
"Di Sebalik Jubah Nurina"3718Please respect copyright.PENANAZkyVYPXrZD
3718Please respect copyright.PENANAMWWXHudbeQ
BAB 3: Ustazah Nakal 2
Dari tadi Nurina duduk diam di tepi katil, matanya sesekali merenung kosong ke arah kipas. Mindanya teringatkan Ustaz Farid.
Tiba-tiba, hidung Nurina menangkap bau yang kuat—bau perfume yang sama pada badan Isya.
------3718Please respect copyright.PENANAL926mLRqmd
10 minit sebelum itu...3718Please respect copyright.PENANAFX6VN9RVZk
3718Please respect copyright.PENANAgRmQmxmK5t
"Oklah, saya mandi dulu ye Nurina," kata Isya. Nurina mengangguk lantas berbaring di katilnya.3718Please respect copyright.PENANAo3KC7kAIDT
3718Please respect copyright.PENANA6VGwo0cL37
Sebaik saja Isya berkata demikian, dia terus menanggalkan tudung labuhnya dan terlerai rambut ikalnya. Kemudian, Isya menanggalkan jubah dan pakaian dalam hingga bertelanjang sebelum dia akhirnya membalutkan tubuhnya dengan tuala pink.3718Please respect copyright.PENANAXcfeWVD3BD
3718Please respect copyright.PENANAYZS18Vnxpy
Nurina yang berbaring tadi, sedikit terkejut dan melirik pada isya.3718Please respect copyright.PENANAKR9nwZ4Ol9
3718Please respect copyright.PENANAGiLMn7pYTK
"Wah.. beraninya," getus Nurina.3718Please respect copyright.PENANATnoghp3Rkp
3718Please respect copyright.PENANAJBYSnHmylD
Isya perasan akan tenungan Nurina yang pelik itu. 3718Please respect copyright.PENANAFNsYq1d8Wm
3718Please respect copyright.PENANAvFIZDGwcHR
"Hmm? Oh! Maaf nurina... kita kat kampung dah biasa macam ni,.... lagipun kita sama2 perempuan kan... maaf buat awak tak selesa hehe," kata Isya sambils membetulkan tualanya.3718Please respect copyright.PENANArCNCyKiBtD
3718Please respect copyright.PENANAFIhZ3I258O
"Eh! takpe... takpe... saya ok je," jawab Nurina.3718Please respect copyright.PENANAkAw4raAFD9
3718Please respect copyright.PENANAP2SrSe72ml
Sejurus Isya keluar ke tandas yang terletak di hujung blok untuk mandi, Nurina menangkap bau perfume yang agak kuat.
Dia cuba menghidu sekeliling mencari sumber bau wangi itu. Akhirnya, bau itu datangnya dari beg pakain Isya.
Dengan perlahan, Nurina membuka zip beg pakaian Isya. Matanya terhenti pada sehelai panties warna ungu gelap, bersama bra berwarna krim. Dia mengangkatnya perlahan, jari-jemarinya menggenggam nipis fabrik itu.
Tanpa sedar, Nurina membawa panties itu ke wajahnya… menghidu dalam-dalam. Matanya terpejam seketika, jantungnya berdegup laju.
Tiba-tiba—
“Eh… Nurina?”3718Please respect copyright.PENANAdqyFKj0nUD
Suara itu buat Nurina tersentak.
Pintu bilik terbuka perlahan. Isya berdiri dengan bertuala, memandang penuh kehairanan kepada Nurina yang sedang memegang pantiesnya itu.
Nurina cepat-cepat menyembunyikan panties itu di belakang badannya.
Isya:3718Please respect copyright.PENANAvAThY4JfNH
“Awak… buat apa dengan beg saya?”
Nurina:3718Please respect copyright.PENANAXOguTt5bzf
“Eh tak—saya cuma… nak alihkan. Macam berat, saya takut awak tersadung nanti.” (gagap sedikit)
Isya senyum, lalu melangkah masuk.3718Please respect copyright.PENANAdMdE6wTx3o
Dia tidak terus mendesak, cuma membetulkan tuala di dadanya sambil mendekati katil.
Isya:3718Please respect copyright.PENANA8tVoLRTXUE
“Hehe... takpe la, saya pun selalu gitu masa kat kolej dulu. Tengok beg roommate.”
Nurina:3718Please respect copyright.PENANAHEj9mBlWOr
“Saya tak tengok apa-apa pun... cuma terbau... sikit...”
Isya:3718Please respect copyright.PENANAgE2XhH1zh0
(ketawa kecil, manja)3718Please respect copyright.PENANA6Xhq9tZdGv
“Yelah… saya memang kuat berpeluh sikit. Nanti saya basuh baju tu semua okay.”
Nurina tunduk, mukanya merah. Tapi matanya masih sempat mencuri pandang dada Isya yang samar-samar kelihatan dari celah tuala.3718Please respect copyright.PENANAxIp8h460A3
---
Nurina hanya membatu di birai katil. Tangannya masih menggenggam panties Isya yang disorokkan di bawah bantalnya. Mukanya terasa panas, merah padam, malu yang amat. Dia tak tahu nak pandang ke mana. Dia tunduk saja.
Isya pula tidak bersuara. Bunyi kipas siling berputar jadi latar sunyi yang menyesakkan dada. Beberapa saat kemudian, Isya menghampiri. Langkahnya perlahan, berhenti di sisi Nurina.
Isya:3718Please respect copyright.PENANA0JHeHgLG1n
“Ina…”3718Please respect copyright.PENANATE0GhE50NR
“Awak suka bau tu…?”
Nurina menggigit bibir. Matanya masih tak berani mengangkat.
Nurina:3718Please respect copyright.PENANAVlAJBpyeps
“…Saya tak tahu kenapa. Saya tak pernah buat macam ni. Saya… saya cuma terbau masa awak lalu tadi. Wangi sangat. Macam… lembut, tapi menusuk.”
Isya duduk perlahan di sebelah Nurina, tubuhnya masih bertuala, dan sedikit lembap. Bahunya bersentuh sedikit dengan Nurina yang sedang kaku.
Isya:3718Please respect copyright.PENANAFvyeMgxIHq
(nada rendah, tenang)3718Please respect copyright.PENANAkSUSokyVfH
“Perfume tu ada orang bagi, katanya dari sumber alam di Sabah, asli lagi… memang saya suka pakai kat tempat lembut. Terutama di bahagian faraj saya,” Kata Isya, selamba.
Perkataan itu buat leher Nurina terasa sejuk. Nafasnya tak teratur. Dia rasa lain macam… namun rasa ingin tahunya juga makin membuak. Perfume apa yang sampai menarik perhatian dan menggelisahkan jiwa?
Isya mengangkat tangan Nurina, perlahan-lahan, Isya menarik semula pantiesnya dari tangan Nurina. Tapi dia tak marah. Dia cuma senyum nipis.
Isya:3718Please respect copyright.PENANAlg7JU8FDzI
“Lain kali… awak minta je.”3718Please respect copyright.PENANA5FBGmE2meL
“Kita boleh kongsi bau wangi tu sama-sama.”
Mata Nurina membulat sedikit. Dia tak tahu nak jawab apa. Tapi untuk kali pertama dalam hidupnya, dia rasa… ada ruang dalam dirinya yang baru terbuka. Ruang yang selama ini dia pendam, dan tidak pernah dia benarkan sesiapa masuk.
---3718Please respect copyright.PENANAHksM6JlBBP
3718Please respect copyright.PENANA3iUebZ1B9p
Nurina termenung seketika. 3718Please respect copyright.PENANA3r7HYSKKPs
3718Please respect copyright.PENANA2z7MdbLjXH
Kemudia dia mengangkat mukanya.3718Please respect copyright.PENANAuUEd2344iM
3718Please respect copyright.PENANASuMkC2XlTC
"Isya... saya minta maaf... saya bukan seperti awak sangka...," muka Nurina sayu seperti hendak menangis.3718Please respect copyright.PENANAMrgrKVmnm5
3718Please respect copyright.PENANAiPUjuhDeoM
"Eh... Nurina, jangan risaulah... saya tak marah awak pun... ok?" jawab Isya yang masih bertuala.3718Please respect copyright.PENANA8KGthjE5QL
3718Please respect copyright.PENANA2H5aW2OIL8
"Tapi saya tahu kelakuan saya itu tidak senonoh dan memalukan!" jawab Nurina. Mukanya kembali merah.3718Please respect copyright.PENANAvHUddroP0x
3718Please respect copyright.PENANAafcftuWftP
Isya tersenyum dan kemudian menghampiri Nurina.3718Please respect copyright.PENANAAH49VdaSYM
3718Please respect copyright.PENANAhn2dXIbHaM
Dia tiba2 menyelak tualanya ke paras perut, dan jelas terpampang pepeknya dengan bulu halus tp lebat. Tangannya terus menarik leher Nurina dan membawa muka kawannya itu ke arah pepeknya.3718Please respect copyright.PENANA1kk4aiSLTf
3718Please respect copyright.PENANAZFfY3YXHP0
"Sini... saya bagi yang original, ciumlah.. awak akan suka punya," kata Isya sambil senyum sinis.3718Please respect copyright.PENANABg7blkX5uL
3718Please respect copyright.PENANAiIjAskFQ7S
Siapa boleh bayangkan gadis kurus, kecil dan cute dari sabah itu sebenarnya agak daring.
Nurina terperanjat apabila lehernya ditarik Isya dan lebih memeranjatkan apabila Isya menyuakan pepek tanpa berlapik ke mukanya.3718Please respect copyright.PENANAhuuBXm1QQk
3718Please respect copyright.PENANADzM6SoDGfc
"Ciumlah... takpe saya tak marah...3718Please respect copyright.PENANAsZ5AcqnNlz
3718Please respect copyright.PENANANWd0W8nr7t
Nurina agak keberatan, tetapi tidak dapat menahan dirinya. Perlahan-lahan dia melekapkan hidungnya ke pangkal pepek Isya. Bulu-bulu halus pepek Isya dapat dirasa menusuk pipi Nurina.3718Please respect copyright.PENANAgYueN3IRb5
3718Please respect copyright.PENANAV9BX9yaYEZ
----3718Please respect copyright.PENANAcx8mpzeaE0
3718Please respect copyright.PENANA82pboCB9si
Sesuatu yang memeranjatkan turut terjadi.3718Please respect copyright.PENANAJXsbcsutKK
3718Please respect copyright.PENANANqQjJKbHTz
Sebaik saja Nurina mencium pepek Isya, dirinya tiba-tiba menjadi tak keruan. Dia malah mencium lagi pepek Isya. dan tanpa segan silu Nurina mengeluarkan lidahnya dan menjilat2 pepek Isya. 3718Please respect copyright.PENANANjAOaNiXpy
3718Please respect copyright.PENANA4LUVs6Bh2e
Isya mendesah saat Nurina mula meneroka pepeknya. Perlahan-lahan dia merasa lidah Nurina mulai menjalar ke arah kelentitnya.3718Please respect copyright.PENANA0tb6PpWwBi
3718Please respect copyright.PENANAsT8Lzqf5pm
"Urghh Uuhhhh Aerhghhh awreghhhh"3718Please respect copyright.PENANAIrqCwzo28v
"Sedap... Hmphh! Jilat lagi Ina...Hmmmmpppp"3718Please respect copyright.PENANAOBt2w0bq87
3718Please respect copyright.PENANAZVAJbUwHzR
Nurina tidak sedar berapa kali dia menjilat dan mengulum kelentit Isya. Pepek rakannya itu seumpama bantal peluknya yang lama hilang.3718Please respect copyright.PENANAiiDD7hTNTx
3718Please respect copyright.PENANA6NdSHXGBfA
"hmmmpphhhh... SLurppppSlurprppp!!!"3718Please respect copyright.PENANAgoozTU7DWt
3718Please respect copyright.PENANA13hMY2cmS6
Nurina bagaikan dirasuk, dia terus menjilat2 lebih banyak lagi sehingga membuatkan pepek Isya lencun dengan air liurkan...3718Please respect copyright.PENANAlvxhdVFs1j
3718Please respect copyright.PENANA5IBh9mvHIA
Beberapa minit kemudian...3718Please respect copyright.PENANA3eGwr7Mm44
3718Please respect copyright.PENANASxz9NwE8z5
Isya:3718Please respect copyright.PENANAqlPCgtLpYU
3718Please respect copyright.PENANAeTcEXpX05o
"Inaaa.. hmmmm... hmmm INAA!!"3718Please respect copyright.PENANA0eidIhU3Km
"Arrghh Aarghhh!!!!! 3718Please respect copyright.PENANAlFN9VOAuCe
3718Please respect copyright.PENANAo0Lq8ErNFU
Isya klimaks dan memancutkan air pepeknya ke muka Nurina.3718Please respect copyright.PENANAflXacyaC7b
3718Please respect copyright.PENANAYRXmjA87Ju
-------------------3718Please respect copyright.PENANAvElacdhuXc
3718Please respect copyright.PENANAuh7R4wAC6a
"Ina... sorry... kita tak tahan.....3718Please respect copyright.PENANAqi6OTs3pkC
"Eh takpe.. saya ok je," jawab Nurina sambil mengelap sedikit mukanya yang dipancut air mani Isya...3718Please respect copyright.PENANA86c5SiZwyz
3718Please respect copyright.PENANAtGdeBK4hfd
------
Isya keluar semula ke tandas untuk mencuci kemaluannya yang baru terpancut tadi.
Nurina termangu di atas katil sambil mengelap mukanya yang basah dengan air mani Isya.3718Please respect copyright.PENANA5CPLq1wtjb
3718Please respect copyright.PENANAejvSvbjIZd
Dia tidak faham, walaupun situasi itu sangat janggal dan terlampau lucah, tp dia menerimanya, dan paling penting dia berasa selesa diperlakukan begitu.
"Masinnya bau air lepas melancap ni... agaknya air pepek aku pun mcm ni ke rasanya?" bisik Nurina sendirian.3718Please respect copyright.PENANAtzhECcuX51
3718Please respect copyright.PENANAoGKrZuog9Z
3718Please respect copyright.PENANAolNwhrlipo