"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJJevEQ4PI
"Oke, bagaimana keadaannya"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gRRLntDsM
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwKcEx4kIF
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVw8hkKGfo
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLAhgKFvDZ
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7GXxzcqOx
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyGpt5Ahf5
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBujZjP0Vi1
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyxrfqgMsB
"Aulia..."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBuUweYuak
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcYoLQR5Ls
"Kenapa tidak masuk?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYdP5sIi8k
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFhzRJ9ayQ
"Aromanya tidak seburuk itu"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnG8MNz4r7d
"Bagiku sangat buruk"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhA2W7Zj3w
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfeVH1J51H
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPptJ2z4SyJ
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtmBuB0oMN
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2ejPAjGBt
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh04nkbZluC
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPi3PtIyRzX
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRtAiQ3xT3
"Perlu kakak antar?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70qLfs8cEN
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvmClEJJrN
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WQd1hNhD0
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1Ze55WR4f
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJnzlslnFd
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDpfZZuKOW
***
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUp4e00d6r
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡce5sqdn3nE
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUPCt8Yf9D
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLNeQhJoTL
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLLGuK6L87
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSW5Wfv4yuC
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2inMRuSqap
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRhx7ymj19
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUE3J5K1zxI
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozOYXy5sIq
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YyJWzqcGz
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVznuG9XNn
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo85yRiGLE5
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUpCvY28qi
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkY8f7TWAM
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIGVholVTZ
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WwMUuuwfk
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvnSrYxSSF
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡct1OleJTQl
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeZ4hYr0bL
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvlm53rMJ4
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtZLlRUlac
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEWjWeAV7G
"Kenapa kau menangis?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbAGC1UVaJ
"Quila..." — Reyasa
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIl4ygPIdGQ
—Bersambung—
ns3.144.235.139da2
