Tak terasa hari hari pun berganti, hari ini adalah hari ulang tahun dari pembantunya itu. Seperti biasa, Johan pun pergi karna ada urusanya, memang Sebagai Pendeta, Johan sangat sering pergi untuk melayani para Jemaatnya, kadang ada yang melangsungkan pernikahan, kadang ada yang kedukaan, kadang ada acara syukuran dan yang lainnya.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtAKDnt4dx
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFXEaoAeMh
Sekitar jam delapan malam akhirnya Johan pulang ke rumahnya, sebelumnya Johan tentu saja sudah menyempatkan diri untuk membelikan kue ulang tahun untuk Pembantunya itu, sebab Johan sendiri sudah menjanjikannya. Sesampai di rumah, Johan langsung mandi, setelahnya Johan langsung meninggalkan Istrinya yang sudah tidur lebih dulu di kamar.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHU86Te4iu
Johan melangkahkan kakinya ke ruang tengah sambil membawa kue ulang tahun yang Johan sempat siapkan di ruang depannya, kue itu sudah siap bahkan dengan lilin yang menyala, lilin dengan angka 19, sesuai dengan umur dari pembantunya yang bertambah 1 tahun di hari ini, di malam jumat ini.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekDv0sHomE
"Selamat ualang tahun Dek Nisa"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBghd6CLHyJ
Nisa yang sedang asyik menonton dan sesekali bermain ponselnya merasa kaget akan apa yang dibawakan oleh Majikannya tersebut, sebab Nisa tentu saja tak percaya dan tak terlalu berharap akan apa yang kemarin malam dijanjikan majikannya itu.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyIufnmobV
"Ayo diri dong Nis, lilinnya ditiup"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8V2avjJzLO
Nisa pun terpaksa berdiri dengan wajah memerah.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9PWCxaZ62
"Tiup lilinnya tiup lilinnya"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgVwMUWBHM
Dengan malu malu akhirnya Nisa pun meniup lilin tersebut.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3xo8nfsjE
"Selamat ulang tahun ya Cantik" (ucap Johan dan tampa permisi langsung mengecup kening dari pembantunya itu)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoq6Z6Ug0U
Ucapapan kata Cantik untuk pembantunya itu pun untuk pertama kali keluar dari mulut Johan secara pangsung terhadap Nisa. Hal itu tentu saja semakin membuat wajah Nisa semakin memerah dan bulu romanya berdiri. bulu bulu halus memang cukup banyak tumbuh di tangan Nisa, demikian juga di atas bibir merah mungilnya seakan ada kumis tipis disana, tapi tentu tak setebal punya is dahlia.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjg5XGBboi
"Maksih banyak Pak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSxa4xNbof
"Ayo potong kuenya Nis, trus mau dikasih siapa duluan?
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmo5n7FUx8f
Dalam pikiran Nisa tentu saja terhadap Majikannya itu, sebab hanya mereka berdua yang berada di ruangan tersebut
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdt2yhd1kb
"Hehehe... iya Pa
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJe2hBIelc
Nisa kemudian memotong Kue tersebut, lalu potongan itu dia berikan ke Majikannya, Nisa juga memakannya.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPI20UnH81
"Makasih banyak ya Pak" (ucap Nisa karna merasa terharu dan sangat bahagia)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTBQbwxjYb
Ini adalah moment pertama kali Nisa meniup lilin ulang tahunnya yang ke 19 tahun ini, sesuatu yang sangat spesial dalam hidupnya.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pNdFycSXt
"Jangan duduk di bawah dong Nis" (ucap Johan saat Nisa kembali berniat duduk di Karpet)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzX0N6NAWrw
"Trus dimana Pak?
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFHbHBzfxj
"Ya di sofa, kan ada sofa ini, duduk samping Bapak aja sini"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bV52GosSV
"Ahh... disini aja Pak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdM144cjzd
Ucap Nisa sambil kembali duduk di Karpet, Nisa tentu merasa kaget sebab Majikannya itu memintanya duduk di Sofa yang juga di duduki oleh Johan, Sofa yang muat untuk dua orang.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCb3HlLoTq
"Disini lah sama Bapak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDS1O7Or2g
"Ah malu Pak, masa duduk bareng Bapak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwv1HDCfOI
"Kok malu sih? Anggap aja Bapak seperti Ayah, kan Dek Nisa pernah bilang gitu"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZMksinQNZ
"Hehehe... iya sih, tapi kan Pak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRVYoqIsSQ
Johan akhirnya berinisiatif menarik tangan Nisa agar mau berpindah, dan entah kenapa, Nisa juga tak menolaknya dan akhirnya duduk di samping Majikannya itu, duduk di sofa yang sama. Nisa tentu saja merasa canggung, karna posisi mereka yang rapat, apalagi Majikannya itu malah justru memepetnya sehingga tak ada lagi tempat untuk Nisa bergeser, sudah mentok di penghalang Sofa.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkZ6j0HDAQ
"Pak, sempit Pak, Nisa duduk di bawah aja ya
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmOOWEdIe4
"Di sini bareng Ayah ya"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNfioiOjd4
Nisa pun senyum tipis di tengah wajahnya yang menunduk dan semakin memerah, dan ini untuk pertama kali justru Majikannya itu mengatakan kata Ayah.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmnWgjEqiP
"Jangan malu gitu dong Nis"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKL85ZaVO2N
"Abis Bapak gitu"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbotxocdTp
"Tapi kan Nis, Ayah justru senang sih lihat Nisa begitu, makin cantik Ayah lihat"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInvAc5D7kS
Nisa pun tak menjawabnya, sebab yang ada malah semakin membuatnya gusar dan sedikit gemetar sebab tubuh mereka semakin rapat.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhCm8eXMQh
"Gimana Nis, senang gak ulang tahunnya di rayain?
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLLkI4uqwk
"Hehehe... senang bangat Pak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGLwkMfqqj
"Jangan panggil Pak lah, Panggil Ayah aja, tapi maaf ya Nis, Ayah gak beliin kado buat kamu, soalnya Ayah gak tau apa yang Nisa suka"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPU7vJeK7e
"Hihihi... gak usah Pak, eh maaf, Yah. Ni aja Nisa sudah sangat senang karna di beliin kue ualang tahun"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SDLPdymYN
Lama kelamaan, hubungan mereka pun mulai cair, rasa canggung dang malu yang Nisa rasakan juga semakin berkurang.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqpOOw1U4R
"Nis, boleh Ayah peluk?
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwbJz3eJu0
"Jangan Yah, Nisa malu"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VLshxXGgG
"Peluk sebentar aja kok Nis, Ayah sangat nyaman soalnya kalau dekat sama Nisa, boleh ya"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQ5Z1Qg4As
Tampa di beri ijin oleh Nisa, Johan malah langsung merangkul tubuh Nisa, membuat Anisa menjadi tegang dan kembali malu.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01189YHaro
"Rilex aja Nis, gak usah malu"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHi8k2fsBD
"Tapi Yah, udah ya Nisa malu soalnya dipeluk gini"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9UjTrw4ub
"Gak apa apa Nis, sini bersender sama Ayah" (ucap Johan sambil menarik dengan lembut kepala pembantunya itu untuk bersandar di dadanya"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63PAOmeRKw
Nisa sesungguhnya ingin menolak hal itu, sebab tentu saja itu adalah sebuah dosa, jangankan menyandarkan tubuh ke tubuh yang bukan Muhrimnya bersalaman tangan dengan bersentuhan saja baginya itu adalah dosa, apalagi ini dengan sosok yang berbeda keyakinan dengannya. Tapi entah kenapa, Nisa tak menghindar dan tak menjauh saat tangan dari Majikannya itu menarik lembut tubuhnya untuk merapat dan akhirnya kepalanya yang ditutupi hijab itu bersandar di dada bidang sang Majikan.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzs0ErJXKyR
"Pak, Nisa takut"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnotjoYyGr
"Takut kenapa Sayang, Nisa merasa nyaman kan?
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCS3mL2VU9O
Nisa pun tak membalas ucapan itu. Sekarang tubuhnya sudah berada di dalam pelukan sang Majikan, tangan dari Majikannya itu melingkar di tubuhnya.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMiScw2tLt
"Sayang, kangen kan berduaan dan di peluk seperti ini sama Suami mu? Ayah juga kangen soalnya meluk ibu dan bermesraan seperti ini, tapi ya keadaan Istri Ayah sekarang yang sakit, jadi gak bisa ngelakuinnya"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXET0euzOq
Nisa hanya terdiam dengan tubuh yang kaku dipelukan Majikannya dan bersandar ditubuh tinggi besar atletis sang Majikan. Memang Nisa merasakan kehangatan dan kenyamaan dengan itu, tapi tak mungkin dia ucapkan kepada Majikannya tersebut.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc00LCxAXoC
Entah dengan sengaja atau tidak! Lengan Johan pun berkali kali bergeser dan mengenai gunung kembar Anisa, gunung kembar yang berisi Nutrisi berupa ASI yang mengumpul disana, sebab sesungguhnya Nisa memang masih menyusui Putri kecilnya, tapi karna keadaan sehingga terpaksa harus digantikan susu formula, sebab keberadaan Nisa yang terpaksa jauh dari Putri kecilnya karna desakan ekonomi.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDZujWbmFS
Nisa pun mulai tak nyaman, tak nyaman karna merasa sakit dieasakan di buah dadanya, sakit karna gesekan yang dia tak tau apakah disengaja atau tidak oleh Si Majikan.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlrZktryVB
"Pak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSf5TDZS1s
"Ya kenapa Sayang?
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgf7ZWbcrCP
"Ihh... jangan panggil sayang dong Pak, Nisa kan malu, Nisa kan cuman pembantu"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVbBjRdN92
Johan pun hanya senyum dan kemudin malah mengecup kening dari pembantunya itu tampa permisi lebih dulu.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAe22bHPEiO
"Ihhh.... Pak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XVbR9s8f1
"Nis, boleh Ayah pegang gak ini" (sambil jemari Johan menunjuk buah dada Nisa)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5Z34q0P9J
"Gak ah Pak, Nisa takut"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNFpYx7r5s
"Takut apa Sayang, kan cuman berdua disini"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDVe3H3XN1
"Tapi Pak, kan ada Ibu"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡux70htUc1B
"Ibu kan sudah tidur, lagian juga gak bisa turun sendiri dari ranjang kalau gak dibantu"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yPNvnoMME
"Tapi Pak"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPiBD5bdR4
Iblis telah merasuki kedua insan itu, iblis telah menguasai keduanya untuk melangkah lebih jauh, untuk berbuat dosa nikmat duniawi.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrxgYdDOj5
"Pak! Sakit!!!"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk81cVgKxU9
Johan memang tiba tiba megang buah dada Nisa dan sedikit meremasnya, dan lagi lagi hal itu dia lakukan sebelum yang punya mengijinkan. Nisa sendiri juga hanya mengeluh sakit, tetapi tak berusahan mencegah ulah sang Majikan, sebab iblis juga sudah menguasainya.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyTjP4rcOe
Mendapat angin segar karna tak ada penolakan dari pembantunya yang cantik dan mungil itu, jemari Johan pun semakin berani, jemari itu mulai menyelusup ke dalam baju yang Nisa pakai dan langsung bersentuhan dengan pelindung dari buah dada Nisa, yaitu bh nya yang sedikit basah karna air susunya yang tumpah. Johan pun menyadari akan itu, lalu bertanya ke Nisa sambil jemarinya keluar dari dari balik pakaian pembantunya itu.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQerI4uOp8
"Sayang, Anak kamu masih netek ya?
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDriAq7nHxY
Nisa hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah malu dan memerah.
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rMYn3IZ5n
"Wah kasihan dong si kecil, siapa namanya si Cantik itu Sayang? Ayah lupa"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEK0rLAAnPZ
"Sifa Pak, Asifa"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPkrtQJmu1
"Trus sekarang berarti jadinya minum susu formula dong?
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcc4gazUuSW
"Iya Pak
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gmBGPDbGb
"Kenapa Nisa gak beritahu Ayah? Kalau seandainya Ayah tau pasti Ayah akan kasih uang buat beliin susu formula buatnya"
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOUM4yljTT
"Gak apa apa Pak, kan Gaji Nisa bisa kok beliinnya" (ucap Nisa dengan senyum, sebab dia merasa terharu saat Majikannya itu mengatakan membelikan susu formula untuk Putri kecilnya)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTphcojCcup
"Tapi gini gak baik loh Nis, bisa jadi penyakit kalau Asinya gak dikeluarkan, bisa jadi kanker penyudara" (ucap Johan sok tau)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJF5egTNL3X
"Masa sih Pak? (Nisa merasa takut mendengar itu)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ebXKBVL7u
"Iya Sayang" (kembali jemari Johan mulai menyelusup ke dalam pakain pembantunya itu dan bahkan langsung masuk mengenai putingnya yang mengeras dan basah)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhvLcgkGZF
"Pak, jangan Pak" (ucap Nisa tapi lagi lagi tak berusaha menghindar)
52Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5ubHaFCX9
