67Please respect copyright.PENANAgi6LIY6Nnm
Setaun dua tiga tahun berlalu.
67Please respect copyright.PENANAfAeMUDW7dR
Tapi memori masih nempel di otak Neira.
67Please respect copyright.PENANAnnsLH2XgPA
"Neira. Gue bakal pindah ausi. Gue mau fokus jadi atlet disana."
67Please respect copyright.PENANAxxpbA6hY0r
"Lo tau kan sayang. Gue selalu dukung apapun itu." Neira inget banget dia masih gelendotan manja di kampus meski jadi tontonan. Sesampai di mobil Nathan.
67Please respect copyright.PENANAodKST4y14t
Neira juga masih inget banget kalau Nathan masih bukain pintu. Ngasih kopi. Bahkan ngawasin rambut Neira. Tapi perhatian itu bertolak banget sama pernyataan Nathan.
67Please respect copyright.PENANAsIHSe7MnV3
"Neira. Kita harus putus."
67Please respect copyright.PENANASVzJC4Um45
Deg! Kopi Neira hampir tumpah untung sempat Nathan tangkap. Kaget. Shock. Bingung. Ga terima. Itu sih yang Neira rasain. Bahkan sampe sekarang.
67Please respect copyright.PENANAqWMk6mTLsd
"Jangan becanda Nathan. Kiss me!" Kata Neira masih bisa ketawa waktu itu. Dia nyodorin bibirnya. Dan Nathan masih ngasih kiss. Kiss yang dalem basah. Tapi hambar. Biasanya seiring mereka kissing. Nathan bakal lebih aktif. Mainin tetenya. Atau meluk. Atau grepe grepe. Pokoknya penuh nafsu. Kali ini engga. Neira dag dig dug. Sesak.
67Please respect copyright.PENANAQJcDuR1vjn
"Nathan. Are you oke?"
67Please respect copyright.PENANA9dBM3uGbjt
"Yes I am. Ini keputusan ku."
67Please respect copyright.PENANAQXx1O2mWU9
"Nathan. Kita ga perlu putus. Ldr buatku no problems ko."
67Please respect copyright.PENANADNuAO34wU2
"Neira. Kamu harus tau kalau semua gak selalu tentang kamu. Ayo kita udahan. Kita putus."
67Please respect copyright.PENANAsPEwGuXeLl
Neira mau teriak. Mau protes. Tapi gak bisa ngomong. Suaranya putus di tenggorokan. Cuma air mata yang jadi bahasa. Sesak. Nyeri. Linu. Semua jadi limpahan air mata. Di depan Nathan. Neira cuma nangis gak bersuara. Sesak sampai ke dada. Dia gak bisa bilang apa apa lagi meski banyak yang mau dia omongin. Semua tercekat di tenggorokan.
67Please respect copyright.PENANAEW9j6PBLmI
Sesampai di kosan Neira. Neira inget banget warna langit Oren. Muka Nathan yang sembab. Sebetulnya Lo Uda lama nangis daripada gue kan nath. Kenapa? Kenapa? Neira pengen nanya tapi kata yang keluar dari mulut Neira cuma. "Ayo nginep di kos gue. Untuk pertama dan terakhir kali." Diiringi tetesan. Muka cengeng Neira. Dan tarikan nafas berat Nathan. Berat. Neira bisa liat itu dari mata. Dari urat yang menegang. Dari kekejaman muka datar Nathan.
67Please respect copyright.PENANA41dZ03gdoP
"Lo gak bisa? Pengecut!" Lirih Neira masih nangis.
67Please respect copyright.PENANA3aoy8LPiPz
Nathan gak jawab. Dia cuma narik paksa Neira ke kosan. Dia masuk. Dia tutup pintu. Dikunci. Nathan buka bajunya. Dia buka celanaya. Dia bugil depan Neira.
67Please respect copyright.PENANAJy0g0Pna5N
"Kalo Lo yakin. Tapi meski 100x kita ngelakuin. Gue tetap ninggalin Lo. Lo bilang gue pengecut. Engga. Gue cuma brengsek, brengsek!" Suara Nathan serak. Pelan. Tertahan di ujung lidah. Jakunnya naik turun. Matanya merah sembab. Tapi tetap kejam sih.
67Please respect copyright.PENANA57rJLz5hrj
Neira ikutan. Buka semua bajunya. Dia bugil. Dia ambil tangan Nathan ke tetenya. Dia cium bibir Nathan. Rasanya dingin. Hambar.
67Please respect copyright.PENANApRez6Znzf8
67Please respect copyright.PENANAG647XZYhnO
Neira naik ke atas Nathan di sofa. Suara tv neracau seiring desahan serak. Diiringi air mata.
67Please respect copyright.PENANADRycz4qPfM
"Emmhhh hiks..."
67Please respect copyright.PENANA5Boqkhj0SA
"Ahhh hiks .."
67Please respect copyright.PENANASCn1q5ICMc
Muka Neira. Jambakan Nathan. Ronde yang berjalan.
67Please respect copyright.PENANAWNpez8cBJ6
Malam itu. Neira masih ingat dingin bibir Nathan yang gak mau berenti ngisap bibirnya. Ngisap putingnya kiri kanan. Tangan Nathan yang dingin. Remes tt. Remes pantat Neira. Kontl Nathan yang selalu keras dan hebat itu. Masuk keluar di vagina Neira. Desahan Neira yang diiringi tetesan air mata.
67Please respect copyright.PENANAJAdM2g1vrP
67Please respect copyright.PENANAyfVVbSQ3rg
67Please respect copyright.PENANA1ALMobiNln
67Please respect copyright.PENANAGvDD5O4vgj
Atau Neira yang merangkak di kasur. Nathan yang meluk erat dari atas punggung. Diantara dingin bibir Nathan ada air mata yang panas. Ada kontl Nathan yang panas. Membakar vagina Neira. Meski mereka mendesah nikmat tapi itu ga enak sama sekali.
"Huuu hiks... Nathan ..."
"Neiraa uuhhh hiks..." Kecupan ditiap sudut kulit Neira lebih lama ilang bekasnya.
Posisi berbalik. Neira naik ke atas Nathan, nyoba goyang meski harus liat Nathan nutup mukanya. Sembunyikan muka cengeng.
"Nathan aku cinta aku cinta kamu cinta banget hiks.." Neira rebah, meluk Nathan, nangis di dada Nathan.
67Please respect copyright.PENANApDIDwLml4B
Nathan ngelus Neira. Dia minta muka Neira. Mereka ciuman lagi, lebih lama, lebih sesek. "Neira.. sorry... Hiks.."
67Please respect copyright.PENANA7ghItKhGXM
Hampir sepak kondom abis malam itu. Tapi cuma mengisahkan diam.
67Please respect copyright.PENANAsOywtLSaLP
"Neira I am sorry. Kamu harus bahagia. Good bye..." Nathan kasih ciuman paling panjang. Paling lama. Pelukan paling erat sampai gak bisa lepas. Dan hisapan terakhir di tt Neira sampai merah pucat. "Bye..."
67Please respect copyright.PENANARwte1yB4xn
Neira yang berantakan. Ruang yang berantakan. Kondom berceceran. Ranjang yang basah. Karena air mata juga sperma. Semua masih utuh di memori Neira.
67Please respect copyright.PENANATthOIqMzY6
*****
67Please respect copyright.PENANA6ZEdXDDtiA
"Congrats Nei buat proyek film baru Lo!"
67Please respect copyright.PENANAMIat3VtVTa
"Thanks Fir. Semua berkat Lo."
67Please respect copyright.PENANASF0X7eudsa
"Ya gak lah. Itu karena Lo berbakat." Neira udah jadi aktor. Pendatang baru yang booming. Banyak tawaran masuk. Dan dia percayai sama Fira sebagai manager.
67Please respect copyright.PENANA099VuJAZXj
Sementara Ardi. Dia fokus usaha sendiri. Bidang advertising. Masih coba deketin Neira.
67Please respect copyright.PENANASAbyVTGbSC
"Hai Fir. Gue mau ajak Neira pulang." Ardi datang dengan gaya resmi pakai jas.
67Please respect copyright.PENANAEuPkxTaS48
"Coba aja." Kata Fira ninggalin mereka.
67Please respect copyright.PENANAKXLjijk6OP
"Hay Nei. Uda makan belum?"
67Please respect copyright.PENANA51b4sDhXPG
"Hai di. Gimana kerjaan Lo?"
67Please respect copyright.PENANA7RQyoQb5zX
"Lancar. Btw, congrats ya. Gue liat Lo banyak banget muncul akhir akhir ini. Dan Lo keren banget di layar."
67Please respect copyright.PENANAUcb31l4HWO
"Thanks Di. Thanks..."
67Please respect copyright.PENANAHoN0ILPAPu
"Nei Lo tau perasaan gue kan. Plis. Kasih gue kesempatan."
67Please respect copyright.PENANABEec22YxAs
"Sorry Di. Gue gak bisa." Neira siap siap pulang. Ninggalin Ardi. Tapi Ardi nyusuin sampai ke mobil Neira.
67Please respect copyright.PENANA8kRljCcC1w
"Nei!" Dia ikut masuk ke mobil Neira. "Lo harus lupain si brengsek itu. Lo Taukan! Dia gak pantes buat Lo."
67Please respect copyright.PENANAWKlYDFhSCU
"Lo ga ada urusan ngomong tentang dia di!"
67Please respect copyright.PENANA1gn8zinrtu
"Gue ada! Gue suka. Sayang. Cinta. Gue selalu ada buat Lo. Tapi Lo. Sekali aja. Plis. Cobalah dulu Nei. Plis. Gue sampe mohon sama lo."
67Please respect copyright.PENANAth4bS1bUw6
"Sorry. Gue mau pulang. Keluar dari mobil gue." Neira bukain pintu Ardi. Ngusir. Ardi keluar. Tapi dia gak Nerima gitu aja. Neira ditarik paksa. Ditahan ke kao mobil. Ditelentangkan.
67Please respect copyright.PENANA10Rt9Qgv0L
"Ardi. Lo gila!"
67Please respect copyright.PENANAS1FDme68vz
"Iya gue gila. Gue tergila gila sama Lo!" Ardi maksa mau nyium bibir Neira.
67Please respect copyright.PENANAqVH96nu5jT
"Akkhh!!! Lepasin... Sialan Ardi!!" Neira berontak. Dia usaha nendang tapi kaki Neira ditangkap. Ditahan. Neira nolak ciuman Ardi tapi Ardi nahan dagu Neira.
67Please respect copyright.PENANA4s7KktonV8
Cups!!
67Please respect copyright.PENANA5QtVdMV758
Ciuman Ardi kasar. Kuat. Nafsu...
67Please respect copyright.PENANAYOaxgybRjK
Neira ketakutan. Dia gak bisa lawan pas tangan Ardi masuk ke bajunya. Meres tetenya. Neira gemetaran.
67Please respect copyright.PENANAxwy5y85nEX
"Lo. Lo suka kalo tt Lo diginiin." Ardi remes. Gigit puting Neira.
67Please respect copyright.PENANA8MWcroeS9l
"Akkhhh!!!" Mulut Neira dibungkam biar ga bisa teriak lagi. Dua tangan Neira ditahan satu tangan Ardi. Dia leluasa ngisep toket kanan Neira.
67Please respect copyright.PENANAlQaIvSG2xl
"Eeggg!!!" Neira nyoba teriak tapi percuma. Ardi ngeluarin kontlnya. Dia kocok depan Neira yang nanar. Sampai crot dan dilap pakai baju Neira. "Fuck! Ahhhh lebih enak kalo crot di mmk Lo! Ya kan!"
67Please respect copyright.PENANACxznmSPXto
Seringai Ardi nakutin. Neira lemes.
67Please respect copyright.PENANA3JN1i7MFmM
Cuih!!
67Please respect copyright.PENANANeYQGDVj97
Neira ngeludahin muka Ardi. "Lo baji~"
67Please respect copyright.PENANAt7TjGUP8cx
Plak! Belum sempat ngumpat. Pipi Neira ditampar Ardi. Bibir Neira pecah. Berdarah.
67Please respect copyright.PENANAXi5fZUiNcO
Di parkiran gedung ini. Neira pasrah. Ardi nyeret Neira ke mobilnya. Di kursi penumpang Neira ditelentangkan. Dibugilin paksa. Tangan Neira diiket. Mulutnya dibungkam. Ardi siap nerkam.
67Please respect copyright.PENANAhlYORA1ITI
Gak Tuhan. Tolonggg tolongg atau matikan aja gue! Neira berdoa dalam hati. Gak sanggup liat Ardi yang nindih penuh nafsu. Yang ngenyotin tetenya. Dan sekarang Neira merinding sejadinya ngerasain batang keras hinggap di selangkangan. Belum pernah setakut dan sejijik ini.
67Please respect copyright.PENANA7KE7bWgGvs
*****
67Please respect copyright.PENANAzD4yGLRfKa
"Bangsat!"
67Please respect copyright.PENANAbGBuvl6l2I
Suara yang Neira kenal. Ada yang narik kerah Ardi. Neira langsung bangun. Nutupin kakinya. Gimanalah dia usaha meski tangan diikat. Sambil terus nangis.
67Please respect copyright.PENANAjqwDLqNjjO
Suara gebukan ga berenti di luar.
67Please respect copyright.PENANAlsmtmjl9Rk
"Cih! Sialan Lo bangst!"
67Please respect copyright.PENANAnx53rHTxFk
Diujung tangis. Neira shock. Nathan?
67Please respect copyright.PENANAstYAqLX8uT
"Nei. Lo, lo~" suaranya gemetar. Dia buka ikatan Neira. Neira meluk erat Nathan.
67Please respect copyright.PENANAJyydTfNX3H
"Neii..." Nathan nangis di pelukan Neira.
67Please respect copyright.PENANAHzXKsDk432
Sayang seribu sayang.
67Please respect copyright.PENANAo3DorvAXwr
Dibelakang Nathan. Hantaman dongkrak udah nunggu.
67Please respect copyright.PENANARvs6lHh3RI
"NATHAAAN!" Jerit Neira.
67Please respect copyright.PENANAlTC7I6xI7V
Kaki Nathan reflek nendang. BRUK! Dongkrak melempar tinggi jatuh tepat di kaki Nathan.
67Please respect copyright.PENANAHux1Qise8u
BRUK!!
67Please respect copyright.PENANAFiEacuJott
"ARGGHHHH!!!"
67Please respect copyright.PENANA3Pqi84dTnq
Suara dentuman. Teriakan berbareng.
67Please respect copyright.PENANA8lmKJZVkZI
"NEI!" Fira histeris bawa satpam. Dia juga kacau. Fira Berjam jam kekuncu di kamar mandi. Semua petugas ngurus Fira. Sementara di sini. Ada kekacauan.
67Please respect copyright.PENANAVz4GqiPwcD
"Nath... Nath... Nathan...." Neira nanar. Cuma bisa nutup mulut. Air matanya gak terbendung. "NATHAN!!!!"
67Please respect copyright.PENANA1k3DSY1CM1
Teriakan Neira serentak sama Fira. Mereka nyoba nolong Nathan.
67Please respect copyright.PENANAF1h0fugHQH
Bak BuK Bak Buk!! Hantaman dongkrak Ardi membabi-buta sementara Nathan ngalangin pintu mobil supaya Neira ga kesentuh.
67Please respect copyright.PENANAVWbajvcs4F
"Nei.... Gue baik baik aja ko. Lo... Lo jangan nangis terus..."
67Please respect copyright.PENANABZYz6SGgOk
Gak bisa. Gak bisa... Air mata neira makin banjir. Darah. Kaki remuk Nathan.
67Please respect copyright.PENANAPGXkBWq5on
"Nei... Gue gak apa apa..." Nathan pingsan. Neira histeris. Fira ngamuk ke
67Please respect copyright.PENANApgtOK5Nfj2
Ardi. Yang dibawa polisi.
67Please respect copyright.PENANADvjKNrtSi3
"Bangsat Lo bangsat! Gue salah percaya sama Lo! Ardi sialan! Busuk Lo di penjara."
67Please respect copyright.PENANAgTvcIgEM4q
Cuma seringai menang yang Ardi pamerin.
67Please respect copyright.PENANAiR5PV3LR0a
"Mampus Lo! Cacat!"
67Please respect copyright.PENANAGjWlAutHfu