68Please respect copyright.PENANAt9ZmTqB6QQ
Setaun dua tiga tahun berlalu.
68Please respect copyright.PENANA4e9MVDJ5Km
Tapi memori masih nempel di otak Neira.
68Please respect copyright.PENANAI7J6ShaQc6
"Neira. Gue bakal pindah ausi. Gue mau fokus jadi atlet disana."
68Please respect copyright.PENANABobsSydpui
"Lo tau kan sayang. Gue selalu dukung apapun itu." Neira inget banget dia masih gelendotan manja di kampus meski jadi tontonan. Sesampai di mobil Nathan.
68Please respect copyright.PENANAS9l60wPbak
Neira juga masih inget banget kalau Nathan masih bukain pintu. Ngasih kopi. Bahkan ngawasin rambut Neira. Tapi perhatian itu bertolak banget sama pernyataan Nathan.
68Please respect copyright.PENANA1JixCDS2UJ
"Neira. Kita harus putus."
68Please respect copyright.PENANALEQmcRdsbk
Deg! Kopi Neira hampir tumpah untung sempat Nathan tangkap. Kaget. Shock. Bingung. Ga terima. Itu sih yang Neira rasain. Bahkan sampe sekarang.
68Please respect copyright.PENANAYAzWpndrwj
"Jangan becanda Nathan. Kiss me!" Kata Neira masih bisa ketawa waktu itu. Dia nyodorin bibirnya. Dan Nathan masih ngasih kiss. Kiss yang dalem basah. Tapi hambar. Biasanya seiring mereka kissing. Nathan bakal lebih aktif. Mainin tetenya. Atau meluk. Atau grepe grepe. Pokoknya penuh nafsu. Kali ini engga. Neira dag dig dug. Sesak.
68Please respect copyright.PENANAWPhmg9w0fS
"Nathan. Are you oke?"
68Please respect copyright.PENANAZuV5777rry
"Yes I am. Ini keputusan ku."
68Please respect copyright.PENANAHTyrVkGpan
"Nathan. Kita ga perlu putus. Ldr buatku no problems ko."
68Please respect copyright.PENANAKPS0CWxk0I
"Neira. Kamu harus tau kalau semua gak selalu tentang kamu. Ayo kita udahan. Kita putus."
68Please respect copyright.PENANAuAT2P9XHAV
Neira mau teriak. Mau protes. Tapi gak bisa ngomong. Suaranya putus di tenggorokan. Cuma air mata yang jadi bahasa. Sesak. Nyeri. Linu. Semua jadi limpahan air mata. Di depan Nathan. Neira cuma nangis gak bersuara. Sesak sampai ke dada. Dia gak bisa bilang apa apa lagi meski banyak yang mau dia omongin. Semua tercekat di tenggorokan.
68Please respect copyright.PENANAbNIzKLgSfo
Sesampai di kosan Neira. Neira inget banget warna langit Oren. Muka Nathan yang sembab. Sebetulnya Lo Uda lama nangis daripada gue kan nath. Kenapa? Kenapa? Neira pengen nanya tapi kata yang keluar dari mulut Neira cuma. "Ayo nginep di kos gue. Untuk pertama dan terakhir kali." Diiringi tetesan. Muka cengeng Neira. Dan tarikan nafas berat Nathan. Berat. Neira bisa liat itu dari mata. Dari urat yang menegang. Dari kekejaman muka datar Nathan.
68Please respect copyright.PENANAZFkn7Lc0TU
"Lo gak bisa? Pengecut!" Lirih Neira masih nangis.
68Please respect copyright.PENANAaFBtBuoDwV
Nathan gak jawab. Dia cuma narik paksa Neira ke kosan. Dia masuk. Dia tutup pintu. Dikunci. Nathan buka bajunya. Dia buka celanaya. Dia bugil depan Neira.
68Please respect copyright.PENANAUZ5qyXw5eS
"Kalo Lo yakin. Tapi meski 100x kita ngelakuin. Gue tetap ninggalin Lo. Lo bilang gue pengecut. Engga. Gue cuma brengsek, brengsek!" Suara Nathan serak. Pelan. Tertahan di ujung lidah. Jakunnya naik turun. Matanya merah sembab. Tapi tetap kejam sih.
68Please respect copyright.PENANA7k8Xb5svMQ
Neira ikutan. Buka semua bajunya. Dia bugil. Dia ambil tangan Nathan ke tetenya. Dia cium bibir Nathan. Rasanya dingin. Hambar.
68Please respect copyright.PENANAUXJZhP7J1R
68Please respect copyright.PENANAQHSNP28nx0
Neira naik ke atas Nathan di sofa. Suara tv neracau seiring desahan serak. Diiringi air mata.
68Please respect copyright.PENANAVk8cavSO11
"Emmhhh hiks..."
68Please respect copyright.PENANABLpw8ZgXb0
"Ahhh hiks .."
68Please respect copyright.PENANAEeanPL324p
Muka Neira. Jambakan Nathan. Ronde yang berjalan.
68Please respect copyright.PENANAHXJx7GYGXR
Malam itu. Neira masih ingat dingin bibir Nathan yang gak mau berenti ngisap bibirnya. Ngisap putingnya kiri kanan. Tangan Nathan yang dingin. Remes tt. Remes pantat Neira. Kontl Nathan yang selalu keras dan hebat itu. Masuk keluar di vagina Neira. Desahan Neira yang diiringi tetesan air mata.
68Please respect copyright.PENANAnfuLfLDjGu
68Please respect copyright.PENANAdLL0Y93G1G
68Please respect copyright.PENANAFsUDfT0rE9
68Please respect copyright.PENANABIJOhOXc9T
Atau Neira yang merangkak di kasur. Nathan yang meluk erat dari atas punggung. Diantara dingin bibir Nathan ada air mata yang panas. Ada kontl Nathan yang panas. Membakar vagina Neira. Meski mereka mendesah nikmat tapi itu ga enak sama sekali.
"Huuu hiks... Nathan ..."
"Neiraa uuhhh hiks..." Kecupan ditiap sudut kulit Neira lebih lama ilang bekasnya.
Posisi berbalik. Neira naik ke atas Nathan, nyoba goyang meski harus liat Nathan nutup mukanya. Sembunyikan muka cengeng.
"Nathan aku cinta aku cinta kamu cinta banget hiks.." Neira rebah, meluk Nathan, nangis di dada Nathan.
68Please respect copyright.PENANAopMYaxXOZD
Nathan ngelus Neira. Dia minta muka Neira. Mereka ciuman lagi, lebih lama, lebih sesek. "Neira.. sorry... Hiks.."
68Please respect copyright.PENANAr9Iiw8G1iv
Hampir sepak kondom abis malam itu. Tapi cuma mengisahkan diam.
68Please respect copyright.PENANAaqdnSobH5L
"Neira I am sorry. Kamu harus bahagia. Good bye..." Nathan kasih ciuman paling panjang. Paling lama. Pelukan paling erat sampai gak bisa lepas. Dan hisapan terakhir di tt Neira sampai merah pucat. "Bye..."
68Please respect copyright.PENANASoIOVLxSrE
Neira yang berantakan. Ruang yang berantakan. Kondom berceceran. Ranjang yang basah. Karena air mata juga sperma. Semua masih utuh di memori Neira.
68Please respect copyright.PENANAKnadvGn1rM
*****
68Please respect copyright.PENANAbwn7tkd2MG
"Congrats Nei buat proyek film baru Lo!"
68Please respect copyright.PENANAZ8rbDgMfgY
"Thanks Fir. Semua berkat Lo."
68Please respect copyright.PENANAivpGrzWCoT
"Ya gak lah. Itu karena Lo berbakat." Neira udah jadi aktor. Pendatang baru yang booming. Banyak tawaran masuk. Dan dia percayai sama Fira sebagai manager.
68Please respect copyright.PENANAYh6AIOQlng
Sementara Ardi. Dia fokus usaha sendiri. Bidang advertising. Masih coba deketin Neira.
68Please respect copyright.PENANAnGdjXJJWgx
"Hai Fir. Gue mau ajak Neira pulang." Ardi datang dengan gaya resmi pakai jas.
68Please respect copyright.PENANAqEKLrrRfq9
"Coba aja." Kata Fira ninggalin mereka.
68Please respect copyright.PENANALSRifSig4E
"Hay Nei. Uda makan belum?"
68Please respect copyright.PENANAMOkfT5gD6I
"Hai di. Gimana kerjaan Lo?"
68Please respect copyright.PENANAnLU8VnhR6D
"Lancar. Btw, congrats ya. Gue liat Lo banyak banget muncul akhir akhir ini. Dan Lo keren banget di layar."
68Please respect copyright.PENANAxp5V1KOLHI
"Thanks Di. Thanks..."
68Please respect copyright.PENANAm6Z8CTTnxg
"Nei Lo tau perasaan gue kan. Plis. Kasih gue kesempatan."
68Please respect copyright.PENANAWDov6Jl8jy
"Sorry Di. Gue gak bisa." Neira siap siap pulang. Ninggalin Ardi. Tapi Ardi nyusuin sampai ke mobil Neira.
68Please respect copyright.PENANAM8JhIyAC9J
"Nei!" Dia ikut masuk ke mobil Neira. "Lo harus lupain si brengsek itu. Lo Taukan! Dia gak pantes buat Lo."
68Please respect copyright.PENANAbC4YoID2Qg
"Lo ga ada urusan ngomong tentang dia di!"
68Please respect copyright.PENANAKhwBZSGFMz
"Gue ada! Gue suka. Sayang. Cinta. Gue selalu ada buat Lo. Tapi Lo. Sekali aja. Plis. Cobalah dulu Nei. Plis. Gue sampe mohon sama lo."
68Please respect copyright.PENANAsicSPlXPwu
"Sorry. Gue mau pulang. Keluar dari mobil gue." Neira bukain pintu Ardi. Ngusir. Ardi keluar. Tapi dia gak Nerima gitu aja. Neira ditarik paksa. Ditahan ke kao mobil. Ditelentangkan.
68Please respect copyright.PENANAhy2riMXzR7
"Ardi. Lo gila!"
68Please respect copyright.PENANAeMZxiB0Ohc
"Iya gue gila. Gue tergila gila sama Lo!" Ardi maksa mau nyium bibir Neira.
68Please respect copyright.PENANAMmK9mbVAM2
"Akkhh!!! Lepasin... Sialan Ardi!!" Neira berontak. Dia usaha nendang tapi kaki Neira ditangkap. Ditahan. Neira nolak ciuman Ardi tapi Ardi nahan dagu Neira.
68Please respect copyright.PENANAnAclqH5w1b
Cups!!
68Please respect copyright.PENANAyjCp16LfL4
Ciuman Ardi kasar. Kuat. Nafsu...
68Please respect copyright.PENANAmS9xMA7Fhd
Neira ketakutan. Dia gak bisa lawan pas tangan Ardi masuk ke bajunya. Meres tetenya. Neira gemetaran.
68Please respect copyright.PENANAr48OjbIRg7
"Lo. Lo suka kalo tt Lo diginiin." Ardi remes. Gigit puting Neira.
68Please respect copyright.PENANAtB0AIPQC6Z
"Akkhhh!!!" Mulut Neira dibungkam biar ga bisa teriak lagi. Dua tangan Neira ditahan satu tangan Ardi. Dia leluasa ngisep toket kanan Neira.
68Please respect copyright.PENANAJifdJfWvc7
"Eeggg!!!" Neira nyoba teriak tapi percuma. Ardi ngeluarin kontlnya. Dia kocok depan Neira yang nanar. Sampai crot dan dilap pakai baju Neira. "Fuck! Ahhhh lebih enak kalo crot di mmk Lo! Ya kan!"
68Please respect copyright.PENANALN46PqMOQc
Seringai Ardi nakutin. Neira lemes.
68Please respect copyright.PENANAEFON1LQ84b
Cuih!!
68Please respect copyright.PENANAjyMIKL8AS4
Neira ngeludahin muka Ardi. "Lo baji~"
68Please respect copyright.PENANAuyvYIOTBuj
Plak! Belum sempat ngumpat. Pipi Neira ditampar Ardi. Bibir Neira pecah. Berdarah.
68Please respect copyright.PENANAdkW7L0C7gM
Di parkiran gedung ini. Neira pasrah. Ardi nyeret Neira ke mobilnya. Di kursi penumpang Neira ditelentangkan. Dibugilin paksa. Tangan Neira diiket. Mulutnya dibungkam. Ardi siap nerkam.
68Please respect copyright.PENANA3X19MNA3Yh
Gak Tuhan. Tolonggg tolongg atau matikan aja gue! Neira berdoa dalam hati. Gak sanggup liat Ardi yang nindih penuh nafsu. Yang ngenyotin tetenya. Dan sekarang Neira merinding sejadinya ngerasain batang keras hinggap di selangkangan. Belum pernah setakut dan sejijik ini.
68Please respect copyright.PENANA7KyJxVGwqR
*****
68Please respect copyright.PENANAW7CmU9fFxD
"Bangsat!"
68Please respect copyright.PENANAgIfdIGn1Td
Suara yang Neira kenal. Ada yang narik kerah Ardi. Neira langsung bangun. Nutupin kakinya. Gimanalah dia usaha meski tangan diikat. Sambil terus nangis.
68Please respect copyright.PENANANZwpbJx3UZ
Suara gebukan ga berenti di luar.
68Please respect copyright.PENANAFZKm7WpH9W
"Cih! Sialan Lo bangst!"
68Please respect copyright.PENANAEVY8DT22f5
Diujung tangis. Neira shock. Nathan?
68Please respect copyright.PENANAU90lgOb9yQ
"Nei. Lo, lo~" suaranya gemetar. Dia buka ikatan Neira. Neira meluk erat Nathan.
68Please respect copyright.PENANAjPPuFL7UUw
"Neii..." Nathan nangis di pelukan Neira.
68Please respect copyright.PENANAbLyS4l4CeK
Sayang seribu sayang.
68Please respect copyright.PENANAXOt8qj0tZx
Dibelakang Nathan. Hantaman dongkrak udah nunggu.
68Please respect copyright.PENANADBmCtfr7r5
"NATHAAAN!" Jerit Neira.
68Please respect copyright.PENANAdE9H2F71sr
Kaki Nathan reflek nendang. BRUK! Dongkrak melempar tinggi jatuh tepat di kaki Nathan.
68Please respect copyright.PENANAG4qXKLApAU
BRUK!!
68Please respect copyright.PENANAA3T5mQ9XK1
"ARGGHHHH!!!"
68Please respect copyright.PENANAT4KQ0vvj7S
Suara dentuman. Teriakan berbareng.
68Please respect copyright.PENANAqOfV6CVtPg
"NEI!" Fira histeris bawa satpam. Dia juga kacau. Fira Berjam jam kekuncu di kamar mandi. Semua petugas ngurus Fira. Sementara di sini. Ada kekacauan.
68Please respect copyright.PENANAtf8r5sxt8x
"Nath... Nath... Nathan...." Neira nanar. Cuma bisa nutup mulut. Air matanya gak terbendung. "NATHAN!!!!"
68Please respect copyright.PENANAwWXDi6ZgOn
Teriakan Neira serentak sama Fira. Mereka nyoba nolong Nathan.
68Please respect copyright.PENANAStjCYL2vfW
Bak BuK Bak Buk!! Hantaman dongkrak Ardi membabi-buta sementara Nathan ngalangin pintu mobil supaya Neira ga kesentuh.
68Please respect copyright.PENANADpi1HHtZlG
"Nei.... Gue baik baik aja ko. Lo... Lo jangan nangis terus..."
68Please respect copyright.PENANAAnzkDftMc1
Gak bisa. Gak bisa... Air mata neira makin banjir. Darah. Kaki remuk Nathan.
68Please respect copyright.PENANAeRoTHgpnfq
"Nei... Gue gak apa apa..." Nathan pingsan. Neira histeris. Fira ngamuk ke
68Please respect copyright.PENANA8wPO4U5lXk
Ardi. Yang dibawa polisi.
68Please respect copyright.PENANAhKzf0bC4hC
"Bangsat Lo bangsat! Gue salah percaya sama Lo! Ardi sialan! Busuk Lo di penjara."
68Please respect copyright.PENANAv6GenZiXwO
Cuma seringai menang yang Ardi pamerin.
68Please respect copyright.PENANAFkiJ5SN2CP
"Mampus Lo! Cacat!"
68Please respect copyright.PENANAGr6TxaOPAp