
Namaku Sari.1991Please respect copyright.PENANAR3uraJwxKi
Aku tak tahu pasti hari lahirku—tak ada foto bayi, tak ada buku kenangan. Yang1991Please respect copyright.PENANABMpVOurlLZ
aku tahu, aku anak yatim piatu. Orang tuaku meninggal dalam kecelakaan saat aku1991Please respect copyright.PENANAADXoN3yHUm
masih terlalu kecil untuk mengingat wajah mereka. Kehilangan itu bukan hanya1991Please respect copyright.PENANAA9V1KrUjGR
menyisakan sunyi, tapi juga menggantungkan hidupku pada kakek1991Please respect copyright.PENANAweKa4DUhzN
dan nenekku dari pihak ibu.
Mereka1991Please respect copyright.PENANAnZsfrIlQe0
menyambutku dalam keheningan rumah bilik bambu di pinggir desa. Rumah itu bukan1991Please respect copyright.PENANAp7uz9PfliD
sekadar sederhana; ia lebih layak disebut gubuk. Dindingnya dari anyaman bambu yang1991Please respect copyright.PENANAAlsQKYkDcu
sudah banyak berlubang. Angin bebas menerobos, menyentuh tulang-tulang kami1991Please respect copyright.PENANAKJqSuOQMra
setiap malam. Atap dari daun rumbia itu sudah lapuk, sebagian ditambal dengan1991Please respect copyright.PENANAdkHHImGPyl
plastik bekas dan karung goni. Hujan bukan lagi tamu ia semacam kerabat lama1991Please respect copyright.PENANAopn3CL9wSi
yang selalu datang tanpa permisi dan membuat kami basah tanpa ampun.
Kakek dan1991Please respect copyright.PENANA0OYoFR6brC
nenek sudah terlalu renta untuk bekerja. Kakek yang dulu petani kini hanya1991Please respect copyright.PENANAElSXoL5A6Y
duduk di depan rumah, menatap langit sore dengan mata yang kosong tapi tetap1991Please respect copyright.PENANAsX2MDErWQB
penuh kasih. Nenek, meski tubuhnya membungkuk dan tangannya gemetar, masih1991Please respect copyright.PENANAuGHznv8nrz
berusaha menganyam tikar dari daun pandan untuk dijual ke pasar, meski hanya1991Please respect copyright.PENANAdN0m01lQmH
laku dua ribu rupiah. Untuk makan, kami bergantung pada kayu bakar yang dijual1991Please respect copyright.PENANAlclTHrIJHv
kakek, dan sesekali belas kasih tetangga yang mengantar lauk sederhana sayur1991Please respect copyright.PENANAowVfQnijfB
bening, tahu goreng, atau sekadar sambal dan nasi hangat.
Aku tak1991Please respect copyright.PENANAGtZHjOyw47
pernah merasa kekurangan cinta.
Waktu itu1991Please respect copyright.PENANAmlH5xSNWyw
aku berusia sembilan tahun. Tubuhku kurus, tapi bagian dada sudah mulai tumbuh1991Please respect copyright.PENANA6rwZmftKA5
kata nenekku aku keturuan dari ibuku yg sekeluarga wanitanya berdada besar1991Please respect copyright.PENANA9Q1dQ0aoDW
semua,rambutku ikal berantakan, kulitku gelap karena matahari, dan jari-jariku1991Please respect copyright.PENANA7d6DXPgpmw
kapalan karena sering membantu nenek mencuci atau menimba air dari sumur yang1991Please respect copyright.PENANAf1Ev22LUFm
dalam.
Anak-anak1991Please respect copyright.PENANApiypHNDIDe
tetangga mulai bersekolah. Mereka berjalan pagi-pagi dengan seragam1991Please respect copyright.PENANAvx5ChzQDHe
putih-merah, wajah bersih dan senyum cerah. Aku hanya bisa melihat dari1991Please respect copyright.PENANATIVzakTajH
kejauhan, sambil membawa ember air ke dapur.
“Mak, aku1991Please respect copyright.PENANAtpVA4AkdP4
mau sekolah,” kataku suatu malam. Nenek berhenti mengunyah nasi, memandangku1991Please respect copyright.PENANASdbVoWfEAy
lama. Matanya basah.
“Sekolah itu1991Please respect copyright.PENANAV59aswDABJ
gratis, Nak. Tapi seragam, buku, sepatu? Kakekmu bahkan tak sanggup beli beras1991Please respect copyright.PENANAWxCFKT5t0V
tanpa utang di warung.”
Aku1991Please respect copyright.PENANA1nJAHl56Jw
mengangguk pelan. Aku mengerti, tapi tak bisa menahan hati kecilku yang kecewa.1991Please respect copyright.PENANALucQwn87Gv
Aku ingin belajar. Aku ingin bisa menulis namaku, ingin membaca cerita di buku,1991Please respect copyright.PENANAUxRzFXKqGz
ingin tahu dunia di luar dinding bambu ini.
Sampai suatu1991Please respect copyright.PENANAKWeh49OK3i
hari, datang kabar dari seorang saudara jauh Wak Amir, kakak dari almarhum1991Please respect copyright.PENANAJsbC4OXm7K
ayahku. Ia dikenal sebagai peternak bebek sukses di desa seberang. Konon1991Please respect copyright.PENANAbFtgkqTAPO
bebeknya hampir seribu ekor.
Rumahnya1991Please respect copyright.PENANA7Td3JbwOhH
besar, tanahnya luas. Bersama istrinya, Wak Indun, ia datang ke rumah kami1991Please respect copyright.PENANAARbxy0sF9R
dengan satu tawaran: mereka ingin mengadopsiku.
“Anak1991Please respect copyright.PENANAXOax6W5NuO
perempuan kan belum punya, Sar,” kata Wak Indun sambil membelai kepalaku. “Kamu1991Please respect copyright.PENANAAguHqheegl
bisa bantu-bantu di dapur, jaga rumah. Nanti sekolah juga bisa kita urus.”
Nenek1991Please respect copyright.PENANAH473yd3fsj
terdiam. Kakek memegang lututnya, menatap tanah. Aku tak tahu harus senang atau1991Please respect copyright.PENANAVN29pJ6p1c
takut. Rumah yang besar? Makan teratur? Sekolah? Tapi juga harus meninggalkan1991Please respect copyright.PENANAk38xlOyTff
kakek dan nenek? Bagaimana jika mereka sakit? Bagaimana jika aku tidak1991Please respect copyright.PENANAcl7AVfuDN5
diterima?
Namun1991Please respect copyright.PENANATLxcNy2SDW
akhirnya, mereka melepas kepergianku stelah wak Amir memberikan Amplop tebal1991Please respect copyright.PENANASRVeQtlMH5
yang tak aku tahu apa isinya.
Dengan tas1991Please respect copyright.PENANAGGF4P2YCBG
kain berisi dua stel pakaian lusuh dan sepasang sandal jepit, aku berangkat ke1991Please respect copyright.PENANAH3lNDzfrYg
rumah Wak Amir.
Rumah itu1991Please respect copyright.PENANAOdIgOKVd1R
benar besar. Dinding tembok, lantai keramik. Ada kulkas, televisi, bahkan1991Please respect copyright.PENANA0SjBV4IlbR
sepeda motor. Aku terkesima. Tapi semua itu tidak membuatku merasa nyaman.1991Please respect copyright.PENANAsac1LZdHLU
Malam pertamaku, aku tidur di kamar yang sama dengan kelima anak lelaki Wak Amir1991Please respect copyright.PENANAxeLfZtAQwO
semuanya masih sekolah, tapi usia mereka tak jauh dariku. Yang tertua, Mas Adi,1991Please respect copyright.PENANAWCLVfL8LNq
15 tahun dan duduk di kelas dua SMP.
Kamar itu1991Please respect copyright.PENANA3uASGTmdLl
sempit, hanya ada dua kasur tipis. Kami tidur berdempetan, laki-laki dan aku1991Please respect copyright.PENANAmSfJ9sS4Je
satu-satunya perempuan. Malu, bingung, tapi tak berani protes. Aku cuma tamu di1991Please respect copyright.PENANACNn0jyW1O3
rumah ini.
Pagi-pagi,1991Please respect copyright.PENANA3ehfUkvv17
rumah sudah sibuk. Bebek-bebek ribut di kandang. Mereka tidak digembala oleh1991Please respect copyright.PENANA5DQAhDbgKj
orang dewasa, tapi oleh anak-anak itu bergiliran bolos sekolah untuk menggiring1991Please respect copyright.PENANADU7IUATLdm
bebek ke sawah-sawah kosong yang habis panen. Aku ikut. Aku tak tahu harus apa,1991Please respect copyright.PENANAb6uK2nN3Tv
jadi aku hanya ikut berjalan sambil membawa ember kecil untuk mengambil air1991Please respect copyright.PENANAhEt8dqav0I
atau membersihkan lumpur.
Siang hari1991Please respect copyright.PENANA0uqFjbWNwh
di sawah panasnya luar biasa. Tapi mereka semua terlihat biasa saja. Saat bebek1991Please respect copyright.PENANAczuTRklbrq
mulai menyebar mencari makan, anak-anak itu berlarian ke sungai.
“Sari, ikut1991Please respect copyright.PENANA2grlcp0kEK
mandi!” seru Mas Adi sambil sudah membuka bajunya.
Aku ragu.1991Please respect copyright.PENANAkshCrkgwiB
Tapi mereka telanjang semua bukan karena tidak sopan, tapi karena memang belum1991Please respect copyright.PENANAeFjFHBBCIu
cukup besar dan kebiasaan anak2 kampung memang begitu. Aku hanya ikut-ikutan. Dan1991Please respect copyright.PENANAGTJ21U7vJO
setelah membuka smua pakaianku akupun turun ke sungai.
Sungainya1991Please respect copyright.PENANAgJFmh1ZhXg
lebar dan tampak tenang. Aku belum bisa berenang, tapi penasaran.
Aku1991Please respect copyright.PENANA4U6li0YPuy
menyebur… dan salah langkah.
Kakiku tak1991Please respect copyright.PENANAYWVFXmvEB9
menyentuh dasar, dan aku panik. Air menelanku, dingin dan berat. Aku mencoba1991Please respect copyright.PENANAk25PInfOnE
berteriak, tapi air masuk ke mulutku. Dunia mendadak senyap. Aku merasa seperti1991Please respect copyright.PENANAVcJRxiUrH7
ditarik ke dasar bumi.
Lalu,1991Please respect copyright.PENANAJzoM4np0Mg
tiba-tiba ada yang memeluku . Pelukan hangat membawaku ke atas. Nafasku1991Please respect copyright.PENANA2tgq0qVI8k
kembali, meski tersengal. Mas Adi menarikku ke tepi berpegangan pada sebuah1991Please respect copyright.PENANAMqlE1B8Jkw
batu besar, lalu memegang bahuku.
“Kenapa1991Please respect copyright.PENANAi7YnWKkFNc
nyebur kalau nggak bisa berenang?” katanya pelan.
Aku1991Please respect copyright.PENANAm7AdBNbNku
menangis. Bukan karena takut, tapi karena malu. Aku ingin terlihat kuat, tapi1991Please respect copyright.PENANAEJdHE8yI6q
malah hampir tenggelam.
“Lain kali,1991Please respect copyright.PENANApKJONCUHAq
bilang dulu. Nggak usah malu,” lanjut Mas Adi
Selama1991Please respect copyright.PENANAj2F1ZH7O3Y
penyelamatan itu aku merasa ada sesuatu yang menempel di pantatku. Rasanya seperti1991Please respect copyright.PENANAPLbBTjZB5x
kayu tapi gak terasa sakit bahkan terasa lembut di belahan pantatku saat Mas Adi1991Please respect copyright.PENANAVuxeqk06el
memelukku erat daei belaMas.
Makin lama1991Please respect copyright.PENANAj6Bcwtn3RH
terasa mengeras saat menggesek-gesek belahan1991Please respect copyright.PENANAkOw1Eqnwbf
pantatku.
Aku penasaran1991Please respect copyright.PENANAyByfW96fq4
aku takut itu ikan atau apa? Maka aku mencoba pegang sesuatu yang menggesek gesek belahan Pantatku.1991Please respect copyright.PENANADzUFMoAoPE
Mas Adi1991Please respect copyright.PENANAo4CL4TrKAZ
sempat melarangku,takut terbawa arus katanya tapi kemudian dia membalik1991Please respect copyright.PENANApPlFkfrdGz
posisiku jadi menghadap padanya dan menggendongku perlahan ke tempat yang1991Please respect copyright.PENANA4yG1Rmq69n
alirannya airnya tenang.
saat kami sudah dibagian yang dalamnya seleher1991Please respect copyright.PENANAz4z5lX5JL9
dan alirannya tenang Mas Adi menyuruhku melakukan gerakan maju mundur sambil aku1991Please respect copyright.PENANAK7HvYkz0pD
di suruh menggenggam tonjolan yang dsri tadi menggesek pantatku dan kini berada1991Please respect copyright.PENANAzuRgqRPJU7
di bagian bawah perutku, akupun menurutinya dan saat aku meremasnya dan hendak1991Please respect copyright.PENANAgB6Y4oWd9O
menariknya benda itu seperti lengket aku coba turunkan dan tarik lagi tapi gak1991Please respect copyright.PENANAh1ivgR0LWw
bisa
“ Mas ini1991Please respect copyright.PENANAyOiiUrSxln
apa kok keras anget tapi gk bisa ku cabut” tanyaku keheranan dan saat aku lihat1991Please respect copyright.PENANAS91a7SxrKb
Tampang Mas Adi seperti nikmat. Tidak lama kemudian dia agak mengerang dan tiba21991Please respect copyright.PENANAjHWaXmaVq3
terasa ada keluar cairan kayak ingus keluar dari dalam air. Benda yg ku remas1991Please respect copyright.PENANACxlHdJu5DL
tadi terasa mengecil akupun heran dan1991Please respect copyright.PENANA0JEBrZGtiI
bertanya lagi
“ Mas ini1991Please respect copyright.PENANAXaNvOMPBKc
apaan sih? Kok jadi kecil ?” Mas Adi hanya tersenyum dan berkata makasih uda1991Please respect copyright.PENANAjLo2Lwm251
bikin enak, senang rasanya punya adik cewek penurutkayak aku, lalu di elusnya1991Please respect copyright.PENANAN0FaMa7Eqc
kepalaku membuatku merasa senang merasa di sayangj teramat sangat.
Adik-adik Mas1991Please respect copyright.PENANAdcyNeopTbm
Adi kemudian mendahului naik dan kembali berpakaian untuk mengurus bebek.
Setelah sungai sepi kami naik ke darat. Berdua1991Please respect copyright.PENANAsyLC6OQrZY
tetap telanjang dan aku tak sengaja melihat ke arah selangMasan Mas Adi kulihat penisnya ngaceng.
“ Mas itunya1991Please respect copyright.PENANAfEbeWNKbOA
kok berdiri gt ? Apa nggk sakit ? “ tanyaku polos
Dia malah meminta aku mendekat dan berkata.
Bersambung..
CEk fullnya di
https://victie.com/novels/belajar_menikmati_sejak_dini
ns216.73.216.25da2