x
"Mau kemana hujan-hujan gini ken?" sapa kak Naya ke cewek yang selanjutnya kuketahui bernama Niken.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ299cQw5Oha
"Ada janji nih sama temenku.." jawab Niken yang tetap sambil berlalu menuju tangga ke lantai 1.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBhcDMiYC0
"Ati-ati ken..." kata kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4l9vhYC3AQ
Aku sempat terdiam melihat percakapan antara kak Naya dan Niken tersebut. Sesaat kemudian, kak Naya membalikkan badannya. Dengan tertawa, dia mengelus-elus dadanya sendiri seolah-olah lega akan sesuatu.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGgqu2mkgZ
"Kamu liat barusan gak?" tanya kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrN22nWewet
"Iya kak..." jawabku yang masih berdiri terdiam sambil menutupi dadaku dan kemaluanku dengan tanganku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxG5QOZoFo
"Sumpah aku kaget banget... Gak tau kalo ada dia dibalik pintu... haha" katanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Q8Cfo5xP7
"Aku juga kak... kira-kira dia sadar gak ya kalo kak Nay gak pake celana gitu...?" tanyaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5GYlynjsqx
"Kayaknya gak deh... soalnya dia tadi gak ngeliat ke arahku... dia nyelonong gitu aja... untung aja... haha" jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Rb0j8OkMT
"Syukur deh... lagian kak Naya sih... pake buka pintu segala... aku kan jadi kaget juga..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbwOrapjhW
"Haha... aku tadi kan niatnya cuma biar bisa bikin kamar terang din... eh gak taunya ada dia... haha" katanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGonx5CTab
"Yaudah, kalo gitu tutup aja deh pintunya kak... takutnya ada yang lewat lagi..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBxIyPSd3r
"Udah... gakpapa.... kalo Niken pergi... berarti gak ada siapa-siapa kok di lantai 2... lagian kalo pintunya ditutup, jadi gelap kamarnya... udah... kamu lanjutin aja mandinya..." katanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvmAAKKM29
"Tapi..." kataku ragu.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gisVwvxVb
Kak Naya melangkahkan kakinya keluar kamar. Setelah melihat keadaan sekitar, dia kembali menghadap ke arahku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kWrb5rNbQ
"Nih... gak papa kan?" katanya meyakinkanku dengan keberaniannya keluar kamar dengan tanpa mengenakan celana. Bahkan dia sengaja mengangkat kaosnya hingga payudaranya terlihat, dan dengan sengaja mengguncang-guncangkan dadanya tersebut untuk menantangku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDaGXqXHGT
Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku melihat kekonyolan kak Naya. Aku pun melanjutkan aktivitas mandiku dengan mengguyur tubuhku dengan air shower untuk membersihkan sisa sabun yang ada pada tubuhku. Sementara kak Naya masih berada di luar. Ntah apa yang sedang dilakukannya sekarang.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQjcKyWJq4
"Kak... boleh pinjem handuk?" kataku yang sekarang sudah selesai mandi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOoIt31slr
"Nih, disini handuknya... ambil aja.." jawab kak Naya dari luar kamar.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdWqtBB2Yp
"Bisa minta tolong bawain kesini gak kak? Masa aku kesitu telanjang?" kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdspRusl1g
"Manja banget sih... sini ambil aja sendiri... gak ada siapa-siapa kok... apa mau aku handukin sekalian?" jawabnya yang sekarang berdiri di depan pintu sambil memegang handuk.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rGx6cwMG1
"Yaudah deh..." kuputuskan untuk mengambil handuk tersebut ke luar kamar.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5J6G93kkLd
Suasana kamar semakin gelap gulita karena listrik tak kunjung nyala sedangkan hari sudah beranjak malam. Aku pun berjalan dengan hati-hati dan mencoba mencari rambatan. Mataku hanya tertuju ke arah pintu yang merupakan satu-satunya sumber cahaya dimana kak Naya berdiri di depannya. Tubuhku masih basah kuyup, sehingga air masih menetes dari tubuhku seiring dengan langkah kakiku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiFL6bmZgp
Ketika aku hampir sampai di pintu, tiba-tiba listrik nyala. Aku kaget. Bukan hanya kaget karena listrik tiba-tiba nyala, tapi juga karena kak Naya tiba-tiba mendorongku hingga aku terjatuh ditindih olehnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qaVvFULsz
"Ngapain sih kak? Pake nabrak segala?" keluhku setelah merasa kesakitan setelah ditabrak kak Naya, terutama dadaku yang tertekan oleh tangannya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUZ6eZ0Eix
"Haha... sorry-sorry... aku kaget tadi... haha" jawabnya sambil berdiri dan langsung menutup pintu kamarnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetdO9KvI7w
"Sakit tau... mana handuknya?" kataku kesal sambil mencoba berdiri.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRQIeO8NzA
Kak Naya memberikan handuknya kepadaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtRhLlkcCp
"Yah basah deh..." kata kak Naya menyadari kaosnya basah karena menempel tubuhku ketika menindihku tadi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzhcdEle8P
"Nih lantainya juga jadi basah.... Salah siapa coba? Kak Naya sih.. aneh-aneh aja..." jawabku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNS68SLXCy
"Iya-iya... aku yang salah..." kata kak Naya yang lantas melepas kaosnya dan melemparnya ke lantai dan digunakannya untuk mengeringkan sisa air tetesan dari tubuhku. Sementara aku masih mengeringkan tubuhku dengan handuk.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01nWTvCmVf
Saat ini kami berdua sama-sama telanjang. Namun itu tak berlangsung lama. Karena aku segera memakai lagi pakaianku yang tadi kugunakan sebelum mandi. Sedangkan kak Naya masih sibuk mengepel lantai dengan tubuh telanjangnya itu.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvno4X9dcEY
Setelah memakai bajuku lagi, aku menuju tempat tidur dan menyelimuti setengah tubuhku dengan selimut karena kedinginan. Tiba-tiba kak Naya yang belum mengenakan apapun ikut memasukkan tubuhnya di dalam selimut dan memaksaku sedikit bergeser karena tempat tidur yang kami gunakan ini memang tidak terlalu lebar.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRVxu0jEYH
"Brrr.. dingin..." kata kak Naya yang langsung menarik selimut hingga menutupi dadanya juga.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1ppv7h3tE
"Makanya... pake baju dulu kek sana...." kataku menyuruhnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7diRGhzZ0
"Gak papa kok.... gini aja udah anget..." kata kak Naya yang tiba-tiba memelukku di dalam selimut. Bahkan kaki kanannya menindih kakiku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqb68KZ2dY
"Tapi risih tau kak..." keluhku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gotIiBsFr
"Kenapa harus risih sih? Kamu kan udah biasa liat aku gak pake baju... Masih ngira kalo aku lesbian lagi?" jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Z6eePNEU9
"Gak masalah itunya.... tapi itu lho... jembutnya kak Naya nempel di pahaku... geli tau..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOrMUFHcUt
"Masa sih? Kalo gini geli gak?" katanya yang malah sengaja menggerakkan pinggulnya sehingga kemaluannya itu bergesekan dengan pahaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxyXPlkzUo
"Kalo mau masturb gausah pake digesekin paha orang lain kali..." kataku ketus sambil berusaha menepis tubuh kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHqskwRsv8
"Abisnya paha kamu lembut banget sih...." godanya yang sekarang malah membelai pahaku dengan tangannya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YtZm4o8dq
"Kak... plis deh kak...." aku berusaha menepis tangannya tersebut.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYHunjoYDe
Setelah kutepis, bukannya menyingkir, tangan kak Naya malah bergerak makin masuk ke area pangkal pahaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8THxGrpaZk
"Tuh kan... punya kamu aja udah basah gini.... haha" katanya setelah jari tangannya berhasil menyentuh kemaluanku. Sontak aku kaget dan kini mengerahkan kedua tanganku untuk menyingkirkan tangan kak Naya dari kemaluanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5iaFSb1I2
"Ii..itu kan basah gara-gara abis mandi tadi..." jawabku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGW2a26rz4H
"Ah masa sih?" katanya yang sekarang malah mulai membelai rambut kemaluanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1QbcSgRUr
"Kak, plis deh kak.... kak Naya gak risih apa?" kataku sambil tetap berusaha mendorong tangannya untuk menjauh dari kemaluanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTH64AqleNJ
"Risih kenapa?" tanyanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4DolcvhGQ
"Ya risih megang-megang pepek orang lain gitu..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iM1ro2hmT
Sepertinya usahaku untuk menyingkirkan tangan kak Naya telah gagal. Aku malah mulai menikmati belaian tangan kak Naya di kemaluanku. Tanganku masih tetap berusaha menepis tangan kak Naya namun tidak dengan sekuat tenaga.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6v1X7lHfpp
Walau bagaimanapun ini adalah pertama kalinya kemalauanku dimainkan oleh orang lain. Kak Naya mungkin pernah menyentuh kemaluanku, namun tidak pernah sampai memainkannya seperti sekarang ini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtIg9Tq3cV
"Kamu kenapa din? Kok merem melek gitu? Enak ya? haha" tanya kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImF4Hod85b
"Ah gak... tadi aku kejatuhan debu dari plafon...." jawabku mencari alasan. Aku juga masih berusaha menepis tangan kak Naya agar kak Naya tidak curiga kalau aku menikmatinya. Padahal sebenarnya aku memang menikmatinya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nmFnVFnvl
Tiba-tiba perutku berbunyi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqFpF4JXq6
"Eh, bunyi apaan tuh?" tanya kak Naya. Aksi tangannya pun seketika berhenti.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKjvIJNvRK
"Hmmm... kayaknya perutku deh... hehe" jawabku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrnnV2akD3
"Kamu lapar din?" tanyanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf43VFZiQQJ
Kak Naya menarik tangannya dari kemaluanku. Tentu saja aku kecewa. Padahal aku begitu menikmatinya. Tapi tidak mungkin aku meminta kak Naya untuk melanjutkan aksinya tadi. Aku harus tetap menjaga imageku. Aku juga tidak mungkin melanjutkannya dengan bermasturbasi sendiri, karena kak Naya akan tahu kalau nafsuku sedang naik gara-gara permainan tangannya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMg533WJiu8
Pada akhirnya, aku harus menahan nafsuku sendiri gara-gara gengsi. Ya, aku menolak kak Naya memainkan kemaluanku karena aku tidak mau dicap lesbian gara-garanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1EoEuCv3E
Kak Naya turun dari ranjang dan menuju pintu kamar. Dibukanya pintu kamar tersebut sedikit.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ru7EFo8aW
"Duh.. masih hujan aja... aku juga laper banget nih.." kata kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNep42XEcNh
"Udah... tunggu aja... bentar lagi paling reda..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0luDShCWx4
"Yaudah deh..." jawabnya. Kak Naya kembali memasukan tubuhnya ke selimut. Aku sempat berharap kalau dia akan kembali memelukku dan kembali menyentuh kemaluanku. Namun harapanku sia-sia. Dia hanya tiduran begitu saja dan menikmati tontonan tv.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eEh72jWPQ
Dibalik selimut ini, tanganku mencuri-curi kesempatan untuk memainkan kemaluanku. Untungnya posisi tanganku sudah berada di selangkangan, sehingga aku hanya butuh untuk sedikit menggerakkan jariku untuk memainkan kemaluanku. Aku berusaha tidak membuat kak Naya curiga dengan pergerakkan tanganku di dalam selimut. Karena itulah tanganku bergerak secara sangat hati-hati. Aku juga tetap berpura-pura menonton tv.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcleirW3Rv5
Rupanya aksiku ini malah membuat semuanya serba nanggung. Ingin rasanya aku menaikkan intensitas rabaan tanganku, tapi takut jika akan menimbulkan banyak gerakan dibalik selimut. Jariku juga tidak leluasa untuk menjangkau titik sensitif kemaluanku karena posisi kakiku yang sedang rapat. Sementara kemaluanku sendiri sudah sangatlah basah.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtCg9fiwy2
Tak lama kemudian, listrik tiba-tiba kembali padam. Tentu saja hal ini merupakan kesempatanku untuk melancarkan aksi. Karena keadaan gelap gulita dan kak Naya tidak dapat melihat apa yang sedang kulakukan, aku mengangkangkan kakiku sedangkan gerakkan tanganku makin kupercepat.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaao6StHQH
Kak Naya sendiri telah turun dari ranjang untuk mencari sesuatu. Mungkin saja dia mencari handphonenya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJmFR8HnNb
Aku merasakan kalau aku sudah hampir mencapai orgasme. Namun tiba-tiba kak Naya menyalakan senter dari handphonenya tersebut dan langsung menyorotkannya ke posisiku berada. Otomatis aku menghentikan aksiku. Namun hal tersebut tetap tidak dapat mencegah kak Naya untuk melihat posisiku yang sedang mengangkang meskipun tertutup selimut. Aku terpatung terdiam menunggu reaksi kak Naya setelah melihatku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4XkGxnoP8
"Ayok ah.. kita makan aja..." katanya. Lega rasanya. Rupanya kak Naya tidak menyadari posisiku ini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvo2n3kAZi
"Makan dimana? Kan masih hujan... lagian lagi gelap gini..." jawabku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3EfBe2Gyd
"Warung di depan situ aja... nanti aku pinjem payung ke satpam... udah laper banget nih..." katanya sambil terus-terusan memegangi perutnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvGRJ9wXRH
Aku sempat ingin menolak ajakannya tersebut, agar kak Naya bisa pergi sendiri dan membiarkan aku sendiri di kamarnya sehingga aku dapat melanjutkan masturbasiku tadi. Namun aku juga merasa lapar sekali.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBt6DKV7cN
"Hmmm.... yaudah deh ayok..." jawabku. Akhirnya aku terpaksa menunda kenikmatanku tadi demi makan malam.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyWjceqETI
"Nah... sip..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERp8jygWDa
Kak Naya membuka lemari pakaiannya untuk mencari baju yang akan dikenakannya. Dia memilih satu setel baju tidur berupa baju lengan panjang berkancing celana celana panjang. Seperti biasanya, dia tak mengenakan pakaian dalam terlebih dulu.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsiFikDTzP
"Kak, aku pinjem bajunya lagi ya... masa aku keluar pake gini?" kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDja9fhzIKh
Seperti kalian tau, saat ini aku memakai baju milik kak Naya yang berupa daster babydoll yang memiliki belahan dada yang sangat rendah dan memiliki tali yang melingkar di bahu yang bentuknya sangat kecil. Bagian bawahnya sendiri sangat pendek dan berbentuk melebar. Meskipun masih tetap menutupi area kemaluanku, namun jika bagian bawah baju tersebut diangkat sedikit saja maka pangkal pahaku akan terlihat.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52c4K73e61
"Eh... gausah... bikin nambah cucian aja... udah, pake itu aja..." jawabnya menolak permintaanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRk6YsPJZ1W
"Tapi kalo nanti ada temenku ngeliat aku gak pake jilbab gimana? Kak Naya aja pake lengan panjang gitu..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpV9HM4Bhe1
"Emang kamu punya temen yang rumahnya deket sini? Udah.. gak ada yang kenal kamu kok... lagian disitu biasanya sepi... apalagi hujan sama mati lampu gini... aku juga gak make jilbab kok..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxp9SFU0pj
"Tapi masa aku pake baju yang kebuka gini?" kataku sambil menunjukkan daerah belahan dadaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4YFBZIUaj
"Haha... salah kamu sendiri tadi milihnya baju itu..." katanya sambil iseng mencubit putingku yang terlihat menonjol di balik baju. Kebetulan putingku memang sedang mengeras gara-gara rangsangan tadi. Untung saja kak Naya tidak menyadari hal tersebut.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbjTYMwa3O
"Yaudah... kalo gitu aku gak ikut aja" kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6LFj7KlAn
"Yaudah nih didobelin pake jaket aja... gitu aja ngambek..." jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGzfPulPMQ
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHiqnI3FWA
Aku menerima jaket pemberian jaket kak Naya dan langsung memakainya. Jaket tersebut memang mengatasi masalah pakaianku yang sangat terbuka, tapi hanya bagian atasnya. Bagian bawahku sendiri masih terbilang sangat terbuka yang memperlihatkan sebagian besar area pahaku. Namun kuputuskan untuk membiarkannya saja. Siapa tahu kak Naya benar, kalau disana akan sepi sehingga tidak banyak yang melihatku memakai pakaian seperti ini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bkJd6CEaW
Setelah meminjam payung dan meminta ijin ke satpam, kami berjalan menyusuri pinggir jalan perumahan yang sangat sepi. Karena kami hanya menggunakan satu payung, maka kami harus berjalan berdempetan. Kak Naya yang memegangi payung dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya merangkul pinggulku agar memastikan aku tetap menempelnya. Langkah kakiku pun terpaksa sedikit rapat. Dapat kurasakan ada sedikit cairan yang mengalir di daerah pangkal pahaku, sehingga terasa licin ketika kedua pahaku bergesekan pada saat berjalan.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6zcrI7Vws
Ditengah perjalanan, aku merasakan kalau tangan kanan kak Naya sedikit iseng.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeez0OBoDV
"Kak... gausah usil deh kak..." kataku sambil berusaha menepis tangan kak Naya yang iseng menarik ujung bawah bajuku ke atas.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRe3WhZEsE
"Mumpung sepi nih... bisa sekalian pamer paha... haha" katanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9pe6fMBB7
"Tapi itu ada yang lewat kak..." kataku sambil menunjukkan motor yang melaju mendekati kami. Kak Naya mengerti akan hal itu. Dia pun menurunkan ujung bajuku kembali.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dxkux3L94
Namun ketika motor tersebut sudah sangat dekat dengan kami, tiba-tiba kak Naya kembali menarik ujung bajuku. Dan tidak tanggung-tanggung, dia menariknya hingga bagian bawah tubuhku benar-benar terlihat seluruhnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkKiZ4Pl3t
"Kak!" aku membentaknya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQWkTZnS9V
"Haha... tenang... kayaknya dia gak ngeliat kok... lajunya kenceng banget gitu... haha" jawabnya sambil cengengesan.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6Z3v61KBj
"Kayaknya? Kalo dia emang ngeliat gimana?"
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelrViubM1z
"Ya... anggap aja rejeki buat dia... haha" jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeWVhlqHLb
"Hiih... pasti ini udah rencana kak Naya dari awal kan? Pake nyuruh aku pake baju gini segala..." gerutuku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NShFvaKnY
"Haha... suasananya emang lagi cocok buat eksib nih... haha" jawabnya santai.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmF8WXFeZR9
"Udah ah... pulang aja yuk!" kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApHoqe0EIu
"Eh jangan... dikit lagi sampe..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDI9ZMYTT0e
"Tapi awas ya... kalo kak Naya usil lagi kayak tadi, aku bakal teriak..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0nUdZfqr9C
"Teriak biar orang-orang pada ikutan ngeliat kamu ya? haha"
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqBuHPsKQq
"Hiiih!" kucubit perut kak Naya karena gemas oleh perkataannya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTLPlMH9QR
"Aduh... ampun.... sstt.. udah sampe nih..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJYDz7a2SJ
Kami telah sampai di sebuah warung yang menjual bubur kacang hijau dan mie instant serta berbagai seduhan minuman sachet. Entah apakah listrik memang sudah menyala atau daerah sini memang tidak padam, yang jelas listrik di warung tersebut tidaklah padam.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1D8cZkye7
Di warung tersebut terdapat 3 orang laki-laki yang salah satunya adalah penjaga warung. Salah dua dari mereka memperhatikan kedatangan kami. Dari tatapannya, sudah pasti mereka akan sangat tertarik dengan kedatangan dua cewek cantik seperti kami, terlebih pahaku sangat mudah dipandang.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkvShWB2sD
Setelah memesan, kami memilih duduk berhadapan pada sebuah meja yang bersebelahan dengan meja salah satu pengunjung warung. Posisi duduk orang tersebut sejajar di sebelah kanan posisi duduk kak Naya, yaitu menghadap ke sebuah tv yang ditempel ke dinding. Sedangkan satu pengunjung lagi duduk di dekat posisi penjaga warung yaitu di dekat dapur atau lebih tepatnya di belakang posisi duduk kak Naya, mereka memang sedang bermain catur ketika kami datang.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLOPWWE5Or
Ketika aku hendak duduk menghadap kak Naya, aku dapat merasakan kalau orang yang duduk di sebelah kami terus melihatku. Dari sorot matanya, dia sesekali melirik ke arah bawah meja kami, atau lebih tepatnya ke arah pahaku. Aku yakin dia sedang menatap pahaku karena bajuku sedikit tertarik keatas ketika aku duduk. Otomatis pahaku akan semakin terlihat. Apalagi posisi duduk cowok tersebut hampir berhadapan denganku, meskipun dari posisi yang miring.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKKHaX7cDc
Aku pasrah jika cowok tersebut dapat melihat pahaku, karena usahaku untuk membetulkan posisi bajuku tidak membuahkan hasil sama sekali. Pahaku tetap saja terlihat.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSV1JeBA5a
Kak Naya menyadari kegelisahanku ini. Dia tahu posisiku sangat tidak enak. Namun dia malah berbisik "nikmatin aja" kepadaku sambil nyengir.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KOmeG3UgW
"Eh din... liat ini..." katanya. Sepertinya kak Naya akan melancarkan aksi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHm4UvyRM1
Kak Naya menaikkan siku tangan kanannya ke atas meja dan menggunakan tangannya tersebut untuk menopang kepalanya. Sambil sedikit memiringkan duduknya kekiri, tangan kirinya mencari posisi kancing bajunya. Dibukanya 2 kancing teratas baju tidurnya tersebut. Lantas menarik baju bagian kiri tersebut kesamping sehingga membuat payudara sebelah kirinya keluar.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnBiecO2TZ
Hanya aku yang dapat menyaksikan aksi kak Naya tersebut karena posisiku tepat berada di depannya. Cowok yang duduk di sebelah kanan kak Naya tidak dapat melihatnya karena tertutup oleh tangan kanan kak Naya yang ditopangkan ke meja sedangkan di sebelah kiri kak Naya adalah tembok. Sambil berpura-pura tidak terjadi sesuatu apapun, kak Naya mulai meremas dadanya tersebut. Sambil tetap meremas-remasnya, dia berpura-pura menonton tv. Kulihat cowok di sebelah kami juga sedang menonton tv, dia sudah tidak lagi memperhatikan pahaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqwG8WH8qa
Aku juga ingin ikut menonton tv. Oleh karena itu, aku sedikit memutar posisi dudukku ke kekiri karena aku membelakangi posisi tv. Sedikit lama aku menonton tv, membuatku tidak sadar jika posisi dudukku sekarang malah membuat posisi sela-sela pahaku sejajar dengan posisi cowok tadi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6oKeoMHDw
Aku memergokinya sedang melihat sela-sela pahaku yang saat itu sedang sedikit terbuka. Aku pun langsung mengembalikan posisi dudukku ke semula. Sepertinya cowok tersebut sadar kalo aku telah memergokinya, sehingga dia terlihat salah tingkah ketika aku menatapnya. Dia terlihat pura-pura makan, padahal kulihat piringnya sudah kosong dari tadi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVw1gZUAnUL
Tak lama kemudian cowok tersebut pergi. Mungkin karena dia merasa malu setelah kepergok olehku tadi atau memang karena makanannya sudah habis dari tadi. Aku memberi isyarat ke kak Naya yang masih asyik dengan dadanya kalau cowok itu sudah pergi. Dia pun menurunkan tangan kanannya dari meja yang ia gunakan sebagai penutup.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtf0I3X2gAp
Kini kak Naya bebas memamerkan dadanya tersebut karena 2 orang lagi berada di belakangnya. Dia malah memintaku untuk memfotonya. Foto dimana kak Naya sedang memamerkan dadanya sedangkan 2 orang di belakangnya tidak sadar akan hal itu.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQyI1qrulN
Tak lama kemudian, pesanan kami telah selesai. Aku segera memberi isyarat ke kak Naya kalau penjaga warung sedang berjalan menuju kami. Kak Naya langsung menutup lagi bajunya, namun tetap tidak mengancingkannya. Sepertinya si penjaga warung memang tidak terlalu memperhatikan hal tersebut sehingga dia tidak menyadarinya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kAfcupMMd
Si penjaga warung kembali ke posisi salah satu pengunjung tadi dan melanjutkan bermain catur. Setelah melihat 2 orang tadi sedang sibuk dengan urusannya, kak Naya kembali membuka bajunya. Kali ini dia membuka semua kancing tersisa yang ada di bajunya. Setelah sedikit membukanya agar memastikan dadanya terlihat olehku, dia melanjutkan makan seperti biasa seolah-olah tanpa terjadi sesuatu.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6reVG9Xpuq
"Buka aja resleting jaket kamu..." bisik kak Naya kepadaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTSjJRYHZr
Kak Naya mengajakku agar ikut eksib bersamanya. Melihatnya melakukan aksi seperti itu membuatku ingin ikut merasakan keseruannya. Namun aku masih takut. Sebelumnya aku hanya berani membuka bajuku jika keadaan sekitar benar-benar tidak ada orang, atau setidaknya hanya ada kak Naya. Namun kondisi sekarang ini ada 2 orang laki-laki yang duduk sekitar 5 meter di depanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡembFd0fbmA
Aku memang tidak seberani kak Naya yang memang sudah sering melakukannya. Meskipun menurutku perbuatannya tersebut sangat nekat, namun aku mengerti kenapa dia berani melakukannya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkXzbvZTSp
Aku menuruti ajakan kak Naya untuk membuka resleting jaketku. Namun aku hanya menurunkan resleting jaketku setengahnya saja, dan tidak sampai ikut-ikutan mengeluarkan payudaraku seperti kak Naya. Menurutku, dengan memeperlihatkan belahan dada saja sudah sangat cukup mendebarkan dalam kondisi sekarang ini. Apalagi posisiku yang langsung menghadap 2 orang tadi meskipun mereka tidak melihatku secara langsung karena sedang sibuk dengan urusan mereka sendiri serta tubuh kak Naya yang sedikit menutupi tubuhku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qY18bv8nf
Namun bukan berarti aku hanya diam begitu saja. Sementara aku menikmati mi gorengku dengan tangan kanan, tangan kiriku sudah berada di sela-sela pahaku. Dari tadi, tangan kiriku memang kugunakan sebagai penutup sela-sela pahaku ketika cowok yang tadi makan di sebelah kami masih berada di tempatnya. Namun sekarang tangan kiriku mulai sedikit menyelinap ke dalam sela-sela pahaku tersebut untuk menemukan apa yang tersembunyi di dalamnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvborysWT1
Kesempatan ini kugunakan untuk melanjutkan masturbasiku tadi yang sempat tertunda. Dengan masih tetap merapatkan kakiku, kujepit tanganku sendiri dengan pahaku. Sedangkan jari-jariku sudah mulai melakukan aksinya. Kulakukan hal tersebut agar tidak ada yang curiga, terutama 2 orang di depanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbvXN7XSmR
Di atas meja, aku masih menyantap makananku seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Meskipun aku sampai harus merem-melek ketika merasakan apa yang sedang terjadi di bawah sana. Sedangkan kak Naya juga asyik menyantap makanannya sendiri seolah-olah tanpa menghiraukan bagian atas tubuhnya yang terlihat dengan bebasnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmHb2ueUPN
Aku sendiri juga terus mengawasi arah pintu warung yang terbuka lebar dari arah samping meja kami. Dari tadi, jalanan memang terlihat sepi. Bahkan setauku, hanya 1 motor yang mungkin telah melihat bagian bawahku tadi yang melintas. Melihat kesempatan ini, kubuka sedikit pahaku agar sedikit leluasa menjangkau kemaluanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXer8ExlXQP
Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu banda lain yang menempel di kemaluanku selain tanganku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAQY7vombe
"Cie... ada yang lagi asyik nih... haha" kata kak Naya lirih.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGobW0YzIaT
Sesuatu yang menempel tersebut ternyata adalah kaki kak Naya yang dengan sengaja mengarahkannya ke selangkanganku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9m725Npv9y
"Apa-apaan sih kak?" kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPmZphQQSS
"Gak apa-apa kok dinda... aku cuma mau ngecek yang lagi basah aja... haha" jawab kak Naya yang malah mulai menggerakkan ibu jari kakinya di kemaluanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeHaznWHgsm
Aku memundurkan posisi dudukku agar kakinya tidak lagi dapat menjangkau selangkanganku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5nTZkXpD6
"Lanjutin aja... aku gak bakal ganggu lagi kok... hehe" bisiknya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zq9q4Zkwy
"Apaan sih..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Q1wWnF4FJ
Aku memang sempat menghentikan aktivitasku karena keusilan kak Naya barusan, namun segera kulanjutkan lagi. Aku tak memperdulikan lagi sindiran kak Naya dengan senyum mesumnya itu.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIrZ9PNwDk
Cukup lama kami melakukan aksi seperti ini sampai makanan kami habis. Aku sempat beberapa menutup kaki dan membukanya lagi ketika aku mendeteksi pergerakan dari 2 orang yang di belakang kak Naya. Sedangkan kak Naya masih tetap cuek. Dia tetap membuka bajunya tersebut, bahkan serang dia mulai meremas-remas kedua dadanya sendiri dengan kedua tangannya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroLLfeok80
Tiba-tiba ada segerombolan 5 orang laki-laki yang datang dengan 3 motor memasuki warung. Menyadari hal tersebut, aku langsung merapatkan kakiku dan membetulkan posisi bagian bawah bajuku. Sedangkan kak Naya juga gelagapan untuk mengancingkan lagi bajunya sambil memutar tubuhnya untuk membelakangi mereka.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyQPhU3bwJ
Mereka mengambil tempat duduk di meja sebelah kami atau di meja bekas 1 orang pengunjung tadi. Kulihat kak Naya sudah berhasil mengancingkan bajunya kembali sebelum mereka duduk. Dia hanya tertawa kecil dengan apa yang terjadi barusan. Sedangkan aku begitu shock. Jantungku sangat berdebar-debar. Aku tidak bisa tertawa seperti kak Naya. Itu karena pada saat mereka datang, kakiku sedang terbuka sangat lebar. Aku hampir saja mencapai orgasme, sebelum akhirnya kembali tertunda gara-gara kehadiran mereka secara tiba-tiba. Semoga saja mereka tidak sadar dengan apa yang kami lakukan barusan.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jNwO5RERb
"Balik yuk kak..." ajakku ke kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMQbanpjjp
"Kenapa buru-buru?"
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5V5j2wj2a
"Aku ngerasa gak enak aja kalo ada mereka.."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyq3PnX7M84
"Yaudah ayok..." jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42dZZXicfe
Kami segera meninggalkan meja kami. Kak Naya bersedia mentraktir makananku. Namun ketika aku berdiri menunggu kak Naya membayar, aku merasakan kalau 5 orang yang baru datang tadi terus menatapku. Bahkan mereka saling berbisik dan tertawa sambil terus menatapku. Apa yang mereka bicarakan? Aku yakin mereka sedang membicarakan pahaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCfzBWcEtf
"Ayo cepetan dikit kak..." kataku ke kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvielfAPrDZ
"Iya bentar... ini tinggal nunggu kembalian..." jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWFZR9xtJs
Aku merasakan ada sedikit cairan yang mengalir dari sela pahaku menuruni pahaku hingga ke betis. Apakah 5 orang tadi melihatnya? Apakah hal ini yang mereka tertawakan? Tak kuat menganggapi hal tersebut aku langsung menarik kak Naya untuk segera meninggalkan warung tersebut.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjSxGFjb3U
"Kamu kenapa sih?" kata kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwABSRrcva9
"Takut kak... 5 orang tadi terus-terusan ngeliatin aku..." jawabku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePcTjJdAS2
"Haha... itu artinya mereka suka kamu... haha"
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevFifvHnZL
"Tapi tatapannya nyeremin kak..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PWYT0u5bD
"Ya emang gitu kalo cowok ngeliat cewek cantik... haha"
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsP5kITzr0w
"Tapi... tapi.. kalo mereka tiba-tiba ngejar kita trus nyulik kita lalu kita diperkosa rame-rame gimana?"
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZfcyVNNdt
"Haha... paranoid banget sih kamu... gak bakalan din... aku jamin... cowok-cowok emang gitu kalo liat cewek cakep kayak kita... haha... apalagi kamu pake rok mini gini... haha..." katanya sambil berusaha menarik lagi ujung bawah bajuku lagi yang segara kucegah.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡapRRCSEFrx
"Astaga!" aku menyadari sesuatu yang terlupa.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8E4Fqo22N
"Kenapa din?" tanyanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvxyqWigjH
"Aku lupa naikin resleting.... itu... itu... berarti mereka tadi juga liat belahan dadaku dong..." kataku menjelaskan.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlr9oGLbKjQ
"Haha... coba cek bajumu lagi... siapa tahu mereka juga ngeliat tetekmu... haha" jawabnya santai.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XuAEQCSSW
"Ihhh.. kak Naya nih..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq350ZEgqOn
Aku segera mengecek posisi bajuku. Siapa tahu dadaku memang terlihat. Karena sebelumnya bajuku memang mudah bergeser sampai memperlihatkan putingku. Untungnya setelah kucek, bajuku masih tetap pada posisinya semula.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIXbg18h9H
"Haha... dicek beneran..." ejek kak Naya. Yang segera kurespon dengan sedikit menyikut payudaranya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFm7R0mBEf
Tiba-tiba hujan lagi-lagi turun sangat deras. Dan sialnya, kami lupa dengan payung kami yang kami bawa. Sepertinya payung tersebut tertinggal di warung tadi. Saat keluar dari warung, hujan memang sudah reda. Dan karena kami buru-buru pergi dari warung tersebut, kami sampai lupa dengan payung yang kami bawa. Kami segera berlari ke sebuah pos ronda yang tidak jauh dari warung untuk berteduh.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQLIOw0p6b
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnvPG3OJ2A
"Kak Naya gimana sih... tadi kan kak Naya yang bawa payungnya..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SepnFXm7C
"Lho kamu kok malah nyalahin aku? Kan kamu tadi yang narik-narik aku..." jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBoQVvh4KC4
"Trus gimana dong ini? Mana masih jauh lagi..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLWpiJhFOS
"Ya kalo mau cepet, ambil sana payungnya..." kak Naya menyuruhku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDpa4fYEMK
"Kok aku? Kak Naya aja yang ngambil sana..." balasku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8q1QqzxWP
"Kan ini salahmu dindaaa...."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhVuXN6RcC
"Tapi... tapi... disana masih ada cowok-cowok itu kak...."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5VNbtdb0z
"Haiz... yaudah sini jaketnya... biar aku aja yang ngambil..." jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuGzAsp6LQ
"Kok pake pinjem jaketku segala sih?" tanyaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8KcReLu0P
"Buat nutupin kepala biar gak keujanan... udah mana, sini..." katanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFk7qfNJfK2
Aku terpaksa melepas jaketku dan meminjamkannya ke Kak Naya. Setelah mendapatkan jaket yang kupakai, Kak Naya langsung meninggalkanku sendiri di pos ronda tersebut. Aku langsung menyilangkan tangan di dadaku dan merapatkan kakiku. Tidak hanya untuk mencoba menutupi bagian tubuhku yang sangat terbuka, tapi juga untuk menghangatkan diri. Karena udara dingin sangat mudah menembus baju minim dan tipis ini. Aku juga was-was jika ada yang melintas dan melihatku sendirian dengan baju seperti ini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmiKYvvoa9
Tiba-tiba apa yang ditakutkan olehku, terjadi juga. Sebuah motor tiba-tiba berhenti di depanku. Sepertinya orang tersebut juga ikut berteduh. Setelah turun dari motornya, dia langsung berlari menuju ke tempat berteduh di sebelahku. Aku sedikit menggeser posisiku untuk menjauhinya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuap3sgHiO
Jantungku sangat berdebar-debar ketika orang tersebut ikut berdiri di sebelahku. Tak lain karena baju yang kupakai saat ini. Aku berusaha menenangkan diri dengan tidak berpikir macam-macam tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku hanya berharap hal ini cepat berlalu, dan Kak Naya kembali kesini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58o5KWych8
Kulihat orang tersebut sedang berusaha memakai jas hujan. Syukurlah, ternyata orang tersebut berhenti untuk memakai jas hujan. Setidaknya dia tidak akan lama disini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4an0FoYPNG
Namun setelah dia memakai jas hujan model batman tersebut, kulihat dia tak kunjung pergi. Dia malah duduk! Apalagi yang dia tunggu? Bukankah dia sudah memakai jas hujannya? Dan aku mulai merasa kalau dia terus-terusan menatapku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrZUptBjJz
Tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang melintasi sebuah genangan air di hadapan kami. Sontak aku kaget karena mobil tersebut membuat genangan air yang ada di jalan terciprat ke arah kami. Aku sempat mendengar lelaki di sebelahku mengumpat dengan kata-kata kasar karenanya. Lalu aku menyadari kalau ternyata bajuku menjadi basah gara-gara cipratan air tadi. Dan tidak tanggung-tanggung, air tersebut membuat baju bagian depanku menjadi tembus pandang! Aku dapat merasakan kalau baju yang kupakai semakin menempel dengan tubuhku. Aku yakin putingku saat ini sangat tercetak jelas dari luar bajuku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBAKla8aS6
Aku segera memutar tubuhku untuk membelakangi lelaki tadi. Aku tidak ingin dia melihat bagian depan bajuku yang sudah tembus pandang ini. Aku juga berharap bagian belakang bajuku tidak ikut basah juga, karena bisa saja dapat memperlihatkan belahan pantatku dan lelaki di belakangku akan tahu jika aku tidak memakai apa-apa lagi dibalik baju ini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKdJXUmtOk
Aku semakin takut jika hal yang tida kuinginkan terjadi, karena orang tersebut tidak kunjung pergi. Apakah dia akan mendekapku dari belakang dan memperkosaku? Aku berusaha tidak memikirkannya, tapi hal-hal yang menakutkan tersebut selalu membayangiku. Yang bisa kulakukan adalah tetap mencoba menutupi bagian tubuhku sendiri dan memastikan dia tidak melihatnya. Namun aku tetap pasrah dengan apa yang terjadi berikutnya. Aku hanya bersiap-siap berteriak jika orang tersebut berbuat jahat kepadaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGQPrVaaNw
Tiba-tiba ada dua buah tangan merangkulku dari belakang. Aku sudah ingin berteriak sebelum menyadari tangan tersebut merupakan tangan Kak Naya yang sedang memakaikan lagi jaketku. Kulihat orang tadi masih berada di tempatnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkTjTu5qCq
"Heh mas! Kalo mau coli jangan disini! Mau aku teriak biar orang-orang pada datang kesini?!" tiba-tiba Kak Naya meneriaki orang tersebut.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxlA8vyoTc
Coli? Jadi dari tadi orang tersebut diam-diam onani di sebelahku?
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAIgHQZjDc
Orang tersebut bergegas pergi dengan motornya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCjtZras9h
"Lonte sok jual mahal lu!" teriak orang tersebut sambil pergi meninggalkan kami.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4t4IoZ466
Tiba-tiba tangisku pecah samibl memeluk Kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSLq9b600S
"Kak... aku takut...." kataku sambil sesenggukan di pelukannya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJBY1FLS1X
"Sst.. cup... udah... gak papa kok... orang tadi udah pergi..." katanya sambil mengelus-elus rambut.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGzXWI1Ssn
"Pliss... ayo pulang aja kak..." rengekku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NXvnghOCu
"Ayok... kita pulang.... tapi jangan nangis gitu dong.... nih benerin dulu jaketmu... eh kok bajumu bisa basah gini?" katanysa sambil membantuku memakai jaket.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hdnc6E1nl
"Iya... tadi kecipratan air gara-gara ada mobil..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlXTnM01EX
"Oh... pantes...."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIjSe6fitR
Kami pun segera pulang ke kos Kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWefxG23y23
****
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyguH0hLjpB
"Kok kak Naya bisa tau kalo cowok tadi lagi coli?" tanyaku yang saat ini sedang membilas tubuhku yang kotor terkena cipratan air.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡch3Y6GANfs
"Pas aku jalan dari warung tadi, aku liat dia ngeluarin tititnya di dalam jas hujannya.... makanya aku langsung lari buat njemput kamu...." jawabnya dari luar kamar mandi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNexoTIdHnm
"Makasih kak... kalo gak ada kak Naya, mungkin aku udah diperkosa sama dia...."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTJdn2h46P
"Gak kok din... orang kayak gitu gak mungkin berani merkosa kamu... palingan dia muasin nafsunya kayak tadi..." jelasnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEsB72IfRY
"Tapi kok dia sampe berani coli gitu sih? Udah tau ditempat umum gitu...." tanyaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYWle2gL34
"Lah, kamu kan juga gitu... haha" jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PMdWwPdfH
"Tapi aku... aku takut kak... kayaknya aku ga berani kayak tadi lagi deh..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowKWxvuOsY
"Gak perlu takut dinda... justru menurutku kamu itu beruntung... aku malah pengen banget kayak kamu tadi..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCkYhieNL9
"Pengen kayak aku?" tanyaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTYZs1Vrkm
"Iya... aku pengen ada orang yang sampe coli gara-gara ngeliat aku... menurutku itulah tujuan eksib sebenernya... gak ada kepuasan lain yang menandingi selain melihat orang lain menikmati apa yang kita tunjukin... karena itu berarti mereka suka sama kita... dan berarti orang tadi juga tertarik sama kamu..." jelas kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5ZIlrKKGk
"Iya sih kak... entah kenapa aku juga ngerasa puas tadi..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBpIojvw6Q
"Nah kan? Sekarang tinggal bagaimana kamu ngontrol ketakutanmu... dan yang jelas, jangan cengeng! Kamu tu cengeng banget... dikit-dikit nangis..." katanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wrPP9bkIE
Setelah selesai membilas tubuhku, aku kelaur kamar mandi masih dengan keadaan telanjang. Kulihat kak Naya saat ini juga telanjang sambil tiduran menikmati tv. Tangannya sendiri terlihat sedang memainkan kemaluannya. Mungkin saja dia sedang masturbasi, atau mungkin saja dia cuma iseng.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrqWSwbNH6
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHudCIogt5
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aGobuPud5
"Kak..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46LeWeo67D
"Iya ambil aja terserah kamu din... pilih yang kamu suka aja..." jawabnya. Sepertinya dia telah tahu kalau aku akan meminjam bajunya lagi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEnVCJLyab
Namun setelah kupikir-pikir dan melihat kak Naya dengan santainya bertelanjang di tempat tidur, kuputuskan untuk tidak memakai baju dan menyusulnya di tempat tidur.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVL148qUAV
"Lho kok gak jadi?" tanyanya yang sedikit menggeser posisi tubuhnya agar tempat tidurnya muat aku tempati.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByBCRidh3P
"Gak kak... nanti malah nambahin cucian kak Naya aja..." jawabku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnQkoWPWIn
"Aku kan cuma becanda din... kamu boleh kok mau pake apa aja... kecuali... beha" jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1QsQ1rqXN
"Emang kenapa kalo aku pinjem beha kak Naya?" tanyaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAjnQVV2nr
"Gak kenapa-kenapa... cuma takutnya kegedean di kamu.... haha" sindirnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80pHSfHh2C
"Hih....! Kita liat aja... kalo aku nanti udah gede, punyaku bakal lebih gede dari punya kak Naya!" jawabku kesal.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGA4k4XRzj4
"Emang masih bisa tumbuh lagi? haha"
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0IALlehXgS
Karena gemas, kucubit puting kak Naya. Tapi bukannya kesakitan, kak Naya malah tertawa kegelian.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcicpSODt6h
Setelah itu suasana menjadi canggung. Kami berdua tidur seranjang dengan keadaan tidak berbusana. Sedangkan kak Naya sendiri terlihat sedang asyik bermasturbasi.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDri6naY6o
"Kak..." kataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VtPuHMokR
"Iya?" jawabnya sambil tanpa menghentikan gerakan tangannya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbfXwaqRsU
"Kak Naya lagi masturb?" tanyaku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIEuatokzL
"Iya... kenapa?" jawabnya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHmaQypv92
"Yaudah, gajadi kalo gitu..."
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1vPAdaWdH
Kak Naya tetap melanjutkan aksinya tersebut. Sedangkan aku mencoba menonton tv, namun tanganku mulai membelai kemaluanku sendiri. Jika Kak Naya aja dengan santainya bermasturbasi di sampingku, kenapa aku harus canggung ikut bermasturbasi juga? Pada akhirnya aku juga ikut bermasturbasi seperti kak Naya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuhHXtb7Av
Di tengah-tengah masturbasiku, tiba-tiba aku merasakan ada tangan lain yang menyentuh kemaluanku. Tangan siapa lagi jika bukan tangan kak Naya? Bedanya, aku tidak menepis tangannya tersebut. Tanganku malah 'mengalah' agar memberi kesempatan tangan kak Naya untuk membelai kemaluanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4YMKaQWht
Aku merasakan sentuhan tangan kak Naya memang beda. Bahkan aku sampai sedikit menggelinjang ketika Kak Naya menyentuh titik sensitifku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSdu8bwCkL
"Enak din?" tanyanya dengan senyumnya sambil menatap mataku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWp1IAgZ7tC
Aku hanya mengangguk.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHeCo0gqSMS
Tiba-tiba kak Naya menghentikan aksi tangannya. Tentu aku kecewa akan hal itu. Namun ternyata tidak. Dia bangun dari posisi tidurnya dan duduk disamping pinggangku. Kedua tangannya sedikit mendorong pahaku agar sedikit membuka kakiku lebih lebar. Setelah itu, dia kembali melakukan sentuhan-sentuhan lembut di kemaluanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLOzF8XLvg
Rasa yang ditimbulkan dari sentuhan tangan sendiri dibandingkan dengan tangan orang lain tentu berbeda. Sentuhan orang lain membuat aku tidak bisa mengontrol efek yang ditimbulkan. Itulah yang kualami sekarang. Apalagi sentuhan tersebut datang dari Kak Naya yang mungkin sudah sangat berpengalaman dengan hal ini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8lbSfRFkk
Hingga akhirnya aku tak sanggup lagi menahannya. Dalam sekejap vaginaku berkedut, tubuhku menggelinjang, namun Kak Naya tidak menghentikan sentuhannya di kemaluanku. Bahkan kakiku kurapatkan hingga menjepit tangannya. Kugunakan tanganku untuk menutup mulutku agar tidak ada yang mendengar teriakan kenikmatan orgasmeku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrGkKKnlGj
"Ah... plis,... udahan kak... ah..." kataku di sela-sela lenguhanku.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrn4HFcyKyM
Akhirnya kak Naya menghentikan aksinya. Rupanya bukan aku saja yang ngos-ngosan dibuatnya, tapi dia juga terlihat kecapean. Mungkin karena dia juga baru merasakan orgasme sebelum mengerjaiku. Dia kembali merebahkan tubuhnya disamping tubuhku yang berkeringat ini.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisTjtetex9
"Gimana?" tanyanya.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzyePwK5WFS
Aku tidak menjawabnya karena aku masih kesulitan mengatur nafasku sendiri.
9822Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqD8zb6aZjM
"Enak kan jadi lesbi?" katanya diikuti dengan senyuman khasnya.
ns216.73.216.166da2
