Tercabar ego jantanku.
Disini, saat aku ingin mengakhiri round yang entah ke berapa dengan rentakku sendiri dalam usahaku untuk memuntahkan air jantanku, aku memandang tajam padanya.
"Kenapa? Nak keras lagi? Nak sedap lagi?” Aku mencekup dagunya.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqR8hlhjD0e
Tone suaraku berubah keras. Nafsu ganasku menerpa.
Dapat ku saksikan matanya berubah menjadi takut.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXG9MhVa1pQ
“Nak sedap lagi?”
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZ4Ahj1oiD
Kali ini aku hempap badannya terutama kelangkangnya dengan lebih berat dan kasar. Ku lunyai- lunyai dan tenyeh- tenyehkan pelvisku dengan kasar, seakan- akan mengosok keras pada kelangkangnya. Aku benar- benar menggunakan berat badanku untuk menekan seluruh badannya.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRyVCNjaimI
“Macam ni? Ha? Macam ni?!” aku menampar pipi dan dagunya.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbp149lIA5n
“Keras macam ni?!” ujarku keras sambil memberi tamparan yang lebih kuat lagi pada dagu dan pipinya.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLtszQEVUJ
Matanya memandang sayu padaku meminta simpati. Meminta aku untuk berhenti. Terputus- putus nafasnya menahan rasa takut yang menerpa.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOrEBZjjMA
“Mmm~~ Abang~~” rintihnya ketakutan namun jepitannya mula merancak, berdenyut- denyut menjerut batangku semula.
“Na takut? Seram kat abang?!” aku memandang tajam padanya.
Nafsu ganasku menaik ke gear tinggi. Matanya merenung sayu, mengangguk kepala mengiyakan soalanku.
Aku tersenyum.
Bibirku melekap di bibirnya semula. Meneroka mulutnya, lelangitnya. Menghisap lidahnya, mencuri nafasnya.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKL7Ooaf4LA
“Keras macam ni? Keras macam ni yang Na suka?” ujarku keras memacu sedapku dan sedapnya.
“Mm… ~~” jawabnya penuh getaran.
“Na suka? Suka? Suka?” ujarku memacu pancutku sendiri.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkshz9DjXoI
Berdenyut- denyut, mengembang menguncup mulut batangku.
Jerut elektrik sedap mula mengembang, mula membuai kantung telurku, saraf batangku.
Erangan, desahan dan mata Nina yang sayu juga memacu aku, seperti menagih aku untuk menamatkan permainan ini. Memberi zat- zat sedap dalam farajnya. Membuntingkannya.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZAMANa8bq
Ah…
Tunggu…
Ah…~~
Kejap…
Ah… Kejap…~~
Sikit lagi…
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7ptVxJSvP
Dan...
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7pwnRmm7K
Saat getaran sedap pada pangkal batangku mula menzahirkan nikmatku dan mendesak pancutku, aku menghenjut keras.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzWco8gDzk
“Na!~~Na!~~” suara kerasku memacu namanya.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmBsjJanoq
"NAAAAA!"
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmNH6HVe1G
Dan dengan laungan yang terakhir itu aku akhirnya menyerah kalah...
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdgSQTKb5X
Terkerut- kerut kantung telurku.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlplLuw8DFN
Berdenyut- denyut dan berlumba- lumba air pekatku memancut, memercik keluar menghala pintu rahimnya.
Aku tekan batangku sehingga ke pintu rahimnya. Air maniku pekat membuak- membuak melanggar- langgar basah pintu nikmatnya.
Didalam aku memancut, Nina juga turut mengerang keras, jepitan orgasmnya mengurut- urut batangku. Membuntingkannya.
Mungkin.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFffWNNFenw
Oh ya, lupa pula.
2257Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7Kn57Zinm
Aku Mokhtar.
ns216.73.216.19da2
