
2009Please respect copyright.PENANAsHy0aOWCZd
( Bu Maya, Penjual Baju )
Dalam Whatsapp :
Santi : Sayang aku kangen ni tetek aku disedot sama kamu di remes sama kamu ( dia menunjukkan melewati video dengan suara bisik bisik, suaminya tertidur pulas )
Erno : Aku juga mau sayang kamu seksi banget coba colmek dong
Santi : Aku coba ya sayang ( Di Videonya Santi menaruh ponselnya di meja yang mengarah ke memeknya )
Santi mulai memainkan memeknya dan melirik suaminya takut terbangun. Santi mengambil bantal lalu menaruh pelan - pelan di kedua telinga Pak Hadi. Ku mendengar kalau dia menyebutku
"Sayangku Erno aku mau sama kamu bukan cowo tolol disebelahku, tolong kasih kontol kamu yang perkasa itu, aku akan berikan seluruh yang ku punya buat muasin kamu sayang. SAYANGGG ERNOOO SAYANG ERNO." kata Santi dengan mendesah pelan. Aku cukup cemas dengan kondisi dia sekarang apakah Pak Hadi akan bangun atau tidak.
Erno : Sayang besok ke kost aku ya pagi pagi, aku kangen ngentot sama kamu
Santi : iya sayang aku kesana
***
Aku bangun tidur karena ada suara yang mengetuk, ku lihat lewat jendela ternyata Santi yang menunggu. Ku buka pintu lalu melihat Santi yang begitu menawan. Kos aku kecil, mungkin beberapa tetanggaku mikir kalau aku sedang ditagih utang atau ada sesuatu hal yang mencurigakan.
Di tempat yang kumuh dan kecil di ibukota, Santi memakai kemeja biru dengan celana katun berwarna hitam, dia menggunakan sepatu merek gucci dan tas YSL, barang barang branded menghiasi tubuhnya. Tak luoa hijab hitam yang dia pakai. Meskipun lumayan tertutup aku masih merasakan dia ingin menampilkan lekukan tubuhnya di depanku. Perempuan seperti ini harus tunduk kepada yang pengangguran.
Ku suruh dia masuk, aku mengambil minum air putih. Santi duduk dekat kasurku lalu aku datang menyuguhkan minum.
"Sayang maaf ya kos aku kecil" kataku
"Gapapa sayang, aku suka ko disini." Ucap Santi dengan manja
Santi minum air putih itu lalu merebah diri kepadaku. Aku meremas payudaranya yang membuat kemeja itu kusut.
"Santi, lebih seneng sempit gini sama aku atau luas sama suami kamu." kataku
Payudaranya begitu lembut yang membuat kontolku mulai berdiri. Aku meraba ke perutnya hingga ku buka ikat pinggangnya.
"Kamu sayang, mau sempit kumuh kalo sama kamu aku senang, aku mau ko tinggal disini sama kamu kalo cerai nanti." Ucap santi sambil membantuku membuka celananya. Ikat pinggang dilempar ke lantai dan celana langsung diturunkan. Celana dalam cream terlihat jelas.
"Santi, nanti besok besok beli baju seksi dan ketat ya sayangku, aku mau kamu pake baju kaya gitu bukan formal gini." Kataku. Aku membuka kancing bajunya perlahan
"Iya sayangku, bakal ku beli pakaian ketat itu untuk kamu." ucap santi.
Kita berciuman lalu ku dorong dia hingga aku diatas tubuhnya. Kemeja telah terlepas memaparkan BH putih yang seksi. Teteknya menggoda dengan pentil coklat yang sudah berdiri juga. Air liurku masuk ke dalam mulutnya kemudian dia langsung menelan.
Ku buka Tali BH dan celana dalam dengan sigap. Sudah telanjang bulat dengan indah. Aku membuka seluruh pakaianku. Hingga kontol ngacengku jatuh di payudaranya.
"Wah ini sayang yang aku pikirin dari semalem, kontol gagah kamu hehe." Ucap Santi yang memegang kontolnya.
"Coba jepit pake kontol kamu dong sayang." Kataku yang mulai menggesek kontolku di belahan dadanya.
Aku menjetikkan jari, dia merubah mimik wajah menjadi linglung.
"APAAAN INI, KAMU LAGI!!! KENAPAAA TETEK SAYA GESEK KONTOL KAMU!!! TOLONGGGG SIAPAPUNNNNNN OLONGGGGG AKUU GA MAUUUUU TETEK AKUUUU KOTOR SAMAA KONTOL KAMUUUU!!!" Marah dan teriak dari Santi, tapi semua percuma karena di daerah kos ini menganggap kalau hal itu bagian dari ngewe kecuali mereka melihat langsung.
"pemerkosaan aku enak kan santi." Ucapku sambil tertawa. Ku tanpar kedua teteknya berulang kali. Dia menhan kesakitan.
"HENTIKANN TOLONGG, INI DIMANAAA KENAPA AKU DISINIIII, MASS HADIII TOLONG AKUUUUU, WUSA DINDAAAAA HHHHHHHHHHHH" Santi menangis. Hal itu membuatku semakin bergairah. Ku jilati air matanya lalu ku ludahi wajahnya.
"Kamu lebih pantas nerima ludah daripada air mata kamu dasar lacur." Aku menggesek lebih keras.
"KAMU JAHAT, SAYA AKAN LAPORKAN SAYA KE POLISI." Ucap Santi
"Lapor?? kenapa santi? kamu ga mau sama aku? coba lihat ini." Ucapku sembari memberikan video colmek Santi kemaren yang menyebut namaku.
Santi bingung dan tak mampu menjawab apa apa.
"ERNOO SAYANGG, AKU GA MAU SAMA HADI LAGI, AKU MAU SAMA KAMU, AYO BUAT KELUARGA BARU, AYO NIKAHI AKU BIAR BISA NYOBAIN KONTOL KAMU TIAP HARI, SAYANGG AKUUU CINTA SAMA KAMU." Kata kata itu yang terjelas dari video itu. Dan juga pap serta kata kata mesum di whatsapp.
"munafik tau ga kamu." Aku menampar lagi
"Ha aku tidak sadarr, akuuu tidak tahu itu." Santi menggelengkan kepala.
"ini ada bukti jadi percuma aja kalo lapor polisi." Ucapku
"HENTIKANN TOLONGGG AKU MAU PULANG GA MAU DISINI, DISINI KUMUH." Santi memohon sambil mengeluarkan air mata lagi.
Ku balas dengan muncratnya air mani dari kontolku dengan deras. Lehernya lengket dan bau pandan
"Enak kan saya sekarang lebarkan paha kamu, ayo kita having sex." Kataku yang menaruh di kontolku di perutnya.
Paha Santi dilebarkan dan memek ku raba hingga ku masukan kontolku.
"JANGANNNNN JANGANNNN MASUKIN ITUU KE DALAM AKUUU TOLONG AHHH AHHHH AHHHH TOLONGG." mohon Santi yang menahan sakit.
"Jujur aja santi enak kan kontol aku." Kataku
Ku dorong kontolku sampai ke rahimnya, rasanya nikmat dan hangat. Putingnya ku cubit dan pipinya ku jilat. Goyangan kontolku meredam suara tangisannya.
"Tolong hentikan ah ah ahhh." Santi mulai lemas
Ku tarik Santi, lalu menggendongnya sambil ngentot. Ku ambil duit di meja kerjaku. Aku ingat hari ini ada uang sampah. Suara laki laki ketok pintu dengan keras.
"Sampah mas" ucapnya
Aku menjetikkan jari dan Santi langsung bersemangat. Ku kasih duitku saat ku membuka
"Ini mas." Tanganku kesusahan karena masih menggendong sambil ngewe.
"Anjir pagi pagi dah ngewe aja lu, dah mana cewenya montok begini bro." kata mas mas sampah.
"Iyalah."
"Enak kontol kamu sayang terus genjot ke memek aku." Kata santi tanpa malu
"Wih tutor dong." ucap dia penasaran
"Ya cewenya yang mau bro, ini aja dia yg mohon lu denger kan tadi." ucapku sambil tersenyum.
Aku menutup pintuku lalu melanjutkan dengan mendorong dirinya, kontolku dilepas dari memeknya.
"Sayang jangan berhenti." Mohob Santi
"Doggy style sayang." Santi membalikan badanya dan berpose seperti anjing.
ku masukkan kontolku dan dia mendesha keras dengan enak. Rasanya sangat nikmat istri orang. Aku menggunakan dengan baik. Aku meremas payudaranya juga.
"ENAKKKKK SAYANG JANGAN BERHENTIII, AKUUUU SANGEEE AKUU AHHHHHH MAUUU TERUSSS KONTOLL KAMUUUUUUU DI AKUUU AHHHHH ENAKK SAYANG AHHHHH ENAKK AHHHHHH AHHHHHHHH TOLONGS AYANGG YANG LAMAA." Ucap Santi
"Sayang kita hancurin perusahaan suami kamu yu terus kita buat perusahaan baru penghasil kondom dan alat seks." kataku yang menusuk memeknya
"OKEEE AAYANG AHHHHH AKU MAU HANCURIN PERUSAHAAAN SUAMIKU YANG SUDAH DIBANGUN LAMA AHHH AHHHH OUGHHH ENAKK SAYANGG AYOOOOO KITAAA BUATTT KONDOM DANNNN JUALLLL BELIKANN AHHHH AHHH SAYANGGG." Teranf Santi
"Sayang kamu seksi sayang." ucapku sambil menampar pantatnya
"AHHHH SAYANGGGG RUSAK MEMEK AKU, REMESS KERAS DADA AKU, TUBUHKU PUNYA KAMUUUU SAYANGGGG, AHHHHH OUGHHH ENAKKK BANGETT BUAT AKU JADI ISTRI KAMU YANG LACURRR DAN LIAAR YANG HAUSS KONTOL SAYANGG AHHHH." Mohob Santi. Dia menjulurkan lidahnya.
Aku menarik tubuhnya lalu mencium bibirnya. Begitu seksi dan menawan. Aku menjilati pentilnya.
"Hamil ya sayang biar aku nyobain tetek kamu, nyobain asi kamu." Ucapku
"IYAA SAYANG AHHHH HAMILI AKUUU DENGAN ANAK KAMUU AHHH SPERMAA KAMUUUUU YANG AKU PENTINGKAN DARIPADAA APAPUN, AKU LEBIH MILIH KAMU AHHH OYGHG DARI AHHH PDAAA KELUARGA APALAGI SUAMI TOLOL AKUUU AHHH, BAWA AKU DI HIDUP KAMU SAYANG AHHHHH. TETEKKU, MEMEKKU, APA YANG AHHH KU PUNYA MILIK KAMU SAYANG AGHGG AHHH" Terang Santi yang sudah berubah jelas menjadi milikku
"Bagus sayang." Tak lama dari situ air maniku keluar di dalam memeknya. Hangat dan ky keluarkan kontolku.
Santi berbalik badan dan mengulum kontolku, dia membersihkan sisa sisa air mani dengan mulutnya. Aku mengelus kepalanya sambil melihat whatsappnya, suaminya diarsipkan dan aku disematkan.
Suaminya dinamakan Hadi sedangkan aku my baby for my life.
"Sayang kulum kamu enak banget." ucapku
"SLURPPPPP MAKASI SAYANG, MAUUUUUUU INU TERUSSS." lanjut santi " Oh ya sayang aku udah transfee ke rekening kamu 2 juta ya, jajan yang kamu mau ya." Kataku
"Makasi sayangku." Aku mencium rambutnya
"SLURPPPPP SAMA SAMAA SAYANG" Ucap santi
"Sayang telpon Wusa dong, kita makan siang di luar bilang nanti aku klien kamu sayang." pintaku
" Oke sayang." Dia berhenti mengulum lalu menelpon Wusa.
"Kenapa ma?" tanya Wusa
"Bisa ga siang nanti kamu ikut makan siang, ada klien mama mau kenalin ke kamu." Ucap Santi. Ku menyentil putingnya. Santi mendesah.
"Kenapa ma? suara mamaa gituu? aku kan lagi kerja bisa aja si tapi dimana tempatnya." Kata Wusa
"Tempat biasa Wusa, reservasi ya." Suruh Santi
"Oke Ma" Telpon dimatikan dan Santi langsung kulum kembali.
"Wusa tu seksi banget tau sayang, pengen banget aku entot juga, aku pengen cobain tubuhnya." Terangku
"Iya syaang, pake saja anak ku seperti pelacur, dia memang pemalas, jadi harusnya emang terbiasa cium kontol kamu." Kata Santi
"Kalo dinda aku belum pernah liat." Ucapku
"Dia pintar dan rajin, namun judesnya lebih dari Wusa, Dinda lebih sering di kamar." Ucapnya
"Owalah gapapa sayang nanti Dinda juga bakal ketagihan sama kontol aku yang gagah ini hehe." kataku sambil menekan kepalanya ke untuk lebih dalam mengulum.
"Oughhhhh ahhh bener sayang." Kata Santi yang melepas kontolku.
"Sayang sebelum makan siang sama Wusa, aku mau beli hp baru ding, hp lama ku sudah jelek." Kataku
"Oke sayang, aku beliin kamu hp baru." Ucao santi sambil menyenderkan kepalanya di bahuku.
"Aku mau kamu ke mall ga pake baju formal gini, pake baju seksi tapi tetap pake hijab, aku mau kamu begitu menawan sayang, oh ya juga nanti abis makan kita beli alat seks yu." Ucapku
"Oke sayangku, mau beli dimana baju seksinya." Ucap Santi
"Di dekat kosku ada yang jual daster dan baju rajut gitu, kamu beli yang dibawah ukuran jamu biar ngetat ya sayang, tetek tu harus diperlihatkan oke." kataku yang memegang teteknya.
"Oke sayang ayo." Aku dan Santi memakai pakaianku. Kemeja Santi begitu kusut namun Santi mengabaikannya.
Kita berjalan karena aku nasih ibgat motor ku di toko kakek itu. Di jalan begitu terik, kalau tidak di hipnotis pasti dia tidak mau menemaniku.
Sesampai di toko itu aku mencari cari baju rajut, ada rajut merah yang cocok jika beli celana jeans. Style kampung yang akan aku pakai biar dikira jelek ternyata banyak uang.
"Mba mas mau cari yang mana nih." Seorang mba mendekatiku
"Mau rajut ini satu ya ukuran M ya mba." Ucapku
"Ga kekecilan mas untuk mbanya? disini kita ada sampai triple XL jadi buat mba cocok di XL ini." ucap mba
"Mau pacar saya pake s bukan urusan mba, tugas mba cuman ngejual kan?" ketus ku
"Maaf mas tapi apa ga nyesek ke mbanya." Ucap Mba penjual
"Saya suka pake baju ketat, jangan urusin hidup orang." Ucap Santi dengan tatapan sinis.
"Maaf mba, mau dicoba?" Tanya mba itu dengan lembut.
Santi mengambil baju rajut merahnya dengan segap tanpa ramah sama sekali.
"Kamu tu jangan buat dia kesal, biarin aja dia pakai yang dia mau, nanti marah kan ngeyel si kamu." Kataku
"Iya mas maaf ya saya terlalu memaksakan." Ucapnya
"ini tu toko tutup jam berapa mba?" Tanyaku
"Jam sepuluh udah tutup si mas." kata mba itu dengan ramah
"Oh kenapa ga sampe jam 1 gitu, siapa tau yang cewe cewe malem malem butuh beli kebutuhan disini." Kataku
"Saya kurang tahu si mas karena itu aturan yang punya mas bukan saya." Kata Mba
"Btw nama mba siapa? saya Erno." aku menjulurkan tangan.
"Eh bukan muhrim mas, maaf. Nama saya Kiran mas." Dia menolak
Dalam pikiranku, aku akan menghancurkan kesuciannya menjadi liar dan mesum. Kiran tidak memiliki payudara besar namun masih terbilang cukup untuk dipegang sesuai usianya.
"Hmmm kamu masih SMA ya? wajah kamu cantik banget lucu gitu" pujiku
"Baru lulus mas, saya ga lanjut kuliah mas karena terkendala biaya." Ucapnya
"KIRANN ITU ADA PEMBELI KAMU MALAH NGOBROL AMA COWO." Seorang ibu ibu berdiri dari meja kasir, dia sedang makan nasi padang karena bau rendang yang tercium dari mulutnya.
"Mba ini berapaan?" seorang pembeli menanyakan jilbab hitam. Kiran segera menghampiri.
"Kamu yang tinggal di kos belakang kan yang kumuh itu." Ucap ibu itu
"Iya bu." Jawabku dengan singkat. Wajah ibunya memandangku rendah.
"Kamu emang bisa beliin baju rajut kita ke pacar kamu itu, palingan juga dia yang bayar mana mampu kamu gitu" Ejek Ibu itu.
"Ya liat saja nanti bu siapa yang bayar, saya malas berdebat dengan orang yang merendahkan saya." Kataku
"Siapa yang merendahkan? situ yang rendahan." ucapnya dengan menaikan nada bicaranya.
"Maksud ibu apaa ya ngomong ke pacar saya gitu?" Santi keluar dengan baju rajut merah yang seksi dan menawan, dia menunjukkan lekuk tubuh yang indah. Celana jeans yang nyeplak pantat Santi.
Seorang pembeli keluar dari toko.
"Kenapa Ran dia ga jadi beli?" kata Ibu itu
"Bu maaf, dia bilang dia ga suka ngeliat pacar mas seksi gitu katanya tokonya kok memperbolehkan." ucap Kiran.
"EH KALIAN TU NGEHANCURIN JUALAN SAYA TAU GA!! ITU PEMBELI KABUR KARENA BAJU KAMU TAU" Ibu itu menunjuk Santi
"TERSERAH SAYA DONG, SAYA BELI BAJU INI, KENAPA??? MAU SAYA PAKE SEKSI SAYA PAKE BUAT KESET ITU KAN HAK SAYA, ITU NAMANYA TOKO KAMU YANG JELEK MAKANYA GA LAKU. PEMBELI PADA KABUR." Marah Santi.
"EHHH COWO KAMU EMANG MAMPU BELI???" tanya ibu itu dengan ketus.
"EHHHH ERNO PACAR SAYA ITU REKENINGNYA ITU ADA DI SAYA, SEMUA GAJI DIA KASIH KE SAYA, JANGAN ASLA NGOMONG YA, SAYA BISA BELI TOKO INI KALAU MAU. JANGAN BILA PACAR SAYA RENDAHAN." Kata Santi dengan menampar ibu itu.
"Eh udah udah jangan bertengkar." Kata Kiran. Dia bingung cara melerai bagaimana.
Aku menyiapkan Pistolku.
"KELUAR KAMU, LEPAS PAKAIAN KAMU ITUUU GA AKAN SAYA JUAL KE KAMU." Ucap ibu itu. Setelah ngomong itu dia kaget karena aku bisikin untuk ikuti yang dia mau.
Baju rajut dilempar dan celana jeans di lempar ke wajah Ibu tersebut. Santi tidak malu memakai BH dan celana Dalam.
"Eh mba kenapa?" ucap Kiran
"DASAR PELACUR GA MALU PAKE BH SAMA CELANA DALEM DOANG." Teriak ibu tersebut.
"BU MAYAAA UDAH STOPP JANGAN TERIAK TERIAKKK SAYAA CAPEE DENGERNYA." Kata kiran yang membuat aku dan lainnya diam. Sepertinya Kiran memendam rasa tidak nyaman di toko ini.
"KAMU KURANG AJAR SMAA SAYA, KAMU SAYA PECAT DASAR ORANG MISKIN, SAYA NERIMA KAMU KARENA SAYA KASIHAN SAMA ORANG TUA KAMU YANG KERJANYA CUMAN PEMULUNG." Sebut Bu Maya
"KENAPA IBU BAWA KELUARGA SAYA DI MASALAH INI." Kiran menangis
"tertutup si bajunya tapi sayang aja kalo sikapnya kaya gini, kaya munafik jatohnya." Kataku sambil menggelengkan kepala.
"APAA MAKSUD KA-" Omonganya ditepis olehku yang menembak peluru ke wajahnya.
"diam sekarang, ga mau ngomong apapun?" kataku.
"Tuan maafkan saya bilang seperti ini, saya minta maaf." Dengan wajah datarnya dia menjadi budak seksku.
"Mas Mba jangan tembak saya, tolong saya harus bantu ibu bapak saya cari duit, saya janji ga bakal kasih tau siapa siapa tentang ini." Ucap Kiran sambil terbata bata.
"Sayang pake baju rajut sama celana jeansnya dong." Ucapku
"Iya sayangku." Santi mengambil pakaian tadi yang terkapar di lantai.
Aku menodong pistol ke kepalanya
"jangannn aku mohon." pinta Kiran.
"Kamu ga akan saya tembak ko kiran. Kamu perlu duit untuk orang tua kamu kan, saya hanya menembak ke orang yang merendahkan saya." Aku menurunkan pistol lalu ku taroh di celana.
"Sayang seksi ga aku? tadi belum nanya gara gara ibu tolol ini." Kata Santi sambil meraba tubuhnya
"Wih seksi banget, enak tu kalo kita jalan jalan kaya gini." ucapku
"MAKASI SAYANG" Santi mendekati dan mencium wajahku.
"Bu maya jual toko ini berapa?" Tanya saya sambil meraba payudaranya. Dia begitu seksi meskipun masih besaran Santi. Memakai Kaos putih dan celana hitam dengan jilbab hitamnya tetap menampilkan bahwa dia layak menjadi pelacur
"Terserah tuan, berapapun akan saya kasih." ucapnya dengan tatapan kosong.
"Ada surat kepemilikan di toko ini." ucapku. Aku meremas payudaranya.
"Ada tuan saya ambilkan dulu." Ucap Bu maya yang ke gudang.
"Mas mau beli toko ini?" tanya Kiran dengan cemas
"Gausa Khawatir Kiran, mulai sekarang kamu milik toko ini walaupun ga sepenuhnya, pendapatannya 60% kamu, 30% saya, 10 persenya buat fasilitas disini." Senyumku
"YANG BENER PAK? SAYA DAPET SEGITU??" Kiran terlihat senang.
"Iya Kiran tapi, saya mau ini buka sampe malem banget sekitaran jam 1 deh tapi bukanya aga siangan aja jam 1an mulai besok. Nah si Maya ini nanti malemnya jadi pelacur sampe pagi, duit pelacurnya buat kamu semua bebas mau beli apa." jelasku
"Wah boleh si Mas, makasi ya udah kasih saya kerjaan." ucap Kiran
"Saya ga ada target penjualan bebas kamu mau untung berapapun asal jangan di korupsi ya." Ucapku
"Baik mas, akhirnya Bu Maya udah ga galakin saya lagi." Ucapnya dengab senang
"Haha dia sekarang bakal nurut ke saya sama kamu Kiran, dia tidak akan marah marah dan akan menunjukkan tubuhnya yang selama ini dia tutupin." Kataku sambil tertawa
Santi melihat lihat baju lain yang ada di toko sembari mengganti kepemilikan toko.
"Ini tuan." Ucap Bu Maya yang memberi dokumen kepemilikan toko.
"Saya tulis saya; DENGAN INI MENYATAKAN PERPINDAHAN KEPEMILIKAN TOKO DARI MAYA YULIANTI MENJADI MILIK ERNO WIRODO, MAYA TIDAK PUNYA HAK SEPERSENPUN DARI KOMISI PENJUALAN DAN MAYA AKAN MENJADI KARYAWAN TETAP SAMPAI ERNO MEMECATNYA, SELAIN ITU TIDAK ADA PEMECATAN DAN PROSES SOAL GAJI." Sudah jelas kalau sekarang aku yang mengambil alih toko ini.
"Makasi tuan." Ucap Maya
"Saya bayar dua puluh ribu ya buat ganti toko ini hahaha." Ucapku
"Baik tuan." Dua puluh ribu saya ambil dari celanaku lalu memberinya.
"Kamu nanti saya urus kepemilikannya ya, tapi Maya jadi kasir kamu. Jangan panggil dia Bu lagi, seorang pelacur ga pantas dihormatin." ucapku
"Yey, sekarang aku punya toko ini. Mampus Maya sekarang jadi pelayan aku." kata Kiran dengan senang.
"Maya kulum kontol aku." Maya langsung turun badanya. Dia membuka celanaku sambil mengepas jilbabnya. Maya membuka celana dalamku lalu mengulum kontolku.
"Punya mas gede ya." Kata Kiran.
"Iya makanya Pacar saya itu suka banget kontol saya." Kataku
"Hmmm bener si siapa yang ga suka hahaa, sebenernya saya mau aja jabat tangan tapi aturan toko dari Bu Maya dulu katanya ga boleh salaman. Sekarang kan bebas ya mas jadi boleh dehh sama siapapun, saya juga males terlalu tertutup gini jadi gerah gitu." Jelasnya.
"Apa kamu mau lebih terbuka?" tanyaku sambil menekan kepala Maya
"Iya si mas tapi gaa menonjolkan tetek saya si." Kata Kiran dengan tersenyum.
"owalah gapapa ko, kan ada maya yang nunjukkin tetek, oh ya sekarang toko baju baju ketat yaa, emang tetep jual jilbab tapi yang diutamain baju ketat dan terbuka." ucapku
"baik mas saya akan rombak semua."
"maya kulum yang kenceng dong gitu aja ga bisa." ucapku sambil menampar pipinya
"maaf tuan" ucap maya yang semakin agresif dalam mengulum
"siapa yang rendahan sekarang? sok suci kan kamu, bilang harus tertutup tapi kulum kontol depan orang orang, kamu pelacur rendahan, kamu tu kaya sampah yang ga berguna, kalau ga karena tubuh dan muka kamu yang seksi, kamu ga akan ada yang mau." ejek aku
"iya tuan saya rendahan memang, saya tidak sadar tadi maafkan saya tuan." Maya sangat jelek dalam mengulum.
kali ini aku tidak mengeluarkan air mani tapi air kencing. Ku tekan kepalanya sampe suara tenggorokan. Dia menikmati bau pesingku.
"Sayang hebat banget ngehina maya tolol ini." kata Santi yang menciumku.
setelah menelan ku suruh dia berdiri. Mulutnya bau pesing.
"Sekarang telanjang lah, buka di depan kita dengan seksi." ucapku yang mencubit teteknya.
"Baik tuan." dia mulai membuka hijabnya, dia membuka dengan seksi. Tanganya bergerak meraba tubuhnya. Aku yang ngaceng ku suruh Santi untuk mengulum dan membersihkan air kencingku.
"HAHAHAHA DIA JADI SEPERTI INI MAS, MAKANYA JADI ORANG JANGAN SOMBONG." Kata Kiran yang puas dengan Maya yang seperti ini.
Seluruh pakaian sudha dibuka. BH putih dan celana dalam putih menghiasi tubuhnya juga harus dilepas. Terpampang jelas payudara dengan pentil hitamnya ketika BH jatuh ke lantai dan memek berbulu lebat.
"Sudah tuan." ucapnya yang menampar payudaranya.
"Nunduk dan minta maaf kepadaku, kasih tau apa yang kamu lakukan ke depan." kataku
Maya menurunkan badanya dan menunduk seperti anjing. Tangannya disandar di tangan lalu memasang wajah memelas.
"Maya pantas seperti itu ya mas." Ucap Kiran
"Benar Kiran, dia ga pantas galak dan sok berani sama orang. Lacur begini ko sok jagoan." kataku
"Tuan maafkan aku yang tadi galak dan berani kepada kamu, aku akan mengabdi kepada kamu tuan, perintah kamu mutlak di hidupku, aku akan mengikuti semua perintahmu tanpa terkecuali, keluargaku dinomr duakan, yang pertama dan yang paling utama hanyalah dirimu tuanku. setelah ambil alih toko aku akan bekerja sebagai pelacur setelah toko tutup dan kasir tanpa gaji disini dengan atasanku yaitu Bu Kiran." jelasnya
"Sama saya jangan ngelunjak ya." Kiran mengelus kepala Maya. Yang dulu ditindas sekarang menindas, sangat menarik.
"Baik bu, saya bakal ikutin arahan ibu." kata Maya dengan kepala menunduk.
"SLURPPPPP AKU TELAN YA SAYANG." Air mani keluar dan santi seperti biasa menelan di mulutnya.
"Kiran, dia tadi makan nasi padang kan, coba ambil deh." kataku
Kiran segera mengambil sisa nasi padang dan menaruhnya di depan Bu Maya.
"Kamu makan ga boleh pakai tangan jadi langsung dari mulut ya maya" pintaku
"Baik tuan." dia segera makan seperti anjing. Kiran tertawa puas, akupunnjuga. Santi selesai mengulum dan berdiri lagi.
"Sayang tetek kamu kurang kenceng nanti gym dan berenang sama aku ya?" aku meraba tetek Santi.
"Iya sayang aku kencengin biar enak disedot kamu." santi manja kepadaku.
"Maya, kamu nanti jadi kasir pake BH sama celana dalam aja ya, jangan pake baju, kamu harus nunjukkin tubuh kamu karena itu doang kelebihan kamu sisanya tolol." pintaku
"baik tuan" dia mengatakan hal tersebut sambil makan.
"oh ya Kiran jaga toko dulu ya. Sayangku Santu coba cariin tempat tatto dekat sini." kataku
"kenapa mas mau cari tatto?" tanya Kiran
"Jadi Maya bakal ditato barcode buat pembayaran virtual, dia bakal nampilin teteknya karena tatonya ada disitu." kataku
"oke mas aku bakal jaga toko." kataku
"makan yang cepet anjing lama amat." ucapku
" iya tuan saya percepat." kata Maya
"sayang ketemu dua kilo dari sini." Santi memberika alamat
"Sayang, kayaknya telpon supir kamu kesini nanti dia pulang naik gojek aja, kita butuh mobil." kataku
"baik sayang" santi segera menelpon supir dirumah. "pak tolong bawa mobil ke toko baju yang nanti saya kirim lokasinya, mau saya pake mobilnya, kamu nanti naek gojek pulangnya ya, saya sampai malam." jelas Santi
telpon dimatikan dan beberapa menit kemudian Maya menghabiskan makanan dan minun seperti anjing.
Maya berdiri dan ku suruh dia untuk mencuci mulutnya di toilet. Setelah itu Maya langsung mencium kaki aku
"Ampunilah aku tuan, sikapku tadi salah." Maya menjadi rendahan sekali.
"Pakai bajumu dan ikut denganku." Tak lama supir datang. Dia membukakan pintu, Santi duduk di depan sedangkan aku dan Maya di belakang.
"Tiati ya mas" Kiran sangat baik
Supirnya langsung memeaan ojek online. Santi mulai menyalakan google maps untuk pencarian.
"Maya kulum pake tetek kamu ya." Kataku
"Baik tuan." Maya segera membuka setengah baju dan memegang kontolku. Payudaranya digesek dengan cepat. Maya merasa nimmat saat belehan teteknya didoring oleh kontolku.
"nanti kalau suami kamu tau kaya gini, ceraikan saja ya. Ga usa jadi ibu lagi kamu ga pantas, kamu cuman pantas jadi wanita rendahan." kataku yang langsung mengeluarkan ludahku di wajahnya.
"iya tuan, saya wanita murahan. ga pantes jadi ibu atau istri, saya akan ceraikan suami saya secepat mungkin." ucap Maya
Tak lama kita sampai di toko tatto. Disana kita bertiga turun dan Maya langsung menyudahi titsjobnya. Di toko tattk itu tidak terlalu ramai, dihiasi dengan musik dan poster punk.
"Eh mau hapus tatto kah?" kata abang gondrong dengan tato musik AC/DC di hamlir semua badannya.
"Engga mau nambah tato" kata Santi
"Owalah biasanya yang berhijab mau halus tatto istilahnya hijrah gitu." kata abangnya
"Bang ini mau tatoin dia, barcode rekening saya ya." kataku sambil mendorong Maya
"wahhh buat pembayaran kah? lewat mana tangan, leher atau hehehehehe tau lah kamu." kata abangnya bercanda
"hmm tetek si bang di pentilnya." kataku
"wihhh gacorrr kali tuuu." kata abangnya yang menyiapkan alat tattonya.
"tato di tetek aku ya bang. tato yang jelas ya." Kata maya dengan seksi
"Siap mba duduk dulu, mau di lepas ga hijabnya." kata abangnya. Maya mulai tiduran dan menghadap langit langit rumah.
"ga usah bang biar keren aja tu di tatto di tetek tapi pake hijab, muslimah apaan kaya gitu, itumah pelacur" kataku
"HAHAHAA BENAR SI BANG SAYA KESEL AJA KALO ADA YANG HIJRAH HAPUSIN TATO KARENA YA WAKTUNYA LAMA DAN KAYA OMONG KOSONG NATO DI TUBUH, BUKANNYA SELAMANYA GITU MALAH DIHAPUS." kata abangnya.
"Bang tu barcode ke rekening saya jadi dia kerja sama saya bang jadi pelacur." kataku
"owalah menarik juga idenya." kata abang itu yang mulai membuka baju Maya.
"Pegang aja bang, kalau mau isep juga gapapa ko bang." kataku sambil tertawa
"Wah boleh tuh, Namanya siapa mba?" tanya abang itu yang mulai melepas BHnya.
"Nama saya Maya mas." jawab Maya
"Eh kenyal juga kamu teteknya, emang si tetek gini diincer sama sugar daddy atau pemakai PSK." Abang itu meremas tetek Maya. Perempuan beralis tebal itu tidak merespon apapun.
Aku menunggu proses tato sekitar sejam-an, aku hanya bermain ponselku kemudian ketika ponselku habis daya, aku meminjam ponsel Santi. Aku dengannya belum sempat foto bersama.
"Sayang nanti photobox yu di mall." kataku
"Oke sayang kita foto yang mesra ya." kata Santi dengan menggenggam tanganku.
Abangnya menyudahi tatto barcode itu, aku dan Santi menghampiri untuk melihat hasilnya. Tatto di pentil yang jelas dan aku mengambil ponsel Santi, mencoba untuk scan dan ternyata langsung naymbung ke pembayaran.
"Wih mantap bang." kataku dengan senyum puas
"Iya dong, saya mah dah jago dari dulu." kata abang gondrong tersebut sembari merapikan alat tattonya.
"Makasi tuan sudah mentatto saya, ini seperti apresiasi tuan atas tubuh saya yang seksi." kata Maya
"Iya tobrut lacurku." kataku yang menampar payudaranya.
"Berapa bang?" kataku
"enam ratus ribu bang." Abang itu menyiapkan ponselnya. Santi segera memberikan nomor rekening.
"Gimana udah kan bang?" tanyaku sambil menarik maya untuk berdiri dan menutup bajunya
"Udah bang aman, makasi ye lancar usaha pelacurannya." kata abang itu dengan bahagia
"Siap bang." kita bertiga pergi kembali ke mobil.2009Please respect copyright.PENANAyMAn6XNSAf
Di mobil Maya melanjutkan titsjobnya, sampai air maniku keluar di wajahnya. Dia tersenyum dan berusaha menelan yang bisa digapai oleh lidahnya. Tak lama sampai di toko baju tadi.2009Please respect copyright.PENANA5rWFWKr0mv
Santi memakirkan mobil terlebih dahulu, aku dan Maya keluar duluan.2009Please respect copyright.PENANAJL3iZ60geh
"Gimana mas?" tanya Kiran yang sedang merapikan barang.
"Maya buka pakaian kamu" perintahku, maya langsung melakukan itu, melepas baju dan celananya namun tidak melepas hijabnya.
"Wih tato tu maya, saya ingat sekali kamu ga suka sama orang yang bertatto. Sekarang kamu malah tatoan ya hahahah munafik." kata Kiran sembari meraba tetek Maya.
"iya bu saya munafik, saya harusnya mencintai hal hal mesum dan yang dilarang agama, saya harusnya liar dan bebas. Hijab sambil pake BH buktikan kalau saya muslimah mesum dan terima diejek apapun." jelas Maya
Telepon berdering dari ponsel Santi. Wusa menelpon dan aku baru sadar kalau sekarang sudah jam 12.
"Mah jadi ga? mau direservasi nih." Kata Wusa
"Jadi jam 2 ya, nanti kabarin kalau kamu udah disana." kata Santi.
Telepon langsung dimatikan.
"Kiran jaga pelacur ini, galakkin aja kalo ga becus." pintaku
"Siap mas." Kiran menarik maya dan menyuruh Maya untuk membersihkan sampah.2009Please respect copyright.PENANApqY44FQtyS
Aku izin pulang dengan Kiran dan akan kembali beberapa hari kemudian. Aku dan santi segera ke Mall untuk menaklukan perempuan selanjutnya.
2009Please respect copyright.PENANAbCXNOmBzW9
2009Please respect copyright.PENANATRyTqFDzHQ
2009Please respect copyright.PENANA6BmuflWPcl
2009Please respect copyright.PENANAirJ9hE0fMH
2009Please respect copyright.PENANAtQUcDgR190
2009Please respect copyright.PENANASH53c6doUM
2009Please respect copyright.PENANAKXYKKkagvT
2009Please respect copyright.PENANAmmvuqxIElT
2009Please respect copyright.PENANAeTA1n1tUyq