
Lisa menggerakkan kepalanya di antara paha Ustazah Fatimah, merasakan panasnya tubuh wanita itu yang berkeringat. Lisa menjilati bibir pepek dalam Ustazah Fatimah dengan lidah kasar sebelum kembali ke tugasnya. Keringat tumpah dari wajah Ustazah Fatimah saat Lisa mengerjakan lahap kepada klitoris muslimahnya, sehinggakan sifat imannya tidak dapat menahan ketaqwaaan diri untuk merintih merengek kelazatan ketika Lisa menggigit manja titik lemah wanitanya.
Ah Long Rambo memperhatikan reaksi sundal Ustazah Fatimah dan merasakan dorongan nafsu serakah yang tak tertahankan untuk ikut bergabung tenaga batin dalam permainan seks yang mengasyikkan ini. Dia berdiri di belakang Lisa si Cina lentik itu, meraih pinggang kurus wanita tidak mandi pag itu dengan tangan jantannya yang agak besar. "Lisa, biarkan aku menunjukkan padamu bagaimana cara original untuk memperlakukan kesedapan kepada seorang manusia yang bernama perempuan," katanya dengan suara garau dan perkasa.
Lisa tersenyum nakal sebelum menyerahkan kendali operasi mengerjakan Ustazah Fatimah kepada Ah Long Rambo. Ah Long Rambo menyondol Lisa dari belakang punggung padat putih cinanya ke arah tepi Ustazah Fatimah yang sedang bertelanjang mendesah lalu membongkok seperti bayi untuk menghisap puting panjang Ustazah Fatimah yang memerah. Ah Long Rambo dan Lisa merasakan rasa yang menyenangkan seperti syurga Zen saat wanita solehah itu merintih kesakitan akibat digigit manja dan kepuasan syaitan dalam cengkeraman kasar tangan Ah Long Rambo.
Ah Long Rambo berdiri tegak, menatap Ustazah Fatimah dengan tatapan tajam. "Kau bersedia untuk sesuatu yang lebih power?" tanyanya, suaranya bergemuruh dengan ghairah. Ustazah Fatimah hanya mengangguk lemah, matanya penuh berahi bercampur ketakutan anak dara yang masih kecil. Ah Long Rambo tertawa puas sebelum melepaskan ikat tali pinggang kulitnya, menggulung ujung tali pinggang itu di tangannya seperti cambuk. Dia mengayunkan tali pinggang itu ke arah punggung tembam Ustazah Fatimah dengan kekuatan yang mengerikan, membuat wanita itu menjerit kesakitan.
Ah Long Rambo tidak berhenti di situ. Dia menunduk dan memaksa Ustazah Fatimah untuk berlutut, membentangkan tubuhnya yang mantap berbogel di hadapannya. Dengan gerakan cepat, Ah Long Rambo merobek pakaian dalam seksi Ustazah Fatimah dan mengoleskan gel lubrikasi ke lubang dubur wanita itu. Dia memasukkan jari telunjuknya terlebih dahulu, perlahan-lahan meregangkan otot-otot sfinkter anus ketat Ustazah Fatimah sebelum mencabut jari telunjuk basahnya itu dengan kasar.
Ustazah Fatimah merintih kesakitan ketika Ah Long Rambo memperkenalkan jarinya yang kedua dan ketiga. Dia merasakan kepuasan yang aneh saat jari-jemari Ah Long Rambo semakin membesar di dalam lubang awal rektumnya, membuatkan ustazah berpana ketagihan pada sensasi yang tak pernah dia alami sebelumnya. Lisa berdiri di belakang Ah Long Rambo, meraih rambutnya dan menarik kepala jantan jalang itu mundur untuk memberikan ruang bagi dirinya sendiri.
Ah Long Rambo menggeser posisi kepala kontolnya dan memaksa Ustazah Fatimah menunduk seperti anjing dengan lebih dalam. Dia memasukkan batang kemaluannya yang berkulup butuhnya ke dalam lubang berak wanita itu, merasakan otot-ototnya merentang relaks dan mengelilingi batang alat kelamin jantannya yang sederhana besar. Lisa membantu mendorong dari belakang, memastikan buah pelir Ah Long Rambo boleh menembus merodok bahagian intim Ustazah Fatimah sepenuhnya.
Ah Long Rambo mulai bergerak maju mundur dengan kasar, mengabaikan teriakan kesakitan dan esakan nikmat yang keluar dari mulut mungil basah berliur Ustazah Fatimah. Dia merasa bangga melihat wanita itu terkulai lemas di bawahnya, tubuh wanita muslim itu menjadi mainan untuk kepuasan mereka berdua. Lisa ikut menikmati pemandangan ini, merasakan kegembiraan dalam setiap gerakan Ah Long Rambo dan setiap tarikan nafas sendu desah Ustazah Fatimah.
Mereka bertiga terus melanjutkan permainan kotor bergelumang najis mereka hingga fajar menyingsing. Tubuh-tubuh mereka saling tersangkut tertindih bertelanjang di atas satu sama lain, dipenuhi oleh keringat peluh dan sedikit darah, air mata, dan hasrat yang tak terpuaskan. Rasa sakit dan kepuasan bercampur aduk dalam diri Ustazah Fatimah, membuatnya ketagihan pada pengalaman ini dan membuat dia merindukan nikmat duniawi seperti ini dengan lebih banyak lagi.
ns3.139.108.138da2