
Tokoh utama: Karina(Ririn)
Usia: 32 tahun
Ukuran Payudara: 34B
Tinggi badan:168 cm
Berat badan : 52 Kg
Satus : Menikah
Pekerjaan : Seketaris Direktur
15547Please respect copyright.PENANAp0B3k2OO9i
***
15547Please respect copyright.PENANAy2zj2A8kmA
Perkenalkan, namaku Karina atau biasa di panggi Ririn. Orang tua-ku memang sudah membiasakan-ku untuk mengenakan hijab semenjak kecil. Walaupun mengenakan hijab, aku merupakan tipe wanita yang tidak bisa ketinggalan mode. Oleh karena itu aku selalu memperhatikan penampilan-ku, mulai dari pakaian mode terbaru sampai merawat tubuh.
15547Please respect copyright.PENANA7IwUmBaDWL
Sebagai wanita normal, aku merasa senang apabila penampilanku membuat orang lain atau lawan jenis memperhatikanku dan memujiku. Tetapi aku bukanlah wanita nakal atau murahan, membuat diriku menjadi pusat perhatian memberikan-ku kepuasan tersendiri dan menjadi lebih percaya diri.
15547Please respect copyright.PENANA8er3nOBksg
Walaupun kini aku sedang berada di puncak karierku sebagai seketaris direktur di salah satu perusahaan ternama, Aku tetap menghormati suamiku. Apalagi usia kami yang tepaut cukup jauh yaitu 9 tahun. Penghasilan suamiku yang jauh lebih kecil, tidak menjadikan-ku istri yang membangkang. Kehidupan keluarga kami cukup harmonis dan sudah dikaruniai seorang anak laki-laki.
15547Please respect copyright.PENANAJSZGhArcPX
Sudah hampir dua tahun belakangan ini, aku diangkat sebagai seketaris dari direktur utama di perusahaan trempat-ku bekerja. Aku memang termasuk wanita yang rajin dan ulet dalam bekerja, oleh karena itu Pak Simon mengangkatku sebagai seketaris-nya langsung.
15547Please respect copyright.PENANAWMHTzAN5pX
Pekerjaan-ku sebenarnya tidaklah terlalu sulit, hanya membantu mengatur dan mengurus segala keperluan administrasi dari Pak Simon. Namun profesi ini mewajibkan-ku untuk selalu ikut kemana-pun Pak Simon pergi mengurusi perusahaan, oleh karena itu profesi ini sungguh menyita waktu-ku.
15547Please respect copyright.PENANAiK3GruesEk
Tentunya aku terlebih dahulu meminta pendapat suamiku, sebelum menyetujui pengangkatan jabatan tersebut. Dan untung-nya suamiku sangat pengertian dan memaklumi bila terkadang aku harus pulang malam atau pergi keluarkota bersama Pak Simon karena meeting atau pertemuan bisnis.
15547Please respect copyright.PENANAfMdLEu2jtQ
Pak Simon adalah pria paruh baya keturunan, berusia 48 tahun. Dengan kulit yang putih dan mata yang sipit membuat siapa saja yang melihatnya langsung tahu kalau dia adalah pria keturunan. Walaupun terkenal dengan pribdi yang tegas, sebenarnya Pak Simon adalah orang yang cukup humoris dan asik untuk diajak komunikasi. Candaan-nya yang apa adanya serta tawanya yang khas, seringkali menghiburku saat penat bekerja.
15547Please respect copyright.PENANAMAtJAFAsnK
Sebenarnya penampilan Pak Simon tergolong biasa layaknya bos, dengan rambut yang selalu disisir ke samping dan klimis, perut buncit yang terlihat lucu di tubuh pendeknya. Pakaian mahal dan jam mahal selalu menempel di tubuhnya.
15547Please respect copyright.PENANAL0cPXF15Ey
Pak Simon memang sangat menghormatiku sebagai wanita berhijab, dan tidak pernah melakukan hal yang kurang ajar kepadaku. Walau kadang becandaan kami sering menyerempet-nyerempet ke arah Fulgar, itu pun masih dalam batas wajar layaknya obrolan antara orang dewasa.
15547Please respect copyright.PENANA46aOOkwT30
Hingga saat ini, pagi ini aku langsung sibuk merapihkan pakaian ke dalam koper. Tentu saja setelah selesai dengan kewajiban pagi-ku untuk melayani suamiku dan anak-ku yang tengah bersiap pergi kerja dan bersekolah.
15547Please respect copyright.PENANA4qPewem9fk
“Mah.. jadi pergi ke Bali?” Tanya suami-ku yang kembali masuk kamar setelah mengantar anak-ku untuk naik jemputan sekolah.
15547Please respect copyright.PENANAmNa1BKos3q
“Jadi Pah.. paling dua sampai tiga hari aja kok sayang” Jawab-ku sambil terus merapihkan isi koper di atas tempat tidur.
15547Please respect copyright.PENANAg0Ljj2O5iL
“Jangan diforsir kerjanya yah mah!!” Ujar Suamiku yang kini duduk pinggir tempat tidur.
15547Please respect copyright.PENANAnAGIlQdN5K
Melihat suamiku yang sepertinya agak berat untuk melepas aku pergi, aku pun duduk dipangkuannya dan melingkarkan tangan-ku di lehernya.“Iya Pah.. Papah juga jangan lupa makan yah” Ucapku manja.
15547Please respect copyright.PENANAJ9YukToTSz
Aku saat ini memang belum mengenakan hijab-ku dan hanya mengenakan tangtop putih dan celana kerja panjang bahan yang senada dengan blazer coklat yang nanti akan aku kenakan untuk menutupi bagian atas tubuh-ku.
15547Please respect copyright.PENANAR8ClQb7loC
“Papah mau..kok liatin nenen mamah gitu?” Tanya-ku manja karena melihat pandangan suamiku yang terus menatap belahan di atas tangtopku.
15547Please respect copyright.PENANAa4AP43a3Ck
“Pakaian kamu kok seperti itu mah?”
15547Please respect copyright.PENANAn0zF3XxU9r
“Iya.. kan nanti ditutup blazer dan kerudung pah”
15547Please respect copyright.PENANALr3adSDBZR
“Udah ah jangan diliatin terus nanti kita telat” Ujar-ku yang langsung bangkit dan mengenakan blazer seta penutup kepala.
15547Please respect copyright.PENANAmjNPEv3k32
Kami pun berangkat ke tujuan masin-masing. Singkat cerita setelah janjian bertemu di Air port, Aku dan Pak Simon pun langsung terbang ke Bali. Sebenarnya aku cukup senang jika harus berkerja menemani Pak Simon ke luarkota, karena bisa jalan-jalan geratis dan menjadikan pekerjaan tidak membosankan.
15547Please respect copyright.PENANAcLhqrGJLl1
Seperti biasa setelah kami check in di salah satu hotel bintang lima, kami langsung berangkat untuk meeting di salah satu cabang perusaan disana. Dan baru kembali ke hotel setelah acara makan malam bersama karyawan dan jajaran direksi di sana.
15547Please respect copyright.PENANARwVx7Ceo9g
Tentu saja kami menginap di kamar hotel yang berbeda namun bersebelahan. Setelah mandi dan merapihkan beberapa dokumen. Aku menyempatkan diri untuk mengubungi anak dan suamiku. Tak beberapa lama kemudian Pak Simon menelefon untuk membahas jadwal besok.
15547Please respect copyright.PENANASu5EGnt630
Setelah kembali mengenakan pakaian yang sedikit santai, aku pun turun menyusul Pak Simon yang telah siap menunggu di lobi hotel. Dan akupun ikut duduk dan mulai menjelaskan beberapa rincian pekerjaan yang akan dikerjakan selama di Bali.
15547Please respect copyright.PENANAx2D6a58Ldj
15547Please respect copyright.PENANApWj6BRaRMe
“Hmm.. sepertinya akan sibuk kita Rin” Ujar Pak Simon yang hendak menyeruput secangkir expresso. Pak Simon memang terbiasa memanggilku Ririn, mungkin agar lebih akrab dan tentu saja aku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Toh umur kami memang tepaut cukup jauh.
15547Please respect copyright.PENANAm292SVOCwt
“Iya pak.. Walau cabang kecil tapi transaksi disini cukup ramai” Jawab-ku
15547Please respect copyright.PENANA23wTgjRXrf
“Bisa gak sempat saya jalan-jalan sambil liat-liat cewek disini..Hahaha” Ucap-nya santai sambil diikuti tawanya yang khas.
15547Please respect copyright.PENANAnbg8C04XGH
“Kan bisa liat saya pak..” Jawab-ku mengikuti candaan-nya.
15547Please respect copyright.PENANAbxsvCBy2Nr
“Bosen ah..Hahahahha”
15547Please respect copyright.PENANAnUcJNmbvob
Tawa kami pun meledak seketika, memang tidak aneh bagiku dan Pak Simon untuk bercanda seperti ini. Obrolan kami pun berlanjut dengan bahasan yang lebih santai dan banyak diselingi candaan dan tawa.
15547Please respect copyright.PENANAP6BQ8p1oe7
Setelah selesai berdikusi dan melepas penat, kami pun kembali ke kamar masing-masing. Setibanya di kamar akupun langsung membersihkan diri dan berganti baju tidur. Tak berapa lama memejamkan mata, tiba-tiba aku terbangun karena mendengar televise yang tiba-tiba menyala.
15547Please respect copyright.PENANApMlb5aCywK
Aku pun kaget karena melihat remote yang masih tergeletak di atas meja kecil disampingku. Awalnya aku hanya menganggap ini adalah kebetulan dan kembali mematikan televise tersebut dan kembali memejamkan mataku. Namun kembali aku terbangun akibat suara televise yang kembali menyala.
15547Please respect copyright.PENANAtNCX1d0tY9
Aku yang memang penakut sejak kecil, mulai merasa takut. Ku pandangi seluaruh isi hotel yang tiba-tiba terlihat seram. Mungkin karena aku yang penakut, aku mulai merasakan bulu kuduku merinding. Dengan cepat aku raih handphone di samping tempat tidurku dan menelefon suamiku. Namun setelah beberapa kali panggilan, tidak ada juga jawaban dari suamiku.
15547Please respect copyright.PENANAU8JD38TaZI
Semakin lama rasa takut-ku semakin menjadi-jadi, dan aku tidak bisa tidur. Ku lihat jam di meja sudah menunjukan jam 00.30, namun aku juga belum bisa tidur karena masih dilanda rasa takut. Tidak biasanya aku mengalami hal ini, kali ini memang sungguh lain.
15547Please respect copyright.PENANAw3fpES6Kis
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk menelepon Pak Simon yang berada disebelah-ku. Aku sadar betul kalau itu akan mengganggu waktu istirahatnya, namun aku sudah tidak punya jalan lain.
15547Please respect copyright.PENANA1oEFohSnAo
15547Please respect copyright.PENANABCTgZ8Mo0B
“Halo.. Ada apa Rin?, tengah malam begini…” Tanya suara yang berasal dari handphone-ku
15547Please respect copyright.PENANAQn3jecze3K
“Eh..anu Pak.. Bapak sudah tidur? Maaf nih saya jadi ganggu.. Begini pak..” Aku pun mulai menjelaskan kejadian yang baru saja aku alamai dan alasan-ku meneleponnya tengah malam begini.
15547Please respect copyright.PENANA3pfb6ft0jF
“Kamu kebanyakan nonton film horror saja Rin.. “ Ujar Pak Simon menenangkan-ku dengan nada sudara mengantuk.
15547Please respect copyright.PENANAT5rIlRgetJ
“Tapi pak.. saya tidak berani sendirian dikamar..”
15547Please respect copyright.PENANAZIg5FM97ST
“Lalu..?
15547Please respect copyright.PENANAIhraDZcwYy
“Eh..anu pak.. kalau boleh saya numpang tidur di kamar bapak malam ini saja.. “ Pinta-ku memohon.
15547Please respect copyright.PENANASUjiYhjlfZ
“Yasudah.. kalau kamu mau-nya begitu”
15547Please respect copyright.PENANAH7Z5fOry2E
“Eh.. boleh pak?”
15547Please respect copyright.PENANAgL3Pkzq29v
“Sudah.. cepat kalau mau kesini.. saya mengantuk sekali”
15547Please respect copyright.PENANAgOM4N7e5Bv
“Ba…baik pak”
15547Please respect copyright.PENANAN9MVDlJLA3
15547Please respect copyright.PENANAtVN6BExb79
Setelah menutup telepon aku pun langsung memakai kembali pakaian dalam yang sempat-ku lepas sebelum tidur. Karena tanpa Bh, putting payudaraku akan terlihat menonjol di balik dasater tipis yang kini aku kenakan. Tidak lupa aku kembali mengenakan penutup kepala dan sweater untuk menutupi lengan-ku yang tidak tertutupi daster tanpa lengan.
15547Please respect copyright.PENANAZtwNcAdbHG
Dan aku pun membunyikan bell kamar Pak Simon, dengan wajah mengantuk Pak simon yang saat itu mengenakan kaus putih polos dan celana pendek, terlihat sedikit terbengong melihatku saat membuka pintu. Mungkin karena wajah-ku yang tanpa make-up fikirku.
15547Please respect copyright.PENANAGIo6f3CkLP
15547Please respect copyright.PENANANRjCAQg04W
15547Please respect copyright.PENANAvJQfkbq9Ta
Setelah mempersilahkan aku masuk Pak Simon langsung mengunci kembali pintu kamarnya.“ Kamu nih tumben ketakutan, tidak seperti biasanya” Ujar Pak Simon
15547Please respect copyright.PENANAerJ6UdyTNb
“Maaf Pak.. saya juga heran.. sepertinya ada yang aneh dengan kamar itu”
15547Please respect copyright.PENANAmzsv6mG1WO
“Sudah-sudah.. sekarang lebih baik kamu tidur, karena besok jadwal kita masih sibuk”
15547Please respect copyright.PENANAcGOLkdaYqL
“Eh..iya pak” Jawab-ku yang menjadi meraasa tidak enak sendiri, dan masih berdiri terpaku di kamar Pak Simon.
15547Please respect copyright.PENANApV8NnhIgxL
Setelah rasa takut-ku perlahan mulai menghilang, tiba-tiba aku tersadar kalau kini aku harus tidur seranjang dengan Bos-ku. Tapi biarlah ini lebih baik dari pada tidak bisa tidur semalaman, lagian Pak Simon tidak pernah bersikap kurang ajar dan selalu menghormatiku sebagai seketaris-nya.
15547Please respect copyright.PENANAWnsEPsJ5Ud
Dengan mencoba berfikir positif aku mulai merebahkan diriku disamping Pak Simon yang sudah terlebih dahulu tidur membelakangiku. Baru kali ini aku merasakan tidur seranjang dengan pria yang bukan suamiku. Walaupun keberadaan Pak Simon membantu menghilangkan rasa takut-ku, namun perasaan adanya pria lain disamping-ku sunggu tidak bisa ku hilangkan begitu saja.
15547Please respect copyright.PENANANkFfq0rHlp
15547Please respect copyright.PENANAh8x0qM42qP
“Rin.. Kamu sudah tidur?” Tanya Pak Simon yang tidur membelakangiku.
15547Please respect copyright.PENANAAyPLjq3pG5
“Be..belum..” Jawab-ku.
15547Please respect copyright.PENANACknzbdRpBo
Mendengar jawaban dariku, tiba-tiba Pak Simon membalikan badannya kearah-ku. “Kamu masih takut?” Tanya-nya dengan lembut.
15547Please respect copyright.PENANANbJVTXxX2v
“Ti..tidak Pak.. Saya hanya menjadi tidak enak mengganggu bapak malam-malam begini” Jawab-ku sambil menoleh kearahnya. Tentu saja aku berbohong karena bukan itu alasan utama aku belum juga bisa memejamkan mata-ku.
15547Please respect copyright.PENANAcfjOIg0uUO
“Kenapa harus tidak enak..saya malah senang bisa ditemani kamu” Jawab Pak simon
15547Please respect copyright.PENANANfyH3ICs5x
“Maksud Bapak?” Tanya-ku tidak mengerti.
15547Please respect copyright.PENANALLLjDR0W2P
“Yah.. ini seperti mimpi jadi kenyataan” Ujar Pak Simon dengan tatapan penuh arti.
15547Please respect copyright.PENANA4QJ0sKNd0j
“Maaf pak.. saya tidak mengerti maksud Bapak”
15547Please respect copyright.PENANAjLBUk2rLD0
“Rin.. kalau boleh saya jujur, Saya sangat senang dengan cara kerja kamu yang rajin dan ulet. Tapi…”
15547Please respect copyright.PENANAM3QUfA8m81
“Tapi pa pak?”
15547Please respect copyright.PENANAf0M75MGoYy
“Hmm.. “ Pak Simon pun menghela nafas panjang.. “Begini loh rin.. sudah hampir dua tahun belakangan ini waktu banyak menghabiskan waktu bersama kamu.. Entah mengapa saya semakin lama semakin mengagumi mu” Ujar Pak Simon dengan lembut.
15547Please respect copyright.PENANARkCM1mdFXh
“Maaf Pak.. saya masih tidak mengerti maksud perkataan Bapak.”Perkataan Pak Simon membuatku sunggu tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menanggapi kata-katanya.
15547Please respect copyright.PENANAvj9aJMLqhv
15547Please respect copyright.PENANASGWVXYYXnI
“Kamu cantik Rin, pintar, rajin, jujur dan senang tiasa menemani saya… Jujur saja sebagai pria normal saya mulai menaruh perasaan kepadamu.”
15547Please respect copyright.PENANAIEOPzFggPF
15547Please respect copyright.PENANAlNBQMBe2Wt
Mendengar pujian dan pengakuan Pak Simon yang terlihat tulus, membuatku merasa kaget. Walau sebenarnya diriku juga mengagumi sosok Pak Simon yang tegas dan berwibawa, namun itu hanya sebatas sebagai atasan dan panutan. Sehingga pengakuan Pak Simon tentang perasaannya kepadaku sunggu membuatku terkejut dan tidak tahu harus bagaimana.
15547Please respect copyright.PENANATveWq41bzu
Sebenarnya bisa saja aku menamparnya dan menolak perasaanya, karena setatus kami yang bukan lagi single. Namun aku benar-benar bingung harus merespon seperti apa. Bukan karena setatusnya sebagai atasan-ku, sehingga aku takut akan dipecat bila menolah dan memakinya saat ini. Namun Pak Simon terlalu baik dan bayak berjasa untukku, dan aku sama sekali tidak ingin menyakitinya.
15547Please respect copyright.PENANAQPFLKrn10Z
15547Please respect copyright.PENANA5njF0PNgxX
“Pak.. Saya mengerti.. mungkin ini karena kita yang sudah sering bersama, saya rasa itu hal yang wajar karena saya juga mengagumi bapak, namun Bapak kan tahu kalau saya sudah memiliki suami dan anak, begitupun dengan bapak” Jelas-ku dengan sangat hati-hati.
15547Please respect copyright.PENANAzM47NBRbHf
“Iya.. Rin saya juga berfikir demikian, terima kasih kamu sudah tidak marah dan mau mengerti.. Maafkan kelancangan saya” Balas Pak Simon
15547Please respect copyright.PENANA6jfgvWCoJy
“Tidak perlu minta maaf pak.. Mungkin saya yang sebaiknya lebih menyadari posisi saya dan mulai menjaga jarak dengan Bapak” Ujar-ku merasa bersalah melihat ekspesi wajah Pak Simon.
15547Please respect copyright.PENANAHFba8ERFrO
“jangan-jangan,.. Menjaga jarak hanya akan membuat saya merasa bersalah dan lebih menyesal..”
15547Please respect copyright.PENANAfRHc7mlojS
“Baiklah Pak.. Saya mohon maaf karena tidak bisa membalas kebaikan perasaan Bapak”
15547Please respect copyright.PENANAdXJoZCYpQg
“Tidak apa-apa Rin. Itu salah saya yang tidak bisa menahan diri terhadap wanita sebaik dan secantik kamu..”
15547Please respect copyright.PENANAH8CQ9Hw8AE
15547Please respect copyright.PENANAUoiuUVwjDK
Jujur saja pujian yang terus Pak Simon ucapkan, entah mengapa begitu mengena dihatiku. Dan hati kecilku malah merasa bersalah karena menolak perasaan Pak Simon.
15547Please respect copyright.PENANAbGkHrm1zJN
15547Please respect copyright.PENANA1lZm9mEgum
“Rin.. Boleh saya meminta sesuatu yang sepertinya agak berlebihan?” Tanya Pak Simon dengan tatapan yang dalam.
15547Please respect copyright.PENANACpKXY0uwii
“Meminta apa pak.. ?kalau saya bisa pasti akan saya akan saya lakukan”
15547Please respect copyright.PENANAiegfHuHg1R
“Boleh saya melihat-mu tanpa mengenakan penutup kepala?” Mohon Pak Simon memelas.
15547Please respect copyright.PENANAuLqONifjgO
Entah mengapa walau tahu betul itu adalah sebuah permintaan yang tidak layak diucapkan kepada wanita berhijab sepertiku. Aku sunggu tidak bisa membuat Pak Simon lebih kecewa dan menetapkan diri untuk memenuhi permintaannya.
15547Please respect copyright.PENANA3qCBzBaXM4
15547Please respect copyright.PENANAJDytmwx0p4
“I..ya..bo..boleh..” Jawab-ku dengan sedikit gemetar
15547Please respect copyright.PENANAP9Zc0ZIUAE
Aku pun bangkit terduduk dihadapan Pak Simon yang terus menatapku. Dengan jantung berdebar, pelahan akupun meraih ujung penutup kepalaku dan menariknya melewati leher jenjangku yang mulus dan putih.
15547Please respect copyright.PENANArEfO6ZZeiY
Setelah penutup kepalaku terlepas, aku melihat wajah Pak Simon yang terlihat terpesona menatapku. Seketika aku merasa pipiku panas menahan malu, karena belum ada pria lain selain ayah dan suamiku yang melihatku tanpa penutup kepala. Kini Pak Simon pasti sudah dapat melihat rambut hitam-ku yang selalu dipotong sebatas punduk.
15547Please respect copyright.PENANAZXxHRx77OY
“Kamu cantik Rin.. sungguh benar-benar cantik” Puji Pak Simon
15547Please respect copyright.PENANAXg5Xox0t1G
“Jangan dilihatin terus pak, saya malu..”
15547Please respect copyright.PENANArcyGAslOd7
“Maafkan Bapak Rin, tapi kamu benar-benar cantik… Boleh Saya menecup kening-mu sebagai tanda sayang?”
15547Please respect copyright.PENANAsXULPLn9Su
15547Please respect copyright.PENANAWBAwIKsDEP
Aku yang mulai terbuai dengan pujiannya, hanya mampu mengangguk lemah dan tidak mampu menolak permintaanya. Dengan perlahan Pak Simon bangkit dan menatap wajah-ku dalam-dalam.
15547Please respect copyright.PENANASmeivtUwGM
Dengan amat perlahan Pak Simon mengarahkan wajahnya mendekati wajah-ku. Sementara aku hanya mampu terpejam pasrah. “CUP” Aku pun merasakan sebuah kecupan yang penuh dengan kasih sayang di keningku. Bibir Pak Simon terasa begitu basah di dahiku.
15547Please respect copyright.PENANA2hIIdVKaqK
15547Please respect copyright.PENANAdOBw4k6cxN
“Terima kasih Rin.. Saya senang sekali saat ini.. “
15547Please respect copyright.PENANA9ma7K7PFCn
Sasat membuka mataku, aku dapat melihat raut bahagia Pak Simon, yang terpampang di hadapan-ku.
15547Please respect copyright.PENANAi5qxIEP3WP
15547Please respect copyright.PENANA8HkKVtXd9Z
“Kita tidur saja Rin.. besok kita harus bangun pagi..”
15547Please respect copyright.PENANA3FuqS1cdjB
15547Please respect copyright.PENANABDIokRgqwh
Aku pun kembali merebahkan tubuhku yang masih terasa gemetar. Dengan sengaja aku tidak mengenakan kembali penutup kepalaku. Aku berfikir mungkin itu bisa membalas sedikit rasa bersalahku karena telah menolak perasaan Pak Simon, yang selalu baik terhadap-ku.
15547Please respect copyright.PENANAII9LRE8pC0
15547Please respect copyright.PENANA5NVIXLDOiy
Kami pun tidur dengan saling berhadapan, aku dapat melihat jelas kalau mata Pak Simon terus memandangi wajah-ku. Sampai entah kenapa ide itu muncul.
15547Please respect copyright.PENANAvch1hiirbM
“Pak.. Kalau bapak mau.. bapak boleh kok pegang tangan saya”
15547Please respect copyright.PENANAnC0i3WUHJR
“Benar boleh RIn?” Tanyanya memastikan apa yang aku ucapkan.
15547Please respect copyright.PENANARa6MulwH5L
Aku pun mengangguk sambil tersenyum.“Iya boleh…”
15547Please respect copyright.PENANAyEO4cxgxlb
15547Please respect copyright.PENANAYHg5bVtOKf
Dengan amat lembut aku merasakan, jemari gemuk tangan Pak Simon mulai menggenggam tangan-ku. Entah kenapa aku langsung merasakan kenyamanan ketika tangan Pak Simon menggenggam tangan-ku, dan akupun tanpa sadar tertidur lelap.
15547Please respect copyright.PENANAooqfjGdNpZ
Esok paginya aku terbangun lebih dulu, walaupun sempat kaget saat melihat pria lain yang tidur disampingku. Dengan perlahan aku melepaskan tangan-ku yang masih berada di genggaman tangn Pak Simon.
15547Please respect copyright.PENANAo9GABTqgc8
“Kamu sudah bangun Rin?” Tanya Pak Simon yang ikut terbangun.
15547Please respect copyright.PENANAe65NOuZdwg
“Su..sudah pagi pak.. saya mau kembali ke kamar untuk bersiap-siap”
15547Please respect copyright.PENANATHRijooGuk
“Yasudah.. nanti saya tunggu di bawah..” Balas Pak simon.
15547Please respect copyright.PENANAaWvxZHN4hz
15547Please respect copyright.PENANAAnindE5kig
Dengan segera aku bangkit dan kembali kekamar-ku untuk mandi dan bersiap-siap. Tidak lupa aku memberikabar kepada suami-ku. Aku sungguh bersyukur karena tadi malam tidak terjadi apa-apa, walau kata-kata Pak Simon masih terngiang di fikiranku.
15547Please respect copyright.PENANATXpso85qBV
Setelah mandi dan siap-siap aku pun segera turun ke lobi untuk menyusul Pak Simon. Dan seperti biasa dia sudah siap menunggu di lobi.
15547Please respect copyright.PENANAid0We9qdGs
15547Please respect copyright.PENANAYnq4qzrbD2
“CUP” … “kamu cantik sekali pagi ini Rin..” Ucap Pak Simon yang tiba-tiba mengecup pipi-ku.
15547Please respect copyright.PENANAKbZH7UGZo5
15547Please respect copyright.PENANAHZNlz92LMW
Walau sedikit terkejut menerima perlakuan yang sedikit berani dari Pak Simon. Aku merasa tidak keberatan dan membalasnya dengan sebuah seneyuman manis.
15547Please respect copyright.PENANAlPip0gePnE
15547Please respect copyright.PENANASuW9YPjRoZ
“Bapak…Bikin kaget saja.. gak enak nanti diliat orang ..” Ucap-ku
15547Please respect copyright.PENANAnxJ55wIJAA
“Hahahha… Sudah-sudah.. mari kita berangkat”
15547Please respect copyright.PENANAcVA0VtruKF
15547Please respect copyright.PENANAHQuZNX0CP3
Kami pun kembali melanjutkan pekerjaan kami disana. Namun setelah malam itu, perlakuan Pak Simon kepadaku sedikit berubah. Aku merasakan kalau Pak Simon menjadi lebih perhatian ketimbang biasanya. Dan selalu melemparkan senyum ketika kami saling pandang. Walaupun sedikit merasa aneh, aku tidak ingin terlalu mengambil pusing, dan berusaha bersikap wajar seperti bisa. Bahkan sesekali Pak Simon berani merangkul pinggangku yang langsing, tentu saja aku menepisnya sehalus mungkin.
15547Please respect copyright.PENANAFM5TzThEkD
Setelah selesai dengan segala urusan pekerjaan, Kami pun kembali ke hotel. Sore itu Aku, aku langsung meminta untuk pindah kamar, namun sayang semua kamar sudah penuh karena wisatawan di bali sedang ramai saat ini. Jadi mau tidak mau aku harus kembali bermalam di kamar-ku semalam.
15547Please respect copyright.PENANAR60GBvQAuv
Dengan sedikit rasa takut, aku memberanikan diri untuk sekedar membersihkan diri dengan mandi dan berganti pakaian. Seperti biasa aku dan Pak Simon makan bersama di restoran hotel. Dam setelah itu kami pun kembali ke kamar masing-masing.
15547Please respect copyright.PENANAsteEgzlqa3
“Rin.. Kalau kamu takut.. kamu boleh menginap dikamar saya lagi..”
15547Please respect copyright.PENANA6mjS0XcT5w
“Oh.. yang benar Pak..?.. Jujur saja saya juga masih takut tidur di kamar ini..” Jawab-ku yang sedari tadi mengharapkan kalimat itu terucap dari Pak Simon.
Setelah menghubungi anak dan suamiku, aku bersiap untuk pindah ke kamar Pak Simon.Dan entah mengapa aku ingin berpenampilan baik di depan Pak Simon, oleh karena itu aku menyempatkan diri untuk sekedar bercermin melihat penampilanku. Ku lihat wajah-ku yang terap cantik tanpa makeup. Dan aku pun mengenakan pakaian yang sedikit memamerkan bnentuk tubuhku. Entah mengapa aku begitu senang ketika Pak Simon memuji penampilanku.
15547Please respect copyright.PENANAPm46ASSDFl
Dengan tetap mengenakan penutup kepala model santai. Aku kini mengenakan sebuah legging panjang hitam dan kaus putih berlengan panjang. Tidak lupa aku mengenakan parfum.
15547Please respect copyright.PENANAZfWVM81Z7y
Setelah sampai didepan pintu kamar Pak Simon akupun langsung menekan bell, yang langsung disambut dengan membukakan pintu kamarnya.
15547Please respect copyright.PENANAWyJekbun8S
“Mau nginap sama Bapak lagi Rin..” Ledeknya.
15547Please respect copyright.PENANAuynem90qpp
“Maaf yah pak.. ngerepotin terus” Ujar-ku memasang wajah bersalah
15547Please respect copyright.PENANAE1NafLu4F4
“Sudah-sudah.. silahkan masuk”
15547Please respect copyright.PENANAZtSyQaImVv
Aku pun masuk ke dalam kamar Pak Simon. Sebenarnya aku sadar betul kalau tidak pantas bagi seorang wanita dewasa bersuami sepertiku harus berduaan dengan atasannya. Namun dengan mengatas namakan rasa takut tidur sendiri aku mencoba membenarkan apa yang aku lakukan ini.
15547Please respect copyright.PENANAAV44Scv0Db
15547Please respect copyright.PENANAKM6c0OLUap
“Kalau bapak merasa terganggu saya tidak apa-apa kok tidur di sofa..” Ujar-ku yang merasa tidak enak.
15547Please respect copyright.PENANAd7a7sUBih6
“Gak apa-apa kok… nih kamu mau susu cokelat panas?“ Ucap Pak Simon sambil menyodorkan segelas cokelat panas ke padaku.
15547Please respect copyright.PENANAeQx4zHuBWc
“Te..terima kasih pak” Aku pun meraih cokelat panas tersebut dan mulai meminumnya.
15547Please respect copyright.PENANAuarxYOQgFu
15547Please respect copyright.PENANAsqO4nRNLga
Denga ditemani segelas susu panas kami pun mulai berbincang-bincang sambil duduk diatas tempat tidur. Dan beberapa kali aku mendapati mata Pak Simon yang terus mencuri-curi pandang ke arah dadaku yang sedikit tertutup penutup kepala. Entah mengapa aku malah merasa senang saat Pak Simon memperhatikan tubuh-ku.Dan entah setan dari mana tiba-tiba aku pun mulai gelap mata.
15547Please respect copyright.PENANAkAmG6L3XVR
15547Please respect copyright.PENANA5AjXJpAxzd
“Pak.. Bapak mau liat ini?” Tanya-ku sambil menunjuk payudaraku.
15547Please respect copyright.PENANAaNs9eVgg6l
“Ehh.. saya ti..tidak bermaksud..” Jawab Pak Simon gelagapan
15547Please respect copyright.PENANA5RRK5gM0S0
“Maaf.. Pak.. dari tadi saya lihat mata bapak ngelirik ke dada saya terus.. Kalau bapak mau liat bilang saja.. asal tidak perlu melepas pakaian, saya tidak keberatan kok”
15547Please respect copyright.PENANAvN0wg7Q3BP
“Ka..kamu serius Rin..?”
15547Please respect copyright.PENANAlZSjQh5mcY
“He..em” Jawab-ku menganggukan kepala
15547Please respect copyright.PENANAfy7JnhF3Z0
“Boleh saya?”
15547Please respect copyright.PENANAYVxPgjtPm9
“Tapi liat dari luar aja loh pak” Ujar-ku sambil mengangkat penutup kepala yang menutupi bagian dadaku.
15547Please respect copyright.PENANArwIojPmodI
Pak Simon pun mulai menatap langsung ke arah payudaraku yang hanya bebalut kaus tipis dan Bh didalam-nya. Dengan melihat ekspresi wajah Pak Simon, Aku-pun mulai merasakan sensasi rasa malu bercampur rasa aneh yang terus mendorongku
15547Please respect copyright.PENANABnklaHDQyo
“Rin walaupun hanya melihat dari luar.. sudah dari lama saya mencuri-curi pandang untuk melihat payudaramu… ini seperti mimpi saja” Ucap-nya senang.
15547Please respect copyright.PENANAXfOT66va69
Akupun melihat Pak Simon mulai mengarahkan tangannya ke depan payudarahku. “boleh saya…?”
15547Please respect copyright.PENANAku4wqB0vgZ
aku pun hanya bisa mengangguk kecil, Degan perlahan tangan tersebut semakin mendekati payudara-ku. Aku yang tidak kuat menahan rasa malu, hanya mampu terpejam menunggu sentuhan tangan Pak Simon.
15547Please respect copyright.PENANAwg3bRFd8XC
Dan akhirnya akupun dapat merasakan tangan Pak Simon menyentuh payudaraku. Dengan lembut tangan tersebut mulai bergerilya mengusap-usap payudara-ku. Rasa geli bercampur risih mulai menyelimutiku yang tidak sanggu melihat apa yang terjadi dengan payudara-ku.
15547Please respect copyright.PENANAhuRxRZQvAK
Lama-kelamaan, usapan tersebut mulai berubah menjadi remasan lembut yang terasa begitu nikmat. Dengan perlahan Pak Simon mulai merebahkan tubuhku yang mendadak lemah ke atas kasur.
15547Please respect copyright.PENANA88BWWF4amu
Dan aku pun terkejut, ketika merasakan lumatan di bibir-ku. Dengan segera aku membuka mataku, dan benar saja wajah Pak Simon berada tepat dihadapan-ku sambil melumat bibir-ku dengan ganas.
15547Please respect copyright.PENANAoR4qNzb1MT
Melihat ekspesiku yang terkejut, Pak Simon pun tersentak menarik tubuhnya menjauhiku.”Maafkan saya Rin, saya tidak bermaksud seperti ini” Ucapnya dengan wajah bersalah.
15547Please respect copyright.PENANAAmpMj4linM
“Bukan Pak.. Ini bukan salah siapa-siapa. Semenjak bapak mengatakan perasaan bapak kepada saya, saya sungguh merasa bersalah karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuk bapak. Padahal saya sadar kalau bapak telah banyak membantu hidup saya.”
15547Please respect copyright.PENANAMAGI22o6Cc
“Maksud kamu..?”
15547Please respect copyright.PENANAhnQHaqoM5s
“Iya Pak, Saya sangat mengagumi sosok bapak sebagai atasan saya, saya sungguh tidak ingin membuat Bapak kecewa. Bahkan bila harus memberikan tubuh saya”
15547Please respect copyright.PENANAlNlW1VlMVq
“Karina..” Panggil Pak Simon dengan yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja aku ucap-kan.
15547Please respect copyright.PENANAZFuhwgvKwg
Dengan senyum dan air mata yang mulai menetes di pipiku, aku memberanikan diri meraih telapak tangan Pak Simon dan menaruhnya di payudaraku.”Maaf Pak, biarkan seketaris mu ini untuk terus melayani anda, dan membalas segala kebaikan Bapak” Ucap-ku dengan lirih dan air mata.
15547Please respect copyright.PENANAyp6FT4DJ3y
“Terima kasih Rin..” Ucap Pak Simon yang langsung mendekatkan dirinya kepadaku.
15547Please respect copyright.PENANAsrcAPQWWlD
Dengan perlahan dia langsung merangkul pundak-ku dan melumat bibir-ku. Tangannya pun mulai meremas payudara-ku. Cumbuan Pak Simon mulai membuat-ku terhanyut, dan merespon dengan membuka bibir-ku, membiarkan lidah-nya yang basah bermain di dalam mulut-ku.
15547Please respect copyright.PENANAcIcwRT7bau
Sampai tiba-tiba aku merasakan tangan gemuk Pak Simon terus turun dan meraih bagian bawah tubuh-ku. Aku pun terkejut dan langsung melepaskan ciuman-nya serta menahan pergelangan tangan Pak Simon, “Pak saya mohon, jagan lebih dari ini..” pinta-ku.
15547Please respect copyright.PENANACZYwK3wogh
“Maaf Rin.. tapi saya sangat ingin melihat keindahan dibalik tubuh-mu yang selalu tertutup”
15547Please respect copyright.PENANAaOdgHhEqZd
Ucapan Pak Simon membuatku yang sudah mulai dilanda biarahi , menjadi bimbang. Walaupun telah memberikan kesempatan kepada Pak simon untuk menjamah-ku. Tapi maksudku tidak lebih dari ini. Aku sangat hawatir kalau ini akan semakin membuatku terbawa.
15547Please respect copyright.PENANAcGgx4w0QTg
“Pak saya mohon jangan, saya tidak ingin menghianati suami saya lebih dari ini” Jelas-ku mencoba mengelak.
15547Please respect copyright.PENANAQXJZGwY92E
“Baik Rin, tapi saya sudah sangat bernafsu saat ini.. “ Ujar Pak Simon memelas.
15547Please respect copyright.PENANAVJPEJYGFy2
15547Please respect copyright.PENANAN00qMSNJtU
Fikiran-ku pun kembali berkecambuk, sebenarnya cumbuan Pak Simon. Aku pun mulai terdiam membisu karena tidak tahu harus berbuat apa. Namun Pak Simon terus saja merayuku dengan segala cara,di mengatakan kalau hany ingin menggesekan penisnya di vaginaku dan hanya sebatas itu.
15547Please respect copyright.PENANAHw3XIsDFmO
15547Please respect copyright.PENANA25N12RD25u
“Tapi saya ingin melepas Bh saya” Paling tidak payudara-ku masih bisa ku jaga fikir-ku.
15547Please respect copyright.PENANAprxosdM0Hg
“Baik RIn.. silahkan buka penutup kepala dan pakaian-mu.” Perintah-nya tidak sabar.
15547Please respect copyright.PENANA91nanLPqmV
15547Please respect copyright.PENANA56RBja6aey
Aku pun bangkit dari tempat tidur, dan mulai melepaskan penutup kepala dan pakaian-ku. Hingga terpampanglah tubuh mulus putih-ku yang selama ini terus ku tutupi dibalik pakaian-ku yang tertutup.
15547Please respect copyright.PENANAyrn2v4sxlY
Sambil berusaha menutupi kedua payudara dan pangkal pahaku yang tentu saja percuma. Aku pun merebahkan tubuhku ke atas tempat tidur. Dengan gemetar aku menunggu Pak Simon yang saat ini terlihat sedang begitu menikmat memandangi setiap inci tubuh-ku.
15547Please respect copyright.PENANAR6DKlvs2Ev
15547Please respect copyright.PENANA87setMj4f1
“Kamu memang sangat cantik Rin.. Sudah saya duga tubuh-mu begitu bersih dan mulus” Ucapnya tanpa berkedip.
15547Please respect copyright.PENANAoRKkbd52KK
“Cepat Pak selesaikan…” Pinta-ku yang sekuat tenaga menahan rasa malu dan jantungku yang terus berdebar kencang.
15547Please respect copyright.PENANAIDMVxKqP8G
Pak Simon pun mendekatkan tubuhnya di sampingku, dan mengecup bibirku. Setelah memberikan kecupan singkat dibibirku. Pak simon langsung membenamkan kepalanya di sela payudaraku yang masih terutup BH putih. Membuatu merasa kan sensasi geli, ketika bulu kasar di wajah pak Simon menusuk-nusuk kulit payudara-ku.
15547Please respect copyright.PENANA3mvX2a2noN
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa menilhat tubuh-ku dicumbu oleh pria lain selain suamiku. Sambil meremas erat seprei tempat tidur, aku berusaha mengontrol diri ku, Karena kini aku mulai merasakan kecupan Pak Simon yang terus turun dari Payudara hingga kini di perut-ku.
15547Please respect copyright.PENANAzVf6ImokBs
Aku yang tak kuasa menahan geli mulai menggeliat-kan tubuhku sambil tetap memejamkan mata. Dan jantung-ku pun semakin berdebar kencang saat merasakan ciuman Pak Simon kini mulai mengarah dan terus turun ke pangkal paha-ku.
15547Please respect copyright.PENANATH2BLsYVhI
Setelah sampai tepat di vagina-ku. AKu pun dapat mendengar suara endusan Pak Simon yang menghirup nafas dalam-dalam menikmati aroma vagina-ku yang sepertinya mulai basah.
15547Please respect copyright.PENANAQkgM6jqT2z
15547Please respect copyright.PENANAdm41ieygIQ
“Punya kamu wangi sekali Rin.. “ Ujar Pak Simon sambil sesekali memberikan kecupan tepat di atas vagina-ku yang masih tertutup calana dalam tipis.
15547Please respect copyright.PENANAwlUVfJUFRA
15547Please respect copyright.PENANAZk6HzmxgqL
Sampai tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang basah mullai menggelitik tepat di vagina-ku yang tertutup celana dalam tipis, Dan bisa aku tebak itu adalah lidah Pak Simon. Menerima rasa geli tersebut aku pun refleks menjepit kepala Pak Simon dengan kedua pahaku, agar menghentikan gerakan lidahnya yang semakin terasa geli bercampur nikmat.
15547Please respect copyright.PENANAYRoqHSxdkV
Dengan perlahan aku dapat merasakan kedua tangan gemuk Pak simon meraih pinggiran celana dalam-ku. Mengerti apa yang akan dia lakukan aku pun mulai meringis sambil terpejam, dengan kedua tanganku semakin kuat meremas seprai.
15547Please respect copyright.PENANAbAK2jX2TfI
Perlahan-lahan aku pun mulai merasakan celana dalam-ku terus turun melewati kakiku. Rasa dingin udara AC kamar pun mulai terasa membelai vagina-ku yang basah. Dan setelah berhasi meloloskan celana dalam-ku. Pak Simon langsung menekuk kakiku dan membuatnya mengangkang.
15547Please respect copyright.PENANAPrmwpi2hlx
Walaupun dengan mata terpejam, aku tahu persis kalau kini vagina-ku yang ditumbuhi bulu lebat telah terpampang jelas di hadapan Pak Simon. Dengan segenap hati aku pun mempersiapkan diri-ku untuk menerima apa yang akan Pak Simon lakukan dengan vagina-ku.
15547Please respect copyright.PENANAqfijHPZWGe
Sampai cukup lama aku merasakan dinginnya Ac di vagina-ku, namun belum ada pergerakan dari Pak Simon. Karena merasa heran aku pun mencoba perlahan-lahan membuka mata-ku untuk melihat posisi Pak Simon.
15547Please respect copyright.PENANAtGXULycGbN
Alangkah terkejutnya aku, ketika melihat Pak Simon yang ternyata baru saja melepaskan celana dalam, yang menjadi satu-satunya pakaian terakhir ditubuhnya. Kini Aku pun Dapat melihat tubuh Gemuk Pak Simon telah telanjang bulat. Di antara lipatan perut dan pahanya, aku dapat melihat penis Pak Simon yang terlihat ereksi maksimal namun masih jauh lebih kecil dibandingkan kepunyaan suamiku.
15547Please respect copyright.PENANAlvf27d0n1U
Dengan perlahan aku melihat Pak Simon mengarahkan penisnya ke depan bibir vagina-ku yang kini terpampang jelas karena posisiku yang mengangkan.
15547Please respect copyright.PENANAyqTCRJi2Lu
15547Please respect copyright.PENANA45udfdvuEk
“Pak.. Saya mohon, Hanya digesek saja.. tidak lebih” Pinta-ku yang panik ketika melihat penis kecil Pak Simon semakin mendekati vagina-ku.
15547Please respect copyright.PENANAiy3pyNac5t
15547Please respect copyright.PENANANktYrsTSCk
Pak Simon pun hanya membalas dengan anggukan kepala dan tatapan tajam kea rah-ku. Aku pun kembali memejamkan mata-ku menunggu sentuhan penis Pak Simon di vagina-ku. Sampai tiba-tiba aku merasakan sentuhan di vagina-ku yang tentu saja itu adalah penis Pak Simon. Dengan lihai ia mulai menggesek seluruh celah vagina-ku, bahkan tanpa sadar desahan mulai keluar dari mulutku.
15547Please respect copyright.PENANApi1U38M0ea
Aku yang mulai menikmati gesekan penis Pak Simon, sudah tidak memperdulikan lagi saat merasakan kepala penis Pak Simon sesekali hampir masuk kedalam lubang vagina-ku. Bahkan tubuhku mulai merespon dengan menggeliat-geliat merasakan sentuhan penis Pak Simon di vaginaku.
15547Please respect copyright.PENANAa1GGNRN6Ds
“Rin…?” Panggil Pak Simon sambil tetap menggesek penisnya di permukaan vagina-ku.
15547Please respect copyright.PENANAKWqt6b0obt
“AHh.. iya Pak.. bapak sudah mau keluar?” Jawab-ku lirih karena menikmati gesekan tersebut.
15547Please respect copyright.PENANAmShvlTvvOe
“Belum Rin.. saya ingin merasakan jepitan milikmu…” Ujar Pak Simon diselingi nafas yang memburu.
15547Please respect copyright.PENANAviyFQt0SfJ
“Ri..ririn juga mau pak, tapi Saya tidak ingin menghianati kepercayaan yang di berikan suami saya..”jawab-ku yang sudah dilanda birahi
15547Please respect copyright.PENANAguS9dyH7Od
“Sudah terlambat Rin.. kita sudah sampai sejauh ini.. Dan lagi saya jamin, ini sama sekali tidak akakn merusak rumah tanggamu..” Rayu Pak Simon sambil mulai menusuk-nusukan penisnya di lubang vagina-ku.
15547Please respect copyright.PENANAuBIM4OX1wk
Sementara aku diam dan mencoba berfikir, Aku dapat merasakan penis Pak Simon terus bergerak masuk kedalam vaginaku. Memberikan berjuta rasa nikmat di setiap permukaan dinding vaginaku.
15547Please respect copyright.PENANAqeSC8vtDDo
“Rin.. bagainama…boleh saya?” Tanya Pak Simon lagi
15547Please respect copyright.PENANAXdQf5HymP2
“Bagaimana apanya pak.. punya bapak sudah masuk.. mau bagaimana lagi..”Jawab-ku yang hanya bisa pasrah.
15547Please respect copyright.PENANA9vn58S3Qaz
15547Please respect copyright.PENANALBP3xCt6sq
Mendengar jawaban ku, Pak Simon hanya tersenyum dan mulai menggerakan penisnya di dalam vagina-ku. Aku yang sudah terjebak sampai sejauh ini pun mulai mencoba menikmati bersetubuhan terlarang ini. Dengan tanpa ragu-ragu lagi desahan dan jeritan mulai keluar dari mulutku, mengiringi hentakan penis Pak Simon yang semakin bernafsu.
15547Please respect copyright.PENANAAj4MS93djj
Tangan gemuk Pak Simon pun mulai menggapai tali Bh-ku..” Boleh saya lihat tubuh indahmu sutuhnya Rin” Dengan cepat aku pun mengerti kalai dia ingin aku melepas BH yang kini menjadi satu-satunya penutup tubuhku.
15547Please respect copyright.PENANAtalNj8kG0m
Setelah memberi respon dengan anggukan, aku pun mulai meraih pengait Bh di pundaku. Dengan perlahan aku pun mulai melepaskan Bh-ku. Membuat Pak Simon terlihat begitu terpesona menatap ke arah payudaraku yang kini terpampang bebas di hadapannya. Sementara rasa malu karena bertelanjang bulat di depan atasan-ku, malah membuat vagina-ku semakin basah.
15547Please respect copyright.PENANA5Qj17HnU2h
“Payudara kamu indah sekali Rin” Racu Pak Simon menatap kagum kea rah tubuh telanjang-ku yang selalu tertutup.
15547Please respect copyright.PENANAtMQBQgUTFx
Dengan ganas Pak Simon langsung menghisap putting kecoklatan-ku yang menyembul diantara payudara-ku. Lidah kasar dan basah Pak Simon mulai menggelitik kulit putingku yang terasa semakin sensitif.
15547Please respect copyright.PENANADsGm9IUMtq
“awhhh… pak…yang satunya juga” Ujarku sambil menyodorkan payudaraku yang satunya.
15547Please respect copyright.PENANALeySCJ3jnC
Tentu saja Pak Simon langsung merespon dengan berpindah menghisap putting-ku yang satunya. Membuatku tidak kuasa menahan rasa geli bercampurnikmat, hingga tanpa sadar kedua tangan-ku menjambak rambut Pak Simon agar dia lebih lama bermain dengan putingku.
15547Please respect copyright.PENANAacRiS4DCvS
Aku pun tak kuasa lagi menahan orgasmeku, “AAAHHHKKKhhh…PAK..aku..aku..aahhhkkkkhh” Jeritku merasakan gelombang orgasme yang begitu nikmat.
15547Please respect copyright.PENANAQwS4lbsQXO
Sementara Pak Simon pun malah mempercepat kocokan penisnya di vaginaku yang terasa sensitif setelah orgasme. Dan “Croootttt….crooottt…crooottt…” Aku pun merasakan beberapa semburan hangat di dinding vagina-ku.
15547Please respect copyright.PENANAk0OL0d7O0J
Setelah mengalami orgasme, tiba-tiba tubuh Pak simon yang penuh dengan keringat ambruk ke atas ubuh-ku. Dengan perlahan penisnya yang semakin mengecil, terlepas dari jepitan vagina-ku. Diikuti lelehan seperma yang mengalir keluar dari dalam lubang vaginaku.
15547Please respect copyright.PENANAoHsoYGgOvt
15547Please respect copyright.PENANAZ5Wy5VdPhm
Setelah kembali mengatur nafas kami, Aku pun merangkul lengan gemuk Pak Simon dan mendekapnya diantara sela payudaraku yang basah oleh keringat. Dengan sayu aku pandangi wajah penuh kepuasan dari atasanku itu.
15547Please respect copyright.PENANAAXSRd5dGfd
Dengan lembut Pak Simon mulai mengusap rambutku yang selalu tertutup hijab, “terima kasih Rin..Sudah mau mengerti..” Ucap Pak Simon diikuti kecupan di dahiku.
15547Please respect copyright.PENANACnOjV6w21b
Entah mengapa aku mulai meraih penis Pak Simon yang kini hanya sebesar Ibu jari. “Pak.. Ririn sayan sama Bapak… “ Ucap-ku sambil membelai penis kecil Pak Simon.
15547Please respect copyright.PENANATQ9iAV1kob
“Saya juga sayang sama kamu Rin..”
15547Please respect copyright.PENANAv9XFrchzDG
Lengan Pak Simon sungguh terasa empuk dan hangat di pelukan-ku, membuatku merasa nyaman dan mulai tertidur . Biarlah apa yang akan terjadi nantinya, aku hanya ingin menikmati kenyamanan yang aku rasakan saat ini.
ns216.73.216.65da2