***15371Please respect copyright.PENANAJIkNhdpsTz
[Karya milik @MirzaAli1. Hanya diperjualbelikan lewat Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan telegram @Mirzaali1 dengan harga 9rb/chapter. Beli lewat Gopay, Dana, Shopeepay, Ovo.]
***15371Please respect copyright.PENANANgbRFYw72p
Semenjak perzinahan kemarin itu, Alex dan teman-temannya terus mencekoki minuman Ummi Nisa dengan obat perangsang berdosis tinggi sehingga pada akhirnya Ummi Nisa pasrah karena merasa bahwa memeknya selalu gatal dan minta digaruk oleh kontol keempat remaja kafir itu. Ia merasa bahwa Alex dan teman-temannya tak bersalah, dan semua dosa bertumpu pada dirinya karena ia adalah seorang Ustadzah yang paham agama.
15371Please respect copyright.PENANAykfYDAOcET
Celakanya, walaupun Ummi Nisa tau bahwa zina adalah dosa besar, ia tetap tak bisa berhenti melakukannya. Setiap kata yang keluar dari mulut kafir keempat remaja itu ia perlakukan layaknya firman Tuhan yang tak bisa dibantah. Ummi Nisa diharamkan untuk memakai pakaian dalam oleh Alex, Alex berdalil bahwa kontol kafirnya itu harus diberi kemudahan untuk mengakses memek suci Ummi Nisa agar bisa mengenal islam lebih dekat.
Ummi Nisa pun mengiyakan perintah Alex itu. Pikirannya kini telah dicuci otak dan imannya dibelenggu oleh setan sehingga ia berpikir bahwa dakwah menggunakan cara apapun boleh asalkan berniat baik.
15371Please respect copyright.PENANAXDf2bttKo1
“Ummi mulai sekarang shalat sambil telanjang aja,” usul Daniel.
15371Please respect copyright.PENANA3oTqthH9IP
“Ga sah kalau begitu shalatnya Daniel,” ucap Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAvzJ64uOJvP
“Tapi kalo Ummi ngajarin kita shalat pake mukena lebar ga keliatan gerakan tubuhnya. Allah itu kan tau niat hambanya, jadi gapapa Ummi,” sanggah Alex.
15371Please respect copyright.PENANAouVCKOBatb
“iyasih, tapi masa Ummi telanjang gitu?”
15371Please respect copyright.PENANAV5FN3ad5Kj
“Hmm, gimana kalau Ummi pake jilbab doang, jadi kan ga melanggar sepenuhnya?” usul Lukas.
15371Please respect copyright.PENANAf5nPKCwVDN
“Iya Ummi, seorang muslimah itu kan dilihat kalau dia pakai jilbab kan,” sahut Alex. “Jadi kalau Ummi Nisa shalat telanjang tapi pakai jilbab seenggaknya Ummi menunjukkan kepada Allah kalau Ummi itu masih muslimah yang baik.”
15371Please respect copyright.PENANABsfHliagoL
“Betul juga kamu Lex, Innamal a'malu binniyat kan ya?” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum. “Semua amal itu tergantung niatnya.”
15371Please respect copyright.PENANAfVlQstL9Md
Semakin lama Ummi Nisa berdakwah, ia justru semakin terjerumus ke dalam dosa besar dan kekafiran.
15371Please respect copyright.PENANAIGCeZ2nbi8
Beberapa kali saat di sekolah, keempat remaja itu sengaja tak mengunci ruangan ekskul. Ustadz Malik yang termakan pancingan mereka itu sempat mengintip ke dalam dan melihat Alex dengan sengaja menarik Ummi Nisa duduk di pangkuannya saat mereka sedang diajari duduk diantara dua sujud. Parahnya, istrinya itu bukannya melawan atau berteriak malah menggoyangkan pantatnya diatas pangkuan Alex.
15371Please respect copyright.PENANAkweWnYknsE
Lain kesempatan ia melihat saat Ummi Nisa sedang mencontohkan gerakan rukuk tiba-tiba Lukas mendekat berpura-pura ingin lebih jelas dengan berdiri di belakang sang Ummahat itu. Namun, ia justru mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang hanya terbungkus sarung ke bokong sang Ummahat. Ustadz Malik naik pitam dan ingin langsung menghardik Lukas, tapi ia mengingat pesan istrinya bahwa semua itu adalah bagian dari dakwah.
15371Please respect copyright.PENANA1shostFUbp
Saat pulang sekolah, Ustadz Malik yang terus kepikiran tentang tonjolan di balik sarung yang Lukas pake tadi akhirnya mengecek sarung yang ia pinjamkan itu. Betapa terkejutnya ia saat menemukan bercak lendir puth di sarung itu. Ia bertanya dalam hati apa mungkin istrinya tadi keenakan merasakan gesekan kontol besar Lukas. Ada rasa cemburu yang becampur desir gairah dalam diri Ustadz Malik saat melihat istrinya yang seorang Ustadzah diperlakukan tak senonoh oleh empat remaja kafir itu.
15371Please respect copyright.PENANAkcCq2576OH
Di rumah, Ustadz Malik menyampaikan kecemburuannya itu kepada Ummi Nisa. Bukan respon baik yang ia dapatkan, malah Ummi Nisa memarahi Ustadz Malik karena malah mengintip saat ia sedang mengajari Alex dan teman-temannya padahal ia harusnya menjaga kantin. Ummi Nisa juga marah karena selama ini ia telah percaya kepada suaminya itu selama belasan tahun dan ganjarannya malah ia dicurigai begini.
15371Please respect copyright.PENANAt0PYKP9xMq
Malam itu Ustadz Malik sampai harus tidur di sofa karena membuat mood Ummi Nisa menjadi buruk. Hari-hari selanjutnya Ustadz Malik jarang menyinggung masalah itu lagi. Ia mencoba untuk menghapus pikiran negatifnya dan melihat perubahan positif dari Alex dan teman-temannya yang mulai paham tatacara shalat, surat dan doa-doa pendek, Namun, sebaliknya ia melihat istrinya malah semakin jauh dari esensi islam sebenarnya, istrinya itu terlalu membolehkan keempat remaja itu untuk menyentuh tubuh istrinya, canda-candaan mesum tak senonoh yang seharusnya tak keluar dari mulut sang istri maupun keempat remaja itu. Ia pun makin dengan cara Ummi Nisa berpakaian sekarang yang beberapa kali mulai berani memakai gamis ketat yang menampilkan lekukan indah tubuhnya, ada pun jika sang istri memakai gamis yang lebar justru malah kainnya terlalu tipis hingga menerawang. Ada rasa curiga dalam benaknya, bahwa sang istri selingkuh dengan keempat remaja itu.
15371Please respect copyright.PENANA3wER5DSQxz
Tapi, Alex dan teman-temannya selalu bersikap sopan dan hormat kepada dirinya dan juga Ummi Nisa selalu meyakinkan dirinya bahwa mereka masih remaja, jadi wajar saja bersikap manja. Ustadz Malik teringat perkataan istrinya bahwa dalam pernikahan mereka selama 15 tahun itu, Ummi Nisa selalu setia dan berada di sisinya di kala senang maupun susah. Jadi mengapa ketika sang istri sedang berdakwah ia justru mencurigainya?
15371Please respect copyright.PENANAxLVUyptumP
Ustadz Malik beristighfar dan memohon ampun kepada Allah karena telah mencurigai istrinya yang selalu setia itu. Ia tak ingin merusak keharmonisan rumah tangga dan menggoyahkan niat keempat remaja itu untuk masuk islam cuma gara-gara rasa cemburunya yang berlebih.
Siang itu, selepas shalat dhuhur Ummi Nisa masih berada di ruang ekskul untuk mengajari materi agama kepada Alex dan teman-temannya. Ummi Nisa duduk di kursi bersama keempat remaja itu membentuk lingkaran mengelilingi meja.
15371Please respect copyright.PENANAFiEvc6BT1G
Wajah dan sekujur tubuh Ummi Nisa belepotan dipenuhi sperma keempat remaja kafir itu sewaktu shalat. Ummi Nisa tak mempermasalahkan hal itu karena air mani itu hukumnya suci. Yang ia permasalahkan adalah keempat remaja itu melarang dirinya untuk menjilati sperma di tubuhnya ini, padahal ia doyan sekali rasa asin dan gurih sperma mereka.
15371Please respect copyright.PENANAJSPk5cG1yt
Hanya berselang beberapa saat setelah Ummi duduk di kursi, peju yang ada di tubuhnya itu mengalir turun membasahi kursi dan sekitar lantai.
15371Please respect copyright.PENANAP1mnjSR5gS
“Eh, Ummi duduk di pangkuanku aja, itu kursinya Ummi udah basah sama licin kena peju gitu,” ucap Lukas.
15371Please respect copyright.PENANAfXmuhdmYWT
“Ah, iyasih pejunya pada turun meluber ke kursi,” ucap Ummi Nisa. “Kalian sih pake ngelarang-ngelarang Ummi buat jilatin peju kalian.”
15371Please respect copyright.PENANAkuaCApekq4
“Gaboleh Ummi, Ummi kan yang ngajarin kita bahwa terlalu cinta pada hal duniawi itu ga baik,” ucap Alex. “Kita lihat Ummi akhir-akhir ini terlalu cinta sama peju kita, makanya kita ngelarang Ummi buat jilatin peju itu.”
15371Please respect copyright.PENANACyRJLapido
“Cuma sementara kok Ummi, nanti kalau Ummi udah bisa buktiin diri sebagai Ustadzah yang mengamalkan dakwahnya, baru deh Ummi boleh jilatin peju kafir kita,” ucap Lukas menenangkan Ummi Nisa. “Nah, sekarang Ummi dudukin kontolku cepet!”
15371Please respect copyright.PENANAdhiG7gR1jV
“Iya Lukas, sabar ih,” ucap Ummi Nisa. Ia lalu berdiri dari kursinya dan mendekat ke kursi Lukas.
15371Please respect copyright.PENANA08dBnWecdK
Ummi Nisa memposisikan dirinya membelakangi Lukas, satu tangannya memegang kontol Lukas lalu pinggulnya turun dan memasukkan kontol Lukas ke dalam memeknya. Sementara satu tangannya masih memegang Al-Quran yang akan ia gunakan untuk mengajari materi nanti.
15371Please respect copyright.PENANAzv7JQMz3Ta
Blesshh.
15371Please respect copyright.PENANA2FhokG0amW
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mendesah saat kontol itu masuk ke dalam memeknya. Ia diam sejenak menikmati kontol besar berkulup itu sambil membiarkan memeknya beradaptasi.
15371Please respect copyright.PENANAYfmRKPJeXh
Plak!
15371Please respect copyright.PENANAavqeKUGTKq
Lukas menampar bokong Ummi Nisa keras, “Ayo Ummi mulai genjot kontolku, sama ngajarnya dimulai,” ucapnya.
15371Please respect copyright.PENANA8JnfqCgEaN
“Ahhh, i-iya Lukkh,:” Ummi Nisa mulai menarik-turunkan pinggulnya mengaduk-aduk kontol Lukas. “S-semuanya ouhhhh, mmhhhh, mar-mari kita, mmhhh, awali pembelajaran kali ini, shhhh, dengan bacaan basmalah.”
15371Please respect copyright.PENANApPyz17hDDV
“Bismillahirrahmanirrahim,” ucap keempat remeja itu.
15371Please respect copyright.PENANA4tFuO7CnzB
Ummi Nisa lalu mulai membuka Al-Qurannya pada surat Ali Imran ayat 118, “Yā ay- ouhhh ayyuhallażīna āmanụ lāouhhhh, nghhh, Lukasss kontolmuuu enakkkhhh, mmhhhh tattakhiżụ biṭānatam min dụnikum lā ya`lụnakum khabālā, waddụ mā 'anittum, qad- mghhhhh, shhhhh, ouhhhhh, badatil-bagḍā`u min afwāhihim wa mā tukhfī ṣudụruhummmmmhhhh, ouhhhhhh, akbar, qad bayyannā lakumul-āyāti ing ouhhhhh, ahhhhhh, mmhhhhs, kuntum ta'qilụnnnnn, mmhhhh,”
15371Please respect copyright.PENANAHOQwGS2a2w
Lukas ikut menggerakkan pinggulnya ke atas dan bawah mengentot memek Ummi Nisa dengan keras. Lantunan merdu ayat suci Al-Quran yang keluar dari mulut Ummi Nisa itu membuatnya makin sange.
15371Please respect copyright.PENANAWCHnxUGZUJ
“Artinya, mmhhh, hai orang-orang yang beri- ouhhhh, kontolhhhh, be-beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu karena mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka, shhhhh, mmerekahhh, mgmmhhhhh menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebe- ouhhhhh, mmmmhh, ncian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka ad- ahhhhh, ouhhhhh, a-adalaaah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepad- ouhhhhhh, ahhhhh, Lukkhh, Ummi ga tahannnn, pengennn crottt, ke-kepaddaaamu ayat-ayat Kami, jika kamu memahaminya, mhhhhhh.”
15371Please respect copyright.PENANAv2KLcZC0Wj
Ummi Nisa hingga berjinjit-jinjit saking enaknya kontol yang mengulek-ulek memeknya itu, memeknya berkedut-kedut dan tak tahan ingin segera crot.
15371Please respect copyright.PENANAwzPPNwCPdg
“Ummi ga boleh crot sebelum selesain materinya ini.”
15371Please respect copyright.PENANAxc5xvrcpUY
“I-iya Lukkhhh, mmhhhh,” Ummi Nisa menggigit bibir bawahnya. Sekuat tenaga menahan agar ia tak orgasme sembari tetap menggoyangkan pinggulnya mengulek-ulek kontol Lukas.
15371Please respect copyright.PENANARpnqmJ7XOZ
“J-jadiihhh, ayat ini menjelaskan bahwa orang muslim itu, mhhhh, dilarang untuk bersahabat dengan orang kafir sampai dekat bangethhh, menjalinn cinta dan, mhhhh, kasih sayang sampai mengalahkan pertemanannya kepada sesama muslim,”
15371Please respect copyright.PENANAe0YclGjDXq
Daniel mengangkat tangannya bertanya, “Kalau ngentot dengan orang kafir boleh Ummi?”
15371Please respect copyright.PENANAqBuiO1POto
“Mmhhhh,” Ummi Nisa berpikir sejenak. “B-bolehhh Dann, mmhhh, asalkan ngentot itu tujuannya berdakwahh, mmmhh, karena berdakwah itu tujuannnya muliaa, jadi dibolehinnn, ouhhhhh,”
15371Please respect copyright.PENANAIXr6GVXpPB
“Oh jadi gitu ya Ummi,” Daniel mengangguk-angguk lalu berdiri. “Kalo gitu sepongin kontolku dong Ummi,” Daniel naik ke atas meja dan membuka resleting celananya.
15371Please respect copyright.PENANApfCQLmktFK
“Iyahhh siniihhh, Ummi seponginnn kontolmuuu,” ucap Ummi Nisa. Ia menatap liar kontol Daniel yang mengacung di hadapannya, lidahnya ia julurkan keluar sampai air liur sampai jatuh dari ujung mulutnya.
15371Please respect copyright.PENANAspTVS574ww
Demi kenikmatan kontol kafir, semua aturan agama Ummi Nisa pelintir agar sesuai dengan kehendak nafsunya sendiri. Lukas menaik turunkan pinggulnya mengentot memek Ummi Nisa sementara Daniel memaju-mundurkan kontolnya menzinahi mulut sang Ustadzah itu.
15371Please respect copyright.PENANA3g98JBHBi1
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAILxdg5ITEg
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
15371Please respect copyright.PENANAyiFsjh0lGV
“Arghhh,” Daniel menggeram. Jika biasanya ia memajukan kontolnya hingga mentok ke dalam tenggorokan Ummi Nisa, kali ini ia justru mengeluarkan kontolnya dari mulut sang Ummahat itu.
15371Please respect copyright.PENANAvDpAlVS3sz
Daniel lalu mundur selangkah dan mengocok kontolnya hingga ia akan ejakulasi lalu…
15371Please respect copyright.PENANATkFYY8xefZ
Crot! Crot! Crot!
15371Please respect copyright.PENANA0WXRkWyOUX
Daniel mengarahkan semburan pejunya ke arah Al-Quran yang dipegang oleh Ummi NIsa. Lembaran-lembaran ayat suci itu basah terkena cairan hangat putih miliknya.
15371Please respect copyright.PENANA2VazhjNYyG
Setelah memuncratkan cairan pejunya hingga habis, Daniel lalu memerintahkan Ummi Nisa untuk menjilati pejunya yang menempel di Al-Quran itu hingga bersih, “Ummi bersihin Al-Quranmu, masa kitab suci agamanya sendiri dibiarin kotor gitu.”
15371Please respect copyright.PENANAfBl7ASwupw
Sluuurp. Sluuurp.
15371Please respect copyright.PENANAu54ohDxUEl
Ummi Nisa mulai menjilati lembaran-lembaran kitab suci agamanya itu dengan hati-hati, ia tak mau lembarannya itu robek nanti.
15371Please respect copyright.PENANAfgHlnVQls3
“Tenang aja Ummi, peju itu kan suci jadi kalau kena kitab suci Al-Quran ga masalah,” ucap Daniel ngawur.
15371Please respect copyright.PENANAzwDjUHPQjg
“I-iyahh,” racau Ummi Nisa. Ia tak peduli entah benar atau tidaknya perkataan Daniel itu. Toh, sajadah dan mukenanya sudah biasa ternodai oleh peju kafir yang begitu banyak. Jadi, Al-Quran pun kalau terkena seharusnya tak masalah.
15371Please respect copyright.PENANA0Z9Z2Rxl8i
Setelah Ummi Nisa selesai menjilati peju di Al-Qurannya hingga bersih, Daniel meminta Ummi Nisa untuk melanjutkan mengajari mereka berempat materi, “Lanjutin Ummi materinya, kali ini tentang haid aja.” ucap Daniel mengganti materi pelajaran seenaknya.
15371Please respect copyright.PENANAdVLL4gkllX
“Betul Ummi, tentang itu aja.” sahut Ferdinand. “Aku denger-denger kalo lagi haid kan ga boleh ngentot ya Ummi? terus ngelayani suaminya gimana dong nanti?”
15371Please respect copyright.PENANAsHRVkyB0LX
“mmpphhh, pakke, ouhhhh, pakee muluttt bisaa Ferr,, ouhhh,” ucap Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAoAwApWG1eG
“Emangnya boleh Ummi kalo pake mulut?"tanya Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANAv9Y78mvq2t
“H-hukumnya halal, yang haram cuma lobang memek yang sedang haid dan anus mpppphh, demi melayanii suam, mmpphh, suami harusnya bolehhh, oooOUHHHHHH—”
15371Please respect copyright.PENANAKlaPmHFHbi
Tubuh Ummi Nisa kelojotan saat memeknya orgasme untuk pertama kalinya siang itu. Cairan kewanitaannya menyembur membasahi kontol lukas, pinggulnya tak lagi naik-turun mengulek kontolnya remaja kafir itu. Namun, Lukas sendiri yang kali ini mengambil alih dan menyodok-nyodok memek Ummi Nisa dengan cepat.
15371Please respect copyright.PENANArzfq8cg4Ex
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANATHrPhdAPFf
Lukas terus menghujamkan kontolnya keras membuat tubuh Ummi Nisa terangkat naik turun keatas, kaki mulus sang Ummahat itu hingga tak lagi menyentuh lantai dan mengambang, “Enak kontolmu apa kontol Pak Ustadz Ummi?”
15371Please respect copyright.PENANAmZJBd9GIsg
“Mmmmpphhh, k-kontolmuuu, kontolmuuuu ga disunatt lebihh tebelll, geddee, panjannggg, ouhhhh,” ucap Ummi Nisa. Dari sudut mulutnya lelehan ludah bercampur peju mengalir.
15371Please respect copyright.PENANACf3cWnge6D
Ummi Nisa merem melek menikmati perzinahan yang dilakukannya pada siang hari ini. Tangan Lukas yang begitu pintar meremas-remas titik lemah di toketnya itu membuatnya makin blingsatan, apalagi di depannya kini ada tiga remaja yang menatap dirinya dengan liar menunggu gilira untuk menzinahi dirinya.
15371Please respect copyright.PENANA8kyWpQISnD
Dalam benak Ummi Nisa, ia tak merasa lagi direndahkan atau dilecehkan ketika dizinahi Alex dan teman-temannya. Bayangkan saja, Alex dan teman-temannya adalah empat remaja tampan, gagah, dan kaya yang tentunya banyak wanita yang ingin bisa dientot oleh mereka. Alex dan teman-temannya bisa saja memesan lonte yang cantik dan seksi dengan harga jutaan hanya untuk memuaskan nafsu syahwat mereka, namun mereka justru memilih wanita tua seperti dirinya yang hanya sekedar Ustadzah lulusan pesantren desa dan pengajar ngaji anak-anak.
15371Please respect copyright.PENANA5zWiKu1Do0
“Mmmpp, alhamdulillahh, ouhhh, alhamdulillah, ” ucap Ummi Nisa yang membuat Lukas dan yang lainnya cukup terkejut.
15371Please respect copyright.PENANAwukUATrGOj
“Ummi kenapa tiba-tiba ngucapin hamdalah?” tanya Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANA1AJDJFeBPP
“Ummiii bersyukuuur, mmphhhh, karena kaliian milihhhh Ummii buat jadi tempat mmppphh, tempat peju kaliiann, ouhhhh, shhhh, padahall kalian bisa bayar lonteee yang mahal-mahal tapi kalian pilih wanita tua kayakk Ummiiii, ouhhhh,”
15371Please respect copyright.PENANAmAzWsRECGO
“Ummi emang harus makasih sama kita, Ummi itu Ustadzah lonte tua murahan tapi bisa dikasih nikmat sama kontol kafir yang masih muda,” hina Lukas sambil menyombongkan keperkasaannya. “Jadi tiap shalat Ummi harus bersyukur sama Allah karena kita udah milih Ummi buat kita crotin memeknya.”
15371Please respect copyright.PENANAQBtWDYbZ4o
“Iyyaaa, makasihhh yaaa Lukasss, Alexxx, Ferdinandd, Danielll, makasihhh, ouhhhh, mmppp, kaliann udah milih Ummii, mmpphh, Ummmi bakal doaa tiap shalatt, mmpph, biar kalian selalu ngentot Ummi tiap harii terus-terusann, ouhhhh,” desah Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANACW52mVCiYw
Mendengar mulut suci Ummi Nisa yang berkata senakal itu membuat kontol Lukas semakin berkedut-kedut. Ia mengeluarkan seluruh sisa tenaganya dan menyodok-nyodok selangkangan Ummi Nisa sekeras-sekarasnya.
15371Please respect copyright.PENANAg4pbX5G5B0
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANA8aA1IAcQk7
‘Arghhhh,“ Lukas menggeram saat ia merasakan orgasmenya sudah diujung.
15371Please respect copyright.PENANAxnLGwHXaP9
Crot! Crot! Crot!
15371Please respect copyright.PENANAqodY693s3f
Peju remaja kafir itu menyembur keatas menuju rahim Ummi Nisa, kebanyakan namun turun kembali dan meleleh keluar dan membasahi sisi-sisi kontolnya sendiri.
15371Please respect copyright.PENANApuv913XGEz
“Mppphh,” Ummi Nisa mendesis. Tak bosan-bosannya ia merasakan nikmat disembur cairan hangat itu di dalam memeknya.
15371Please respect copyright.PENANAJc3ZXw9Bv4
Lukas lalu mengangkat tubuh Ummi Nisa dengan kontolnya yang masih menancap di dalam memek sang Ustadzah itu.
15371Please respect copyright.PENANAHU25RhWs5V
“Ah..!” Ummi Nisa kaget ketika tubuhnya diangkat. “Ummi mau kamu bawa kemana?” tanyanya.
15371Please respect copyright.PENANAnKbvGEhhnp
Lukas tak menjawab pertanyaan Ummi Nisa. Ia berjalan menuju tempat sajadah dan menurunkan Ummi Nisa disitu.
15371Please respect copyright.PENANAjONzzxgAoD
Plop.
15371Please respect copyright.PENANAhN8yIumoXT
Lukas mengeluarkan kontolnya dari memek penuh peju Ummi Nisa membuat sang Ummahat itu melenguh, “Ouhhh…”
15371Please respect copyright.PENANAOdeOj8pcYf
“Ummi sujud cepet,” perintah Lukas.
15371Please respect copyright.PENANA0EkyBAZlmO
Ummi Nisa menuruti perintah Lukas itu dan segera bersujud. Peju yang menempel di seluruh tubuh dan wajahnya itu kini ikut menempel di sajadahnya, dan dari memeknya meleleh turun peju milik Lukas tadi.
15371Please respect copyright.PENANAoXkRVcHjrZ
Ummi Nisa mendengar keempat remaja itu berbincang-bincang sedikit, tapi ia tak berani memotong pembicaraan mereka atau sekedar bertanya. Perintah dari Lukas jelas, ia disuruh bersujud dan bukan berbicara.
15371Please respect copyright.PENANAVvlU0ZrAqc
“Memeknya Ummi gatel?” tanya Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANACB0wPsyM4k
“Iyaaa,” jawab Ummi Nisa. Walaupun baru saja dientot oleh Lukas, memeknya sudah minta digaruk kembali oleh kontol.
15371Please respect copyright.PENANAsrGTXd0Rx9
“Tapi memeknya Ummi penuh peju gitu, aku gamau pake,” ucap Ferdinand. “Aku pake anusnya Ummi aja ya? aku analin bokongnya Ummi.”
15371Please respect copyright.PENANAQ9jP8AxuAc
Ummi Nisa diam, karena sadar bahwa berhubungan seks lewat anus itu diharamkan, apa lagi ia pernah mendengar bahwa seks anal itu sakit apalagi untuk anusnya yang masih perawan, terlebih yang butuh digaruk oleh kontol itu memeknya yang gatal, bukan anusnya.
15371Please respect copyright.PENANANXx6J24a02
Plak!
15371Please respect copyright.PENANApQP5BuBatO
“Boleh apa ngga Ummi?”
15371Please respect copyright.PENANA4F4D9KkROa
“Ahh, i-iyaa bolehhh, pakee anusnya Ummiii,” ucap Ummi Nisa. Ia menyadari mau dirinya membolehkan ataupun tidak, Ferdinand pasti tetap akan merobek keperawanan anusnya itu.
15371Please respect copyright.PENANAmnHCl0PEHN
Sluurp, sluuurp.
15371Please respect copyright.PENANAiEVDQ0vWDw
“Mppphhhhmm,” Ummi Nisa melenguh merasakan lidah Ferdinand mulai menjilati anusnya. Lidah itu tak sendirian karena berselang beberapa saat kemudian Ferdinand mulai memasukkan satu jarinya ke dalam anus sang Ummahat.
15371Please respect copyright.PENANAMrNMu8ANFx
“Aku masukin tiga sekaligus ya Ummi?” ucap Ferdinand sambil menyiapkan dua jari lainnya untuk masuk ke dalam lubang sempit milik Ummi Nisa itu.
15371Please respect copyright.PENANARCx9kK6sQN
“J-jangan Ferr, satu aja dul— OUHHH,” Ummi Nisa mengerang tertahan saat tiga jari milik Ferdinand memaksa masuk ke dalam duburnya. “Ahhhh, s-sakitt Ferrr, mmmpphhh, pelan pelannn, mmmpp, Ferrr,”
15371Please respect copyright.PENANAVemgEuC4Pa
“Hahaha, santai Ummi, nanti pasti pas kemasukan kontolku enak kok, tenang aja,” ucap Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANAuZhi9j3MVg
Ferdinand menggunakan jari-jarinya itu untuk memaksa lubang anus Ummi Nisa melebar agar kontolnya nanti muat, sesekali ia mengambil peju yang ada di memek sang Ustadzah itu lalu ia oleskan ke sekitar dan dalam lubang duburnya Ummi Nisa seperti pelumas.
15371Please respect copyright.PENANAkTbye6ocTt
“Mmpppph, mpppph,” Ummi Nisa menggigit bibir bawahnya dan tangannya mencengkram erat ujung sajadahnya. Ia menahan rasa sakit dan panas yang menjalar dari anusnya itu.
15371Please respect copyright.PENANAtmGR1b1nU8
Setelah merasa cukup, Ferdinand tanpa bertele-tele lagi langsung mengambil posisi untuk mengentot anus Ummi Nisa. Persetan kalau Ummi Nisa merasa kesakitan sampai menangis nanti. Toh, Ummahat seperti Ummi Nisa harusnya tau bahwa tugas seorang muslimah itu kan memuaskan pria. Jadi, kenikmatan yang dirasakan Ummi Nisa ketika dientot itu adalah bonus dan bukan suatu kewajiban.
15371Please respect copyright.PENANA4WCbKNXU8C
Bleshh…
15371Please respect copyright.PENANAkzxZFrhMQS
Perlahan, kontol Ferdinand mulai merangsek masuk ke dalam lubang sempit di bokong Ummi Nisa itu. Pertama-tama, hanya kepala kontolnya yang masuk, lalu batangnya mulai mengikuti hingga setengahnya.
15371Please respect copyright.PENANA5ZG1jLKRO1
“Arghh, Ferrr, sakittt, mpppp, panasss,” teriak Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAZ7txyZuMof
“Sabar Ummi, orang sabar itu ganjaran pahalanya banyak banget kan?”
15371Please respect copyright.PENANAo9KEk1PeKW
“I-iyaaa…”
15371Please respect copyright.PENANA7V9MJL2ull
“Nah, berarti Ummi harus sabar, jangan protes,”
15371Please respect copyright.PENANANKmeNmK3oV
Perkataan Ferdinand ada benarnya, ia seharusnya sabar dan tak protes ketika dianal oleh kontol kafir berkulup itu. Ferdinand lalu mulai memasukkan setengah batang kontol sisanya yang belum masuk tadi.
15371Please respect copyright.PENANAcPdaN2188b
Bleeshh..
15371Please respect copyright.PENANAeCuFSHxdnA
“Mmmppp,” Ummi Nisa meringis menahan sakit. Matanya tak mampu menghentikan satu-dua bulir air mata yang mulai mengalir turun.
15371Please respect copyright.PENANAdx6cLZu9D5
Melihat Ummi Nisa yang meringis kesakitan itu, Alex jadi iba dan berjongkok di depan kepala sang Ustadzah itu. Ummi Nisa yang merasakan kehadiran Alex, menengok ke samping.
15371Please respect copyright.PENANAnPSCpjkTQb
“Nih, Ummi jilatin kontolku aja, biar ga fokus ke rasa sakitnya,” ucap Alex.
15371Please respect copyright.PENANAQxK1Ur9xTc
“M-makasihh Lexx,” ucap Ummi Nisa lirih. Ia mulai menjulurkan lidahnya dan menjilat batang kontol Alex dihadapannya.
15371Please respect copyright.PENANAvuzoM1VU3T
Sluuurp. Sluuurp.
15371Please respect copyright.PENANAcEAwAnf53C
“Kugenjot ya Ummi,” ucap Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANA1w5UxGYdYx
Ummi Nisa hanya mengangguk lemah membiarkan remaja kafir itu untuk mengobok-obok duburnya, sementara ia berusaha menghiraukan rasa sakit yang menjalar itu dengan menjilati kontol Alex layaknya es krim.
15371Please respect copyright.PENANAUDFh9Oq20f
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANA2F288ClbbW
Ferdinand menyodok-nyodok kontolnya keluar masuk anus Ummi Nisa. Ummi Nisa yang dibegitukan berteriak kesakitan tapi Alex yang hadir di sampingnya itu mengingatkan Ummi untuk fokus saja menjilati kontolnya dan tak mempedulikan anusnya yang sedang diperkosa.
15371Please respect copyright.PENANAg39wFhymvc
Dengan susah payah, Ummi Nisa kembali menjilati kontol milik Alex dan berusaha menahan rintihan sakit agar tak keluar dari mulutnya.
15371Please respect copyright.PENANAFjOLmdVmbK
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANALD0BQ7r53x
Semakin lama dientot, Ummi NIsa merasakan anusnya mulai bisa beradaptasi dengan kontol besar Ferdinand itu. Rintihan sakit yang keluar dari mulutnya itu perlahan-lahan juga berganti dengan desahan nikmat.
15371Please respect copyright.PENANARxkffY7oSm
“Mppphh, shhhh, mpppphh,”
15371Please respect copyright.PENANA8y7ktbIN0g
“Ummi kalau keenakan, desahnya yang keras dong, jangan malu-malu!” ucap Ferdinand sambil menujahkan kontolnya lebih keras kedalam anus sempit milik Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAJ1sToP8ks2
“Ouhhhh,” tubuh Ummi Nisa tersentak kedepan saat Ferdinand tiba-tiba menujahkan kontolnya lebih keras.
15371Please respect copyright.PENANAAYLgAivqHy
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAK80aCbg4lQ
“Ouhhhh, Ferr, mmhhhh, pelan-pelann, ouhhhh, mmhhhh, shhhh, ouhhhh, ouhhhh,”
15371Please respect copyright.PENANA6wC2jWM4vY
“Pelan-pelan Ummi?”
15371Please respect copyright.PENANAtPudwi8bEY
Ummi Nisa baru sadar saat kontolnya Ferdinand ditarik hampir semuanya dari anusnya, ia kehilangan rasa enak yang didamba-dambakannya. “Emm, m-maksud Ummi lebih kerass Ferrr, mppphh, enttoot anuss Ummi sepuasmuu,” ucapnya.
15371Please respect copyright.PENANA838sdap2zc
“Loh, tapi nanti sakit lho Ummi,”
15371Please respect copyright.PENANA2yp7uv4VLJ
“Biarinnnn, mmppp, sakit tapi enakhhhhh,”
15371Please respect copyright.PENANA72Qs3TgNhE
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAbnoRFiNg7K
“OOOOuhhhhUHHHHHH,”
15371Please respect copyright.PENANAuBW9hb0L4R
Memek sang Ummahat itu menyemburkan carian kewanitaan dengan deras padahal memeknya tak dirangsang sama sekali.
15371Please respect copyright.PENANAmWN04Qv68s
“Gimana Ummi? kalo dientot di anus gini memeknya Ummi puas ga atau malah tambah gatel?” tanya Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANAPjydE3ac5t
“Tambahhh, mmmpp, tambahhh gatelll Ferrrr, ouhhhh, mmpppp,”
15371Please respect copyright.PENANAVUy87NscPS
“Oh, jadi Ummi maunya dientot di memek, bukan di bokong?”
15371Please respect copyright.PENANA6rUfOKhlzv
“Bu-bukannn, mmppph, tiga tigannyaaa, Ummi pengenn dientott di semua lubanggg, mmmpp, muluutt, anuss, memekkknya Ummmii kaliann pakee semuaaaa, ouhhhh,”
15371Please respect copyright.PENANAy9hjyplNYm
“Dasar lonte rakus! padahal Ustadzah kan harusnya hidup sederhana, ga boleh rakus. Ini malah minta tiga kontol buat ngentot dirinya,” hina Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANAmHg8g3rNBl
“Mmppphhh, Ummi pengenn dientott memeknyyaa pleasee Ferrr, Alexxx entot memek Ummiii,” racau Ummi Nisa. Ia mulai menggerakan tangannya sendiri untuk mengobel-obel memeknya yang gatal itu.
15371Please respect copyright.PENANABhPdMoAK9G
“Eits,” Ferdinand menarik tangan Ummi Nisa dan menelikung tangan itu ke belakang punggung sang Ummahat. “Ummi tadi udah dientot memeknya, ga boleh rakus.”
15371Please respect copyright.PENANAHXEP2aDarJ
“Ahhh, Ferrr, pleasee, bolehin Um- OGHH, OGHH—”
15371Please respect copyright.PENANATcpg5XNw6L
Sebelum Ummi Nisa sempat memprotes lebih jauh, Alex telah mengangkat kepala Ummi Nisa dan menghujamkan kontolnya dalam-dalam hingga tenggorokan. Bersamaan, kedua remaja itu mengentot anus dan mulut istri soleha itu.
15371Please respect copyright.PENANA4CL1OrilE2
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
15371Please respect copyright.PENANAXOsx9ztCT5
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAZP0TqJPtan
Ferdinand mengubah posisinya dari yang tadi berlutut menjadi sedikit berdiri agar kontolnya dapat merangsek masuk ke anus Ummi Nisa lebih dalam. Sementara itu, Alex tak hanya menghujamkan kontolnya hingga mentok ke tenggorokan sang Ummahat, kadang ia juga membiarkan kontolnya berdiam di mulut lembut sang sang Ustazah, membiarkan Ummi Nisa yang bekerja memuaskan kontolnya.
15371Please respect copyright.PENANAiP2JzLJMkp
“Arghhh,” Alex mendesah penuh kenikmatan ketika kontolnya terasa menyentuh langit-langit mulut Ummi Nisa yang terasa hangat dan lembab. Ummi Nisa yang makin mahir menyepong itu membuat tubuh Alex hingga merinding merasakan kenikmatan sepongan wanita ahli ibadah itu.
15371Please respect copyright.PENANACHz6dsXde9
Dengan kasar, tangannya menjulur ke bawah meremas dua bulatan yang menggantung bebas milik Ummi Nisa itu. Ia meremas, menarik dan memelintir toket serta putingnya hingga tubuh Ummi Nisa mengejang menahan sakit. Meski demikian, mulut suci sang Ummahat tetap menghisap dengan semangat.
15371Please respect copyright.PENANABkrYOwOqSk
Crot! Crot! Crot!
15371Please respect copyright.PENANAjH0qblZboM
“Arrggghhh,” sedikit menggeram, Alex menyentakkan pinggulnya ke depan, Ummi Nisa merasakan kontol di mulunya mengeras sempurna, lalu memuncratkan cairan hangat memenuhi rongga mulutnya. Dengan penuh semangat dia langsung menelannya sampai habis. Sampai pancutan terakhir, Ummi Nisa menghisapnya sampai-sampai tubuh Alex menyentak-nyentak ke depan merasakan kenikmatan tambahan.
15371Please respect copyright.PENANAgQYPkX1n9y
Akhirnya Alex melepaskan kontolnya dari mulut istri soleha itu. Nampak kontolnya sudah agak melemas berlumur ludah, hanya tersisa sedikit tetesan air mani di ujung kontolnya.
15371Please respect copyright.PENANAiqGGO5HjaY
Mulut Ummi Nisa yang kini bebas itu kembali mendesah liar, “Ouhhhh, ouhhhh, mmhhhh, mmmmmhhh, ouhhhh.”
15371Please respect copyright.PENANAKtcaCSYRNb
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANABJhGZB6QZM
Ferdinand merasakan kontolnya mulai berkedut-kedut tanda bahwa pejunya akan menyembur keluar sebentar lagi. Ia lalu semakin mengeraskan hujaman kontolnya, memastikan bahwa nanti pejunya akan mengendap di lubang anus Ummi Nisa yang paling dalam,
15371Please respect copyright.PENANAe6X9eGjd7j
“Arghhhhh lonte solehaaaaaa!!”
15371Please respect copyright.PENANASfwa0qNO9t
Crot! Crot! Crot!
15371Please respect copyright.PENANASApHf4RIg8
Anus Ummi Nisa untuk pertama kalinya dalam seumur hidup kemasukan peju. Ummi Nisa merasakan sensasi hangat aneh ketika peju itu mengisi lubang duburnya.
15371Please respect copyright.PENANAUJXNPuVEHZ
Kontol Ferdinand belum sepenuhnya lembek, malah masih bisa digunakan untuk mengentot sang Ummahat itu satu ronde lagi. Ferdinand lalu memiliki ide nakal, “Ummi pengen dientot memeknya kan?”
15371Please respect copyright.PENANA7HXrkWH2jj
“I-iyaahh,” ucap Ummi NIsa lirih.
15371Please respect copyright.PENANACautcAI5X5
Ferdinand lalu mengeluarkan kontolnya dari anus Ummi NIsa dan berganti sedikit ke bawah ke arah memeknya. Tanpa aba-aba apapun, Ferdinand langsung menghujamkan kontolnya yang sedari tadi berada di lubang dubur itu masuk ke memek Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANATRRdBh6Hwk
Bleshhh.
15371Please respect copyright.PENANAinONNVV1dR
“Ouhhhhhhhh…” Mata Ummi Nisa mendelik ke atas merasakan kenikmatan yang ditunggu-tunggunya dari tadi. Birahinya yang dari tadi tertahan itu meledak menjadi desahan keras menggunggah birahi pria manapun yang mendengarnya.
15371Please respect copyright.PENANAH4u4mRi2DE
Kontol haram itu terus mengobok-obok memeknya membuat Ummi Nisa hingga decak becek suara pertemuan pinggul kedua insan yang sedang dipenuhi birahi itu menggema di ruangan ekskul pecinta alam itu. Air liur Ummi Nisa hingga jatuh meleleh dari sudut mulutnya membasahi buah dadanya yang jumbo itu.
15371Please respect copyright.PENANA4QILJqknyT
“Arghhh,” Ferdinand menggeram kembali. Sepertinya ronde keduanya kali ini tak akan bertahan lama. Ummi Nisa pun mengetahuinya saat ia merasakan kontol Ferdinand berkedut-kedut di dalam memeknya itu. Ia sedikit kecewa awalnya karena memeknya masih gatal dan butuh digaruk namun ia melihat Alex, Lukas, dan Daniel yang sedari tadi beristirahat dan hanya melihatnya dientot kini mulai bangkit dengan kontol berkulup mereka yang tegak mengacung.
15371Please respect copyright.PENANAfHHq49l1IG
Sementara itu, Ustadz Malik menanti-nanti di lapak kantinnya sendirian menunggu istrinya itu yang tak kunjung balik. Ada perasaan cemas dan curiga Alex dan teman-temannya berbuat tak senonoh kepada istrinya, tetapi ia menghapus pikiran suudzon itu dengan cepat.
15371Please respect copyright.PENANALo9yPuuUKt
15371Please respect copyright.PENANAHJmjothtKk
***
15371Please respect copyright.PENANAyiCm5TZINg
Kajian ‘sesat’ itu dilakukan Ummi Nisa dan keempat remaja itu tiap hari. Ummi Nisa akan selalu memberi materi tentang ‘izzah seorang Ummahat, betapa pentingnya menjaga aurat, macam-macam dosa yang harus dihindari, sifat-sifat orang munafik dan lainnya. Materi yang sangat bermanfaat memang, tetapi ketika kajian baru dimulai sebentar, Alex dan teman-temannya pasti sudah melecehkan Ummi Nisa dan sang Ustadzah itu justru mendesah-desah keenakan dibegitukan. Pikirannya sekarang telah dipenuhi kontol, kontol, dan kontol saja.
15371Please respect copyright.PENANA4UF2ffH6Oz
Hari Jumat Ustadz Malik seperti biasa menjadi khatib sekaligus imam di masjid dekat rumahnya. Kebetulan hari itu bertepatan dengan tanggal merah sehingga ia tak terbebani urusan berjualan di kantin. Suaranya yang berapi-api berkhutbah tentang kemuliaan toleransi dalam beragama terdengar dari toa masjid sampai ke rumahnya. Pembahasannya bagus dan cara pembawaannya menarik membuat para jamaah tak mengantuk, memang beginilah yang diharapkan dari ikhwan lulusan pondok.
15371Please respect copyright.PENANA4AF5I3SigX
Di rumah, Ummi Nisa tentu tak sendirian. Ia ditemani oleh keempat remaja kafir yang selalu mencari kesempatan untuk menjerumuskan Ummi Nisa ke dalam lubang zina yang lebih dalam. Keempat remaja itu duduk di sofa memakan kue kering di dalam toples dan menonton tv, sementara sang pemilik rumah justru duduk bersimpuh di lantai.
15371Please respect copyright.PENANAEOJe0iPurE
Ummi Nisa saat itu memakai pakaian spesial. Gamis dan hijab lebar yang tentunya menutupi auratnya dari kepala hingga bawah, lengkap dengan kaus kaki panjang untuk menutupi aurat kakinya. Tapi, gamisnya itu transparan sehingga toket dan memeknya yang berbulu tipis itu dapat terlihat dari luar.
15371Please respect copyright.PENANAElpxweO6sx
Ummi Nisa bergerak-gerak mengganti posisi duduknya. Ia gelisah karena sedari tadi belum juga disuruh untuk menyepong kontol kafir berkulup favoritnya itu.
15371Please respect copyright.PENANA7ifLjLbVj9
“Ummi kenapa? mau kontol kita ya?” tanya Alex yang menyadari kegelisahan Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANADH6ZxEl1Fh
“Iyaa,” ucap Ummi Nisa sambil mengangguk-angguk.
15371Please respect copyright.PENANAbudAMAhP4Z
“Bukain celana kita kalau begitu Ummi,”
15371Please respect copyright.PENANA94KrtPrGfM
Ummi Nisa dengan cepat langsung membuka celana Ferdinand karena ia yang paling dekat duduknya dengan dirinya. “Ummi sepong ya Fer,” ucapnya.
15371Please respect copyright.PENANAWcXE4OscB4
“Silahkan, Ummi,” ucap Ferdinand membolehkan.
15371Please respect copyright.PENANAH1hgW395JR
Sluuurp. Sluuurp.
15371Please respect copyright.PENANAXq5HU3vfCq
Ummi Nisa dengan lahap menjilati batang kontol Ferdinand itu.
15371Please respect copyright.PENANA9nAAhJgPkN
“Jamaah masjid yang dirahmati Allah,” suara Ustadz Malik berkhutbah terdengar lantang. “Tidak bosan-bosannya saya mengingatkan bahwa Allah menyuruh kita orang sebagai orang muslim untuk selalu menghormati saudara-saudara kita yang berbeda agama. Toleransi dalam beragama harus kita junjung tinggi-tinggi. Seperti dalam surat Al-Kafirun ayat 6 Allah berfirman : lakum dinukum waliyadin, yang artinya bagiku agamaku dan bagimu agamamu.”
15371Please respect copyright.PENANAEmWNQ2NbX1
“Tuh dengerin ceramahnya Pak Ustadz Ummi,” ucap Alex sambil berdiri dan mendekati Ummi Nisa. “Yang Ummi lakuin sekarang itu adalah contoh toleransi dalam beragama, dengan cara menyepong kontol berkulup orang dari agama lainnya.”
15371Please respect copyright.PENANAWzmWqtFcUS
Alex mencengkram kepala Ummi Nisa dan memaksanya untuk menelan kontol Ferdinand dalam-dalam.
15371Please respect copyright.PENANAZpxLFwBRDU
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
15371Please respect copyright.PENANAT2XE4s6Uz4
Ummi Nisa meronta-ronta karena ia belum siap dan nafasnya mulai habis, tapi Alex tak kunjung melepaskan cengkramannya. Baru ketika waktu berjalan beberapa menit, Alex menarik kepala Ummi Nisa itu mundur.
15371Please respect copyright.PENANAt0V8h4f43P
Ummi Nisa terengah-engah menghirup nafas sebanyak-banyaknya, “I-iyahh, Ummi nyepong kontol kalian ini sebagai bentuk toleransi paling besar,” ucapnya lirih.
15371Please respect copyright.PENANAYaOud1jQ0x
Lukas yang memang bermulut sampah menyahut, “Ummi ga kasihan sama Pak Ustadz? Pak Ustadz lagi ceramah malah istrinya asyik nyepong kontol kafir berkulup. Kira-kira Pak Ustadz tau ga ya kalau istrinya itu pecinta kontol berkulup?”
15371Please respect copyright.PENANAdIGzFmSV4L
“En-engga tauuu, dia selalu husnudzon ke Ummi kalo Ummi adalah istri setia, taat agama,”
15371Please respect copyright.PENANAaZjmIEs2Ht
Glokghhk Glokghh!
15371Please respect copyright.PENANA2DrTIDCnbO
Kali ini gantian Lukas sendiri yang menjambak jilbab Ummi Nisa dan menghantamkan kontolnya maju hingga masuk ke dalam tenggorokan sang Ustadzah itu. Sementara Alex sudah duduk kembali di kursi.
15371Please respect copyright.PENANAcp0yNMCLwr
“Dalam islam, tak ada larangan untuk bersilaturahmi kepada tetangga atau teman kita yang berbeda agama.” ucap Ustadz Malik yang masih berkhutbah. “Pahalanya sungguh besar bagi kita semua jika kita bersilaturahmi kepada tetangga maupun teman kita, janganlah kita hanya berkunjung kepada sesama muslim saja, saudara-saudara kita yang berbeda agama pun harus kita pedulikan, kita bantu, kita sayangi.”
15371Please respect copyright.PENANAeylsoP90LU
Daniel yang mendengar ceramah Ustadz Malik itu lalu mempunyai satu ide nakal. Ia menyingkap gamis transparan yang dipakai sang Ustadzah itu hingga ke pinggang dan memposisikan kontolnya tepat di memek Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAXRjDXJQuqT
Posisi mereka yang ada di tengah ruang tamu itu membuat mereka semua bisa melihat lemari yang berada di pinggir ruangan. Di atas lemari itu, ada foto pernikahan Ummi Nisa dan Ustadz Malik yang terpajang.
15371Please respect copyright.PENANArKToruivuv
“Ummi denger kan ceramahnya Ustadz Malik tadi? walaupun kita kafir dan Ummi itu muslim, kita tetep harus menjalin silaturahmi,” ucap Daniel. Ia lalu menatap foto pernikahan Ustadz Malik dan Ummi Nisa. “Pak Ustadz, aku izin silaturahmi ke memek lacur istri solehamu ya.”
15371Please respect copyright.PENANAXafyAQvFY1
Glogkh! Glokgh! Glokgh!
15371Please respect copyright.PENANAg3GYzUOmrl
Ummi Nisa masih dientot mulutnya oleh Ferdinand tapi Alex lalu meminjam kepala Ummi Nisa sebentar dan menjambak hijabnya kebelakang, “Ummi juga minta ijin dong ke Pak Ustadz, minta ijin ke suami Ummi, bilang memeknya istri Ustadz Malik minta disilaturahmiin sama kontol berkulupnya orang kafir.”
15371Please respect copyright.PENANAIz1xtr7zeu
“Lex, lu ambilin fotonya itu tolong,” ucap Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANADMRzalxqCX
Alex lalu berjalan dan mengambil foto pernikahan itu lalu meletakkannya di sofa, disamping Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANAHpxnrZffds
“Nah sekarang Ummi minta ijin ke foto Pak Ustadz ini langsung,” ucap Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANA4l0dTL2acy
“Mmhhppp, Abiii, Abii kan tadii ceramah buat silaturahmmiii, ini Ummi mau praktekkk. Abii izinin Ummi kan buat dientot memeknya sama kontol-kontol haram ini? boleh yaa biiii? pleaseee,” ucap Ummi Nisa meminta izin kepada foto pernikahan suaminya dan dirinya yang diambil 15 tahun yang lalu itu.
15371Please respect copyright.PENANA4YXApI0iMd
Ia melihat dirinya begitu berbeda 15 tahun yang lalu. Polos, taat, setia. Berbeda dengan saat ini, dimana dari luar ia masih kelihatan sebagai seorang muslimah yang menjaga marwahnya tetapi begitu dihadapkan oleh kontol, ia layaknya anjing yang langsung menjulurkan lidahnya keluar dan menuruti semua perintah tuannya. Semua demi mendapatkan kenikmatan kontol berkulup kesukaannya.
15371Please respect copyright.PENANAy2Hfr9gb1Y
Daniel sudah menempelkan kontolnya di bibir memek Ummi Nisa, hanya tinggal didorong saja kontol itu kedalam maka Ummi Nisa akan langsung mendesah-desah liar. Tapi ia masih menahan kontolnya diluar, “Baca bismillah dulu dong Ummi, kan mau dikasih nikmat zinah sama kontolnya orang kafir,” ucapnya.
15371Please respect copyright.PENANAUwngF6jLna
“Ahh, i-iya Ummi lupaa,” ucap Ummi Nisa. “Bismillahirrahmanirrahim, aku berniat berzinah dengan kontol kafir Daniel karena Allah ta’ala.”
15371Please respect copyright.PENANAb2GstSuszV
Sebelum Daniel memasukkan kontolnya ke memek Ummi Nisa, ia menarik kulit kulup kontolnya sampai kepalanya keluar kemudian baru ia mulai menghujam memek istri soleha pemuja kontol kafir itu.
15371Please respect copyright.PENANAUsqFiCQpLi
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANANszeicDyp8
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mulai mendesah tapi ia merasakan ada hal yang aneh. “Emmm, kokk rasanya beda Dann,” protes Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAi72bLz98fZ
“Hehehe, kulit kulupnya aku tarik Ummi biar kayak kontolnya Pak Ustadz yang udah disunat itu, kan aku bentar lagi jadi muslim ini,” ucap Daniel.
15371Please respect copyright.PENANAq9tsocRvhx
“Jangann gitu Dann, kulupnya jangan ditarik gituu, ga tebell jadinya kurang enakk,” protes Ummi Nisa. “Rasanya jadi hambar kaya tititnya Ustadz Malik.”
15371Please respect copyright.PENANAaXeEzJnw2Q
Daniel yang mendengarnya hanya tersenyum dan mengeluarkan kontolnya dari memek Ummi Nisa. Begitu keluar, kulup kontolnya itu perlahan kembali ke tempat semula, “Gini Ummi?”
15371Please respect copyright.PENANAzAJfOsRKGS
“Iyaa, kontol berkulupp kafirr haramm enakk buat ngenttooot,” ucap Ummi Nisa. “Kalo silaturahmi ke memek muslimah kayak Ummi harus pake kontol haram berkulup biar afdhal silaturahminyaa.”
15371Please respect copyright.PENANArojW6IqI6G
Bleshh.
15371Please respect copyright.PENANAugRq8WGNsp
Daniel menyodokkan kontolnya kembali lengkap dengan kulupnya. Ummi Nisa menjerit penuh kenikmatan dientot oleh kontol haram itu.
15371Please respect copyright.PENANAQKMh49cwLX
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAadvlKES46s
Ferdinand yang tadi sempat terpotong disepongnya kini segera menarik kepala Ummi Nisa itu lalu menyuruhnya untuk menyepong kontolnya lagi.
15371Please respect copyright.PENANAwB442t4ghT
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
15371Please respect copyright.PENANAwYhAJSfWvY
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAyQxLl7f7Ow
Bingkai foto pernikahan Ustadz Malik dan Ummi Nisa itu menjadi saksi bisu bagaimana sang Ustadzah yang dulunya akan marah besar jika disentuh oleh pria ajnabi kini dengan sukarela dizinahi empat pria muda kafir di rumahnya sendiri.
15371Please respect copyright.PENANAV1FjLToRaZ
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAPrSH1FRmlN
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
15371Please respect copyright.PENANA4Ya5Xm5ich
Walaupun sudah dientot memek dan mulutnya, Ummi tetap merasa ada yang kurang. Lubang duburnya belum kemasukan kontol haram.
15371Please respect copyright.PENANAuQCQrAPv0N
Tangan Ummi Nisa melambai-lambai ke samping, berusaha menggapai Lukas yang sedari tadi masih asyik main hp. Karena terbiasa ngentot Ummahat lonte itu, pemuda itu kini sudah santai saja menunggu giliran dan tak rebutan untuk mengentot Ummi Nisa. Toh, nanti Ummi Nisa juga yang akan mengemis untuk minta dientot kontol hitam besarnya itu.
15371Please respect copyright.PENANAx9D7HwDDDD
Dan kini Ummi Nisa sedang mengemis-ngemis meminta Lukas agar ia mengentot anusnya. Lukas sadar akan hal itu dan ia menoleh ke samping, “Ummi Nisa mau kuentot juga?”
15371Please respect copyright.PENANAjXQ2boubXO
“Oghhh, oghhhh,” mulut Ummi Nisa yang dipenuhi batang kontol itu membuatnya tak bisa menjawab. Tapi Lukas sudah tau apa maksud Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAGIVzEjzdQz
Karena tempat sekitar sofa dan meja di tengah ruang tamu itu sempit, maka Lukas menyarankan mereka untuk berpindah tempat. Daniel dan Ferdinand lalu berhenti menggenjot kedua lubang Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAFfE8pV3TUX
“Ummi mau ngentot dimana?” tanya Lukas
15371Please respect copyright.PENANAojxr9L82HX
“Tempatnya harus suci dan menyimbolkan agama Ummi, karena kan silaturahmi sunnah,”
15371Please respect copyright.PENANAQLjzvuZe89
“Emmm, di latar rumah aja deh, Ummi biasanya ngajar anak-anak kecil disitu,” ucap Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANActWBBL9LZO
“Yaudah ayo kesana,” ucap Lukas.
15371Please respect copyright.PENANAxlN5kz0orF
Keempat remaja itu lalu menyuruh Ummi Nisa untuk duluan. Ummi Nisa lalu merangkak layaknya anjing penunjuk jalan diikuti oleh Alex dan teman-temannya dari belakang.
15371Please respect copyright.PENANAdQsuUWE6cQ
Meja kayu lipat kecil yang biasa digunakan anak-anak mengaji berjejer rapi bersender di tembok latar rumah itu. Lukas yang melihat itu mengambil beberapa meja itu, ia dibantu oleh Alex. Mereka berdua menata empat meja kecil untuk mereka dan satu meja untuk Ummi Nisa diletakkan di depan.
15371Please respect copyright.PENANAqLBp80z1Fi
“Nah, Ummi duduk di situ ya, ngajarin kita materi zinah,” ucap Lukas.
15371Please respect copyright.PENANANbj2bL1VR7
“I-iya,” ucap Ummi Nisa. Semakin hari permintaan keempat remaja itu semakin aneh saja.
15371Please respect copyright.PENANAbYMeI3ayaZ
Keempat remaja itu lalu duduk di belakang meja lipat kecil itu sementara Ummi NIsa duduk di depan mereka seperti seorang guru yang akan mengajari muridnya. Bedanya murid-muridnya ini semuanya tak mengenakan celana dan kontol mereka mengacung semua.
“Anak-anak,” suara Ummi Nisa memulai.
15371Please respect copyright.PENANA7hTqTGqAPv
“Iya Bu Guruu,” keempat remaja kafir itu menjawab.
15371Please respect copyright.PENANAq95FWe19nK
“Ummi hari ini akan mengajari kalian materi tentang silaturahmi, yang berasal dari kata shilat dan al-rahmi. Shilat berarti menjalin, sementara al-rahmi berarti kasih sayang. Seperti yang udah dikatakan oleh Ustadz Malik saat khutbah tadi, silaturahmi kepada orang kafir itu adalah sesuatu yang sangat baik dan berpahala. Betul tidak?” tanya Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAiGWHh5VTsP
“Betul Buu,”
15371Please respect copyright.PENANA5QUTsUJFeM
“Nah, kebanyakan dari umat muslim, terutama para akhwat sekarang ini hanya tau silaturahmi itu sekedar berkunjung saja, yang artinya hanya menjalin tanpa melibatkan kasih sayang. Padahal ada satu ibadah mulia yang bisa dilakukan para muslimah seperti Ummi ini yang akan mendapat ganjaran pahala sekaligus kenikmatan yang sangat besar." ucap Ummi Nisa.
“Apa itu Buu?”
15371Please respect copyright.PENANAdccI45JCir
“Bentuk silaturahmi itu adalah silaturahmi memek muslimah dengan kontol kafir. Semakin sering kontol kafir itu menyodok-nyodok memek seorang muslimah maka nantinya diharapkan orang kafir itu bisa merasakan kasih sayang dari agama Islam dan menjadi tertarik untuk mengenal lebih dalam. Jadi, hukumnya apa bagi para akhwat untuk berzinah dengan orang kafir?”
15371Please respect copyright.PENANAAaLibmOCRq
“Wajibbb,” seru Alex dan teman-temannya kompak.
15371Please respect copyright.PENANAUxQTqNCpXX
“Pintar anak-anak semuaa,”
15371Please respect copyright.PENANADu8NK5mk4c
“Hahaha,” keempat remaja itu tertawa tergelak-gelak.
15371Please respect copyright.PENANAqFo1OHNc8i
“Berzina itu nikmat, iya nggaa?” Ummi Nisa yang mulai terangsang akibat ceramaha nakalnya itu meremas-remas payudaranya sendiri dengan gaya menggoda.
15371Please respect copyright.PENANAfdOsgonmd9
“Iya buuu, setujuu,” Lukas yang belum dapat giliran untuk mengentot memek Ummi Nisa itu tak sabaran dan bangkit. Ia setengah berlari menuju Ummi Nisa dan langsung meremas buah dada Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAuqnsYLkAW3
Ummi Nisa menepis tangan Lukas itu, “Kamu! jangan kurang ajar ya!”
15371Please respect copyright.PENANAA3gFdipV58
“Ustadzah, contohinn cara berzinaahh,” ucap Alex yang ikut bangkit dan menyergap tubuh Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAzRyBcDTDmL
“Jangannn, jangan begini, nanti ustazah laporin ke Pak Ustadz lhoo,” Ummi Nisa bergaya merengek seperti wanita yang menolak diperkosa. Gayanya yang menggoda seperti itu membuat Lukas kian gemas. Dilumatnya bibir Ummi Nisa, “jang....ahhh,” Ummi Nisa balas melumat bibir Lukas. Gairahnya kini kembali naik.
15371Please respect copyright.PENANALxeuixaNKN
Ferdinand dan Daniel ikut menggerayangi tubuh Ummi Nisa. Tangan keempat remaja itu buas meremas-remas tiap bagian tubuh sang Ustadzah itu.
15371Please respect copyright.PENANAl8S9pxSDIq
KREEKK.
15371Please respect copyright.PENANAieQAbCqOEr
Gamis bagian toket Ummi Nisa itu robek, diikuti bagian memek lalu hampir semuanya robek. Keempat remaja itu tak peduli merusak kain mahal itu.
15371Please respect copyright.PENANAF2lqEkslMQ
“Nghhh, anak nakalll kalian semuaaa,” rintih Ummi Nisa. “Kalian bikinn Ustadzahh ketagihan zinahhh, nghhhh,”
15371Please respect copyright.PENANAfGPhHCofL4
Ustadz Malik yang sedang berkhutbah tak tau bahwa latar rumahnya yang susah payah telah ia renovasi ini sekarang tengah digunakan istrinya untuk mengajari empat remaja kafir tentang mengapa zina itu baik.
15371Please respect copyright.PENANAcfDmXTq4RK
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mendesah keras. Ia pasrah ketika Alex menarik tubuhnya dan menyuruhnya untuk ‘rebahan’ di atas tubuh pemuda itu.
15371Please respect copyright.PENANAmY35fz8aYR
“Ummi masukin memeknya Ummi ke kontolku,” ucap Alex yang tiduran di lantai.
15371Please respect copyright.PENANAKYa2Rxn1yT
Dengan posisi Alex ditindih Ummi Nisa begini, lubang anusnya akan lebih mudah dimasuki dari belakang.
15371Please respect copyright.PENANAM6CoxjtUZ5
“Iyaa,” ucap Ummi NIsa. Tangannya bergerak untuk memasukan kontol Alex ke dalam memeknya.
15371Please respect copyright.PENANASdUlBeMYsQ
Sleephh.
15371Please respect copyright.PENANAK0xMVvyJmb
“Mmhhh,” lenguhan Ummi Nisa terdengar merdu ketika kontol berkulup itu dengan mudah memasuki memeknya yang telah becek.
15371Please respect copyright.PENANAWumTD89Psz
Dari belakang, Lukas yang staminanya masih penuh itu mengepaskan kontolnya di bibir lubang anus Ummahat ahli ilmu agama itu.
15371Please respect copyright.PENANAYaOrQ0WSXe
“Kuentot anusnya Ummi ya?” tanya Lukas.
15371Please respect copyright.PENANApFPVGxW37e
“Iyaaah, semua lubangg punya Ummi harus disilaturahmi-in sama kaliann, memekk, anuss, muluttt, semuanyaaa, mphhhh, nghhhh,”
15371Please respect copyright.PENANAPxrGeKzz34
Blesshh.
15371Please respect copyright.PENANAVQm7hbrADJ
Kontol Lukas itu dengan mudah masuk ke dalam dubur Ummi Nisa. Karena sudah pernah di anal sebelumnya, kali ini anusnya Ummi Nisa lebih mudah mekar dan kontol pun lebih mudah bersilaturahmi ke lubangnya itu.
15371Please respect copyright.PENANAfgJA6cvjuP
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANA4EmJZTX2ai
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAjHWEbuosWH
Lukas dan Alex mulai menggenjot anus dan memek Ummi Nisa berirama. Tangan dan mulut Alex tak tinggal diam ikut merangsang buah dada montok sang Ummahat itu dengan gemas.
15371Please respect copyright.PENANAiDsG0PdGvM
“Ahh, ahh, ahhh,” Ummi Nisa mengerang. Masih ada sedikit rasa sakit di anusnya tapi batang kontol hitam Lukas yang menekan-nekan dinding anusnya tanpa ampun itu membuatnya tetap merem melek merasakan kenikmatan syahwat untuk yang kesekian kalinya, apalagi ditambah kontol Alex yang menujah memeknya itu.
15371Please respect copyright.PENANAegoPqmCzxE
“Ouhhhh, ouhhhhh,” Ummi Nisa mendesah keenakan dientot dua lubangnya tapi tetap saja ia merasa ada yang kurang. “Danielll, entottt mulutt Ummiii, zinahinnn mulutnya Ummi nakkk,”
15371Please respect copyright.PENANADiUfLyXPay
Daniel tersenyum dan datang menghampiri Ummi Nisa.
15371Please respect copyright.PENANAkUzuLH5Am0
Plakk!
15371Please respect copyright.PENANAczEKwIPsc4
Ditamparnya pipi Ummi Nisa hingga menoleh ke samping. Daniel berdiri di samping kepala Ummi Nisa dan menyodorkan kontolnya untuk dikulum.
15371Please respect copyright.PENANAQshRyyYFvf
“Hmmpphh,” Ummi Nisa mendesim mengulum kontol kafir dihadapannya itu. Ia mencium bau memeknya sendiri di kontol Daniel tapi anehnya ia tak merasa jijik. Ia malah makin bergairah. Dihisap-hisapnya kontol itu dengan liar.
15371Please respect copyright.PENANAMwUoSDGdnz
Sluuurp. Sluuurp.
15371Please respect copyright.PENANAhUcpPw8TRe
Ferdinand yang terakhir menghampiri Ummi Nisa. Dia membelai kepala Ummi Nisa yang tertutup jilbab itu. Ditatapnya wajah Ummi Nisa yang nampak keibuan dan alim itu, wajah yang sangat cantik. Namun, ia tahu kalau dihiasi oleh peju kafir dirinya dan ketiga temannya wajah sang Ummahat itu akan jauh bertambah cantiknya.
15371Please respect copyright.PENANAef9DYGRIcs
Diraihnya tangan Ummi Nisa dan dibimbingnya menuju ke kontolnya. Tanga itu langsung mengocok-ngocok kontolnya lembut, kemudian makin lama makin cepat, seiring kepalanya yang bergerak maju mundur menyepong kontol Daniel.
15371Please respect copyright.PENANA4mBNE2AzQK
“Hhhh, peretnya memek Ustadzahhh, anjinggg, memek alim nihhh, ahhh rasakan kontolku rasakann!!!” Alex memaki-maki sambil menghujamkan kontolnya tanpa henti dengan liar. Memek Ummi Nisa memang sudah licin tapi tetap terasa peret memijat dan meremas batang kontol kedua remaja kafir itu.
15371Please respect copyright.PENANA41vzltAdIi
“Anusmu udah mirip kayak memekk Ummiii, peret bangetttt lonteeee,” ucap Lukas yang juga memaki-maki Ummi sambil terus menyodok-nyodokkan kontolnya.
15371Please respect copyright.PENANA0e8aKJEGup
Daniel meraih kepala Ummi Nisa dan menggerak-gerakkan kedepan dan belakang agar lebih cepat menyepong kontolnya itu, “Argghhh, Ummiii aku mau crottt,” ucapnya.
15371Please respect copyright.PENANAozaI3bTu5S
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANAfCxydEvV9m
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANADD6wmAs0at
“Gw juga mau crot anjingg,” ucap Alex yang mengeraskan sodokan kontolnya.
15371Please respect copyright.PENANAU18J4pXbcm
“Samaa, tanganya lonte satu ini jago banget bangsatt,” ucap Ferdinand.
15371Please respect copyright.PENANAdUq74DbHkg
Bentar Lex, gw juga mau crot kita samainn bareng-bareng,“ ucap Lukas.
15371Please respect copyright.PENANAndj6eL6APk
Plok! Plok! Plok!
15371Please respect copyright.PENANA7y33tt2par
“Arghhhh,” Keempat remaja itu mengerang panjang dan disaat bersamaan mereka memuntahkan cairan hangat peju mereka.
15371Please respect copyright.PENANA4Qq7rg1CuT
Crot! Crot! Crot!
“Mphhhhhhhh,” mata Ummi Nisa membeliak merasakan semburan sperma di memek, anus, mulut dan wajahnya. Merasakan kehangatan pancutan itu tubuh Ummi Nisa bergetar hebat, memeknya mengempot kuat lalu matanya membeliak merasakan kenikmatan orgasmenya. Dia ingin menjerit tapi mulutnya penuh disumpal oleh kontol Daniel.
15371Please respect copyright.PENANAtk0lAet2iH
Alex, Daniel dan Lukas mencabut kontol mereka dari lubang suci Ummahat itu. Bersama dengan Ferdinand, mereka memuncratkan pancutan-pancutan terakhir sperma mereka di tubuh dan wajah Ummi Nisa yang basah berlumuran keringat dan air mani itu.
“Ahh,” Lukas mendesah puas setelah menikmati langsung enaknya mengentot lubang anus peret seorang Ummahat.
15371Please respect copyright.PENANADQ64zVBB7d
Selesai perzinahan itu, jam sudah menunjukkan pukul setengah satu. Ustadz Malik yang biasanya masih berbincang-bincang di masjid selepas shalat jumat pasti sebentar lagi beranjak pulang. Keempat remaja itu melihat latar rumah Ummi Nisa yang sekarang penuh dengan sperma.
15371Please respect copyright.PENANAmN600fEOQy
“Ummi jilatin spermanya sampe bersih ya,” ucap Alex. “Kita balik ke ruang tamu dulu.”
Keempat remaja itu lalu balik ke ruang tamu meninggalkan seonggok tubuh Ummahat yang belepotan sperma itu. Tubuhnya masih bergetar-getar saking hebatnya orgasme yang dirasakannya tadi.
15371Please respect copyright.PENANAIn3pshTdPU
“I-iya,” jawab Ummi Nisa lirih. Ia yang berbaring lemas dengan nafas terengah-engah itu mulai menjilati peju di sekitar bibirnya.
15371Please respect copyright.PENANASqyMtMCo4v
***
15371Please respect copyright.PENANAIcF55CUI60
Ustadz Malik pulang berjalan kaki dari masjid seusai shalat jumat. Dari jauh, ia sudah bisa melihat ada mobil yang biasa ditumpangi Alex dan teman-temannya terparkir di depan rumahnya. Alex sama yang lainnya pasti lagi belajar sama Ummi, gumamnya.
15371Please respect copyright.PENANABVjfvuU4vt
“Assalamualaikum,” ucap Ustadz Malik.
15371Please respect copyright.PENANAOs0cyEomgc
Begitu masuk ke dalam rumah, ia melihat keempat remaja itu sedang duduk bersama istrinya mengobrol. Namun, ada suatu keanehan yang membuatnya tak nyaman, istrinya itu sedang duduk di pangkuan Alex. Apalagi, ia melihat pakaian yang dipakai istrinya itu sudah kelewat batas. Gamis ketat berwarna putih yang membuat payudaranya sangat menonjol, bahkan putingnya saja nyeplak.
15371Please respect copyright.PENANA6tKcjjKmT0
“Waalaikumsalam,” jawab Ummi Nisa dan keempat remaja kafir itu.
15371Please respect copyright.PENANAkpM273o1fS
Tak seperti biasanya, Ummi Nisa kali ini tidak meraih tangan Ustadz Malik dan menciumnya. Hal itu tambah membuatnya tak nyaman. Ustadz Malik kemudian ikut duduk di seberang Alex dan Ummi Nisa, ia yakin sekali ia melihat pinggul istrinya itu naik-turun dan bergoyang diatas pangkuan Alex samar-samar.
15371Please respect copyright.PENANAjh7EipiZtQ
“Ummi kok duduk di pangkuan Alex begitu?” tanya Ustadz Malik akhirnya.
15371Please respect copyright.PENANAoJlMd7Gn97
“Ah, ini Alex pengen gini, katanya ngingetin dia pas kecil kan suka duduk di pangkuan ibunya, terus ceritanya mau balas jasa, jadi gantian Ummi yang duduk di pangkuannya gitu, Ummi jad pengganti Maminya gitu lho bi,”
15371Please respect copyright.PENANA4tEanVUyAE
“Oalah,“ Ustadz Malik mengangguk-angguk.
15371Please respect copyright.PENANAk8S2DOzMCc
Ustadz Malik walaupun tak nyaman tapi tak berani menegur karena ia tahu kalau menyangkut urusan Mmainya yang sudah wafat Alex pasti sensitif. Ia tak mau membuat situasi menjadi runyam.
15371Please respect copyright.PENANAVkJDhCl5MU
“Iya, Pak Ustadz. Maaf ya ngerepotin istrinya Pak Ustadz.”
15371Please respect copyright.PENANAJD0OvPCJ3k
“Ah, gausah minta maaf Lex. Gapapa kok, Pak Ustadz sama Ummi Nisa bakal membantu sebisa mungkin,” ucap Ustadz Malik. “Kalian kan juga udah bantu-bantu kita berdua banyak banget.”
15371Please respect copyright.PENANA1iHjyV6poO
Kecurigaan dirinya terhadap Alex dan teman-temannya kal ini mengurang karena alasan Alex itu. Namun, perilaku istrinya itu yang tak bisa ia toleransi lagi. Putingnya jelas-jelas nyeplak keliatan, bagaimana pantas seorang Ummahat pakai pakaian seperti itu?
15371Please respect copyright.PENANAJz3CJ6MF91
Setelah sedikit berbincang-bincang, Ustadz Malik mengajak Ummi Nisa untuk ke belakang, “Ummi ikut Abi ke dapur sebentar ya.”
15371Please respect copyright.PENANApCMiArOzYS
Singkat dan tanpa penjelasan apapun. Tanda bahwa Ustadz Malik hendak menegur istrinya itu. Ustadz Malik bangkit duluan dan berjalan menuju dapur tanpa menoleh ke belakang. Mau istrinya itu mengikuti dirinya atua tidak terserah dia.
15371Please respect copyright.PENANAxjsvLWIKFo
Setelah Ustadz Malik pergi dari ruang tamu itu, Daniel tertawa kecil, “Kan rencana gw berhasil, apa gw bilang?” ucapnya.
15371Please respect copyright.PENANAfUDE3EXQCz
Alex tersenyum, ia menyodok-nyodokkan pinggulnya keatas membuat Ummi Nisa mendesah kecil. Daritadi memang Ummi Nisa tengah menduduki kontol Alex itu dengan hanya ditutupi gamis dan kaleng kue kering yang menumpuk di meja, sehingga Ustadz Malik tak tahu.
15371Please respect copyright.PENANATqU6q3Wz4o
Plop.
15371Please respect copyright.PENANAWEsVPjQ6Lt
“Mmhh,” Ummi Nisa melenguh ketika ia berdiri dan melepaskan kontol Alex dari memeknya. Sebenarnya ia lebih memilih untuk terus mengulek-ulek kontol Alex daripada ikut suaminya ke dapur. Tapi imagenya sebagai istri soleha tak boleh dirusak, setidaknya sampai Alex dan kawan-kawannya itu memerintahkan dirinya.
15371Please respect copyright.PENANAQFg4S974zV
“Ingat perintah kita tadi Ummi,” ucap Alex ketika Ummi Nisa hendak berjalan menuju dapur.
15371Please respect copyright.PENANA3cCm50BoEu
Ummi Nisa berbalik dan mengerlingkan matanya, tidak mungkin ia lupa.
15371Please respect copyright.PENANA0utFkA7Rgp
Di dapur, Ustadz Malik sudah menunggunya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. “Ummi kok pake gamis kayak gitu dihadapan Alex sama temen-temennya?” tegurnya terhadap sang istri.
15371Please respect copyright.PENANAtkD0DSui5a
“Ini Bi?” Ummi Nisa menunjuk gamisnya. “Sebenernya Ummi tadi nungguin Abi pulang shalat jumat terus Alex sama yang lain dateng, Ummi tuh dandan gini pengen ngelayanin Abi.” ucapnya dengan nada manja.
15371Please respect copyright.PENANASjXiuUYfs0
“Tapi kok Umm- mmhh,”
15371Please respect copyright.PENANA9WjCVT05zp
Ucapan Ustadz Malik terpotong ketika Ummi Nisa langsung menyosor bibirnya. Ustadz Malik awalnya kaget namun lama kelamaan ia mulai membalas lidah Ummi Nisa sampai keduanya berpagutan, lupa akan apa tujuannya datang ke dapur tadi. Ia merasakan rasa aneh seperti asin dan gurih ketika ia berciuman dengan istrinya.
15371Please respect copyright.PENANAvbbx7HcpG3
“Ummi habis makan mayonnaise?” tanya Ustadz Malik di sela-sela ciuman mereka.
15371Please respect copyright.PENANAXEZ8C4PiSZ
“Iya Bi,” jawab Ummi Nisa. Suaminya itu entah bodoh atau terlalu polos, pikirnya.
15371Please respect copyright.PENANAWgkXtPy9hr
Mereka berdua lalu berciuman sesaat. Tangan Ummi Nisa mulai menyelinap ke dalam sarung suaminya, dan ia mengarahkan tangan sang suami itu untuk meremas-remas dadanya. Tangan Ustadz Malik meremas-remas dada jumbo nan kenyal milik Ummi Nisa itu dengan lembut dan penuh perhatian. Berbeda jauh dari apa yang sang istri inginkan, toketnya itu harus disiksa, diremas dengan kasar, ditampar dan ditarik-tarik putingnya hingga memerah.
15371Please respect copyright.PENANAaZDXpv72VW
Akhirnya karena tak tahan akan rangsangan dari sang suami yang mengecewakan itu, Ummi Nisa melepas ciumannya. Ia lalu turun berlutur dan membuka sarung Ustadz Malik. Kontol tanpa kulup suaminya itu sudah mengacung keras walaupun ukurannya tetap saja kecil.
15371Please respect copyright.PENANApZuyhFXQ1C
“Ada Alex sama temen-temennya di depan Ummi,” ucap Ustadz Malik khawatir.
15371Please respect copyright.PENANA8vWzzaBgod
“Gapapa Bii,” ucap Ummi Nisa. “Ummi pengen puasin Abi.”
15371Please respect copyright.PENANAdg8heCoBC3
Sluuurp. Sluuurp.
15371Please respect copyright.PENANAQ9GjV94ddO
Ummi Nisa mulai menjilati kontol suaminya itu. Kali ini dirinya lebih bersiap agar tak tersedak seperti dulu ketika suaminya tiba-tiba crot duluan. Ummi Nisa melahap kontol suaminya itu hingga ujung pangkalnya. Tak sulit karena ia telah terbiasa dengan menyepong kontol Alex dan teman-temannya yang besar dan panjang.
15371Please respect copyright.PENANALZUyiHu1Z6
Tak sampai lima menit ia merasakan kontol suaminya itu berkedut-kedut, Ummi Nisa langsung memundurkan mulutnya sedikit.
15371Please respect copyright.PENANAlRFSQ4HNv2
“Mmhhh, Ummmiiii ,Abii mau keluarr,” erang Ustadz Malik.
15371Please respect copyright.PENANAnpaZiOs3mb
Crot! Crot! Crot!
15371Please respect copyright.PENANAs3SJcJXnX2
Ummi Nisa membuka mulutnya lebar-lebar untuk menampung peju suaminya itu. Setelah suaminya itu selesai crot, ia segera berdiri dan setengah berlari menuju wastafel untuk memuntahkan seluruh peju suaminya itu.
15371Please respect copyright.PENANAbz1x1APrJX
Cuh! Cuh!
15371Please respect copyright.PENANA6fovzswxIM
Setelah itu, Ummi Nisa mencuci mulutnya dengan air keran dan mengelap mulutnya sampai bersih.
15371Please respect copyright.PENANA7UudxLw4eg
“Enak banget Ummi,” ucap Ustadz Malik yang terengah-engah keenakan akibat disepong.
15371Please respect copyright.PENANAVwtipKVwuw
“Iya Bi, kan sudah jadi kewajiban istri soleha buat muasin nafsu suaminya..”
15371Please respect copyright.PENANAF8TUDKNeOp
Hilang sudah semua teguran yang hendak Ustadz Malik katakan tadi kepada istrinya. Ia tak ingin membuat mood Ummi Nisa rusak, apalagi dia baru saja memuaskan syahwatnya tadi.
15371Please respect copyright.PENANAl78TaV6XNC
“Em.. Ummi balik duluan ke ruang tamu ya Bi,” Ummi Nisa meminta izin suaminya. “Abi dicuci dulu itu di kamar mandi.” ucapnya sambil menunjuk kontol Ustadz Malik yang masih ada sisa peju menempel.
15371Please respect copyright.PENANA878oEiV2NE
“Iya Mi, Ummi balik duluan aja.”
15371Please respect copyright.PENANASXza9bEXkK
Ummi Nisa lalu segera balik ke ruang tamu sedangkan Ustadz Malik pergi ke kamar mandi.
15371Please respect copyright.PENANA0NUMoJCjoB
“Ummi tadi telen pejunya Pak Ustadz?” tanya Ferdinand setelah Ummi Nisa kembali.
15371Please respect copyright.PENANAzdn2ZpnxUm
“Engga dong hihihi,” jawab Ummi Nisa. “Mulut Ummi cuma buat nelen peju kafir kalian.”
15371Please respect copyright.PENANAkYecOFggAz
“Terus Ustadz Malik curiga ga kalo di mulut Ummi ada pejunya kita?” tanya Alex. Sebelum Ummi Nisa menyepong suaminya itu, dirinya telah memerintahkan Ummi Nisa untuk menyimpan peju mereka di mulutnya.
15371Please respect copyright.PENANAFKZ6PrR8js
“Ngga, dia malah tambah semangat nyium Ummi. Suka kali sama peju kalian hihi,” Ummi Nisa tertawa kecil. Ia ikut duduk kembali bersama keempat remaja kafir itu.
15371Please respect copyright.PENANAUQufM6gdB8
“Hahaha,” keempat remaja itu tertawa terbahak-bahak.
15371Please respect copyright.PENANAsc5xVZISQb
Beberapa menit setelah Ummi Nisa kembali, Ustadz Malik ikut kembali duduk bersama mereka. Mereka berenam lalu berbincang-bincang ria seakan-akan tak ada jejak perngentotan di rumah ini tadi.15371Please respect copyright.PENANAZ9YIqne2iN
***
[Karya ini milik @MirzaAli1. Dijual hanya melalui Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb per chapter. Pembayaran tersedia melalui Gopay, Dana, Shopeepay, dan Ovo.]
15371Please respect copyright.PENANAcOw7UbygB7
15371Please respect copyright.PENANAiNPVErxS0l
15371Please respect copyright.PENANAKG5PuIih9T