sepi.
Pengunjung juga tak terlihat lagi akan berdatangan.
859Please respect copyright.PENANA1BslW8NHCs
859Please respect copyright.PENANA5IZB6ri7Y2
Sepuntung rokok yang sedaritadi di mulutnya segera ditaruhkan di asbak. Tangan kanan memegang ponselnya.
Tangan kiri mengelus-ngelus tonjolan yang ada di balik kolornya.
Matanya terbuka lebar.
Video pun diputarnya.
859Please respect copyright.PENANApEDzV846Lz
“Aahhh lezatnya tubuhmu bu lusie, pasti Rapaat sekali memekmu yang menerawang itu…Oohhhh. Oohhhh.”
Lirih pak imron sembari mengeluarkan pusaka saktinya.
859Please respect copyright.PENANATFYXsaTMmX
859Please respect copyright.PENANA3hcATMKwDJ
Baru saja ia hendak menurunkan celana kolornya. Tiba-tiba kepalanya ditimpuk oleh sesuatu yang berasal dari arah belakangnya.
859Please respect copyright.PENANA9Hn9peypzi
"Aduh!" Ucap pak imron.
859Please respect copyright.PENANAHfDbDZAMuM
Saat itu pak imron segera menutup celannya.
Video diponse juga dipause nya.
859Please respect copyright.PENANA2TCNfzpAxg
“Bakak lagi apa sih ? Itu nonton apa’an? “ Ucap bu imron
859Please respect copyright.PENANA69y8sOzAu9
“Nonton aneh² ya…?” Ucap bu imron
859Please respect copyright.PENANAyKZDrwodtE
“Hehehe nggk ada kok bu, bapak cuman nonton youtube aja” alasan imron kepada istrinya.
859Please respect copyright.PENANAhShIQL4pt9
859Please respect copyright.PENANAXUz2TzgDOO
“Itu lagian kok udah malem warung belum juga ditutup sih pak” ucap bu imron
859Please respect copyright.PENANATOC4f4RCDV
“Iya iya buk…sebentar lagi bapak tutup” ucap imron.
859Please respect copyright.PENANAS4Yqee2IY8
Bu imron kembali masuk ke rumah.
Pak imron pun memegangi dadanya yang berdebar karena hampir ketahuan coli dengan video Lusie.
859Please respect copyright.PENANACSWBXsa4vQ
"Hampir aja ketahuan. Sialan, kenapa sih kuda nil tua itu tiba-tiba muncul dari belakang? “ ucap imron.
859Please respect copyright.PENANAF8b3xVYUTV
859Please respect copyright.PENANAz6yJ4slXdB
Tatapan pak imron kembali turun menuju layar hapenya. Ia memandang kembali video yang diputarnya.
859Please respect copyright.PENANACu9HZnEsPa
Diaa tersenyum-senyum sendiri. Ia pun membayangkan dirinya bisa bersetubuh secara langsung dengan lusie yang montok.
859Please respect copyright.PENANAdLEjZOChwT
859Please respect copyright.PENANAIXCcPFQu4C
"Kekekek semoga saya bisa mendapatkan bu lusie hehehgegya,....."
859Please respect copyright.PENANAClDqNLBwlZ
859Please respect copyright.PENANAs0Iafsr5Ig
859Please respect copyright.PENANAs9ezPayzJM
**
859Please respect copyright.PENANAydanJnubuJ
859Please respect copyright.PENANAw2pzcy2zIq
859Please respect copyright.PENANAkkB4yCGFAJ
Sementara di tempat lain.
859Please respect copyright.PENANAeffM7rIpCn
859Please respect copyright.PENANANNR0Vzolvc
“Ngapain pak ustad kerumah lusie…?” Tanya lusie
859Please respect copyright.PENANAj8yzRUbJZ9
“Hehehhe nggk ada kok bu, ane cuman mau silaturrahmi saja” ucap komar
859Please respect copyright.PENANAcmzFCc5d1x
“Duh…udah malam loh pak, lagian suami lusie juga nggk dirumah” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAgvOnvQ39OQ
859Please respect copyright.PENANAAoSXdpLNxG
“Iya, justru itu lah ane mau ke rumah ibu” ucap komar
859Please respect copyright.PENANAmGyMovPAHy
“Maksud pak ustad ?”
859Please respect copyright.PENANAHWjYVmQuzM
859Please respect copyright.PENANA8KZ1V4tMj7
“Hehehh, nanti deh bu ane bicarakan ya..!” Ucap komar
859Please respect copyright.PENANAEGrHVy4Jff
“Yaudah ane kesana, tunggu ya” terang pak komar.
859Please respect copyright.PENANAj1XyEHHvbb
859Please respect copyright.PENANAxV3IWL5ZCg
859Please respect copyright.PENANAbYz0d8iO3O
Setelah perbincangan nya dengan komar lusie bertanya heran.
Sembari menatap jam di dinding rumahnya, dalam hatinya lusie mengatakan,
859Please respect copyright.PENANA26WvdiVCjy
“..udah malem gini, ngapai pak komar kesini ?”
859Please respect copyright.PENANAnJnroSSDtu
859Please respect copyright.PENANAQwteXaXZul
“Aneh” ucap lusie.
859Please respect copyright.PENANAR5EN2e0lbz
859Please respect copyright.PENANAY3q2Em2vnk
Beberapa saat kemudian…
859Please respect copyright.PENANAApK293xqSR
859Please respect copyright.PENANALDpr20zTJq
“Pak ustad ngapain kesini…?” Ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAjE5FQyF5vR
859Please respect copyright.PENANA7lxHBL5hMN
“hehehe ane mau main aja ke rumah bu lusie heheh” ucap pak komar
859Please respect copyright.PENANAnT8C6FIq3c
“wah…udah malem lo pak” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAbgts3HpNNB
“Yaudah pak, mari masuk” ucap lusie mempersilahkan komar memasuki rumahnya.
Gestur wajah yang memelas diperlihatkan lusie kepada pak komar.
859Please respect copyright.PENANAhocakLOFBb
859Please respect copyright.PENANAsRftk8Qhf8
“wah…bu lusie klw dirumah beda ya sama ketika di pengajian” ucap komar
859Please respect copyright.PENANA2YZk0rQWl1
“Beda gimana pak?” Ucap lusie
859Please respect copyright.PENANA11hjHGO5QY
Lusie ketika itu mengenakan daster coklat yang panjang sampai betis kakinya, dan dengan selendang menutup kepalanya.
859Please respect copyright.PENANAdElkaU9Tme
Payudara lusie juga semakin terlihat membulat dan menantang karena tergesa-gesa lusie memilih bra brenda yang berbusa rebal.
859Please respect copyright.PENANAQqd5Z04wq9
859Please respect copyright.PENANAPYiJifwUOb
859Please respect copyright.PENANAEezoZuSP4h
“Iya …beda banget loh…ane lihat makin mempesona loh heheh” ucap komar
859Please respect copyright.PENANA1Vj6YoAGku
“Aduh ustad komar ada-ada aja” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAi80RkkmLiY
“Jangaan pangin ustad donk bu, panggil bapak aja heheg” ucap komar
859Please respect copyright.PENANAignX9t5Dll
Mata komar tertuju kearah susu lusie yang besar.
Lusie juga menangkap pandangan komar saat itu.
859Please respect copyright.PENANAtt40pY8tdk
Dengan pelan lusie menutup bongkahan payudaranya menggunakan selendangnya.
859Please respect copyright.PENANAnXcILqKqkz
Mengetahui gerak gerik lusie saat itu membuat pak komar tertawa.
859Please respect copyright.PENANA5DwkjLMJsG
“Heheheh” tawa pak komar
859Please respect copyright.PENANA83DqR1qL52
“Kenapa pak? Kok ketawa?” Tanya lusie
859Please respect copyright.PENANAbCZ0QDEaWf
“Nggk buk…makin gede loh” ucap ustad komar sembari menatap susu lusie.
859Please respect copyright.PENANAqWNzwis0Tv
Lusie yang mendengar hal yang demikian lantas terkejut serta emosi.
Bagaimana bisa seorang ustad mengucapkan pernyataan pelecehan kepadanya.
859Please respect copyright.PENANA41OUapwnHz
“Maksud bapak apa’an?” Hentak lusie
859Please respect copyright.PENANAR9W4A4iho3
“Bisa²nya ya bapak bicara gitu…!”
859Please respect copyright.PENANAqVHnH1Epr9
“Aneh…”
859Please respect copyright.PENANAWkR3TYl2sL
859Please respect copyright.PENANAd7xEtYSsjY
“Lagian bapak juga malam² ngapain k’sini?” Ucap lusie
859Please respect copyright.PENANANVPfWDUN4u
Pak komar sambil senyum mendengar semua ucapan lusie.
859Please respect copyright.PENANARvQbw7yyra
Lusie semakin tersinggung dengan sikap ustad komar kepadanya.
Apalagi mata nya yang tidak lepas dari area dadanya.
859Please respect copyright.PENANAqRtePKeWEd
“Ustad ini benar² kurang ajar.” Batin lusie
859Please respect copyright.PENANAxXGwZQLSUM
859Please respect copyright.PENANAOsA3jhWZRM
Belum lagi keterkejutannya hilang, pak komar kembali bersuara sembari menatap kearah nya sambil tersenyum.
859Please respect copyright.PENANAdsSwyIDRhp
"Montok banget, pak bambang pasti sangat betah jikalau berada dirumah hehehe" ucap pak komar.
Kali ini dia berbicara sambil meremas-remas kemaluannya yang masih dibungkus celananya.
859Please respect copyright.PENANAYSKrHpTVrX
859Please respect copyright.PENANAWgJuSVX6gp
Kali ini, melihat situasi yang kurang baik itu Lusie tidak menjawab.
859Please respect copyright.PENANATY6T3jHqhW
“Heheh jangan cemas bu lusie, ane cuman mau silaturahmi aja kok kesini hehehhe” ucap komar
859Please respect copyright.PENANA1X3Ck8nNHd
Lusie masih diam dan tak berbicara, tatapannya memandangi komar dengan sangat emosi.
Dalam batinnya” sudah gila ustad satu ini”
859Please respect copyright.PENANAQO7K71N2CL
859Please respect copyright.PENANApzWYe6obO6
“Bu lusie, ini ane nggk ditawari minum kah?” Ucap komar
859Please respect copyright.PENANA3qXYBplc1o
Lusie tetap dengan sinis memandangi pak komar.
859Please respect copyright.PENANA5bLiAafAOu
“Ayolah bu, ane haus banget loh” ucap komar.
859Please respect copyright.PENANAmzpOYvTnZi
859Please respect copyright.PENANAufgmsxVaKh
Setelah beberapa kali dibujuk oleh pak komar akhirnya lusie luluh juga.
Dia langsung berdiri saat itu juga melangkah ke arah dapur.
859Please respect copyright.PENANArDFQkPrTjv
Namun baru saja beberapa langkah seketik seketika pak komar dengan cepat mencengkram tangan lusie.
859Please respect copyright.PENANAWQ2S8u18Bw
Tiba-tiba.
Seketika itu lusie marah.
"Ustad….apa-apaan bapak? mau apa haa?" hardiknya.
859Please respect copyright.PENANAd8kWahhXpL
"Nggk kuat ane liat bu lusie, kita cuma berdua saat ini. saya menginginkan mu bu" sahut pak komar dengan santainya.
859Please respect copyright.PENANAzLUWLCrCED
Kali ini tubuh komar semakin dekat kearah lusie.
Masih didetik yang sama komar kali ini merangkul lusie dari depan.
859Please respect copyright.PENANA83wXJ7tvkU
"Menginginkan apa?" Lusie agak berteriak sambil berusaha melepaskan pelukan pak komar
859Please respect copyright.PENANAauMjOOHCrQ
“Lepas pak…sialan, dasar pecundang” ucap lusie kasar
859Please respect copyright.PENANAVYIkpZSksp
“Cuih….”
859Please respect copyright.PENANApL0iNz7H4k
"Menginginkan tubuh kamu.. ibu lusie hehe.." ucap pak komar, kali ini sembari tangannya beraksi menggerayangi semua tubuh lusie dari depan.
859Please respect copyright.PENANAlH2qR5McZF
"Jangan pak.. apa kamu lupa ? Lusie sudah bersuami pak” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAEnIeTTHY2Z
“Pak sadar pak….ah..jangan pak”
ucap lusie berusaha untuk mengingatkan.
859Please respect copyright.PENANAHJenWBhIUB
Jemari pak komar bergerilia diarea dada lusie.
859Please respect copyright.PENANAjBouUmb166
“Wah benar² menggiurkan tubuhmu lusie ahhahah” ucap komar.
859Please respect copyright.PENANALOY3p9joXM
“saya suka" komar menyahut.
859Please respect copyright.PENANAXEiW7rWpmH
Tangan kirinya merangkul Lusie dari belakang, tangan kananya berusaha menarik daster yang dikenakan lusie.
859Please respect copyright.PENANAhWvEUXXF18
Lusie meronta ronta mengeluarkan seluruh tenaganya.
“Jangan …..jangaaaaan” erang lusie.
859Please respect copyright.PENANAWl1jm530NV
Seketika itu karena birahi yang tak mampu ditahannya lagi komar segera mengeluarkan kontolnya.
Terlihat kontol yang sudah keras berdiri dengan ukuran yang sama dengan milik suam lusie, Bambang.
859Please respect copyright.PENANAVBk6QrwBhZ
Tak ketinggalan juga komar menarik CD bertali kecil yang dipakai oleh lusie ketika itu.
Penuh cekatan dia tarik ke bawah.
859Please respect copyright.PENANAzGRN54IeCc
859Please respect copyright.PENANAnUdRIaK7oy
859Please respect copyright.PENANABJQbACw0qg
Tangan komar meraba-raba memek lusie yang ditumbuhi oleh jembut yang rimbun.
Jarinya berusaha masuk ke lubang memeknya lusie.
859Please respect copyright.PENANAVClv9VizBY
"PaAaaak.. To.. long.. hentika.. ka.. ka.. kamu nggak se.. harusnya mela.. kuk kan. ini..paak.." ucap lusie berusaha mengingatkan lagi dengan terbata-bata.
859Please respect copyright.PENANAGLS26SCfGl
-”pak ingaat…ini dosa” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANATHoR8RVDsC
859Please respect copyright.PENANAoColojJnDL
"Ah.. Jangan.. pak.. saya.. sudah punya suami pak. ." tambahnya lagi.
859Please respect copyright.PENANAaD8p166elK
859Please respect copyright.PENANAZM1wOs7Gf3
859Please respect copyright.PENANA7nVE9reL1r
Komar tidak menggubris kata-kata lusie , bahkan saat ini jarinya sudah masuk ke memek lusie dan bermain-main di dalamnya.
859Please respect copyright.PENANAph0DVckQaS
Kemudian komar berusaha membalikkan tubuh Lusie, setelah itu dengan kasar komar mendorong tubuh molek itu sehingga jatuh merangkak ke lantai.
859Please respect copyright.PENANAyDSJWXdT21
859Please respect copyright.PENANA48ktjthJ0f
Dengan posisi duduk mengkangkang Lusie saat itu berusaha untuk bangkit lagi dari duduknya.
859Please respect copyright.PENANADjKQi6qUCx
Pahanya yang mulus tersingkap sampai ke pangkalnya. Pakaian bagian atas acak-acakkan tampak sebagian bra berenda warna hitam yang seolah tak mampu menahan volume buah dada indah Lusie ketika itu.
859Please respect copyright.PENANA1oQ4zI1qOw
Tubuh lusie meronta-ronta penuh kekuatan.
Lusie memaksa berdiri agar terlepas dari aksi bejatnya pak komar.
859Please respect copyright.PENANAGaPHMlDBbC
Belum sempat berdiri pak komar berkata sambil melepaskan bajunya, "asalkan ibu lusie tau, ibuk sungguh menggoda hahahahah”
859Please respect copyright.PENANAlfzanFgcGd
859Please respect copyright.PENANAyVoUEaMPdP
“Saya nggk peduli lagi dengan status saya sebagai ustad” ucap komar penuh keyakinan.
859Please respect copyright.PENANAu6DRwmYm5z
859Please respect copyright.PENANAfBCpFbyJYY
“...berteriakpun tak akan ada orang yang mendengar, bu lusie tau kan ? Tempat ini jika sudah malam kek gini sudah sepi hehehhe” ucap komar.
859Please respect copyright.PENANAijIMTBIpnC
"Aku tak kan sudi dengaaaan kamu.. pak ….pergi , lepaskan saya" lusie setengah berteriak.
859Please respect copyright.PENANAj90Gn3X2sY
"Sudah jangan banyak bicara hahahah.” Ucap komar.
859Please respect copyright.PENANAhQO84I7HZb
Tubuh lusie semakin kuat meronta², agar terlepas dari dekapan komar.
859Please respect copyright.PENANAcEwLDTxyiP
“diaaam” bentak komar.
859Please respect copyright.PENANAo74wpzhtg5
“Diam saja, dari pada ane menyakiti mu ehehe" sahut pak komar sambil meremas batang kontolnya yang sudah mengacung keras.
859Please respect copyright.PENANAHwqX35gSnX
Airmata lusie mulai berlinang.
859Please respect copyright.PENANA9uRDfrWG2J
Dia merasa sangat ketakutan dan gundah hatinya.
Dia merasa tak berharga dihadapan lelaki yang statusnya seorang ustad tersebut.
Dia juga merasa menyesal telah beradah di tempat ini.
Alih² menghindari pelecehan dirinya kembali mengalaminya saat ini.
859Please respect copyright.PENANA6ivELwLaTd
Dirinya semakin gelisah ketika dirinya melihat pak komar yang sudah menggesek-gesek memeknya dengan kontol.
Meski kontolnya tidak seberapa besar namun sangat terasa jika lebih keras dari pada milik suaminya, bambang.
859Please respect copyright.PENANAGZ9tuFKMAh
Darahnya berdesir kencang akibat kecemasannya.
Lusie merasa dirinya kembali sial.
859Please respect copyright.PENANAudVfAvBqHA
859Please respect copyright.PENANAnaMkpijJBj
Belum hilang resah yang dialaminya, lusie dikejutkan oleh suara komar lagi,
"Hahahha ! ane Sudah nggak tahan nih.." ucap komar
859Please respect copyright.PENANAgjhQAOxWxy
Komar lagi² meraba memek lusie, “ane masukin ya hehehe” ucap komar
859Please respect copyright.PENANAeHsB75UUdo
859Please respect copyright.PENANA9QlWaz7ONi
“Jangaaan…jangan pak ustad” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAJiM2YrUiHJ
859Please respect copyright.PENANAQqHaT224JZ
“Hiks…hiks..hiks….” Lusie menangis
859Please respect copyright.PENANAWMSpcLgT50
Perlahan dan pasti pak komar menuntun kontolnya memasuki lobang memek Lusie.
859Please respect copyright.PENANAw4nGgxyAbT
Pak komar merasakan kehangatan pada liang memek Lusie dan kencangang meremas kontolnya.
859Please respect copyright.PENANAuSkxyD4PrO
Lusie mencoba meronta sambil memohon agar pak komar membatalkan niatnya itu.
Namun barang paling berharga yang dimilikinya sudah masuk kedalam memeknya, meskipun kontol pak komar tidak sebanding dengan kontol kontol yang sebelumnya berhasil meleceh kan dirinya.
859Please respect copyright.PENANAyIxiESDXr0
859Please respect copyright.PENANAkG5vxoXbc9
Ketika pak komar mulai mempercepat genjotannya tampaknya lusie semakin menangis.
859Please respect copyright.PENANAyubZ7K0RPK
Tangisan lusie tak hentinya-hentinya.
859Please respect copyright.PENANAvuUxNO9AHN
Sementara pintu rumahnya tanpa disadari masih terbuka dengan lebar.
859Please respect copyright.PENANAJif1aWSjqx
Komar seperti tak lagi bermain dengan pikirannya, dia tamoak kesetannan.
Dirinya tak lagi memperdulikan apapun, yang dia lakukan hanya lah semakin mempercepat genjotannya.
859Please respect copyright.PENANAI9WVOaVnoT
Susu besar lusie tergoncang-goncang kesana-kemari meski masih dalam keadaan ditutupi bhnya.
Lusie yang semula pasif sedikit memberi perlawanan dengan menggoyangkan pantatnya, seketika sadar kembali.
859Please respect copyright.PENANAtHPL4TvqvM
“Cukuup …cukup…lepaskan saya pak, jangan perkosa sayaaa “ ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAGXvSKD2h0C
Tangannya mengepal memukul lantai, kepalanya bergoyang menahan hawa birahi yang semakin meninggi.
859Please respect copyright.PENANA70fnxUuZeS
Namum berselang lima menit. Dan seketika itu juga pak komar melepaskan sperma kentalnya nya didalam memek lusie.
859Please respect copyright.PENANAmKohWU3Tjl
859Please respect copyright.PENANAG3NpHZSdbl
“AaaaaHhhhhh” erang pak komar.
859Please respect copyright.PENANArVTfqCuDv4
“Aaah nikmatnya” ucap pak komar saat dirinya berhasil memuntahkan spermanya didalam memek lusie.
859Please respect copyright.PENANArd5QiRknXB
Sangat cepat permainan pak konar ketika itu, dirinya bahkan bertahan hanya lima menit saja akibat kenikmatan tersebut.
859Please respect copyright.PENANA9eXOXFRraN
Kemudian terlihat lusie tergeletak dilantai. Dengan bergegas saat itu lusie bangun serta merapikan pakaiannya, sambil menangis.
859Please respect copyright.PENANAfF1eX7Jvym
859Please respect copyright.PENANAe6qBy8JJ15
“Biadab kau pak….bajingan…” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAG5r2BvyEjA
“Padahal kau seorang ustad pak” hentak lusie
859Please respect copyright.PENANANZatCXfk6I
“Hiks…hiks…hiks…” lusie menaangis
859Please respect copyright.PENANAiA7F1SeZeU
Pak komar terlihat hanya tersenyum sambil memasang celananya kembali.
859Please respect copyright.PENANAEEohzRFYfZ
“Makasih bu lusie, enak banget loh memek bu lusie hhahahah” ucap komar
859Please respect copyright.PENANAOVrGE4A2SD
“Akhirnya, ane bisa menikmati bu lusie” ucap komar.
859Please respect copyright.PENANADpFeOhZi0y
859Please respect copyright.PENANAPXHAef1ida
“Bajingan kamu pak” ucap lusie dengan raut muka penuh kesengsaraan.
Tangisnya kian menjadi-jadi.
859Please respect copyright.PENANAaBVh8zgUSf
Dalam hatinya , “dasar lelaki bajingan, percuma saja berlabel ustad”
859Please respect copyright.PENANAuEvRfki0tS
Air matanya terus mengalir dipipinya.
“Hiks…hiks hiiiiks….hmmm.” tangis lusie
859Please respect copyright.PENANAorHH1BWOWS
Kembali lusie merasa kotor setiap kali tubuhnya dinikmati lelaki lain.
859Please respect copyright.PENANAHHJ5Wi5b5d
Dalam hatinya sungguh gelisa, kenapa bisa dirinya lagi² dilecehkan kembali di tempatnya yang baru.
Bahkan kali ini oleh seorang ustad yang kesehariannya sebagai penceramah.
859Please respect copyright.PENANAxwquC4wImX
Pak komar yang merasakan penuh kebahagian karena berhasil menikmati tubuh wanita idamannya tiba² dikejutkan oleh sebuah bunyi.
Entah bunyi apa yang jelas terdengar seperti sebuah benda yang terjatuh.
859Please respect copyright.PENANAOkEp59Q4MP
859Please respect copyright.PENANAW7E1bxmTDt
Dengan bergegas saat itu pak komar berlari ke depan rumah lusie.
Tanpa terfikirkan sebelumnya ternyata pak komar baru saja menyadari jika pintu rumah ketika itu masih terbuka dengan lebar.
859Please respect copyright.PENANAMaASR5C20H
Sama halnya dengan komar, wati juga merasa terkejud saat melihat pintu rumahnya terbuka lebar
859Please respect copyright.PENANAx70ycYMJok
859Please respect copyright.PENANAvZ39srHPfb
“Siap pak ?” Tanya lusie saat dirinya ikut melihat kearea depan rumahnya.
859Please respect copyright.PENANAy4fqKqXGc6
“Nggk ada buk, mungkin kucing hehehhe” ucap komar tenang.
859Please respect copyright.PENANAzVTDWU0CYF
“Jangan asal bicara kau pak, dasar bajingan” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAhpislOahPV
“Sekarang tinggalkan rumah ku, dan jangan pernah kesini lagi” ucap lusie
859Please respect copyright.PENANAZICoPBxdyo
Lusie meninggalkan pak komar yang saat itu masih berdiiri didepan rumahnya.
Dengan pintu yang ditutup dengan keras membuktikan jika saat ini lusie sangat membenci pak komar.
859Please respect copyright.PENANAsr4gmvWhDq
Sementara pak komar hanya tersenyum melihat sikap lusie yang penuh emosional, sembari kembali berfikir…” siap yang sudah mengintip ku saat bersama bu lusie tadi ya?” Batinnya.
859Please respect copyright.PENANAWjQRWrvNlB
“Wah gawat….nggk aman ini” ucap pak komar.
859Please respect copyright.PENANAqQj7swyZpH
Rasa resah dan kecemasan yang menyelimutinya membuat pak komar segera pergi meninggalkan rumah lusie dengan cepat saat itu juga.
859Please respect copyright.PENANAzZLcW0fMPp
859Please respect copyright.PENANAfjUFvKKae3
***
859Please respect copyright.PENANAJXAHRwCKIR
859Please respect copyright.PENANA8DyvHfTMek
Sementara itu…
859Please respect copyright.PENANAvL8Chn0PTg
“Wah ..wah wah wah, gila” ucap pak imron
859Please respect copyright.PENANAC6dPQqznj2
Nafasnya terdengar tersengal sengal, seperti nafas para atlit lari sprin 1.000 meter.
859Please respect copyright.PENANAI9KjlWxSXA
“Ah …ah..ah…sialan ustad komar, ternyata dia lebih dulu menikmati bu lusie”
859Please respect copyright.PENANApXxrO05KvD
“Kecolongan start nih “ ucap imron yang masih mengatur nafasnya.
859Please respect copyright.PENANAekBhxHOO9C
859Please respect copyright.PENANAcWvTkGKrcG
“Wah gila..gede banget susu nya bu lusie “ ucap imron
859Please respect copyright.PENANAF7BY6ZHrj6
“Pasti nikmat banget tuh pak komar” ucap imron
859Please respect copyright.PENANASYfjYFM3J2
“Wah kayaknya harus cari cara berikutnya nih” ucap imron.
859Please respect copyright.PENANA0PD2ocUBsU
859Please respect copyright.PENANAfFQE6hhwsE
859Please respect copyright.PENANAJTAd1v8FjC
Pada malam tersebut imron tak sedikitpun mampu memejamkan matanya, dalam pikirannya hanyalah memikirkan perguluman antara lusie dan pak komar.
859Please respect copyright.PENANAL5OV2R2Y0N
859Please respect copyright.PENANAAaM9xxmJfs
859Please respect copyright.PENANABYIkG3s71E
859Please respect copyright.PENANAXV4i9HuEzT
Berkali kali imron memutar adegan yang telah direkamnya itu. Namun hasratnya tak jua kunjung puas.
Sementara dilain siisi lusie menangisi penderitaannya.
Matanya terlihat sudah sembam, bahkan airmatanya sudah membasahi bantal yang biasa dipakainya.
859Please respect copyright.PENANA60lhLXRnzZ
Di tempat lain, pak komar masih terus berfikir keras.
Dirinya tak hentinya memikirkan seseorang yang sudah mengamati perguluman dirinya bersama lusie.
859Please respect copyright.PENANAdFwcUR0Coc
859Please respect copyright.PENANAZQcf0Fa9VS
Bersambung
859Please respect copyright.PENANAnr6WXK0RMj
***
859Please respect copyright.PENANAf4AV9m9jtu
859Please respect copyright.PENANA5yCT3GKt20
859Please respect copyright.PENANAaI0cAj82oy
859Please respect copyright.PENANAbh8nBQ2xY3