x
No Plagiarism!3FQIS3bpKOfJYQPiK895posted on PENANA PROLOG.(Satu tahun kemudian)Cerita ini adalah lanjutan dari cerita sebelumnya. Saat ini sepasang suami istri, bambang dan lusie telah tinggal disebuah rumah sederhana.Setelah melakukan berbagai cara akhirnya Lusie berhasil membujuk suaminya agar segera pindah rumah kontrakan ke tempat yang jauh dari area rumah kontrakan sebelumnya.Sampai saat ini bambang tidak mengetahui alasan pasti sang istri mengajaknya pergi dari tempat tinggal sebelumnya.Setiap kali dirinya bertanya namun Lusie selalu memberikan alasan yang selalu berbeda-beda.**Malam itu.Terlihat pasangan suami istri sedang santai di sebuah sofa/tempat duduk di depan tv.Tak banyak kejadian yang terjadi diantara suami istri tersebut, keduanya tampak saling menoleh kearah layar tv.Sepasang suami tersebut juga saling berpelukkan, terlihat nyaman dari keduanya, dan begitu romantis.Sungguh pemandangan yang penuh dengan romansa cinta.**TOKOH UTAMA.Namanya Lusie, seorang ibu rumah tangga. Umurnya 38 tahun. Lusie merupakan sosok yang sangat sempurna. Memiliki tubuh proporsional dengan tinggi 167 cm dan berat 68 kg, memperjelas bahwa bodynya termasuk ke golongan bohai, montok, dan tentunya seksi.Wajahnya yang juga cantik dengan hidung mancung, alis tebal berwarna hitam, kulit putih dengan rambut bergelombang yang diberi warna coklat membuat penampilan Lusie semakin mempersona para lelaki.Dari semua aset sempurna yang Lussie miliki tersebut tentunya ada sebuah aset yang paling sempurna dan sangat diidam-idamkan untuk lelaki setiap kali berjumpa selamanya.Yaitu, payudaranya yang berukuran 42D yang membusung besar didadanya bersama dengan pinggul yang melebar kesamping serta pantat bulat yang menungging ke belakang.**Bambang, umurnya 45 tahun. Dari hasil perkawinannya Lusie memiliki dua orang anak laki-laki bernama Bagus 18 tahun, Miko 14 tahun dan Doni 8 tahun. Saat ini Bambang bekerja sebagai sopir truk truk lintas pulau didaerahnya saat ini.Bambang adalah sosok yang sangat pekerja keras.Sedari muda dirinya sudah bergelut dengan segala jenis pekerjaan.Bambang juga tak pernah sedikitpun tampak membuang² waktu nya, yang ada dipikirannya hanyalah kerja² dan kerja.Sosok inilah yang membuat Lusie sangat Kagum akan bambang.Dan hingga saat ini Lusie sangat mencintai sang suami.** Episode. 1 Awal Kejadian Disiang hari ini Menjelang sore pun tiba tepat pukul 15:00 dua insan pasangan halal nansuci ini sedang berbincang bincang mengenai prihal waktu.Sebab sang suami bambang selalu kerja, kera dan kerja.“Iyaa mah….mau bagaimana lagi, papah kan kerja” ucap bambang“Mamah tau pah, tapi apasalahnya sih kita sekali-kali pergi begitu…keluar berdua” ucap Lusie“Mamah capek pah, papah nggk pernah ngeti'in mamah” ucap lusie“Iya….mah maaf maah…mah…mah” teriak bambang.Sementara lusie telah berlalu meninggalkannya diruang tengan.Didalam kamar~Terdengar sebuah isak tangis yang terdengar pelan dari dalam kamar.Lusie menutup mukanya dengan bantal agar tak terdengar oleh bambang.Perasaannya kini tampak sangat kecewa bahkan sangat kesal dengan bambang.Namun dilain sisi ada sebuah rasa yang timbul dari peristiwa yang telah dialaminya.Ya, tragedi tragedi perihal menipu akan dirinya saat ini terlintas dibenaknya.Namun kali ini bukan tentang betapa bejad sang pemerkosa yang terlintas dibenaknya melainkan sebuah kenikmatan yang didapatinya.Sudah satu tahun berlalu, sangat wajar bila Lusie mengingatnya.Apalagi dengan situasi sang suami yang tak pernah bisa memuaskannya. “Waktu aja nggk punya, apalagi hal yang begituan” ucap Lusie disela-sela isak tangisnya saat ini.** Hari demi hari telah dilalui oleh Lusii, kini Lusie tampak lebih tenang menghadapi hidupnya meski pun sang suami berada dirumah atau pun tidak sekalipun.Karena saat ini Lusie mengisi waktunya dengan ikut pengajian, pengajian sederhana dengan khas kearifan lokal.Pengajian yang diikuti oleh Lusie tersebut akan melengkapinya pada hari senin, rabu dan malam minggu.Sementara lokasi pengajian selalu berpindah-pindah sesuai dengan bersama.Seperti pada malam ini Lusie terlihat disebuah tempat rumah warga yang berlangsungnya pengajian.Dengan hijab lebar berwarna krem dikepalanya yang anggun dan pakaian terusan gamis sepanjang yang menutupi seluruh aurat pada tubuhnya.Terlihatlah dia sedang melanda tengah dengan para ibu-ibu yang lainnya.Sungguh cantik dan mempersona Lusie pada malam ini.Seringkali para lelaki yang berada di sekitarnya saat ini melirik-lirik kearahnya.Bagaimana tidak, meskipun berpakaian gamis yang tertutup agar menyembunyikan tubuhnya dari pandangan nakal para lelaki, namun pandangan lelaki manapun sama sekali tak mampu menghambat lirikannya ke arah aset yang bergairah itu.Payudara Lusie terlihat padat dan tebal, Lusie sendiri juga tidak menyadari pandangan lelaki pada tubuhnya saat ini.Terkadang lusie juga mencoba menutupi area dadanya menggunakan jilbab lebar yang dikenakannya.Dia juga sangat sadar banyak laki-laki yang selalu memperhatikan/menatap tubuh yang dia miliki selama ini, tetapi di dalam hatinya dia sama sekali tak menghiraukan meliputi-tatapan mesum dari lelaki lain itu.Lussie juga tak peduli dan mencoba menghiraukan bahkan dia sama sekali tak memiliki rasa bila ada laki-laki menemani tubuhnya.Hingga lelaki kini dirinya hanya setia kepada satu orang serta memukau dia, yaitu sang suami Bambang.Dari arah jarak ada seorang lelaki tua, terlihat lebih terang-terangan menatap kearah lusie, wanita yang dikenalnya baru beberapa bulan itu.Lusie juga tampak beberapa kali berkunjung ke warungnya.Lelaki tua itu selama ini mengagumi Lusie dengan diam. Lelaki itu bernama pak imbron berusia 67 tahun. Meskipun tua, dia tak terlihat setara dengan umurnya.Matanya masih cerah dan terang dengan bentuknya tampak tajam.Tubuhnya juga masih tegab meski kurus dan pendek.“mantap ya itu bu lussie bodynya, apalagi…!susunya gede banget” pikir pak imbron“duh… tititku ngajeng “nya pikir kembaliSaat itu pak imron mengenakan kain sarung. Dirinya terlihat mencoba bersembunyi sesuatu yang sudah mulai berubah dari kecil ke besar dari balik kain sarungnya.“Ah…mana cuma pakek celana pendek lagi,” ucap pak imron,Saat ini pak imron hanya mengenakan boxer tampa ada Cd didalamnya.Lalu…Dari arah lelaki tua tersebut semakin fokus ke arah Lusie. Sambil mendengarkan ceramah pengajian saat itu, tak satupun terlewatkan oleh pak imbron.Goyangan - goyangan dan getaran-getaran susu besar Lusie seakan membuat gairah kelakian pak imbron tak tersambung lagi.Lusie seolah menimbulkan birahi yang sangat tinggi dimalam ini bagi pak imron.Sementara itu, ditempat yang sama. Komar.Entah kenapa ustad yang menjadi tamu pada acara pengajian saat ini yaitu pak komar juga terpesona akan tubuh Lusie.Meski sering bertemu setiap komar menjadi ustad pengisi acara pengajian yang diikuti lusie tersebut namun komar tak pernah memiliki kesempatan untuk dekat dengan Lusie apalagi berbicara bersama wanita bertubuh montok itu.Sudah sangat lama komar merasa takjub kepada Lusie, dirinya selalu mencari cara agar bisa mendekati Lusie.Hingga sampailah disebuah kesempatan, kejadiannya terjadi pada satu bulan yang lalu.Pada malam itu, komar mencoba memberanikan diri untuk mendekati Lusie.Alih-alih berbincang seputar hal pengajian namun komar menjadikan kesempatan tersebut sebagai kesempatan emas mendekati Lusie. Bahkan komar memberanikan diri meminta nomor whatsapp lusie.Sementara lusie yang tidak menyadari maksud terselubung sang ustad menanggapinya dengan biasa saja.Semenjak saat itulah komar selalu menghubungi Lusie meski setiap percakapan yang terjadi hanya terlihat biasa saja.**Kembali kesaat ini…Lalu, setelah melafaskan kalimat penutup pak komar berbicara,“Ya, baiklah, sekian pembahasan kita pada malam ini. Kira² ada nggk yang mau ditanyain ?” Ucap ust.Komar dengan suara lentangnya.Tatapan pak komar kembali kearah lusie yang saat itu terlihat duduk bersimpuh dengan posisi duduk lutut yang lentur dan bokong yang menyentuh tumit atau lantai. falam jantung komarSementara pak imron dari dialog masih dengan nya yang tajam.Matanya tak henti² menatap kearah lusie.Tentunya pak imron saat ini melakukan nya tanpa sepengetahuan lusie.Singkat cerita, beberapa saat setelah itu.Hajatan tampak telah selesai, seluruh kegiatan sudah diadakan.Lussie dan para ibu² yang lainnya terlihat istirahat di tempat duduk nya disana terjadi Obrolan-obrolan seputar dunia para ibuk-ibuk yang di sertakan canda tawanya.Sementara hal yang berbeda tampak dari para bapak² yang lebih memilih segera pergi dari acara pengajian.Esoknya, ….Pagi itu Lusie terlihat sedang melakukan mengerjakannya mencuci pakaiannya, beberapa pakaiannya yang telah kotor selama seminggu ini juga dimasukkannya ke dalam mesin cucinya.Dalam satu minggu ini suami Bambang pergi bekerja dan belum ada info kapan pun pulangnya.Saat ini lusie hanya seorang diri berada dirumah, ketika itu lusie sedang mencuci mengenakan gaun yang dipakainya tidur malam tadi.Dress yang digunakan lusie sangat menggairahkan, bahkan dreas nya terlihat transparat, dari balik dres itu terlihat saat ini susu besarnya yang bergoyang ketika lusie sedang berjalan ataupun menunduk mengambil sesuatu.Dan juga pada bagian selangkangannya lusie tidak terlihat adanya garis celana dalam, sangat jelas bulu memeknya yang hitam dan tebal menerawang dari balik dres yang dikenakannya.Lusi telah selesai Mencuci semua pakaiannya, dan juga semua pakaiannya telah di letakkan di dalam ember besar berwarna hitam.Dengan penarik Lusie segera menjemur pakaian di bendangan yang ada di belakang rumahnya.Satu persatu lusie meletakkan pakaiannya ke tali yang disusun secara sejajar dan rapi.Namun saat sedang asik-asiknya menjemur pakaian, tiba² dari sisi kiri pagar belakang rumahnya terdengar suara hempasan yang cukup keras. itu.“Aduh….aduh…” erang seseorang dari arah pagarLusie segera melangkah, dengan cepat menempatkan dirinya tepat diarea pagar.Seketika lusie melihat sebagian kayu pada pagarnya terlepas.Lusie yang melihat tak lagi dia, karena kayu pagar tersebut kondisinya sudah lapuk.Namun yang membuat Lusie terkejut adalah seseorang lelaki tua dengan ekpresi muka menahan sakit.Tubuhnya juga mencapai dibawah tanah.“Aduuh…..” erang lelaki tua tersebut.“Pak imron…?” Kata lusieDengan ekpresi terkejutnya, lusie menyadari jika lelaki yg berada dihadaonya saat ini adalah pak imron.“Bapak kenapa? “ Tanya lusie“Eeh…bu…bu….” Ucap pak imron dengan terbata-bata.“Bapak kenapa?Kok bisa jatuh disitu?” Tanya lusie “Hmm…nggk ada bu…aduh…” uccap pak imron “Hmmm….pak imron ngintip saya ya?” Tanya lusie “Ha…nggk kok bu, mana ada saya ngintipin ibu” ucap pak imron “Itu kok kayu pagarnya copot ?” Tanya lusie menoleh ke pak imron.Pak imron terlihat kebingungan dengan ucapan lusie.Tak ada lagi alasan yang bisa dilontarkannya.Dengan cepat dan sesegera mungkin pak imron segera berdiri.“Eh….pak…pak…pak…bapak mau kemana?” Teriak lusieDengan langkah cepat serta gerakan yang terlihat pincang di kakinya, pak imron pergi meninggalkan Lusie.***Saat Lusie berada di dalam, dia menyadari pemandangan lelaki tua yang ditemuinya tadi.Sekilas tampak menatap tubuhnya.“Huf…” hela nafas lusie…Lusie menyadari terbentuknya mata imron yang begitu tajam.Lusie berkumis di dalam hatinya, “Pasti dia ngintipin saya lagi ngejemur “ Bersambung**
216.73.216.24
ns216.73.216.24da2