894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiYYjH6DhQ
Langkahku terus berjalan mengikuti dua orang yang berada tepat didepanku. Sembari memandangi setiap jengkal pelabuhan ini. Suasana yang sangat sangat ramai membuat langkahku semakin sulit. Dua orang di depanku terus berjalan tanpa lelah. Sedangkan diriku yang mungil tak berdaya ini, sungguhh… sungguhh… ingin, segera bersantai dengan segelas es kelapa muda. Hmm, segarnyaaa…894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48G7Lp6rRo
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrZpBmwID5
"Via, ayo cepet!". Suara wanita cantik didepanku menyadarkan aku.
"Kita ini, di Jawa, pa?"
"Iyalah, sayang. Masak di Afrika?" Jawab seorang lelaki separuh baya yang tampan di depanku. Namun sama sekali tidak memperlambat langkah kakinya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyo4c4UyuHI
Aku, Via, Lovya Aretha Yudianthoro. Aku adalah putri tunggal dari Galang Putra Yudianthoro dan Jihan Tsania. Kami bermaksud untuk kembali ke pulau Jawa, pulau asal mama dan papa. Karena papa mulai pekan ini mengurus perusahaannya yang terdapat di Jawa, sedangkan perusahaan yang ada di Sumatera telah beliau serahkan kepada adik kesayangannya. Sedangkan pulauku sendiri adalah Sumatera. Itulah alasannya aku tak mengenal satu centipun tanah ini.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBhEed4dmc
Melihat keduanya yang semakin mempercepat langkah kakinya, aku berusaha mengejar mereka. Sulit memang, dengan sebuah koper cokelat yang berisi banyak barang-barangku ditambah lagi heels yang cukup tinggi ini. Ya, aku memerlukannya karena tinggi badanku tak semampai gadis lain seumuranku. Walau umurku kini yang menginjak 17 tahun, tak jarang yang mengatakan bahwa aku masih cocok menjadi siswa SMP. Ghhrrr..... Namun tetap berfikir positif ajalah, dengan postur tubuh seperti inilah yang membuatku terlihat menggemaskan seperti kartun jepang yang biasanya menari dengan lagu "chiring chiring, chiriring...!." Aku tau hanyalah sebatas postur tubuh, sedangkam wajahku... made in Indonesia.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWSxJa5Zsk
"Awww!!!"
Jeritanku memekik saat seorang lelaki menabrakku. Entah karena keteledoranku ataukah kenormalan matanya yang tak dapat melihat gadis sekecil diriku.
"Owhh.. maaf, mbak. Saya tidak sengaja."
Aku hanya menatapnya dingin. Dia langsung mengambil kopernya yang jatuh. Astaga! koperku juga terjatuh.
"Mbak baik-baik saja kan?", tanyanya dengan wajah terburu-buru. Aku mengangguk dengan wajah kesal.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YmfiHjxnW
"Lain kali kalo jalan jangan lupa periksa dulu tu mata!"
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaB3YbX4edH
Ya Tuhan, bahkan dengan perkataanku yang cukup kasar tadi masih membuatnya tersenyum?? "Maaf ya mbak, sekali lagi. Saya permisi dulu." Dengan jejak senyuman yang masih terlihat dia membalikkan badan dan berlari meninggalkanku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLjnAvoeMA
Kemudian aku mengambil koperku yang masih tergeletak dijalan. Aneh, koper ini terasa lebih ringan dari sebelumnya. Cokelat? Yaa, ini memang koperku. Tidak lagi jika koperku tercemplung ke selokan. Heheheh-gapenting banget- Ya Tuhan... dimana aku ini? Dua orang yang menjadi arahku telah menghilang ditelan massa.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAFuYCQZGm
Jangan, Via... please, jangan nangis disini!! Emmphh..... Oh tidak bisaa! Tetesan air mataku mengalir bagaikan bocah 5 tahun yang tersesat di pulau asing. Dasar cengeng! Biarlah! Memang aku cengeng!! Dan aku tak peduli!! Yang ku inginkan hanyalah cepat bertemu mama dan papa! Aku duduk di pojok bangku panjang sambil terisak. "Hiks... hikss...", tangisanku membuat diriku seakan sebuah pertunjukan topeng monyet di depan khalayak. Masa bodo!!
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0oxaN9iW3
Betapa terjingkatnya aku ketika merasakan seseorang menarik dan memelukku erat. Aaaa!!!! Aku tak mau diculik! Aku kurus, pendek, kecil, hidup lagi gak mungkin laku kalo dijual!
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1KVvLp9K0
“Via, sayaang..”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsx6s0Hcnkd
"Mama!!! Huaaa!! Via takut...", aku mencengkeram pundaknya dan menangis tersedu-sedu. Masa bodo, masa onta banyak yang bilang aku bocah playgroup.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0YrAQ7P5x
"Via, sayang... maafin mama dan papa ya, udah ninggalin kamu.", mama mengelus puncak kepalaku yang masih bergetar menahan isakan.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcD96cEjbEx
"Iya, sayang.. maafin papa ya. Papa lupa kalau punya gadis kecil yang langkahnya cuma sejengkal", ujar papa yang baru saja mengambil koperku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwdTclMVEV
"Iya, pa.. Hm Apa?!!!". Papa terbahak melihat wajahku yang mungkin kini bagaikan pantat orangutan. "Aku mau balik ke Sumatera!", rengekku kesal.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeogkKqj6Dc
"Ehh.. jangan ngambek seperti itu. Maafkan kami yaa. Lagipula, papa jamin belum sehari disini, kamu akan betah!", papa mengacak rambutku yang terikat rapi. “Mulai sekarang, kita bakal hidup di Jawa, kan? Pasti lama-kelamaan, kamu bakal betah. Apalagi, di Jawa banyak cowok ganteng. Ya walau gak ada yang bisa ngalahin gantengnya papamu ini. Hahaha!” papa terbahak dan sangat berbangga dengan dirinya sendiri. Cihh, papa gak pernah inget umur.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnH5zh1a7U
"Hehehe, itung-itung usaha move on dari Heru, sayang?"
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAZoHVKuBE
"Ihh! Kok Heru sih!" seketika teringat dengan lelaki itu. lelaki yang sangat terobsesi denganku. Wajah bulat nan dekil itu muncul di pikiranku. Ewh! Bukan, bukan karena wajahnya sebab aku membencinya. Tapi karena keobsesiannya yang di luar batas normal. Untung akhirnya aku tak akan lagi bertemu dengannya. Masih ingat, saat aku akan baru berangkat ke Jawa, dia memanggilku berkali-kali dan menangis seperti bayi. Merengek supaya aku mengurungkan niat untuk pindah rumah. Bahkan dia… ahh.. aku sungguh benci mengatakannya. Dia… haruskah aku jelaskan?? Hmm.. oke oke. Dia, dia merengek kepada orangtuanya untuk segera menikah denganku. Hah!! Wat de fun banget, kan?!
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAV7Vz3Qj4
Cukup. Kita balik ke masa kini. Yang tadi sudah menjadi butiran sejarah hidupku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyHWFAAEK9
Setelah beberapa menit perjalanan dengan taksi, kami berhenti disebuah rumah mewah yang asri.
Inikah rumah baruku?
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2EIpAraLQ
"Yes, sweety." Seakan papa tau apa yang sedang ada di fikiranku. Aku melangkah perlahan dan pasti, memandangi keindahan setiap sudut rumah ini dengan taman yang dipenuhi tanaman hijau. Benar kata papa, mungkin papa sengaja memilih rumah ini agar aku benar-benar betah di rumah ini.
“Papa bisa baca pikiran Via, ya? Hebat!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjT7oUtyApC
“Eh! Kebiasaan! Itu tadi kamu nanya kenceng banget. Sampe-sampe Heru denger tuh di Sumatera.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSJyONjhux
_-
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2CkOSHzT9a
----
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ979syhnVB7
Fiuhhh...
Aku merebahkan badanku diatas ranjang yang sangat nyaman.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXUvEg0wKQ
'Tink tink...'
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBkyfo2bvP
Ponselku berbunyi di sela keheningan. Aneh, siapa yang tahu nomor baruku ini? Sudah, mungkin orang nyasar. Jangan hiraukan… saatnya untuk beristirahat. Hmmm….
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡji39ZgzQI9
.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpxkTrBe2r
.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpSUdvCbnOl
.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEEkdfpR10
'Tink tink...'
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsq67J4HrnY
Hmm..
.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjPC6EEf3h
.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEDOF2dvAT
'Tink tink!!!!!'
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIekVNbBnb
HWAAHH!! Iya iya! Gua angkat!
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTOQbPPrse
"Hallo! siapa?!" dengan susah payah aku harus berbicara. Padahal bentar lagi, bakal mimpi.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwjSNETZBX
"Saya Raihan. Saya dapat nomor ini dari bungkus perdana yang ada di koper mbak. Sepertinya koper kita tertukar.."
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhlQwUeOXO
"Hehh?” Seketika wajahnya terbesit dan aku segera menuju koper cokelat yang ku bawa tadi. Dan… benar, aku melihat kolor kuning mencolok yang belum pernah aku lihat seumur hidupku di dalam kper ini. Gak modis! “Ewh”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQhF8WLXao
"Benar kan mbak? Tadi saya juga sempat terkejut melihat isinya." Aku bisa mendengar tawa kecilnya itu. Asem, mungkinkah dia sudah melihat kolor spongebob yang sengaja aku taruh di bagian atas? Oke, aku akui lebih gak modis dari kolor kuningnya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gypVpw0fa
"Jangan bongkar-bongkar isinya! Kapan bisa ditukar?!!"
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCqMe1k0yF
"Secepatnya. Apa perlu saya ke rumah mbak?" Sepertinya itu penawaran yang menguntungkan.. Tapi apa dia gak keberatan?
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc17mJf1AFk
"Khemm... saya tidak akan merasa keberatan. Alamat mbak?"
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuSf8n2xEs
Sepertinya dia mulai bisa membaca fikiranku. Aku harus mewaspadainya -clingak clinguk dengan mata mlotot-
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE86AoYOycy
"Nanti aku sms al…" eh belum selesai dengan perkataanku..
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOyTZrZwvs
"Oke.. terima kasih."
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FbrTL56um
'Tuut.. tuut..'- putus.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXH3I18pGW
Ish! Gak sopan!!
Padahal aku.. ahh, sudahlah. Saat selesai makan malam, aku membantu mama mencuci piring di dapur. Papa juga ada di dapur. Sedang apa? Apalagi kalau masih mengobrak-abrik isi kulkas. Papa masih saja merasa lapar setelah makan besar tadi.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlQUD86B7z
"Pa, alamat rumah ini dimana?" Tanyaku yang tak berpengaruh menghentikan kunyahannya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVBdVTkgA7
"Jalan Soetomo no.16." Papa masih serius dengan biskuit di tangannya. Tak menunggu waktu lama, setelah semua piring tercuci, aku menuju kamar dan meraih ponselku yang tergeletak di ranjang. Segera aku mengetik pesan kepada laki-laki kaku itu.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQm8bYRcapG
Kepada: Hmm-894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUY3GOCDRkP
"Alamat rumahku jalan soepomo no. 16. Kapan kemari?"
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwWiOeArK7
Tak berselamg lama..894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMOO0mdhhR
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGa5h7Nkj0
Dari: Hmm-894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5bAcs2JCa
"Oke, 1 jam lagi saya sudah ada didepan gerbang rumah mbak."
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITZwzjo4WR
GILAAA!!! 1 jam lagi? Apa kata papa, kalau tahu soal cogan, eh Raihan itu?
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lzYRoGMnH
Kepada: Hmm-894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CR0ajDYwc
"Serius? Malem ini? Besok napa?"
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vwr13wjuV
Hanya sekitar semenitan..
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtNIrUB9qf
Dari:Hmm-894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBj5ElNFh6l
"Saya membutuhkan sesuatu dalam koper itu. Saya sudah di jalan."
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYktq8vAEU4
Oke, dia serius. Aku kemudian menuju ruang keluarga di mana papa dan mama sudah asyik menonton tv dengan serius. Detakan jantungku tak bisa diajak kompromi. Dag dig dug derr... aku hanya bisa membisu merasakan detakan itu dengan menanti detik-detik kedatangannya. Maklum. Aku belum pernah sama sekali menerima tamu laki-laki. Kenapa aku jadi lebay gini??
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOJX9YZpPO
"Vi? Kamu kenapa sih? Tumben gak cerewet kalo nonton film." Tepukan mama yang mendarat di pundakku memecahkan lamunanku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBF3I7QMza
"Emm.. gak ada apa-apa kok ma." Aku tersenyum dan mengalihkan pandangku kembali ke tv yang entah apa yang sedang ditayangkannya
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡygh9cI9nH8
----
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkHnCQW5SE
Oke, ini sudah lebih dari satu jam.
Lebih tepatnya 90 menit. Dimana dia? Harusnya aku sudah sadar dia tak akan datang malam ini. Jadi untuk apa aku menantinya?
"Pa, ma.. Via tidur dulu ya.." aku bangkit dari tempat dudukku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYZL3ySh4J
"Ya, Sweety, night. Oh ya, besok mau temenin papa beli mobil baru?"
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwKWf1ALrd
"Mobil Via?!!" Sungguh mengharukan….
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2obRgDEfTP
"Tentu saja.... tidak. Mobil untuk papalah. Kamu buat apa mobil? Naik motor aja belum sampek." Papa mengatakan kalimat terakhir dengan sedikit membungkam mulutnya. usaha bergumam yang cerdas!
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEadKxB48e
Aku hanya mendesah kesal dan menuju ke kamar. Setelah mengganti kaosku dengan piyama hello kitty kesayanganku, aku merebahkan tubuhku di atas ranjang baruku. Sebentar lagi aku akan teridur, hanya hitungan beberapa menit.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUdZE0TmLL
….
…
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRhS9BB2t0
Hmmhh..
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFXVolCoO7
"VIAA!!!"
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2QKYdOZQ5
Omg apa lagi?! Teriakan dahsyat mama benar2 menghilangkan kenikmatan malamku!
"Apa sih, ma? Liat nih, mata Via udah hampir nutup!" Kesel banget dengan tindakan mama yang sekonyong-konyong memeluk tubuhku.
"Ada…… malaikat, Vi.. Mau ketemu kamu!" Mama menarik paksa tanganku yang sudah lemah itu. Apa yang dikatakan mama? Hahh...Malaikat? Lucu.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXNiYqfUg6
Sebentar...
Malaikat?894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Up75v8Lq1
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDGovG7jKF
Tampan?
Jangan bilang kalau…
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVl84cn5Iy
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2SZbKO1pfC
