Ku kirimkan balasan dengan hati berdebar kencang. Ku tunggu ketukan dipintu itu dan rasanya lama sekali. Semenit serasa sejam. Serasa sesak di dada. Hingga akhirnya suara ketukan yang kunanti terdengar juga. Pelan dan konstan.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXaWr58b7c
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbvlNfTHtN
“Tok…tok…”18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsc3wCHg9aI
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVdfvwtKq8
Segera tanpa membuang banyak waktu aku mnuju ke pintu dan membukanya. Tampak lah Ani di depan pintu dengan wajahnya yang syahdu. Hasrat dalam diriku menginginkan aku segera menarik dan memeluknya, tetapu justru yang terjadi adalah kami malah berdiri mematung dan saling menatap satu dengan yang lain. Tetapi tatapan matanya yang sayu dan nafasnya yang mulai berat mengisyaratkan kalau sebenarnya dia telah siap untuk menerima sesuatu yang lain.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fSGl8GekH
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfa4GVDQjT5
Ku dekatkan wajahku ke wajahnya dengan gerakan yang sangat lambat. Kepalanya sedikit mendongak mensejajarkan bibirnya dengan bibirku ketika bibirku sudah mendekat, namun ku hentikan sejenak gerakanku, hingga kemudian ku lihat Ani mulai meredupkan matanya.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AtlcrDwKI
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kAOPI81DE
Cup…..18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBulZt83rE
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJ9vLG0hYO
Sebuah kecupan ringan kudaratkan di bibirnya yang ranum. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka. Nafasnya yang berat menandakan libidonya telah naik. Kuulang lagi kegiatanku. Ku kecup beberapa kali bibirnya dengan intensitas semakin liar, hingga akhirnya jadilah kami saling melumat dengan buas di depan pintu kamar.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1peuDZMlK8
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXArqX087t
“Mhhpppphhhh…..ssllrrppp……”18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjq9T9ikIW
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgOZYIORuC
Suara dari rongga mulut yang berpadu dengan liur dan permain lidah memenuhi lorong hotel ini. Ku Tarik Ani perlahan masuk kamar dan menutup pintu tanpa melepaskan lumatanku. Kedua tanganku memegang samping kepalanya sedangkan Ani merangkul pinggangku dengan erat.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCR9tXHUmC7
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzOq8wuHnY
“Ccrrppp….slrrullppppp…..hhmmppppphhhh…..”18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwH631mvGkV
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqkligzY1e
Tidak ada rasa bosan dan lelah melumat bibir kakak iparku yang sebenarnya lebih muda dariku ini meskipun telah sebelumnya kulakukan itu. Tanganku mulai turun dari kepalanya dan mulai menggerayangi setiap inci tubuhnya yang masih terbalut jaket jeans. Ani juga sangat bernafsu melumat bibirku. Terkadang lidahku dikulum dan disedot sehingga rasanya seperti tertarik keluar. Aku tidak tau apakah kata-kata yang kuungkapkan sudah menggambarkan situasi panas saat ini.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHczTpzOyt
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPukAAarA1
“Mppppp……..aahhhhh……” Ani menghela napas panjang ketika ku lepaskan ciumanku. Aku tersenyum padanya dan kubuat senyumku semanis mungkin.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8H35941CO
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DL6kVUt0A
“Aku kangen kamu, Ni” kataku sambil menggenggam tangannya.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU86VHqyM8F
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOowjnD06Z
“Aku juga, Kang.” Katanya. Lalu perlahan ku tuntun dia untuk duduk di pinggiran ranjang. Dia hadapan Ani yang sedang duduk, ku buka semua pakaianku dan kutelanjangi diriku di depannya. Ku lihat dia menatapku dengan tatapan dalamnya yang memabukkanku. Ketika semuanya telah lepas, ku hampiri Ani yang duduk lalu kami berciuman kembali. Aku yang berdiri agak membungkuk sedangkan Ani mendongakkan wajahnya ke atas. Kami kembali saling melumat, memilin dan menggigit. Tanganku menyelusup di balik jaketnya dan membelai kedua gundukan dada yang menggemaskanku sedankan tangan kanannya juga sudah menggenggam senjataku yang telah tegang masksimal.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMljajqloiw
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFe19UFL4He
“Sshhhh….Kanggghhh….udahhh…..kerasss bangettttnihhh…..” katanya sembari mengocok pelan senjataku. Aku hanya berdiri terdiam menikmati kocokannya. Gerakannya yang kaku dan kasar sepertinya memberitahukanku kalau dia tidak terbiasa melakukannya. Ku perhatikan dengan saksama ekspresi Ani ketika mengocok senjataku. Kagum dan melongo, mungkin begitu. Hingga sepertinya gerakan tangannya sudah mulai halus dan lancar. Nikmatnya pun sudah mulai maksimal.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxtDjsDIcp
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoTRTuY8IB
“Ni…..kamu pintarrhhhh……..Jadi tambahh nafsuhhhh sama kamu….” Ujarku sambil menggelitiki belakang telinganya pelan dengan membuat gerakan seperti menggaruk tapi dengan sangat lembut.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvoHclAECm
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58egEmgOB6
“Shhhh…..ihhhhh….Kanggghhhhh…….” Ani menggerak-gerakkan kepalanya sambil tetap mengocok barangku. Ingin sekali ku tuntun mulutnya untuk mengulum penisku, tetapi aku takut justru akan merusak suasana hingga ku biarkan saja ia menikmati mainan barunya.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ahex8DeRT
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIF1sf9oUFs
“Kangghhhh….basahh nihhh……”ujarnya semakin bernafsu. Dengan gemas Ani menggenggam erat senjataku hingga urat-uratnya menonjol keluar. Wow….aku sendiri kagum melihat senjataku dalam genggaman tangannya yang mungil. Ku perhatikan wajahnya, sepertinya dia mulai penasaran untuk merasakan batangku di dalam mulutnya. Dan benar saja apa yang ku duga.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4N3NoN8mN
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6M68F5cSJ
Cup……18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAbc2VvfaM
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSvSW9AYFA
Ani mencium kecil kepalanya lalu ia menatapku dengan tersenyum. Secara fisik memang tidak berasa, tetapi sensasinya itu membuat hasrat kenikmatanku menjadi berkali lipat. Ani yang kurindukan, mencium batangku dengan masih mengenakan jilbabnya. Merinding sekujur permukaan kulitku.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rSRTC4P3o
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zds5Cp0fF
“Ani….kamu nakall……”18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDyvoA68Kh
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGnL5NNJAEp
Hap…..akhirnya masuk juga senjataku ke dalam mulutnya yang mungil dan seksi itu. Ohhh…nikmatnya tak terkira. Pada awalnya Ani hanya mendiamkannya saja lalu kemudian ia memainkan kepalanya seperti mengemut permen.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwRexzTGdT
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFnpShqtbV
“Niiiihhhhh……mantapppphhh Niiii…..” ujarku membelai kepalanya yang masih berbalut jilbab itu. Rupanya desahku seakan memberinya tenaga tambahan sehingga Ani mulai memaju mundurkan mulutnya. Gesekan lidah dan sedotannya itu membuat tubuhku memanas. Aku sangat gemas melihat tingkah wanita cantik ini. Ani terlihat sangat menikmatinya.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNfpHGxqr9
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mJJe39ayB
“Hinganga, Hang…..?” tanyanya sambil tetap mengulum senjataku.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCEmADyGia
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVK8lSZVpiQ
“Mantap, NI….Ohhhhh…..” ujarku sambil memberinya jempol. Ani hanya tersenyum lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Kalau lama-lama seperti ini pertahananku bisa jebol rupanya. Ini harus dihentikan.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAYgS3J12Q
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGNJIKuzPS
Ku tuntun Ani untuk melepas senjataku dari mulutnya dan ku berdirikan menghadapku. Ku peluk dia dengan lembut dan ku belai seluruh permukaan punggungnya. Aku lalu membuka jilbabnya dan dia memmantuku. Rambutnya sedikit lebih panjang dari waktu itu, tetapi tetap lembut dan wangi. Aku tidak tahan lagi, dan ku dekatkan kembali bibirku dengan bibirnya. Kami kembali berciuman dengan ganas. Ku lumat kembali bibirnya yang penuh dengan liurnya dan cairan semenku.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEVXoI3P96
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN46AAiG1S0
“Sllrrpphhh….Hooowwhhh……” kami mendesah dalam panasnya ciuman kami seolah ada dahaga hebat yang membutuhkan pemuasan tuntas. Sensasi menjilat bibir Ani yang masih berbalut lipstick tidak mempengaruhi gairahku sama sekali. Tanganku menggerayangi tubuhnya di balik pakaian lengkapnya sedangkan tangannya terus mengocok senjataku dengan gemas.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjAJHyIOdu
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFilD2P6dA
Perlahan ku buka kancing Ani sambil masih tetap melumat bibirnya. Ani mengerti lalu melanjutkan dengan membuka jaketnya hingga tubuh bagian atasnya hanya menyisakan BH putih saja yang membalut gundukan mungil payudaranya. Ku lepaskan ciumanku lalu ku tatap matanya. Kami saling tersenyum dan kali ini senyumannya agak nakal.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6dwbdJdLf
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSevtxRdtyF
“Ni….Kalo Papanya Faqih yang buka bh kamu biasanya bagaimana?” tanyaku.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqcWwo7mSp
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIO3jNECErB
“Gaak pernah. Aku terus yang bukain” katanya.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxPTbsQ4a4
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWovA80E1XN
“Wah….rugi tuh….coba lihat ini…..” kataku sambil meraih kancing bhnya. Dan….hap….cukup butuh waktu sedetik kancing bhnya sudah terlepas.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVloYbmxMWK
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDI4WNOOw9
“Wahhh….” Ani melongo menatapku seakan tidak percaya. Dia tersenyum dan geleng-geleng kepala. Ku lepaskan bh nya dan ku lemparkan ke atas ranjang.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkAwYp5rQ3
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiwLQaT4Im
“Biasalah, bukain bhnya Arni kalo kita lagi kebelet main dadakan hehehe…..” jawabku. Sambil kembali meraba susunya yang ranum. Ani mendesah pelan.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigohuuoR8J
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0LLsqj2Zb
“Sshhhh…..uuhhhhh…..” desahnya sambil membelai rambutku dengan lembut. Ku rendahkan wajahku hingga bibirku sejajar dengan putting kanannya.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkG88KHiLp
18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8HbyGkFdN
Cup…… ku kecup lembut putingnya.18478Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxcLj1nFtj
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
