
"Di Sebalik Jubah Nurina"1026Please respect copyright.PENANACOqwCilOUh
1026Please respect copyright.PENANAFti4QVTv4w
BAB 3: Ustazah Nakal 2
Dari tadi Nurina duduk diam di tepi katil, matanya sesekali merenung kosong ke arah kipas. Mindanya teringatkan Ustaz Farid.
Tiba-tiba, hidung Nurina menangkap bau yang kuat—bau perfume yang sama pada badan Isya.
------1026Please respect copyright.PENANAiZQlKlJX8A
10 minit sebelum itu...1026Please respect copyright.PENANAjuWdECEbrT
1026Please respect copyright.PENANAQR5ErGCc2z
"Oklah, saya mandi dulu ye Nurina," kata Isya. Nurina mengangguk lantas berbaring di katilnya.1026Please respect copyright.PENANAU1Wvi2VBZK
1026Please respect copyright.PENANADX959mbWoV
Sebaik saja Isya berkata demikian, dia terus menanggalkan tudung labuhnya dan terlerai rambut ikalnya. Kemudian, Isya menanggalkan jubah dan pakaian dalam hingga bertelanjang sebelum dia akhirnya membalutkan tubuhnya dengan tuala pink.1026Please respect copyright.PENANAJ7YdlGccGG
1026Please respect copyright.PENANA38tJi4V8cj
Nurina yang berbaring tadi, sedikit terkejut dan melirik pada isya.1026Please respect copyright.PENANAoTXz5e7R4K
1026Please respect copyright.PENANAkBUQq6sxqD
"Wah.. beraninya," getus Nurina.1026Please respect copyright.PENANAiqxMMCGDte
1026Please respect copyright.PENANAT185ZwHMtY
Isya perasan akan tenungan Nurina yang pelik itu. 1026Please respect copyright.PENANAVfe5tAeNWU
1026Please respect copyright.PENANAoedZ7BzT3M
"Hmm? Oh! Maaf nurina... kita kat kampung dah biasa macam ni,.... lagipun kita sama2 perempuan kan... maaf buat awak tak selesa hehe," kata Isya sambils membetulkan tualanya.1026Please respect copyright.PENANANTcqfCI9aC
1026Please respect copyright.PENANAaUYe7yzr79
"Eh! takpe... takpe... saya ok je," jawab Nurina.1026Please respect copyright.PENANAHpPruAMWJf
1026Please respect copyright.PENANAqVgtJScqiJ
Sejurus Isya keluar ke tandas yang terletak di hujung blok untuk mandi, Nurina menangkap bau perfume yang agak kuat.
Dia cuba menghidu sekeliling mencari sumber bau wangi itu. Akhirnya, bau itu datangnya dari beg pakain Isya.
Dengan perlahan, Nurina membuka zip beg pakaian Isya. Matanya terhenti pada sehelai panties warna ungu gelap, bersama bra berwarna krim. Dia mengangkatnya perlahan, jari-jemarinya menggenggam nipis fabrik itu.
Tanpa sedar, Nurina membawa panties itu ke wajahnya… menghidu dalam-dalam. Matanya terpejam seketika, jantungnya berdegup laju.
Tiba-tiba—
“Eh… Nurina?”1026Please respect copyright.PENANAzJ4B5Thhpa
Suara itu buat Nurina tersentak.
Pintu bilik terbuka perlahan. Isya berdiri dengan bertuala, memandang penuh kehairanan kepada Nurina yang sedang memegang pantiesnya itu.
Nurina cepat-cepat menyembunyikan panties itu di belakang badannya.
Isya:1026Please respect copyright.PENANA1rrVcYxzha
“Awak… buat apa dengan beg saya?”
Nurina:1026Please respect copyright.PENANAcQYJoJM24Z
“Eh tak—saya cuma… nak alihkan. Macam berat, saya takut awak tersadung nanti.” (gagap sedikit)
Isya senyum, lalu melangkah masuk.1026Please respect copyright.PENANAjhVPErTJDZ
Dia tidak terus mendesak, cuma membetulkan tuala di dadanya sambil mendekati katil.
Isya:1026Please respect copyright.PENANAO1PjzWmWfv
“Hehe... takpe la, saya pun selalu gitu masa kat kolej dulu. Tengok beg roommate.”
Nurina:1026Please respect copyright.PENANA2gD8qeu6HX
“Saya tak tengok apa-apa pun... cuma terbau... sikit...”
Isya:1026Please respect copyright.PENANAh9WWsVukUL
(ketawa kecil, manja)1026Please respect copyright.PENANAdLyQpT7cdO
“Yelah… saya memang kuat berpeluh sikit. Nanti saya basuh baju tu semua okay.”
Nurina tunduk, mukanya merah. Tapi matanya masih sempat mencuri pandang dada Isya yang samar-samar kelihatan dari celah tuala.1026Please respect copyright.PENANApfrfmuvPDS
---
Nurina hanya membatu di birai katil. Tangannya masih menggenggam panties Isya yang disorokkan di bawah bantalnya. Mukanya terasa panas, merah padam, malu yang amat. Dia tak tahu nak pandang ke mana. Dia tunduk saja.
Isya pula tidak bersuara. Bunyi kipas siling berputar jadi latar sunyi yang menyesakkan dada. Beberapa saat kemudian, Isya menghampiri. Langkahnya perlahan, berhenti di sisi Nurina.
Isya:1026Please respect copyright.PENANA1JesyFuqJz
“Ina…”1026Please respect copyright.PENANAEYX4qKhIDh
“Awak suka bau tu…?”
Nurina menggigit bibir. Matanya masih tak berani mengangkat.
Nurina:1026Please respect copyright.PENANA5h8ruaiJen
“…Saya tak tahu kenapa. Saya tak pernah buat macam ni. Saya… saya cuma terbau masa awak lalu tadi. Wangi sangat. Macam… lembut, tapi menusuk.”
Isya duduk perlahan di sebelah Nurina, tubuhnya masih bertuala, dan sedikit lembap. Bahunya bersentuh sedikit dengan Nurina yang sedang kaku.
Isya:1026Please respect copyright.PENANA6xlxShUeCd
(nada rendah, tenang)1026Please respect copyright.PENANAliE5kfMK3t
“Perfume tu ada orang bagi, katanya dari sumber alam di Sabah, asli lagi… memang saya suka pakai kat tempat lembut. Terutama di bahagian faraj saya,” Kata Isya, selamba.
Perkataan itu buat leher Nurina terasa sejuk. Nafasnya tak teratur. Dia rasa lain macam… namun rasa ingin tahunya juga makin membuak. Perfume apa yang sampai menarik perhatian dan menggelisahkan jiwa?
Isya mengangkat tangan Nurina, perlahan-lahan, Isya menarik semula pantiesnya dari tangan Nurina. Tapi dia tak marah. Dia cuma senyum nipis.
Isya:1026Please respect copyright.PENANA2e4hzf8X5I
“Lain kali… awak minta je.”1026Please respect copyright.PENANAMyGVXZi1bt
“Kita boleh kongsi bau wangi tu sama-sama.”
Mata Nurina membulat sedikit. Dia tak tahu nak jawab apa. Tapi untuk kali pertama dalam hidupnya, dia rasa… ada ruang dalam dirinya yang baru terbuka. Ruang yang selama ini dia pendam, dan tidak pernah dia benarkan sesiapa masuk.
---1026Please respect copyright.PENANAcI2jXFJL5a
1026Please respect copyright.PENANAtHlY6T2iVY
Nurina termenung seketika. 1026Please respect copyright.PENANA7VB1rTkc2C
1026Please respect copyright.PENANAYvuMDpZb3x
Kemudia dia mengangkat mukanya.1026Please respect copyright.PENANAQVrmgG66f6
1026Please respect copyright.PENANAbyLgV9NvSG
"Isya... saya minta maaf... saya bukan seperti awak sangka...," muka Nurina sayu seperti hendak menangis.1026Please respect copyright.PENANA2rbV3HXSvm
1026Please respect copyright.PENANA5vyNIQBCDS
"Eh... Nurina, jangan risaulah... saya tak marah awak pun... ok?" jawab Isya yang masih bertuala.1026Please respect copyright.PENANAfz5lSwbSbG
1026Please respect copyright.PENANAWXA8QBavtr
"Tapi saya tahu kelakuan saya itu tidak senonoh dan memalukan!" jawab Nurina. Mukanya kembali merah.1026Please respect copyright.PENANA1kUErrdovr
1026Please respect copyright.PENANAuVjFgHbU4Z
Isya tersenyum dan kemudian menghampiri Nurina.1026Please respect copyright.PENANABJN5Jixf8r
1026Please respect copyright.PENANAQuqz3ixgfV
Dia tiba2 menyelak tualanya ke paras perut, dan jelas terpampang pepeknya dengan bulu halus tp lebat. Tangannya terus menarik leher Nurina dan membawa muka kawannya itu ke arah pepeknya.1026Please respect copyright.PENANARWA423aNNG
1026Please respect copyright.PENANAmiKrCBPPOq
"Sini... saya bagi yang original, ciumlah.. awak akan suka punya," kata Isya sambil senyum sinis.1026Please respect copyright.PENANAnGMi4MSZwc
1026Please respect copyright.PENANAe0Gwc8yyoZ
Siapa boleh bayangkan gadis kurus, kecil dan cute dari sabah itu sebenarnya agak daring.
Nurina terperanjat apabila lehernya ditarik Isya dan lebih memeranjatkan apabila Isya menyuakan pepek tanpa berlapik ke mukanya.1026Please respect copyright.PENANAGSvt8z8Md4
1026Please respect copyright.PENANAQ7HLlfgbPL
"Ciumlah... takpe saya tak marah...1026Please respect copyright.PENANAjyNCCRjEgK
1026Please respect copyright.PENANAeLLYOoTfdO
Nurina agak keberatan, tetapi tidak dapat menahan dirinya. Perlahan-lahan dia melekapkan hidungnya ke pangkal pepek Isya. Bulu-bulu halus pepek Isya dapat dirasa menusuk pipi Nurina.1026Please respect copyright.PENANAxSEXsvkWil
1026Please respect copyright.PENANAzQ6JtSCk3g
----1026Please respect copyright.PENANAg1z4rpSUs0
1026Please respect copyright.PENANA2tGE6lQKDB
Sesuatu yang memeranjatkan turut terjadi.1026Please respect copyright.PENANAO1izc1oj9S
1026Please respect copyright.PENANAFmlHghHsEm
Sebaik saja Nurina mencium pepek Isya, dirinya tiba-tiba menjadi tak keruan. Dia malah mencium lagi pepek Isya. dan tanpa segan silu Nurina mengeluarkan lidahnya dan menjilat2 pepek Isya. 1026Please respect copyright.PENANAPlINBjym7q
1026Please respect copyright.PENANAIgjjGF0cX3
Isya mendesah saat Nurina mula meneroka pepeknya. Perlahan-lahan dia merasa lidah Nurina mulai menjalar ke arah kelentitnya.1026Please respect copyright.PENANAdvkYdKNq5a
1026Please respect copyright.PENANASeKzFlRqUK
"Urghh Uuhhhh Aerhghhh awreghhhh"1026Please respect copyright.PENANABbdCsk5DLa
"Sedap... Hmphh! Jilat lagi Ina...Hmmmmpppp"1026Please respect copyright.PENANAFZhje09UQs
1026Please respect copyright.PENANAmDSqt22hlw
Nurina tidak sedar berapa kali dia menjilat dan mengulum kelentit Isya. Pepek rakannya itu seumpama bantal peluknya yang lama hilang.1026Please respect copyright.PENANAankUxbQTuo
1026Please respect copyright.PENANAVYNKnYPavw
"hmmmpphhhh... SLurppppSlurprppp!!!"1026Please respect copyright.PENANAHmQzvWxBeW
1026Please respect copyright.PENANAa4CW78HBYl
Nurina bagaikan dirasuk, dia terus menjilat2 lebih banyak lagi sehingga membuatkan pepek Isya lencun dengan air liurkan...1026Please respect copyright.PENANAhcuusuyFJk
1026Please respect copyright.PENANAKkBRaI6fCW
Beberapa minit kemudian...1026Please respect copyright.PENANA7ZZ1Kxr6eS
1026Please respect copyright.PENANAw9AOKdVs5N
Isya:1026Please respect copyright.PENANARLUY9xeW3j
1026Please respect copyright.PENANAloRcwwqvfi
"Inaaa.. hmmmm... hmmm INAA!!"1026Please respect copyright.PENANALgFK95c4fk
"Arrghh Aarghhh!!!!! 1026Please respect copyright.PENANAIOU839fD4w
1026Please respect copyright.PENANAORSoc9y84J
Isya klimaks dan memancutkan air pepeknya ke muka Nurina.1026Please respect copyright.PENANAovTe3N5OBu
1026Please respect copyright.PENANAd6a7537WJ2
-------------------1026Please respect copyright.PENANAG75R4CU8FL
1026Please respect copyright.PENANAJWcUtrK5Xf
"Ina... sorry... kita tak tahan.....1026Please respect copyright.PENANAbS7cFuUYxk
"Eh takpe.. saya ok je," jawab Nurina sambil mengelap sedikit mukanya yang dipancut air mani Isya...1026Please respect copyright.PENANAzjszPEdvAT
1026Please respect copyright.PENANApd2THGOQLT
------
Isya keluar semula ke tandas untuk mencuci kemaluannya yang baru terpancut tadi.
Nurina termangu di atas katil sambil mengelap mukanya yang basah dengan air mani Isya.1026Please respect copyright.PENANA6YnguPmGYu
1026Please respect copyright.PENANAGIH7jDwmCM
Dia tidak faham, walaupun situasi itu sangat janggal dan terlampau lucah, tp dia menerimanya, dan paling penting dia berasa selesa diperlakukan begitu.
"Masinnya bau air lepas melancap ni... agaknya air pepek aku pun mcm ni ke rasanya?" bisik Nurina sendirian.1026Please respect copyright.PENANAXkHQ4wm7kT
1026Please respect copyright.PENANAOUJgAaQ8x0
1026Please respect copyright.PENANAEIa5THLslj